Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN

PENGALIHAN PIUTANG (CESSIE)

Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) (selanjutnya disebut ”Perjanjian”) ini dibuat


dan ditandatangani pada hari ini,…………….. tanggal …… ……………. 2018 oleh dan
antara

1. PD BPR BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ (selanjutnya disebut: “BPR-


XYZ”), suatu Perusahaan Daerah yang didirikan berdasarkan hukum Republik
Indonesia, yang berkedudukan di ……………………….., dalam hal ini diwakili
oleh .......... selaku Direktur Utama sesuai dengan Anggaran Dasar BPR-XYZ
dengan segala perubahannya antara lain sebagaimana tersebut dalam Akta
Nomor atau Perda Nomor : ………. di ………. oleh dan karenanya sah bertindak
untuk dan atas nama BPR-XYZ, dalam Perjanjian ini sebagai Cedent atau
kreditur lama yang mengalihkan hak tagihannya, selanjutnya disebut----------
PIHAK PERTAMA .

2. …………, mengurus rumah tangga, beralamat di ............dalam Perjanjian ini


bertindak selaku perseorangan dan untuk melakukan tindakan hukum ini tidak
perlu persetujuan suami karena tidak terikat perkawinan dengan siapapun,
dalam Perjanjian ini sebagai Cessionaries atau kreditur baru yang menerima
pengalihan tagihan, selanjutnya
disebut-------------------------------------------------------------------------------
PIHAK KEDUA.

PIHAK TERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama akan
disebut sebagai “Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri akan disebut sebagai
“Pihak”.

Para Pihak masing-masing bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di


atas menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
-1-
1. Bahwa PIHAK PERTAMA memiliki tagihan sebesar Rp. 366.078.000,- (tiga
ratus enam puluh enam juta tujuh puluh delapan ribu rupiah) kepada
Saudari DIANTI MOELYA (untuk selanjutnya disebut “Debitur”) berdasarkan
Perjanjian Kredit Nomor: 010/PK-INV/I/BPR-BMW/2016 tanggal 26 Januari 2016
Jis Sertipikat Hak Milik (“SHM”) No.4121/Kelurahan Sarijadi, Gambar Situasi
No.4857/1988 tanggal 10-8-1988 dan Sertipikat Hak Tanggungan (“SHT”)
No.00319/2016 tanggal 25-01-2016;

2. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk menjual seluruh tagihannya


sebagaimana tersebut dalam angka 1 diatas kepada PIHAK KEDUA dengan harga
sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) (untuk selanjutnya disebut
“Piutang”);

3. Bahwa PIHAK PERTAMA telah setuju untuk menjual atau mengalihkan Piutang
tersebut kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk membeli
Piutang tersebut dari PIHAK PERTAMA.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Para Pihak dengan ini melakukan
pengalihan (cessie) Piutang tersebut dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

PASAL 1
1.1 PIHAK PERTAMA dengan ini menegaskan telah mengalihkan Piutang kepada
PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA dengan ini menegaskan telah menerima
pengalihan Piutang dari PPIHAK PERTAMA.

1.2 Sehubungan dengan pengalihan Piutang sebagaimana dimaksud Pasal 1.1


diatas, PIHAK KEDUA dengan ini mengakui dan menegaskan telah melakukan
pembayaran kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA dengan ini
mengakui dan menegaskan telah menerima pembayaran dari PIHAK KEDUA,
setiap dan seluruh pembayaran atas pengalihan Piutang.
-2-
1.3 Para Pihak dengan ini mengakui dan menegaskan, bahwa disamping bukti-
bukti yang lain, Perjanjian ini juga berlaku sebagai bukti pembayaran
(kwitansi) yang sah atas pembayaran harga jual beli pengalihan Piutang.

PASAL 2
Pengalihan Piutang oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA ini mulai berlaku
pada tanggal Perjanjian ini.
PASAL 3
Terhitung sejak berlakunya pengalihan Piutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 Perjanjian ini, setiap dan seluruh Piutang menjadi milik dan hak dari PIHAK KEDUA
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Piutang menjadi risiko PIHAK KEDUA,
termasuk segala keuntungan dan kerugian yang akan timbul sehubungan dengan
Piutang tersebut.
PASAL 4
Sesuai dengan ketentuan Pasal 613 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, PIHAK
PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA dengan ini berhak untuk memberitahukan perihal
pengalihan (cessie) atas Piutang kepada pihak ketiga di mana PIHAK KEDUA
memiliki hak tagih atas Piutang tersebut sepanjang pemberitahuan ini diwajibkan
oleh undang-undang yang berlaku.

PASAL 5
Perjanjian ini dibuat berdasarkan hukum Republik Indonesia. Dengan tidak
membatasi penerapan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku, dan tanpa
mengesampingkan hak dari suatu pihak untuk menjalankan pelaksanaan dalam
forum atau jurisdiksi manapun, untuk kepentingan pelaksanaan keputusan arbitrase,
Para Pihak dalam Perjanjian ini setuju untuk memilih domisili hukum yang tetap di
kantor Panitera Pengadilan Negeri Karawang.

Demikian Perjanjian ini dibuat dengan sadar, tanpa paksaan dari pihak manapun
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya serta dibuat dalam rangkap dua,
yang keduanya diberi meterai yang cukup, ditandatangani di Karawang pada hari
dan tanggal yang telah disebutkan pada awal Perjanjian ini dan berlaku sepenuhnya
terhitung sejak tanggal yang telah disebutkan pada awal Perjanjian ini.
-3-
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PD. BPR XYZ

ARYANI SETIADARMA NY.RUSTIATI


Direktur Utama

-4-

Anda mungkin juga menyukai