Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Tanah Garapan? Apakah Bisa Menjadi Hak Milik?

Dalam hal jual beli tanah, ada istilah yang disebut tanah garapan. Apa itu tanah
garapan? Tanah garapan adalah sebidang tanah yang hak kepemilikannya belum sah secara
hukum, sehingga masih bisa dijadikan hak milik orang lain. Bagaimana dengan status
kepemilikannya? Apakah tanah garapan bisa jadi hak milik?

Pertanyaan tersebut seringkali ditanyakan oleh para pihak pembeli tanah yang tertarik
dengan lokasi tanah garapan. Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawaban-jawabannya,
Pins.

Apa Yang dimaksud dengan Tanah Garapan?


Tanah Garapan adalah sebidang tanah yang hak kepemilikannya belum sah secara
hukum, sehingga masih bisa dijadikan hak milik orang lain. Seperti yang tertera dalam
keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) No 2 Tahun 2003. Dijelaskan bahwa
tanah garapan merupakan ukuran bidang tanah yang sudah, atau masih belum dilekatkan
dengan suatu hak pihak lain. Baik itu dengan persetujuan atau tanpa adanya persetujuan yang
berhak, dan dengan ada atau tanpa adanya jangka waktu.

Status kepemilikan hak terhadap tanah garapan mengacu kepada sertifikat yang
dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Izin atau sertifikat tersebut diantaranya
adalah Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU), Hak Guna
Bangunan (SHGB), dan Sertifikat Hak Pakai (SHP).

Jika kamu memiliki SHGU dan SHGB lalu berencana untuk bekerja sama dengan
pihak lain dalam menggarap tanah, kamu bisa melakukannya. Tidak akan menjadi persoalan
kok sobat Pins, selama luas tanah yang digunakan untuk melakukan kerja sama tersebut
sesuai dengan tata ruang yang diajukan sebelumnya.

Apakah Tanah Garapan Bisa Jadi Hak Milik?


Sebagai tanah yang sudah ataupun belum dilekati dengan sesuatu hak, apakah bisa
dijadikan hak milik? Nah, dilansir dari Hukum Online ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan lebih dulu untuk bisa menentukan apakah tanah garapan itu bisa menjadi hak
milik kita atau mungkin tidak bisa untuk di hak milik oleh kita? Berikut Faktor-faktornya
Sobat Pins :

1. Tanah Garapan Yang Sudah Dilekati Hak


Apabila tanah garapan yang kamu incar ternyata sudah dilekati dengan suatu
hak milik seseorang, kamu tidak bisa menjadikannya sebagai hak milik. Hal ini tertera
dalam Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Pasal 20 Ayat (1), yang berbunyi
“hak milik adalah hak terkuat dan terpenuh”.
Namun, pengecualian terjadi jika hak milik tanah ini jatuh kepada negara
seperti yang tertuang dalam pasal 27 huruf a UUPA.
2. Hak Guna Usaha atau Hak Guna Bangunan
Untuk tanah garapan yang mempunyai / dilekati Hak Guna Usaha atau Hak
Guna Bangunan, tidak bisa menjadi hak milik pribadi. Hak Guna Usaha adalah hak
untuk menggunakan tanah yang dikuasai oleh negara sebagai lahan usaha. Untuk
jenis usahanya, seperti usaha pertanian, peternakan, dan perikanan.
Sedangkan Hak Guna Bangunan merupakan hak mendirikan serta memiliki
bangunan-bangunan atas tanah yang bukan milik sendiri. Jangka waktu yang
diberikan paling lama adalah 30 tahun. Jika hak guna usaha sudah dihapus, barulah
kamu bisa mencoba untuk mendaftarkannya menjadi hak milik. Hal ini tertuang
dalam pasal 34 UUPA dan pasal 40 UUPA.

3. Tanah yang Belum Dilekati Hak


Kebalikan dari faktor nomor 2 diatas, Tanah Garapan yang belum mempunyai
hak mmberikan kalian para Sobat Pins untuk dapat menjadikan Tanah Garapannya
menjadi hak milik pribadi, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah, kondisi tanah garapan seperti ini dapat didaftarkan
untuk menjadi hak milikmu Sobat Pins.

Bagaimana Cara mendaftarkan Tanah Garapan?

Anda mungkin juga menyukai