Anda di halaman 1dari 43

SANTRI PILIHAN BUNDA

EPISODE 104

*FOR PRODUCTION USE*

STORY DEVELOPMENT
Swastika Nohara

WRITTEN BY
KATATINUT STORY DEVELOPMENT

Head Writer
Ian Davin

Script Writer
Obe Karel
Ummu Amalia Misbah
Effrina Sisfayeralda

SCRIPT EDITOR
Keke Mayang

Based on Wattpad "Santri Pilihan Bunda"


by Salsyabila Falensia

SHOOTING SCRIPT
Final Draft (White)- Oct 17,2023
Blue revisions-
Pink revisions-
Yellow revisions-
Green revisions-

Screenplay Film, (C) 2023


TEASER *

1 EXT. JALANAN DEPAN BUTIK - SIANG *

Kinaan berlari mengejar Aliza. Sebuah taksi berhenti dekat *


mereka. *

KINAAN
Aliza...kita belum selesai bicara.
Aku mau jelaskan semuanya

ALIZA
Nggak perlu. Apa yang gue ingin *
tau, sudah cukup gue tau. Lo sudah *
boongin gue dan keluarga gue

Aliza naik ke dalam taksi dengan emosi. Kinaan tak bisa *


berbuat apapun

2 EXT. BUTIK AL-FALAH - MUSHOLA/MASJID - SIANG *

Kinaan terduduk di mushola/masjid. Wajahnya penuh penyesalan *

3 EXT. JALANAN - SIANG

FLASHBACK: Kinaan (17 tahun) dan Jasmine (17 tahun) sedang


boncengan motor. Jasmine memeluk erat pinggang Kinaan. Di
belakang mereka, terlihat KAFI dan Ali di motor masing-masing
sambil tertawa.

4 INT. APARTEMEN - MALAM

FLASHBACK: Jasmine (17 tahun) menyorongkan gelas minuman *


keras ke Kinaan (17 tahun) dan memaksa Kinaan minum. *

5 EXT. BUTIK AL-FALAH - MUSHOLA/MASJID - SIAN *

Mata Kinaan berkaca-kaca. Penyesalan selalu datang terlambat

6 EXT. TEMPAT INDAH - SORE *

Matahari hampir tenggelam, langit biru berubah warna menjadi


jingga. Aliza berdiri di sebuah tempat indah sendirian, air *
mata menetes di pipinya. Kayana datang dengan motornya, *
tampak buru-buru dan panik. Aliza menengok. Kayana dan Aliza *
berpelukan. Aliza meluapkan tangisnya, memeluk KAYANA yang *
berada di sampingnya. KAYANA memeluk Aliza kuat-kuat dan tak
menyangka hal seperti ini terjadi pada sahabatnya

1
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

7 I/E. CAFE - SORE *

Sebuah cafe yang sejuk, mengusung tema rustic. Tanaman hias


dan furnitur antik yang terpajang menambahkan kesan elegan.

Seorang pelayan cafe membersihkan segelas kopi di atas meja,


lalu membawanya. Sementara, sosok wanita yang berada di meja
itu, JASMINE beranjak pergi. Penampilan Jasmine sedikit
berbeda dari dulu. Sekarang terlihat lebih tertutup, sikapnya
pun lebih dingin dan elegan.

Bersamaan dengan langkah Jasmine, tampak seorang pria, yang


ternyata ALI - teman Kinaan dulu, baru sampai di pintu masuk
cafe.

Saat berpapasan dengan Jasmine, Ali menghentikan langkahnya.


Ali menghadang Jasmine. Jasmine sadar kalau orang itu dia
kenal dan segera menunduk dan bergegas pergi.

ALI
Jasmine! Sebentar.

Ali menahan Jasmine.

ALI
Sorry, kalo ngagetin lo. Gue Ali,
anak Orion.
(beat)
Inget nggak?

JASMINE
Sorry, lo salah orang

ALI
Jasmine, gue nggak mungkin salah
orang. Lo kemana aja selama ini?
Angkasa nyariin lo.

Tatapan mata Jasmine berubah dingin.

JASMINE
Gue harus pergi.

Jasmine menepis Ali.

ALI
Jasmine!

Jasmine sudah semakin jauh. Ali langsung mengambil ponselnya,


memotret sosok Jasmine yang tinggal terlihat punggung dan
wajah sampingnya saja.

Ali mengirimkan beberapa foto itu pada: KAFI.

2
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ACT 1

8 I/E. RUMAH ALIZA - RUANG TENGAH - MALAM

Bunda baru saja selesai membaca Al Qur’an. Ia memeriksa


ponselnya, melihat jam telah menunjukkan pukul 20.00 WIB.
Bunda terlihat khawatir (karena putri sulungnya belum kunjung
pulang).

Ayah datang dari arah pintu masuk mendekati Bunda.

AYAH
Assalamualaikum..

BUNDA
Waalaikumussalam. Ayah dari mana
aja sih? Jam segini baru pulang?

AYAH
Lho, Ayah kan sudah bilang sama
Bunda.. Ayah meeting sama client
dulu?

BUNDA
Ayah kan kontraktor, harusnya bisa
lah atur waktu biar pulangnya nggak
malam-malam amat.

AYAH
Iya, mau bagaimanapun kan itu
kerjaan.
(beat)
(lembut)
Kenapa dari tadi marah-marah terus?

Bunda menghela napas panjang.

BUNDA
Akhir-akhir ini Rana jadi sering
keluar dan pulang malam.
(beat)
Padahal dulu bisa sebulanan dia
kemping di kamarnya.

AYAH
Udah coba telepon?

BUNDA
Nggak diangkat.

Ayah mendekat ke arah Bunda, merangkul pundaknya.

3
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

AYAH
Mungkin Rana memang lagi banyak
project, Bun? Nanti kita coba
bicarakan dengan Rana

Bunda mengangguk. Perasaannya jauh lebih baik.

Baru saja mood Bunda baikan, tiba-tiba Aliza datang dengan


wajahnya yang kusut.

ALIZA *
(lemas) *
Assalamualaikum *

AYAH, BUNDA *
Wassalamualaikum *

Aliza lalu berjalan menuju kamarnya. *

BUNDA *
Lho, kenapa gak di paviliun???

Tanpa menjawab, Aliza berlalu. Tau-tau pintu kamarnya sudah


tertutup rapat. Gantian Kinaan datang. Wajahnya tampak cemas.

BUNDA
(teriak)
Aliza! Dicariin suami kamu nih.
(beat)
Balik gih ke rumah. Masa suaminya
dibiarin sendirian.

ALIZA (O.S.)
Nggak! Aliza nggak punya suami!

Meski tertegun, Kinaan berusaha tenang.

BUNDA
Astagfirullahaladzim.

Bunda cepat-cepat berjalan ke arah pintu kamar Aliza. Bunda


mengetuk dengan keras terus-menerus.

BUNDA
Keluar!

ALIZA (O.S.)
Alizanya lagi pergi!

Kinaan berusaha senyum, menetralkan suasana. Ayah ikut *


berdiri di samping Bunda, memohon untuk berhenti mengetuk
pintu pada Bunda. Ketukan itu berhenti, Bunda terlihat kesal.

4
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

BUNDA
Sebesar apapun masalah rumah tangga
kalian, Kinaan tetap suami kamu,
imam kamu.

ALIZA (O.S.)
Suami yang ngga aku inginkan!

BUNDA
(melotot)
Heee!

Kinaan jadi semakin tak enak hati.

KINAAN
Bunda, nggak papa. Ini semua salah
Kinaan..

Bunda menghela napas panjang, tampak pusing memikirkan anak-


anaknya.

KINAAN
Mungkin Aliza butuh waktu sendiri
dulu.
(beat)
Kalau Aliza sudah lebih tenang,
nanti Kinaan akan ajak bicara.

Bunda terpana.

BUNDA
Emang Bunda nggak salah pilih kamu
sebagai mantu, Kinaan..

Wajah Kinaan tampak tak enak hati.

9 INT. RUMAH ZERO - RUANG TENGAH - MALAM

Rana berdiri sambil melihat foto-foto Zero di kabinet.


Tangannya memegang hapenya. Rana ternyata menunggu kedatangan
taksi online. KITA melihat dari layar ponsel Rana -yang
diletakkan di atas meja- terdapat gambar titik laju driver *
online. Masih 5 menit lagi.

Zero datang. Tangannya menyodorkan satu gelas wine pada Rana.


(Nggak usah ditunjukkan botolnya)

RANA
A-aku.. nggak minum alkohol.

Zero duduk menempel di samping Rana, dekat sekali.

5
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ZERO
Wine doang. Cobain deh..Anggap
aja..
(beat)
(menggoda)
Icip-icip.

Zero mengelus-elus pipi Rana.

ZERO
Biar kamu tau rasanya.. dan bisa
jaga diri kalau ada cowok selain
aku yang ngajakin kamu.

Rana masih ragu tapi sedikit terpengaruh oleh omongan Zero.


Rana memberanikan dirinya untuk meneguk sedikit wine itu.
Ternyata rasanya nggak cocok di lidah Rana. Rana terlihat
nggak suka, langsung mengalihkan gelas itu ke Zero.Zero
ketawa geli

ZERO
Hahaha.. gemez banget sih kamuuu!
(beat)
Jadi pengen cium.

Zero mendekatkan wajahnya pada Rana. Rana menelan ludahnya,


mendorong tubuh Zero.

RANA
Soal pernikahan Aliza tadi.. plis..
jangan sampai mahasiswa atau pihak
kampus dengar ya, Zero.

ZERO
Iyah, janji. Aku ga mungkin
nyebarin itu, kasian nanti Alizanya
jadi malu.

Zero tersenyum licik. Zero lagi-lagi mendekatkan wajahnya


pada Rana. Hampir berciuman. Tapi, suara klakson mobil yang
kencang sekali merusak momen modus Zero. Rana bergegas,
mengambil barang-barangnya.

RANA
Itu taksi online aku. Aku pamit
dulu, ya..

ZERO
Lain kali ke sini lagi ya..

Rana mengangguk. Sebelum Rana pergi, Zero menarik lengan


tangan Rana lalu mencium pipinya. Rana terkejut karena merasa
terlalu tiba-tiba. Tapi, di sisi lain Rana merasa nyaman dan
terlindungi. Rana pun berjalan pergi.

6
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

10 INT. RUMAH ALIZA - DAPUR - MALAM

Sebuah dapur yang luas dan rapi dengan gaya minimalis,


langsung menghadap ke arah meja makan.

Aliza berjalan celingak-celinguk ke arah kulkas. Khawatir


masih ada Kinaan di dalam rumahnya. Aliza malah melihat sosok
Bunda yang lagi cari tepung terigu di lemari penyimpanan.
Meski melihat Bunda, Aliza melengos saja.

Aliza membuka kulkas, mencari batu es.

Di meja dapur sudah ada setengah sisir pisang yang telah


dipisahkan dari kulitnya. Bunda bikin adonan pisang goreng.

BUNDA
Kamu itu kok malah diemin Bunda.

Aliza mengunyah es batu.

ALIZA
Aliza lagi capek, nggak mau
berantem.

BUNDA
Pertengkaran dalam rumah tangga itu
wajar.
(beat)
Bunda sama Ayah sampai sekarang
juga masih sering berantem, kok.
(beat)
Tapi, yang membedakan itu cara
menyikapinya...

Aliza menyimak di balik pintu kulkas.

INTERCUT:

11 I/E. RUMAH ALIZA - TERAS - MALAM

Sebuah teras yang lumayan luas, terdapat meja dan kursi.

Ayah dan Kinaan tengah bermain catur. Ayah menyusun strategi


untuk maju menyerang.

BUNDA (V.O.)
Emosi itu wajar, kita semua itu
manusia.

AYAH
Sebagai lelaki, kita dituntut untuk
jadi pemimpin. Emang ada baiknya
kita yang membukakan jalan tengah.

7
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Kinaan kali ini maju menyerang di bidak catur. *

INTERCUT: *

Bunda sudah mulai memasukkan adonan pisang ke dalam minyak


panas. Aliza kini bersandar di depan kulkas.

BUNDA
Komunikasi itu kuncinya. Secinta
apapun kalian dengan satu sama lain-

Wajah Aliza memerah.

ALIZA
(memotong)
Nggak cinta.

Bunda menarik napas lalu menghela dengan lemas.

BUNDA
“Diniatkan dalam hati, diucapkan
dengan lisan, dilakukan dengan amal *
perbuatan”. Kamu inget kalimat itu *
kan?

ALIZA
Tentang iman. Apa hubungannya?

Bunda tersenyum.

BUNDA
Manusia itu punya tiga lapisan. Ada
fisik, ada akal, dan yang terakhir,
ada hati.

Bunda memegang dadanya.

BUNDA
Ketika kita berhadapan dengan orang
lain, kita selalu berusaha untuk
membaca gerak-gerik satu sama lain.
Ekspresinya, pemikirannya, dan yang
paling sulit, hatinya.

Aliza berpikir.

BUNDA
Satu-satunya cara untuk mengetahui
hati seseorang itu ya komunikasi.
Nggak apa-apa kok, kalau istri
duluan yang memulai.

Bunda membolak-balikan gorengannya.

8
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ALIZA
Tapi, Bun.. Masalah Kinaan ini udah
jelas--

Aliza jadi ingat perkataan Bunda barusan, ia tidak jadi


melanjutkan.

BUNDA
Yang terlihat di permukaan itu
bukan segalanya, Za.

Aliza menghela napas panjang.

12 INT. PAVILIUN - RUANG TENGAH - MALAM

Kinaan sudah terbaring di atas sofa, mencoba tidur tapi sejak


tadi tubuhnya tak bisa diam meringkuk ke kanan dan kiri.

Kinaan mencoba bangun, terduduk di atas sofa. Ia memeriksa


ponselnya hendak membuka kolom chatnya dengan Aliza.

Tapi, malah notifikasi KAFI yang ia dapatkan.

Dari layar ponsel Kinaan kita melihat pesan KAFI. Isinya:


“Gue di depan Paviliun lu.”

Kinaan terbelalak, bergegas membukakan pintu. KAFI


memperhatikan sekitar, merasa sepi.

KAFI
Sepi amat. Mana bini lu?

KINAAN
Di rumah depan. Mau ngapain?

KAFI
Suruh duduk dulu kek. Kasi minum
dulu kek. To the point amat.

KINAAN
Mau minum apa? Air putih?

KAFI
Nggak usah.

Kinaan manyun. KAFI duduk di sofa, bersamaan dengan Kinaan.

KAFI
Gini, Naan..
(beat)
(pelan)
Gue dapet laporan dari Ali, kalo
dia ketemu Jasmine. Dia ngikutin
Jasmine tadi

9
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

(beat)
Dan ternyata dia kerja di daerah
Blok M, tempat kecantikan gitu.
Salon Pretty, namanya..

KAFI menatap Kinaan yang ternyata lagi bengong. Wajah Kinaan


memelas. KAFI menepuk pipi Kinaan. Kinaan sadar dari
lamunannya, KAFI menggeleng-gelengkan kepala.

KAFI
Mikirin bini ya lo?

Kinaan tersenyum.

KAFI
Buset... ada yang lagi bucin sih
ini mah. Belum pernah gue liat lu
begini, Naan.

Kinaan jadi salah tingkah.

KAFI
Dulu waktu sama Jasmine, kayaknya
lo nggak sampe sebucin ini dah.

KINAAN
Gue cuma berusaha jalanin tanggung
jawab gue sebagai suami
(sedih)
Tapi masa lalu gue udah kayak
setan, gentayangan dan ngerusak
apapun yang gue lakukan

KAFI menatap Kinaan prihatin

13 INT. RUMAH ALIZA - RUANG MAKAN - MALAM

Aliza duduk di kursi meja makan, menatap layar ponselnya yang


mati -yang diletakkan di meja makan- tampak kesal. *

Dengan wajah ditekuk, Aliza mencoba mengambil ponselnya.


Menghidupkannya. Lalu membuka kolom chat dengan Kinaan.

Dari layar ponsel Aliza, KITA melihat bahwa Kinaan “online”.


Aliza mematikan dan meletakkan kembali ponselnya di atas meja
makan.

Aliza jadi gelisah lalu geleng-geleng kepala.

Tiba-tiba Rana muncul -baru pulang- masih menopang tas di


pundaknya.

Aliza menoleh terheran-heran.

10
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ALIZA
Lho, aku kira kakak udah balik dari *
tadi? Tumben malam amat. *

Rana meletakkan tas dan ponsel yang ia genggam di meja makan,


lalu melangkah mendekati kulkas dan membuka kulkas.

RANA
Abis meeting sama client.

Aliza memainkan hidungnya seperti baru mencium hawa sesuatu.

ALIZA
Kakak minum ya? *

RANA
N-ngga. Apaan? Ini client aku tadi *
minum ituan...

Rana tampak panik. Ia menoleh kepada Aliza dengan kaget.


Aliza heran melihat tingkah kakaknya yang salting. Ponsel
Rana berbunyi, pertanda notifikasi masuk.

Dari layar ponsel Rana, KITA melihat pesan chat dari Zero.
Isinya: “Kamu udah sampai rumah? Telepon aku ya, kalo udah.”

Tak sengaja, Aliza melihat pesan itu. Aliza shock berat. Rana
panik, buru-buru mendekat dan mengambil alih ponselnya.

RANA
Nggak sopan baca notifikasi orang.

ALIZA
Kakak, pergi sama Zero?

RANA
(defensif) *
Nggak kok. Tadi nggak sengaja
ketemu di jalan

ALIZA
Kak, jangan boong sama aku

RANA
Aliza, kamu kan udah putus juga
sama Zero, udah jadi istri orang.
Masak kamu jeles sama kakak *
sendiri? *

ALIZA
(bengong)
Bukan gitu, Kak. Zero itu parah
banget. Plis jauhin Zero. Dia itu---

11
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

RANA
(memotong)
Iyaaaa, aku tahu, kok. Zero suka *
nggak bisa kendaliin emosinya kan?
Dia udah cerita semuanya ke aku *

14 INT. RUMAH ZERO - HALAMAN BELAKANG - MALAM

FLASHBACK:

Zero dan Rana lagi duduk dekat kolam renang Zero. Pelan-
pelan, Zero semakin bergeser dekat dengan Rana. Zero duduk
dekat sekali dengan Rana, menyandarkan kepalanya ke pundak
Rana. Rana menelan ludah, jantungnya seperti mau copot.

ZERO
(sok sedih)
Sejak kecil, aku nggak pernah
dapetin perhatian dari orang tuaku.
(beat)
Mereka sibuk sama pekerjaan masing-
masing. Dari pagi sampe malem, aku
cuma ketemu bibi.

Rana tersentuh.

ZERO
Makanya sekarang...aku jadi gini.
Nggak bisa kontrol emosi

Zero menatap kosong dan terdiam. Rana menatap Zero. Zero


membalas tatapan itu dengan senyuman. Rana terdiam.

RANA
Udah coba terapi?

Zero mengangguk.

ZERO
Setaun jalan. Aku masih minum obat
juga

Zero membangunkan kepalanya, menjauhi Rana.

ZERO
Kamu sebaiknya jauhin aku. Aku
nggak pantes buat kamu. Apalagi...
keluarga kamu benci sama aku.

Rana menggeleng.

RANA
Kamu tenang aja. Aku akan selalu
ada buat kamu.

12
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Lagi pula, aku percaya second


chance.
(beat)
Aku yakin kamu pasti bisa berubah.

Zero tersenyum manis menatap Rana.

15 INT. RUMAH ALIZA - RUANG MAKAN - MALAM - PRESENT

Aliza menggeleng kesal, karena cerita Zero pada Rana sama


persis seperti yang diceritakan Zero padanya dulu.

ALIZA
Zero itu toxic. Suka main tangan.
Nggak akan bisa berubah, Kak.

Aliza memperlihatkan bekas lebam di lengannya yang sudah


mulai sembuh pada Rana.

ALIZA
Nih lihat! Ini perbuatan Zero.

RANA
Kakak akui Zero salah karena mukul *
kamu. Tapi aku percaya dia bisa *
berubah.

ALIZA *
Berubah gimana? Kakak aja langsung *
dipengaruhi buat coba minuman gini? *
Padahal kakak itu paling anti minum- *
minum. Paling alim *

RANA *
Nggak gaul maksud kamu? *

ALIZA *
Kakak itu cewek keren, cool, punya *
banyak prestasi. Kakak itu panutan *
aku *

Rana terdiam sejenak mendengar jawaban Aliza. *

RANA *
(berusaha membela diri) *
Kamu memang gagal merubah Zero, *
tapi bukan berarti aku juga. *
Manusia itu terus belajar untuk
jadi lebih baik, kan? Bukannya
begitu kata santri suami kamu?

RANA
Kakkkkk!

13
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

RANA *
Kamu fokus saja dengan pernikahan *
kamu, nggak usah pikiran kakak. *

Rana pun meraih barang-barangnya dan buru-buru masuk kamar.


Aliza tampak khawatir.

16 INT. RUMAH ALIZA - KAMAR BUNDA - MALAM

Bunda sedang memakai krim malam. Ayah sudah siap-siap mau


tidur ketika pintu diketuk.

BUNDA
Masukkk!

Aliza masuk dengan muka sedih dan langsung naik ke tempat


tidur

BUNDA
Loh lohhhhhhh!

ALIZA
Aku mau tidur sama Bunda malam
inii!

AYAH
Ayah tidur sama siapa?

ALIZA
Tidur aja di kamar tamu, atau sama *
Kinaan!

BUNDA
Alizaaaaa!

Aliza malahan selimutan dan pura-pura tidur. Bunda kasih kode


ke ayah buat pergi. Ayah pun terusir dari kamarnya sendiri.
Bunda memeluk Aliza

BUNDA
Kenapa sih kamu?

ALIZA
Nikah itu...bikin pusing!

Bunda sejenak melongo denger kata-kata Aliza lalu ketawa dan


memeluk anaknya

BUNDA
Malam ini aja boleh tidur sama
Bunda

14
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ALIZA
Aliza kangen masa-masa kita suka
bobok bareng, sama Kak Rana juga.
Kakak juga udah berubah

Bunda mengelus kepala Aliza lembut. Matanya berkaca-kaca

BUNDA
Nanti, ketika kamu dan Rana sudah
menjadi orang tua, kalian akan bisa
merasakan apa yang dirasakan oleh
Ayah dan Bunda sekarang. Apapun
yang kita lakukan karena kita
sayang sama kalian.

ALIZA
I love you, Bun

Aliza memeluk Bundanya makin erat. Bunda pun berbalas memeluk


Aliza sayang.

15
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ACT 2

17 INT. RUMAH ALIZA - RUANG TENGAH - PAGI *

Hari sudah pagi. Aliza sudah rapi, membawa tas dan memeriksa *
ponselnya.

Aliza melihat notifikasi chat dari Kinaan.

Chat itu seperti chat harian biasanya ala Kinaan.

Aliza ingin mem-block nomer Kinaan, tapi jarinya berhenti. *


Aliza tak bisa melakukan itu dan menutup hapenya dengan *
galau. *

BUNDA *
Sarapan dulu.

ALIZA
Nggak sempet, Bunda. Aliza buru-
buru.

AYAH *
Hati-hati...

ALIZA
Iya, Aliza berangkat dulu ya.
Assalamuaiakum..

AYAH & BUNDA


Waalaikumussalam..

Bunda dan Ayah saling tatap, mereka tersenyum.

16
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

18 EXT. RUMAH ALIZA - HALAMAN - PAGI

Aliza berjalan dari arah pintu rumahnya. Sementara, Kinaan


sudah berdiri di depan mobil. Aliza menatap malas dan jalan
menuju motornya

KINAAN
Za, aku anterin yuk ke kampus. Hari
ini kamu ada ujian kan?

ALIZA
Nggak usah.

Aliza berusaha menyalakan motornya, tapi pagi ini motor Aliza


seakan bersekutu dengan Kinaan. Motornya mogok. Muka Aliza
cemberut kesal.

ALIZA *
(curiga) *
Lo sabotase motor gue? *

KINAAN *
(senyum) *
Ya nggak lah.. *

Kinaan langsung sigap mengambil tas Aliza.

KINAAN
Kamu bisa sambil belajar di mobil.

Aliza tambah malas.

ALIZA
Gue bisa naik taksi online.

KINAAN
Peak hour, Za. Bakal lama. Kamu
bilang ini ujian penting kan?
Lagian kata kamu, jangan sampai
Ayah dan Bunda tau dulu masalah
kita?

Aliza kesal sendiri. Kinaan membukakan pintu mobil sambil


tersenyum. Aliza terpaksa masuk ke dalam mobil.

19 E/I. MOBIL/JALANAN - PAGI

Suasana di dalam mobil sangat kaku dan hening. Tidak ada


percakapan, tidak ada musik, dan suara jalanan.

Kinaan fokus menatap jalanan. Sementara Aliza fokus menatap


Ipadnya, membaca materi ujian beasiswa

Kinaan sesekali mencuri pandang, melihat wajah Aliza.

17
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

KINAAN
Sebenarnya banyak hal yang ingin
aku jelaskan ke kamu..

ALIZA
Gue mau fokus belajar buat ujian.

KINAAN
Ya udah, kamu belajar aja.

Kinaan kembali fokus menyetir. Aliza curi pandang ke Kinaan.


Ia melihat cincin pernikahaan mereka masih nyangkut di jari
manis Kinaan. Aliza lalu melihat ke bibir Kinaan.

FLASHES: Wajah Jasmine di foto yang Aliza liat

Aliza jadi emosi sendiri dan buang muka ke jendela.

ALIZA
Jasmine pacar lo yang keberapa?

KINAAN
Aku akan jelaskan semua ke kamu.
Abis kuliah nanti gimana?

ALIZA
Nggak perlu. Lupain aja gue nanya
hal ini. Nggak penting

KINAAN
Aliza, aku ini mau-

Aliza menaruh earpod di kupingnya. Kinaan hanya bisa menghela


nafas.

20 EXT. DEPAN KAMPUS KHATULISTIWA - PAGI

Zero melihat Kinaan membukakan pintu mobil untuk Aliza yang


baru sampai. Zero tersenyum sinis melihat mereka berdua.
Wajahnya penuh rencana.

21 I/E. BUTIK AL FALAH - PAGI *

Kinaan baru parkir di halaman butik. Kenzi sedang memasukkan *


pesanan online ke dalam mobil.

KINAAN
Kok sendirian. KAFI mana?

KENZI
Biasalah. Pagi-pagi gini, ngopi
nggak kelar-kelar dia

18
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Kenzi mengomel sebal. Kinaan senyum dan bantu Kenzi.

INTERCUT:

KAYANA baru saja sampai di depan butik dan celingak-celinguk *


mencari keberadaan Kinaan. KAYANA melihat Kinaan tengah
membantu Kenzi memeriksa barang. KAYANA melemaskan badannya
dan siap-siap

KAYANA
(bergumam)
Gue kasih pelajaran ya, si paling
santri. Jangan macam-macam sama
bestie gue!

KAYANA berlari, hendak memukul Kinaan. Tapi bukannya Kinaan


yang jadi sasaran utamanya, pukulan KAYANA melayang ke bagian
bibir KAFI yang baru muncul

KAFI
Wadaaawwww!

KAFI merintih kesakitan, bibirnya benjol.

KAYANA menatap ke arah Kinaan yang sudah masuk ke dalam *


dengan Kenzi. KAYANA kesal.

KAYANA
Lo ngapain sih, jalan di depan gue?

KAFI
(kesakitan)
Yang ada elu, ngapain main nonjok
orang. Siapa elo?

KAYANA
Nggak usah lo nanya-nanya siapa gue

KAFI
(kesakitan)
Eh bubur kacang ijo. Ya jelas lah
gue nanya. Ini kantor gue.

KAYANA malahan melangkah masuk ke dalam kantor dengan pede.

KAFI
Eh... eh.. woiii, dasar cegillllll!

KAFI jadi berbalik mengejar KAYANA.

19
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

22 INT. KAMPUS KHATULISTIWA - RUANG UJIAN BEASISWA - PAGI

Aliza melangkah masuk ke dalam ruang ujian yang sudah ada


beberapa peserta di bangku masing-masing, juga penjaga yang
duduk di meja depan menghadap peserta.

DEKANAT KEMAHASISWAAN datang dan menghampiri Aliza dengan *


muka nggak enak hati *

DEKANAT KEMAHASISWAAN *
Maaf, Aliza. Kamu tidak bisa diikut *
sertakan sebagai peserta beasiswa
karena status kamu yang sudah
menikah.
(menepuk pundak Aliza *
gemas) *
Kamu kok nggak bilang sih sama Ibu *
sebelumnya? *

Aliza kaget.

DEKANAT KEMAHASISWAAN *
Informasi pernikahan kamu tersebar
di depan Ruang Admin.

Aliza kaget, ia pun buru-buru lari keluar.

23 I/E. KAMPUS KHATULISTIWA - DEPAN RUANG ADMIN - PAGI

Wajah Aliza yang terpaku, melihat foto pernikahannya dengan


Kinaan terpajang di papan tulis kecil -biasanya digunakan
untuk menempel jadwal atau pengumuman- depan Ruang Admin.

Beberapa mahasiswa dan mahasiswi mendekat lalu memberikan


selamat pada Aliza.

MAHASISWI MENDEKAT
Aliza... selamat---

Aliza berkaca-kaca dan berlari pergi. *

20
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ACT 3

24 INT. BUTIK AL FALAH - SIANG *

Kinaan dan Kenzi baru mengecek kebersihan butik ketika KAYANA *


melabrak Kinaan.

KAYANA
Eh santri palsu. Bisa-bisanya lo
bikin nangis Aliza!

KINAAN
(bengong)
KAYANA?

Kenzi memandang KAYANA bingung. KAFI menyusul dengan bete

KAFI
Kinaan, lo kenal sama cegil ini?
Gue ditonjok ama dia di depan

KAYANA
Salah sendiri lo ada di sana.
Tonjokan itu harusnya buat dia

KAYANA menunjuk Kinaan dengan kesal.

KINAAN
(tenang)
KAYANA, gue nggak pernah bermaksud
untuk sakiti Aliza.
(beat)
Gue udah punya niatan untuk
menceritakan semuanya. Cuma
mungkin, waktunya belum tepat.

KENZI *
Ada apaan sih ini? *

KAYANA *
Kinaan inii--- *

Mulut Kayana dibekep oleh Kafi. *

KAFI *
Kita omongin bertiga aja. Kenzi, lo *
beli gorengan dulu di Bandung *

KENZI *
Ampun daaah! Pake rahasia-rahasia *
segala. Padahal gue suka keributan. *

21
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Kinaan kasih kode ke Kenzi buat pergi dulu. Kenzi pergi *


dengan sebal. Kayana dibuka mulutnya oleh Kafi. *

KAFI
Lu ngapain sih ikut campur rumah
tangga orang?

KAYANA
(nyolot)
Rumah tangga orang? Ini rumah
tangga bestie gue.
(beat)
Yang namanya bestie itu selalu ada
di garda terdepan. Tau nggak lo?

KAFI
Oh okeh.. Si Paling Bestie.. Bi-Ef-
Ef-Ti-Jey. Best Friend Forever
‘Till Jannah.

KAYANA *
Mau ya gue jotos lagi lo?

Kinaan menengahi KAFI dan KAYANA *

KINAAN
Sudah, sudah...
(beat)
Tenang, KAYANA. Gue nggak akan
sakiti Aliza lagi. Kasih gue
kesempatan

KAYANA
Halah, paling juga OMDO. *

KAFI
Ni cewe satu bener-bener berbisa
ya, mulutnya.

KAYANA dan KAFI saling menatap tajam.

KINAAN
Stop kalian berdua. KAYANA,
berhubung kamu udah di sini,
sekalian aja mulai kerja

KAFI *
Gue nggak setuju. *

KAFI menatap KAYANA dari ujung kaki hingga ujung kepala.

KAYANA
Eh, gue di sini juga bukan mau cari
kerja. Gue mau cari keadilan buat
Aliza

22
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

KAFI *
Anak-anak di sini nggak tau soal *
Kinaan dulu. Lo jangan macem-macem *

KINAAN
Aku juga nggak peduli kalau semua *
tau. Kayana, makanya sekalian aja *
lo kerja di sini. Jadi lo bisa cek,
gue beneran udah berubah apa belum.

KAYANA
Nggak gitu juga konsepnya kaliii

Nora datang karena mendengar ribut-ribut

NORA *
Mas Kinaan...Kafiii... *

KINAAN
Pas, Nora ada di sini. Ini KAYANA,
pegawai baru kita

KAFI
Sorry gue nggak setuju, Naan. Ni
cegil, gue yakin cuman akan bikin
masalah di yayasan kita

KAYANA melihat penampilan Nora yang begitu soleha dan jadi


salting sendiri.

KAYANA
Iya iyaaa..gue nggak pantes ada di
sini

NORA
Kata siapa?
(menatap KAYANA)
Lagian, KAYANA bisa kok belajar
dikit-dikit buat jadi lebih baik.

Mendengar kalimat itu terucap dari bibir manis Nora, KAYANA


yang terkejut malah makin bengong. Nora menatap KAYANA,
tersenyum tulus.

NORA
Semoga dengan bekerja di sini, *
Kayana bisa menjadi pribadi yang *
lebih baik *

KINAAN
Makasih Nora. Kamu bimbing KAYANA
di sini

KAYANA tak bisa menolak ketika Nora menarik tangannya pergi


dari sana. KAFI tampak masih sebel dan diketawain oleh Kenzi.

23
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

25 INT. KAMPUS KHATULISTIWA - RUANG KELAS - SIANG

Zero berdiri di hadapan beberapa mahasiswa yang sudah duduk


di meja masing-masing.

Zero menjelaskan materi Teori Hubungan Internasional.

Para mahasiswa jurusan Hubungan Internasional itu fokus


mendengarkan.

ZERO
Amerika melakukan sebuah serangan
terhadap Kuba yang terkenal dengan
Peristiwa Teluk Babi. Nah, serangan
ini mengakibatkan kemarahan dari
Kuba maupun Uni Soviet---

Belum sempat melanjutkan, tiba-tiba pintu ruang kelas terbuka


kencang. Semua orang terkejut.

Aliza masuk ke kelas. *

ALIZA
(sarkas) *
Pak Zero yang terhormat, saya minta *
waktu bapak sebentar *

ZERO *
Maaf, saya sedang mengajar. Tunggu *
saja *

ALIZA *
Ini PENTING. Tidak bisa menunggu. *

Aliza menatap Zero dengan mata berkaca-kaca. Sudah tak bisa *


menunggu lagi. *

Para mahasiswa heboh, mereka saling berbisik.

MAHASISWA HI 1
Yee.. malah beneran perang.

MAHASISWA HI 2
Perkataan adalah doa, bro. Ati-ati!

Dua mahasiswa itu cekikikan. Sementara di sisi lain, beberapa *


mahasiswi berkerumun dan bergosip. Zero jadi tak enak hati *

ZERO *
(ke kelas) *
Gaes, 5 minutes, saya akan segera *
kembali *

Zero dan Aliza keluar. Mahasiswa makin bergosip *

24
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

MAHASISWI HI 1
Aliza ternyata udah nikah gaes.. *

MAHASISWI HI 2 & 3
Ih.. kasihan banget ya, Mas Zero.

26 I/E. KAMPUS KHATULISTIWA - KORIDOR - SIANG *

Aliza dan Zero berdiri di koridor yang sepi.

ALIZA
(frustasi) *
Ini semua ulah lo kan?! *

Zero tertawa keki.

ZERO
Apa?
(beat)
(teringat sesuatu)
Oh... gagal ya ikut ujian beasiswa
hari ini?

ALIZA *
Tau dari mana gue udah nikah? *

ZERO
Bentar..bentar... Lo nuduh gue? *

ALIZA
(menahan tangis) *
Nggak usah sok polos gini.. *
(beat)
Gara-gara kita putus, lo bisa *
ngelakuin hal serendah gini. *
Ngehalangin cita-cita gue... *

ZERO *
Itu salah elo sendiri. Persayaratan *
beasiswa kan jelas tertulis *
“mahasiswa yang telah menikah tidak
bisa mendaftar”, kenapa masih
dilanjutin?

Aliza hanya bisa menatap Zero dengan kecewa dan sedih. *

ZERO *
Nyesel kan, nikah sama cowok *
munafik macem si Kinaan Kinaan itu?
(beat)
Kalo lo masih sama gue sekarang,
nasib lo mungkin nggak akan kayak
gini.

25
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Aliza menginjak kaki Zero dengan keras saking frustasinya. *


Zero teriak, nampak kesakitan.

ALIZA
(nangis) *
Lo nggak ada apa-apanya kali dari *
Kinaan!
(beat)
Gue justru bersyukur bisa lepas
dari orang toxic kayak lo.

Zero merasa dihina. Zero mendorong tubuh Aliza hingga


tersungkur di lantai.

ZERO
Cewek gila!

PETUGAS KEAMANAN (35) tau-tau datang, membantu Aliza berdiri.


Zero langsung playing victim *

ZERO
Pak, tolong amankan dia. Beraninya
menyerang dosen *

ALIZA
(nangis sedih) *
Udah toxic, playing victim.
INGET ya, gue nggak akan biarin lo
ngancurin hidup gue atau pun Rana!

Aliza bergegas pergi. Zero kalah telak, ia terlihat sangat


marah.

ZERO
Cewek itu punya gangguan jiwa, Pak.
Terobsesi sama saya.

Petugas Keamanan bingung. Zero melangkah tertatih-tatih,


menahan sakit.

27 EXT. JALANAN KAMPUS - MOBIL - SIANG

Kinaan mengendarai mobil di komplek kampus Aliza, hendak


menjemputnya.

Tak sengaja mata Kinaan melihat Aliza duduk di sebuah bangku


yang ada di taman kampus dan terlihat menangis. *

Kinaan yang khawatir, segera memarkirkan mobilnya.

28 EXT. JALANAN KAMPUS - TAMAN KAMPUS - SIANG

Kinaan buru-buru menghampiri Aliza.

26
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

KINAAN
Aliza... Ada apa?

Aliza menatap Kinaan, lanjut menangis. Kinaan ikut duduk di


sebelah Aliza.

ALIZA
Mimpi gue untuk pergi dari rumah
dan ngehindarin omelan Bunda,
gagal.
(beat)
Gue ditolak ikut ujian beasiswa S2,
karena ketahuan menikah. Padahal..
gue udah rencanain ini semua dari
lama.

Kinaan terdiam sejenak.

KINAAN
Kamu... yang sabar ya.. Pasti ada
cara lain, kok. Aku akan bantu kamu
cari beasiswa lagi.
(beat)
Aku juga akan kerja lebih keras,
untuk biayain kuliah kamu.

ALIZA
Nggak perlu.

Kinaan menatap Aliza lembut, menggenggam tangannya.

KINAAN
Aku ini suami kamu.
Mimpimu jadi mimpiku juga, Za.

Aliza terpana memandang Kinaan.

KINAAN
Aku mohon, bertahan sama aku.. jadi
istriku ya, Za.
(beat)
Buat aku, menikah itu sekali seumur
hidup.
(beat)
Dan aku ingin menjauhi apa yang
Allah benci, yaitu perceraian..
(beat)
Aku tau nggak semudah itu menerima
masa laluku. Tapi, tolong kasih aku
waktu.. Aku akan tunjukkan ke kamu
bahwa aku sudah berubah, Za.

Aliza terdiam.

27
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

KINAAN
Nama asli aku bahkan bukan Kinaan,
tapi Angkasa.

Aliza tertegun.

DISSOLVE TO:

29 EXT. SMA - LAPANGAN - SIANG *

FLASHBACK:

Kinaan/ANGKASA (17) dan TEMAN-TEMAN GENG nya memarkir motor


tepat di tengah-tengah lapangan. Mereka membuat para murid di
sekolah heboh. Apalagi cewek-cewek yang notabenenya fans
berat Angkasa.

SISWI 1
Oh My God... Gank Orioooon!

SISWI 2
Angkasa ganteng banget!

Di belakang jok motor Angkasa, ada JASMINE (17) gadis cantik


yang merupakan kekasih Angkasa.

Angkasa, Jasmine, KAFI (17), ALI (17), dan dua anggota


lainnya turun dari motor.

Jasmine mendekati Angkasa, merapikan rambut Angkasa.

KINAAN (V.O.)
Waktu itu... aku jadi ketua geng
motor. Namanya Orion.
(beat)
Aku sempat berpacaran dengan
Jasmine--

Angkasa dengan gagah dan sikapnya yang dingin jalan menuju


koridor kelas. Diikuti oleh Jasmine yang selalu melekat di
sampingnya, juga teman-teman satu geng.

Terlihat murid-murid cewek sudah berbaris rapi, membuka jalan


untuk Geng Orion.

KAFI bertingkah sok cool, menyapa para cewek.

KAFI
Lo kenapa sih, Sa, nggak main
sosmed?
(beat)
Liat tuh fans lu.. banyak bener. Lo
bisa langsung jadi influencer dan
terkenal, duitnya banyak tau.

28
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ANGKASA
Nggak tertarik. Gue mau hidup damai
tanpa sosmed.

ALI *
Jangan samain Angkasa sama lo,
Kring.
(beat)
Buat Angkasa, popularity doesn’t
matter. Ya kan?

Angkasa hanya tersenyum.

Tiba-tiba ada SEORANG GADIS (17) yang menghadang jalan Geng


Orion.

Gadis itu tampak sederhana, tapi wajahnya tetap cantik


natural. Ia memberikan Angkasa sekotak cokelat premium.

Angkasa menerimanya. Sambil malu-malu, Gadis itu bergegas


pergi.

Teman-teman cowok Angkasa meledeknya. Sementara, Jasmine


nampak cemburu. Kafi meledek Jasmine

KAFI
Jasmine, lo hati-hati aja. Nanti *
pas kuliah, bisa-bisa Angkasa *
digeboy cewek-cewek lain

Jasmine tampak makin insecure mendengar kata-kata Kafi

30 INT. APARTEMEN - MALAM

FLASHBACK

Sebuah apartemen menjadi tempat pesta kelulusan. Tempat itu


dipenuhi oleh beberapa anak kelas tiga dari sekolah Angkasa.

Angkasa, Jasmine, dan anggota Geng Orion lainnya duduk di


sebuah meja, tampak bersenang-senang.

Musik semakin kencang terdengar, KAFI dan anak-anak cowok


lainnya meninggalkan meja, berjalan sambil joget ke arah meja
DJ.

Tinggal tersisa, Angkasa dan Jasmine.

KINAAN (V.O.)
Aku nggak tahu kalau ternyata
Jasmine cemburu dan insecure dengan
hubungan kita. Malam kelulusan
itu...

29
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Jasmine menuangkan botol alkohol ke dalam gelas Angkasa.

MOMENTS LATER

Sedikit demi sedikit, tanpa Angkasa sadari, ia terlalu banyak


minum alkohol.

KINAAN (V.O.)
Jasmine buat aku mabuk berat.

Kini, Angkasa sudah tipsy.

Jasmine meletakkan tangannya di atas pangkal paha Angkasa,


mengelusnya dengan lembut.

KINAAN (V.O.)
Aku dan Jasmine bermesraan, hingga
di luar batas.. Dan ternyata
Jasmine sengaja merekamnya.

KITA melihat sebuah ponsel disandarkan pada botol alkohol


menghadap tempat Angkasa dan Jasmine duduk. Ponsel itu tengah
merekam...

KINAAN (V.O.)
Video itu kesebar, tapi aku sama
sekali nggak tahu soal ini sampai
kejadian itu viral dan membuat
kehebohan di sekolahku..

31 INT. RUMAH ANGKASA - RUANG TENGAH - SIANG

FLASHBACK:

Ruangan ini terlihat luas, bergaya minimalis. Semua


perabotannya terlihat mahal.

MAMI (44) seorang perempuan cantik yang terlihat tegas,


memegang sebuah ponsel yang di dalamnya menampilkan sebuah
video.

Mami menampar Angkasa. Angkasa kesakitan.

Mami terlihat frustasi.

MAMI
Kamu bikin malu Mami, Angkasa!

Angkasa mencoba menjelaskan pada Mami, namun Mami terlalu


marah dan malah meminta Angkasa untuk pergi. Namun, KITA
tidak perlu mendengar perbincangan mereka.

30
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

KINAAN (V.O.)
Setelah kejadian itu, Jasmine nggak
bisa dihubungi dan menghilang.. Aku
merasa, ada di titik terendah
hidupku. Aku dijauhi banyak orang,
bahkan kehilangan kepercayaan dari
Mamiku sendiri.

Angkasa sangat sedih, ia meninggalkan Mami sendiriian di


ruangan itu.

KINAAN (V.O.)
Apalagi, ketika Mami minta aku
pergi dari rumah...

32 EXT. JALANAN KAMPUS - TAMAN - SIANG

BACK TO PRESENT

Perasaan Aliza campur aduk ketika mendengar masa lalu Kinaan.


Aliza jadi merasa iba, juga kaget.

KINAAN
(beat) *
Allah masih sayang sama aku. Aku *
ketemu Abi dan Umi yang bawa aku ke *
pesantren untuk menata ulang
hidupku. Memberi aku identitas dan *
hidup baru. *

33 EXT. PESANTREN AL FALAH - SIANG/MALAM *

Abi dan Umi turun dari mobil. Kinaan dengan penampilan yang *
kusut, turun dari mobil dan menatap pesantren di depannya. *

ABI *
Sekarang, ini rumah *
kamu...Kinaan... *

34 EXT. JALANAN KAMPUS - TAMAN - SIANG *

Mata Kinaan berkaca-kaca. *

KINAAN *
Abi dan Umi bahkan angkat aku
sebagai anak mereka.
(beat)
Mereka kasih aku nama baru. Kinaan.

ALIZA
Apa Bunda dan Ayah tahu soal ini?

31
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Kinaan mengangguk.

KINAAN
Aku sangat berterima kasih, karena
Ayah dan Bunda mau terima aku dan
masa laluku.

ALIZA
(kaget)
Jadi Ayah dan Bunda beneran udah
tau?

Kinaan mengangguk. *

KINAAN
Aku memang sudah mempersiapkan
waktu untuk bicara sama kamu. Tapi,
kamu malah tahu duluan.
(beat)
Aku mohon, Za.. Kasih aku
kesempatan untuk pertahanin
pernikahan ini.

Kinaan memberikan kembali cincin pernikahan Aliza. *

Aliza menatap cincin itu, terdiam.

32
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ACT 4

35 I/E. RUMAH ZERO - TERAS DEPAN - MALAM

Zero memarkirkan mobilnya, masih terlihat emosi. *

Di teras rumah, sudah ada Rana menunggu kedatangan Zero.

Rana terlihat sangat khawatir.

RANA
Kamu kemana aja, seharian nggak
bisa aku hubungin?

Zero melengos masuk ke dalam rumah, mengabaikan Rana.

Rana mengikuti Zero di belakang.

RANA
Kamu kok diem aja sih, nggak kayak
biasanya... lagi bete ya?

ZERO
Ngapain lo banyak nanya

RANA
(kaget)
Aku pik..pikir..kita sekarang..

Zero menendang semua perabotan di dalam rumah dengan bete

ZERO
Pacaran! Tadinya gue mau gitu
tapi.. Adik lo bikin gue emosi.
Bisa-bisanya dia malu-maluin gue
depan semua mahasiswa. Anjing. *

Zero mengambil vas bunga yang ada di meja tamu. Zero


melemparkannya ke arah Rana hingga mengenai bagian lengannya
dan berdarah.

RANA
Aaahh

ZERO
Lo sama adik lo sama aja. Pengen
liat gue gilaaa!!

Zero masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan emosi.

Rana shock dan berbalik pergi dengan panik.

33
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

36 INT. RUMAH ALIZA - MALAM

Terlihat Aliza dan Kinaan sedang bersama Bunda dan Ayah

BUNDA
Bunda dan Ayah tau masa lalu Kinaan
dan yakin kalau Kinaan bisa
berubah.

ALIZA
Bunda dan Ayah tau kan kalau orang-
orang tau apa yang dilakukan Kinaan
dulu, kita semua bisa kena?

Bunda dan Ayah berpandangan dan tersenyum

AYAH
Alhamdulilah, Kinaan sudah berubah
dan tetap konsisten di jalur yang
diridhoi oleh Allah...kita semua
pernah punya dosa, kenapa kita tak
mendukung yang sudah berubah?

37 I/E. RUMAH ALIZA - TERAS - MALAM

Rana tampak gelisah, melangkah sambil berusaha menutupi


lukanya.

Dari dalam ia mendengar suara Bunda.

BUNDA (V.O.)
Kinaan bukan laki-laki yang tak
bertanggung jawab, Aliza. Saat itu,
Kinaan salah jalan. Kenapa kamu
nggak coba kasih waktu ke Kinaan
buat membuktikan dia bisa jadi
suami dan imam yang baik untuk
kamu.

KINAAN *
Walaupun di video itu, aku dan *
Jasmine bermesraan, tapi aku tak *
pernah kelewat batas. Aku sudah *
coba cari dia, untuk meluruskan *
semuanya, tapi Jasmine hilang gitu *
saja. Katanya, video itu tersebar *
dari hapenya ketika diservice. *

Rana berhenti dan kaget mendengar kata-kata Kinaan. *

34
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

38 INT. RUMAH ALIZA - RUANG TENGAH - MALAM

Rana masuk, dengan berusaha menutupi luka yang ada di


lengannya.

BUNDA
Wassalamualaikum.. Malam lagi *
pulangnya? Abis ketemu siapa?

Aliza memandang Rana curiga

ALIZA
Jangan bilang kakak abis ketemu
Zero?

Semua memandang Rana kaget. Bunda yang tadinya kalem jadi


kembali panik

BUNDA
Zero? Kok bisa?? Ranaaa, Bunda
harus mohon berapa kali lagi sih
biar kamu bisa jauhin cowok itu?

RANA
Bunda kasih kesempatan untuk Kinaan
yang punya masa lalu buruk. Kenapa
Bunda nggak bisa kasih kesempatan
buat Zero?

ALIZA
Yang Bunda bilang itu benar, Kak.

RANA
Kamu nggak usah ikut campur deh. *
Toh, kamu juga pernah ada di posisi *
aku, kan? Harusnya ngerti lah... *

BUNDA
Astagfirullahaladzim Rana.

RANA
Kalo Kinaan aja bisa berubah, Zero
juga pasti bisa.

Rana berjalan masuk ke kamarnya.

ALIZA
Semua karena aku. Andai aja aku
nurut kata Bunda soal Zero.

AYAH
Ini bukan salah kamu, Aliza. Rana
sudah gede, bisa mikir sendiri

35
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Bunda memeluk Aliza yang terlihat merasa bersalah. Ayah dan


Kinaan juga terlihat khawatir

39 EXT. BUTIK AL FALAH - HALAMAN - PAGI *

Established pagi hari.

Kayana memarkir motornya di halaman butik. Kayana terlihat *


memakai baju yang lebih tertutup. Kayana juga mengambil *
sebuah selendang dan merapikan di kepalanya sambil mengaca di *
spion. Tiba-tiba di spion muncul wajah KAFI *

KAYANA *
Pagi-pagi sepet banget liat muka *
gendruwo gini *

Kafi menatap Kayana santai *

KAFI *
Lo beneran jadi kerja di sini? *

KAYANA *
Gue juga nggak pengen kerja di *
sini, tapi gue harus pastikan suami *
bestie gue itu adalah imam yang *
akan bawa Aliza ke surga *

KAFI *
Kinaan orang baik. Sampai sekarang *
saja, Kinaan masih peduli dan terus *
mencari Jasmine, karena tak mau *
Jasmine kenapa-napa. Gue harap lo *
jaga rahasian Kinaan baik-baik. *
Lima taun yang lalu, Angkasa udah *
mati. Jangan sampai Kinaan juga *
mati. *

Kafi jalan masuk ke butik. Kayana kaget dan merasa tak enak *
hati. Kayana ambil hapenya *

POP UP CHAT ke ALIZA: Aliza, lo ke butik yah? Gue sekarang *


kerja di sini *

40 I/E. KAMPUS KHATULISTIWA - HALAMAN - PAGI *

Zero terlihat sedang menunggu seseorang. Muncul Rana dengan


muka was-was.

ZERO
Rana...

Zero menyentuh luka Rana, merasa bersalah. *

36
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

ZERO
Maafin aku yah...
(beat)
Kemarin aku lagi kacau banget.
Nggak bisa berpikir jernih.

Zero menggenggam tangan Rana.

ZERO
Plis, maafin aku ya...

RANA
It’s okay.. Aku paham kok.

ZERO
Kamu udah mulai capek ya, sama aku?

Zero berakting sedih.

ZERO
Yaah.. aku nggak kaget juga sih.
Udah biasa. Tiap aku tunjukin warna
lain dari diriku, cewek-cewek yang
deket sama aku pada menjauh,
ninggalin aku.

RANA
Zero, aku nggak akan tinggalin
kamu.

ZERO
Kamu beneran suka sama aku? *

Rana kaget dan mengangguk malu *

ZERO
Mulai hari ini kita jadian *

Rana senyum malu tapi senang. Zero memain-mainkan rambut *


Rana.

ZERO
Kamu emang beda dari yang lainnya.

Zero memeluk tubuh Rana. Zero tersenyum puas.

41 I/E. KANTOR YAYASAN - SIANG *

KAYANA berjalan dengan ceria sementara Aliza berjalan dengan


ogah-ogahan.

KAYANA *
Semua orang di sini, suka sama *
Kinaan. *

37
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Bahkan si Kafi Kafi itu ngebelain *


setengah mati sampai kayak apaan *
tau..Kayaknya Kinaan memang udah *
berubah, Za.. *

ALIZA *
Aku bingung harus gimana. Belum *
lagi masalah Kak Rana. Zero deketin *
dia *

KAYANA *
Mana mungkin Kak Rana mau sama *
Zero? Ngaco deh elo, Za! *

ALIZA *
Serius iniii *

KAYANA
Gue mau bantuin foto koleksi baru *
dulu, abis itu kita maksi *
bareng..ok bestie? *
Kinaan yang berjalan keluar dari *
dalam kantor kaget.

Kinaan menatap Aliza, senang.

KINAAN
Kamu kok nggak kabari aku kalau mau
main? Tau gitu kan, kita berangkat
bareng..

ALIZA
Diajak KAYANA dadakan.

KAFI dan Kenzie menghampiri Kinaan. Menyapa Aliza dengan


ramah.

KAFI
Yuk langsung ke studio, Naan.

Kinaan mengangguk.

KINAAN
Aku duluan ya, Za.

Aliza mengangguk.

Kinaan, KAFI, dan Kenzie berjalan pergi.

KAYANA menatap Aliza, menggoda. KAYANA menarik tangan Aliza


untuk ikut ke Studio Foto. Aliza nggak mau tapi dipaksa *
Kayana *

38
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

42 INT. KANTOR YAYASAN - STUDIO FOTO - SIANG

Studio foto ini tidak terlalu besar. Banyak properti


pendukung dan lighting yang cukup proper. Ruang ganti hanya
mengenakan tirai gelap yang panjang.

Kinaan, KAFI, dan Kenzie memasuki ruangan dengan telah


mengenakan baju gamis produk mereka.

Aliza terpana melihat Kinaan yang terlihat tampan. Pemotretan


pun berlangsung.

Aliza benar-benar jadi salah tingkah melihat sisi lain Kinaan


dalam mode “Cowok Keren” ini. Mata Aliza tidak bisa berbohong
dan tidak bisa lepas dari Kinaan.

Kinaan sadar. Mereka berdua saling curi-curi pandang.

Kini giliran pemotretan Nora. Nora terlihat begitu cantik.


Tak sadar hal ini membuat Aliza sedikit jealous.

MOMENTS LATER

Di waktu break. Aliza duduk di dekat meja rias.

Tiba-tiba Nora berdiri di dekat Aliza, mengambil minum yang


ia letakkan di meja rias.

NORA
(ragu) *
Kamu dan Mas Kinaan nggak kenapa- *
napa kan? *

ALIZA
Maksudnya?

NORA
Kok cincin nikahnya nggak dipakai
lagi

Aliza jadi nggak enak hati dan berusaha senyum

ALIZA
Emang kenapa? Kamu suka sama
Kinaan?

NORA
(datar)
Iya... sebelum Mbak Aliza kenal Mas
Kinaan, aku udah suka Mas Kinaan
duluan.

Aliza kaget mendengar kata-kata Nora

39
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

NORA
(ketawa)
Becanda kakak..becandaaaa..

Suara KAFI meminta Nora untuk stand by terdengar.

Nora segera meninggalkan Aliza, membawa satu botol air


mineral yang masih ada segelnya. Nora memberikan air mineral
itu untuk Kinaan.

Aliza melihatnya, jadi semakin bete.

43 EXT. RUMAH ALIZA - HALAMAN - SORE *

Di halaman rumah yang lumayan luas, terdapat banyak macam


tumbuhan dan bunga.

Ayah dan Bunda sedang menyirami bunga dengan air.

Mobil Aliza dan Kinaan sampai.

ALIZA *
Assalamualikum. *

BUNDA *
WAALAIKUMUSSALAM!

Aliza jalan ke arah paviliun dengan muka lemas. *

BUNDA
Astagfirullahaladzim, liat tuh anak
ayah. Ngambekkk terusss *

Kinaan jalan ke arah Ayah dan Bunda. *

AYAH
Kenapa lagi dia?

KINAAN
Kurang paham, Yah. Padahal tadi di
kantor baik-baik aja...

Ayah dan Bunda lihat-lihatan.

BUNDA
Coba ceritain, Naan.

KINAAN
Tadi Aliza nonton kami pemotretan
produk terus...
(berpikir)
Mungkin saya terlalu sibuk jadi dia
merasa gak diperhatiin... atau...
(berpikir lagi)

40
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

Karena sepanjang pemotretan saya


banyak dibantu Nora---

Ayah dan Bunda tertawa. Kinaan kebingungan.

AYAH
Naan.. kamu sering-sering berguru
sama Ayah deh, biar bisa baca
situasi dan mood perempuan.

BUNDA
Emangnya Ayah jago baca mood Bunda?

AYAH
Loh.. Masih meragukan Ayah?

Bunda malas menanggapi.

BUNDA
Dia itu cemburu sama Nora, Naan.

KINAAN
Ah, masa, Bunda?

AYAH
Aliza kalau lagi ngambek persis
banget sama Bunda.

Bunda memukul Ayah, gemas.

Sementara Kinaan malah senang karena Aliza cemburu, ia


menatap pintu rumah yang dilalui Aliza.

44 INT. PAVILIUN - RUANG TENGAH - MALAM

Aliza baru selesai mandi. Hari ini ia keramas, makanya handuk


masih membungkus rambutnya.

Aliza duduk di sofa, masih bete. Ia mencari-cari tontonan di


Vidio lewat ponselnya.

Kinaan juga sudah mengenakan piama, ia memberikan print out


informasi dari beberapa lembaga yang memberikan beasiswa S2.

KINAAN
Aku udah coba baca-baca.
Kemungkinan lembaga-lembaga ini
punya requirements yang bisa
tolerir status pernikahan
pesertanya..
(beat)
Coba aja dulu test di sini.

Aliza mengabaikan Kinaan.

41
EPISODE 104 SHOOTING SCRIPT DRAFT 1 - WHITE (17/10/23)

KINAAN
Aliza jangan bete lagi, dong.

Aliza menatap Kinaan bete.

ALIZA
Siapa yang bete?
(beat)
Lagian, kalo gue lanjut S2.. lo
ngapain?

KINAAN
Ya, kerja aja kayak biasanya. Aku
tunggu kamu balik.

ALIZA
(nyolot)
Ooh.. biar bisa deket-deketan ya
sama si Nora Nora itu?

KINAAN
Nora cuma teman kerja...
(beat)
Ya kayak.. teman-teman cowokmu di
kampus aja.

ALIZA
Tau ah.

Aliza berdiri hendak pergi ke kamar. Tapi, tangannya ditarik


oleh Kinaan. Sehingga Aliza jatuh di pelukan Kinaan.

Kinaan memandang Aliza lembut, memainkan rambutnya.

KINAAN
Aku juga bisa ikut kemana pun kamu
pergi.. kalau kamu izinkan.

Kinaan mengelus pipi Aliza.

KINAAN
Karena kamu rumah buat aku.

Kinaan semakin mendekap Aliza, keduanya saling menatap dalam.


Dan intens. Kinaan menunduk, mendekatkan wajahnya ke Aliza. *

Aliza menutup mata.Kinaan mencium bibir Aliza lembut. *

Kinaan lalu menggendong Aliza, membawanya ke kamar mereka.

Pintu kamar ditutup oleh kaki Kinaan

END OF EPISODE 104

42

Anda mungkin juga menyukai