Anda di halaman 1dari 16

Naskah Drama cerita Jayaprana

by. I Kadek Sukmayasa "Gurukula"

Tokoh    :                                                                 Penokohan :

1.      Nyoman Jayaprana                                         ; Pemuda yang tampan & Bijaksana

2.      Ni Luh layonsari                                              ;  Wanita Cantik Lemah Lembut

3.      Raja Kalianget                                                 ; Seorang Raja Yang serakah

4.      Patih Sawunggaling                                          ; Gagah Berani

5.      Jero Bendesa ( Ayah Layonsari)                      ; Baik Hati, Setia

6.      Ibu Layonsari                                                   ; Rendah Hati

7.      Luh harum “saudara layonsari”                        ; Penyabar

8.      Regug                                                              ; Baik

9.      Regig                                                               ; Baik

10.  Luh Belong                                                      ; Girang

 ( Dialog 1. depan Pintu Istana )

 ( Raja Kalianget keluar dari Kerajaannya yang mendengar nyanyian yang tak di ketahui siapa     yang
melantunkan nyanyian tersebut )

R. Kalianget      ; ( bertanya pada Regug & Regig ) Tunggu. Apakah kalian mendengarkan suara nyanyian
itu?

Regug.              ; Iya, Hamba pun mendengarannya Raja. ( membalas jawab denga hormat seorang
Pengawal.)

R. Kalianget      ; Bagaimana dengan dirimu Regig?

Regig.               ; Hamba juga mendengarnya paduka Raja.

R. Kalianget      ; Kalau kalian juga mendengarnya, berarti ini bukan hanya sekedar firsatku saja. Regug
dan juga kau Regig, Mari kita telusuri darimana sumber nyanyian itu.

Regug & Regig ; Baiklah paduka Raja.

( Sang Raja Dan juga Kedua pengawalnya berjalan menyusuri sumber nyayian yang tak di kenali siapa
yang yang melantunkan nyanyian tersebut, berjalan dengan penuh rasa penasaran.)

Dialog 2. ( Di pura subak )


R. Kalianget      ; ( Dengan raut waja yang kaget bercampuran dengan rasa bangga) “Wahai kau
Jayaprana ternyata kaulah oragnya yang melantunkan nyayian yang ku dengar itu.”

Jayaprana.        ; Mohon maaf D’Wagung, Jika nyanyian yang saya lantunkan ini membuat Raja merasa
tergangggu.

R. Kalianget      ; Ooohh, tentusaja tidak Jayaprana. Justru dengan mendengar nyayianmu itu, diriku ini
merasa sangat terhibur, Jayaprana.

Jayaprana.        ; Benarkah demikian D’Wagung,.?

Regig.               ; Tentu saja benar, Kakak Jayaprana. Dari depan gerbang istana, Sanga Raja sudah mulai
penasaran akan sumber nyanyian yang kau lantunan Itu.

Regug.              ; (menambah untuk meyakinkan Jayaprana) Benar sekali dengan apa yang di katakan


Adikku Regig. Bahkan Sang Raja sampai menanyakan berulang kali denganku dan juga Regig darimana
asal Suara nyayian Yang kau lantunkan itu.

R. Kalianget      ; Benar sekali dengan apa yag dikatakan Mereka Jayaprana. Nyanyian yang kau
lantunkan itu buakanlah menggaguku, melainkan sangatlah menghiburku, Jayaprana. Apa yang kau
lakukan disini Jayaprana?

Jayaprana         ; Ampun D’Wagung, Aku disini sedang merenungi nasibku, dari kecil hingga dewasa
seperti ini,( Tiada hentinya Sang Raja memperhatikan Jayapran)

R. Kalianget      ; Untuk apa kau bicara seperti itu Jayaprana? (dengan raut wajah yang amat penasaran )

Regug.              ; Benar kata sang raja, untuk apa kau bicara seperti itu Adikku Jayaprana!?

Regig.               ; Sang Raja tentu saja sangat bangga melihat kakak yang sudah Dewasa, dan tampan
seperti Kakak saat ini.

Jayaprana         ; Mohon maaf D’wagung, Dan juga kalian Saudaraku, Aku teringat dengan Ayahku, Ibu,
dan juga kakak – kakak’ku yang telah lama meninggalkanku ke alam Baka,. Aku merasa bahwa aku
sedang merindukannya Raja. (dengan raut muka yang sedih dan hamper meneteskan air mata).

R. Kalianget      ; Janganlah kau bersedih Jayaprana, biarpun dari kecil kau dirawat bukan oleh orang
tuamu, kau sudah menjadi anak muda yang baik. Dan kini kau sudah dewasa Jayaprana, Sudah
seharusnya kau mencari pendamping hidupu,.

Regig                ; Benar apa yang di katakana oleh Sang Raja wahai kakakku  Jayaprana, kau tak perlu
menyesali yang telah berlalu, setiap kehidupan pasti ada pahit dan manisnya, jika sekarang kau
merasakan penderitaan maka Tuhan juga menyiapkan kebahagiaan untukmu, kakak Jayaprana.

Regug.              ; Kemudian Adikku Jayaprana, Seperti apa yang di katakan Sang Raja, kau sudah dewasa
dan sudah seharusnya kau mencari pendamping hidup.
Jayaprana         ; Baiklah D’Wagung dan juga Kalian sudara – saudaraku, namun untuk mencari
pendamping hidup mungkin belum saatnya kulakukan,.

R. Kalianget      ; Mengapa kau tak ingin mencari pendamping hidup? Bukankah kau sudah dewasa,
jayaprana?

Jayaprana         ; Memang diriku sudah dewasa D’Wagung, namun aku menyadari diriku ini tak punya apa
– apa, jika nanti ku mempersunting seseorang sebagai pendamping hidupku, akan kuajak dimana dia?
Sedangkan tempat untuk berteduh saja aku tidak punya.

R. Kalianget      ; HA..HA…HA..HA.. Janganlah kau memikirkan masalah masa depanmu bersama dengan
pendamping yang akan kau cari nanti, biar nanti aku sendiri yang akan mengatur semuanya, termasuk
pernikahanmu nanti dengan wanita yang kau cintai.

Jayaprana         ; Jika memang seperti itu D’Wagung, maka aku sebagai muridmu akan sejalan dengan
apa yang D’Wagung harapkan,.

R. Kalianget      ; Baiklah. Jika seperti itu, sekarang pergilah kau berkelana, carilah wanita yang akan kau
jadikan istrimu, jika telah kau temukan, melaporlah kau ke istana, akanku persiapkan segalanya
untukmu. Dan untuk kalian berdua Regug dan juga Regig, antarkanlah Jayaprana berkeliling untuk
mencari seorang wanita yang akan dia jadikan istrinya, . D’Wagung akan kembali ke istana untuk
bertemu dengan Sawunggaling.

Regug, Regig    ; Baiklah Raja.

( Sang raja kembali ke istana dan meninggalkan Jayaprana bersama Regug dan juga Regig.)

Jayaprana         ; Wahai Saudarakau, Regug dan Regig, dari dulu aku tidak pernah merasakan ataupun
berfikiran unuk yang namanya mencari pendamping hidup.

Regug               ; Janganlah banyak berfikir. Ayo kita berkeliling desa untuk melirik wanita yang cantik
untuk menjadi pendamping hidupmu Jayaprana.. ( hendak menarik tangan jayaprana untuk di ajak
berkelana, namun di hadang oleh Luh Belong sambil membawakan kopi untuk Jayaprana)

Luh Belong        ; Kakak Jayaprana,, Ini ku Bawakan secangkir kopi untuk Kak Jaya,, ( dengan nada malu-
malu dan sambil gerak tubuh seperti orang gugup)

Jayaprana         ; Kamu tidak perlu repot-repot membuatkanku kopi ini. Tapi maaf, aku tidak bisa minum
kopi.

Luh belong        ; Jadi begitu, ya sudahlah.“dengan wajah agak menyesal, sambil mengigit – gigit bibirnya.

Regug.              ;  Lebih baik kopi itu diberikan untukku, dari pada dibuang.

Luh Belong        ; Tidak boleh!Kopi ini hanya untuk Kak Jayaprana!!


Regig                ; Sudahlah!

Regug               ; (menarik tangan luh belong untuk berbicara jauh dari JayaPrana dan Regig)  Luh Belong,
udahi saja mimpimu ingin menjadi kekasihnya Jayaprana, lebih baik kamu denganku saja.

Luh Belong        ; Iiiuh… sama kamu Gitu?? Sori malu

( Luh belong dengan Regug saling tarik menarik karena Regug Memaksa untuk menjadi kekasihnya Luh
belong, pada waktu yang sama maka di dekatilah mereka oleh Jayaprana dengan Regig, sedangkan Luh
belong Berhasil Lari dari Regug.)

Regig.              ; Hais Regug kenapa ? kok pakaiannya berantakan seperti itu?

Regug              ; Aahhh ini sudah hal biasa, Itu Tadi sama Luh Belong Anu,, hehheheheh.. (dengan
tampang brbohong)

Jayaprana        ; Hemmzz .. Benarkah seperti itu Kak Regug?

Regug              ; Bener,, ini lihat pakaian ku sudah sampai merosot seperti ini..

Regig               ; halaah jangan  urusin masalah ini! Sekarang ayolah kita  berjalan keliling desa Kalianget
untuk mencari Wanita yang akan kakak Jadikan Istri.

Regug              ; Ayo… Ayoo.. ( Regug Dan jiga Regig menarik tangan Jayaprana Yang kemudian pergulah
mereka berkelana )

( Di tenagah jalan ia bertemu dengan dua orang wanita yang cantik2 dan si Jayaprana pun merasa
dedekan dan memutuskan untuk mengikutinya sampai Dua wanita itu merasa terganggu karena di
ganggu oleh Regug Dan Regig. Jayaprana merasa malu dan ia berjalan paling belakang, sesekali Regug
memanggil wanita itu dengan suiran mulutnya dan saat wanita itu menoleh ke belakang tapi sang
Jayaprana malah menyembunyikan wajahnya.)

Regug              ; Ehh Jayaprana,, Kenapa kau meneyembunyikan wajahmu? Padahal Mulutku sudah
Menyerupai burung memanggilanya?

Jayaprana        ; Aku malu Kakak Regug, Aku Jarang  keluar dari kerajaan Aku merasa malu dengan diriku
sendiri, Biasanya pekerjaan ku hanyalah  menyapu dan melakukan kegiatan lainya di Kerajaan, Dan
Aku  juga tak mengenal siapapun disini. !

Regig               ; Haalaah,, Jangan kau merasa Seperti itu Jayaprana. Disini sudah ada adik dan kakakmu
menemani,. 

Jayaprana        ; Baiklah jika seperti itu, nanti tolong ajari aku yang mana benar dan juga yang mana
salah.

Regug&Regig  ; Haraahh Ya sudah Ayo Ikuti Mereka,, Nanti kita kehilangan jejak.
(sesampainya di depan rumah layonsari tiga anak muda itu mengintip 2 wanita itu, dan lama kelamaan
keluarlah Jero Bendesa yang merupakan Ayah dari laynsari, )

Regug              ; Oh,, ternyata 2 Wanita itu adalah anak Jero bendesa.. ( bicara seperti menghayal sendiri,
yang kemudian di kagetkan oleh Regig.)

Regig               ; Heh.. kenapa menghayal,,?

Regug.             ; Ternayata 2 wanita itu adalah anak dari Jero bendesa. Yang kecil namanya Silir Wangi
dan  kakaknya bernama layonsari.

Jayaprana.       ; Kita ada di mana ini Kakak Regug?

Regug.             ; Kita ada di sebuah tempat yang bernama banjar sekar, dan dari sinilah 2 Wanita yang kita
ikuti Jayaprana. Jadi wanita yang mana yang kau cintai?

Jayaprana.       ; Ku suka wanita itu, Kak Regug..!

Regig.              ; Itu yang mana yang kakak maksud?

Jayaprana        ; Yang lebih tinggi

Regug.             ; Baiklah jika seperti itu mari kita kembali ke Istana dan laporkan kepada raja bahwa
Jayaprana telah menemukan calon yang dia inginkan.

(di kerajaan di tunggu lah kedatangan Jayaprana oleh patih sawunggaling dengan Raja Kalianget, yang
lama menantikan kedatangan Jayapprana dan kawan – kawannya)

R. Kalianget     ; kenapa begituu lamanya Jayaprana datang Ke istana Sawunggaling?

P. Swgling        ; Bersabarlah , mungkkin dia masih memilih siapa calon yang tepat untuknya,,

R. Kalianget     ; HA…H.. HA.. ia,, Mungkin memang seperti itu sawunggliang,. Hahahahaaahh..

P. Sawnggling  ; IA,,,Raja.. Hahaa

( Pada waktu yang sama datanglah Jayaprana dan kawan2nya untuk menyampaikan informasi)

P. Swnggaling  ; Lihatlah Raja, Jayaprana sudah datang dan pasti dia sudah menemukan Wanita yang
akan menjadi pendamping hidupnya. Jayaprana,, Sampaikanlah Jayaprana,. Cepatlah.

R. Kalianget      ; Wahai kau Jayaprna, pengabdi yang paling ku sayangi, Apa kau sudah temukan wanita
yang kau akan jadikan pendamping hidupmu?

Jayaprana         ; Baiklah D’wangung Aku sudah menemukannya,, ( raja tertawa bersama sawunggaling
mendengar penyampaiannya )
R. Kalianget      ; Siapa?? Siapa Jayaprana? Katakanlah secepatnya Aku tidak sabar mendengarnya,. Ayo
Katakanlah,.!

Jayaprana         ; Aku telah jatuh cinta kepada seorang Gadis salah seorang anak Bendesa di Banjar sekar,
Ia Bernama Layonsari Putri pertama dari 2 Bersaudara D’wagung

R. Kalianget      ; Hahaahaha,, Benarkah Seperti itu Regug dan Juga Kau Regig?

Regug               ; Benar Raja , Jayaprna telah mencintai Seorang Anak Bendesa yang bernama Layonsari.

R. Kalianget      ; Baikalah Jika Seperti itu , Kau Sawunggaling, Buatkan Perlengkapan Untuk nanti saat
Jayaprana sudah Berkluarga dengan Layonsari ., Dan aku akan membuat surat untuk Jero Bendesa itu.

Swunggling       ; Baiklah Raja, akan ku persiapkan semuanya untuk Jayaprana.

R. Kalianget      ; Jika seperti itu, Sekarang untu kau jayaprana, tunggulah disini, dan kau Sawunggaling,
pergola sesuai dengan perntahku,.

Sawunggaling   ; Baik raja, (meninggalkan Istana, )

(sang Raja juga masuk ke istana untuk mengambilkan surat yang akan di berikan Jero Bendesa).

Regug.              ; Jayaprana, jika nanti kau memang jodoh dengan Layonsari, jangan kau lupa dengan Aku
dan juga Adikmu regug, Yang selalu kau Ajak bersama  di istana jika kau sudah berkeluarga nanti,.

Jayaprana.        ; Sudah barang tentu aku tak akan Melupakan kalian, Kakak Regug dan juga kau Regig,.

( Sang Raja keluar dari istana dengan membawa sepucuk Surat)

R. Kalianget      ; Hai kau Jayaprana, Sampaikanla surat ini kepada Jero Bendesa,. Sampaikan Pula salam
Dariku,.

Jayaprana         ; Baiklah D’Wagung.

R. Kalianget      ; Dan ajak pula calon Istrimu Kemari, Untuk Bertemu denganku. . agar Aku tahu wanita
yang kamu maksud itu.

Jayaprana         ; Baik D’Wagung, Akan aku laksanakan sesuai dengan perintah D’wagung.

R. Kalianget      ; Dan untuk kalian berdua Regug Dan Juga kau regig, Antarlah Jayaprana menuju Banjar
sekar. Ku tunggu kedatangan kalia Di Istana.

Rgig&Rgug       ; Baik Raja,.

( Dan kemudian berangkatlah Jayaprna, menuju rumah jero bendesa bersama saudar”nya itu sedangkan
sang Raja menantinya di Istana. Datanglah sawunggaling.)
 Sawunggaling  ; Raja semua perintah raja sudah ku lakukan, sekarang apakah perintah Tuan     Baginda
Raja kepadaku?

R. Kalianget      ; Sekarang ikutalah aku ke istana akan ku persiapkan semua untuk Jayaprana.

Sawunggaling   ; baiklah Raja aku mengikutimu,.

( Rajapun masuk ke istana bersama sawunggaling untk mempersiapkan pernikahan antara jayaprana
dengan layonsari. Dan jayapranapun sampai di rumah layonsari.)

Ibu layonsari bersama kakaknya layonsari yang sedang mejejaitan di kagetkan dengan Jayaprana yang
dating bertamu ke rumahnya.

Ibu L.               ; Beli,, Beli,,  Ini ada tamu dari kerajaan,.

Jr. bendesa       ; Siapa bu? Sampai teriak Seperti itu,,

Ibu L.                 ; Ini Beli ada tamu dari kerajaan,.

Jr. bendesa       ; Oh Ada apa anak muda,? Siapa namamu?

Jayaprana         ; Maafkan kedatangan Kami jika mengaggu Jero Bendesa,. Aku adalah Jayaprana dan
mereka berdua adalah saudara – saudaraku. Maksud dan tujuan saya kesini hanya ingin membawakan
surat dari Raja,

Jr. bendesa       ; Ahh tidak, tentusaja tidak , Raja siapa yang menitipkan surat untuk ku Jayaprana?

Jayaprana         ; Ini Adalah surat dari Raja Kalianget Jero bendesa,.

Jr. bendesa       ; “dengan hormat dan rasa kaget Jero bendesa menampi Surat yang di Berikan Jayaprana,
danlangsung membacanya tanpa berpikir panjang.”

Ibu L.                 ; Apa isinya beli? Cepatlah katakana,.

Jr. bendesa       ; Hati2 lah luh,, jangan Pati Gropon,.! Ini aku lagi membacanya,.

 ISI SURAT

Om swastyastu
            Hai kau jero bendesa , Ayah dari layonsari anak pertamamu, Jayaprana adalah pengabdi setiaku
yang aku pungut saat berjalan menyusuri desa kalianget bersamamu dulu, apakah kau ingat itu? dan kini
ia sudah dewasa. Dia sekarang jatuh cinta dengan anakmu, ada sedianya anakmu akan di bawanya ke
istana untuk ku nikahan dengan jayaprana,. Sekarang tugasmu adaah iklaskanlah anakmu di bawa
jayaprana untuk di jadikan pendamping hidupnya.

Om santih..santih..santih.. om

                          “setelah selesai membacanya Jero bendesa pun hendak menarik nafas dan berkata ada
jayaprana” Wahai kau Jayaprana, jika anakku layonsari akan kau jadikan sebagai pendamping hidupmu,
jagalah dia baik”.

Ibu. L.                ; Jadi anak kita layonsari akan di jadikan istri oleh anak muda ini beli?

Jr. Bendesa       ; benar luh ,,jangankan seorang anak bahkan Apabiala jiwa dan ragaku bahkan nafasku
yang di minta raja akan ku berikan.( keduanya merasa bersedih begitu pula dengan adik layonsari, pada
saat itu datanglah layon sari dari dalam rumahnya,)

Ibu L.                 ; Jayaprana.. anak ibu adalah wanita yang kurang mengerti dengan aturan di istana,
pesan ibu jaga dia baik2 dan janganlah pernah berhenti untuk mengajarinya jika ia berbuat salah.

Jayaprana         ; Baik akan ku jaga anakmu sesuai dengan apa yang Ibu dan Jro bndesa printahkan.

Layonsari          ; Ibu , dan ayah,, kini aku akan menjalani kehidupan baruku, restuilah kami, doakanlah
agar kami menjadi keluarga bahagia,.. Ibu , terimakasih selama ini kau telah mengajari dan membinaku
dari kecil. Dan mulai saat ini aku telah menjadi milik orang lain, tentunya aku sangat sedih harus
meninggalkan kalian,.

Ibu. L,                ; Baiklah,, jangan bersedih anakku, jaga dirimuu baik” disana, jangan lupa untuk selalu
mengabdi kepada Sang raja.

Jr. Bendesa       ; Baiklah,. sekarang,,, ikutlah bersama Jayaprana menuju istana, sampaikan salamKu
kepada Raja , Jayaprana! Berhati – hatilah.

Jayaprana         ; kalau seperti itu aku mohon pamit Jero Bendesa,. 

( merekapun kembali ke istana dengan membawa layonsari, perasaan sedihpun menyelimuti hati
layonsari saat meninggalkan kediamannya, sesekali layonsari melihat ke belakang dan tersenyum
kepada ibunya dan semua keluarga kecilnya itu. Setelah lama kemudian jr. bendesa dan keluarganya
juga masuk kedalam rumahnya,.)

(sesampainya di istana kedatangan mereka di tunggu oleh raja dan juga Patih Sawunggaling,.)

R. Kalianget     ; kenapa lama sekali Jayaprana menjemput layon sari Sawunggaling,.?


Swnggaling      ; Bersabarlah Raja, sebentar lagi pasti dia datng,.

R. kalianget     ; Hai patih Saunggaling, apa kau juga merasakan betapa gembiranya aku saat ini?
Sebentar lagi Pengabdi yang ku sayangi akan memiliki istri yang sungguh ia cintai,. Hahahahaaa

Swuggaling      ; HAhahah… Tentu saja,, aku merasakan Seperti pepatah kata “setelah sekian lama keris
Jayaprana tak memiliki Rumhnya pada akhirnya sekarang ia menemukan Rumahnya “ begitu raja,
hahahah

R. Kalianget     ; Dan juga aku merasa tak sabar akan menjadi pemernyatu antara mereka
berdua ,,  sekaligus aku yang menjadi pemuput  pernikahanya jayaprana dengan layonsari,, hahhahhahh

Swunggaling    ; Lah,,, Lihatlah Raja mereka sudah datang,, Hai jayaprana inikah yang wanita yang kau
maksud?

Jayaprana        ; Ia gusti patih, inilah wanita yag ku cintai,. Dan maafkan aku jika kedatanganku
terlambat,.

R. kalianget     ; Jayaprana,, inikah wanita yang bernama Layonsari? (dengan raut muka yang terharu
dengan kecantikan Layonsari, ) kau sungguh pintar memilih wnita yang kau akan jadikan pendamping
hidupmu, ( sang raja menghayalkan jika Layonsari menjadi miliknya,)

Swunggling       ; Raja?... Raja?? RAJA?,,,,,,,,

R. kalianget      ; AHhh ”merasa kaget”

Swunggling       ; Tunggu apa lagi mari kita laksanakkan upacara pernikahan Jayaprana dengan layonsari
ini,.

R. Kalianget      ; ( dengan perasaan hambar) Tidak,, Tidak,, Sebaiknya pernikahan ini lebih baik Kau
Sawunggaling yang melangsungkannya, Aku,, aku akan ke istana,. (perasaan yang tak bisa menahan
matanya melihat kecantikan layonsari,.)

Sawunggaling   ; Kenapa Raja? Kenapa,, Tadi raja mengatakan behwa Rajalah yang akan melangsungka
pernikahan ini,, Mengapa sekarang aku yang harus melangsungkanya?

R. kalianget      ;  Tidak… Tidak,, langsungkanlah pernikahan ini,. ( Rajapun masuk ke istana. )

Sawunggaling   ; Baiklah Jayaprana, sesuai dengan perintah Raja sekarang akula yang akan menyatukan
kalian untuk menjadi suami Istri yang baik, nah Sekarang marilah kita metaki – taki . sesuai dengan
ajaran yang kita anut.

Jayaprana         ; Baik kalau memang seperti itu mari Kita lanjutkan Gusti Patih,.

Sawunggaling   ; Paman Regug Dan juga Regig, ajaklah mereka ke Istana untuk metaki - Taki,.
Rgug&regig      ; baik Gusti Patih,.

(merekapun melakukan pernikahan dengan upacara yadya sesuai dengan ajarannya, dan kemudian
setelah 1 bulan 7 hari, mereka menikah, Jayaprana dan layonsaripun hidup bahagia,. Tapi sang raja
merasa sangat gelisah yang di bayang – bayangi kecantikan layonsari yang masih melekat dalam
pikirannya.)

R. Kalianget     ; Layonsari….?! Huh,,, Layonsari,, (sang raja tetap menghayalkan Layonsari)

Sawunggaling   ; haduh,,, Ada  apa denganmu Raja? Ibaratkan seperti bunga yang sedang kuncup..
Bicaralah Raja,. Bicarakan Kepadaku,, apa yang sedang Raja pikirkan,.

R. Kalianget      ; Sawunggaling,, Aku tak mengerti dengan perasaan ini. Entah mengapa aku merasa jatuh
cinta kepada layonsari, aku merasa gila dengan kecantikan Layonsari,.

Sawunggaling   ; Haduh,, Raja,, hati”lah bertindak, berpikirlah Raja,. Bayangkan Layonsari sudah menjadi
Istri Jayaprana, jagalah Kemauan Raja,.

R. Kalianget      ;  Heh,, Patih Sawunggaling ! Brani2nya menentang Kemauanku, Asal kau tau


sawunggaling, jangankan Layonsari, nafasnya jayapranapun jika ku inginkan pasti akan di berikan,. Dan
di seluruh desa Kalianget ini, jika aku berbicara ke timur maka tak akan ada yang yng berbicara ke barat!
Jika kau tak mau menuruti kamauanku, pergilah dari sini . aku tak butuh patih BUSUK sepertimu pergi
kamu darisini.,

Sawunggaling   ; Baiklah jika itu kemauan sang raja, jika boleh diriku memberi saran, sekarang buatlah
surat kepada Jyaprana, dan aku akan merencanakan kepada Jayaprna untuk pergi ke ujung desa
Kalianget untuk menengahi perang disana, dan disana akan aku mencabut nyawanya agar Raja bisa
meiliki layonsari seutuhnya,.

R. Kalianget      ; Hahahahh .. Bagus, Rencanamu memang menakjubkan Sawunggaling,, Hahahah


sekarang utuslah seseorang untuk mencari Jayaprana. Aku akan membuat surat untuk kau bawa besok,,
hahaha “raja masuk ke istana sedangkan Sawunggaling merasakan Kesedihan yang amat Mendalam.
Pada saat yang sama datanglah Jayaprana ke istana untuk bertemu dengan raja, namun di cegat oleh
Sawunggaling.”

Jayaprana         ; Gusti Patih sawunggaling, sedang apa kau disini? Apakah yang sedang kau sedihkan?

Sawunggaling   ; Oh Jayaprana, Kebetulan sekali kau ada disini, Jadi aku tak perlu mengutus orang untuk
mencarimu untuk menyampaikan berita penting dari Raja,.

Jayaprana         ; Ada berita pentin apa ? ayo Katakanlah,.

Sawunggaling   ; Raja menitip pesan bahwa di Teluk Terima,terjadi bentrok antar kubu bersaudara, Dan
Esok Hari Sang Raja meminta kau untuk meredakan Peperangan saudara tersebut,.
( Jayaprana terlihat Termenung dan tak Biara sepeserpun akan perintah itu,. )

Sawunggaling   ; Kenapa kau terdiam seperti itu Jayaprana? Apa kau menentang Titah sang Raja?

Jayaprana         ; Tidak, Tentu saja tidak Gusti patih,. Aku akan kesana untuk menenangkan persetruan
perang bersaudara itu,.

Sawunggaling   ; Baiklah jika seperti itu Biar Esok hari Kau dan Aku bertemu di depan istana dan Kita
akan menuju Teluk Terima Bersama sama.

Jayaprana         ; Baik Gusti patih,. Jika Seperti itu maka aku akan berpamitan kepada istriku
Layonsari,. ( kembali ke rumahnya untuk bertemu dengan istrinya dan kemudian member tahu apa
berita yang ia dapatkan,)

( Sawunggaling terdiam merasakan sedih yang sangat mendalam dan kemudian Berkata dalam hatinya
“maafkan aku Jayaprana,, Maafkanlah aku telah membohongimu. Kemudian Pulanglah Sawunggaling
menuju Subak dan besiap2 untuk kepergiannya Esok Hari. Sedanggkan jayaprana bertemu dengan
istrinya,.”).

Di rumah jayaprana.

Layonsari         ; Kenapa Suamiku Jayaprana sangat lama ? Apakah yang terjadi padanya. ( ia sangat
Khawatir akan suami yang ia cintai . dan tak lama kemudian datanglah Jayaprana dengan raut muka
yang sedih,.)

Layonsari         ; Kenapa Beli? Kenapa ? Ceritalah kepadaku, aku sangat gelisah menantimu,.

Jayaprana        ; Maafkanku jika suatu saat nanti aku tak bias selalu bersama Layonsari,.

Layonsari         ; Untuk apa Bicara seperti itu? Bukankah dirimu telah berjanji akan selalu bersamaku
sampai nanti sanghyang Widhi memisahkan kita,?

Jayaprana        ; Ia layonsari tapi ini adalah titah Sang Raja yang tak bias ku Langgar,.

Layonsari         ; apakah tuan raja perintahkan kepada Kanda hingga Tak bisa Kau langgar?

Jayaprana        ; Di teluk terima terjadi peperangan yang tak terhentikan, dan Raja memerintahkan Diriku
dan juga orang – orang kerajaan untuk menengahi permasalahan perang itu.

Layonsari         ; Kanda Jayaprana, aku sangat merasa sedih jika kanda pergi meninggalkan diriku sendiri ,.
Jika boleh aku minta suatu hal,. .

Jayaprana        ; Apa ? katakanlah Istriku,.!

Layonsari         ; Tidak,.! Biarlah, dan sekarang Hari telah gelap, istirahatlah suamiku, siapkanah tenaga
untuk perjalannanmu esok,.
Jayaprana        ; ( ia merasa bahwa ada yang di sembunyikan oleh Layonsari dan masuk ke kamarnya
setelah berkata ). Jika seperti itu baiklah Aku istirahat,.

( malam pun berlalu pagi telah menghempaskan larutnya malam dan kemudian bersiap2lah Jayaprana
untuk pergi ke teluk terima bersama Orang – orang kerajaan. Tetapi perjalanan jayaprana di tunda oleh
kata – kata intrinya yang menceritakan tentang mimpinya.)

Layonsari         ; Kanda,. Kanda Jayaprana, ku mohon janganlah pergi ke teluk terima, ku mohon,.!

Jayaprana        ; Ada apa Istriku? Kenapa kau tiba – tiba ingin membatalkan kebrangkatanku?

Layonsari         ; Suamiku Jayaprana, Kemarin malam aku bermimpi Rumah kita di hanyutkan Oleh
Belabar Agung ( sunami ) Aku takut jika Trjadi apa – apa denganmu di luar sana,.

Jayaprana        ; (pasukan dari kerajaan tiba di depan rumah jayaprana, dan berkata “ayo Jayaprana
cepatlah perjalanan kita sangat jauh dan harus melewati hutan yang berbahaya,.) lihatlah Semua orang
telah menantiku, percayalah aku akan baik- baik saja. ( Jayapranapun pergi meninggalkan kekasih
hatinya yang baru menikah atau penganten baru )

(Layonsari Menagis melihat Jayaprana berangkat tanpa restunya)

Dialog 4 Di tengah hutan

( Dalam perjalanan yang panjang menyusuri hutan yang lebat dan suara – jangkrik dan suara biasan
angin yang menyapu pepohonan yang memancing ingatan  Jayaprana dengan Istrinya yang sangat ia
cintai yang di tinggal paksa olehnya ). “dalam hatinya berkta” maafkan aku layonsari, ku sangat
menyayangimu. Namun, ini adalah tugas yang tak bias ku lalaikan dari sang raja yang sangat ku hormati,
yang membesarkanku dari kecil sampai aku bias memilikimu. Aku mencintaimu layonsari, sangat
mencintaimu.) “hingga jayaprna terpleset dan jatuh”

Sawunggaling  ; Haduh,, kenapa kau Jayaprana,? Jika kau ingin berperang janganlah kau memikirkan
yang di rumah,. Yang di rumah biarlah, kita ini akan meghadapi musuh,. Tinggalkanlah pikiran yang di
rumah.

Regig               ; Kakak? Kakak kenapa? Jika kau lelah berhentilah sejenak.

Jayaprana        ; tidak., aku baik – baiksaja, mari kita lanjutkan perjalanan,.

Regug              ; Benarkah? Tidak sebaiknya kau beristirahat?

Jayaprana        ; Tidak,, ayo lanjut saja.

Sawunggaling  ; Baik jika seperti itu marilah kita ,melanjutkan perjalanan kita,. Prjalanan masih panjang,
jagalah diri masing – masing karena kita akan masuk hutan yang begitu banyak hewan buas,.

( Mereka melanjutkan perjalanan itu dengan berhati – hati yang benyak menemui rintangan dan yang
pada akhirna mereka sampai di tempat tujuan yang mereka tuju. Namun??.)
Jayaprana        ; Gusti patih Sawunggaling, ku rasa kita telah sampai di Teluk terima , tapi kenapa belum
ada tanda – tanda perang yang dimaksud sang Raja,.? Dimanakah lokasi perang Saudara itu Gusti patih?

Sawunggaling  ; ( mereka terkecuali Jayaprana bersandar di sebuah batang pohon yang tumbang dan
berlumut di hutan Teluk terima, semua menundukkan kepala dengan wajah yang sedih dan sangat
merasa terpukul karena telah berbohong dengan Jayaprana). Jayaprana,,,, Maaf ,, maaf sekali,.
“sawunggaling meminta maaf sampai  berlutut di depan Jayaprana,.

Jayaprana        ; Ada apa Gusti patih,? Bangunlah katakana apa sesungguhnya perintah dari Raja,.

Sawunggaling  ; sebenarnya,,,,,, sebenarnya adalah,, anu,, Ku di suruh raja,, Untuk,,, di suruh


untuk,,,, ( dengan wajah yang gugup , matanya kelimpungan)

Jayaprana        ; Wahai kkau patih sawunggaling, di dunia ini tak ada seorangpun yang pernah ku
bohongi, jadi ku mofon jujurlah apa sebanarnya rencana Raja mengirimku kesini.?

Sawunggaling  ; (Menatap seluruh orang yang berada di sana) Bacalah surat dari Sang raja Yang di
titipkan Ini untumu,.

 ( kemdian di terimala surat dan langsung membacanya dengan tangan yang bergemetar)

Isi surat

            Hey kau jayaprana manusia tak berguna, kamu sudah berani menyamai keduduknku sebagai
seorang raja kau tau kesalahanmu jayaprana? Kau tak pantas untuk memiliki isti secantik layonsari,
berjalanlah baik – baik akulahyang mengutus sawunggaling untuk segera membubnuhmu, sekarang
serahkanlah jiwa dan ragamu dan janganlah melawan.

Jayaprana        ; Duh mengapa serupa dengan mimpimu layonsari semoga kau baik – disana mengabdi
menyandingi sang raja untuk menjadi Ratu di Kalianget,,. Baiklah jika ini yang diminta sang raja, maka
sudah seharusnya untuk saya menyerahkan diriku seutuhnya..

Sawunggaling  ; jayaprana,, maafkan aku jayaprana,, ini hanyaalah perintah yang aku jalankan dari Raja,
Jika aku tak melaksanakannya maka aku yang akan di bunuh sang Raja,. Maafkanlah aku ini jayaprana,.

Jayaprana        ; janganlah bersedih Patih Sawunggaling,. Jika inilah hari terakhirku di dunia ini maka tak
apa bagiku untuk segera meninggalkan dinia ini,. Mungkin disana ku dapatkan kehidupan yang lebih baik
, seperti pula pepatah kata mengatakan, Dia yang menanam maka dialah yang berhak untuk
memetiknya. Seperti diriku, Raja yang membesarkanku dari kecil dan kini Sang rajalah yang berhak,.

Regig               ;Kakakku Jayaprana, janganlah kau melupakan kami semua yang pernah kau ajak bersedih
dan ajak tersenyum bersama selama kehidupanmu di dunia ini,. Dan sampai disinilah aku kami semua
yang ada disini menemani hidupmu,.
Jayaprana        ; Kalian tak akan pernah perlupakan dalam sejarah kehidupanku , sampai kapanpun dan
dari sana pasti aku akan melihat kalian semua di mercapada,. Nah sekarang ,, untuk mu Patih
Sawunggaling jika kau gunakan kerismu untuk membunuhku maka aku tak aakan mati,. Ini ada pusakaku
untuk kau tusukkan ke tubuhku,. Hanya keris inilah yang bias membunuhku.

            ( Di serahkanlah keris pusaka yang dimiliki Jayaprana dengan hormat dan kemudian
mengeluarkan kerisnya dari sarungnya,. Di tusuklah perut jayaprana oleh Sawunggaling hingga
Jayaprana teriak kesakitan dan kemudian meninggal dunia, selain itu menangislah seluruh orang yang
menyaksikan kematian jayaprana dan langsung mengubur Mayat jayaprana di tengah hutan Teluk
Terima. )

Pada saat pulang Patih sawungggaliing langsuung melapor kepada Raja Bahwa Jayaprana telah
meningggal karena di tusuk oleh kerisnya sendiri

Sawunggaling  ; Raja, ,,, jayaprana telah aku binasakan, dia sudah mati dan sekarang layonsari Sendirian
di Rumahnya jemputlah Calon Permaisurimu Raja,, Cepatlah

R. Kaianget      ; Benarkah dengan apa yang Kau katakan,. ? apa telingaku tak salah mendengarnya?

Sawunggaling  ; Haaaaadaaahh Cepatlah.. Dia sedang sedirian menanti Jayaprana yang tak di duganya
telah mati.

R. Kalianget     ; HAhahhahhaa Baiklah,,, Baik,,, Akan ku jemput Layonsari,,, hahahhaa  layonsari,, aku


datang Layonsari,., aku datang…….

“Layonsari istri dari jayaprana gelisah di damping adiknya yang setia menanti kedatangan jayaprana
hingga menanti di sebuah jalan setapak yang merupakan jalan masuk menuju Teluk Terima yang selalu
menghawatirkan suaminya”

Layonsari         ; Kenapa lama sekali Suamiku datang ? aku sangat menghawatirkannya

Luh harum       ; sabarlahh kakak, nanti kita tanyakkan kepada orang – orang yang kita temui,. “keluarlah
Regug dari dalam hutan,.” Kakak regug, Apakah kau melihat Jayaprana?

Regug              ; Rasanya kalau tidak salah dia di belakang , Ia benar dia di belakang, taadi dia berjalan
bersama dengan rombongan yang lain, ia benar Dia di belakang.

Layonsari         ; kenapa wajah regig begitu ketakuutan ?

Luh haruum     ; Entahlah kakak, aku juga kurang tahu,. Lebih baik kita tannyakan sama orang lain lagi,,.
( Regig keluar dari tengah hutan )

Layonsari         ; Kakak regig apa kau melihat suamiku Jayaprana?

Regig               ; “wajahnya kelimpungan”

Luh Harum      ; Jangan kau buat kami penasaran Regig cepat katakan dimana Suami kakakku,.
Regig               ; Laonsari,. Maaf aku hanya tak ingin bila nanti  orang lain tau bahwa aku membongkar
semua ini,. Nanti bias aku yang di bunuh oleh raja,.

Layonsari         ; Cepatlah katakan dimana Suamiku Jyaprana..!

Regig               ; sabarlah ini aku takut jika ada orang lain tau jika akuu yang memberi tahu ini sama kalian
sebenarnya Suamimu jayaprana tela terbunuh oleh sawunggaling, atas perintah dari Raja Kalianget,.
Ingat jangan kasi tau siapapun jika aku yang mengatakan semua ini kepada kalian,.

Luh harum       ; aah yang benar saja Regig, Kasianilah Kakakku,.

Regig               ; Apa yang aku katakana ini benar apa adanya karena aku menyaksikan dengan mata
kepalaku sendiri,.

(Layonsari lari menuju rumahnya dan mengambil keris dan menusukkan ke punggungnya ).

Luh harum       ; Aduh,,, kakakku Layonsari kenapa kau tega bunuh diri Ulah pati seperti ini,.. Bangunlah
jangan kau tinggalkan aku sendiri… Bangunlah,, Bangun,.. “menangis” ( pada saat yang sama dataglah
Raja kalianget )

R. Kalianget     ; Layonsari,, Kemarilah , mendekaplah di pelukanku,, aku datang layonsari,,.

( Namun Raja Kalianget langsng meratap muka yang pucat menyaksikan bahwa Layonsari telah
menianggal dunia karena telah menusukkan securik Keris ke punggungnya. Hingga ia meninggal dunia.) 

 Luh harum      ; Raja,. Layonsari telah meninggal dunia, ia bunuhdiri karena mendengar bahwa suaminya
Jayaprana telah terbunuh oleh sawunggaling.

R. Kalianget     ; Layonsari,, kenapa kau tegga menianggalkan seorang sepertiku layonsari,,. Mengapa kau
begituu tega layonsari, tidakkah kau tau bahwa aku begitu mencintaimu semenjak aku meliihatmu
pertama kalinya,. “sambil mengelus – ngelus keris yang berlumuran darah layonsari”

( Sang Raja mendadak Tertawa sambil menyebut nama layonsari berkali – kali, dan membunuh setiap
orang yang dijumpainya, termasuk  Adik Dari Layoonsari,.)

(Kemudian datanglah Regug dan juga Regig, mmelihat Sang Raja gila akan cintanya dengan Layonsari
Dan terus memanggil Nama Layonsari, Dan Membunuh setiap orang yang di Temuinya. Dan kedatangan
sawunggaling menghentikan segalanya,…)

R. Kaliaget       ; Layonsari,,,, kemarilah layonsari,, dekaplah di pelukanku layonsari,, aku menintaimuu


layonsari,, kemarilah

Sawunggaling  ; Raja,, ingat – ingatlah raja,, aku ini Sawinggaling, Patihmu di Istana.
R. Kalianget     ; Heeiih,, Kau patih Sawunggaling yha,,, Karena kau telah menyebabkan Layonsari
mati,.  Aku tak terima kenyataan ini, dan sekarang terimalah Kau yang akan mati sekarang!! “ Sambil
mengarahkan keris untuk menusukk Sawunggaling Namun Dapat di tahan oleh Patih kemudian
membaliki tuskan hingga mengenai Perut Raja dan akhirnya Rajapun meninggal,.”

Sawunggaling  ; Maafkan ku Raja, ini memang harus ku Lakukan,.

R. Kalianget     ; Patih I Gusti Sawunggaling,.. Kau Patih Biadab,. “sambil menutp mata unukk selama –
lamanya.

            ( Sawunggaling kemudian meninggallkan tempat itu untuk memanggil keluarga Layonsari dan
tetangganya untuk mengupacarai pemakaman sang raja, sedangkan Mayat Layonsari langsung di kubur
berdampinngan dengan Makam Jayaprana di teluk terima, dan di upaycarai , juga di anggap bahwa
sejarah layonsari dan Jayaprana meruppakan kisah cinta yang selamanya menjadi sebuah legenda cinta
sejati penuh misteri.)

Sekian,…

Anda mungkin juga menyukai