PENEBUSAN
Written by
Arga, dengan muka penuh Luka berhasil melawan anak buah bos
besar untuk menghabisinya.
ARGA
[ perlahan begerak degan
tubuh letih dan Luka di
wajah, terlihat cucuran
darah di pelipis dan
mulutnya]
Tolol,...!
[ Tatapan penuh emosi
Dan berani]
CUT TO 1
EXT. TERMINAL-SIANG
Tepat lima Tahun yang lalu, Arga memutuskan untuk mengadu nasib
ke ibu kota, demi perbaikan ekomoni keluarganya semenjak
kematian ayahnya.
ARGA
Ayah..! Bantu Arga dari sana.
[ ucap arga, melihat ke
langit Saat pertama kali
kakinya menginjak ibu
kota]
PENJUAL ASONGAN
Mineral 10 ribu, minuman seger 15
ribu..?
[ menawarkan
dagangannya]
ARGA
Beneran nie bang mineral, 10 ribu?
[ heran dgn harga begitu
mahal]
PENJUAL ASONGAN
ARGA
[geleng-geleng atas
jawaban Penjual
tersebut, menarik uang
dari Saku celananya dan
pergi ]
Nie Bang..!air mineral, satu..!
PENJUAL ASONGAN
Tengkyu... ATI-ati bang..! Cangcimeng-
cangcimeng..air..air..Air
[ menatap Arga dan
lanjut jualan]
ARGA
Pamit bu..!Doain Arga.
[Mencium tanggan dan
penuh haru]
IBU ARGA
[mengusap kepala dan
bahu, Arga dengan lembut
Nampak air Mata
kesedihan dari wajahya]
Pasti Nak..! Ibu selalu doain kamu, tapi?
Apa harus ke kota?
ARGA
Percaya Arga kan..!
[menatap ibunya penuh
keyakinan]
CUT TO 3
Arga sadar jika ibu dan adik kecilnya sangat berat melepas Arga
pergi dan dari dalam, Arga melihat Lili adik kecilnya duduk Diam
dengan boneka di pelukanya..
ARGA
[perlahan berjalan
menghampiri adik
kecilnya]
Heyy..! Tuan putri yang cantik, kok
sedih?
LILI
[diam tanpa suara hanya
memeluk erak boneka
kesayanganya]
ARGA
Nama bonekanya siapa?
[mencoba menghibur Lili]
LILI
Keisha, namanya Keisha hadian dari
ayah..!
[bersuara pelan]
ARGA
Lili, kakak pergi sebentar yaa..! Jaga
ibu, Lili anak pintar kan? Kakak janji
Pasti kembali kerumah Nanti kakak Bawa
boneka yang besar buat Lili!
[ coba menghibur adik
kecil ya]
LILI
Kakak, janji kan?
Ayah pergi..
Kakak pergi..
[ menjawab dgn polos
ya]
ARGA
Kakak janji, kan Lili mau boneka yang
besar..?
[ menatap dgn senyum ke
wajah adik kecilnya]
LILI
Lili sayang kakak...! Kakak janji ya
harus pulang
[memeluk erat]
ARGA
Iya...! Kakak janji.
[memeluk adik kecilnya]
CUT TO 4
Bayangan wajah ibu dan adek kecilnya Seakan kobaran api yang
menmbuat tekad Arga Semangkin kuat untuk berjuang di ibu kota,
samar terlihat dari duduknya wanita cantik terlihat terburu-buru
masuk ke Mobil..
EXT. TERMINAL-SIANG
ARGA
[menghampiri barang yang
jatuh dan berusaha
mengembalikan]
Mab... Mba..! maaf ini tadi jatuh.!
GANIA
[menatap dan
memperhatika detail Arga
yang memberikan barang
yang jatuh]
Makasih...!
[mengambil barang
tersebut dan memberikan
uang]
ARGA
Aku cuma nolong..! Kebetulan aja pas
jatuh aku... Liat!
[menolak dgn halus]
GANIA
[nampak diam beberapa saat dan tetap
memperhatika Arga]
Uda.. Ambil aja, aku ngerti di Kota ngak
ada yg gratisan, nie ambil?
ARGA
[diam beberapa saat]
GANIA
Lah.. Malah bengong? Aku lagi buru-buru,
nie ambil!
[sambung gania melihat
Arga]
ARGA
Aku butuh tempat tinggal dan kerja? Kata
mba tadi, ngak ada yang gratis kan..?
[Membalas ucapan gania]
GANIA
Apa..? Tempat tinggal Sama kerja?
[menjawab dgn ketus]
ARGA
[menaikan bahu dan
menatap gania]
Gimana...?
GANIA
Bentar..! Oke..? Peraturan pertama yang
harus kamu inget pertama, dalam hal apa
pun ngak ada yg gratis? dan kedua jangan
bayak Nayak?
[menjelaska singkat]
ARGA
Oke..? Deal!
GANIA
[membuka pintu Mobil
dan membuka jendela
kaca]
Ngapain...? Cepetan? Malah diem..!
ARGA
[bergegas masuk Mobil
Gania]
CUT TO 5
CUT TO 6
ARGA
Hallo..! Aku uda di depan.
[menelpon]
GANIA
Masuk aja! Kamu inget baik-baik ini
kesempatan bagus buat kamu, bertemu
langsung pimpinan! ngerti kan maksud
aku..?
[suara gania dari
telpon]
ARGA
Aku ngerti! Apa yang harus aku lakukan.
[menutup telpon dan
menarik Napas lalu
bergegas masuk]
Cast : Arga, gania, kikan, Mata elang, penjaga, dan bos besar.
ARGA
[ masuk ke dalam club]
GANIA
[melihat Arga
masuk,bergegas dari sofa
dan meletakkan
minumnya]
KIKAN
Babuu..! It’s coming nampang juga
akhirnya.
[melihat Arga, sinis]
MATA ELANG
[menghampiri Arga dan memperhatikan dari
atas sampe Bawa]
Mau tau apa sih hebatnya, Arga anak
kampung sampe bos besar mau bertemu?
ARGA
[berdiri dengan tenang
dan gentle]
GANIA
Kalian..! Semuah denger,ladies and
gentlemen...! please welcome calon
pemimpi Baru Wilayah timur.. Arga!
[menghampiri Arga dan
berdiri disampingnya]
Wajah sinis dari kikan dan Mata elang dgn ucapan gania, tak lama
penjaga menghampiri gania berbisik Seakan mengisaratkan bahwa
bos besar mempersilakan Arga datang padanya, gania pun menemani
Arga ke tempat bos besar.
GANIA
[berbisik ke bos besar]
Tak lama Arga pun duduk, dan gania meningalkan Arga dan bos
besar.
BOS BESAR
Selamat..! Atas pencapaian kamu, saya
senang dan yakin jika kamu memiliki
potensi besar untuk Bisnis ini.
[senyum Kepada Arga]
ARGA
Sudah tanggung jawab saya, dan kesetian
untuk Bisnis Ini
[jawab Arga, tenang]
BOS BESAR
Bagus.. Saya senang Mendengar kata
itu..!
[Senyum tipis ke Arga]
Beberapa saat bos besar melemparkan surat kabar dan disitu
terpampang jelas jika polisi berhasil membongkar dan menangkap
bandar besar Wilayah barat.
BOS BESAR
Kamu Pasti paham, apa maksud ini
semuah..? Gania, saya perintahkan untuk
Mengamati kamu,and.. jelas ini bukan hal
yg mudah.. Dan tentu hal ini sangat
merugikan buat Bisnis ini.
[Berbicara dengan nada
tegas, serius]
ARGA
[melihat surat kabar dgn seksama,
terlihat Tarikan Napas Seakan berbicara
fakta terselip]
CUT TO 7
Cast : Arga
Arga bersiap untuk pergi ke suatu tempat tas ransel dan juga
topi, masker melengkapi penampilan Arga, TV tetap menyala berita
penyalahgunaan narkoba, tak lama Arga menelpon.
ARGA
Hallo...! Tepat pukul 15.00 wib jalan
jendral sudirman pertokoan kelongtong
berwarna biru,terdapat narkoba dalam
paket besar siap edar, dalam waktu 30
menit barang itu akan berpindah tempat..!
Segera bertindak..
[menutup telpon dan
pergi]
CUT TO 8
ALBERT
[melihat arga]
Ciuuuhhhh....! Penghianat, aku tau Kalo
kamu si busuk itu.
ARGA
Kita liat siapa yang bertahan..?
ARGA
[mengakat tanggan dan berjalan perlahan
sembari menghitung Mundur]
3..2..1..! It’s trap.
[siren polisi pun
terdengar]
CUT TO 9
ARGA
It’s not over..?
[ucap Arga sembari
membuang narkoba]
ARGA
Siapa pun orang itu, jelas ini membantu
memberantas pengedaran narkoba di Kota
ini
[sahur Arga Mendengar
ucapan tersebut]
BAMBANG PRIASMUJI
Siapa pun orang itu, jelas pengedaran
Wilayah barat Makin terkuat secara besar-
besaran, dan tentu Informan misterius itu
cepat atau lambat akan tertangkap pula.
ARGA
[tersenyum membelakagi,
Mendengar ucapan dari
laki-laki itu]
CUT TO 10
GANIA
[berjalan perlahan menghampiri Arga dan
duduk]
kabarnya..! Wilayah barat kini sudah di
kuasai polisi dan semuah aset kita dalam
Jumlah besar hilang tak berbekas..?
ARGA
kabar itu benar, dan jelas bahwa Bisnis
ini akan bergeser ke Wilayah timur..! Dan
kamu Pasti paham apa yang akan
terjadi..?
[berbicara pelan ke
gania]
GANIA
Bos besar sangat Marah dan mencuim bau
busuk Penghianat..?
[sambung gania]
ARGA
[tersenyum ke gani]
Ini jalan buat kita untuk naik level dan
bertemu bos besar, bertahan-Tahun aku
menunggu moment ini, dan dengan
pencapaian besar yang sudah aku lakukan
menjadi bukti atas loyalitas.
WAITER
Permisi...? Coffee latte!
[meletakkan di atas meja
mereka]
ARGA
Terimakasih...!
[menggangkat jelas Dan
Cher ke gania]
Next level...!
GANIA
[Tersenyum..Dan meminum
coffee]
Next level....!
[menunjukkan sesuatu]
ARGA
[melihat dan memperhatikan barang
tersebut]
GANIA
Ini prodak Baru siap edar di Wilayah
timur, narkoba berkedok permen sejauh ini
memiliki Pasar yg bagus di kalagan anak-
anak muda dan sekolah..?
[berbicara pelan sembari
menjelaskan]
ARGA
[memegang dan Mengamati
barang tersebut]
Well...?
GANIA
Kamu Bawa sebagai sample, aku harus
pergi.. Salam untuk ibu dan Lili, dan
Satu hal, kamu harus lebih waspada posisi
kamu sekarang lebih mudah diawasi
petinggi Bisnis ini.
[perlahan meningalkan
Arga]
CUT TO 11
GANIA
Itu berdarah..!
[melihat pelipis Arga]
ARGA
[memegang pelipisnya]
Aman kok.. Kamu kenal siapa mereka..?
[sembari melihat dua
orang itu kabur]
GANIA
Siapa mereka? Aku juga ngak tau?
Mana Luka kamu, sini.
[mengusap Luka Arga]
ARGA
Pelan-pelan kali.. Sakit..!
[Merespon]
GANIA
Lebay..!
[sahut gania dan terus
mengusap Luka Arga]
ARGA
Awassss...? Nanti suka lagi..! ama aku?
[Mengoda gania]
GANIA
Tolol..?
[berhenti mengusap Luka
Arga]
Thanks...! uda nolong.
ARGA
Biasa aja kali, nie sapu tanggan kamu.
[berdiri menghampiri
gania]
GANIA
Buat kamu,.. Siapa tau nanti Luka lagi?
[balas gania]
ARGA
[terdiam dan melihat gania berjalan ke
arah Mobilnya]
GANIA
Bye..!
[pergi dan meningalkan
Arga dan gestur hati-
hati]
CUT TO 12
Lampu Mobil gania mulai tak terlihat dan arga pun bergegas
pergi, telpon pun berdering panggilan masuk Arga perlahan
menggangkat, tertulis panggilan dari ibu.
ARGA
Iya BU...! Arga Baru mau balik kerja..?
[jawab Arga by the
telpon]
IBU ARGA
Ini Nak..! Lili mau bicara?
[suara by telpon]
ARGA
Hallo...! Tuan putri, boneka udanya
sampe? Suka ngak?
LILI
Uda kak..! Bonekanya bayak, ada yang
besar Lili suka kak?
ARGA
[terharu Mendengar suara adik kecilnya]
LILI
Kakak... Kapan pulang?? Lili kangen?
[sedih]
ARGA
Kakak kerja dulu.. Nanti Pasti kakak
pulang..!kakak kan uda janji Sama
Lili..!
[membujuk adiknya]
Tak lama ibu Arga pun mencoba menghibur Lili, dan terdengar Lili
menagis meminta kakak ya pulang.
IBU ARGA
Nak..! Kamu Masi dengar ibu, pulang lah
nak kasihan adik kamu..! Selalu bertanya?
Kiriman kamu sudah lebih dari cukup.
[suaran by telpon]
CUT TO 13 [KEMBALI KE
CLUB]
Cast : Arga, bos besar, kikan, Mata elang dan anak buah bos
besar.
BOS BESAR
kamu Pasti, mampu mengolah Wilayah timur
dengan baik, dan...! Jika saya mencuim
bau busuk Penghianat Maka tak segan untuk
menguliti, siapa pun itu
[berbicara Kepada Arga]
ARGA
Jika ada bau busuk itu, sebelum tercium
dimeja ini, itu sudah saya handle.
[memjawab pertayaan bos
besar]
BOS BESAR
[mengintruksikan semuah orang
kepercayaannya untuk berkumpul dan
menggangkat gelas bersama-Sama]
Dengan ini.. Arga resmi menjadi pemimpin
baru, Wilayah timur.. Cheer.. Untuk Arga!
ARGA
Gelas ini, sebagai tanda penghormatan
Kalian untuk saya dan dari saya.
[dengan ekpresi gentle]
CUT TO 14
IBU AMIR
Amirrrrr.......! Kamu kenapa Nak.. ?
Amirrrrr...... Bangun Nak..?
[berteriak hingga
terdengar keluar rumah]
WARGA 1
Amir..!amir...!
[menghampiri Serta
memeriksa amair dan
mengisaratkan jika amir
sudah tiada]
WARGA 2
[Mengamati amir yang
mengeluran busa di
mulutnya dan terdapat
jarum suntik Serta
bungkus narkoba di tepi
amir ]
Ini narkoba..!
WARGA 3
Ini..kacau! Amir sepertinya overdosis
narkoba?
Pergaulan zaman sekarang Makin tidak
karuan..?
[sahut suara warga]
WARGA 1
Berarti daerah kita sudah masuk barang
haram itu, ini Pasti ulah Para Bandar-
Bandar narkoba biadab itu!Dan kita
sebagai warga harus segera melaporkan hal
ini kepihak berwajib atau pun badan
terkait, Agar segera melakukan sikap
pencegahan di daerah kita.
[sambung warga lain]
WARGA 2
Benar itu pak...! Kita sebagai warga
harus sadar Akan pentingnya pencegahan
dini akibat peyalagunaan narkoba. Jangan
sampai ada amir berikutnya..!
[tak percaya apa yg
terjadi pada amir]
IBU AMIR
Amir...! Amir..! Bangun Nak? Kenapa kamu
tinggalin ibu Nak? Kamu mau sekolah yang
tinggi jadi orang pinter banggain ibu,
tapi kenapa begini Nak...?
[Isak tanggis sembari
memegang anaknya]
CUT TO 15
ARGA
[sejenak Mengamati
serius berita di TV]
ARGA
[Mengangkat panggilan masuk]
BOS BESAR
Hallo Arga, misi malam ini harus
berhasil, paket di tempat biasa segera
kamu eksekusi, dan kamu Bawa anak-anak,
jika ini Gagal Maka kamu tau apa
Akibatnya dan dalam 5 menit harus
selesai.
ARGA
[meyimak suara intruksi hingga pangilang
berakhir]
Arga bergegas pergi dan sebelum itu tak Lupa Arga memberikan
pesan ke ibu dan adik kecilnya dan pak Bambang priasmuji, lalu
membuang handphonenya.
CUT TO 16
EXT. KOTA - SORE
RELAWAN 1
[membagikan brosur pencegahan narkoba dan
dampak buruknya]
RELAWAN 2
Donasi.. Seikhlasnya kak, untuk
rehabilitasi Akibat penyalahgunaan
narkoba!
[menjelaskan ke Arga]
ARGA
[memgambil amplop dari tas nya, dan
mendonasikan semuanya Tanpa berbicara
sedikit pun]
RELAWAN 2
[diam binggung]
ARGA
[mengambil Pena dan menulis, penebusan
lalu pergi]
CUT TO 17
ARGA
[ dengan Tarikan Napas
berat Arga kembali
berjalan menuju gedung
Tua]
BOS BESAR
Saya tidak menduga Kalo kamu bisa sampai
disini...?
[terdengar suara dari belakang Arga]
ARGA
[ menoleh kesumber suara]
Apa yang Anda lihat adalah apa yang sudah
saya rencana kan..!paket narkoba ada di
tanggan saya, dan dalam 5 menit Maka Akan
berpindah kepihak lain
[tersenyum sinis kearah
bos besar]
BOS BESAR
Arga... Arga..! Kamu tidak tau apa yang
kamu lakukan, Bisnis ini bisnis penuh
resiko bukan badan amal Arga, sayang
sekali kamu menyia-yiakan kesempatan dan
beraninya kamu bermain dengan ini
[mengeluarkan pistol dan
menembak ke arah Arga]
Arga yang sudah pasrah pun hanya diam menjemput ajalnya, namun
pistol tersebut tidak berfungsi dengan baik.
ARGA
[membuka Mata dan melihat bos besar
berusaha menembaknya lagi]
ARGA
[kesakitan atas tusukan gania dan
tersungkur berluntut dengan mulut keluar
darah]
BOS BESAR
[menghampiri Arga yg terluka dan berlutut
tak berdayah]
Arga..!Arga..! Satu hal yg kamu harus
paham, kau tak sepintar itu kamu, terlalu
naif Arga..! Bantuan pencegahan narkoba,
mendukung rehabilitasi dan membuang paket
narkoba dalam Jumlah besar.. Terlalu
konyol arga..
[memberi kode ke gania
Agar menghabisi Arga]
Saat akhir Arga terlihat bahwa pesan kejujuran ke ibu dan adik
kecilnya bahwa uang selama ini ia kirim buka hasil dari narkoba,
Melainkan kerja keras Arga sediri dan pesan yang di sampaikan ke
pak Bambang priasmuji adalah lokasi terakhir Bandar narkoba di
Wilayah timur.
ARGA
Gania...! aku mencintaimu hal Terindah
dalam hidup ku adalah bertemu dengan Mu!
dan maaf ini akhir dari perjalanan Bisnis
kita.
[suara terbatah-batah
Serta menahan Sakit]
GANIA
[terdiam dan tak percaya
apa yang Arga katakan,
teringat jika Arga
pernah berbicara jika ia
tak lagi menjalani
bisnis ini]
Jadi apa yang kamu katakan itu benar
adanya..?
ARGA
akhir penebusan..? Telah selesai..!
[suaran siren polisi
mengiringi, tubuh Arga
terjatuh tak berdayah
dan juga Tarikan Napas
terakhir]
TAMAT