Anda di halaman 1dari 21

KODE ETIK

IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


( PPAT )
APA ITU KODE ETIK ?
Kode Etik adalah seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan
berdasarkan keputusan kongres dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan
yang berlaku bagi serta wajib di taati oleh setiap dan semua anggota
perkumpulan IPPAT dan semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai
PPAT, termasuk di dalamnya para PPAT pengganti.

PPAT
PPAT adalah setiap orang yang menjalankan tugas jabatannya yang berfungsi
sebagai pejabat umum.
KODE ETIK IPPAT

Pasal 69 Perkaban No.1/2006

PP No.37/1998 Tentang PPAT

Keputusan Mentri Agraria & Tata Ruang Kepala Badan


Pertanahan Nasional No.112/Kep4.1/IV/2017 tentang
Pengesahan Kode Etik IPPAT 27/4/2017

3
APA ITU IPPAT ?
Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah disingkat IPPAT adalah
perkumpulan/organisasi bagi para PPAT, berdiri semenjak tanggal
24 September 1987, diakui sebagai badan hukum (rechtspersoon)
berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 13 April 1989
Nomor C2-3281.HT.01.03.Th.89, merupakan satu-satunya wadah
bagi semua dan setiap orang yang memangku dan menjalankan
tugas jabatannya selaku PPAT yang menjalankan fungsi pejabat
umum, sebagaimana hal itu telah diakui dan mendapat
pengesahan dari Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia tersebut di atas dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11
Juli 1989 Nomor 55 Tambahan Nomor 32, Yang telah di sesuaikan
dengan akta No.32, tanggal 27 Maret 2017, telah mendapat keputusan dari
Menkumham Nomor AHU-000183.AH.01.08 Tahun 2017 ……..
Saat ini di Pimpin selaku Ketua Umum DR. Syafran Sofyan,SH,SpN,MHum,
dan Sek.Umum Priyatno,SH,MkN.
4
Apa itu kode etik ?
Kode Etik adalah seluruh kaidah moral yang
ditentukan oleh perkumpulan berdasarkan
keputusan Kongres dan/atau yang ditentukan
oleh dan diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang hal itu dan
yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap
dan semua anggota Perkumpulan IPPAT dan
semua orang yang menjalankan tugas jabatan
sebagai PPAT, termasuk di dalamnya para PPAT
Pengganti.

5
Apa itu PPAT ?

Pasal 1 PP No.24 Th 2016:


Pejabat umum yang diberikan
kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau
Hak Milik atas satuan Rumah Susun.

6
TUGAS POKOK DAN
KEWENANGAN PPAT

Pasal 2
(1) PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah
dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.

Perbuatan hukum itu sebagai berikut:

a. Jual beli;
b. tukar menukar;
c. hibah;
d. pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e. pembagian hak bersama;
f. pemberianHakGunaBangunan/HakPakaiatasTanahHakMilik;
g. pemberian Hak Tanggungan;
h. pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.
7
RUANG LINGKUP BERLAKUNYA KODE ETIK

Kode etik ini berlaku bagi seluruh PPAT dan bagi para
PPAT pengganti, baik dalam rangka melaksanakan tugas
jabatan (khusus bagi yang melaksanakan tugas jabatan
PPAT) ataupun dalam kehidupan sehari-hari
APA KEWAJIBAN & LARANGANNYA

KEWAJIBAN
Baik dalam rangka melaksanakan tugas jabatan (bagi para PPAT serta PPAT Pengganti)
ataupun dalam kehidupan sehari-hari, setiap PPAT diwajibkan untuk :

A. Berkepribadian baik dan menjunjung tinggi martabat dan kehormatan PPAT;


B. Senantiasa menjunjung tinggi dasar negara dan hukum yang berlaku serta bertindak
sesuai dengan makna sumpah jabatan, kode etik clan berbahasa Indonesia secara baik
dan benar;
C. Mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat clan negara;
D. Memiliki perilaku profesional dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional,
khususnya di bidang hukum;
E. Bekerja dengan penuh rasa tanggungj awab, mandiri, jujur, dan tidak berpihak;
LARANGAN

Setiap PPAT, baik dalam rangka melaksanakan tugas jabatan maupun dalam kehidupan sehari-hari,
dilarang :

A. Membuka/mempunyai kantor cabang atau kantor perwakilan;


B. secara langsung mengikut-sertakan atau menggunakan perantara-perantara dengan
mendasarkan pada kondisi-kondisi tertentu;
C. mempergunakan mass media yang bersifat promosi;
D. melakukan tindakan-tindakan yang pada hakekatnya mengiklankan diri antara lain tetapi ticlak
terbatas pada tindakan berupa pemasangan iklan untuk keperluan pemasaran atau
propaganda, yaitu :

1. memasang iklan dalam surat kabar;


2. uang atau apapun, pensponsoran kegiatan apapun,;
3. mengirim karangan bungsa atas kejadian apapun dan kepada siapapun;
4. mengirim orang-orang selaku "salesman" ke berbagai tempat/lokasi untuk mengumpulkan
klien dalam rangka pembuatan akta;

E. memasang papan nama dengan cara dan/atau bentuk di luar batas-batas kewajaran dan/atau
memasang papan nama di beberapa tempat di luar lingkungan kantor PPAT yang
bersangkutan;
F. baik langsung maupun tidak langsung, mengadakan usaha-usaha yang
menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan
sesama rekan PPAT, termasuk namun tidak terbatas pada penetapan jumlah
biaya pembuatan akta;
G. melakukan perbuatan ataupun persaingan yang merugikan sesama rekan PPAT,
baik moral maupun material ataupun melakukan usahausaha untuk mencari
keuntungan bagi dirinya semata-mata;
H. mengajukan permohonan, baik lisan maupun tertulis kepada instansi-
instansi,perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga ataupun perseorangan
untuk ditetapkan sebagai PPAT dari instansi, perusahaan atau lembaga
tersebut, baik tanpa apalagi disertai pemberian insentif tertentu, termasuk
namun ticlak terbatas pada penurunan tarif yang jumlahnya/besarnya lebih
rendah dari tarif yang dibayar oleh instansi, perusahaan, lembaga ataupun
perseorangan tersebut kepada PPAT tersebut;
I. -menerima/memenuhi permintaan dari seseorang untuk membuat akta yang
rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain;
-dalam hal demikian, anggota yang bersangkutan wajib menolak permintaan itu,
kecuali untuk keperluan tersebut telah mendapat izin dari PPAT pembuat
rancangan;
J. dengan jalan apapun berusaha atau berupaya agar seseorang berpindah dari
PPAT lain kepaclanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang
bersangkutan maupun melalui perantaraan orang lain;
K. menempatkan pegawai atau pegawai-pegawai/asisten PPAT di satu atau beberapa
tempat di luar kantor PPAT yang bersangkutan.
22 KARAKTER PEJABAT UMUM
(NOTARIS & PPAT)
1. Religius 12. Menghargai prestasi
2. Jujur 13. Bersahabat / komunikatif
3. Toleransi 14. Cinta damai
4. Disiplin 15. Gemar membaca
5. Kerjakeras 16. Peduli lingkungan
6. Kreatif 17. Peduli social
7. Mandiri 18. Tanggungjawab
8. Demokratis 19. Rendah Hati
9. Rasa ingin tau 20. Melayani
10. Semangat kebangsaan 21. Berbagi /Memberi
11. Cinta tanah air 22. Mengampuni
SANKSI-SANKSI

Sanksi yang dikenakan terhadap anggota yang


melakukan pelanggaran Kode Etik dapat berupa:

a. Teguran;
b. Peringatan;
c. Schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan
IPPAT;
d. Onzetting (pemecatan) dari keanggotaan IPPAT;
e. Pemberhentian dengan tidak hormat dari
keanggotaan IPPAT.
ALAT PERLENGKAPAN
PERKUMPULAN

MKD MKN MKP

DAERAH
TK.
BANDING

TK . I

• PEMECATAN
• PEMBERHENTIAN
• TEGURAN DENGAN TIDAK HORMAT
• PERINGATAN
• SCHORSING
MPD

MAJELIS
MPW
PENGAWAS

MPP
M.K.D

MAJELIS
M.K.W
KEHORMATAN

M.K.P

Begitu ada pelanggaran dalam waktu 7 hari di panggil untuk di sidang


Bagaimana pemeriksaan & penjatuhan sanksi pada tingkat pertama
Bagaimana pemeriksaan dan penjatuhan sanksi pada tingkat banding ?
Bagaimana eksekusi & sanksi dalam pelanggaran kode etik ?
21
21

Anda mungkin juga menyukai