LEGAL OPINION
No. : C-2.37/LBH-UK-KLR/06.04.2019
Pokok Masalah
Bahwa berkaitan dengan adanya masalah PERALIHAN (JUAL BELI/ KUASA) atas Tanah
sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) No.433/ Desa Akar-akar, Luas 20.000 m2, atas nama
SIENNY GWATININGRUM, yang saat ini diakui oleh Sdr. AMAQ HAMIDAH adalah cacat
hukum, maka dengan ini kami memberikan pendapat sebagai berikut :
Dasar Hukum
Bahwa berdasarkan Syarat Sahnya Perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab
Udang-Undang Perdata (KUHPerdata),menyatakan bahwa setiap perjanjian dikatakan
sah jika memenuhi 4 syarat yaitu:
Bahwa berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata tersebut, diketahui bahwa setiap peralihan
ataupun perjanjian Jual Beli maupun Kuasa dilakukan oleh Para Pihak didalam akta
tersebut telah sesuai syarat-syarat diatas, sebagaimana tercantum dalam setiap bukti
akta tersebut diatas, terlebih akta-akta tersebut dibuat dihadapan pejabat yang
berwenang untuk itu yaitu Notaris dan atau PPAT tempat objek tanah tersebut.
Bahwa kewenangan notaris sebagai Pejabat yang berwenang membuat hal tersebut
sesuai dengan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 (“UUJN”)
yang memberikan jabarannya, bahwa Notaris, dalam jabatannya, berwenang membuat
Akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta Otentik, menjamin kepastian tanggal
pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta,
semuanya itu sepanjang pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan
kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.
Bahwa setiap akta yang dibuat tersebut merupakan akta autentik yang memilki kekuatan
Pembuaktian yang kuat sebagaimana diatur Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUHPerdata”) yang menyatakan bahwa “Suatu akta otentik adalah suatu akta
yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-Undang oleh atau di hadapan
pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat.”
Pendapat Hukum
Bahwa berdasarkan bukti-bukti dan dasar hukum tersebut diatas, dapat kami
berpendapat sebagai berikut :
1. Bahwa Penjualan/Peralihan Tanah AMAQ HAMIDAH oleh Sdr. ANDI SENA kepada
Ny. SIENNY GWATININGRUM berdasarkan Akta Kuasa Nomor 51, tanggal 11 Mei
1995 telah sesuai hukum yang berlaku dan memiliki kekuatan Pembuktian yang
Kuat karena dibuat dihadapan Pejabat yang berwenang untuk itu;
2. Bahwa kemudian Jual Beli yang dilakukan antara Tn. ANDI SENA dengan Ny.
SIENNY GWATININGRUM sesuai Akta Perjanjian/Ikatan Jual Beli No. : 158, tanggal
26 Juni 1995 telah sesuai hukum yang berlaku dan memiliki kekuatan Pembuktian
yang Kuat karena dibuat dihadapan Pejabat yang berwenang untuk itu;
3. Bahwa Peralihan nama Sertifkat Hak Milik (SHM) No.433/ Desa Akar-akar, Luas
20.000 m2, yang semula beratas nama AMAQ HAMIDAH kepada Ny. SIENNY
GWATININGRUM berdasarkan Akta Jual Beli No. 119/2015 yang dibuat oleh PPAT
(Pejabat Pembuat Akta Tanah) BAIQ LILY CHAERANI, SH. telah sesuai hukum yang
berlaku dan memiliki kekuatan Pembuktian yang Kuat karena dibuat dihadapan
Pejabat yang berwenang untuk itu.
Demikian Pendapat hukum ini kami buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya kami
haturkan terima kasih.
Hormat kami,
RIKI RIYADI, SH
Lawyer and Legal Consutant