Anda di halaman 1dari 9

Contoh Cerpen Persahabatan Singkat

11 Oktober 2019 7 min read

Materi tentang cerita pendek alias cerpen pernah kami bahas secara khusus di artikel
sebelumnya, dimana materi tersebut berisi mengenai pengertian cerpen, ciri-ciri, struktur cerpen,
unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, dan fungsinya. Sehingga disini kami hanya fokus tentang
contoh cerpen persahabatan singkat saja.

Baca juga: Cerpen – Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Fungsi.

Untuk menentukan unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik yang ada pada cerita pendek
dibawah, perlu diketahui unsur intrinsik cerpen yaitu:

1. Tema: gagasan utama yang menjadi dasar cerita jalannya cerpen.


2. Alur/Plot: tahapan urutan jalannya cerita pendek. Mulai dari perkenalan, konflik,
klimaks, penyelesaian.
3. Setting: meliputi latar/tempat, waktu, suasana yang terlihat cerita pendek.
4. Tokoh: pelaku yang ada dalam cerita pendek. Setiap tokoh mempunyai watak tersendiri.
5. Penokohan: sifat dari tokoh yang tercermin dari perilaku, sikap, ucapan, pikiran ,dan
pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita.
6. Sudut Pandang: cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu kejadian
yang terjadi dalamnya.
Amanat: pesan moral yang disisipkan pengarang dalam cerpen supaya pembaca dapat
menyerap pesan di dalamnya.

Setelah mengetahui unsur-unsur diatas, kamu bisa menganalisa kumpulan contoh cerpen
persahabatan dibawah ini. Cerpen dibawah ini meliputi cerpen persahabatan sejati saat sd, smp
dan sma, dan cerpen persahabatan dan cinta, cerpen tentang persahabatan di sekolah.

Daftar Isi [hide]

 Cerpen Persahabatan Sejati SMP


 Persahabatan Yang Indah
 Cerpen Singkat Tentang Persahabatan di Sekolah
 Cerpen Persahabatan Singkat Saat SD
 Cerpen Persahabatan dan Cinta SMA

Cerpen Persahabatan Sejati SMP


Saat ini aku berada di kelas 3 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku yaitu
aris, andri, dan ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke
dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur dibawah pohon yang nantinya surat
tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kamipun menerima hasil ujian dan hasilnya kita
berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali
tepat dimana botol yang dahulu dikubur berada.

Kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis.
Kertas tersebut bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya.”
Kessokan hari, aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami ber 4
pergi bersama ke suatu tempat dan disitulah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena aris
berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan anis berpacaran.

Begitu juga dengan andri, dia pun berpacaran dengan ana. Malam itu sungguh malam yang
istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaan ku tidak enak.

“Perasaanku ngga enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.

“Udahlah ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan nindi terjadi.

“Arissss awasss! di depan ada juang!” Teriak nindi.

“Aaaaaaaaaa!!!”

Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata
yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.

“Nindi.. kamu sudah sadar nak?” Tanya ibuku.

“Ibu.. aku dimana? Dimana ana, andri, dan aris?” tanyaku.

“Kamu di rumah sakit nak, kamu yang sabar ya, andri dan aris tidak tertolong di lokasi
kecelakaan” Jawab ibu sambil menitihkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar
pernyataan ibu.

“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi
kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.” batinku berkata.

2 hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan
waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan
selalu mengenang kalian.

Persahabatan Yang Indah


Aku Virda, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku, kami melewati suka
duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang kuanggap sepele,
semua itu baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.

Suatu hari aku pergi ke mall bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku, dan
ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal. Saat itu juga aku marahi dia dengan perkataan
yang kasar karena keegoisanku.

“Vir, tolong pegang belajaan ku ini ya, soalnya berat banget” Kataku.

“Iya sini aku bantu bawa belanjaannya, takut kamu keberatan” Katanya.

“Siap, kamu memang sahabatku yang paling pengertian” Jawabku.

“Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu” Jawabnya sambil
tersenyum. Sembari berpelukan.

“Kamu lapar ngga?” Tanyanya

“Lapar si, mulai keruyukan nih perut” Jawabku.

“Makan yuk! sekarang aku yang traktir, aku juga lapar” Sambil menatapku dengan lemas.

“Hmm ya sudah ayoo” Jawabku.

Lalu sampailah kami di warung seberang mall.

“Kamu mau pesan apa vir?” Tanyanya.

“Aku ngikut kamu deh” Jawabku.

“Hmm oke deh” Jawabnya.

Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan mulai berkendara untuk pulang.

“Eh.. kayaknya ada yang ketinggalan deh, tapi apa ya?” Tanyanya dengan muka yang heran.

“Hmm apa ya?” Aku membantu berpikir.


“Oh iya belanjaanku mana? Celetukku.

“Ya ampun.. oh iya aku lupa, ketinggalan di warung tempat kita makan tadi” Jawabnya dengan
rasa bersalah

“Apa? Ketinggalan? Yang bener aja, kita kan udah jauh dari warung tempat kita makan tadi”
Jawabku dengan kesal.

“Duh, maaf banget ya vir, aku benar-benar lupa” Jawabnya dengan berkeringat.

“Apa? minta maaf? kamu pikir dengan minta maaf bisa membuat barangku kembali dan masalah
selesai? Enggak kan? Seenaknya aja kamu minta maaf” Jawabku dengan kesal, lalu tanpa basa
basi aku pergi meninggalkannya.

Keesokan hari, dia datang membawa belanjaanku dan meminta maaf karena kejadian kemarin,
tetapi aku tetap menghiraukan nya. Maka setelah beberapa lama lama, aku sadar bahwa hal yang
aku lakukan adalah sebuah kesalahan, dan aku tersadar betapa egoisnya diriku. Akupun meminta
maaf.

Cerpen Singkat Tentang Persahabatan di Sekolah

Judul cerpen persahabatan ini yaitu: Sahabatku Iri Hati

Namaku Sinta Putri, aku sangat senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Aku
mempunyai sahabat yang unik bernama Aulia, dan aku bingung dengannya.

Dikarenakan sahabatku orang yang sangat sensitif. Menurut dia, aku tidak boleh suka dengan
kedua pelajaran tersebut. Padahal itu hakku.

Suatu waktu disaat pelajaran bahasa inggris, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka dengan
pelajaran tersebut. Mungkin juga karena guru yang mengajarkan mempunyai cara penyampaian
yang baik. Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran bahasa inggris.

Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu istirahat tiba.

Saat itu aku langsung menghampiri Aulia untuk mengajaknya ke kantin.


“Aul, ke kantin yuk?” ajakku.

“Ngga, aku ngga mau lagi sahabatan sama kamu!” jawabnya sembari buang muka.

Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan kita berdua balikan seperti semula. Tetapi lama-
kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh.

Aulia bukannya mengerti perasaanku, justru bikin aku kesal. Ceritanya begini, waktu Ujian
Tengah Semester (UTS) dia kesusahan menjawab soal pelajaran Biologi, disaat itu dia melihat ke
arahku. Aku dan Aulia tidak satu bangku, Aulia tepat di depan tempat aku duduk.

“Sin, kamu tahu ngga nomor 5 essay? minta jawabannya dong satu aja!” tanya Aulia sembari
memohon.

“Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!” jawabnku.

“Yah kamu..” sembari jengkel.

Aku cuek saja akan hal itu dan berharap bahwa dia akan intropeksi diri. Coba bayangkan, dia
sudah membuatku sakit hati dan dia ingin meminta jawaban UTS.

Beberapa hari kemudian hasil nilai UTS Biologi dibagikan dan diumumkan. Aku mendapat nilai
90 sedangkan Aulia mendapat nilai 75. Aku bisa melihat tatapan iri di sahabatku itu, dan aku
sadar bahwa bersahabat dengan orang yang suka iri hati adalah hal yang susah.

Cerpen Persahabatan Singkat Saat SD


Judul: Perusak Persahabatan

Namaku Adel, sekarang aku duduk di kelas 5 SD. Aku di kelas 5 SD A. Aku memiliki sahabat
bernama Jingga, sekarang aku tidak sekelas lagi dengannya. Tetapi aku masih semangat sekolah.

Aku memiliki kakak bernama Azmi, dimana dia menjadi guru di sekolahku. Hari ini aku akan
berangkat sekolah bersama dengan kakakku itu.

Ketika telah tiba di sekolah, aku bergegas ke kelas karena tidak sabar ingin pergi ke kelasnya
Jingga. Aku tiba di kelas 5 SD B dimana itu kelasnya Jingga, dan dia sudah berada disana.

“Hai Jingga!” Aku menyapanya.

“Hai juga Del!” Jawab Jingga singkat.

Batinku berkata “Jingga terlihat tidak seperti biasanya, ada apa ya..”

Saat itu aku merasa sangat bosan karena Jingga dengan sengaja bersikap cuek kepadaku,
akhirnya aku kembali ke kelas ku dan menuju ke lapangan.

Tuuut Tuuut Tuut.. bel  berbunyi dan aku bergegas ke kelas dan belajar

Waktu berlalu dengan cepat dan tak terasa sudah masuk waktu istirahat pertama. Sekarang
saatnya sholat dzuhur seperti biasa, aku bersama Jingga tetapi dia tetap saja bersikap cuek
sehingga aku lebih memilih menyendiri.

Setelah sholat dzuhur selesai, terdengar bel waktu pulang telah tiba. Padahal biasanya pulang
jam 4. Ternyata para guru sedang mengadakan rapat. Akupun pulang ke rumah.

Setelah sampai rumah, aku segera membuka handphone dan mengeceknya. Saat aku buka BBM,
terdapat sebuah pesan dari Cika, teman sekelas Jingga.

Cika: “Del, mulai sekarang dan seterusnya, kamu ngga usah dekat-dekat dengan jingga lagi!
karena Jingga sudah menjadi teman deketku”
Aku: “Memangnya kenapa? ya sudahlah aku mengalah saja..”

Chattinganku dan Cika berakhir.

Aku duduk sembari merenung di atas kasur dan berkata “Kenapa jadi seperti ini? Hiks.. Hiks..”
tangisku..

Akhirnya mulai saat itu, aku sudah tidak dekat lagi dengan Jingga.

Cerpen tentang persahabatan saat SD diatas memang terkesan alay, tetapi memang kami sengaja
menulisnya. Kami menulis ulang dari tulisan asli seorang anak SD di salah satu situs.

Cerpen Persahabatan dan Cinta SMA

Judul: Persahabatanku Hancur Karena Cinta

Salah satu hal yang bisa membuat seseorang lupa akan segalanya yaitu Cinta. Cinta membuat
kita rela berkorban apapun yang kita miliki. Untuk wanita, menurutku lebih baik mencintai
daripada dicintai. Jangan berharap seseorang yang belum tentu mencintai kita, tetapi terima
orang yang mencintai kita apa adanya.

Karena mencintai tanpa dicintai seperti olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak membuat
kurus. Karena itu belajarlah mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit basa-
basi dariku.

Aku Amel, siswa kelas XI. Dulu aku selalu menolak dan mengabaikan orang-orang yang
menyatakan cintanya kepadaku. Tetapi sekarang justru aku yang selalu diabadikan oleh orang
yang aku cintai.

Aku suka dengan teman sekelasku, namanya Ferdin , dia merupakan  sahabat dekatku sejak
lama. Awal diriku suka dengannya berawal saat aku kenalan dengannya dan berteman cukup
akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang diriku jatuh cinta.

Oh iya, aku punya teman bernama Afni, dia temanku sejak SMP. Sedangkan Aku, Afni, dan
Ferdin sudah berteman dekat sejak masuk SMA.
Suatu waktu aku melihat Afni dan Ferdin bercanda bersama dan mereka terlihat akrab seperti
orang pacaran. Jujur, akupun cemburu melihatnya tetapi aku masih menyembunyikan
kecemburuan itu didepan Afni.

Tetapi lama-lama rasa yang terpendam ini ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk
cerita ke Afni tentang perasaanku ke Ferdin.

“Af, aku mau ngomong sesuatu nih, tapi jangan ngomong ke siapa-siapa ya”

“Kamu mau ngomong apa mel?” tanya Afni.

“Jujur aku suka dengan Ferdin sejak lama, dan aku cemburu saat kamu dekat sama Ferdin!”
Jawabku.

“Kamu suka sama Ferdin? Serius mel?” Tanya Afni.

“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Ferdin ya” Ucapku.

“Iya, maaf sebelumnya kalau aku udah bikin kamu cemburu” Jawab Afni.

“Oke” Jawabku.

Semakin lama aku semakin dekat dengan Ferdin, tetapi aku perhatikan bahwa Ferdin tidak akan
pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu, aku tetap berjuang sepenuh hati. Dan ternyata
Afni juga suka dengan Ferdin.

Aku mengetahui kalau Afni suka dengan Ferdin ketika aku membaca buku diary Afni. Disana
tertulis curhatan Afni tentang perasaannya ke Ferdin.

Akupun merasa kecewa setelah membaca buku diary tersebut, karena sahabat baikku ternyata
suka dengan cowok yang sama denganku. Tetapi aku berfikir, rasa suka itu berhak untuk
siapapun.

Saat di taman sekolah, aku melihat Afni dan Ferdin sedang mengobrol. Mereka terlihat lebih
serius daripada biasanya, akupun penasaran dan menguping percakapan mereka dibalik pohon.

“Afni, aku suka sama kamu, kamu mau ngga jadi pacarku?” Tanya Ferdin.

Afni kaget sekaligus bingung mendengar pertanyaan itu. Tetapi pada akhirnya Afni menerima
tawaran itu dan mulai menjadi pacar Ferdin tanpa memikirkan perasaanku, sahabatnya sendiri.

“Iya aku mau”  Jawab Afni.

Aku yang mendengarkan jawaban Afni langsung kaget dan keluar dari balik pohon, karena aku
tak menyangka sahabatku akan tega melakukan hal itu.

“Af, kamu pacaran sama Ferdin? Selamat ya kamu udah bikin aku sakit hati”

Afni dan Ferdin kaget karena aku keluar dari balik pohon secara tiba-tiba dan langsung berkata
seperti itu.

“Maafin aku mel, tapi aku jujur cinta banget sama Ferdin” Jawab Afni.

“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Afni dan Ferdin.

Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak karuan dan masih berpikir mengapa sahabatnya
sendiri tega melakukan hal itu. Padahal afni tahu kalau diriku sudah lama mengejar Ferdin.

Maka persahabatanku dengan mereka berdua hancur karena cinta. Disini aku memberi amanat
bahwa utamakanlah sahabatmu daripada pacarmu, karena orang yang selalu hadir disaat kamu
senang dan susah itu sahabat.

Anda mungkin juga menyukai