Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN RUMAH

Perjanjian Utang Piutang dengan Jaminan Rumah (untuk selanjutnya disebut


“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari ____________ tanggal
____________ oleh dan antara para pihak :

I. Nama :
NIK :
Usia :
Pekerjaan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya
disebut sebagai “Pihak Pertama”.

II. Nama :
NIK :
Usia :
Pekerjaan :
Alamat :

-dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya
disebut sebagai “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama akan disebut
“Para Pihak”.

Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa, Pihak Kedua, bermaksud mengajukan permohonan untuk memperoleh


pinjaman uang (“Utang”) dengan memberikan jaminan berupa rumah kepada
Pihak Pertama dan Pihak Pertama setuju untuk memberikan pinjaman uang
dengan jaminan rumah kepada Pihak Kedua sebagaimana diatur dalam
Perjanjian ini.
2. Bahwa, mengenai peminjaman uang tersebut maka Pihak Kedua memberikan
jaminan berupa rumah tinggal berikut dengan bidang tanahnya tersebut, yang
syarat dan ketentuannya diatur dalam Perjanjian ini.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kedua belah pihak setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dan mengadakan Perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini sebagai
berikut:

Page 1 of 5
PASAL 1
NILAI UTANG

1.1. Pihak Pertama memberikan pinjaman uang sebesar Rp ________________ (“Nilai


Utang”) kepada Pihak Kedua untuk kepentingan _________________.
1.2. Nilai Utang tersebut wajib diberikan kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.
1.3. Pihak Pertama akan mengirimkan Nilai Utang sebagaimana diuraikan dalam ayat
(1) Pasal ini ke rekening Pihak Kedua, yaitu:

Nomor Rekening :
Nama Bank :
Atas Nama :

1.4. Dengan diterimanya dana Nilai Utang di rekening Pihak Kedua serta dengan
ditandatanganinya Perjanjian ini maka Pihak Kedua telah menerima dana
tersebut secara tunai dan penuh, sehingga Perjanjian ini berlaku sebagai tanda
bukti yang sah atas perikatan Utang Piutang antara Para Pihak berdasarkan
Perjanjian ini.

PASAL 2
CARA PEMBAYARAN NILAI UTANG

2.1. Pihak Kedua wajib mengembalikan Nilai Utang sebagaimana diuraikan dalam
Pasal 1 Perjanjian ini dalam beberapa tahap pembayaran sesuai dengan Jangka
Waktu Pembayaran Utang, dengan perincian sebagai berikut:

No Termin Pembayaran Nilai Utang Nilai Utang per Per tanggal


bulan
1 Tahun 2016 (Bulan _________2016 Rp. ____________
sampai dengan Bulan
________2017.
2 Tahun 2017 (Bulan _________2017 Rp. ____________
sampai dengan Bulan
________2018.

2.2. Pihak Kedua wajib mengirimkan kembali dana Nilai Utang sebagaimana
diuraikan dalam ayat (1) Pasal ini ke rekening Pihak Pertama sesuai dengan
jadwal yang diatur dalam ayat (1) Pasal ini, kepada:

Nomor Rekening :
Nama Bank :
Atas Nama :

Page 2 of 5
PASAL 3
OBYEK JAMINAN UTANG

3.1. Obyek dari Jaminan Utang ini adalah rumah milik Pihak Kedua, berupa:

Sebuah Rumah atas nama _____ , ber-Sertifikat Hak Milik Nomor _____ , Surat
Ukur Tertanggal _____ , Nomor _____ , luas: _____ m 2 (_____ meter persegi),
terletak di Desa _____ , Kecamatan _____ , Kabupaten _____ . Dengan Ijin
Mendirikan Bangunan (“IMB”) No.______________________, untuk selanjutnya
disebut “Obyek Jaminan Utang”.

3.2. Pihak Kedua menyerahkan Obyek Jaminan Utang kepada Pihak Pertama pada
saat penandatanganan Perjanjian ini dengan melampirkan surat pernyataan
penyerahan Obyek Jaminan Utang asli yang telah dilegalisasi oleh pihak Notaris.

3.3.Terhadap penyerahan Obyek Jaminan Utang ini, Pihak Kedua akan memberikan
kuasa jual atas Obyek Jaminan Utang secara notarial.

PASAL 4
JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UTANG

Para Pihak sepakat bahwa Pihak Kedua wajib mengembalikan Nilai Utang tersebut
kepada Pihak Pertama dalam tempo _____________________tahun, yang dimulai pada
tanggal ________________ sampai dengan tanggal _____________, untuk selanjutnya
disebut “Jangka Waktu Pembayaran Utang”.

PASAL 5
PERNYATAAN DAN JAMINAN

5.1. Selama Jangka Waktu Pembayaran Utang ini, Para Pihak sepakat dan setuju
untuk tidak akan mengalihkan Obyek Jaminan Utang, kecuali Pihak Kedua gagal
melakukan pembayaran Nilai Utang kepada Pihak Pertama sehingga Pihak
Pertama berhak untuk melakukan tindakan hukum atas Obyek Jaminan Utang
tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Kedua;
5.2.Pihak Kedua menjamin bahwa Obyek Jaminan Hutang tidak dalam obyek
sengketa, tuntutan hukum atau digadaikan kepada pihak lainnya. Apabila, Pihak
Kedua melanggar ketentuan dalam ayat ini, maka Pihak Kedua wajib
mengembalikan seluruh Nilai Utang kepada Pihak Pertama secara tunai dan
lunas.
5.3. Pihak Kedua menjamin bahwa Pihak Pertama dapat melakukan eksekusi atas
Obyek Jaminan Utang dan Pihak Kedua bersedia dan tanpa paksaan
mengosongkan Obyek Jaminan Utang apabila Pihak Kedua gagal dalam
melakukan pembayaran Nilai Utang baik sebagian atau seluruhnya.

Page 3 of 5
5.4.Menyimpang dari apa yang ditentukan di dalam Pasal 1 di atas, maka Pihak
Kedua menjamin bahwa Pihak Pertama berhak menagih Nilai Utang ini atau
sisanya dengan seketika dan sekaligus apabila:

5.4.1.Pihak Kedua tidak memenuhi kewajibannya dalam Perjanjian ini secara


tertib.
5.4.2.Pihak Kedua karena apa pun juga tidak berhak lagi mengurus dan
menguasai harta kekayaannya (dibawah pengampuan).
5.4.3.Pihak Kedua jatuh pailit.
5.4.4.Pihak Kedua meninggal dunia.
5.4.5.Obyek Jaminan Utang Pihak Kedua baik seluruhnya atau sebagian disita
oleh pihak lain.
5.4.6.Obyek Jaminan Utang Pihak Kedua mundur sedemikian rupa sehingga
menurut pertimbangan Pihak Pertama tidak akan dapat membayar kembali
Nilai Utangnya.

5.5. Apabila Jangka Waktu Pembayaran Utang ini berakhir, Pihak Kedua belum
mampu membayar Nilai Utang beserta bunga, maka Pihak Pertama akan
melakukan eksekusi atas Obyek Jaminan Utang yang dijaminkan oleh Pihak
Kedua, tanpa meminta persetujuan dari Pihak Kedua dan Pihak Kedua tidak
berhak untuk mengajukan tuntutan/gugatan ganti rugi dalam bentuk apa pun
kepada Pihak Pertama.

5.6. Hasil penjualan atas Obyek Jaminan Utang tersebut menjadi hak Pihak Pertama
setelah dikurangi utang pokok Pihak Kedua ditambah bunga dan denda.

5.7. Segala biaya yang timbul dari Perjanjian ini, baik biaya notaris maupun biaya
akibat dari penyelesaian Nilai Utang ini, di antaranya biaya juru sita, biaya
ekesekusi dan biaya materai menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.

5.8. Pihak Kedua wajib membayar Biaya Pajak Bumi & Bangunan (PBB) Rumah dan
melakukan pemeliharaan atas Obyek Jaminan Utang secara baik dan
bertanggung jawab.

PASAL 6
PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

6.1. Apabila timbul perselisihan di antara Para Pihak sehubungan dengan


pelaksanaan Perjanjian ini, maka kedua pihak akan menyelesaikan perselisihan
tersebut secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

6.2. Apabila dengan cara musyawarah tidak tercapai penyelesaian di antara kedua
pihak, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dimaksud
melalui Pengadilan.

6.3. Mengenai Perjanjian ini dan pelaksanaannya, Para Pihak sepakat memilih
domisili hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri di Republik Indonesia.
Page 4 of 5
PASAL 7
KETENTUAN LAIN

7.1. Para Pihak sepakat dan setuju untuk melaksanakan Perjanjian ini dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab.

7.2. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak
terbatas pada hal-hal mengenai perubahan-perubahannya dan tambahan-
tambahannya, akan diatur oleh Para Pihak dalam suatu addendum tersendiri
berdasarkan kesepakatan Para Pihak yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) rangkap, masing-masing


dibubuhi materai serta mempunyai kekuatan hukum yang sama guna kepentingan
kedua belah Pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua

____________________ __________________________

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai