Anda di halaman 1dari 9

Nama : Evi Fadhilatul Istiqomah

NIM : 401200195
Kelas : ES.G
Matkul : Penyusunan Kontrak Bisnis
Jawaban UAS
1. Force Majeure atau keadaan memaksa (overmatch) adalah keadaan dimana
debitur gagal dalam menjalankan kewajibannya kepada pihak kreditur dikarenakan
kejadian yang berada diluar kuasa pihak yang bersangkutan, misalnya gempa bumi, tanah
longsor dan lain sebagainya. Contoh kasusnya Pak Mail memiliki usaha kebun buah dan
menjadi penyuplai langsung keberbagai pihak yang memesannya. Pada suatu hari, truk
yang membawa muatan buahnya mengalami kecelakaan akibat bencana alam sehingga
produknya tidak bisa sampai kepemesan. Dalam peristiwa ini, Pak Mail sebenarnya telah
menjalankan kewajibannya dengan iktikad baik karena ia telah mengirimkan produknya,
tetapi kecelakaan ini diluar kendalinya. Dengan ini, Pak Mail tidak dianggap lalai dan
tidak bisa dituntut ganti rugi.
2. Lembaga alternatif penyelesaian sengketa terbagi kedalam beberapa jenis yaitu :
1. Konsultasi
Konsultasi merupakan sebuah tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak
tertentu, yang disebut klien dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan, yang
memberikan pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhan kliennya tersebut. Peran dari konsultan dalam penyelesaian sengketa tidaklah
dominan, konsultan hanya memberikan pendapat (hukum), sebagaimana yang diminta
kliennya, yang untuk selanjutnya keputusan mengenai penyelesaian sengketa tersebut
akan diambil sendiri oleh para pihak, meskipun adakalanya pihak konsultan diberi
kesempatan untuk merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang
dikehendaki oleh para pihak yang bersengketa tersebut. Konsultasi dapat dilakukan
dengan cara klien mengajukan sejumlah pertanyaan kepada konsultan. Hasil konsultasi
berupa saran yang tidak mengikat secara hukum, artinya sara tersebut bisa digunakan
atau tidak tergantung kepentingan masing-masing pihak.
2. Negosiasi
Negosiasi adalah sarana bagi pihak-pihak yang bersengketa untuk mendiskusikan
penyelesainnya tanpa keterlibatan pihak ketiga. Melalui pihak negosiasi para pihak yang
bersengketa dapat melakukan suatu proses penjajakan kembali akan hak dan kewajiban
para pihak yang bersengketa dengan situasi yang sama-sama menguntungkan, dengan
melepaskan atau memberikan kelonggaran atas hak-hak tertentu berdasarkan asas
timbal balik. Kesepakatan yang telah dicapai kemudian dituangkan secara tertulis untuk
ditandatangani dan dilaksanakan oleh para pihak. Namun proses negosiasi penyelasaian
sengketa terdapat beberapa kelemahan yaitu yang pertama kedudukan para pihak yang
tidak seimbang, pihak yang kuat akan menekan pihak yang lemah. Yang kedua proses
negosiasi acap kali lambat dan bisa memakan waktu yang lama. Yang ketiga ketika suatu
pihak keras akan pendiriannya.
3. Mediasi
Mediasi adalah intervensi terhadap suatu sengketa oleh pihak ketiga (mediator) yang
dapat diterima, tidak berpihak dan netral serta membantu para pihak yang berselisih
mencapai kesepakatan secara sukarela terhadap permasalahan yang disengketakan.
Mediator bertindak sebagai fasilitator. Tugas mediator hanya membantu para pihak yang
bersengketa dalam menyelesaikan masalah dan tidak mempunyai kewenangan untuk
mengambil keputusan. Mediator tidak memiliki kewenangan memaksa, tetapi
berkewajiban mempertemukan pihak yang bersengketa. Mediator harus mampu
menciptakan kondisi yang kondusif yang dapat menjamin terciptanya kompromi
diantara pihak-pihak yang bersengketa untuk memperoleh hasil yang saling
menguntungkan.
4. Konsiliasi
Penyelesaian melalui konsiliasi dilakukan melalui seorang atau beberapa orang atau
badan (komisi konsiliasi) sebagai penengah yang disebut konsiliator dengan
mempertemukan atau memberi fasilitas kepada pihak pihak yang berselisih untuk
menyelesaikan perselisihannya secara damai. Konsiliator ikut serta secara aktif
memberikan solusi terhadap masalah yang diperselisihkan.
3. Rechtsverwerking yaitu lampaunya waktu menyebabkan orang menjadi
kehilangan haknya atas tanah yang dimilikinya. Rechtsverwerking juga merupakan salah
satu lembaga yang ada dalam hokum adat dan diangkat dalam hokum tanah nasioanal.
Konsep rechtsverweking bukanlah menyangkut soal masalah jangka waktu (daluwarsa),
melainkan upaya dan/atau tindakan pihak tertentu dalam memperjuangkan dan
mempertahankan haknya tersebut dalam kurun waktu itu. Apabila dia tidak melakukan
serangkaian upaya atau tindakan apapun guna memperjuangkan dan mempertahankan
haknya tersebut, itu berarti dia sudah tidak lagi mempergunakan suatu hak dan pihak
tersebut kehilangan haknya untuk menuntut kembali. Contoh kasusnya
4. Contoh MoU
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Temapat Tanggal Lahir :
Alamat :
No KTP/SIM :
Jabatan :
Yang mana selanjutnya akan disebut sebagai Pihak Pertama
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
No KTP/SIM :
Jabatan :
Selanjutnya akan disebut sebagai Pihak Kedua
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan kesepakatan kerja sama usaha
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur sebagai berikut :
PASAL 1
Dalam usaha ini Pihak Pertama akan menanamkan modal kepada Pihak Kedua sebesar
Rp 10.000.000 ( Sepuluh Juta Rupiah) dalam bentuk plafon pinjaman sebagai modal
usaha Loket Pembayaran Online dengan menggunakan system Payment Point Online
Bank (PPOB) yang akan dilakukan pihak kedua.
PASAL 2
Pihak Kedua akan memberikan keuntungan sebesar 10% dari hasil penjualan kepada
Pihak Pertama setiap bulannya. Pihak Kedua pun mengembalikan modal kepada Pihak
Pertama dengan system pengembalian pokok bunga 0% setiap bulannya sesuai plafon
pinjaman.
PASAL 3
Kedua belah pihak akan sering bekerja sama untuk menawarkan atau memperomosikan
produk jasa PPOB untuk memperluas jaringan agen maupun konsumen.
PASAL 4
Bila terjadi kerugian maka akan menjadi tanggung jawab kedua belah pihak apabila
1. Kerugian terjadi karena kesalahan system pada software PPOB
2. Kerugian terjadi karena kesalahan system dari kedua belah pihak
PASAL 5
Apabila terjadi perselisihan antar kedua belah pihak akan diselesaikan secara
kelembagaan terlebih dahulu dan apabila tidak ditemui jalan keluarbaru akan
diseleseikan secara hokum.

Demekian surat perjanjian kami buat sebenar-benarnya dalam rangkap dua yang
mana masing-masing rangkap yang mempunyai kekuatan hokum yang sama. Dan
dalam pembuatan perjanjian kerjasama ini tidak ada paksaan dari pihak
manapun.

Pihak Pertama Pihak Kedua


5. Contoh surat perjanjian sewa mobil
PERJANJIAN SEWA MOBIL
Pada hari ini ( ______), tanggal (________) (______tanggal dalam huruf______), bulan (_______),
tahun (_______) (____tahun dalam huruf_____), yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat :
No KTP/SIM :
Telepon :
Dalam hal ini bertindak atas nama perusahaan (____________________________)
yang berkedudukan di (_______alamat lengkap perusahaan_______) dan
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

Nama :
Pekerjaan :
Jabatan :
Alamat :
No KTP/SIM :
Telepon :

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi dan selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Kedua belah pihak dengan ini menjelaskan bahawa PIHAK PERTAMA selaku
pemilik salah telah setuju menyewakan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA telah setuju untuk menyewa dari PIHAK PERTAMA berupa :

1. Jenis Kendaraan :
2. Merek/Type :
3. Tahun Pembuatan :
4. Nomor Polisi :
5. Nomor BPKB :
6. Nomor rangka :
7. Nomor Mesin :
8. Warna :
9. Kondisi Barang :

Untuk selanjutnya disebut KENDARAAN.

Selanjutnya kedua belah pihak bersepakat bahwa perjanjian sewa-menyewa


KENDARAAN antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini berlaku sejak
penandatanganan surat perjanjian ini dimana syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan
dalam surat perjanjian ini diatur dalam 12 (dua belas) pasal, sebagai berikut:

PASAL 1
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN SEWA
Ayat 1
Sewa menyewa ini dilangsungkan dan diterima untuk jangka waktu (____)
(___jumlah dalam huruf____) bulan, terhitung sejak tanggal (_____tanggal,
bulan,tahun______) dan berakhir pada tanggal (______tanggal, bulan,
tahun_______).
Ayat 2
Setelah jangka waktu tersebut lampau, maka sewa-menyewa ini dapat
diperpanjang untuk jangka waktu dan dengan syarat-syarat serta
ketentuan-ketentuan yang akan ditentukan dalam surat perjanjian tersendiri.
PASAL 2
HARGA SEWA
Ayat 1
Harga sewa atas kendaraan untuk seluruh jangka waktu sewa berjumlah
(Rp_________) (Rp_____jumlah uang dalam huruf_______), yang keseeluruhannya
akan dibayarkan PIHAK KEDUA secara sekaligus secara bersamaan dengan
penandatangan surat perjanjian ini.
Ayat 2
Surat perjanjian ini berlaku sebagai tanda bukti pelunasan yang sah dari
sejumlah uang sewa kendaraan yang dimaksud.
PASAL 3
KETENTUAN-KETENTUAN KHUSUS
Ayat 1
Sebelum jangka waktu sewa-menyewa seperti yang tertulis pada pasal 1
ayat 1 surat perjanjian ini berakhir, PIHAK PERTAMA sama sekali tidak
dibenarkan meminta PIHAK KEDUA untuk mengakhiri jangka waktu kontrak
ataupun menyerahkan kembali kendaraan tersebut kepada PIHAK PERTAMA,
kecuali ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Ayat 2
PIHAK PERTAMA untuk persewaan ini tidak diperbolehkan memungut
uang sewa tambahan lagi dari PIHAK KEDUA dengan alasan atau dalih
apapun.
PASAL 4
PENYERAHAN KENDARAAN
PIHAK PERTAMA menyerahkan kendaraan kepada PIHAK KEDUA setelah
ditandatanganinya Surat Perjanjian ini berikut STNK dari kendaraan tersebut.
PASAL 5
HAK DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
Ayat 1
PIHAK KEDUA berhak sepenuhnya untuk menggunakan kendaraan yang
disewanya dengan perjanjian ini.
Ayat 2
Mengingat kendaraan sudah dipegang oleh PIHAK KEDUA sebagai penyewa,
karenanya PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh untuk merawat dan menjaga
keutuhan serta kebaikan kondisi kendaraan tersebut sebaik-baiknya atas biaya
PIHAK KEDUA sendiri.
Ayat 3
Apabila perjanjian sewa-menyewa ini berakhir, PIHAK KEDUA wajib
menyerahkan kembali kendaraan tersebut kepada PIHAK PERTAMA
dalam keadaan jalan baik, dan kondisinya lengkap seperti ketika PIHAK
KEDUA menerimanya dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 6
LARANGAN-LARANGAN
Ayat 1
Status kepemilikan kendaraan tersebut sepenuhnya ada ditangan PIHAK
PERTAMA hingga PIHAK KEDUA dilarang melakukan perbuatan- perbuatan
yang bertujuan untuk memindahtangankan kepemilikannya, seperti, :
1. Menjual,
2. Menggadaikan,
3. Memindahtangankan atau melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertujuan
untuk memindahtangankan kepemilikannya
Ayat 2
Pelanggaran PIHAK KEDUA atas ayat 1 pasal ini merupakan tindak pidana sesuai
pasal 372 KUHP.
PASAL 7
KERUSAKAN DAN KEHILANGAN
Ayat 1
Apabila terjadi kerusakan pada kendaraan, PIHAK KEDUA diharuskan
memperbaiki atau mengeluarkan ongkos biaya atas kerusakan tersebut
sehubungan dengan pemakaiannya.
Ayat 2
PIHAK KEDUA wajib mengganti spare part kendaraan yang rusak akibat
pemakaian yang menyebabkan spare part tersebut tidak dapat digunakan lagi
spare part yang sama.
Ayat 3
PIHAK KEDUA dibebaskan atas segala tuntutan dari PIHAK PERTAMA
akibat kerusakan pada kendaraan yang diakibatkan oleh force majeure.
PASAL 8
PEMBATALAN
Ayat 1
Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran maka perjanjian ini maka
PIHAK PERTAMA berhak untu meminta perjanjian ini dibatalkan.
PASAL 9
PELANGGARAN DARI PIHAK PERTAMA
Ayat 1
Apabila PIHAK PERTAMA melakukan pelanggaran atau tidak mentaati
perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA wajib membayar atau mengganti
rugi kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 10
LAIN LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELITISIHAN
Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan
atau musyawarah untuk mufakat, kedua belah pihak bersepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum dan kedua belah pihak telah sepakat untuk
memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di ( ----- Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri ------ ).
PASAL 12
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materei
secukupnya yang berkekuatan hukum yang sama yang masing-masing
dipegang PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan mulai berlaku sejak
ditandatangani kedua belah pihak.
( --- tempat, tanggal, bulan, dan tahun ---)
PIHAK PERTAMA [ ------------------------ ] PIHAK KEDUA [ ------------------------ ]

Anda mungkin juga menyukai