KOP/M/2024/I/005116
Perjanjian ini dibuat di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 10 bulan Januari tahun 2024, oleh dan antara:
Nama : Rudy Prakoso
Jabatan : Ketua KOPKARI
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Koperasi Karyawan Kawan Lama Mandiri (KOPKARI) yang
berkedudukan di Jakarta dengan alamat Jl. Puri Kencana No.1, Kembangan yang selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
Nama : ALDI PRADIFTA
No. Anggota : 2306000161
No. KTP : 1906032909980002
Alamat : DUSUN BATU BELIDA DESA TANJUNG KELUMPANG KECAMATAN
SIMPANG PESAK|PROP:KEP. BANGKA BELITUNG|KOTA:KAB.
BELITUNG TIMUR|KEC:DENDANG|KEL:SIMPANG
PESAK|RW:003|RT:009|
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Secara bersama - sama ketiganya disebut : "Para Pihak" bagai dan secara sendiri disebut Pihak menerangkan
terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Pihak Pertama adalah Koperasi yang bergerak di bidang Simpan Pinjam.
2. Bahwa Pihak Kedua, adalah anggota koperasi Pihak pertama yang sekaligus merupakan karyawan.
3. Pihak Kedua dengan ini menyatakan telah mengajukan permohonan pinjaman dana tunai kepada Pihak Pertama.
4. Pihak Pertama telah setuju untuk memberikan pinjaman dana tunai kepada Pihak Kedua
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian
Hutang-Piutang, selanjutnya disebut "Perjanjian", dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
JUMLAH PINJAMAN
1) Pihak Kedua dengan ini menyatakan telah melakukan pinjaman dana tunai dari Pihak Pertama sebesar Rp.
5.000.000 ( Terbilang : lima juta rupiah ) untuk selanjutnya disebut sebagai "Hutang".
PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
KOP/M/2024/I/005116
2) Pihak Pertama telah setuju untuk memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua dengan mentransfer secara cash
3) Para Pihak memberikan sepakat akan menyelesaikan Hutang selama 10 (sepuluh) bulan terhitung sejak bulan
Januari 2024 sampai dengan bulan Oktober 2024, untuk selanjutnya disebut “Jangka Waktu Perjanjian”.
Pasal 2
1) Pihak Kedua wajib melunasi kembali Hutang tersebut kepada Pihak Pertama dengan cara mencicil setiap
bulannya setiap bulannya sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat 3 Perjanjian ini dengan cara pemotongan upah oleh
pihak Payroll Pihak Kedua berdasarkan Surat Kuasa yang telah dibuat oleh Pihak Kedua.
2) Atas peminjaman tersebut Pihak Kedua akan dikenakan bunga tetap sebesar 0,75% setiap bulannya.
3) Sehingga besaran cicilan setiap bulannya dalam penyelesaian Hutang ini adalah sebesar Rp. 537.500 (terbilang lima
ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus rupiah), untuk selanjutnya disebut "Angsuran".
Pasal 3
1) Perjanjian akan berakhir dengan sendirinya apabila Jangka Waktu Perjanjian berakhir dan Hutang telah dinyatakan
2) Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja Pihak Kedua oleh karena sebab apapun, maka Pihak Kedua wajib
melunasi Hutang dan bunga berjalan kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
3) Pelunasan terhadap sisa kurang sebagaimana dimaksud ayat 2, maka Pihak Kedua setuju untuk diperhitungkan
dengan hak-haknya yang ada di Pihak Pertama seperti Simpanan Wajib, Simpanan Sukarela dan Simpanan
4) Apabila hak-hak tersebut pada Ayat 3 diatas tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban, maka Pihak Kedua
PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
KOP/M/2024/I/005116
sepakat untuk diperhitungkan dari Upah terakhir, Uang Pisah, Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja
dan/atau Uang Penggantian Hak Pihak Kedua yang akan diterimanya karena pemutusan hubungan kerja.
5) Apabila hak-haknya sebagaimana dimaksud ayat 3 dan ayat 4, ternyata belum mencukupi, maka Pihak Kedua
diwajibkan menyelesaikan kekurangan kewajiban tersebut selambat-lambatnya pada hari terakhir Pihak Kedua
bekerja.
Pasal 4
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1) Apabila ada hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian ini, dan juga jika terjadi perbedaan penafsiran
atas seluruh atau sebagian dari Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
2) Jika penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan
sesuai hukum yang berlaku di Indonesia, dan oleh karena itu kedua belah pihak memilih domisili hukum di Pengadilan