Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

Kami yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :

Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :

Selaku yang meminjam, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Bahwa pihak kedua bermaksud hendak meminjam sejumlah uang dari pihak pertama,
sebesar Rp ………………………… (…………………………….).

Selanjutnya kedua belah pihak telah bersepakat dan bermufakat untuk mengadakan
perjanjian hutang piutang mengenai uang yang dimaksud diatas, yang diatur serta
dengan memakai ketentuan-ketentuan sebagai berikut ini:

Pasal 1
BESARAN NILAI HUTANG PIUTANG
(1) Nilai perjanjian hutang piutang yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah uang
sebesar Rp …… ( ….. ).
(2) Uang termaksud di Pasal 1 ayat (1) diserahkan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan kwitansi tanda
terima bermaterai senilai Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) yang disiapkan oleh pihak
kedua.
(3) Setelah kegiatan tersebut di Pasal ayat (2), maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA menandatangani surat perjanjian hutang piutang yang dibuat rangkap dua
bermaterai senilai Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) yang disiapkan oleh PIHAK
KEDUA dimana masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
berlaku sejak ditandatangani oleh kedua pihak.
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELUNASAN
(1) Hutang piutang ini berlaku untuk waktu …. ( …. ) bulan, terhitung mulai
tanggal ........................ sampai dengan .......................................
(2) Apabila dalam jangka waktu tersebut pihak kedua belum dapat mengembalikan
seluruh pinjaman kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat
memberikan toleransi pembayaran maksimal 3 (tiga) bulan dari tanggal terakhir
yang tercantum dalam Pasal 2 ayat (1) dengan mempertimbangkan kondisi PIHAK
KEDUA.
Pasal 3
CARA PEMBAYARAN
(1) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat bahwa pembayaran
pinjaman PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan dengan cara
angsuran sebanyak ……. ( ….. ) per bulan.
(2) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA juga telah sepakat bahwa untuk
memudahkan kedua belah pihak maka pembayaran dilakukan melalui mekanisme
transfer ke rekening Bank ……………………. nomor rekening ..................... atas nama
……………. selaku PIHAK PERTAMA.
(3) Terkait dengan Pasal ayat 2 pasal 3, untuk setiap kali PIHAK KEDUA mentransfer
angsuran ke nomor rekening dimaksud maka harus mengumpulkan struk atau bukti
transfernya sebagai bukti pembayaran yang sah. Kumpulan bukti transfer ini dikopi dan
hasil kopinya diserahkan kepada PIHAK PERTAMA pada saat akhir pelunasan
hutang untuk ditandatangani dan/atau distempel lunas oleh PIHAK PERTAMA.
Sedangkan yang asli disimpan oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 4
PELANGGARAN
Apabila dalam jangka waktu yang telah disepakati PIHAK KEDUA tidak mampu
menyelesaikan kewajibannya, maka PIHAK PERTAMA akan memberi jangka waktu
hingga 90 (Sembilan Puluh) hari sejak jatuh tempo yang disepakati kedua belah pihak,
agar PIHAK KEDUA melakukan pelunasan dan/atau menjual jaminan tersebut.
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam per-
janjian utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan atau
musyawarah untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan yang
mungkin timbul.

2. Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan


penyelesaian yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat un-
tuk menempuh upaya hukum dengan memilih domisili pada (------ Kantor Kepanit-
eraan Pengadilan Negeri ------) dengan segala akibatnya.
Pasal 6
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani
dan dibuat rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang
oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Demikian perjanjian ini dibuat untuk digunakan sebagai mana mestinya.


Surabaya, Januari 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai
Rp 10.000

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Anda mungkin juga menyukai