Anda di halaman 1dari 64

SINEMART

SKENARIO TAKDIR CINTA YANG KUPILIH


EPISODE 341 DRAFT 1 FULL

01. INT.HIROSHIMA SUSHI.MALAM

Riska memasuki Hiroshima Sushi.


Tampak Ikhsan sudah duduk di salah satu bangku.
Ikhsan lihat Riska yang datang, dia langsung lambai-lambaikan
tangan ke Riska.

IKHSAN
Riska, sini..

Riska lihat Ikhsan.

RISKA
Hai, Lemak.

Riska langsung hampiri Ikhsan.


Riska pun duduk di depan Ikhsan.

IKHSAN
Mau makan apa lo?

Riska lirik Ikhsan, kesel.

RISKA VO
Dia bener-bener ngga tau gue ulang tahun hari
ini.
Apa gue kasih tau aja nih??

IKHSAN
Yee malah bengong..
Gue pesenin aja deh ya..

Ikhsan kasih kode panggil pelayan.


Dan tidak disangka-sangka.. Ada tiga waitress.
Waitress #1 bawa kue ulang tahun sushi. Sushi yang ditumpuk-
tumpuk dipakein lilin.

1
Waitress #2 dan #3 bawa banner, Waitress #2 pegang ujung kanan,
Waitress #3 pegang ujung kiri.
Mereka lalu bentangkan banner tersebut. Tulisannya: “Happy
Birthday Riskaaa!”
Ikshan langsung senyum lebar.

IKHSAN
Surpriseeeee!

Riska membelalak, nggak nyangka Ikhsan bikin kejutan buat dia.


Para waitress, dan Ikhsan nyanyi untuk Riska.

ALL
Happy birthday to you..
Happy birthday to you..
Happy birthday dear Riska..
Happy birthday to you..

Riska sampe terharu banget.

RISKA
Ini-- Lo??

IKHSAN
Yoi, gue siapin ini semua buat lo.
Selamat ulang tahun ya, semoga panjang umur,
sehat selalu, dan segera dapat jodoh.
Aamiin.

2
Ikhsan senyum penuh arti ke Riska.

IKHSAN VO
Dan semoga jodohnya lo itu, gue.

Riska tampak terharu banget. Matanya berkaca-kaca.

RISKA
Makasih ya, Lemak.
Lo baik banget sama gue.

Ikhsan jadi grogi karena Riska sampai mau nangis. Dia belagak
santai.

IKHSAN
Yaelah.. pake nangis segala.
Udah, nggak usah nangis.
Tiup lilinnya sekarang.

Para waitress menyanyi lagi.

ALL
Tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya
sekarang juga sekarang juga sekarang juga.

Fiuh! Riska tiup lilinnya dengan happy.

IKHSAN
Sekarang lo foto sama kue lo yaa..
Gue fotoin!

RISKA
Oke.

Riska bergaya di depan kue dan banner happy birthday Riskaa dari
Ikhsan.
Riska bergaya heboh, Ikhsan fotoin. Cekrek cekrek!

Ikhsan lalu tanya agak grogi.

3
IKHSAN
Kita foto berdua ya?

Riska senyum-senyum.

RISKA
Boleh.

Ikhsan kasih Hp-nya ke waitress.


Riska dan Ikhsan berpose. Waitress #1 yang fotoin mereka,
cekrek-cekrek.
Setelah itu para waitress pamit.

WAITRESS
Kami permisi Mbak, Mas..

IKHSAN
Oke. Makasih ya.

WAITRESS #1,#2, #3
Sama-sama, Mas.

Para Waitress pergi.


Ikhsan lalu teringat sesuatu.

IKHSAN
Oh ya, Ris.
Gue ada kado spesial buat lo.

RISKA
Serius? Masih ada lagi?

IKHSAN
Ada dong. Tunggu ya.

Ikhsan pergi tinggalkan Riska.


Riska udah ge’er. Ia senyum-senyum membatin.

RISKA VO
Kado special?? Apa ya??
Apa Ikhsan mau nembak gue?

4
Atau jangan-jangan dia mau ngelamar gue?

Riska jadi senyum-senyum sendiri. Deg-degan.


Nggak lama Ikhsan nongol bawa kotak kado yang cukup besar, lalu
berikan ke Riska.

IKHSAN
Nih, buat lo.
Dibukanya di rumah aja ya?

Riska mengernyit lihat kado dari Ikhsan.

RISKA VO
Gede banget??
Kalo cincin kan harusnya kecil??
Apa cincinnya sengaja dia masukin kotak??
Biar gede. Biar gue surprise!!

Ikhsan heran karena Riska ngga langsung mengambil kado yang dia
sodorkan.

IKHSAN
Ris—kok diem? Yuhu!!

Riska tersentak. Buru-buru terima kado itu.

RISKA
Sorry. Saking surprisenya!
Thank you ya.

IKHSAN
Sama-sama.

Saat itu waitress #1 dan #2 datang bawa makanan-makanan lain


(Rame, spicy salmon roll, salmon salad dkk) dan juga 2 gelas
cold ocha. Taruh di meja Ikhsan dan Riska.

WAITRESS #1
Silakan, mas, Mbak.
Selamat menikmati.

5
RISKA, IKHSAN
Makasih.

Waitress #1 dan #2 pergi dari sana.


Ikhsan lalu tatap Riska lagi.

IKHSAN
Nih, gue udah order semua kesukaan lo, kita makan
ya.

RISKA
Makasih yaa..

IKHSAN
Udah, nggak usah makasih mulu lo.
Yuk ah, makan-makan kita.

Riska mengangguk.
Ikhsan dan Riska pun makan dengan lahap makanan mereka.

CUT TO

02. INT.RUMAH JEFFREY. RUANG TENGAH. MALAM

Astrid tiba di rumah. Dia melangkah memasuki rumah dengan wajah


lelah dan banyak pikiran.
Bersamaan itu Esti muncul dan mereka berpapasan.
Esti menyapa Astrid duluan.

ESTI
Bu Astrid.

Astrid tersentak dan mendongak sambil senyum.

ASTRID
Eh, Bu Esti..

ESTI
Baru pulang?

6
ASTRID
Ah, i-iya..

Esti melongok ke belakang Astrid, cari Novia.

ESTI
Kata bi Nung Novia nggak ikut pulang karena pergi
sama Nak Jeffrey ya Bu?
Pergi kemana Bu?
Soalnya tadi saya telepon nggak diangkat.

DENG! Astrid tercekat dan segera cari alasan.

ASTRID
Uhm.. itu.. uhm.. saya juga kurang tahu, Bu.
Mungkin mereka ada acara lain.
Namanya juga pengantin baru, pengennya berduaan
terus.

Esti mengangguk, terlihat lebih tenang..

ESTI
Oh.. gitu.. ya udah, Bu. Kalo sama Nak Jeffrey,
saya tenang.

Astrid makin serba salah.

ASTRID
Iya Em-- Saya ke kamar dulu ya Bu.
Mau mandi dan ganti baju.

ESTI
Oh iya silakan Bu.

Astrid bergegas pergi ke kamar.


Esti hela nafas. Memegangi dadanya.

ESTI (VO)
Novia sama Jeffrey.
Seharusnya semua baik-baik aja.

7
Tapi kenapa perasaanku masih nggak tenang??

CUT TO

03. INT.RUMAH JEFFREY.KAMAR ASTRID.MALAM

Astrid bergegas masuk kamar dan langsung tutup pintu.


Sejenak ia bersandar di balik pintu sambil menghela nafas
Panjang.

ASTRID (VO)
Ya Tuhan, aku terpaksa berbohong sama bu Esti.
Maafin saya ya Bu.. tapi saya juga nggak tahu di
mana Novia sekarang.
Dan saya nggak mau bu Esti ikut cemas kalau saya
kasih tahu yang sebenarnya..

Astrid menghela nafas panjang, Lelah dan cemas.

CUT TO

04. EXT. MASJID. MALAM

Jeffrey dan beberapa jamaah nampak baru keluar dari masjid,


habis melaksanakan shalat Isya berjamaah.
Sejenak Jeffrey lihat sekitar.

JEFFREY (VO)
Aku cari Novia ke mana lagi?

Jeffrey ambil sepatunya di rak, kemudian dia pakai.


Sambil pakai sepatu, Jeffrey melamun.

FLASHBACK: (EPISODE 339 SCENE 23)

JEFFREY
Jadi.. kalau kejadian hari ini juga ada
hubungannya dengan Papa, tolong Pa.. tolong kasih
tahu aku dimana Novia sekarang.

8
(beat, mata berkaca-kaca)
Aku mohon, Pa.
Jangan sakiti istriku lagi.

GREEK!! Arjuna emosi dan mau serang Jeffrey, tapi dia baru ingat
tangannya diborgol.
Jeffery dan Astrid kaget.
Polsuspas segera mendekat. Memastikan tidak terjadi hal-hal
berbahaya.

Arjuna tatap Jeffrey dengan emosi.

ARJUNA
Bisa-bisanya kamu menuduh Papa disaat dalam
kondisi seperti ini???
Kamu bener-bener udah dibutakan cinta kamu ke
istri kamu itu, Jeffrey!
Kamu nggak lagi peduli sama Papa!!

JEFFREY
(mata berkaca-kaca, sedih mendengar ucapan
Arjuna) Pa..

ARJUNA
(Memotong dengan geram)
Jangan-jangan kamu ke sini juga bukan mau lihat
kondisi papa? Tapi demi tanya soal keberadaan
istri kamu.
Keterlaluan kamu Jeffrey!
Sekarang pergi! PERGI DARI SINI!!
PAPA NGGAK SUDI DIJENGUK SAMA ANAK SEPERTI KAMU!

BACK TO PRESENT

Jeffrey menghela nafas Panjang mengingatnya.

JEFFREY (VO)
Apa mungkin, kali ini memang Papa nggak terlibat
ya? Makanya Papa sampai semarah itu.
Tapi kalau bukan Papa, lalu siapa?

9
Jeffrey Kembali berpikir.

FLASH TO FLASH:

EPISODE 327 SCENE 43

TOPAN
awalnya semua baik-baik saja Pak.
Tapi tiba-tiba.. ada mobil SUV yang menabrak
mobil kami dari belakang.

JEFFREY
Ditabrak??

TOPAN
Iya,Pak. Kami semua kaget.
Saya kehilangan kendali atas setir saya.
Dan belum hilang rasa kaget kami, tiba-tiba Pak
Michael berusaha rebut setir, mobil jadi hilang
kendali dan masuk ke jurang.

BACK TO PRESENT

Kembali ke wajah Jeffrey. Lalu Jeffrey kembali teringat.

FLASHBACK: EPISODE 323 SCENE 44A

NOVIA
Jadi-- ada yang bawa Michael pergi?

TOPAN
Betul, Bu.
Saya curiga ini sudah direncanakan.

BACK TO PRESENT

JENG! Wajah Jeffrey jadi mengeras.

JEFFREY (VO)
Apa jangan-jangan, hilangnya Novia— ada
hubungannya dengan Michael?

10
Jeffrey segera ambil hp-nya dan coba telepon Michael.
Tapi nomor Michael tidak aktif lagi.
Jeffrey kesal.

JEFFREY (VO)
Nomornya Michael nggak bisa dihubungi.

Jeffrey berdecak kesal dan pergi dari sana.

CUT TO

05. INT.RUMAH HAKIM. RUANG TAMU. MALAM

Tammy tiba di rumah.

TAMMY
Assalamwalaikum.

Indri, Hakim dan Wijaya duduk di ruang tamu. Hakim udah ganti
baju. Indri sedang gendong Saskia. Indri langsung berdiri
hampiri Tammy.

INDRI
Ya ampun Tammy, kamu ini darimana aja sih?
jam segini baru pulang?!

Tammy mau jawab, tapi Indri Kembali merepet.

INDRI
Udah seharian anak diurus suster.
Eh malah suami kamu duluan lagi yang sampai
rumah.
Kamu tuh niat jadi ibu atau enggak sih?
Anak itu butuh perhatian ibunya lho, apalagi
Saskia masih kecil!

Tammy menunduk merasa bersalah.

11
TAMMY
Iya Ma, maaf..
Tadi ada urusan mendadak.
Jadi pulang agak telat.

Melihat Tammy, Saskia, langsung merengek manja, minta digendong


sama Tammy.

TAMMY
Oh, Sayang..
Sini Mama gendong.

Tapi Indri Kembali cegah. Jauhkan Saskia dari Tammy.

INDRI
Eh, kok main gendong-gendong aja sih?
Kamu kan baru dari luar, belum cuci tangan, belum
ganti baju.
Kotor kan?!

Tammy serba salah sementara Saskia makin nangis,


Wijaya jadi nggak tega lihatnya

WIJAYA
Ya ampun Ma, udah dong jangan ngomel terus!
Kasihan tuh Saskia jadi nangis karena takut sama
suara Mama.

INDRI
Mama begini juga demi kebaikan Saskia, Pa!
Nanti kalau Saskia sakit karena hirup debu dari
baju atau tangannya Tammy yang belum dicuci,
gimana?!

Hakim menghela napas, mumet

HAKIM
Ya udah, Tam. Kamu cuci tangan dan ganti baju
dulu sana.
Biar aku yang gendong Saskia.

12
TAMMY
Ya udah, sebentar ya..

Dengan segera Tammy masuk kamar.


Indri menghela nafas kesal melihatnya.
Hakim ambil Saskia dari gendongan Indri. Tepuk-tepuk Saskia
supaya ngga nangis.

HAKIM
Sayang—sayang—sama Papa dulu yaa..

Wijaya melirik Indri sambil geleng-geleng.


Indri cemberut.

CUT TO

06. EXT.JALANAN.MALAM

Established: Ikhsan dan Riska berboncengan motor yang melaju di


jalan raya. Keduanya pakai helm.
Sepanjang jalan, Riska senyum-senyum melihat kado dari Ikhsan
yang ia genggam, setengah dipeluk.

RISKA (VO)
Apa beneran ini isinya cincin?
Duh.. gue jadi nggak sabar buat buka.
Tapi cincinnya bagus nggak ya? Jangan-jangan
norak?
(beat) ah, norak juga nggak apa-apa deh, tetap
bakal gue pake kok.

Riska semakin senyam-senyum sendiri.


Tanpa Riska tahu, Ikhsan perhatikan Riska dari kaca spion.
Ikhsan pun tampak senyum-senyum, nampak senang boncengin Riska.
Suasana cute dan sweet.

CUT TO

13
07. EXT.DEPAN LAVENDER CITY.MALAM

DCIIT! Motor Ikhsan tiba di parkiran apartemen.


Dengan segera Riska turun dari motor, lepaskan helm dan berikan
ke Ikhsan sambil pamit.

RISKA
Makasih ya Lemak! Gue duluan! Bhaaaai!

DOENG! Ikhsan langsung melongo melihat Riska meninggalkannya


begitu aja.

IKHSAN
Kok gue langsung ditinggal sih?
Buru-buru banget.
Gak mau bareng-bareng sama gue ke atas gitu?

Tapi Riska udah ngga denger dan jauh dari Ikhsan.


Ikhsan geleng-geleng bingung.

CUT TO

08. INT. RUMAH HAKIM. RUANG MAKAN. MALAM

Hakim, Tammy, Wijaya dan Indri sudah selesai makan di ruang


makan. Tampak Tammy sudah ganti baju. Pakai baju rumah.
Wijaya dan Indri bersiap untuk pulang.

WIJAYA
Mama sama Papa pamit dulu ya.
Makasih udah disuguhin makan malam.

TAMMY
Makasih juga ya Ma, Pa, udah mampir ke sini buat
jenguk Saskia.

INDRI
Iya.
Tapi inget ya Tam.

14
Mulai sekarang kamu harus lebih bisa mengatur
waktu!
Prioritasin waktu untuk keluarga, khususnya
untuk anak.
Masa anak-anak itu sebentar dan nggak akan
terulang, lho!
Nggak terasa tiba-tiba udah gede aja.
Jangan sampai nantinya kamu nyesal lihat anak
nggak akrab sama kamu, karena kamu selalu sibuk
sama kerjaan, bukan main sama anak.

TAMMY
Iya Ma..

WIJAYA
Udah Ma..
Perasaan dari sejak datang sampai mau pulang,
ngomel terus.
Nggak capek apa?

INDRI
Mama tuh bukan lagi ngomel Pa, tapi ingetin!
Emangnya nggak boleh orang tua ingetin anak?

WIJAYA
Iya iya boleh, tapi udah ya, ingetinnya nanti
lagi aja.
Kalau diterusin bisa sampe pagi nih.
(ke Hakim dan Tammy)
Udah ya, Papa sama Mama pamit dulu.

Hakim dan Tammy cium tangan Wijaya.

HAKIM
Iya Pa, hati-hati di jalan.

INDRI
Saskia udah bobo ya?
jangan lupa dipakein selimut, biar nggak
kedinginan dan masuk angin.

15
TAMMY
Iya Ma.

INDRI, WIJAYA
Assalamu’alaikum.

HAKIM, TAMMY
Wa’alaikum salam.

Wijaya dan Indri pun pergi.


Hakim dan Tammy tutup pintu. Keduanya menghela nafas.
Hakim hela nafas.

HAKIM
Maaf ya Tam, aku juga nggak tahu kalau Mama sama
Papa mau datang ke sini.

TAMMY
Iya nggak apa-apa kok.

HAKIM
Hari ini kamu lagi banyak kerjaan ya di kantor?
Sampai pulang telat.

Tammy hela nafas.

TAMMY
Justru seharian aku malah nggak fokus kerja, Kim.

HAKIM
Kenapa?

TAMMY
Aku masih kepikiran sama Papa kandung aku.
Makanya tadi sore itu aku temuin bu Windy, mantan
pembantu Mama aku.
Aku tanya apa dia tahu soal Papa kandung aku.

HAKIM
Terus?

16
TAMMY
Bu Windy bilang kalau Papa kandungku pernah punya
coffe shop.
Di jalan Batavia.
Makanya besok aku mau cek ke sana. Boleh kan Kim?

HAKIM
Boleh aja, yang penting tetap jaga Kesehatan.
Jangan sampai kamu kecapekan.
Kan kamu juga masih punya kesibukan di kantor.
Dan yang juga nggak kalah penting.. jangan lupain
aku sama Saskia.

Tammy senyum merajuk sambil nyender manja ke Hakim.

TAMMY
Itu sih nggak akan lupa.

Hakim rangkul Tammy, usap-usap bahu Tammy denga. Sayang.

HAKIM
Iya, aku percaya kok, sesibuk apapun kamu.. Kamu
tetap akan nomor satukan keluarga.
Karena kamu wanita terbaik.

TAMMY
Kamu juga laki-laki terbaik.

Hakim jawil hidung Tammy. Tammy balas jawil hidung Hakim.


Keduanya jadi ketawa.

HAKIM
Tidur yuk.

TAMMY
Yuk.

Keduanya pun melangkah ke kamar sambil berangkulan.

CUT TO

17
09. INT.LAVENDER CITY.UNIT RISKA.MALAM

BLAM! Riska masuk ke unitnya dan langsung tutup pintu.


Dengan segera dia duduk dan mulai buka kado dari Ikhsan.

RISKA
Saatnya buka kado!
Gak sabar deeeh!!
kira-kira isinya apa ya?
Duuuh.. jadi deg-degan!

Riska tari nafas dalam-dalam.


SRET! SRET! Dengan penasaran sekaligus tak sabar Riska buka kado
itu.
CU: sebuah kardus.

Riska segera buka kardus itu, dan Riska mengernyit.

CU: Ternyata isinya sebuah jaket motor. JAKET ITU ADA SAKU DI
KIRI DAN KANANNYA (SAKUNYA CUKUP BESAR, BISA DIMASUKKAN SEBUAH
AMPLOP KECIL.

Riska angkat dan lebarkan jaket itu dengan muka bingung campur
tak menyangka.

RISKA
Kok jaket?

Riska sampai cek kanan kiri, depan belakang jaket itu. (TAPI
NGGA CEK SAKUNYA)

RISKA
Ini doang?

Riska pun coba jaket itu dan mematutkan diri di cermin.

RISKA
Bagus sih.. pas lagi ukurannya sama badan gue.
Tapi.. kok Cuma jaket sih?

18
(pause)
Ya, Bukannya gue nggak bersyukur sih,
Tapi.. gue pikir cinciinn..
Kalau Cuma jaket.. kayak ngasih kado ke temen
dong??

Dengan kecewa, Riska lepaskan jaket itu dan letakkan Kembali ke


kardusnya.
Setelah itu Riska pergi ke kamarnya.
Camera move: ternyata di balik kantong jaket itu terselip sebuah
amplop kecil. Tapi Riska tidak melihatnya. JENG!!

CUT TO

10. INT.LAVENDER CITY.UNIT IKHSAN.MALAM

Ikhsan tiba di unitnya.


Dia letakkan kunci motor di meja, lalu rebahkan tubuhnya di
sofa.

IKHSAN
Kira-kira Riska udah buka kado nya belum ya?
Kalau udah buka, pasti dia juga udah baca surat
dari gue.

Ikhsan melamun sambil senyum-senyum.

DISSOLVE TO FLASHBACK

19
11. INT. LAVENDER CITY. UNIT IKHSAN.SIANG

Nampak Ikhsan sedang melipat jaket itu dan mamasukkan nya ke


dalam kardus.

IKHSAN
Ok, sebelum ditutup, tulis suratnya dulu.

Ikhsan nampak sudah siapkan kartu ucapan, lalu dia tulis kata-
kata di sana.
CU: tulisan Ikhsan.

IKHSAN (VO/TEXT)
HAPPY BIRTHDAY RISKA.
Semoga makin berkah umurnya, dan makin happy
hidupnya.
Dan di hari istimewa-mu ini, ijinin aku buat
menyatakan sesuatu.
Bahwa..
Aku si cowok lemak, cinta sama kamu cewek filter.
I love you.
Kalau kamu terima aku, besok kita ketemu di Taman
Amarilis jam 6 sore.
See u tomorrow ❤

Ikhsan tatap tulisannya.

IKHSAN
Baru kali ini gue nulis surat cinta.
Lebay nggak ya?
(beat) ah, bodo amat deh.
Bismillah..

Ikhsan pun lipat surat itu dan selipkan di kantong jaket.


Setelah itu dia tutup kardsunya dan mulai bungus dengan kertas
kado.

BACK TO PRESENT:

Ikhsan rebahan sambil senyam-senyum mikir.

20
IKHSAN
Jadi nggak sabar buat nunggu besok.
Dari sikapnya Riska tadi sih, kayaknya dia punya
perasaan yang sama kayak gue.
Akhirnya, gue bakal punya pacar.
Bye byee Jombi. Jomblo Abadi.

Iksan senyum terus. Pede dan yakin Riska udah baca suratnya dan
pasti nerima dia.

CUT TO

12. INT.RUMAH JEFFREY.KAMAR ESTI.MALAM

Esti nampak sudah berbaring di atas ranjangnya, tapi dia belum


bisa tidur dan masih terlihat gelisah.

ESTI
Ya Allah, kok perasaan aku masih aja nggak tenang
ya? Padahal udah shalat, udah ngaji.
Mana Novia masih belum pulang.

Esti lihat layar tv di depan tempat tidurnya.

ESTI
Nonton TV aja deh, sambil nunggu Novia pulang.

Esti ambil remote dan hidupkan TV.


Bersamaan itu muncullah breaking news soal kebakaran di lapas
kelas II cilandak.
CU: tayangan lapas yang SUDAH PADAM APINYA, TAPI SEBAGIAN
RUANGANNYA SUDAH HANGUS DAN BERASAP (BUKAN TAYANGAN SAAT
KEJADIAN KEBAKARAN YA!)

PEMBACA BERITA
Selamat malam pemirsa.
Kebakaran terjadi di lapas kelas II cilandak.

21
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11 siang
tadi menghanguskan beberapa ruangan termasuk sel
penjara.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran
tersebut.
Namun beberapa penghuni lapas harus menjalani
perawatan karena mengalami sesak napas dan batuk-
batuk akibat terlalu banyak menghirup asap, dan
1 orang dinyatakan terluka akibat tertimpa
reruntuhan bangunan hingga langsung dilarikan ke
rumah sakit.

JENG! Esti langsung kaget melihatnya.

ESTI
Lho, ini kan lapasnya Pak Arjuna!
Kok tadi bu Astrid nggak cerita sih?
(beat)
Trus-- Novia sama Jeffrey kenapa malah pergi-
pergi?
Harusnya kan mereka panik kalau tahu berita ini?!
Aneh..
Ya Allah.. aku jadi makin nggak tenang.

Wajah Esti semakin gelisah.

CUT TO

13. INT.MOBIL JEFFREY.TENGAH MALAM

Hari sudah malam.


Mobil Jeffrey masih menyusuri jalan.
Jeffrey menyetir sambil terkantuk-kantuk.
Hingga tiba-tiba.. NGUEEENG! DIIN! Mobil Jeffrey oleng sampai
diklakson mobil belakang.
Jeffrey pun tersentak kaget dan langsung banting stir.

JEFFERY
Astaghfirullah!

22
Jeffrey pun langsng menepikan mobilnya dan berhenti. Dia hela
nafas.

JEFFREY
Hampir aja.

Jeffrey usap wajahnya. Dia nampak sudah sangat kelelahan cari


Novia kemana-mana.
Jeffrey lihat jam. CU: jam 2 pagi.

JEFFREY
Udah lewat tengah malam.
Tapi aku masih belum menemukan Novia.

Jeffrey lihat layar hp nya, masih belum ada telepon balik dari
Novia.

JEFFREY
Bahkan ngga ada kabar apapun.
(pause, sedih)
Kemana lagi aku harus cari kamu, Nov..

Jeffrey pijat-pijat keningnya.

JEFFREY
Aku pulang dulu deh.
Sambil mikir besok harus cari ke mana lagi.

Jeffrey usap wajahnya. Lalu Jeffrey lajukan lagi mobilnya.

CUT TO

14. INT.LAPAS KELAS II LEBAK BULUS.SEL BAGAS.MALAM

Bono tidur dengan pulas sambil ngorok kencang banget. GROOOOK!


Camera move, ternyata Bagas melihatnya dengan kesal karena jadi
nggak bisa tidur.

23
Lalu tiba-tiba.. BUAAAGH! Bagas pukul dinding dengan keras.
(pukulnya pakai tangan bagian samping ya jadi tidak bikin tangan
Bagas luka)
Sontak Bono terbangun dengan kaget.

BONO
KEBAKARAN! KEBAKARAN!!
KEBAKA-..

DOENG! Bono langsung kaget karena pas banget dia teriak di depan
muka Bagas.
Bagas menatapnya dengan tajam.

BAGAS
Berisik!!

SYUUT! Bono langsung menjauh dan meringkuk di sudut sel.

BONO
Maaf Bos, maaf!
Habisnya saya kira tadi kebakaran lagi.

BAGAS
Sekali lagi kamu ngorok, saya panggil petugas
untuk bawa kamu ke ruang straff!
Biar kamu bisa puas ngorok di sana!

DOENG! Bono semakin ketakutan.

BONO
i-iya Bos.. maaf..

Bono pun langsung tidur meringkuk sambil belakangi Bagas.

BONO (VO)
Duh, sampai kapan sih gue kudu satu sel sama ini
orang?
Mendingan si Junjun kemana-mana deh, biar kata
pelit ngomong, tapi nggak horror kayak ini orang.
Hiiy!

24
Bono pun tidur sambil mingkemin mulutnya.

Sementara itu, Bagas yang belom tidur, buka sebuah kotak kecil.
Nampak di dalam kotak itu ada foto seorang laki-laki. Dia adalah
Kunto.

Bagas tatap foto itu dengan mata berkaca-kaca.

BAGAS (VO)
Besok, Abang akan mengunjungi kamu, Kunto.

JENG!

CUT TO

15. INT.RUMAH JEFFREY. RUANG TAMU.MALAM

CU: Jam dinding menunjukkan pukul 1 pagi.


Esti keluar dari kamar. Abis ambil air di ruang makan. Esti
membawa segelas air di tangannya.

Saat itu.. KRIET! Perlahan pintu rumah dibuka, Jeffrey masuk.


Jeffrey nampak baru pulang. Dia melangkah dengan wajah lesu,
sedih dan Lelah.

Esti tertegun. Karena Jeffrey pulang sendiri.

ESTI
Nak Jeffrey?

DENG! Jeffrey terkejut dan langsung menoleh ke arah suara itu.


JENG! Jeffrey langsung tercekat, gugup melihat Esti di sana.
Esti pun menatap Jeffrey dengan heran dan bingung.

JEFFREY
M-Mama Esti.. Malam Ma..

ESTI
Baru pulang?
Trus—Mana Novia??

25
Katanya tadi pergi sama Nak Jeffrey?

DENG! Jeffrey semakin tercekat, serba salah.


Esti taruh minumannya di meja. Ia dekati Jeffrey dan semakin
menyelidik.

ESTI
Nak Jeffrey?

Jeffrey pun tersudut, merasa tak bisa lagi berbohong.


Akhirnya dengan berat hati dia jawab.

JEFFREY
Novia.. hilang sejak tadi siang, Ma..

JENG!! Esti pun shock.

ESTI
Hilang?? Hilang gimana maksud kamu??

JEFFREY
Dari siang Novia ngga tau kemana Ma..
Ditelfon juga ngga diangkat.

DEG! Sontak badan Esti langsung lemas dan hampir jatuh pingsan.

ESTI
Astagfirulllaaaaah.. Noviaaa..

Jeffrey kaget dan langsung topang badan Esti.

JEFFREY
Ma, Ma!

Esti menangis.

ESTI
Novia.. Novia anakku..

JEFFREY
Mama tenang dulu ya..

26
Kita duduk dulu di sini.

Perlahan Jeffrey bantu Esti duduk di sofa.


Esti bertanya dengan tak sabar ke Jeffrey.

ESTI
Novia hilang di mana Jeff? Kok bisa?!

JEFFREY
Tadi kan Novia pergi ke rumah sakit sama Mama,
Bryan, Bi NUng, Pal Umar dan Cahyo.
Kata Mama saya, waktu sampai di rumah sakit,
Novia pamit ke toilet.
Tapi setelah itu dia nggak balik-balik.
Saya dan Mama saya udah coba cari di sekitar
rumah sakit, tetap nggak ada.
Bahkan saya udah cek CCTV juga nggak ketemu.

ESTI
Teleponnya ngga diangkat?

JEFFREY
Sama sekali engga, Ma.
Sejak tadi siang saya udah keliling, berharap
dapat petunjuk keberadaan Novia.
Tapi.. saya Cuma temuin ini.

CU: Jeffrey tunjukkan Pepper spray Novia yang dia temukan di


toilet

JEFFREY
Ini Pepper spray yang tadi pagi saya kasih Novia
buat jaga-jaga.
Benda ini jatuh di lantai kamar mandi.

Esti menangis, panik dan sedih banget.

ESTI
Ya Allah, terus Novia ada di mana?!

JEFFREY

27
Saya juga udah coba tanya ke Papa, karena saya
takut Papa ada di balik hilangnya Novia.
Tapi ternyata.. Papa bersikeras nggak tahu apa-
apa.
Dan saya yakin, untuk kali ini Papa nggak ada
hubungannya.
Jadi.. saya curiga sama Michael.

JENG! Esti mengernyit.

ESTI
Menurut Nak Jeffrey-- Michael yang culik Novia?

JEFFREY
Iya, Ma
Kemaren dia mencoba kabur saat kami bawa ke
Jakarta.
Jadi saya curiga, dia menculik Novia untuk
menakut-nakuti saya.

Esti semakin shock dan terpukul mendengarnya.

ESTI
Astaghfirullah!
Trus—kamu udah coba hubungi Michael?

JEFFREY
Udah Ma. Tapi nomornya nggak aktif.
Saya ngga tau harus cari dia di mana.
Saya mau tanya sama pegawainya yang kerja di Nice
to Meat you Bandung,
siapa tahu mereka punya nomor handphone Michael
yang lain. Tapi saya nggak tahu nomor handphone
mereka.

Esti tiba-tiba ingat.

ESTI
Mama tahu nomor handphonenya Raisa.
Chef yang kerja di Nice to Meat you Bandung.

28
Soalnya waktu pertama kali dia datang, Mama
sempat ngobrol dan bertukar nomor handphone.

Jeffrey langsung semangat.

JEFFREY
Oh ya?! Boleh saya minta nomornya, Ma?

ESTI
Mama kirim ke nomor kamu ya.

JEFFREY
Ya.

Esti ambil hp dan forward nomor hp Raisa ke Jeffrey.


TING! Hp Jeffery bunyi. Jeffrey segera cek.

JEFFREY
Makasih ya Ma, saya akan hubungi Raisa.
Sekarang Mama istirahat aja ya.
Biar saya yang urus masalah ini.
Rencananya besok pagi saya akan coba cari Novia
lagi.

Esti mengangguk.

ESTI
Mama shalat tahajud aja deh di kamar, Mama mau
doakan keselamatan Novia.

JEFFREY
Iya Ma..

Dengan lunglai, Esti melangkah ke kamarnya.


Jeffrey menatap kepergian Esti dengan serba salah dan sedih.

Setelah itu Jeffrey Kembali tatap nomor Raisa di tangannya.


Lalu lihat jam tangannya.

JEFFREY
Udah lewat tengah malam.

29
Ganggu nggak ya kalau aku telepon sekarang?
(beat) coba dulu deh!

Jeffrey pun dial nomor Raisa.

INTERCUT WITH

16.INT.RUMAH RAISA BANDUNG. RUANG MAKAN. MALAM

Raisa keluar kamar, sudah pakai piyama tidur.


Dia berjalan ke ruang makan sambil bawa gelas kosong.

RAISA
Tumben nih, Udah jam segini masih belum bisa
tidur.

Raisa tuang air ke gelasnya.


Lalu ia duduk sambil minum dan scrolling hp nya, lihat-lihat
medsos.
Tiba-tiba.. SFX. Hp Raisa bunyi. CU: tertera nomor yang belum
di save (nomor hp Jeffrey)
Raisa bingung.

RAISA
Siapa ya malam-malam gini telepon?

Denga penasaran, Raisa angkat teleponnya.

RAISA
Halo?

INTERCUT WITH

17.INT.RUMAH JEFFREY. RUANG TAMU. MALAM

Jeffrey sapa Raisa dengan ramah.

JEFFREY
Halo-- dengan mbak Raisa?

30
Saya Jeffrey, suaminya Novia Ananda Ekaputri.
Saya dapat nomor mbak Raisa dari ibu mertua saya.

Raisa langsung ber’ooh.

RAISA
Oh iya. Halo Pak Jeffrey.

JEFFREY
Maaf sebelumnya kalau saya mengganggu karena
telepon di dini hari seperti ini.

RAISA
Enggak kok, kebetulan saya juga belum tidur.
Ada apa ya Pak?

JEFFREY
Begini Mbak..
Saya mau tanya.
Apa mbak Raisa punya nomor handphone Pak Michael
yang baru?
Karena nomor lama-nya sudah nggak bisa dihubungi.

DENG! Raisa tercekat.


Raisa menjawab dengan serba salah.

RAISA
Aduh, gimana ya Pak..
Tapi-.. pak Michael udah minta saya untuk ngga
berikan nomor barunya ke siapapun.

JENG! Jeffrey langsung memicing geram.

JEFFREY (VO)
Michael benar-benar ingin menghindar dari saya!

Jeffrey berbohong.

JEFFREY
Tapi.. ada yang ingin saya tanyakan, Mbak..
Ini tentang—em--- Novia.

31
Saya mau kasih surprise untuk Novia, dan saya mau
tanya ke Michael hal-hal yang disukai Novia
karena Michael itu teman kecilnya istri saya.

Raisa mulai terpengaruh.

RAISA (VO)
Iya juga sih..

JEFFREY
Gimana Mbak? Bisa kan?

RAISA
Ya udah Pak, saya kirim ya nomornya.

JENG!! Jeffrey tersenyum menang.

JEFFREY
Makasih ya Mbak Raisa.

RAISA
Sama-sama Pak.

Telepon selesai.
Tak lama kemudian, TING! Hp Jeffrey bunyi. Cu: chat dari Raisa
berisi nomor hp barunya Michael.
Jeffrey pun tatap nomor itu dengan tatapan geram.

JEFFREY
Berhasil.

CUT TO

18.INT.RUMAH JUAN. RUANG TENGAH. MALAM

Michael sedang duduk di ruang tengah, sendirian. Sambil menonton


Film action di TV.
Salah satu tangannya masih dibebat, dan tangan yang lainnya
memegang secangkir kopi.
Sekeliling rumah tampak sepi.

32
Michael memainkan cairan kopi di gelasnya.
Tiba-tiba.. SFX. Hp Michael bunyi.
Michael segera lihat hp nya.
CU: Jeffrey Wardhana Incoming Call.

JENG! Michael langsung terbelalak melihatnya.

MICHAEL (VO)
Jeffrey??
Kok dia bisa tau Nomer baru aku??
Siapa yang kasih nomor baru aku ke dia?!

Wajah Michael mengeras, lalu dia reject telepon itu.

INTERCUT WITH

19.INT.RUMAH JEFFREY. RUANG TAMU. MALAM

JENG! Jeffrey terhenyak karena teleponnya di reject.

JEFFREY
Di reject!
Sepertinya dia udah tahu saya yang telepon!

Dengan segera Jeffrey ketik Chat.

INTERCUT WITH

20.INT.RUMAH JUAN. RUANG TENGAH. MALAM

TING! Hp Michael bunyi. Dengan segera dia lihat lagi layar hp


nya.
CU: 1 Chat dari Jeffrey WArdhana.
JENG! Wajah Michael Kembali mengeras, dia baca chat itu.

JEFFREY (OS/CHAT)
Kamu apain istri saya?!

JENG! Michael memicing.

33
MICHAEL (VO)
SIAL! Ternyata dia udah curiga.

TING! Chat dari Jeffrey masuk lagi.

JEFFREY (OS/TEXT)
Berani kamu sentuh apalagi melukai Novia, saya
akan buat kamu menghabiskan sisa hidup kamu di
penjara!!

JENG!! Suasana tegang.


Michael mendengus, lalu dia non aktifkan Hpnya, kemudian di
buka Hpnya. Keluarkan simcardnya dan patahkan jadi 2, TREK!!
Michael buang simcard yang sudah patah itu ke tempat sampah.

MICHAEL (VO)
Jeffrey Wardhana nggak boleh tahu keberadaan saya
sekarang!

JENG!!

BACK TO

21.INT.RUMAH JEFFREY. RUANG TAMU. MALAM

Jeffrey Kembali berusaha hubungi nomor Michael yang baru, tapi


dia langsung kesal karena nomor itu sudah tidak bisa dihubungi
lagi.

JEFFREY
Sial! Sekarang nomornya nggak bisa dihubungi
lagi!

Jeffrey kelihatan sangat cemas.

JEFFREY (VO)
Aku semakin yakin, dia yang menyembunyikan Novia!
Aku harus lacak nomornya!

34
Jeffrey segera ketik chat ke Guntur.

JEFFREY (OS/TEXT)
Pak Guntur, saya butuh bantuan Anda!
Tolong temui saya besok jam 6 pagi di taman
Amarilis!

Jeffrey kirim chatnya.


Tak lama Guntur menjawab.

GUNTUR (OS)
Siap Pak!

JENG!! Suasana tegang.

CUT TO

NEXT DAY..
SELASA, 27 JUNI 2023

22. EXT. BATAVIA COFFEE SHOP. MALAM (MIMPI TAMMY)

Tammy tiba di depan sebuah coffe shop. Designnya estetik.


Ada papan nama bertuliskan BATAVIA COFFE SHOP.

Tammy tersenyum lega melihatnya.

35
TAMMY (VO)
Ini dia tempatnya..
Coffe shopnya Papa.

Tammy menghela nafas dan mulai memasuki coffe shop itu. JENG!
Build tension.

CUT TO

23. INT. BATAVIA COFFEE SHOP. MALAM (MIMPI TAMMY)

KRIET! Pintu bergerak dibuka.


Perlahan Tammy memasuki tempat itu.
Sejenak dia edarkan pandangannya.
INSERT: Nampak beberapa orang sedang duduk dan makan.
Tammy melewati mereka satu persatu sambil edarkan pandangannya.
Lalu dia melihat kea rah meja barista.
Nampak di sana seseorang sedang menyiapkan secangkir kopi

INSERT: SILUET SEORANG LAKI-LAKI YANG TAMPAK TERAMPIL MEMBUAT


KOPI (INI BAGAS YA TAPI PLEASE WAJAHNYA DIBIKIN SAMAARRRR BANGET
DI SINI). MENUANG SUSU KE GELAS DAN SEDANG MEMBUAT LATTE ART DI
GELAS YANG DIPEGANGNYA. WAJAHNYA TIDAK TERLIHAT JELAS KARENA
TERLALU SILAU.

Tammy pun jadi penasaran, dan perlahan mendekatinya.

36
Ia semakin dekat.. dekat, lalu dengan parau dan penuh rasa
penasaran ia panggil sosok pria itu.

TAMMY
Papa..?

SLOW MOTION: Sosok itu mendongak.


JENG! Wajah Tammy langsung terperangah. JENG JENG JENG!!!

BACK TO PRESENT:

24. INT. RUMAH HAKIM. KAMAR TAMMY-HAKIM. DINI HARI

SEET!! Tammy tersentak dari tidurnya.

TAMMY
Astaghfirullah!!

Tammy lihat sekitar. Hakim terbaring di sampingnya. Saskia ada


dibox-nya.
Tammy menghela nafas Panjang.

TAMMY
Cuma mimpi.

Tammy usap wajahnya sambil hela nafas panjang.


Hakim di sebelah Tammy jadi terbangun juga.

HAKIM
Kamu kenapa Tam?

TAMMY
Aku.. habis mimpi..

HAKIM
Mimpi apa?

TAMMY
Aku mimpi ketemu Papa..

37
Hakim jadi terenyuh mendengarnya. Dengan lembut dia usap kepala
Tammy.

HAKIM
Mungkin karena kamu terlalu mikirin Papa kamu,
jadi terbawa ngimpi.

Hakim lihat jam dinding.

HAKIM
Kalau gitu kita siap-siap shalat subuh aja yuk.
Sebentar lagi mau adzan.
Habis itu kita siap-siap buat olah raga pagi. Ok?

Tammy mengangguk, keduanya pun bangkit dari tempat tidur.

CUT TO

25. INT. RUMAH JEFFREY. KAMAR JEFFREY. SUBUH

Jeffrey di kamarnya selesai sholat subuh.


Jeffrey berdoa dalam hati dan selesai doa raup mukanya.
Jeffrey masih duduk di atas sajadahnya, tertegun.
Jeffrey hela nafas.

JEFFREY
Ya Allah..
Aku sama sekali ngga bisa tidur.

Jeffrey kembali tertegun. Mikir.

JEFFREY
Mending, aku jalan sekarang ke Taman Amarilis.

Jeffrey bangun dari duduknya dan lipat sajadah, taruh di atas


kasur.
Lalu Jeffrey buka lemari ambil baju.
Jeffrey buru-buru bersiap.

CUT TO

38
26. INT. RUMAH JEFFREY. DEPAN KAMAR JEFFREY. SUBUH

Astrid di depan kamar Jeffrey dengan wajah cemas dan kuatir. Dia
baru aja mau ketuk pintu kamar.
Astrid sudah angkat tangan mau ketuk, tapi saat itu, pintu
terbuka dari dalam, Jeffrey keluar dari kamar. Jeffrey tampak
sudah rapi.

Jeffrey kaget lihat Astrid yang berdiri di depan pintu kamarnya.

JEFFREY
Mama..

ASTRID
Jeff..
Gimana Novia? Mama sampai ngga bisa tidur
semalaman.

Jeffrey menggeleng sedih.

JEFFREY
Belom ada kabar, Ma.
Hp Novia tetap nggak bisa dihubungi.

ASTRID
Ya Allah..

Jeffrey tarik nafas, wajahnya resah.


Astrid lalu tatap Jeffrey.

ASTRID
Terus rencana kamu sekarang apa, Jeff?
Kamu mau telfon polisi??

Jeffrey menggeleng

ASTRID
Trus??

39
JEFFREY
Semalam aku berhasil dapat nomer telepon Michael
dari teman Novia, Ma.
Aku telepon Michael, tanya apa dia culik Novia!!

ASTRID
Terus, Michael bilang apa?

JEFFREY
Dia nggak jawab, Ma.
Tapi besar kemungkinan memang dia yang bawa
Novia.
Makanya aku mau lacak posisi Michael. Minta
bantuan Hacker kenalanku. Pak Guntur.

ASTRID
Ya Allah..
Semoga Novia cepat ketemu ya, Jeff.

Jeffrey mengangguk.

JEFFREY
Aamiin, Ma.
Oh ya, Ma. Aku udah cerita ke Mama Esti soal
Novia.
Mama tolong temani Mama Esti ya.
Pasti Mama Esti kuatir banget sama Novia.

ASTRID
Iya, Jeff.

Jeffrey pun pamit ke Astrid. Cium tangan Astrid.

JEFFREY
Aku pergi dulu ya, Ma.
Aku mau ketemu Pak Guntur di Taman Amarilis.

ASTRID
Hati-hati, Jeff.

40
JEFFREY
Iya, Ma.

Jeffrey lalu pergi.


Sedangkan Astrid bergegas ke kamar Esti. JENG!

CUT TO

27. INT. RUMAH JEFFREY. DEPAN KAMAR ESTI. SUBUH

Astrid sampai di depan kamar Esti. Astrid ketuk-ketuk pintu


kamar.

ASTRID
Bu Esti.. Bu..

Klek! Pintu terbuka dari dalam.


Tampak Esti buka pintu dengan mata sembab.

ESTI
Bu Astrid.
Novia, Bu..

Astrid langsung iba dan peluk Esti. Esti menangis.


Astrid urai pelukannya ke Esti dan usap pundak Esti.

ESTI
Dari kemarin perasaan saya sudah nggak enak,
ternyata Novia hilang..
Ibu kenapa nggak cerita ke saya..

ASTRID
Saya minta maaf ya, Bu.
Kemaren saya ngga bilang karena diminta Jeffrey.
Karena Jeffrey ngga mau Bu Esti cemas.

Esti ngangguk.

ESTI
Iya, Bu. Saya ngerti.

41
Ya Allah, dimana Novia??
Apakah dia dalam keadaan baik-baik aja??

Esti mulai menangis sedih dan cemas banget.


Astrid usap-usap pundak Esti untuk menenangkan.

ASTRID
Kita sholat subuh sama-sama ya, Bu. Kita doakan
Novia ya.

ESTI
Iya, Bu Astrid.
Semoga Novia baik-baik aja.

ASTRID
Aamiin. Ayo, Bu.

Astrid rangkul Esti untuk shalat subuh bersama.


Keduanya beranjak dari situ.

CUT TO

28. INT. RUMAH JEFFREY. SUBUH

Established: Suasana subuh yang syahdu.

Terlihat di salah satu bagian ruamh Jeffrey, tampak Esti dan


Astrid sholat bersama. Dibikin suasana syahdu.

Mereka melakukan gerakan shalat bersama.


Tampak mereka melakukan gerakan shalat bersama dengan sangat
khusyuk.
Setelah selesai shalat, mereka duduk, sama-sama tengadahkan
tangan, berdoa untuk Novia.

Tampak dua orang ibu.


Ibu mertua dan ibu sambung yang sama-sama melantunkan doa-doa
dengan tulus untuk keselamatan Novia.
Astrid berdoa dengan sendu dan wajah sedih.

42
ASTRID VO
Ya Allah yang Maha Pengabul Doa.
Hamba mohon kepada-Mu. Berikanlah petunjuk
kepada anak hamba Jeffrey, agar dia bisa segera
menamukan Novia.
Dan jauhkan Novia dari segala mara bahaya sampai
kami menemukannya ya, Allah.

Esti yang berlinang air mata, juga mendoakan Novia.

ESTI VO
Aku mohon ampunan atas segala kesalahanku dan
kesalahan Novia ya, Allah.
Dan aku mohon kepada-Mu, yang Maha Mengetahui
Segala Sesuatu, tunjukanlah kepada kami dimana
Novia berada ya, Allah.
Jagalah dia, selamatkanlah dia, sampai dia bisa
kembali kepada kami.

Esti dan Astrid tampak terus berdoa dengan khusuk.


Suasana tampak khusyuk namun menyedihkan.

CUT TO

29. EXT. TAMAN LAVENDER. PAGI

Establish: Suasana pagi di Taman Lavender.

Terlihat beberapa penghuni apartement lagi joging di Taman


Lavender.
Ikhsan juga terlihat lagi jogging pagi-pagi sebelum berangkat
kantor. Ikhsan menatap ke satu arah.

POV IKHSAN: Riska sedang lari di jalur lain, tampak menatap ke


arah depan, posisisnya membelakangi Ikhsan.

Deg!! Ikhsan jadi deg-degan, tapi dia juga penasaran sama reaksi
Riska.

IKHSAN VO
Wah.. Riska, tuh..

43
Riska udah baca surat gue belum ya?
Gue deketin dia aja deh, biar gue tahu apa kira-
kira jawaban dia.

Ikhsan penasaran banget. Ikhsan buru-buru samperin Riska.

CUT TO

30. EXT. TAMAN LAVENDER. SALAH SATU BAGIAN. PAGI

Riska lagi jogging, agak setengah ngelamun.


Riska liatin jarinya.
Riska mikir.

RISKA VO
Kirain semalam gue bakal dapat kado istimewa,
cincin gitu.
Dilamar gitu..
Taunya gue ngayalnya ketinggian. Trus nabrak
pesawat.
Jatuh nyungsep deh ke bumi.

Riska menghela napas.

Tau-tau Ikhsan lari dari arah belakang, Riska.


Ikhsan samperin Riska dengan ceria, sumringah. Ikhsan sejejarkan
larinya dengan Riska.

IKHSAN
Morniiing Riskaaaa..

Riska menoleh ke Ikhsan.


Riska lihat Ikhsan senyum ala kadarnya.

RISKA
Good morning.

Tampak wajah Riska lesu.


Ikhsan tatap wajah Riska, heran.

44
IKHSAN
Kok lesu banget?? Sakit?
Kalau sakit jangan paksain jogging, nanti tambah
parah lhooo.

Riska geleng.

RISKA
Gue nggak sakit kok.

IKHSAN
Gimana jaketnya, muat nggak?
Apa kegedean?

RISKA
Muat kayaknya sih, belum dicoba.
Tadi malam langsung tidur.

Ikhsan terhenyak, tetep coba lagi tanya.

IKHSAN
Tapi suka kan?

Riska ngangguk.

RISKA
Oke sih..

Ikhsan makin heran.

IKHSAN VO
Kok Riska malah muram sih dapet surat cinta dari
gue?

Riska pamit ke Ikhsan.

RISKA
Gue duluan ya.
Gue mau balik ke unit gue.

Riska tinggalin Ikhsan.

45
Ikhsan cengo, bingung lihat sikap Riska.

IKHSAN
Kenapa tuh cewek?? Nggak semangat bener..
Apa jangan-jangan dia menghindar dari gue ya?

Ikhsan kelihatan galau berat. DOENG!

CUT TO

31. INT. LAVENDER CITY. UNIT RISKA. PAGI

Riska masuk ke unitnya.


Riska tutup pintu unit dengan wajah lesu.
Riska jalan ke dalam unit dengan wajah kecewa.

RISKA
Maksud Ikhsan apa sih?
Bikin gue ge’er doang?
PHP in gue doang? Padahal Cuma anggap gue temen.

Riska jadi bete sendiri.

RISKA
Mendingan gue mandi aja deh..
Biar badan gue seger. Kepala gue dingin. Hati
adeeemmm!!!

Riska beranjak ke kamar mandi.

CUT TO

32. EXT. TAMAN AMARILIS. BANGKU TAMAN. PAGI

Jeffrey di Taman Amarilis.


Jeffrey duduk gelisah di bangku taman, menunggu Guntur.

46
JEFFREY
Mana Pak Guntur??

INSERT: Ngga lama Guntur datang. Guntur cangklong tas laptopnya.


Guntur lihat Jeffrey duduk di bangku taman, dia langsung hampiri
Jeffrey.

GUNTUR
Selamat pagi, Pak Jeffrey.

JEFFREY
Pagi, Pak Guntur.
Silakan duduk, Pak.

Guntur duduk di samping Jeffrey.

GUNTUR
Ada apa Pak Jeffrey?

JEFFREY
Saya mau minta Pak Guntur cek posisi nomor
telepon Michael.

GUNTUR
Michael siapa, Pak?

JEFFREY
Oh, dia teman istri saya.

GUNTUR
Baik, Pak.
Mana nomer teleponnya?

Guntur buka tasnya dan keluarkan laptopnya.


Sedangkan Jeffrey ambil hp dan buka nomer Michael di hp-nya lalu
sodorkan ke Guntur.

JEFFREY
Ini nomernya.

Guntur mengangguk.

47
Guntur lalu mulai buka laptopnya.

GUNTUR
Baik, Pak.
Saya coba dulu ya.

Guntur coba ketak-ketik di laptopnya.


Jeffrey menunggu dengan gelisah.

Saat itu. SFX. Hp Jeffrey bunyi. Ada telepon dari Topan. Jeffrey
angkat.

JEFFREY
Hallo.. Ya, Topan..

INTERCUT

33. INT. BANDUNG INTERNATIONAL HOSPITAL. PAGI

Topan lagi sama Willy dan Eko di koridor rumah sakit.


Topan bicara di telepon.

TOPAN
Halo, Pak Jeffrey.
Saya mau kasih tahu, Bapak.
Kalau saya, Willy dan Eko udah keluar dari rumah
sakit.
Kami sudah bisa bekerja lagi, Pak.

Jeffrey lega mendengarnya.

JEFFREY
Syukurlah.

TOPAN
Apa Bapak butuh bantuan kami hari ini Pak?
Supaya kami langsung ke tempat Bapak.

JEFFREY
Oke, Pak Topan.

48
Kalian langsung ke Jakarta ya.
Ke Taman Amarilis. Saya tunggu sekarang.

TOPAN
Baik, Pak.

JEFFREY
Oh ya. Kalian naik apa?

TOPAN
Kami akan naik travel ke Jakarta, Pak.
Nanti setelah sampai Jakarta, kami akan ambil
motor.

JEFFREY
Oke, kalian hati-hati ya.
Sampai ketemu di Jakarta.

Jeffrey tutup telepon.

BACK TO

Topan di tempatnya juga tutup telepon.


Topan, Willy dan Eko lalu melangkah pergi dari sana.
CUT TO

34. INT. LAPAS KELAS II LEBAK BULUS. SEL BONO. PAGI

Bono lagi sarapan pagi dengan lahap dengan jatah makanannya.

Bagas sama sekali gak menyentuh makanannya. Bagas kelihatan


banyak berpikir.
Bono lihat ke arah makanan Bagas, lalu nanya dengan hati-hati
ke Bagas.

BONO
Boss. Gak dimakan?

Bagas diem aja.


Bono ngga berani nanya lagi. Dia lanjut makan.

49
INSERT: Kalapas dan 2 orang polsuspas datang ke depan sel Bagas
dan Bono dan ketuk jeruji sel.

Kalapas lalu panggil.

KALAPAS
Saudara Bagas..

Bagas menoleh.
Bono ikut menoleh.

KALAPAS
Anda bebas sekarang. Selamat menikmati kebebasan
Anda.

Bagas mengangguk dingin.

BAGAS
Terima kasih, Pak.

Bagas bangun.
Polsuspas bukakan sel Bagas.
Bono menatap mupeng.

BONO
Wah, ternyata gak mau makan, karena mau makan di
luar.
Enak bener yak..

Bagas keluar sel.


Polsuspas tutup lagi pintu sel Bono.
Bono dadah-dadah.

BONO
Dadah, Boss Bagass.. Byee..
Jangan ketemu lagi di sini..

Bono nyengir.
Bagas diam saja dan melangkah pergi.
2 orang Polsuspas dan kalapas juga pergi dari sana.

50
Setelah Bagas pergi, Bono comot makanan Bagas.

BONO
Rejeki gue kalo gitu..

Bono pun makan lagi dengan lahap.

CUT TO

35. INT. LAPAS KELAS II LEBAK BULUS. LOBBY. PAGI

Bagas yang sudah ganti baju biasa, sebuah kemeja lengan pendek
warna putih dan celana pantalon cream/Coklat keluar dari dalam
lapas. Rambutnya masih panjang dan berantakan di sini. Begitu
juga kumis dan jenggotnya masih tidak beraturan.
Bagas memegang sebuah JAS di tangannya, BELUM DIPAKAI.

Polsuspas yang mengantar Bagas keluar, tatap Bagas.

POLSUSPAS
Semoga kita gak ketemu lagi ya, Pak Bagas.
Jalani hidup kamu dengan baik di luar.

BAGAS
Terima kasih, Pak.

Polsuspas pergi dari sana.


Bagas lalu beranjak mau pergi dari sana.

INSERT: Saat itu, dua orang anak buah Bagas menghampiri Bagas
di lobby. Mereka menyambut Bagas dengan suka cita.

ANAK BUAH #1
Selamat datang kembali, Bos.

ANAK BUAH #2
Akhirnya..Hari ini tiba juga.
Kami semua sudah menunggu, Bos.

51
Dua anak buah Bagas salami Bagas.
Bagas terima salam mereka, dia senyum simpul aja.

Saat itu. INSERT: Tampak Arjuna memasuki lobby Lapas. Ia dibantu


oleh 2 orang poluspas. Arjuna baru kembali dari rumah sakit.
Arjuna melangkah dengan menggunakan kruk.

Arjuna dan Bagas pun berpapasan. JENG!!! Keduanya sama-sama


bertatapan tajam.

ARJUNA
Makasih sudah membantu saya.

BAGAS
Sama-sama.

ARJUNA
Anda Bebas?

BAGAS
Ya.

Arjuna ngangguk-ngangguk.

BAGAS
Saya duluan!

Bagas mau masuk ke mobilnya.

ARJUNA
Tunggu!

DENG! Gerakan Bagas terhenti. Ia menoleh

ARJUNA
Boleh saya minta nomer telepon?

Bagas mengangguk.
Bagas kasih kode ke anak buahnya untuk kasih pulpen.

52
Anak buah #1 langsung rogoh sakunya dan kasih pulpen ke Bagas.
Bagas terima pulpen tersebut.

Bagas lalu ambil tangan Arjuna dan tuliskan nomer telepon Bagas
di tangan Arjuna.

BAGAS
Ini nomer saya.

ARJUNA
Terima kasih.

Bagas dengan gaya cool, dengan gerakan isyarat ajak dua anak
buahnya pergi dari sana.

Anak buah #2 membukakan pintu lobby Lapas.


Bagas keluar dari sana diikuti dua anak buahnya.

JENG! Arjuna tatapi kepergian Bagas.

POLSUSPAS
Saudara Arjuna. Ayo!

Arjuna hela nafas. Ia melangkah bersama Kedua polsuspas

CUT TO

36. EXT/INT. MOBIL BAGAS. PAGI

Established: Sebuah Mobil melaju di jalanan. Mobil yang


gagah/keren.

53
Anak buah #1 nyetir.
Anak buah #2 duduk di sebelah anak buah #1.
Bagas duduk di belakang.
Anak buah #1 tatap Bagas lewat spion tengah.

ANAK BUAH #1
Boss, kita langsung ke rumah?

Bagas berpikir sejenak.

BAGAS
Kita ke tempat Aryo.

ANAK BUAH #1
Baik, Boss.

Anak buah #1 mengangguk.

CUT TO

37. INT. BPI. LOBBY. PAGI

Ikhsan memasuki area kantornya. Dia cangklong tas kerja hendak


menuju ke ruangannya.
Ikhsan jadi kepikiran sama reaksi Riska tadi.

54
IKHSAN VO
Duh—liat sikap Riska pagi ini gue jadi ngga pede.
Dia terima gue ngga ya ntar malem??

Ikhsan jadi galau sendiri.

CUT TO

38. INT. BPI. PANTRY. PAGI

Ikhsan ke pantry kantor dengan wajah galau.

INSERT: Di pantry kantor, tampak Hakim lagi bikin kopi.

Ikhsan lihat Hakim. Ia. langsung samperin Hakim.

IKHSAN
Kimm..

HAKIM
Hei-- Mau kopi nggak, gue buatin??

Ikhsan tidak menjawab Hakim, dia malah tatap Hakim dengan


tatapan serius.

IKHSAN
Kim, gue mau minta pendapat nih.

HAKIM
Pendapat apaan?

IKHSAN
Kalau cewek dikasih kado dan surat, tapi dia
kayak lempeng-lempeng aja, terus mukanya malah
sedih, artinya apa ya, Kim?

Hakim berjengit.

HAKIM
Lah, mana gue tau.

55
Gue bukan ahli membaca mimic muka cewek.
Sama Tammy aja, gue masih suka salah-salah nebak
maunya dia
Apalagi disuruh nebak isi hati cewek lain yang
nggak ada hubungan apa-apa sama gue.

Hakim tiba-tiba kepikiran.

HAKIM
Tunggu tunggu tunggu.
Lo nembak cewek???

Ikhsan nyengir.

IKHSAN
Iya… gue nembak Riska kemaren,
pake surat.

HAKIM
Wow, akhirnya.
Berani juga lo nembak dia?

IKHSAN
Ya beranilah.
Terus, Kim.. gue tulis di surat itu,
kalo dia terima cinta gue, gue minta dia temuin
gue nanti malam.

Hakim lalu bilang dengan santai.

HAKIM
Ya udah gampang dong?
Liat aja nanti, dia datang apa nggak.
Kalau datang, berarti cinta lo diterima. Ya kan?

Hakim ngeloyor bawa kopinya pergi ke ruangannya.


Ikhsan makin mumet.

IKHSAN
Ish.. enak banget si Hakim ngomongnya..

56
Iya kalo diterima..
kalo ditolak, gimana Nasib gue??!

Ikhsan kucek rambutnya dengan wajah galau.

CUT TO

39. INT. LAPAS KELAS II LEBAK BULUS. SEL ARJUNA. SIANG

Arjuna diantar ke sel oleh 2 orang polsuspas.


Polsuspas #1 buka sel Arjuna.

Arjuna masuk ke sel tahanan, dia jalan dengan menggunakan kruk.


Polsuspas kembali kunci sel Arjuna dan Bono.

Di dalam sel. Bono seneng lihat Arjuna balik ke sel.


Arjuna langsung disambut oleh Bono.

BONO
Jujunnnnn!!
Akhirnya lo balik juga.

Bono tampak lega.

BONO
Gue lega lo masih hidup, Jun.
Lo udah kagak kenapa-napa kan, Jun??
Badan lo kagak ada yang patah kan, Jun??

Bono cek keadaan kaki Arjuna, dan bagian tubuh lain sambil
berputar.
Bono mengelilingi Arjuna dan pencet-pencet bagian tubuh Arjuna,
sampai Arjuna kesakitan dan kesal.

ARJUNA
Akh!! Ngapain sih kamu!

Bono malah nyengir.

BONO

57
Yaelah, Jun.
Gitu aja marah. Gue Cuma ngecek.

Arjuna diam saja, cuek.


Bono cerita dengan semangat.

BONO
Lo tau kagak?
Semalem gue panas dingin ga bisa tidur, gara-gara
satu sel berduaan sama Bagas.
Gue bener-bener ga bisa tidur.
Ampe mau ngorok aja susah.
Untung orangnya udah bebas.
Sayang banget lo gak ketemu, Jun.
Ga bisa dadah-dadah.

Arjuna diam saja.


Arjuna lalu duduk di lantai di sudut ruangan untuk istirahat.
Arjuna hela nafas panjang pandangi tangannya yang ada nomer
telepon Bagas disana.

ARJUNA (VO)
Sepertinya orang itu hebat..
Dan dia bisa dipercaya..

Saat itu, Bono liat Arjuna yang pandangi tangannya, yang ada
nomer telepon Bagas.
Bono tanya dengan wajah kepo.

BONO
Apaan tuh, Jun?
Nomer telepon siapa?
Kok, lo tulis di tangan??
Nomer buntut togel ya? Atau nomer telepon cewek?
Suster yak? Dokter? Cakep?

Arjuna cuekin Bono, Bono tetep kepo.

BONO
Dih diam aja lo.

58
Doeng! Arjuna tetap diam.

CUT TO

40. EXT. TAMAN AMARILIS. BANGKU TAMAN. SIANG

Jeffrey dan Guntur masih di Taman Amarilis.


Guntur baru saja selesai ketak-ketik di laptopnya. Ia menoleh
ke Jeffrey.

GUNTUR
Pak Jeffrey.
Saya sudah cek nomor telepon ini.
Tapi nomor telepon ini sudah tidak aktif sejak
semalam.

JEFFREY
Ya memang.
Semalam nomornya sudah tidak aktif.
Tapi Pak Guntur bisa cek lokasinya kan?

GUNTUR
Saya gak bisa lacak dimana lokasi nomer HP itu
sekarang, Pak.
Paling saya cuma bisa cek lokasi terakhir HP itu,
saat terakhir aktif.

JEFFREY
Oke. Cek nomor itu, saat masih aktif dimana
posisinya?
Jakarta atau Bandung?

GUNTUR
Baik, Pak.
Kasih saya waktu untuk melacaknya ya, Pak.

JEFFREY
Oke, silakan.

59
Guntur kembali fokus ke laptopnya.
Jeffrey menunggu dengan tidak sabaran.

CUT TO

41. INT. ROCK BARBERSHOP. SIANG

Bagas memasuki sebuah barbershop.


ROCK BARBERSHOP.

Tampak di dalam barbershop tersebut, ada seorang barber bernama


Aryo.
Aryo tampak sedang merapikan meja peralatan.
Bagas sapa Aryo dengan hangat.

BAGAS
Aryo!

Aryo menoleh melihat Bagas, Aryo langsung senyum lebar.


Aryo rentangkan tangannya. Mereka pelukan sambil tepuk bahu ala
cowok.

ARYO
Hai, Bro. Welcome home.

BAGAS
Thanks.

Bagas lalu kode ke rambut dan jambangnya.

BAGAS
Rapikan.

ARYO
Oke.

Aryo lalu tarik sebuah kursi cukur.


Bagas duduk di kursi tersebut.

CUT TO

60
42. MONTAGES. SIANG

MONTAGES:

(NOTE: Tolong shootnya yang estetik. Disorot dari belakang. Dan


wajah Bagas Cuma matanya dulu. Lalu bagian mulutnya dulu. Jadi
ngga usah ditunjukkan di scene ini hasil akhirnya)

- Bagas menatap ke arah cermin besar. Aryo pasangkan barber


cape di leher Bagas. Lalu Aryo mulai mencukur dan merapikan
rambut Bagas. SRAT SRET! Rambut mulai berjatuhan dengan
dramatis di lantai.

- Tampak Aryo rapikan jambang Bagas. Bagas tampak menikmati


treatment yang dilakukan Aryo.

CUT TO

43. EXT.DEPAN ROCK BARBERSHOP. SIANG

Di luar Rock Barbershop, 2 orang anak buah Bagas sedang ngobrol


sambil menunggu Bagas.

ANAK BUAH #1
Keluarnya Bos dari Lapas, jadi angin segar buat
kita, setelah lama kita terkatung-katung gak ada
kerjaan begini.

Anak buah #2 mengangguk.

61
ANAK BUAH #2
Tapi 5 tahun Boss di penjara, penampilannya
banyak berubah ya..
Gak kayak Boss yang dulu.

Saat itu, pintu barbershop terbuka.

Build moment/slowmotion: Dengan gaya yang keren, Bagas keluar


dari dalam barbershop dengan gaya klimis, rambut sudah di potong
rapi dan dia melangkah sambil memakai jasnya. JENG!! Bagas
tampak ganteng rapi dan klimis.

Anak buah #1 dan #2 langsung terperangah lihat penampilan Bagas


Mereka tersenyum sumringah.

ANAK BUAH #1
Ini dia, Boss yang kita kenal selama ini..

Anak buah #2 mengangguk.


Bagas tatap mereka dengan berkharisma. Dingin. Tenang.

BAGAS
Buka pintu.

ANAK BUAH #1, #2


Siap, Boss.

Anak buah #2 melangkah ke mobil Bagas yang parkir. Ia bukakan


pintu mobil bagian belakang buat Bagas.
Bagas masuk lagi ke mobil.
Anak buah #1 dan #2 masuk dan duduk di kursi bagian depan.
Mobil melaju. JENG!

CUT TO

44. EXT. TAMAN AMARILIS. BANGKU TAMAN. SIANG

Jeffrey masih bersama Guntur.


Jeffrey lihat jam tangannya. Jeffrey gelisah banget.

62
JEFFREY
Udah 2 jam lebih.
Masih lama, Pak?

Guntur tampak tersenyum lihat layar laptopnya Lalu ia tunjukkan


layar laptopnya ke Jeffrey.

GUNTUR
Dapat, Pak. Lokasi di Jakarta.
Di area Jalan Margasatwa.

JEFFREY
Tolong diperjelas lokasi tepatnya, karena Jalan
Margasatwa itu kan panjang sekali.

GUNTUR
Sulit, Pak.
Karena pemilik HP sengaja membuat agar Hpnya
tidak bisa dilacak,
jadi saya hanya bisa mencari secara global.

63
JEFFREY
Waktu saya minta kamum mencari data pengupload
video yang disebarkan ke media sosial, kok bisa
pas titiknya?

GUNTUR
Karena itu menggunakan jaringan wifi di rumah
tersebut.
Dan wifi itu aktif. Jadi lebih mudah melacaknya.

Jeffrey menghela nafas.

JEFFREY (VO)
Margasatwa itu sangat luas, tapi aku akan coba
cari. Semoga aku dapat petunjuk di sana.

Jeffrey tampak penuh tekad.

FREEZE

64

Anda mungkin juga menyukai