Anda di halaman 1dari 2

CATATAN DAN DISCLAIMER

 Tidak ada standar klausula cross default atau klausula wanprestasi silang dan
klausula cross collateral atau klausula jaminan bersilang.
 Pengguna terbuka menyesuaikan draft ini sesuai selera “berbahasa” dan
kebutuhan pengguna. Pengguna disarankan berkomunikasi dengan rekanan
profesional pengguna (seperti notaris) untuk mencapai suatu bentuk draft yang
optimal.
 Draft klausula yang dimuat dalam contoh klausula ini bersifat umum atau tanpa
menyebut nomor-nomor perjanjian kredit. Pengguna juga dapat menyebut nomor-
nomor perjanjian kredit dan perjanjian jaminan yang saling bersilang. Jika opsi
ini yang dipilih adalah memuat daftar PK yang bersilang, maka bank membuat
perjanjian cross tersendiri yang ditandatangani oleh Bank, Debitur maupun
Penjamin. Perjanjian Cross dimaksud perlu diperbarui dari waktu ke waktu sesuai
perkembangan (misalnya ada penambahan atau pengurangan perjanjian yang
disilang). Penyesuaian dapat dilakukan dengan adendum ataupun dengan
mengganti perjanjian cross dimaksud (Redaksi di bawah dapat diadaptasi dengan
menambah Nomor-nomor perjanjian yang disilang).
 Draft ini hanya diperuntukkan untuk keperluan internal peserta workshop yang
dibawakan oleh Libertus S. Pane, S.H., C.P.A. dan merupakan bagian dari proses
workshop, agar tidak disebarluaskan.

Pasal XX
CROSS DEFAULT/WANPRESTASI SILANG

(1) Apabila Debitur atau salah satu penjamin:


a. Tidak melakukan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan dalam Perjanjian Kredit,
Perjanjian Jaminan, dan atau perjanjian lain yang memuat suatu unsur kewajiban
untuk dilaksanakan dalam kedudukannya sebagai Debitur atau penjamin; atau
b. Melanggar suatu larangan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kredit, Perjanjian
Jaminan, dan atau perjanjian lain yang memuat suatu unsur larangan untuk tidak
dilakukan dalam kedudukannya sebagai debitur atau penjamin;
maka cross default atau wanprestasi silang berlaku untuk Perjanjian Kredit ini dengan
Perjanjian-perjanjian Kredit dan perjanjian jaminan yang mengikat Debitur dan
Penjamin.
(2) Dengan berlakunya cross default atau wanprestasi silang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), maka Bank memiliki kewenangan untuk menagih seluruh kewajiban Debitur
atau penjamin secara sekaligus dan tunai berdasarkan Perjanjian Kredit ini dan Perjanjian
Kredit lain yang ditandatangani Debitur dan Penjamin sebelum maupun sesudah
penandatanganan Perjanjian Kredit ini tanpa harus didahului penerbitan surat peringatan
atau pernyataan wanprestasi (ingkar janji).
(3) Ketentuan cross default atau wanprestasi silang secara serta merta berlaku untuk
Perjanjian Kredit lain dan perjanjian lain sepanjang dibuat dan ditandatangani oleh Bank,
Debitur maupun penjamin tanpa harus menyebut nomor Perjanjian Kredit dan perjanjian
lain dimaksud secara satu per satu.

Pasal XX
CROSS COLLATERAL/JAMINAN SILANG

(1) Jaminan-jaminan khusus yang diserahkan oleh Debitur atau penjamin untuk menjamin
fasilitas kredit berdasarkan Perjanjian Kredit ini maupun Perjanjian Kredit lain yang
dibuat dan ditandatangani oleh Bank, Debitur, maupun penjamin bersifat saling
menjamin (cross collateral).
(2) Jaminan-jaminan umum berdasarkan pasal 1131 KUH Perdata yang dimiliki oleh
Debitur atau penjamin untuk menjamin fasilitas kredit berdasarkan Perjanjian Kredit ini
maupun Perjanjian Kredit lain yang dibuat dan ditandatangani oleh Bank, Debitur
maupun penjamin, bersifat saling menjamin (cross collateral).
(3) Dengan berlakunya ketentuan saling menjamin atau cross collateral ini, maka Bank
berhak atau berwenang setiap waktu dan dengan cara yang baik menurut Bank, untuk
menggunakan setiap pembayaran, hasil penjualan, likuidasi, atau eksekusi jaminan
khusus atau jaminan umum untuk menyelesaikan seluruh fasilitas kredit atau kewajiban
lain sesuai dengan catatan pembukuan Bank dan Perjanjian Kredit.

Anda mungkin juga menyukai