Langit yang cerah terlihat pada pagi hari itu, murid-murid berjalan menuju ke
sekolah. Memasuki kelas masing-masing hingga pembelajaran dimulai, mereka memahami
apa yang sedang diterangkan. Kemudian, bel berbunyi menandakan istirahat pertama. Ibu Sekar : “Untuk tugas di rumah kerjakan halaman 14 buku pendamping, kita cocokkan minggu depan. Pembelajaran hari ini saya sudahi terimakasih.” (Berjalan meninggalkan kelas) Murid-murid : “Baik bu.” Pickme : “Apa cuma aku, kalo hari-hari gini dikasih uang banyak sama ayahku.” (Memamerkan uang dengan nada sombong) Nawa : “Wahhh, kamu dikasih segitu banyak buat apa uangnya? Mungkin kalau aku punya uang banyak seperti itu akan kupakai untuk membeli alat tulis dan yang lainnya.” Hansa : “Beruntung banget kamu pickme, aku mana pernah kaya gitu.” (Tawa tertekan) Pickme : “Hahhh emang kalian gak pernah dapat uang segini dari ayah kalian, kasian banget.” Nawa : “Uang banyak kaya segitu mau buat beli apa emangnya, ?” Pickme : “Ya biasa lah, aku harus beli skincare yang mahal kalian mana tau hal kaya gitu. Ohhh Daffin, nanti kita mabar lagi ya. Nanti sama cowo-cowo yang lain ya huwuww.” (Tersenyum genit) Daffin : “Hahhh? Iya iya, nanti.” (Tidak peduli) Pickme : “Aah, Daffin mah gitu.” Hansa : “Ayo deh ke kantin, dah laper nih” (Berjalan meninggalkan kelas bersama pickme dan Nawa) Dara : (Melirik dan tersenyum seringai) Gesha : “Apa cuma aku apa Cuma aku, ganjen banget gila.” (Nada meledek dan tertawa) Dara : “Anak kaya gitu senggol dikit juga nangis, kerjain yuk.” Nareshka : “Boleeee, nih gue ada ide bagus.” (Senyum nakal dan membisiki yang lain) Dara : “Yukk lah, gue penasaran responnya gimana.” Gesha : “Wahh parah lu, nangis nanti temennya yang repot.” (Ketawa kecil) Nareshka : “Gapapa lah, sekali sekali juga.” Seketika pickme dan hansa tiba di dalam kelas. Mereka berdua memakan makanan yang telah mereka beli sambil bercanda tawa. Tibalah Nawa masuk kelas dengan muka pucat dan gemetar. Pickme dan hansa bertanya pada nawa apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat si nawa takut dan bergemetar. Hansa : “Ada apa ini Nawa? Kenapa badanmu bergemetar dan mukamu pucat.” (khawatir) Pickme : “Iya, tadi kamu baik-baik saja. Apa kamu sakit?” Nawa : “Engga teman-teman, mungkin karena aku kurang minum air putih saja.” (Tersenyum) Hansa : “Oke lah, nanti kalau terjadi apa-apa bilang aja ya.” Nawa : (Mengangguk) Nawa : “Tapi kalau aku diam saja, aku kasihan terhadap pickme