Anda di halaman 1dari 27

MAKNA SUATU PENGALAMAN

KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga pembuatan novel dapat
terlaksanakan.
Penulis memahami masih banyak
sekali kekurangan yang terdapat dalam
pembuatan novel ini, semoga hal ini
tidak menghalangi kami untuk terus
berkarya. Kami berharap di masa yang
akan datang, kami dapat membuat
novel yang lebih baik lagi. Di dalam
novel ini, kami banyak mendapat
bimbingan dari bapak guru di SMAN 3
Rangkasbitung, khususnya guru Bahasa
Indonesia kami.

i
TENTANGKU
Perkenalkan namaku Paschalis David
Wehalo lahir di Banjar, Ciamis Provinsi Jawa
barat dan dibesarkan di Provinsi Banten
kecamatan Rangkasbitung. Lahir dari orang
tua yang bernama Sade Aro Wehalo seorang
ABRI yang berpangkat SERMA (sersan
mayor), dan ibu yang bernama agnes martiana
sri subani yang selalu berkontribusi pada
masyarakat dengan ikut organisasi
kemanusiaan dan kewanitaan.

ii
Dimulai dari sini…………

Perkenalkan nama aku Paschalis David


Wehalo biasa dipanggil Paschal, saat aku kecil
kira kira pada saat kelas 2 SD aku bersekolah
di sekolah swasta SD Mardi Yuana
Rangkasbitung di sekolah itu aku sangat
sering bermain dengan teman-teman ku yang
ada di sekolah seperti bermain petak umpet,
jongkok jongkokan, ucing bacak, bebentengan
dan masih banyak lagi.

1
Di suatu saat aku mempunyai sahabat
yang pintar, tidak ceroboh, dan ulet sangat
berterbalikan dengan aku yang pada saat itu
sering berbuat onar dengan berbuat jahil, nama
sahabatku yaitu Risendi Sitorus atau biasa
dipanggil Sendi. Mengapa pada saat itu aku
anggap sendi sahabatku?
Karena pada saat itu saya pernah bermain
kelereng dengan sendi yang dimana kita sama
sama paling kuat diantara teman teman lainya.
Disini aku akan sedikit menceritakan tentang
aku yang dimana menganggap sendi
sahabatku
Pada saat hari selasa kita bermain, kita
bersaing semua menganggap semua itu musuh
yang dimana saling berusaha mengenai
kelereng kita.
Saat itu kami bermain dengan 6 orang yaitu
Reihan, sendi, stanley, yabes, sirilus dan aku.
Pada saat bagian aku untuk bermain, aku
berhasil menengenai Reihan yang dimana
teman teman saya menganggap Reihan itu
kuat.
Tapi aku berhasil mengenai kelereng
punya Reihan saat itu aku pun menganggap

2
mungkin nanti aku akan kalah karena
posisi aku yang tidak strategis, musuh pun
mulai berkurang.
Mungkin aku beruntung atau tidak tetapi
aku berhasil bertahan sehingga tersisa aku
dengan sendi.
Sendi dan aku pun berhasil bertahan dan
saling bersaing tetapi aku pun kalah karena
aku melakukan langkah yang sangat ceroboh
dengan melemparnya ke dataran tidak datar
dan kelereng yang aku lempar jatuh
tergelinding ke daerah datar yang dimana
posisi aku sangat dekat dengan sendi alhasil
aku pun terkena kelereng sendi dan aku pun
kalah.
Akibatnya aku pun harus merelakan 1
kelereng yang aku mainkan tapi sendi pun rela
tidak diberi kelereng yang aku berikan
Karena mungkin ya, dia merasa kasihan
melihatku jadi kelereng itu pun tidak diterima
oleh sendi. Dari situ aku pun mulai melihat
keseharian sendi sebagai hal yang bisa
dibilang positif

3
Hingga pada suatu saat aku pun
pergantian tempat duduk pun terjadi dan sulit
dipercaya aku duduk bersama Sendi.
Bersama sendi aku belajar mulai banyak
hal mulai dari cara berpikir dan berjualan
kelereng antar kelas
Dengan belajar berjualan kelereng aku
pun mempunyai banyak relasi atau
mempunyai jaringan teman yang luas.
Aku pun sangat menikmati bermain
sambil belajar Bersama sendi karena dia
orangnya ulet dan ramah.
Satu minggu setelahnya saat sendi yang
sedang menjual kelerengnya aku pun membeli
kelereng yang sendi jual.
Kelereng yang aku beli adalah kelereng
dengan warna yang unik yaitu kelereng yang
berwarana biru toska
Karena pada saat itu aku belem
mempunyai koleksi kelereng berwarna
tersebut aku pun membelinya dengan harga
dua ribu rupiah
Saat aku membelinya aku pun bertanya
“kamu dapat darimana kelereng warna biru

4
toska ini” sendi menjawab “aku
memenangkanya dari hasil permainan
kelereng di rumahku” aku menjawab “ohhhhh
jadi gitu”
Dan saat itu aku pun berspekulasi “ wow
hebat banget bisa menang di rumahnya” dan
aku pun bertanya tanya dalam pikiranku “ohh
iya sendi rumahnya dimana ya?”.
Dan aku pun menanyakanya secara
langsung dan sendi menjawab “ohh rumahku
ada di cikande” dan aku menjawab “cikande?,
dimana cikande itu?”.
Sendi pun menjawab “itu loh
gampangnya sih daerah untuk menuju ke
Jakarta” dan aku menjawab “wow rumah
kamu pasti jauh dong dari sini” sendi
menjawab “nah itu tau emang aku rumahnya
jauh”
Keesokan harinya
Pada saat hari sabtu di sekolah, aku pun
datang pagi pagi karena aku ingin menyalin
tugas atau PR yang ada di hari itu
Aku menyalin tugas sahabatku yaitu
sendi dan aku pun cepat cepat mengerjakanya
karena mata Pelajaran pertama

5
Pada saat Pelajaran pertama selesai yaitu
matematika bel istirahat pun berbunyi dan aku
bergegas Bersama sendi ke kantin
Pada saat di kantin aku pun membeli
nasi uduk pak giok dan tambah topping
bawang goreng beserta tempe
Sedangkan sendi membeli nasi goreng
tante lalan dan minumat teh sisri yang dimana
nasi goreng sendi adalah makanan favorit atau
kesukaanya di sekolah
Pada saat selesai makan kita pun
bermain petak umpet kami bermain dengan
Reihan, sendi, abel, chaca, iyus, martin, dheva
dan aku
Pada saat bermain iyus kalah dan harus
menghitung aku pun bersembunyi di dekat
toilet laki laki Reihan dan abel bersembunyi di
dekat pagar chaca dan sendi bersembunyi di
kelas martin dan dheva bersembunyi di dekat
parkiran sekolah
Pada saat bermain yang ketahuan
pertama adalah chaca dan sendi, yang kedua
adalah martin dan dheva, yang ketiga adalah
Reihan dan abel dan yang belum ketahuan
adalaha aku

6
Karena aku bersembunyi di toilet yang
lumayan jauh dari kelas dan tempat
bersembunyi paling jauh dari tempat teman
teman
Pada saat aku mau ganti posisi
bersembunyi kerena terlalu jauh dari kelas dan
takutnya aku tidak kedengaran bel kelas
Aku pun ketahuan oleh iyus dan aku pun
bergegas lari sambil bilang jambal di tempat
iyus berhitung
Pada saat aku bergegas lari ke tempat
berhitung aku pun mendengar bel kelas telah
berbunyi dan tanda jam ke 2 dan ke 3 dimulai
dan aku pun segera berhenti dari lariku dan
segera menuju ke kelas
Pada saat jam ke 2 dan ke 3 selesai aku
pun pulang, aku pulang jam 10.00 sambil
menunggu papahku aku pun bermain Bersama
sendi yang sedang menunggu juga jemputanya
kita pada saat berdua bermain berdua saat
pulang sekolah
Biasanya bermain di TK. Di TK kami
bermain ayunan Bersama sambil bercerita
tentang tugas dan permainan yang tadi kami
sudah mainkan

7
Pada saat kami bermain aku pun
dipanggil oleh om satpam karena sudah
dipanggil oleh papahku aku pun bergegas
segera pulang dan ijin pulang ke rumah dan
memberitahu sendi bahwa aku sudah dijemput
oleh papahku.
Dan aku pun pulang dengan riang
karena dapat menceritakan pengalaman aku di
sekolah dengan sahabatku sendi dan teman
teman yang ada di sekolah.

8
Masa masa ku…………

Pada saat aku SMP di Mardi Yuana


Rangkasbitung aku sering bermain di sawah
Bersama temanku yaitu Adit
Temanku adit memiliki karakter yang
suka berpetualang dan suka melakukan hal
yang bodoh
Biasanya saat aku sepulang sekolah aku
pun langsung menyamper rumah adit untuk
bermain di sawah
Saaat aku menyamper adit, adit pun
datang dan menyapaku dan menjawab “apa”

9
dan aku menjawab “dit main yuk nyari
ikan” dan adit menjawab “yuk”.
Biasanya pada saat aku bermain di
sawah Bersama adit aku biasanya memancing
dan mengurek belut (memancing lubang
belut) serta berpetualang di sawah
Saat aku bermain Bersama adi aku
memancing ikan di sawah ikan di sawah
biasanya yang kami dapat adalah ikan sepat,
betik dan ikan gabus/bayong dan kadang
kadang juga belut
Yang kami cari saat itu adalah ikan betik
dan ikan bayong tujuan kami mencari ikan itu
adalah untuk dipelihara
Selain dipelihara tujuan kami juga yaitu
sebagai kepuasan diri dan kebanggagaan kami
karena menangkap ikan bayong sangat lah
sulit dan sulit untuk ditemukan
Dalam perjalanan mencari ikan bayong
aku dan adit menemukan ikan yang begitu
aneh seperti ikan lele dan juga seperti ikan
patin
Saat kami hendan menankapnya dengan
jarring ia pun kabur dengan cepat cepat ke

10
bawah padi dan berusaha menyesuaikan
dirinya dengan sekitar
Tetapi itu tidak menjadi halangan bagi
aku dan adit, jadi aku pun nekat nyebur ke
sawah demi menangkap ikan unik tersebut
Kami pun mengepung jalur yang
kemungkinan akan menjadi jalaur pelarian
ikan tersebut
Saat kami mendekat, mendekat, dan
terus mendekat adit pun bergegas
mengeluarkan jarring yang dibawanya
Dan dengan cepet menjaring ikan unik
tersebut dan alhasil kami pun mendapatkanya
dan menaruhnya ke dalam ember
Di dalam ember kami pun melihat, serta
terkejut karena ikan tersebut sama sekali
belum kami lihat sama sekali
Dan kami pun saling menduga duga adit
bertanya “pas ikan apa ini” aku menjawab “ga
tau juga ya? Ikan ini belum pernah aku liat
sebelumnya”
Adit menjawab “dari pada tidak tahu
ikan ini ikan apa mending kita jual saja toh
ikan ini masi kecil” aku menjawab “aku sih

11
setuju untuk menjualnya tetapi pada
siapa kita akan menjual ikan ini”
Adit menjawab “ada aku punya kenalan
yang suka ikan unik dan beragam” aku
menjawab “oh yasudah yuk kita bergegas jual
sekarang”
Dan aku pun serta adit pergi ke kenalan
tersebut, saat sudah sampai aku pun kaget
ternyata yang dimaksud adit adalah ibu RT
Pada saat kami hendak menjualnya
dengan harga 20.000 ibu RT pun mau
menawarnya dengan harga 15.000 dan kami
setuju menjualnya di harga 15.000
Dimata aku harga 1 ikan yang belum
kita kenal tersebut dijual denan harga 15.000
adalah pencapaian yang besar.
Dan keuntungan menjualikan tersebut
kami bagi menjadi 2 bagian yaitu masing
masing 7.500 dan setelah itu aku pun membeli
jajan dengan uang itu dan sisanya hendak aku
tabung
Setelah kami selesai menjual ikan yang
kami temukan tersebut aku dan adit pun
mencari ikan dan belut lagi

12
Dan aku dan adit kembali ke sawah
kembali, untuk sekarang aku mencari ikan dan
belut dengan jangkauan pencarian yang lebih
luas lagi untuk menangkap ikan bayong atau
ikan gabus
Saat aku dan adit meluaskan pencarian
sampai Pariuk untuk mencari gabus kami pun
menemukan kobangan luas dan kami
beranggapan bahwa ikan gabus pasti ada di
situ
Pada saat kami memancingnya dengan
umpan cacing dan menunggunya selama 2
menit dan kami pun melihat Joran pancing
bergetar kencang
Saat Joran pancing bergetar kencang
kami pun sadar bahwa Joran tersebut masih
dimain mainkan oleh ikan lalu pada saat tali
pancing menariknya aku pun menariknya
dengan cepa
Aku pun dan adit terkejut dengan hasil
tangkapan ku karena ikan yan kmi tangkap
adalah ikan betik atau betook yang besar sekali
sekitar lebarnya sekitar lima jari dan Panjang
sekitar 12 cm

13
Disaat itu pun kami sadar bahwa
kubangan ini adalah kubangan ikan ikan besar
dan oleh karena itu ikan ikan kecil taka da
yang berani mendekati kubangan tersebut
karena takut dimakan
Memang pada dasarnya ikan betook atau
betik adalah ikan predator yang sukan
memakan ikan kecil dan anak ikan sendiri
Begitu juga ikan gabus atau ikan bayong
yang kami cari tetapi ikan bayong sangat buas
melebihi ikan betik karena ia akan melahap
apapun ketika sedang lapar
Dan kami pun memancing Kembali
dengan menggunakan keong sawah sekitar 5
menit kami sudah memasang Joran, joran
pancing milik adit pun bergetar kencang dan
adit pun Bersiap siap untuk menarik joranya
Dan ketika aku melihat pancingan adit
sudah bergetar tidak begitu lama Joran aku
pun ikut bergetar dengan kencang
Dan Joran pancing adit sudah ditarik
ikan dengan kencang, adit pun bergegas
menriknya dan berhasil menangkap ikan betok
yang besar dengan ukuran yang hampir sama
dengan sebelumnya

14
Tidak lama dari itu Joran aku pun ditarik
oleh ikan dengan kencang dan aku pun segera
menariknya dan aku pun mendapat kan ikan
betok dengan ukuran yang sedikit lebih kecil
dari ukuran sebelumnya
Setelah itu kami pun istirahat sambil
melihat tangkapan yang sudah kami tangkap
dan sambil berdiskusi akan ditaruh dimana
ikan ini setehnya
Dan ikan yang sudah kami tangkap pun
sepakat bahwa aku akan mengurus ikan
tersebut dan aku pun berniat menaruhnya di
kolam ikan
Setelah itu aku dan adit memancing lagi
dengan menggunakan umpan ikan betok yang
kecil karena agar dapat mencapai tujuan kita
Yaitu mendapatkan ikan bayong atau
ikan gabus pada saat kami menganti umpan
kami dengan ikan betok kami mennunggu
umpan kami dimakan
Sekitar 6 menit setelah kami menunggu
ikan yang kami cari Joran pancingku pun
bergetar sangat kencang dan aku pun bergegas
siap siap menarik ikan

15
Begitu ikan tersebut telah memakan
umpannya dan talinya begitu kencang aku pun
menariknya tetapi ikan tersebut memberikan
perlawanan yang cukup kuat
Dan begitu merasakan tarikannya,
tarikan tersebut berbeda sekali dengan ikan
betook, dan aku pun mulai beranggapan ikan
yang aku tangkap pun ikan gabus atau ikan
bayong
Begitu aku Tarik dan aku angkat ke
permukaan dan benar saja ikan yang aku
berhasil tangkap adalah ikan bayong
Saat ikan boyang tersebut berada di
permukaan tetap saja memberikan perlawanan
dan aku pun meminta tolong adit dan berhasil
melepaskan ikan tersebut dari kail segera
memasukanya di ember
Aku pun merasa bangga karena telah
menangkap ikan bayong tersebut karena
memang ikan ini pemalu serta agresif dan
susah untuk di tangkap
Setelah adit memasuknya di dalam
ember aku pun segera memeriksanya, ternyata
ikan yang aku tangkap melebihi ekspetasi ku
dan ukuranya sekitar 17 cm

16
Setelah aku dan adit menangkap belut
aku pun pergi ke warung untuk membeli
minuman dan membeli “urekan” atau alat
pancing belut
Sebenarnya setelah mendapat ikan
bayong kami berniat melanjutkan petualangan
untuk mencari belut di daerah RT 3
Ada rumor mengatakan bahwa sawah
yang ada di RT 3 lebih banyak lubang belut
yang besar dan ukuran belutnya juga besar
sekali, atas dasar rumor itu lah aku dan adit
hendak ke sawah yang ada di RT 3
Saat aku hendak ke sawah bersama adit,
dalam perjalanan tiba tiba ada seekor ular
sawah yang cukup besar di dekat kaki adit dan
aku respon dengan bilang “dit liat geh
kebawah” dan adit menjawab “apa” sambil
menoleh kebawah
Adit menjawab “anjir ada ular” sambil
tidak bergerak sama sekali dan setelah ular
tersebut melewati kaki adit
Adit dan aku pun segera meninggalkan
tempat yang dilewati ular tersebut dan
melewati rute lain untuk ke RT 3 walaupun
agak memakan waktu memutarinya

17
Saat aku sampai di sawah yang aku dan
adit tuju dan benar saja terdapat banyak lubang
belut
Terlihat dari lubangnya ada yang
ukuranya besar dan ada yang kecil saat aku
memasukan umpan ke lubang belut
Tiba tiba belum ada satu menit sudah
disantap oleh sang belut mungkin dia sangat
kelaparan
Tapi aku belum menariknya karena
umpan tersebut baru dibawa pergi belum
dimakan
Saat belut tersebut menariknya dengan
kencang aku pun dengan sigap langsung Tarik
dan aku pun mendapatkanya
Dan ukuran belut yang aku tangkap pun
cukup besar tetapi pada saat adit menangkap
belut ukuranya jauh lebih besar dari pada aku
Aku pun kaget saat melihat tangkapan
belut adit yang cukup besar dan jumlahnya ada
2 ekor
Pada saat itu aku dan adit pun secara
tidak sadar teleh melupakan waktu yang telah
menunjukan jam 16.00

18
Setelah itu aku dan adit pun segera
bergegas pulang kerumah masing masing dan
memberikan hasil tangkapan kami ke keluarga
masing masing untuk diolah menjadi masakan

19
Revolusi ku…………

Saat aku sekolah di jenjang sekolah


menengah aku beresekolah di SMAN 3
RANGKASBITUNG jurusan IPS yang
dimana sekolah tersebut adalah sekolah
adiwiyata dan penuh dengan pepohonan
Saat aku kelas 10 SMA aku
mendapatkan tugas berat yaitu penelitian
angket yang dimana untuk memenuhi tugas
sosiologi
Untuk melakukan penelitian tersebut
aku harus mengumpulkan 10 responden
pedagang kaki lima

20
Pedagang tersebut nantinya akan aku
kasih angket dengan 10 soal pertanyaan
tentang berapa hasil pendapatan dan lain
sejenisnya
Pada saat kelompok ku sudah selesai
mengerjakan 10 angket tersebut aku pun
segera merekapnya agar mudah dibaca
Dan pada saat aku mengumpilkan
angket tersebut untuk di legalisir oleh guru
sosiologi
Dan angket kelompoku pun berhasil
ditandatangani dan berhasil melewati tahapan
pertama dalam penelitian angket tersebut
Pada saat tahap kedua penelitian angket
kelompokku pun disusruh untuk merekapnya
mulai dari nama tangggal dan data data yang
diperlukan
Pada saat sudah direkap aku pun
menyerahkanya ke guru sosiologi ku dan
berhasil dilegalisir saat setelah dilegalisir aku
membuat kesimpulan atas penelitian tersebut
dan segera menyerahkan kesimpulan tersebut
ke pak guru dan berhasil menuntaskan tugas
sosiologi ku

21

Anda mungkin juga menyukai