Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA SAMA

SEWA SURAT DEPOSITO BERJANGKA

Pada hari ini ………. Tanggal ……. Bulan …… Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (…-
…..-2021), bertempat di Jakarta, kami yang bertandatangan dibawah ini:
1. Nama :
Alamat :
Diwakili oleh :
Nama :
Jabatan :
NIK :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ............. untuk selanjutnya disebut
Pihak Pertama.
2. Nama :
NIK :
Alamat :
Jabatan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sebagai Pemilik, untuk
selanjutnya disebut Pihak Kedua.................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa antara Pihak Pertama dan
Pihak Kedua sepakat dan karenanya saling mengikat diri untuk mengadakan
perjanjian sewa Surat Deposito Berjangka (SDB) tersebut di atas dengan ketentuan
dan syaratsyarat yang telah disepakati bersama sebagaimana diatur dalam pasal-
pasal berikut:

Pasal 1
Bentuk Kerjasama

▪ Pihak Kedua berkomitmen untuk menyewakan …. lembar Surat Deposito


Berjangka (SDB) tersebut di atas dengan total nilai Rp …………………..,-
(…………………..Rupiah) kepada Pihak Pertama.
▪ Jangka waktu sewa Surat Deposito Berjangka (SDB) senilai
Rp…………………..,- (………………….. Rupiah) adalah maksimal 1 (Satu)
bulan terhitung sejak Asli Surat Deposito Berjangka (SDB) diterima Pihak
Pertama dari Pihak Kedua.
▪ Pada saat berakhirnya periode sewa, Pihak Pertama wajib mengembalikan
… lembar Asli Surat Deposito Berjangka (SDB) tersebut di atas dengan total
nilai Rp …………………..,- (………………….. Milyar Rupiah) kepada Pihak
Kedua.
▪ Pihak Pertama membayarkan imbal jasa sewa kepada Pihak Kedua sebesar
20% (Dua puluh persen) dari nilai total Surat Deposito Berjangka (SDB)
Rp…………………..,- (………………….. Milyar Rupiah) atau sebesar
Rp…………………..,- (………………….. Rupiah).

Pasal 2
Mekanisme

▪ Pihak Pertama dan Pihak Kedua bertemu dan menandatangani Perjanjian


ini.
▪ Proses transaksi dilakukan dalam 2 tahap, masing-masing tahap dilakukan
transaksi …. lembar Surat Deposito Berjangka (SDB) Bank ………… dengan
nilai Rp…………………..,- (………………….. Rupiah).
▪ Pada setiap tahap, saat Pihak Kedua menyerahkan kepada Pihak Pertama,
dokumen asli Surat Deposito Berjangka (SDB) Bank …………….. beserta
seluruh dokumen pendukungnya antara lain namun tidak terbatas pada
dokumen asli bukti setor dan dokumen asli Surat Keterangan Bank, maka
transaksi dapat dilakukan dan pembayaran imbal jasa sewa dilakukan di hari
yang sama.

Pasal 3
Biaya-Biaya

▪ Biaya-biaya yang timbul terkait teknis dan operasional menjadi kewajiban


masing-masing pihak sesuai dengan porsi kewajibannya.

Pasal 4
Komisi Mediasi

▪ Komisi atas jasa mediasi sebesar 5 % menjadi tanggung jawab Pihak Kedua,
▪ Teknis pembayaran komisi atas jasa mediasi diatur dan ditentukan oleh Pihak
Kedua.

Pasal 5
Jangka Waktu Perjanjian

▪ Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (Satu) bulan, terhitung sejak Asli
Surat Deposito Berjangka (SDB) diterima Pihak Pertama dari Pihak Kedua.
▪ Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan kesepakatan dari Pihak Pertama
dan Pihak Kedua dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya dari Para Pihak
selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari kalender sebelum tanggal jatuh tempo
perjanjian.
Pasal 6
Masa Berakhir Perjanjian

Perjanjian kerjasama diakhiri dengan kesepakatan bersama dari kedua belah pihak
dan atau semua kewajiban telah sepenuhnya dilakukan oleh kedua belah pihak yang
berarti semua tujuan telah tercapai dengan baik.

Pasal 7
Force Majeure

Tiada satu pihakpun yang dapat dituntut untuk melaksanakan hak dan tanggung
jawabnya yang tidak dilaksanakan dikarenakan terjadi suatu peristiwa yang barada
diluar jangkauan/kemampuan kedua belah pihak untuk menghindarinya, kejadian
mana yang lazim disebut Force Majeure seperti: bencana alam, huru-hara,
pemberontakan, perperangan dan lain sejenisnya, maka masing-masing pihak akan
saling melepaskan pelaksanaan kewajiban kedua belah pihak.

Pasal 8
Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini terjadi permasalahan atau perselisihan,


maka Para Pihak setuju menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mufakat
dan apabila dengan cara musyawarah tidak tercapai kesepakatan, maka kedua
belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan perkara ini melalui Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan.

Pasal 9
Lain-lain

▪ Surat perjanjian kerja sama ini mengikat secara hukum kepada kedua pihak
▪ Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini dan dipandang perlu
oleh Kedua Belah Pihak serta perubahan-perubahannya, maka akan diatur
dalam perjanjian tambahan yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
▪ Perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap dan seluruhnya ditandatangani oleh
kedua pihak pada hari dan tanggal di muka setelah dibubuhi materai
secukupnya.
Pihak Pertama, Pihak Kedua,

______________________ ______________________

Saksi I, Saksi II,

______________________ ______________________

Anda mungkin juga menyukai