Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

Pada hari ini Rabu, tanggal Tiga Puluh Satu, bulan Maret, tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, telah
ditandatangani Perjanjian Hutang Piutang oleh dan antara :

Nama : Sumarno Nagarana


NIK :
Umur : 65 thn
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Industri Batujajar Permai II No.29
selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA

Nama : Marwan Syarifuddin


NIK : 3674062205860006
Umur : 34 thn
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kp. Cihanjawar RT.003 RW.011 Desa Sukasari Kecamatan Gunung Halu
Kabupaten Bandung Barat.
selaku yang meminjam, selanjutnya disebut : PIHAK KEDUA

Bahwa Pihak Kedua bermaksud hendak melakukan perkreditan kepada Pihak Pertama mewakili rekan –
rekan dan saudara – saudara Pihak Kedua, dengan adanya tunggakan sehingga menjadikan hutang
sejumlah uang dari Pihak Pertama. Selanjutnya para pihak telah bersepekat dan mufakat untuk
mengadakan perjanjian hutang piutang mengenai uang di maksud di atas, yang diatur serta dengan
memakai ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1: Besaran nilai hutang piutang


(1) Nilai perjanjian hutang piutang yang disepakati oleh kedua pihak adalah uang sebesar Rp
117.318.00,- (serratus tujuh belas juta tiga ratus delapan ribu rupiah) perihal tunggakan yang
harus dibayarkan untuk setiap pembelanjaan peralatan rumah tangga dan barang elektronik
lainnya yang di kreditkan melalui Pihak Kedua.
(2) Sesuai dengan pasal 1 ayat (1) maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua menandatangani surat
perjanjian hutang piutang yang dibuat rangkap dua bermaterai senilai Rp 10.000,- (sepuluh ribu
rupiah) yang disiapkan oleh pihak kedua dimana masing – masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan berlaku sejak ditandatangani oleh para pihak.

Pasal 2: Jangka waktu pelunasan


(1) Hutang piutang ini berlaku untuk waktu yang ditentukan, terhitung tanggal 31 Maret 2021 sampai
dengan waktu yang ditentukan.
(2) Apabila dalam jangka waktu tersebut Pihak Kedua belum dapat mengembalikan seluruh pinjaman
kepada pihak pertama, maka Pihak Pertama dapat memberikan toleransi pembayaran maksimal 5
(lima) hari dari tanggal terakhir yang tercantum dengan mempertimbangkan kondisi pihak kedua.
Pasal 3: Cara pembayaran
Pihak kedua harus membayar kembali hutangnya tersebut pada Pihak Pertama dengan langkah
pembayaran angsuran pada tiap tanggal 2 tiap bulannya sebesar Rp ,- (
)

Pasal 4: Periode waktu


Periode waktu hutang ditetapkan sedemikian rupa, hingga pada akhir periode waktu yang ditentukan,
seluruh hutang mesti sudah dilunasi oleh Pihak Kedua
(1) Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat bahwa pembayaran pinjaman Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama dilakukan dengan cara angsuran sebanyak Rp ,-/bln (
)
(2) Pihak Pertama dan Pihak Kedua juga telah sepakat bahwa untuk memudahkan para pihak.
(3) Sesuai dengan Pasal 3 untuk setiap kali Pihak Kedua membayar angsuran kepada Pihak Pertama
dimaksud maka harus mengumpulkan kwitnasi sebagai bukti pembayaran yang sah. Kumpulan
bukti kwitansi diserahkan kepada Pihak Pertama pada saat akhir pelunasan hutang.

Pasal 5: Lain – lain


(1) Jika ada perihal yang tidak atau belum diatur didalam perjanjian ini, serta juga bila berlangsung
perbedaan penafsiran atas seluruh atau beberapa dari perjanjian ini, maka para pihak setuju untuk
menyelesaikannya dengan musyawarah untuk mufakat.
(2) Bila penyelesaian dengan musyawarah untuk mufakat juga nyatanya tidak merampungkan
perselisihan tersebut, maka perselisihan tersebut dapat dikerjakan dengan hukum yang berlaku di
Indonseia, serta oleh karena itu para pihak menentukan area tinggal yang terus serta seumumnya
di kepaniteraan pengadilan negeri bandung.

Demikian perjanjian ini dibuat untuk digunakan sebagai mana mestinya

Pihak Pertama Pihak Kedua

(Sumarno Nagarana) (Marwan Syarifuddin)

Anda mungkin juga menyukai