7 2022
J U M A T
08.30-10.30 WIB
1
ADVOKAT POLISI
2 JAKSA
3 HAKIM
4 LAINNYA
5
Frasa/kata “penegak Frasa/kata “penegak Frasa/kata “penegak Frasa “menegakkan Lembaga lain yang
hukum/penegakan hukum/penegakan hukum/penegakan hukum” hukum” disebutkan merupakan “bagian”
hukum” sekurang- hukum” disebutkan disebutkan sekurang- disebutkan sekurang- dari sistem
kurangnya disebutkan sekurang-kurangnya kurangnya sebanyak 16 kali kurangnya sebanyak 5 kali penegakan hukum
sebanyak 5 kali dalam sebanyak 5 kali dalam UU No. 2 tahun dalam UU No. 48 tahun seperti LAPAS, PPNS
UU Advokat dalam UU No. 2 2021 2009 (Penyidik Pegawai
tahun 2002 tentang Perubahan atas Tentang Kekuasaan Negerti Sipil, KPK, dll.
Tentang Kepolisian Undang-undang Nomor 16 Kehakiman. Termasuk
Negara RI tahun 2004 tentang juga hakim dalam
Kejaksaan peradilan militer
“Profesi Advokat adalah profesi yang mulia “Yang dimaksud dengan Advokat
dan terhormat (officium nobile), dan berstatus sebagai penegak hukum
karenanya dalam menjalankan profesi adalah Advokat sebagai salah satu
selaku penegak hukum di pengadilan perangkat dalam proses peradilan
sejajar dengan Jaksa dan Hakim, yang yang mempunyai kedudukan setara
dalam melaksanakan profesinya berada di dengan penegak hukum lainnya
bawah perlindungan hukum, undang- dalam menegakkan hukum dan
undang dan Kode Etik ini” keadilan”
Keharusan hadir ini berlaku untuk seseorang yang bertindak sebagai pengadu
(advokat, klien, masyarakat, dll) kepada Dewan Kehormatan Advokat yang
mengadukan seorang Advokat. Baik pengadu (Advokat atau bukan Advokat)
dan teradu (seorang Advokat) wajib hadir sendiri dalam sidang kode etik.
Relasi Advokat-Perbankan
• Kuasa atau pendamping bank dalam berbagai aktivitas upaya
hukum litigasi (gugatan-sebagai penggugat atau tergugat,
perlawanan-sebagai pelawan atau terlawan, lelang eksekusi
pengadilan, lelang eksekusi langsung, perkara kepailitan,
perkara pidana-pelapor atau terlapor, perkara TUN,
perpajakan, dll)
• Kuasa dalam melakukan pra litigasi seperti pengiriman surat-
surat somasi, negosiasi, penyelesaian utang, investigasi;
• Mitra kerja independen dalam membuat pendapat hukum
(legal opinion), review kontrak atau perjanjian kredit, audit
hukum (legal due diligence), dll.
JANGKAUAN PERAN ADVOKAT DALAM GUGATAN BIASA (PERDATA/SYARIAH/TUN)
KURATOR**
JAKSA
HAKIM P.NIAGA HAKIM M. AGUNG
HAKIM
Catatan:
*Dalam kepailitan, putusan hakim pailit langsung kasasi *Berdasarkan frasa “baik di dalam
(vide pasal 11 UUKPKPU). maupun di luar pengadilan” dalam pasal
**Dalam kepailitan terdapat profesi lain yang terlibat, 1.1. UU Advokat
yaitu kurator. Kurator tetap ditentukan dalam putusan
pailit di Pengadilan Niaga (pasal 15 ayat 1 UUKPKPU).
JANGKAUAN PERAN ADVOKAT DALAM GUGATAN SEDERHANA
MENDAMPINGI/MEWAKILI MEWAKILI/MENDAMPINGI
CATATAN:
1. Meskipun advokat merupakan kuasa penuh (mewakili), dalam keadaan tertentu, klien sah-sah saja ikut
dalam suatu pertemuan. Terkadang justru diperlukan.
2. Meskipun kuasa tidak penuh, dalam keadaan tertentu, Advokat dapat saja maju sendiri. Misalnya dalam
Gugatan sederhana, Advokat pendamping dapat saja sendiri mengurus dokumen, namun saat sidang
harus bersama dengan principal (atau sesuai ketentuan panitera atau hakim pemeriksa).
3. Poinnya: pada akhirnya yang paling menentukan adalah ada tidaknya pembatasan dalam perundang-
undangan atau suatu ketentuan yang berlaku terhadap pihak tersebut.
Mewakili: Mendampingi:
1. Prinsipal (penggugat/ tergugat/
1.Prinsipal (penggugat/tergugat/
pemohon/termohon, pelawan/ terlawan,
pemohon/termohon, pelawan/ terlawan,
pelapor/terlapor) tetap hadir/ikut untuk
pelapor/terlapor) tidak wajib hadir. Advokat
membela kepentingannya.
dapat mewakili prinsipal secara penuh.
2. Ada 3 faktor yang memungkinkan Advokat
2.Ada 2 faktor yang memungkinkan Advokat
berwenang mendampingi: (a) penunjukan
berwenang mewakili: (a) penunjukan sebagai
sebagai pendamping dan dibolehkan
kuasa penuh dan dibolehkan undang-undang
undang-undang (opsional), (b) dipaksa oleh
(opsional), (b) dipaksa oleh undang-undang
undang-undang (mandatory), dan (c) karena
(mandatory) harus diwakili advokat.
Advokat dilarang sebagai kuasa penuh.
JASA ADVOKAT
JANGKAUAN PENGGUNAAN
Catatan:
Meskipun tidak ada kata melarang, secara a contrario dapat dimaknai bahwa kata
“didampingi kuasa hukum” diartikan bahwa kuasa hukum dilarang menjadi kuasa
penuh.
Varian 6: Independen: bukan mewakili dan bukan mendampingi)
[Referensi: Buku “Kamus Istilah Hukum” karangan Prof. Drs.C.S.T. Kansil, S.H., dan
Christine S.T. Kansil, S.H., M.H.-Penerbit Pustaka Sinar Harapan 2000, Buku
“Kamus Hukum” karangan Dr. Sudarsono, S.H., M.Si-Penerbit Rineka Cipta 2002),
buku Parate Eksekusi Fidusia: Polemik Kepastian Hukum dan Bisnis “ karangan
Prof.Dr. Johannes Ibrahim Kosasih, S.H.,M.Hum.,dkk, Penerbit Mandar Maju,
Februari 2021.
TIGA UNDANG-UNDANG JAMINAN YANG
MENGATUR PARATE EXECUTIE:
1. Perjanjian Kredit dan adendum 1. Pemilaian (internal atau KJPP) 1. Penetapan lelang (KPKNL)
(jika ada) 2. Surat permohonan lelang. 2. Permintaan Surat Keterangan
2. Sertifikat jaminan 3. Surat pernyataan kreditur SKPT (KPKNL)
3. SKMHT (jika ada) 4. Surat rincian utang. 3. SKPT (KPKNL, Notaris/PPAT dan
4. APHT 5. Surat keterangan harga limit BPN)
5. Sertifikat HT lelang. 4. Surat Pemberitahuan Lelang
6. Surat pernyataan nilai limit. 5. Resi pengiriman Surat
6. Surat Peringatan-1 7. Surat informasi rekening Pemberitahuan Lelang (jika tidak
7. Surat Peringatan-2 penampungan hasil lelang. diterima langsung nasabah dan
8. Surat Peringatan-3 8. Surat penunjukan pejabat penjamin/apabila sertifikat milik
9. Resi pengiriman surat peringatan penjual. pihak ketiga)
(jika tidak diterima langsung oleh 9. Akte de comand dan kuasa 6. Iklan lelang-1
debitur) pembelian (jika bank bertindak 7. Iklan lelang-2
sebagai pembeli) 8. Risalah Lelang
9. Bukti-bukti Pembayaran Pajak
dan Bea Lelang.
2. Pada dasarnya tidak ada persoalan terkait penggunaan
jasa advokat dalam proses parate executie SEPANJANG
KOP SURAT-SURAT PERMOHONAN EKSEKUSI
MENGGUNAKAN KOP KREDITUR/BANK DAN PEJABAT
PENJUAL ADALAH PEJABAT ATAU WAKIL
KREDITUR/BANK, BUKAN ADVOKAT ITU SENDIRI.
3. Dengan demikian, yang terjadi adalah PEMBATASAN
KETERLIBATAN, yang dari sudut pandang/pemaknaan
DJKN/KPKNL memiliki pondasi perundang-undangan,
dan kemudian diperkuat dengan putusan MK No.
70/2020.
3. Pembatasan peran dimaksud memiliki kemiripan atau
kesamaan status dengan kedudukan Balai Lelang Swasta
dalam parate executie, yaitu sebatas melakukan kegiatan
pra lelang dan fungsi administratif sebagaimana diatur
dalam PMK No. 113/2019 Jo PMK No. 213/2020.
[Pasal 1 angka 7 PMK No. 213/2020] [Pasal 1 angka 5 PMK No. 213/2020]
“Balai Lelang dapat melakukan kegiatan usaha
selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1) yaitu jasa pralelang dan
jasa pascalelang untuk semua jenis lelang”
082112760176
berryspane17@gmail.com