Anda di halaman 1dari 64

SINEMART

SKENARIO TAKDIR CINTA YANG KUPILIH


EPISODE 132 DRAFT 2 FULL

01.INT. LAVENDER CITY. UNIT RISKA. MALAM

Riska dan IKhsan duduk berhadapan. Udah ada 2 minuman kaleng


di hadapan mereka.
Mereka ngobrol sambil menyesap minuman masing-masing.

IKHSAN
Jadi.. gue tuh lagi bantuin si Hakim buat
balikan sama mbak Novia.

PRUUUUUUT!! Riska yang lagi minum, sontak tersedak dan minuman


di mulutnya muncrat semua ke muka Ikhsan.
DOENG! Ikhsan pun kaget, gelagapan dan langsung lap mukanya.

IKHSAN
Buset! JOROK BANGET SIH LO?!

Riska segera ambil tisu, bantu lap muka Ikhsan dan lap
mulutnya juga.

RISKA
Sorry sorry nggak sengaja.
Lagian elo juga aneh banget.
Ngapain punya rencana kayak gitu?!

IKHSAN
Lah.. Emangnya kenapa? Mbak Novia kan lagi
hamil anaknya si Hakim.
Jadi udah seharusnya si Hakim bertanggung jawab
sama calon anaknya.

RISKA
Ya tapi nggak dengan cara balikan juga, kali!
Si Hakim itu udah nggak pantes buat Novia.
Udah deh, nggak usah lakuin hal yang sia-sia.
Ibarat kata, elo itu Bagaikan menggarami
lautan. PERCUMA!

1
IKHSAN
Kok lo gitu sih?
Lo tega mbak Novia anaknya lahir ngga punya
Bapak?

RISKA
Eh, gue lebih nggak tega lagi kalau itu anak
lahir dan punya bapak kayak si Hakim.
Lagian Gue yakin, dari ujung kepala sampe ujung
kaki, Novia nggak akan mauu rujuk sama si
Hakim.

IKHSAN
Sok tahu banget lo.
Elo kan bukan mereka.

RISKA
Ih, dibilangin keras kepala banget.
Udah ah, gue jadi males ngomong sama lo!
Sana sana pergi!

IKHSAN
Lah, tadi kan elo yang nyuruh gue ke sini?!

RISKA
Ya udah, sekarang elo gue usir dari sini!
Pergi!

Riska jadi dorong Ikhsan keluar dari apartemennya.

CUT TO

02.INT. LAVENDER CITY. DEPAN UNIT RISKA. MALAM

BRUKH! Riska dorong Ikhsan dari unitnya dan tutup pintu. BRAK!
Ikhsan jadi sewot sendiri.

IKHSAN
Resek banget sih tuh cewek!
Udah nyuruh-nyuruh orang dateng.

2
Sekarang seenaknya aja diusir!
Lagian niat gue kan baik.
DASAR CEWEK ANEH!

Sambil misuh-misuh Ikhsan kembali ke unit apartemennya.

CUT TO

03.INT.EMC HOSPITAL. MEJA ADMIN. MALAM

Jo melangkah dengan wajah penasaran.


Jo datangi staff di meja administrasi rumah sakit.
Ada staff laki-laki yang sedang bertugas di sana.
Jo hampiri staff tersebut.

JO
Permisi, Pak.

ADMIN
Iya, Pak,
ada yang bisa saya bantu?

JO
Saya dengar 4 korban kecelakaan beruntun hari
ini dibawa ke rumah sakit ini.
Selain Pak Syarief ayah saya, ada siapa lagi
ya..?

ADMIN
Sebentar saya cek ya, Pak.

Admin cek di komputernya.


Admin lalu mulai menyebutkan namanya.

PETUGAS
Ada tiga pasien selain Pak Syarief,
yaitu Dimas Anggoro, Jeffrey Wardhana dan
Arjuna Wardhana.

Jeng! Jo kaget begitu disebut nama Arjuna Wardhana.

3
JO VO
Pak Arjuna??
Jadi Pak Arjuna termasuk pengendara mobil yang
mengalami kecelakaan beruntun itu?

Jo lalu tanya lagi ke Admin.

JO
Pasien atas nama Arjuna Wardhana dirawat di
ruang apa?

Admin mengernyit, tidak langsung kasih tahu ruang rawat Arjuna


ke Jo.

ADMIN
Maaf, Anda siapanya pasien ya?

JO
Pak Arjuna Wardhana kenal baik dengan saya,
saya mau lihat keadaannya.

ADMIN
Oh gitu.
Bapak Arjuna Wardhana dirawat di ruang VVIP 1.

JO
Baik, terima kasih.

ADMIN
Sama-sama.

Lalu Jo mulai berjalan ke arah yang ditunjukkan petugas admin


padanya.

CUT TO

03.A. INT. RUMAH ASRAF. KAMAR NOVIA. MALAM

Novia duduk di atas sajadahnya. Baru saja selesai sholat.


Novia lalu berdoa.

4
NOVIA VO
Menunggu itu melelahkan.
Terombang-ambing dalam ketidakpastian.

INSERT FLASH TO FLASH: Saat Novia bilang ke Jeffrey kita


ketemu besok di taman amarilis jam 1. (SEKILAS. JANGAN
PANJANG-PANJANG)

NOVIA VO
Tapi aku tetap menunggu.
Berharap segera menerima kabar darinya yang
kurindu..

INSERT FLASH TO FLASH: Saat Novia sudah di taman Amarilis dan


ada chat dari Jeffrey yang bilang terlambat 5-10 menit.
(SEKILAS. JANGAN PANJANG-PANJANG)

NOVIA VO
Dan kuberdoa sepenuh hati, semoga dia baik-baik
saja.

INSERT FLASH TO FLASH: Saat Novia sudah sejam nunggu tapi


Jeffrey tetap tidak datang. (SEKILAS. JANGAN PANJANG-PANJANG)

Air mata Novia menetes. Novia usap wajahnya. Tampak Novia


cemas sekali.

CUT TO

03B. INT. RUANG ICU. BILIK JEFFREY)

(Additional scene Jeffrey A)

Jeffrey tampak sedang berbaring dalam ruang ICU. Kepalanya di


bebat. Jeffrey tidak sadarkan diri.

Dimulutnya Jeffrey pakai ventilator.


Di samping Jeffrey tampak alat rekam jantung dan selang infus
yang terpasang di tangannya.
Tampak bagian punggung Jeffrey dibebat, jadi terlihat ada
bebatan dari balik baju pasiennya.

5
CUT TO

04.INT. DEPAN RUANG RAWAT ARJUNA. MALAM

Jo berjalan menyusuri koridor, menuju kamar rawat Arjuna


dengan wajah berpikir keras.

JO VO
Kejar-kejaran mobil itu, berarti terjadi
diantara Pak Arjuna dan orang itu (maksudnya
Samsul)..
Tapi siapa yang mengejar siapa?
Mereka ada masalah apa??

Jo mikir lagi. Lalu dia mengingat ucapan Samsul.

Flash to flash:

- Episode 59 scene 41 (CUKUP DI DIALOG SAMSUL)

SAMSUL

6
Papa sama sekali gak bersalah!
Bukan Papa yang menabrak orang itu!
(pause)
Papa— Papa ini juga korban!
Papa terpaksa mengaku karena diminta oleh Pak
Arjuna.

SAMSUL
Kamu tau, Nathan..
Penabrak sebenarnya adalah ANAKNYA PAK ARJUNA!
(pause)
Dan Pak Arjuna menyuruh Papa untuk mengakui
kesalahan itu- PAK ARJUNA OTAK DARI SEMUANYA!

- Episode 104 scene 28. (CUKUP DI DIALOG ARJUNA)

ARJUNA
Yah.. mungkin-.. Samsul masih marah sama saya
karena kejadian kecelakaan itu.

ARJUNA
Mungkin dia marah, karena menganggap saya tidak
cukup membantu dia untuk keluar dari penjara
waktu itu.
(beat)
Tapi kamu tahu kan.. Hukum tidak bisa dibeli?
Jadi, apa yang harus saya lakukan?

Back to:

Jo tercenung, mikir lagi.

JO VO
Apa Mereka bertengkar???
Apa laki-laki itu masih dendam sama Pak Arjuna
karena dia dipenjara?

Wajah Jo tampak penuh tanda tanya banget.

7
CUT TO

05.INT. EMC HOSPITAL. RUANG RAWAT ARJUNA. MALAM

Arjuna masih ditemani oleh Astrid dan Bastian.

BASTIAN
Astrid, Arjuna, saya pulang dulu ya.
Besok pagi saya dateng lagi.

ASTRID
Aku anter Mas ke depan, yaa..
sekalian aku mau jenguk Jeffrey di ICU.

BASTIAN
Oke.

ASTRID
Pa, Mama ke depan dulu ya.

ARJUNA
Iya.

Arjuna ngangguk.
Astrid dan Bastian pun keluar.

CUT TO

06.INT. EMC HOSPITAL. KORIDOR. MALAM

Astrid dan Bastian melangkah di koridor, jalan berdampingan.


Belok ke kiri.
INSERT: Dari sisi koridor yang lain muncul Jo yang melangkah
mau ke kamar rawat Arjuna. Mereka hit n missed saling tidak
lihat. Jeng!!

CUT TO

07.INT. EMC HOSPITAL. RUANG RAWAT ARJUNA. MALAM

Arjuna di kamar sendirian.

8
TING! Ada chat masuk ke HP Arjuna.
Arjuna ambil HP-nya yang sengaja di letakkan di brankar.
Arjuna buka hp-nya. Dan baca sebuah chat. NGGA USAH
DITUNJUKKAN ISINYA APA. NANTI DIJELASKAN DI FLASHBACK

Jeng! Wajah Arjuna Tegang.


Arjuna lalu ketik chat ke Dimas (NGGA USAH SOROT LAYAR HP-NYA)

ARJUNA VO
Segera temukan Hp Samsul!

Arjuna kirim. Lalu dia tarik nafasnya.


Ketika ini terdengar pintu diketuk. SFX. Ketukan pintu.
Arjuna mengernyit, menoleh ke pintu.

ARJUNA
Siapa ya?

Klek! Tampak pintu dibuka dari luar. Jeng!


INSERT: Jo mau melangkah masuk.

JO
Permisi!

Posisi Jo belum bisa melihat Arjuna karena masih di ambang


pintu yang belum dibuka lebar dan sosok Arjuna tertutup tirai.

ARJUNA
Siapa?!

Jo di samping pintu jawab.

JO
Saya, Pak. Nathan.

JENG!! Arjuna tampak tegang. JENG! Wajahnya panik.

ARJUNA VO
Nathan??
Ngapain dia kesini?

Jo Kembali bertanya.

9
JO
Apa saya menganggu?
Boleh saya masuk?

Jeng! Arjuna diam sejenak.


Akhirnya Arjuna jawab.

ARJUNA
Silakan.

Jo buka pintu lebih lebar, dia masuk.


Srek! Jo sibak tirai. Dia dan Arjuna berhadapan.
Jeng! SUASANA TEGANG!

CUT TO

08.INT. EMC HOSPITAL. DEPAN ICU. MALAM

Astrid melangkah ke depan ICU, sendirian. Bastian sudah


pulang.
Astrid pencet bel di depan pintu.
Suster keluar dari ICU.
Astrid tanya ke suster.

ASTRID
Permisi, Sus,
saya mau lihat anak saya Jeffrey.

SUSTER
Yang keluarganya dokter Bastian ya Bu?

ASTRID
Iya betul.

SUSTER
Sebenarnya ini sudah malam, bukan jam jenguk..
Tapi dokter Bastian sudah minta ijin jadi bisa.
Jangan lama ya Bu..

ASTRID

10
Terima kasih, Sus.

Astrid masuk ke ruang ICU ditemani oleh suster.

CUT TO

09.INT. ICU. BILIK JEFFREY. MALAM

(ADDITIONAL SCENE JEFFREY C. SUDAH DITAKE. CUMA VO ASTRID AJA


YANG BELOM DIMASUKKAN)

Astrid memasuki kamar ICU dengan pakai baju skort. Astrid


menatap Jeffrey yang terbaring tidak sadarkan diri sambil
menangis tersedu-sedu.

ASTRID (VO)
Jeffrey.. ini Mama..
(beat)
Jeff.. Mama ngga kuat liat kamu begini..
Mama udah pernah kehilangan Ronny.
Dan luka itu belom sembuh sampai hari ini.
Jadi.. Mama ngga mau kehilangan kamu juga!
So please Jeff.. cepatlah bangun.
Cepatlah sembuh..
Kamu kuat.. kamu pasti bisa melewati ini semua.
Ya Nak ya?

Astrid nangis tersedu sambil pandangi Jeffrey. Raih tangan


Jeffrey. Genggam sambil nangis.
Suasana sangat sedih dan memilukan.

CUT TO

10.INT. EMC HOSPITAL. RUANG RAWAT ARJUNA.MALAM

Jo dan Arjuna masih berhadapan.


Jo nampak agak bingung untuk memulai pembicaraan.
Dengan agak gugup, dia mulai ngomong duluan.

JO

11
ehm.. saya turut prihatin atas kecelakaan yang
menimpa Bapak.

Arjuna mengangguk.

ARJUNA
Terimakasih..

JO
Ada cedera serius, Pak?

ARJUNA
Ya, seperti yang kamu lihat.. masih butuh
banyak istirahat.

Jo manggut-manggut, nampak mau tanya lagi tapi serba salah.


Hingga tiba-tiba Arjuna yang tanya duluan.

ARJUNA
Kalau keadaan Papa kamu.. gimana? Dia, baik-
baik aja kan?

DENG! Jo pun tercekat, nggak sangka Arjuna yang tanya duluan.

JO
J-jadi..jadi benar apa yang dikatakan polisi
kalau-..
kalau kecelakaan itu terjadi karena mobil Papa
saya.. kejar-kejaran dengan mobil Pak Arjuna?

DENG! Arjuna terdiam sejenak. Suasana tegang.


Jo menatap Arjuna dengan penasaran.
Lalu Arjuna kembali menatap Jo, lalu menghela nafas sedih.

ARJUNA
Terus terang, sebelum kecelakaan itu terjadi..
saya nggak punya maksud buruk..

DENG! Arjuna diam lagi sejenak. Jo mengernyit, bingung.

JO
Maksud pak Arjuna?

12
Wajah Arjuna tampak begitu menyesal (dia lagi memanipulative
Jo ya)

ARJUNA
Saya hanya ingin menjelaskan semuanya pada Papa
kamu.
Berharap dengan begitu, keadaan menjadi lebih
baik.
Tapi.. dia malah pergi.
Saya coba mengejarnya, tapi malah terjadi
kecelakaan ini.

JENG! Arjuna sok menggeleng sedih.

ARJUNA
Maafkan saya, Nathan.
Saya benar-benar nggak menyangka ini akan
terjadi.
Saya akan bertanggung jawab dengan menanggung
semua biaya perawatan Papa kamu..

Jo mengangguk paham.

JO
Makasih banyak, Pak.

ARJUNA
Sama-sama..
Gimana Papa kamu sekarang?

JO
Dia baru aja di operasi, tapi sekarang belum
siuman dan masih pakai ventilator.

Arjuna manggut-manggut.
Tapi setelah itu Arjuna meringis sambil pegangi keningnya.

ARJUNA
Arkh..

Jo langsung terkejut dan cemas.

13
JO
Pak Arjuna kenapa?!

ARJUNA
Kepala saya masih agak sakit ..
Mungkin efek trauma kecelakaan tadi belum
hilang.

JO
Kalau gitu, Pak Arjuna istirahat saja, ya!
Maaf kalau saya mengganggu.
Saya pamit dulu.

ARJUNA
Enggak mengganggu kok.
Makasih Nathan.
Semoga Papa kamu cepat pulih ya.

JO
Iya, Pak. Saya permisi.

Jo pun melangkah pergi.


Diam-diam Arjuna nggak meringis lagi dan malah mengawasi
kepergian Jo. JENG! Ternyata Arjuna Cuma pura-pura.

CUT TO

11.EXT. DEPAN EMC HOSPITAL.MALAM

Sebuah taksi berhenti di depan rumah sakit.


CU: Sepasang kaki turun dari taksi itu.
Perlahan kamer menyorot ke atas.. Barulah disorot sosok
Miranti.
Dia turun dari taksi, sambil membawa koper dan tas tangannya
(tasnya agak besar ya, harus muat HP, dompet, kacamata hitam).
JENG!

Taksi pergi dari sana.


Miranti menatap sekeliling, dengan tatapan sedih, penuh beban.

14
MIRANTI (VO)
Akhirnya.. aku di sini lagi.
Kembali menginjakkan kakiku di Jakarta.

Miranti menghela nafas berat.


Setelah itu dia ambil hp dari tasnya, cari nomor Jo.

CUT TO

12.INT. DEPAN RUANG RAWAT ARJUNA. MALAM

Jo keluar dari ruang rawat Arjuna.


Bersamaan itu Astrid muncul, baru saja Kembali, setelah
menjenguk Jeffrey.

JENG! Jo dan Astrid pun jadi berhadapan.


Keduanya sama-sama kaget. Wajah Astrid langsung terlihat
tegang.

ASTRID
Jonathan..?

Jo menyapa Astrid dengan sopan.

JO
Bu Astrid..

ASTRID
Kamu kok.. ada di sini?

JO
Iya, tadi saya habis jenguk Pak Arjuna, karena
saya dengar, beliau juga di rawat di sini.

Astrid cuma ngangguk aja, wajahnya tegang.


Jo lalu pamit.

JO
Saya pamit dulu Bu. permisi.

ASTRID

15
Ah, iya.

Jo melangkah pergi.
Astrid mau buka pintu, tapi sejenak dia noleh ke belakang,
memperhatikan Jo yang perlahan menjauh.

Namun tiba-tiba, SFX. hp Jo bunyi.


Jo pun jadi berhenti melangkah dan angkat teleponnya.
Astrid belum masuk ke ruang rawat Arjuna, jadi bisa dengar
pembicaraan Jo.

JO
Halo?

INTERCUT WITH

Miranti telepon Jo.

MIRANTI
Kamu di mana, Nathan?
Kakak udah sampai nih.

JO
Oh, Kakak udah sampe di rumah sakit?
Kok lama banget?

MIRANTI
Iya, tadi pesawatnya sempat delay.

JO
Ya udah, tunggu di lobby.
Aku jemput sekarang.

MIRANTI
Ok.

Miranti tutup telepon.


Jo pun bergegas menuju Lobby rumah sakit.
Astrid mengernyit.

ASTRID
(pelan)

16
Kakak?

CUT TO

13.INT. EMC HOSPITAL. RUANG RAWAT ARJUNA. MALAM

Arjuna kembali berbaring sambil tertegun menatap langit-langit


kamar. Dan dia tersenyum lega.

ARJUNA
Syukurlah Nathan percaya sama aku.
(beat)
Untung saja, tadi Dimas melihat Nathan datang,
jadi aku tau harus bertindak apa.

JENG! Arjuna senyum misterius. Inget kejadian sebelum ini.

FLASHBACK

14.EXT. DEPAN IGD EMC HOSPITAL. MALAM (FLAHSBACK DIMAS)

Dimas baru saja menaiki taksi konvensional di depan IGD. Dia


tutup pintu.
Dan Dimas melihat Jo.

INSERT: Jo baru tiba dan bergegas memasuki IGD.


JENG! Dimas terkejut melihatnya.
Taksi mau jalan.
Dimas segera bicara ke supir taksi.

DIMAS
Pak, sebentar Pak!
Jangan jalan dulu.

Taksi ngga jadi jalan.


(JO NGGA LIHAT DIMAS KARENA DIMAS ADA DI DALAM TAKSI).
Dimas mengernyit memperhatikan Jo.

DIMAS
(pelan)

17
Jonathan?

Dengan segera dia ambil hp nya, telepon Arjuna.

INTERCUT WITH

15.INT. EMC HOSPITAL. KORIDOR. MALAM

Arjuna berbaring di brankar yang sedang melaju di koridor.


Didorong oleh 2 orang suster.
Arjuna hendak dipindahkan menuju ruang rawatnya.
Astrid juga ikut berjalan di samping brankar.
Lalu mereka berhenti di depan lift.
Suster pencet lift, dan tunggu pintu lift terbuka.
Astrid pun berdiri menunggu di ujung brankar.
Bersamaan itu SFX. Hp Arjuna yang ada di tangan Arjuna bunyi.
Arjuna segera lihat hp nya (layar hp Arjuna masih retak) CU:
DIMAS CALLING

Arjuna pun segera angkat dengan suara pelan, sampai Astrid dan
Suster nggak dengar.

ARJUNA
Halo.

INTERCUT WITH

Dimas masih di dalam taksi yang parkir di depan rumah sakit.

DIMAS
Halo Pak, Nathan baru saja tiba.
Sepertinya dia tau soal kecelakaan yang menimpa
Pak Samsul.

Arjuna tegang. Lalu ia berkata dengan nada berbisik.

ARJUNA
Awasi dia, dan cek juga kondisi Samsul.
Jangan sampai Samsul berkata yang aneh-aneh
pada Nathan.

18
DIMAS
Baik Pak.

Arjuna dan Dimas sama-sama tutup telepon.

INTERCUT WITH

DIMAS
(ke supir taksi)
Pak Saya ngga jadi pergi.

Dimas berikan uang 100 ribu ke supir taksi.

DIMAS
Buat Bapak.

Lalu Dimas turun lagi dari taksi.

BACK TO

Lift terbuka, brankar Arjuna dibawa masuk ke lift oleh 2


Suster dan juga Astrid.

CUT TO.

16.MONTAGES FLASHBACK

- Jo masuk ke bilik Samsul. Diam-diam Dimas mengintip tak


jauh dari sana. (episode 131 scene 14)

- Samsul hendak dibawa ke ruang operasi. Jo ikut


mengiring di sampingnya. INSERT: Diam-diam Dimas
mengawasi dari balik tembok. (episode 131, scene 22)

- Jo berdiri di depan ruang operasi. tak lama kemudian


dokter keluar, mereka berbincang. MUTE. (episode 131
scene 34) INSERT: dimas kembali mengawasi, lalu dia
ketik chat ke Arjuna.

- Jo bicara dengan dua orang polisi di depan EMC


Hospital. INSERT: Dimas kembali mengawasi tak jauh dari
sana. (episode 131 scene 37)

19
- Jo bicara dengan Admin INSERT: dimas mengawasi dari
sudut yang tidak bisa dilihat Jo (episode 132 scene 3)

- TING! Arjuna terima chat dari Dimas. JENG! Wajah Arjuna


tegang.

DIMAS (VO/TEXT)
Pak Samsul sudah di operasi, tapi belum
sadarkan diri. Pak Samsul akan masuk ICU
dan memakai ventilator.
Jo menanyakan kronologis kecelakaan pada
Polisi. Dia tau, kalau Pak Arjuna juga
ikut menjadi korban dalam kecelakaan
beruntun ini..

BACK TO PRESENT

17.INT. RUANG RAWAT ARJUNA. MALAM

Arjuna menarik nafas panjang, wajahnya nampak cemas.

ARJUNA (VO)
Untuk sekarang, aku masih aman.
Karena Samsul belum sadarkan diri, Nathan ngga
bisa bertanya apapun pada dia.
(pause)
Semoga Dimas bisa segera temukan Handphone nya
Samsul!

JENG! Arjuna nampak geram. Suasana tegang.


Lalu, INSERT: Astrid masuk ke dalam ruangan.

ASTRID
Pa..

Arjuna menoleh dan tersenyum. Bersikap seakan tidak terjadi


apa-apa.

ARJUNA
Udah jenguk Jeffrey?

20
Astrid mengangguk lesu.

ASTRID
Udah.
(beat)
Oh ya, pa.. tadi Mama sempat ketemu Nathan di
depan..
Katanya dia habis jenguk Papa?

ARJUNA
Oh.. iya. Tadi dia dateng.
Cuma sebentar.

Wajah Astrid cemas.

ASTRID
Bilang apa dia?
Dia tau papa ikut kecelakaan bersama dengan
Samsul?

ARJUNA
Iya dia tau. Tapi Mama tenang aja.
Dia ngga berpikir kalau Papa yang menyebabkan
Samsul celaka.
Semua aman.

Astrid hela nafas.

ASTRID
Syukurlah Pa.
Mama takut.
(beat)
Kasian juga sih Nathan. Dia pasti cemas sama
kondisi Samsul.
Kakaknya aja sampai datang ke sini.

JENG! Arjuna langsung tertegun.

ARJUNA
Kakaknya Nathan?
Mama tahu dari mana?

21
ASTRID
Tadi Mama nggak sengaja dengar Nathan teleponan
sama Kakaknya.
Katanya kakaknya Nathan baru aja sampai dan
Nathan mau jemput ke lobby.

Wajah Arjuna tampak terdiam. Wajahnya seperti mengingat masa


lalu. jeng!

CUT TO

18. INT. EMC HOSPITAL. LOBBY. MALAM

Miranti masih menunggu di depan lobby.


Tak lama kemudian, Jo muncul.

JO
Kak!

Miranti menoleh.
Keduanya tersenyum sendu. Karena mereka bertemu dalam situasi
tidak enak seperti ini.

MIRANTI
Nathan!

Sejenak mereka pelukan. Air mata mereka merebak.


Jo menatap Miranti.

JO
Hampir aku lupa..
Kakak ulang tahun kan?
Happy Birthday kak??

MIRANTI
Thanks Nathan..
Gimana kondisi Papa?

JO
Papa baik-baik aja kok.

22
Operasinya udah selesai, dan sekarang lagi di
ICU. Yuk, masuk.

Miranti mengangguk.
Jo bantu bawa koper Miranti.
Keduanya melangkah hendak ke ICU.

CUT TO

19.INT. RUANG TUNGGU ICU. MALAM

Jo dan Miranti berhadapan dengan suster di depan ruang ICU.

SUSTER
Mohon maaf Mbak, Mas.. karena pasien baru saja
menjalani operasi, jadi dokter tidak ijinkan
pasien dijenguk malam ini.
Besok pagi saja ya,

Jo menoleh ke Miranti.

JO
Kita tunggu di sini aja ya sampai besok?

Miranti mengangguk.

MIRANTI
Ya udah. Makasih Sus..

SUSTER
Sama-sama Mbak.

Suster masuk lagi ke ruang ICU.

JO
Duduk, Kak.

Jo ajak Miranti duduk di ruang tunggu ICU yang disediakan di d


epan ruang ICU.

MIRANTI

23
Nggak ada masalah kan sama operasinya?

JO
Nggak ada. Lancar kok.
Kita tunggu aja perkembangannya.

MIRANTI
Oh ya, Jinara gimana?

JO
Aman. Dia di rumah, ditemenin sama Baby sitter
nya dan.. Tammy.

Miranti mengernyit.

MIRANTI
Tammy? istri kamu?

Jo senyum pedih.

JO
Mantan.
Kami udah resmi bercerai.

Jo berusaha senyum, namun terlihat wajahnya sedih.


Miranti jadi prihatin, dia langsung genggam tangan Jo.
Jo senyum pedih. Tampak keduanya akrab dan saling sayang.

CUT TO

20.INT. RUMAH JEFFREY. RUANG TENGAH. MALAM

Bryan nampak sudah tidur. Dia ketiduran di sofa dengan posisi


duduk, sambil tangannya pegang rogbot dinosaurus.

Bi Nung tutup buku cerita yang baru selesai dia baca, lalu
menatap Bryan.

BI NUNG
Akhirnya tidur juga..
Tapi karena maksa mau nunggu Oma, Opa sama
Uncle nya pulang.. jadi ketiduran di sini deh..

24
Bi Nung gendong ke kamar aja ya, Bryan..

Dengan perlahan dan hati-hati, Bi Nung gendong Bryan.


lalu Bi Nung melihat ke Jam dinding.
CU: jam 12 malam.

BI NUNG (VO)
Tapi pak Jeffrey kemana sih? udah tengah malam
belum juga pulang.
Bu Astrid sama pak Arjuna juga nggak ada
kabar.
Ya Allah.. Semoga semuanya baik-baik aja..

Bi Nung menghela nafas panjang, nampak cemas.


Lalu dia gendong Bryan menuju kamarnya.

CUT TO

21.INT. LAVENDER CITY. UNIT IKHSAN. MALAM

Jam dinding menunjukkan pukul 00.15


Tapi Hakim belum bisa tidur.
Dia duduk di sofa, sambil membaca buku pemberian Ustadz
Arifin.
Hakim nampak serius membaca satu halaman.

HAKIM (membaca)
Hati yang gelisah sering kali karena
bertumpuknya dosa, untuk itulah kita selalu
dianjurkan untuk beristigfar. Memohon Ampunan..
Tidak hanya kepada Allah.. Namun juga meminta
maaf kepada sesama manusia.

DENG! Hakim langsung tercenung.

FLASHBACK:

- Saat Indri bilang kalau anak itu udah lahir kamu


akan nyesel kalo dia panggil papa ke orang lain.

25
BACK TO PRESENT

Hakim pun tutup bukunya dan menghela nafas panjang sambil usap
kepalanya.

HAKIM (VO)
Tapi gimana caranya aku bicara sama Novia..
Dia aja males ketemu sama aku.

Hakim kembali menghela nafas.


Di saat itu Hakim lihat notebook di kolong meja.
Hakim ambil dan buka.
CU: sebuah notebook dan pulpen.

Sejenak Hakim berpikir.


Lalu tiba-tiba dia mulai menulis.
CU. TULISAN HAKIM: Untuk Novia

JENG! suasana tegang.

Tapi setelah itu Hakim diam, mikir lagi.


Dan tak lama kemudian, Hakim geleng kepala dan robek kertas
itu.

HAKIM
Jangan ini deh. ganti!

Hakim remas kertas itu dan buang ke lantai.


Lalu dia tulis lagi di halaman yang baru.
CU TULISAN HAKIM: Dear Novia,

26
Tapi Hakim mikir lagi, dan geleng lagi.

HAKIM
Kok jadi kayak ngerayu sih? Jangan-jangan!

Hakim robek lagi kertas itu, remas, buang ke lantai, lalu dia
coba tulis kata-kata baru lagi.

DISSOLVE

Nampak di lantai sudah banyak gulungan kertas.


Sementara itu SEEET! Hakim kembali menyobek, meremas dan buang
kertas ke lantai.
Dia nampak belum menemukan ide mau tulis apa, sampai akhirnya
dia bingung sendiri.

HAKIM
AAKH! Gimana nih?!
Aku bener-bener nggak tahu harus tulis kata-
kata apa buat Novia.

Hakim kucek-kucek kepalanya. Stress banget.


Dan akhirnya dia tutup buku itu dan letakkan di meja.

HAKIM
Ah, udahlah! Nggak perlu tulis-tulisan surat
segala!
Bikin pusing aja!

BRUKH! Hakim mutusin tidur dengan kesal di sofa. Terlihat


kertas-kertas masih bertebaran disekitarnya.

CUT TO

NEXT DAY
Sabtu, 26 November 2022

22.EXT. TAMAN AMARILIS. SIANG (DREAM SCENE NOVIA)

(ADDITIONAL SCENE JEFFREY G).

27
Novia lagi jalan-jalan sekitar Taman Amarilis. Wajahnya sendu
dan sedih. Saat itu, Novia mendengar suara harmonica. Novia
tersentak lirih.

NOVIA
Suara ini.. suara harmonica..
Pak Jeffrey..

Novia lihat sekeliling mencari-cari asal suara.

Saat itu, Novia menemukan sosok Jeffrey yang sedang bermain


harmonica.
Novia pandangi Jeffrey dengan penuh haru.

Novia
Pak..Jeffrey..

Jeffrey menoleh dan melemparkan senyum manisnya ke Novia.

JEFFREY
Miss..

Novia menghambur ke Jeffrey dengan khawatir.

NOVIA
Pak Jeffrey kemana saja?

Jeffrey pandangi Novia.

JEFFREY
Saya ada disini.. saya selalu ada di dekat
kamu.. Saya ga akan pernah meninggalkan kamu..

Novia menatap Jeffrey dengan penuh haru. Jeffrey tersenyum ke


Novia. Keduanya bertatapan dalam.

CUT TO PRESENT.

23.INT. RUMAH ASRAF. KAMAR NOVIA. SUBUH

SEEET! Novia terbangun degan kaget dan terengah-engah.

28
Dia lihat sekitar dan langsung menyadari kalau itu Cuma mimpi.
Novia pun menghela nafas sambil usap wajahnya.

NOVIA
Astaghfirullah.. ternyata Cuma mimpi..
Karena dari semalam kepikiran terus, sampai aku
kebawa mimpi.

Novia hela nafas berat.


Lalu dia lihat HP-nya di samping tempat tidur, Novia ambil.
CU: Chat terakhir Novia untuk Jeffrey.
NOVIA TEXT: Pak Jeffrey. Bapak ke Kanada? Tolong balas ya Pak
kalo hp Bapak udah aktif. Terima kasih.
Chat itu masih centang 1.

NOVIA VO
Chat aku ke Pak Jeffrey masih centang 1.
HP-nya belom aktif.

Lalu.. Novia lihat ada chat dari Pak Yahya yang belom di
abaca.

NOVIA
Ya ampun, ternyata tadi malam Pak Yahya chat
aku.

Novia pun segera baca chat nya.

NOVIA
(baca)
Selamat malam Chef Novia.
Maaf jika saya mengganggu.
Mau mengingatkan, tapping SuperChef Show besok
pukul 10:00 WIB.
mohon kehadirannya ya Chef.

Novia balas chat-nya.

NOVIA (VO/TEXT)
Baik Pak, saya pasti datang.
Terimakasih informasinya.

29
Novia kirim chat itu lalu letakkan kembali hp nya di samping
tempat tidur.
Lalu sayup-sayup terdengar suara Adzan subuh berkumandang.

NOVIA
Udah subuh.
Shalat aja deh.

Novia bergegas bangun dari tempat tidurnya.

CUT TO

24.INT. EMC HOSPITAL. RUANG RAWAT ARJUNA. PAGI

Arjuna sedang sarapan pagi di kamar rawatnya. Dibantu Astrid.

ASTRID
Minumnya, Pa.

Astrid berikan segelas air putih untuk Arjuna. Arjuna minum


perlahan.

ARJUNA
Makasih Ma.

INSERT: Bastian masuk ke dalam kamar rawat Arjuna.

BASTIAN
Assalamu’alaikum.

ARJUNA
Wa’alaikum salam.

Bastian heran lihat Astrid masih ada di sana dan masih pakai
baju yang sama dengan yang semalam.

BASTIAN
Lho, Astrid. Kamu masih di sini?
Bajunya juga belum ganti. Semalaman kamu nginep
di sini?

Astrid menghela nafas panjang.

30
ASTRID
Gimana mungkin aku bisa pulang dan tidur dengan
tenang di rumah, Mas.
Sementara suami sama anakku dirawat di sini.

Bastian pun terdiam, paham.

ASTRID
Mas Bastian udah bicara lagi sama Dokter rumah
sakit ini soal Jeffrey?
Ada perkembangan sama kondisinya?

Bastian menggeleng lesu.

BASTIAN
Belum ada.
Tadi aku udah ketemu sama dokternya.
Dia bilang, Jeffrey belum merespon treatment
yang diberikan dokter.

DEG! Arjuna dan Astrid kelihatan cemas.

ARJUNA
Apa nggak ada cara lain?
Kalau memang rumah sakit ini tidak bisa tangani
Jeffrey, lebih baik hari ini kita bawa dia ke
di Singapore.

BASTIAN
Sebaiknya kita tunggu dulu ya.
Saya akan coba diskusikan dulu dengan tim
dokter ICU..
Karena memindahan pasien saat kondisi pasien
tidak sadar, itu sangat beresiko..
Jadi kalian tolong tenang dulu ya.

ASTRID
Iya Mas. Makasih ya.

ARJUNA
Tolong ya Mas Bastian.

31
BASTIAN
Iya Arjuna. Saya pasti bantu.

CUT TO

25.INT. LAVENDER CITY. UNIT IKHSAN. PAGI

Ikhsan keluar kamar, mau jogging.


Tapi tiba-tiba dia terkejut dan langsung geleng kepala lihat
Hakim belum bangun.

IKHSAN
Buset dah ini orang.
Udah subuh kagak shalat, jam segini juga belum
bangun.

Ikhsan lihat sampah-sampah kertas yang tergeletak di lantai


unitnya.

IKHSAN
Mana nyampah lagi!
Bener-bener dah si Hakim.
Kertas apaan sih ini?

Ikhsan penasaran, dia ambil salah satu gulungan kertas itu dan
buka.
CU: kertas bertuliskan “Dear Novia..”

DENG! Ikhsan pun langsung terkejut.

IKHSAN (membaca)
Dear Novia?

Ikhsan makin penasaran, dia ambil lagi gulungan kertas yang


lain dan baca. CU: “Novia.. maafin aku.. Aku mungkin bukan
suami yang baik, tapi aku akan berusaha memperbaikinya… Untuk
bayi kita..”

IKHSAN VO
Novia.. maafin aku

32
Aku mungkin bukan suami yang baik, tapi aku
akan berusaha memperbaikinya… Untuk bayi kita..

JENG! Ikhsan langsung tatap Hakim dengan wajah iba.

IKHSAN
Jadi dia mau kirim surat buat Mbak Novia?
Kasian juga ya si Hakim.

Ikhsan jadi berpikir.


Lalu Ikhsan ambil HP-nya di saku, dan foto kertas itu.
Lalu dia kirim foto itu ke RISKA.
SENT!

CUT TO

25.A EXT. JALANAN. PAGI (MIMPI BRYAN)

Bryan di jalanan. Cari-cari Jeffrey.

BRYAN
Uncle Jeff.
Uncleee Jeff!!

Saat itu Bryan lihat ke satu arah dan tertegun.

INSERT: Mobil Jeffrey yang ringsek di jalanan.

BRYAN
Uncle Jeff?

DISSOLVE TO

25.B INT. RUMAH JEFFREY. KAMAR BRYAN. PAGI

Bryan terbangun sambil menggeragap. Terengah-engah.

BRYAN
Uncle Jeff!
(beat, hela nafas)

33
Untung Cuma Mimpi.
Serem banget mimpinya.

Bryan lihat sekeliling.

BRYAN
Udah pagi.
(beat)
Oiya Ini kan Sabtu.
Aku mau ajak Uncle Jeff jalan-jalan.

Bryan buru-buru bangkit dari tempat tidurnya. Dia mau ke kamar


Jeffrey

CUT TO

BUILT IN LE MINERALE – TAKDIR CINTA YANG KUPILIH


CAST : DINDA, APRIL (EXTRAS, PEGAWAI VSTV)
EPISODE 132 SCENE 25C

25C. INT. KANTOR VSTV. PAGI

Dinda dan April sedang berdiskusi untuk persiapan meeting.

DINDA
Jangan lupa ya, tugas kamu pesan makan siang buat semua
anggota rapat, dan pastiin makan siangnya datang tepat waktu.

APRIL
Baik mbak.
Air minumnya dari catering juga atau mau pesan di tempat lain?

DINDA
Boleh dari sana, tapi pastiin ya bukan dari dari galon si
butek (ekspresi jijik) soalnya rasanya bikin enek, pait lagi.

APRIL
Betul Mba, apalagi galon sibutek tuh gelap, terus di airnya
suka ada kotoran melayangnya (ekspresi jijik)

DINDA

34
Lagian ngapain sih hari gini masih pake si butek yang gak
higienis, kan gak baik juga buat kesehatan.

APRIL
Jadi pake yang mana dong Mbak?

DINDA
Kan dari kemarin udah saya bilang, untuk air minum ganti ke
galon Le Minerale semua, kayak gini.

UCAP DINDA SAMBIL BERANJAK KEARAH DISPENSER GALON LM DAN 1


STOK GALON LM. (SAAT PERGERAKAN INI, SAMBIL NGOBROL AJA SUPAYA
NATURAL)

DINDA
Kalo Le Minerale kan bersih, galon nya aja bening gini (insert
beautyshot sambil ngelus galon) tuh bisa dilihat sendiri kan
kejernihan air di dalam nya kelihatan jelas!

APRIL
Iya ya Mba, bener banget. Apalagi Le Minerale tuh galonnya
selalu baru.. (insert beautyshot sambil ngelus galon) bukan
bekas dicuci-cuci ulang, jadi terjamin higienis

UCAP DINDA SAMBIL MENGISI 2 GELAS DENGAN AIR GALON LM

DINDA
Nih, coba kamu minum dulu

UCAP DINDA SAMBIL PERGERAKAN DUDUK KEARAH APRIL DAN MEMBERIKAN


1 GELAS KE APRIL. LALU MEREKA ENJOYMENT 3-4 TEGUKAN (SFX,
GLEK, GLEK)

APRIL
Aaahhh.. (diucapkan setelah enjoyment) segerrr

DINDA
Jelas lah! Pokoknya buat keluarga wajib banget deh pake galon
Le Minerale yang udah terjamin kualitas nya (insert beautyshot
galon LM)

CLOSING

35
CUT TO

26.INT. RUMAH JEFFREY. DEPAN KAMAR JEFFREY. PAGI

TOK TOK TOK! Nampak Bryan mengetuk pintu kamar Jeffrey, sambil
memanggil dengan semangat. (BRYAN MASIH PAKAI PIYAMA)

BRYAN
Uncle Jeff!! wake up!!
Ayo kita jalan-jalan!
Ini weekend lho!!
Uncle Jeff?!

Bryan jadi nggak sabar karena Jeffrey nggak jawab-jawab.

BRYAN
Uncle Jeff lagi ngapain sih?
Kok nggak dibuka-buka pintunya?

KLEK! Bryan buka pintu kamar Jeffrey sambil panggil lagi.

BRYAN
Uncle Jeff!

JENG! Bryan pun langsung terkejut karena kamar Jeffrey kosong


dan masih rapi.

BRYAN
Lho, kok kosong?
Uncle Jeff kemana? Apa udah pergi?
Atau.. Uncle Jeff belum pulang sejak semalam?

Bryan jadi penasaran.

BRYAN
Tanya Oma aja ah!

Bryan pun langsung lari ke kamar Astrid dan Arjuna.

CUT TO

36
27.INT. RUMAH ARJUNA.DEPAN KAMAR ARJUNA. PAGI

Bryan lari-lari kecil sambil turuni tangga, dan langsung


ketuk-ketuk pintu kamar Astrid dan Arjuna.

BRYAN
Oma! Oma! Oma!

INSERT: Bi Nung muncul di sana.

BI NUNG
Oalah, bi Nung cariin kemana-mana ternyata ada
di sini.
Ayo Bryan, sarapan dulu.

BRYAN
No Bi Nung.
Aku mau ketemu Oma dulu.

DENG! Bi Nung menatap Bryan iba.

BI NUNG
Bryan.. Oma belum pulang dari kemaren.

BRYAN
Hah? Belum pulang?? Opa juga?

Bi Nung mengangguk berat.

BI NUNG
Iya.

BRYAN
Uncle Jeff juga belom pulang??

Bi Nung ngangguk.
Wajah Bryan jadi sedih. Cemas.

BRYAN
Jangan-jangan kayak mimpi buruk aku.

37
Bi Nung mengernyit.

BI NUNG
Mimpi buruk?

BRYAN
Iya aku mimpi buruk, Bi Nung
Aku mimpi mobil Uncle jeff kecelakaan.

Bi Nung kaget dan buru-buru menggeleng.

BI NUNG
Hush! itu kan Cuma mimpi.
Ngga usah dipikirin ya, Bryan.
(beat)
Uncle Jeff pasti baik-baik aja kok.
Cuma lagi sibuk aja.

Bryan tampak sedih.

BRYAN
Tapi kan ini hari Sabtu, bi Nung.
Aku libur.
Aku mau main sama Uncle, Oma atau Opa.

Bi Nung makin iba.

BI NUNG
Ya udah, kalau gitu hari ini Bryan main di
rumah aja ya.
Nanti bi Nung, Pak Umar, Pak Cahyo sama mbak
Siti yang temenin deh. Biar rame. Mau ya?

Bryan diam aja, dia merengut kesal.


Lalu tiba-tiba dia kepikiran sesuatu.

BRYAN
Aku punya ide!
Bi Nung, aku pinjam handphonenya dong!

BI NUNG
Handphone buat apa?

38
BRYAN
Aku mau telepon Miss Novia aja.

Bi Nung pun ngangguk.

BI NUNG
Ya udah, Bi Nung sambungkan ya.

Bryan ngangguk.

INTERCUT WITH

28.INT. RUMAH ASRAF. KAMAR NOVIA, PAGI

Nampak Novia sudah rapi dan siap berangkat ke Studio VSTV


untuk acara taping. Novia tatap dirinya di cermin.

NOVIA
Ok. Aku udah siap. Aku harus focus.
Dan ngga boleh terlambat.
Jangan sampai bikin Pak Jeffrey malu.

SFX. HP Novia bunyi.


Novia buru-buru cari Hp-nya di tas.

NOVIA
Pak Jeffrey??

Novia ambil HP-nya dan lihat ke layar. CU: bi Nung calling.


Novia hela nafas, kecewa..

NOVIA
Bukan. Ternyata Bi Nung..

Novia pun angkat teleponnya.

NOVIA
Halo?

Bi Nung langsung bicara sama Novia.

39
BI NUNG
Halo Miss Novia, maaf nih ganggu.
Miss Novia lagi sibuk nggak?

NOVIA
Ini mau pergi, Bi. Baru aja mau berangkat.
Ada apa ya?

BI NUNG
Anu Miss, Bryan mau ngomong sama Miss Novia.

NOVIA
Oh, ya udah.. saya switch jadi video call ya.

BI NUNG
Oke oke.. makasih miss.

Novia pun langsung switch ke video call.


Tak lama kemudian, wajah Bryan muncul di layar, bi Nung ikut
muncul tapi berdiri di belakang Bryan.

BRYAN
Halo Miss Novia!

NOVIA
Hai Bryan. Ada apa sayang?

BRYAN
Miss Novia.. aku bosen nih!
Mau temenin aku main nggak?

NOVIA
Main, sekarang?

BRYAN
Iya, soalnya di rumah nggak ada siapa-siapa.
Opa, Oma, Uncle Jeff.. semuanya pergi.
Aku jadi nggak ada temen deh.

Bryan tampak merajuk.

40
Novia pun tercenung mendengarnya. Novia pun segera bertanya ke
Bryan.

NOVIA
Memangnya.. Uncle Jeff pergi ke mana?

BRYAN
Nggak tahu.

NOVIA
Bryan udah tanya Bi Nung atau Pak Umar?

BRYAN
Udah, tapi mereka juga nggak tahu..

Novia menoleh ke Bi Nung yang ada dibelakang Bryan

NOVIA
Bener Bik?
Bi Nung juga gak tau Pak Jeffrey kemana?

Bi Nung mengangguk.

BI NUNG
Bener Miss.
Saya juga bingung.

JENG! Novia tercenung sejenak.

NOVIA (VO)
Ini bener-bener aneh.

BRYAN
Miss Novia, mau nggak main sama aku?

Novia pun tersentak dari lamunannya.

NOVIA
Emh-- Begini Bryan.. sekarang Miss mau pergi
dulu. Soalnya ada pekerjaan.
Tapi kalau pekerjaan Miss uselesai lebih cepat,
Miss usahain temenin Bryan ya.. Oke?

41
BRYAN
Oke Miss..

NOVIA
Good boy. Sekarang Miss pergi dulu ya..
Bye Bryan..

BRYAN
Bye miss Novia.

Video call berakhir.


Sejenak Novia kembali tertegun.

NOVIA VO
Kok bisa sih, Bryan ngga tau kalo Pak Jeffrey
pergi ke Kanada?

Novia tampak resah. Gelisah. Cemas.

CUT TO

28.A INT. RUMAH ASRAF. PAGI

Novia keluar kamar, bersiap untuk pergi.


Bersamaan itu Asraf dan Esti pun keluar kamar. Mereka juga
sudah rapi. Mau pergi juga.

NOVIA
Lho, Mama sama Papa mau ke mana?

ESTI
Mama sama Papa mau ikut pengajian bulanan, di
Masjid Al-Aqsa.

ASRAF
Kamu sendiri mau kemana, Nov?
Mau ngajar?

ESTI
Ini kan hari Sabtu?

42
Novia tersenyum.

NOVIA
Enggak Ma, Pa, aku mau ke VSTV buat Taping The
Superchef show.

ASRAF
Oh begitu.
Mau bareng? Nanti biar kita antar kamu dulu ke
VSTV habis itu lanjut ke pangajian.

NOVIA
Nggak usah Ma, Pa. Aku udah pesan taksi.

ASRAF
Ya udah, hati-hati.

NOVIA
Papa Mama juga hati-hati..

ESTI
Yuk, kita keluar bareng.

Mereka pun keluar rumah bersama-sama.

CUT TO.

29.INT. LAVENDER CITY - UNIT RISKA. PAGI

Riska lagi sarapan granola pake susu.

RISKA
Hm.. ternyata enak juga ya sarapan kayak gini.
Udah enak, sehat lagi.
Besok beli yang banyak ah.

TING! Hp nya bunyi.


Riska pun segera lihat hp nya. CU: 1 chat dari cowok lemak.

RISKA

43
Si cowok lemak kirim foto apaan nih?

Riska buka, dan ternyata CU: Foto surat yang ditulis Hakim.
Lalu TING! Muncul chat dari Ikhsan.

IKHSAN (VO/TEXT)
Hakim kayaknya pengen memperbaiki kesalahannya.
Semalaman dia nulis surat kayak gini buat Mbak
Novia.
Kasian gue jadinya.
Tolong dong, lo kirim gambar ini ke mbak Novia.
Biar dia juga tau kalo Hakim bener-bener
menyesal.

PRAK! Riska langsung letakkan sendoknya ke mangkuk dengan


marah.

RISKA
Ini orang keras kepala banget sih!
Emangnya masih nggak jelas ya, kalo gue tuh
ngga dukung si Hakim balik sama Novia.
Gue ini timnya Jenov!!
Jeffrey Novia, tau nggak lo?!

PRAKH! Riska letakkan hp nya dengan kesal, dan lanjut makan.


Dia cuekin chat dari Ikhsan.

CUT TO

30.INT. EMC HOSPITAL. RUANGAN ARJUNA. PAGI

Suster masuk ke ruangan Arjuna. Di sana ada Arjuna, Astrid,


dan Bastian.

SUSTER
Selamat pagi Pak..
Dokter Wildan bilang semua hasil tes Bapak
baik,
Jadi Pak Arjuna, hari ini sudah boleh pulang.

Arjuna dan Astrid lega.

44
ASTRID
Alhamdulillah.

ARJUNA
Makasih, Sus..

BASTIAN
Kalo gitu kalian pulang saja dulu. Istirahat di
rumah.
Biar saya di sini, karena nanti saya mau bicara
sama tim dokter, soal Jeff.

ARJUNA
Oke, Mas.
Tapi saya mau jenguk Jeffrey dulu.

Bastian mengangguk.

CUT TO

31.INT. RUMAH SAMSUL. RUANG MAKAN. PAGI

Tammy lagi sarapan sama Kinara. Mereka makan pakai sandwich


isi keju dan beef. Dan segelas susu buat Kinara, jus jeruk
buat Tammy.

TAMMY
Enak ngga sandwich bikinan Aunty?

KINARA
So delicious!
Enak banget.

Tammy senyum
Saat itu TING!! Hp Tammy bunyi.
CU: sebuah chat masuk ke HP Tammy.
Selamat pagi. Ini dari EMC Hospital Jakarta. Kami menginfokan
hari ini jadwal control Ibu Tammy Ruby dengan Dokter Aini
Wulandari pukul 10:00 WIB

45
Tammy tertegun.

TAMMY VO
Hari ini jadwal kontrolku jam 10.
Kinara gimana ya?
Dia pasti sedih kalo aku tinggal.

Tammy segera ketik chat buat Jo.

INTERCUT WITH

32.INT. EMC HOSPITAL. CAFETARIA. PAGI

Jo lagi sarapan di kantin rumah sakit bersama Miranti. Mereka


udah di tengah obrolan.

MIRANTI
Jadi sekarang kamu dan Tammy deket lagi?

Jo senyum. Walaupun pedih.

JO
Yap. Doain aja kak.
Semoga kami bisa bersama lagi.

Miranti mengangguk.
Saat itu.. TING! HP Jo bunyi. Jo lihat ada chat dari Tammy.

TAMMY OS/TEXT
Jo aku harus pergi sebelum jam 10.
Hari ini jadwal aku cek kandungan.
Kinara bisa aku tinggal?

Jo hela nafas, lalu menatap ke Miranti

JO
Kak.. Mending kakak pulang ke rumah ya..
Soalnya Tammy mau pergi cek kandungannya.
Kasian nanti Kinara kesepian.

MIRANTI

46
Tammy hamil?

Jo ngangguk.

MIRANTI
Berarti bisa jadi alasan kalian kembali dong.
Mungkin aja kan, anak itu yang akan menyatukan
kalian Kembali.

Jo manggut.

JO
I hope so.. Semoga!

MIRANTI
Ya udah kamu lanjut aja makannya.
Kakak mau ke ICU sebentar, siapa tau bisa
jenguk papa, abis itu Kakak pulang.

Jo mengangguk.

CUT TO

33.INT. EMC HOSPITAL. ICU BILIK SAMSUL. PAGI

Miranti lagi jenguk Samsul. Sedih. Menatap Samsul yang


terbaring belum sadarkan diri.

Miranti berbisik lirih di samping Samsul.

MIRANTI
Maaf ya Pa.
Aku baru kembali setelah Papa mengalami
kecelakaan seperti ini.
Aku punya alasan, Pa.
(beat)
Papa cepet sembuh ya.
Dan ngga usah kuatir sama Kinara. Aku akan jaga
Kinara.

Saat itu. Dokter masuk dan hampiri Miranti.

47
DOKTER
Permisi, Bu-
Keluarganya Pak Syarief?

MIRANTI
Ya, saya anaknya..

DOKTER
Kondisi Pak Syarief stabil. Sepertinya sore ini
ventilatornya bisa dilepas.
(beat)
Semangat hidup Pak Syarief sangat tinggi Bu.

MIRANTI
Makasih, Dok.

Miranti senyum miris.


(NOTE: Jadi Miranti dan Samsul ini saling simpen rahasia ya.
Samsul rahasiain kejadian 18 tahun lalu. Miranti juga
rahasiain kalo dia acarana sama Ronny dan sebenernya Miranti
tau kejadian 18 tahun lalu dari Ronny.)

CUT TO

34.INT. EMC HOSPITAL. KORIDOR DEKAT ICU. PAGI

Miranti melangkah di koridor, habis dari ICU. Ia sambil bawa


tas tangan dan kopernya.
Saat Miranti melangkah.. Jeng!!
Miranti lihat di ujung koridor.

POV Miranti: Arjuna dan Astrid melangkah. Arjuna agak


menunduk. Arjuna sudah tidak pakai baju pasien. Sudah ganti
kemeja dan celana lain yang tidak kotor.

Jeng! Sontak mata Miranti membelalak.


Suasana tegang.

CUT TO

48
35.INT. LAVENDER CITY - UNIT IKHSAN. PAGI

Ikhsan lagi ngecek HP-nya, liat kiriman pesannya ke Riska.


CU: Ngga ada balasan dari Riska.
Ikhsan bete.

IKHSAN VO
Songong banget cewek filter-
Udah di-read dari tadi.. Tapi kenapa ngga
dibales??
Gue telpon deh!

Ikhsan telfon Riska.


SFX: Nada sambung. Tapi ngga diangkat.
Ikhsan gusar.

IKHSAN
Huh! Gak diangkat lagi!

Hakim muncul dari kamar mandi, dan lihat Ikhsan nelponin orang
dengan wajah bete.

HAKIM
Kenapa lo, San? Nelpon siapa?

IKHSAN
Eh-- ngga pa-pa.. Ini lagi telfon temen gue
tapi ngga diangkat.. bete gue.
(beat)
Eh lo kalo mau sarapan, sarapan aja. Itu ada
roti tawar. Gue keluar bentar.

Ikhsan berdiri dan beranjak keluar dari unitnya.

Hakim cuma geleng-geleng aja liat Ikhsan yang pergi.


Hakim lalu lihat ada beberapa kertas yang semalam dia tulis.
Hakim ambilin dan tatap kertas itu.
Dia tertegun sejenak. Lalu.. SRAK! Hakim lecek-lecek kertas
itu dan dia buang ke tong sampah.

CUT TO

49
36.INT. EMC HOSPITAL. KORIDOR DEKAT ICU. PAGI

Kembali ke Miranti yang tegang karena melihat Arjuna dan


Astrid. Miranti rogoh tasnya, ambil kacamata hitam.
Set! Miranti bergegas pakai kacamata hitamnya.

Miranti lanjut berjalan, lalu lewati Astrid dan Arjuna.


Suasana tegang!

Saat itu.. SET! Arjuna menoleh sejenak lihat Miranti.


Mengernyit sedikit.
Astrid liat Arjuna, heran.

ASTRID
Pa-- kenapa?

Arjuna noleh ke Astrid, gelengkan kepalanya.

ARJUNA
Ngga. Ngga pa-pa.

Mereka melangkah lagi. Jeng!

CUT TO

37.INT. EMC HOSPITAL. DEPAN RUANG ICU. SIANG

Arjuna dan Astrid sudah tiba di depan ruang ICU. Bicara dengan
suster.

SUSTER
Iya bisa dijenguk.
Tapi 1 orang aja ya, Pak.

ARJUNA
Iya, Suster.
(ke Astrid)
Papa masuk dulu ya Ma.

50
ASTRID
Iya, Mama tunggu di sini ya Pa.

Arjuna mengangguk.
Lalu ia menatap pintu ruang ICU sambil menghela nafas panjang,
menguatkan hatinya.
Setelah itu dia ketuk pintu/pencet bel yang ada di samping
pintu.
Seorang suster jaga ruang ICU muncul dan buka pintunya.

ARJUNA
Permisi Sus, saya mau jenguk anak saya..
Jeffrey Wardhana.

SUSTER
Baik, silahkan pak.

Suster persilahkan Arjuna masuk, setelah itu pintu kembali


ditutup.

CUT TO

38.INT. EMC HOSPITAL. RUANG ICU. SIANG

(ADEGAN INI SUDAH DITAKE. HANYA ISI VO ARJUNA)

Jeffrey terbaring tidak sadarkan diri di dalam ruang ICU.

INSERT: Arjuna masuk ke dalam ruang ICU dengan memakai baju


skort dan alas kaki khusus ruang ICU. Arjuna pandangi Jeffrey
yang terbaring tidak sadarkan diri.

ARJUNA VO
Kamu itu—
Terlalu baik Jeffrey!
Hati kamu terlalu lembut.
Sehingga kamu bisa diperdaya oleh Samsul!!

Arjuna kelihatan sangat hancur dan sedih.

ARJUNA VO

51
Tapi kamu ngga usah kuatir.
Papa di sini.
Papa akan jaga kamu.
Papa akan lindungi keluarga kita!
Papa akan lawan Samsul!
(beat)
Tugas kamu sekarang, kamu harus bangun dan
sehat Kembali.
Karena hati Papa ngga kuat liat kamu seperti
ini.
Bangun ya Jeff! Dan Kembali sehat!

Arjuna kelihatan sangat emosional disini. Takut kehilangan


anaknya, namun tidak mengurangi arogansi seorang Arjuna.
Arjuna terus pandangi Jeffrey yang terbaring tidak sadarkan
diri, dengan sedih.

CUT TO

39.INT. LAVENDER CITY - UNIT RISKA. PAGI

SFX: Suara pintu apartemen Riska digedor.

Lalu Riska datang ke pintu.


Klek! Dia buka pintu dan kaget lihat Ikhsan sudah ada di depan
pintunya.

RISKA
Ngapain lo?

Ikhsan bawa 2 Icecream dalam wadah cone. Ikhsan sodorkan salah


satunya ke Riska.

IKHSAN
Gue mau kasih elu ini!
Eskrim yang lagi viral- Mayiceee..!
Lo mau cobain ngga?

52
Riska membelalak girang.

RISKA
Mau dong, mau!!

Ikhsan kasih ke Riska. Riksa mau ambil. Tapi sebelum Riska


sempet pegang, Ikhsan sudah lepaskan pegangannya, SYUUUT! Ice
cream Cone malah jatuh. Tumpah ke baju Riska dan ke lantai.
Riska kaget.

RISKA
Astaga! Lo gimana sih?

IKHSAN
Ya—sorry..
(beat)
Ini gue masih ada 1 lagi sih..

RISKA
Bentar deh gue bersihin dulu.
Sekalian ambil lap.
(ke Ikhsan)
Lo duduk aja dulu deh.

IKHSAN
Thank you.

Riska bergegas ke kamar mandi.


Ikhsan yang disuruh duduk, malah celingukan cari Hp Riska.

53
IKHSAN VO
Mana yaa, HP-nya si cewe filter??
Kalo dia ngga mau kirim foto tulisan Hakim ke
Mbak Novia, biar gue aja.

Ikhsan celingukan lalu.. JENG!


POV Ikhsan: Ada Hp Riska di meja.

IKHSAN VO
Tuh dia!

Ikhsan lalu letakkan ice cream cone 1 lagi di meja. Di


sandarkan di vas/gelas.
Ikhsan ambil Hp Riska dan buka, dia scrolling mencari nama
Novia di aplikasi chat Riska.
CU: Ikhsan temukan nama Novia di kolom chat dan dia buka.
Lalu Ikhsan ketik-ketik.

IKHSAN VO/ TEXT


Nov, gue dapet foto ini dari Ikhsan.
Kata Ikhsan, ini tulisannya Hakim!
Dia nyesel banget, Nov.

Lalu Ikhsan attach foto kertas itu. Send!


Pas itu…

RISKA OS
Ngapain lo??
Buka-buka HP gue??!

Sontak Ikhsan noleh, gelagapan. Riska udah ada di belakangnya,


menatap heran.
SET! Riska langsung rebut Hpnya.

RISKA
Lancang banget sih!

Riska liat layar HP-nya.


CU: Ada chat yang dikirim ke Novia bersama foto kertas Hakim.
Riska sewot.

RISKA

54
Astaga! Bener-bener deh lo!
Lo tuh ngga sopan banget deh kirim ini ke
Novia- pake HP gue!
Pake nama gue!

IKHSAN
Ya abisnya gue udah minta baik-baik supaya lo
kasih tau Mbak Novia, tapi lo ngga mau.
Kasian tau Hakim!
Paling nggak, biarin lah mbak Novia tau..

RISKA
Tau ah! Keluar lo! Ngerusak mood gue aja!
Keluar!

Riska dorong dan usir Ikhsan ke pintu. Kesel.


Ikhsan akhirnya terpaksa pergi.
Riska liat HP-nya.

RISKA
Gue delete deh chat-nya, siapa tau Novia belum
baca.

Tapi pas Riska lihat. Jeng!


CU: Udah centang 2 biru di bawah chat itu.
Jeng! Riska hela napas kesal.

RISKA
Yaah! Novia udah baca.
Keterlaluan nih si Ikhsan!

Riska jengkel banget.

CUT TO

40.EXT. JALANAN/TAKSI. PAGI

Novia di taksi menuju ke VSTV.


Menatap Hp-nya.
CU: Ada kiriman foto kertas tulisannya Hakim dari nomor Riska.
Novia tertegun. Dia zoom.

55
CU: Tampak lebih jelas foto kertas itu. Ada tulisan Hakim di
sana. “Aku memang bukan suami yang baik, tapi aku akan
berusaha memperbaikinya… Untuk bayi kita..”

HAKIM OS
Aku memang bukan suami yang baik.
Tapi aku akan berusaha memperbaikinya. Untuk
bayi kita.

Deg. Novia terdiam.


Kemudian menutup chat itu. Novia tertegun.

NOVIA VO
Kenapa Riska kirim ini ke aku?
Apa Riska sekarang berpikir kalau aku sebaiknya
kembali sama Mas Hakim?

Novia hela nafas.


Tiba-tiba.. SFX: HP Novia bunyi.
Novia buka lagi.
CU: Ada chat dari Riska lagi.

RISKA OS/ TEXT


Nov! Sorry hp gue dibajak sama Ikhsan.
Tadi itu dia yang kirim, bukan gue!

Novia jadi tertegun lagi.

NOVIA VO
Jadi mas Ikhsan yang kirim?
Berarti Hakim banyak cerita soal hubungan aku
dan Mas Hakim ke dia??

Novia gelengkan kepalanya.

NOVIA VO
Ah udahlah. Ngga usah aku pikirin.

Novia tutup dan masukkan Hp ke tasnya.

56
CUT TO

41.INT. MASJID AL AQSA. TERAS MASJID. PAGI

Esti dan Asraf tiba di masjid. Mereka sama-sama melepas


sepatu/sandal. Esti bantu letakkan sandal Asraf di rak.

ESTI
Sini Pa, biar Mama yang taruh sandalnya.

ASRAF
Makasih Ma.

Esti taruh sandal Asraf, sebelah sandalnya.

ASRAF
Nanti kalau udah selesai, kita ketemu di sini
lagi ya Ma.

ESTI
Iya Pa.

Asraf dan Esti sama-sama melangkah masuk, tapi ke pintu masuk


yang berbeda.
Asraf ke pintu masuk laki-laki, Esti melangkah masuk ke pintu
masuk perempuan.

INSERT: Wijaya muncul dari tempat wudhu (jadi Wijaya sudah


tiba lebih dulu, tapi Wudhu dulu) karena menunduk, ia hampir
tubrukan dengan Asraf.
Wijaya dan Asraf sama-sama terkejut.

WIJAYA, ASRAF
Astaghfirullah!

DENG! keduanya sama-sama terkejut, dan canggung.

WIJAYA
Pak Asraf..

ASRAF

57
Pak Wijaya..

Wijaya mencoba ramah ke Asraf.

WIJAYA
Nggak nyangka bisa ketemu di sini.

Asraf tersenyum kaku.

ASRAF
Ah, iya.

Lalu keduanya sama-sama hening, canggung.

WIJAYA
Ehm.. kalau gitu, mari Pak.

Wijaya dengan ramah ajak Asraf sama-sama masuk.

ASRAF
Iya, mari.

Mereka pun sama-sama masuk ke ruangan dengan canggung.

CUT TO

42.INT. MASJID AL AQSA. BAGIAN PEREMPUAN. PAGI

Esti masuk ke bagian perempuan.


Nampak ruangan itu sudah agak penuh. Esti jadi celingukan
mencari tempat duduk.
Bersamaan dengan itu, Indri yang duduk agak di depan, menoleh
ke belakang dan langsung terkejut saat lihat Esti.
Dengan segera ia pun lambaikan tangannya sambil panggil Esti.

INDRI
Dek Esti!

Esti menoleh dan JENG! dia terkejut melihat Indri tak jauh di
depannya.
Ia pun tersenyum canggung.

58
ESTI
Mbak Indri..

INDRI
Sini, duduk samping saya aja.
Masih kosong, nih!

Esti nampak enggan, tapi dia lihat sekitar sudah penuh.


Yang tersisa hanya di paling belakang.
Esti pun merasa nggak enak kalau nolak tawaran Indri.
Mau nggak mau akhirnya Indri pun duduk di dekat Indri.

ESTI
Makasih ya Mbak.

INDRI
Sama-sama.
(pause) Sama Pak Asraf ke sini?

ESTI
Iya..

INDRI
Novia.. nggak ikut?

ESTI
Enggak, soalnya dia lagi syuting Superchef
show.

INDRI
Oh..

Wajah Indri terlihat agak sedih saat membahas Novia.


Esti bisa melihat hal itu.
Dengan canggung, dia mulai bicara lagi.

ESTI
Oh ya Mba.. makasih ya kemarin sudah kirimin
makanan buat Novia..

Indri tersenyum kecil.

59
INDRI
Sama-sama Dek Esti..
Tapi- Novia makan sop ayam kampungnya kan?
nggak dibuang kan?

Esti agak serba salah. Karena makananya dikasih ke satpam.


Akhirnya Esti jawab.

ESTI
Engga dibuang kok, Mbak..

INDRI
Syukurlah kalau gitu..

DENG! Indri tertunduk sedih.


Esti mulai serba salah.

INDRI
Jujur, kemaren saya sedih..
Waktu Novia bilang nggak akan mau kembali sama
Hakim.

DENG! Suasana mulai tegang.


Esti pun makin serba salah.

INDRI
Saya tau Hakim salah..
Tapi—kenapa NOvia tidak mau memaafkan kesalahan
Hakim?
Apalagi ini kan demi bayi mereka..
(beat)
Iya, saya tahu Novia itu perempuan yang pintar
dan hebat, punya penghasilan..
tapi bagaimanapun seorang anak itu kan butuh
figur bapak dan ibu.
Dan lagi-..

Belum selesai Indri ngomong, Esti langsung menyela.

ESTI
Maaf ya Mbak Indri.

60
Saya tahu niat mbak Indri baik.
Tapi ini hidupnya Novia, jadi tolong.. jangan
paksa anak saya terus.

INDRI
Maaf Dek Esti kalau saya seperti memaksa..
Tapi maksud saya baik.
(beat)
Gini aja, gimana kalo kita bicarakan bareng-
bareng?
Dek Esti, saya, Mas Wijaya, pak Asraf, Novia
dan Hakim. Kita bicarakan dengan kepala dingin.
Cari jalan keluarnya untuk masalah ini.
Mau ya?

Esti mikir sejenak.

ESTI
Saya harus tanya Mas Asraf dulu, nanti setelah
acara ini selesai.
Kalo dia ngga mau ya saya ngga bisa maksa.

Saat itu, Pengajian dimulai, penceramah pun sudah hadir di


depan.

PENCERAMAH
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Indri mengangguk.
Esti dan Indri pun focus untuk mendengarkan ibadah.

JAMAAH (all)
Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..

CUT TO

43.INT. RAFFLESIA HILLS APARTMENT. SIANG

Naima (ceritanya) sedang teleponan dengan Pak Oris. (one way


conversation)

61
NAIMA
Iya Pak Oris?
(pause) Oh iya, Maaf sekali kemarin saya belum
selesai bikin kontennya,
Soalnya tiba-tiba Jonathan harus pergi, karena
Papanya terkena musibah.
(pause)
Baik Pak, nanti akan coba saya tanyakan lagi
sama dia bisanya kapan.
Baik Pak. sekali lagi mohon maaf ya Pak.

Naima tutup telepon, sambil menghela nafas.

NAIMA
Aku coba telepon Jo deh.
Mudah-mudahan dia lagi nggak sibuk.

Naima pun langsung hubungi hp Jo.

INTERCUT

44.INT. EMC HOSPITAL. KORIDOR. SIANG

Jo sedang berjalan di koridor, tiba-tiba Hp nya bunyi.


Dengan segera Jo lihat hp nya. CU: Naima Calling.
Dengan segera Jo angkat teleponnya.

JO
Halo Naima?

NAIMA
Hai Jo, apa kabar?
Gimana kabar Papa kamu?

Jo menghela nafas.

JO
Kemarin sih udah dioperasi.
Sekarang di ICU. Belum sadar.

NAIMA
Oh.. gitu.

62
Naima jadi serba salah mau tanya.
Jo jadi heran dan akhirnya tanya duluan.

JO
Kenapa?

Dengan serba salah, Naima akhirnya ngomong.

NAIMA
Ah, gini.. sorry ya sebelumnya.
Aku cuma mau tanya.. soalnya dari kemarin kamu
nggak ngasih kabar dan aku udah ditanyain sama
pak Oris.
(pause)
Soal konten yang mau kita kerjain itu..
kelanjutannya gimana ya?

Jo langsung merasa bersalah.

JO
Oh iya!! Sorry sorry!
Gue sampe lupa.
Sorry ya, habisnya kemarin gue buru-buru banget
padahal rekaman kita belum selesai.
Ehm.. gimana kalau hari Senin?
Nanti biar kakak gue yang jaga di rumah sakit.

NAIMA
Ya udah, nanti aku bilang ke Pak Oris ya.
Seharusnya dia paham.

JO
Maaf ya Naima, and.. thank you so much.

NAIMA
Iya, sama-sama..
(pause) ehm.. oh ya Jo..

Naima terdiam sejenak.

NAIMA

63
Kira-kira.. aku boleh jenguk Papa kamu nggak?

DENG! Jo langsung terdiam. Agak ragu.

NAIMA
Tapi kalau nggak boleh juga nggak apa-apa kok.

Tapi akhirnya JO mengijinkan.

JO
Boleh kok. Mau jenguk kapan?

NAIMA
Kalau hari ini gimana?
Mumpung Sabtu.

JO
Ok, nggak masalah.
Nanti datang aja ke EMC Hospital, ruang ICU,
atas nama Syarif Hidayat ya.

NAIMA
Oke! Makasih ya Jo.

JO
Sama-sama..

Jo tutup teleponnya.
Naima pun tutup teleponnya sambil tersenyum lega.

FREEZE

64

Anda mungkin juga menyukai