BAH
Putu Wijaya.
SATU
HANSIP
Pagi pagi buta baru saja kami selesai putaran ronda yang terakhir,masuk laporan dari seorang
penduduk desa yang terpencil di pinggiran situ.
HANSIP
Kata mereka,ada yang ganjil terjadi di situ.
HANSIP
Sebagai seorang petugas yang baik dan bertanggung jawab atas keselamatan
lingkungan,sebagaimana yang diwejangkan oleh Bapak lurah kita,kami cepat cepat beraksi.Tak
peduli mengantuk atau capai,karena itu memang sudah menjadi tugas dan kewajiban kami.
HANSIP
Konon penduduk desa yang sedang menggali lubang untuk mengubur warganya yang
mati,kaget,karena ada yang aneh dari dalam tanah. Lubang itu ternyata ada apaapanya
begitu.Aneh memang. Kami juga geleng geleng kepala.Masak ? Di zaman modern ini begitu?
HANSIP
Otomatis mereka menghentikan penggaliannya dan
sebagai warga yang baik,sesuai dengan wejangan Pak lurah,mereka tidak bertindak sendiri,tapi
melapor kan kepada kami.
( tertawa )
Ini bukti bahwa masyarakat sudah mulai bisa menghargai apa yang sepantesnya dihargai.Tidak
seperti duludulu waktu kita para petugas malah dikasih pantat.Ya kan ?!
HANSIP
Cepat saja kami terbang ke situ dengan sepeda.Mereka semua sudah berkumpul di dekat lubang
itu dengan seribu satu pertanyaan. Maklum orang desa.Apa apa mesti takut duluan.
HANSIP
Begitu sampai kami langsung saja mengusut.
HANSIP
Cepat nanti terlambat ! Pisau sama pentungnya mana cepat ambil ! Kata saya pada Semprul yang
HANSIP
Sial,kempes.Mana pompanya ? Kata saya waktu melihat ban sepeda berkerenyut.Mana
pompanya ?
HANSIP
Mana,mana ?
SESEORANG
Waduh kok beginian lagi yang datang !
HANSIP
Mana ?
HANSIP
Apa itu ?
SESEORANG
Ya itu dia.
HANSIP
Jangan ceroboh,lihat saja dulu.
SESEORANG
Bukan.
HANSIP
Bagaimana tadi mula mulanya ? Pentungnya bawa Min,jangan ditinggal di sepeda.
HANSIP
O ya
HANSIP
Siapa tadi yang pertama kali melihat ?
SESEORANG
Saya.
( gemetar )
Saya...
HANSIP
Lihat apa ?
SESEORANG
Saya,saya lihat..
HANSIP
Lihat apa ?
HANSIP
Siapa lagi yang lihat ?
SESEORANG
Ini !
HANSIP
Coba ceritakan. Tenang Min.Siap saja,pisaunya.
HANSIP
Jangan ceroboh.
HANSIP
Bagaimana ?
HANSIP
Apa itu ? Siap Min.
SESEORANG
Suaranya.
HANSIP
Suara apa ?
SESEORANG
Keluar dari situ.
SESEORANG
Waktu kami separuh gali kemaren suara itu sudah kedengaran,tapi kita tidak pedulikan.Tadi baru
mau mulai lagi,kedengaran lagi hhhhhhh begitu.
HANSIP
Suara apa ya ?
HANSIP
Hhhhhhhh begitu ?
SESEORANG
Ya.
HANSIP
Suara apa ya ?
SESEORANG
Tidak.
( pada temannya )
SESEORANG
Tidak.Kami hanya mendengar saja.
HANSIP
Tapi mestinya kalau dengar suara begitu terus dilihat apa begitu.Jadi ketahuan apa begitu.
( kepada kawannya )
HANSIP
Mestinya bawa pentung yang besaran tadi.
HANSIP
Ah ? Masak tidak ada yang lihat ?
SESEORANG
Maaf saja,kami lupa melihat.
HANSIP
Ya mestinya dilihat.Lain kali kalau ada apaapa, jangankan suara hhhhh begitu,misal lihat semut
yang kira kira nggak umum,misalnya kepalanya dua, terus diperiksa dulu,jadi tidak bingung. Ya
kan?
SESEORANG
Sebetulnya kami ingin lihatjuga,tapi takut.
HANSIP
Lho,lho jangan cepat takut.Lihat dulu,baru takut Jangan seperti zaman penjajahan,apa apa
takut,ya akhirnya kalah terus.Salah itu !
SESEORANG
Kami tidak takut,soalnya jangan sampai nanti terlanjur salah.
HANSIP
HANSIP
Takut itu yang meyebabkan kita salah.
SESEORANG
Maaf saja Pak.Maklum.
HANSIP
Jadi lain kali,harus diperiksa yang cermat begitu. Ya kan Min.Kami juga minta maaf, habis
sepedanya !
HANSIP
Dulu juga pernah ada laporan seperti ini.Bantuan dikerahkan,tapi nyatanya tidak ada apa
apa.Sialan.
HANSIP
Akhirnya kita yang malu sendiri kepada bapakbapak di kantor.Tapi tak apa,tenang saja !
HANSIP
Janganjangan ini juga begitu,takut saya.
HANSIP
O,pasti tidak.Ayo kita lihat sekarang.
SESEORANG
Silakan Pak.
SESEORANG
Itu dari sana itu
( menunjuk ke lubang ).
HANSIP
Seperti apa ?
HANSIP
O mungkin,
( berpikir )
HANSIP
Enggak ah,tak mungkin.Ini hhhhhh begitu kan ?!
SESEORANG
Betul.Hhhhhhhh !
( kepada kawannya )
Ya kan ?!
SESEORANG
Seperti orang menangis.
HANSIP
Apa ? Menangis ? Kenapa menangis ? Bukan hhhhhh begitu ?
SESEORANG
Entah telinga saya yang salah,tapi saya mendengar seperti orang menangis tersedu sedu.
Huuuuuu....begitu.
HANSIP
Wah ini lain lagi. Tadi hhhh sekarang ngggggg,yang betul mana ini ?
( tertawa )
HANSIP
Kamu kok ketawa.
HANSIP
Habis lainlain ceritanya.Siapa yang mendengar lagi di sini ? Jangan lainlain !
SESEORANG
Saya tidak mendengar betul,tapi rasanya memang seperti orang menangis.Nggggg begitu.
( kepada kawannya )
Ya kan ? Ngggg
( agak lain )
( berpikir )
Atau nggggggg ?
( lain lagi )
SESEORANG
Ya. Nggggggg
( lain )
begitu,Pak.
HANSIP
Ah
( tersenyum )
masak,kok lainlain ?
SESEORANG
Betul Pak,sumpah mati.Dari situ.
HANSIP
Dari yang ada kain terpal itu ? Lho ada sajen ?
SESEORANG
Tadinya tidak ada kain terpalnya,itu kami yang taruh di situ untuk pengaman.
HANSIP
Pengaman ? Sajensajen itu apa ?
SESEORANG
Itu sarat.Untuk penawar.Ya kan ?
ORANG TUA
Itu begini,dik,sekedar jaga jaga kalau kalau siapa tahu ada kiriam santet dari situ.Sedia
payung sebelum hujan.Blekmejik kata orangzaman sekarang.
ORANG TUA
Santet.
HANSIP
Santet ? Hhhhhhh santet apa !
HANSIP
Hati hati Min,jangan ceroboh.
ORANG TUA
Ya pasti ada orangnya.
SESEORANG
Desa sebelah itu memang sirik pada kami,Pak. Soalnya di sini air melimpah terus.Di situ belum
apa apa sudah kering.Padinya gagal terus !
SESEORANG
Jangan mengadu domba !
HANSIP
Apa di sekitar ini sering ada kancil ?
SESEORANG
Kancil ? Untuk apa,Pak ?
HANSIP
Ada tidak ?
HANSIP
Kamu kok mau cari kancil,untuk apa ?
HANSIP
Ya barangkali ada,begitu.Ada ?
SESEORANG
Suka ada Pak.Dulu kan panen ketimun gagal gara gara dimakan kancil.
HANSIP
Mungkin ini kancil kalau begitu.Ambil pacul satu,Min.
HANSIP
Barangkali di situ
kancil masuk lubang,kalau malam kan kedengarannya seperti orang nangis. Nyatekancilkita
malam ini.
HANSIP
Ah jangan guyonan,Min.
SESEORANG
Masak kancil.Kedengaran menangis,jelas ngggggggg begitu.Kalau kata kancil kan kami sendiri
yang sudah bereskan.
HANSIP
Iya kamu ini kok ? Kancil !
( menarik )
( menciumcium )
Nggak itu !
HANSIP ( tertawa )
Guyon ! Maksudnya supaya jangan terlalu tegang.Jangan terlalu ngotot kalau menghadapi
massa.Coba anak anak dan wanita wanita mundur dulu.Yang tuatua juga.
HANSIP
Yang mudamuda ke mari,siapsiap di sini.Bawa paculnya.
HANSIP
Itu yang tua,sini dekatdekat di sini.
ORANG TUA
Saya dari situ saja.
MENJAUH
SESEORANG
Cucu saya sudah lima,biar yang mudamuda saja.
HANSIP
Yang pertama kali mendengar siapa tadi ?
SESEORANG
Sedang semaput Pak.Lagi diurut sekarang.
HANSIP
Yang tadi dengar hhhhhh itu mana ?
SESEORANG
Saya.
HANSIP
Sini !
SESEORANG
Tidak usah Pak.Yang lain saja
HANSIP
Yang lain bagaimana,wong sampeyan yang dengar sendiri begitu.Ini kita mau buktikan sekarang
supaya jangan terusterusan takut. Sini.
SESEORANG
Tidak Pak,yang lain saja.Saya rela.
HANSIP
Tidak bisa dong situ yangdengar,kok orang lain.
HANSIP
Begini ya.Ini kita sekarang mau membuktikan yang katanya ada bunyi hhhh di sana.Benar tidak.
Kalau benar,bunyi apa itu? Kalau tidak,jadi tidak usah takut.Supaya jangan tuman baru dengar
bunyi
begitu saja sudah takut,padahal cuma kancil.Ayo !
SESEORANG
HANSIP
Jangan dipaksa.
HANSIP
Ya sudah.Kita lihat saja sekarang samasama apa ini.Masak ada bunyi hhh,ya kalau bukan ular
mungkin binatang lain.Apa beruang ? Babi hutan begitu. Atau
HANSIP
Kancil
HANSIP ( diam )
Jangan guyonan ! Atau anak raksasa.
HANSIP
Ya namanya hutan,isinya macammacam.
ORANG TUA
Dengar ! Dengar, kedengarannya nangis lagi !
HANSIP
Apa ?
HANSIP
Jangan ceroboh.
ORANG TUA
Menangis lagi sekarang.Itu,itu jelas, jelas sekali.Seperti
HANSIP
Seperti apa ?
ORANG TUA
Sudah berhenti lagi.Hanya sebentarsebentar kok.
HANSIP
Apa ya ? Coba lihat.
( mendekati lubang )
HANSIP ( tertawa )
Lho kok malah mundur ? Ngak apaapa kok.
( maju )
Kancil saja,takut !
HANSIP
Awas !
TIARAP
HANSIP
Pacul,pacul !
ORANG TUA
Jangan dilempar,jangan dilempar ! Ini yang melempar,Pak.
SESEORANG
Bukan ! Dia !
( mengeluarkan pisaunya ).
SESEORANG
Dia Pak,bukan saya.
HANSIP ( tertawa )
HANSIP
Kresekk tadi itu bukan karena dilempar tapi
HANSIP
Tenang !
HANSIP
Tapi di situ seperti ada tangan
HANSIP ( tertawa )
tenang !
( tibatiba diam )
Apa
HANSIP
Ada tangan di situ keluar
HANSIP
Tangan apa ?
HANSIP
Begini.
HANSIP
Di situ ?
HANSIP
Ya.
HANSIP
Ah masak ?
HANSIP
Ada tangan
HANSIP
Sttt ! Tidak ada apaapa.
ORANG TUA
Ada tangan di situ ?
HANSIP
Ya.
ORANG TUA
Betul kan ! Tangan kok.
SESEORANG
Memang.Saya juga lihat kemaren.Tangan begini.
MENGEPALKAN TANGANNYA
ORANG TUA
Bukan begitu.Begini.
( Menggerakkan Tangannya )
Ya kan,Pak ?
HANSIP ( Berpikir )
Begini
( Menggerakkan Tangan )
( Mengepalkan Tangan )
tadi ?
HANSIP
Tapi tangan siapa ?
SESEORANG
Dulu
(Berpikir ),
dulu
HANSIP
Dulu kenapa ?
HANSIP
Dulu ada yang terbunuh di sini ? Waktu zaman revolusi ?
SESEORANG
Desa di sebelah itu memang banyak akalnya, Pak. Ini pasti gerpol mereka.
SESEORANG MEMBANTAH
SESEORANG
Jangan mengadu domba !
HANSIP
Kalau memang betul,itu bukan adu domba. Betul ? Betul desa sebelah itu memang sirik ?
SESEORANG
Itu fitnah ! Bapak jangan terlalu cepat percaya ! Sebetulnya ini begini sebetulnya.Sebetulnya ini
begini.
( BERBISIK )
( Tertawa )
( Kepada Semua )
Saya sejak dapat laporan,lalu waktu naik sepeda kemari memang sudah merasa,ini pasti ada
apaapanya. Sesuatu begitu.Bener kan ? Apa ?
HANSIP
Ckckck ! Waduh,waduh,berat ini.
HANSIP
Berat ya ?
HANSIP
Bawa rokok ?
HANSIP
Untuk apa ?
TAPI MENGULURKAN
HANSIP
Pusing kalau begini
HANSIP
Bagaimana bagaimana sebetulnya,coba terusterang saja !
SESEORANG
Sebetulnya kami
ORANG TUA
SESEORANG
Lihat dia lagi !
SESEORANG
Bunuh sekalian supaya jangan ngaco lagi !
SESEORANG
Ayo bunuh kalau berani.
ORANG ORANG MAJU TAPI KEMUDIAN MEREKA MUNDUR KARENA DARI SANA
ORANG TUA
Sabar,sabar,jangan berkelahi.
( Kepada Hansip )
SESEORANG
Kami selalu difitnah ! Kalau memang perlu bunuhbunuhan,sekarang saja !
SESEORANG
Jangan percaya Pak ! Bapak tahu siapa dia ini ?
SESEORANG
Dia orang kampung sebelah.
SESEORANG
Kamu jangan ikut campur di sini !
SESEORANG
Lho bagaimana tidak ikut campur kalau kami difitnah ! Tanah kuburan ini juga tanah kami,
bukan cuma milik kamu !
SESEORANG
Kalau memang orang yang akan dikubur di sini terlalu banyak dosanya,sampai tanah menolak
dia dikubur di sini,kami juga tidak setuju ! Ini bisa bikin sial nanti !
SESEORANG
Orang itu tidak boleh dikubur di sini !
SESEORANG
Sumpah Pak ini,ini
bagaimana?
ORANG TUA
Ya jelaskan saja.
SESEORANG
Di situ itu Pak.
( Menunjuk Ke Lubang )
SESEORANG
Sebelum digali kemaren saya sudah mimpi malamnya ada orang menangis minta tolong bilang
jangan, jangan,begitu ! Ngeri sekali Pak.
HANSIP
Maksudnya jangan digali ?
SESEORANG ( Menjawab )
HANSIP
Bagaimana mereka tenang,kita saja tidak tenang. Tenangggggg !
ORANG ORANG TAMBAH RAMAI BICARA MALAH ADA YANG SEPERTI MAU
BERANTEM.
HANSIP
Jangan gontokgontokan !
HANSIP
Makanya aku bilang berat tadi,begini ini !
( Meniup Sempritan Keras Sehingga OrangOrang Berhenti Ribut Lalu Memberi Perintah )
Jangan gontok gontokan ,ini semua bisa ditangkap satu desa kalau bikin kerusuhan.Mau
ditangkap ?!
SEMUA TERTIB.
HANSIP
Ayo duduk !
HANSIP
Siap Min,kalau ada apa apa lari cepat.Ini namanya massa lagi panik.Pakai taktik waktu kita
gerilya !
HANSIP
Jangan ceroboh.
HANSIP
Sekarang begini.Kita usut dari awal dulu. Bener nggak ?
( Berbisik )
SESEORANG
Tanah kuburan kami,Pak.
SESEORANG
Ini tanah kami !
SESEORANG
Siapa yang berani merebut tanah kami, berarti mau mati !
SESEORANG
Itu tanah kami ! Langkahi dulu mayat kami,baru bisa menanam bangkai di sini !
SESEORANG
Kami tidak takut mati !
SESEORANG
Ayo buktikan sekarang ,jangan ngomong saja !
HANSIP
Tenang ! Tenang !
ORANG TUA
Sudahsudah jangan berkelahi lagi.Ini ada Pak Hansip,malu kita !
SESEORANG
Kami hanya minta kepatutan,kami tidak suka berkelahi sebetulnya.
SESEORANG
Biar,kalau satusatunya jalan mencari kepatutan dengan berkelahi,kami berani !
SESEORANG
Kami juga berani kalau ditantang !
ORANG TUA
Jangan-jangan,malu kita dilihat begini !
HANSIP
Bukan malu lagi,ini mainmain api !
SESEORANG
Daripada malu lebih baik mati !
SESEORANG
Kalau mau cari mati,ayo sudah sekarang ini!
ORANG TUA
Sudah,jangan gontok-gontokan,kita kan masih bertetangga.
SESEORANG
Jangan mentangmentang kami tidak air, langsung dibilang kami sirik.Kamimemang tidak
punya air tapi kami punya harga diri,kami tidak sirik.
SESEORANG
Kami tidak bisa nanam padi,tapi kami bisa makan ketela.Mengapa mesti sirik.Kamu yang
sirik.Kamu kira karena tidak punya padi kami mati.nyatanya pintu gerbang desa kami lebih
hebat dari pintu gerbang kalian.Dan Hansip kami naik motor bukan naik sepeda.Kamu yang
sirik,bukan kami.
SESEORANG
Mereka yang sirik Pak.Biar tidak punya air tapi pemudapemuda kami sudah banyak jadi mahasis
wa sekarang.Mereka apa ? Semua tani dari dulu sampai sekarang.Ya tidak ?! Ngaku saja !
SESEORANG
Kami tidak akan menjawab.Karena kalau kami menjawab mereka akan senang. Tidak
jangan,buat apa kita menyenang nyenangkan hati tukang santet !
SESEORANG
SESEORANG
Kalau tidak mengapa ada suara orang menangis dari lubang kuburan itu. Mengapa ada tangan
begitu begitu ?
SALAH MENIRUKAN
ORANG TUA
Hee ! Begitu !
SESEORANG
Ya ! Mengapa ? Kalau tidak sirik !
SESEORANG
Kami tidak tahu.Barangkali yang mati di situ dosanya banyak,jadi tanah menolak dia dikubur di
sini.Siapa yang mati,coba !
HANSIP
Siapa ?
SESEORANG
Itu kan,bromocorah yang kami usir dari desa kami di sini malah dilindungi.Di sini dia menghasut
bi
kin bendungan sampai kami kami tidak dapat air lagi.Karena dia mau balas
dendam.Bromocorah begitu jangan dikubur di sini !
SESEORANG
Lihat,dia memang mau menghalangi kita.
( Kepada Hansip )
HANSIP
Min sini Min,bantu sini !
HANSIP
Tadi katanya
HANSIP
Sini kamu,kok malah pegang sepeda,tidak akan hilang
HANSIP
Tadi akurakur saja,kok tiba tiba gontok gontokan
ORANG TUA
Sebelah di situ orang orang dari desa itu di sebelah yang tidak punya air.Ini kami semua. Kami
disan
HANSIP
Sengketa ini sudah lama ?
ORANG TUA
Sudah.
SESEORANG
Setiap ada kesempatan mereka pasti mengganggu. Masak ada suara dari dalam lubang,ada
tangan keluar kalau mereka tidak pakai santet.Maksudnya supaya kita kacau . Dasar !
HANSIP
Maaf ya,sekarang saya ini bingung.Benar tidak ini ada suara dari lubang itu ? Ya benar tadi juga
mesudah dijawab.Dan ada tangan.Kamu yang lihat kan?
HANSIP
Bagaimana ya,tadi mungkin agak bingung begitu jadi
HANSIP
Tangan ! Jangan diubah ubah lagi.Itu kan ? Sekarang ternyata ada dua soal. Kalian sudah
gontokgontoan begitu.Ini membahayakan keamanan ! Catat Min ! Semuanya akan kami
laporkan
SESEORANG
Laporkan saja,biar pembagian air adil !
SESEORANG
Boleh laporkan,kami sudah tidak sabar !
SESEORANG
Dasar kampungan !
ORANG TUA
Dengar ! Dengar,itu kedengaran lagi !
HANSIP
Apa ?
ORANG TUA
Ada yang menangis lagi.Dari situ !
( Menunjuk Ke Lubang )
Keras sekali !
HANSIP
O ya jelas !
( berbisik )
HANSIP
Nggak juga.
( mengeraskan suara )
Di situ ya ?
ORANG TUA
Betul.
HANSIP
Orang menangis ?
ORANG TUA
Ya,menangis.
HANSIP
Siapa yang menangis ?
HANSIP
Tidak perlu siapa,tapi ada.Dengar tidak ?
HANSIP
Tidak.
HANSIP
Aku juga tidak.Ini semua orang gila.
ORANG TUA
Siapa itu,siapa itu yang menangis ? Kenapa kamu menangis ? Kamu mau apa ?
SESEORANG
Bohong ! Tidak ada orang menangis,aku tidak dengar apa apa.Ini fitnah !
SESEORANG
Jangan dekat dekat !
SESEORANG
Kalau mau mati boleh maju !
SESEORANG
Sudah,sudah,kita pulang saja !
SESEORANG
Ayo pulang sana,jangan rusuh di sini.
ORANG TUA
Jangan ! Jangan nangis terus ! Nanti nenek bilang sama mereka.Nanti semuanya akan dipenuhi.
SESEORANG
Apa ?! Bangsat ! Kita dibilang penipu !
HANSIP
Stop ! Awas,jangan bikin onar !
HANSIP
Ada yang menangis di dalam tanah menandakan kita sudah lalai merawat warisan leluhur
kita.Kita
hanya bisa merusak,tidak pernah lagi merawat.Kamu dengar tidak itu ? Mengerti ?!
HANSIP ( berbisik )
Betul kamu dengar ?
HANSIP
Dengar apa ?
HANSIP
Orang nangis.
HANSIP
Di mana ?
HANSIP
Gombal !
SESEORANG
Tapi tidak ada yang menangis,Pak. Siapa mau menangisi bromocorah. Malah bagus mati.
SESEORANG
Kalau tidak ada yang nangis masak dia dengar orang nangis ?!
SESEORANG
Untuk memfitnah kami.
SESEORANG
Bangsat !
Tukang santet !
SESEORANG
Bromocorah !
( orang ribut )
Dan,dan,dengar ! Di sini juga sudah digunakan santet seperti kata bapak ini.Itu semua berarti
bikin kerusuhan !
SUARA TANGIS.
ORANG TUA
Dia menangis terus ! Jangan menangis maafkan kami jangan menangis !
HANSIP
Ada lubang kuburan menangis,ada suara hhhhhh,ada tangan beginibegini.Pendeknya di sini
sudah ada yang bukanbukan.Baik ini merupakan kenyataan atau apa begitu,tapi ini semua
pendeknya sudah jadi sumber keonaran.Catat Min ! Ini bias dilaporkan !
HANSIP
Kami jatuh bangun ke mari,padahal kami sebetulnya sibuk dikejarkejar kerjaan lain.Memang
kami
cuma mengurus orang ? Lho,kami juga manusia biasa yang punya anak bini dan
rumahtangga yang harus diurus.
HANSIP
Kalau gajih gede sih boleh.Tapi apa ? Kenyataannya apa ? Tanggungjawabnya yang makin hari
makin gede sampai kami tiap hari kelenger.Bayangkan sepeda saja,barang rongsokan seperti
itu,padahal tugas berat begini.Jadi minta pengertian saudara saudara,minta pengertian.
SESEORANG
Tapi kami tidak sirik !
HANSIP
Diam ! Mau diam tidak ? Kalau kita ngomong pasti belum apaapa dicaplok.
SESEORANG
Mereka yang memfitnah !
HANSIP
Itu lihat sendiri.Mentangmentang kita Hansip,terus tidak digubris.Kalau kami pulang dan lapor
semua ini,sebentar lagi tentara datang ke mari bawa panser ngobrakngabrik kerusuhan ini. Mau
minta diobrak abrik ya ?! Mau dilaporkan sekarang?
SESEORANG
Jangan Pak.
HANSIP
Makanya diam ! Catat Min !
HANSIP
Bukunya memang tidak ada,tapi kita catat semuanya di sini.
( Menunjuk Kepala )
HANSIP ( Berbisik )
Senjata apa ?
Kami ini petugas.Berani pada petugas berarti menentang Pak lurah. Jangan cobacoba minta
dikirim panser ya ! Kami datang ke mari untuk menolong, jangan gontok gontokan terus.Bersatu
teguh bercerai jangan.Mengerti ?
HANSIP ( Berbisik )
HANSIP
Alasannya apa ?
HANSIP
Bilang saja ada rapat di Kelurahan.
HANSIP ( Maju )
Baiklah.Sesudah kami catat semuanya, kami akan kembali sekarang ke kelurahan untuk
memberi
kan laporan.Kebetulan sebentar lagi akan ada rapat.Ayo ! Kehadiran kami di situ mutlak !
HANSIP ( Keras )
Tapi nanti sebentar lagi ada rapat di kelurahan,kalau kita tidak ada di situ bisa kacau Ini penting
sekali !
HANSIP
Lalu mereka bagaimana ?
HANSIP ( menoleh kepada orangorang itu yang memperhati kan dengan tegang )
Kami sudah catat semua. Kami kembali sekarang untuk melapor. Harap jangan membuat
kerusuhan.
HANSIP
Mereka tak percaya ! Janganjangan kita nanti yang disantet.
SUARA TANGIS.
( melempar )
Jangan main fitnah ! Sudah tua tidak tahu malu, masak lubang diajak omong ! Mana ada orang
nangis dalam tanah ! Semua asalnya dari bacot kamu sendiri. Kalau otak sudah becek lubang
pantat juga bisa merengek. Fitnah !
SESEORANG
Betul Pak,mereka pintar memfitnah !
HANSIP
Eeee kamu juga diam.Dari tadi kamu sumber kerusuhan.Kalau tidak ada kamu desa ini aman
tenteram.Menuduh orang main fitnah segala. Pulang sana urus bini kamu
saja.Janganngerongrong !
SESEORANG
Urus lubang kubur kamu sendiri !
HANSIP
Eee siapa itu ngomong.
HANSIP
Itu dia !
HANSIP
Kamu bilang apa ?
SESEORANG
Urus kubur kamu sendiri ! Tukang santet!
HANSIP
Diam !
( berbisik )
Bangsat. Ini akibatnya kalau kebanyakan tinggal di sawah,jadi mapat seperti selokan . Tidak
usah ngomong lagi,main tuduh terus.Tidak ada akibat tanpa sebab.Kalau orang di situ menuduh
kalian memfitnah,jangan balas dengan memfitnah orang itu.Itu namanya main ping pong,ya
bagaimana tidak runyam.
HANSIP
Diam ! Diam itu emas. Dan kamu
kamu pulang sekarang dengan tenangtenang.Cari kesibukan lain,kerja bhakti apa ,jangan sirik
jangan main santet !
HANSIP
Awas jangan ceroboh !
SESEORANG
Tapi kami bukan
HANSIP
Cukup,aku sudah capai ngomong.
ORANG TUA
Jangan menangis,jangan menangis
HANSIP
Edan,edan ! Apaapaan itu dari tadi,ngintipin lubang terus.Ini semua kurang koordinasi.Brengsek
!
Bukannya menolong malah lempeng saja bikin busuk ! Lihat kiri kanan kamu sedikit.Lihat!
Lihat!Egois! Suruh mereka lihat !
HANSIP
Min,kamu galak sekali sekarang.
HANSIP
Lihat !
Lihat baik baik mata,hidungnya,sama kan ! Kok mau maunya membetot saudara sendiri,yok opo
rek.Memangnya kalau mereka celaka,kamu tidak ikut kelenger ?! Picik !
HANSIP
HANSIP
Soal biasa begini jadi urusan panjang.Itu makanya kita kalah sama Jepang kalah sama orang bule
! Mengerti ? Kapan kita bisa maju kalau gontokgontokan terus.Gontokgontokan sama mu
suh.Sama kolonil,jangan sama tetangga kamu. Gontokgontokan sama bini kamu.Gontokan sama
HANSIP
Imperalis
HANSIP
Apa ?
HANSIP
Imperealis !
HANSIP
Sudah tadi ! Pendeknya gontok gontokan sama yang pantas digontoki,jangan sirik,jangan
memfitnah saudara sendiri.Itu namanya bukan membangun tetapi menjebol.Musuh boleh
dijebol,bini kamu jebol,kok tetangga ! Memangnya kucing !
HANSIP ( berbisik )
Jangan keenakan.
HANSIP
Cukup,sudah bagus.
HANSIP
Bagus ! Mulai hari ini semua harus rukun.Ayo salam salaman,maaf maafan tidak peduli salah
atau benar. Pasti ada yang salah ada yang benar,tapi kita tidak mencari siapa salahsiapa benar
HANSIP
Semua salah semua benar
HANSIP
Kita cari damai,itu,itu semua yang di situ,pulang,bereskan urusan kalian sendiri,jangan
mengurus mayat tetangga.Dan kamu di situ teruskan menggali,langsung kubur jangan ditambahi
dongeng macam macam ! San
( tak jadi )
HANSIP ( mengalihkan )
Orang menangis,ada tangan begitu begitu,ada suara hhhhhh,apa,tidak lucu !
HANSIP
Ayo kerjakan cepat,jangan dablek terus,sudah merdeka kok malah mundur ! Ora elok mas !
HANSIP
Jadilah warga yang baik.
HANSIP
Berdesiplin !
( kepada kawannya )
LA MEMBERIKAN LAPORAN.
HANSIP
Jadi setelah aman dan jelas duduk perkaranya baru kami berani pulang,sambil memperingatkan
kepada mereka,awas hatihati,sekarang kita diuji jadi harus waspada.Musuh dalam selimut ada di
manamana sedikit lengah,setiap saat bisa mampus diterkam.
HANSIP
Mereka minta maaf dan berjanji akan belajar dari pengalaman.Lalu mereka memberikan rokok
ini
HANSIP
O dikasih itu ya ?
HANSIP
Kami juga dikasih
HANSIP
Lho,uang ? Dapat di mana itu ?
HANSIP
Tapi ini kami sengaja ambil sebagai barang bukti.
Ketika kami datang kami lihat di samping lubang kuburan itu sudah ada sajen,terdiri dari
buahbuahan dan uang yang rupanya dipersembahkan kepada lubang yang menangis itu.Saya
ambil sedikit untuk bukti.
HANSIP
Memang ! Untung kami datang,kalau tidak,wah !
HANSIP
Itulah.Soalnya pengabdian kepada tugas perlu sekali ditunjang oleh sarana.Karena kalau kita bisa
bertindak cepat,segalanya bisa diatasi. Terus-terang umpama kita diperlengkapi dengan sepeda
motor,otomatis gerak kita bisa lincah ,kalau ada apa apa bisa cepat.Motor penting
sekali.Sekarang yang ada cuma sepeda.
TERKEJUT
HANSIP
Cuma satu lagi. Sudah tua,sepeda perempuan lagi.Tambah bannya bunting semua,tiap kali mau
dipakai pasti gembos.
(melihat kawannya )
Kenapa Min ?
HANSIP
HANSIP
Apa?
HANSIP
Sepeda kita ketinggalan di situ !
HANSIP
Lho,rasanya sudah dibawa ?
HANSIP
Masih di situ !
HANSIP
Masak ?!
HANSIP
Awas !
ORANG TUA
Siapa itu ? Siapa ? Siapa ? Jangan menangis, jangan menangis terus,jangan terus menangis.
Siapa.siapa itu.Jangan
ORANG TUA
Siapa itu,siapa itu ?
LURAH
Siapa itu ? Siapa itu ? Mat ! Amatttt ! Panggil Pak Amin,panggil Pak Amin di pos !
SUARA TANGIS YANG DAHSYAT ITU BAGAI BENDA YANG BERAT MENGHEMPAS
KE ATAS BUMI KEMBALI DENGAN MENGGELEGAR.LURAH SEMPOYONGAN .
LURAH
Siapa itu ???
LURAH
Ck-ck-ck ! Coba periksa. Begini ini.Tidak ada apaapa kelihatannya,tapi ada !
BU LURAH
Makanya apaapa jangan dibiar saja,mesti cepat diladeni.
LURAH
Coba periksa lagi ada apa sebetulnya di balik semua ini.Politik atau kriminalitas biasa.
Janganjangan anu lagi.
BU LURAH
Sebelum terlanjur harus cepat ditanggapi, nanti kebacut begitu,susah jadinya.
HANSIP
20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya
Betul,Bu.
LURAH
Kalau memang perlu bertindak lebih jauh,nanti kita laporkan pada Bupati.Tapi kita harus
membawa bukti lengkap.
BU LURAH
Dari dulu kan kita memang apik begitu,apaapa mesti beres,ya kan Dik ? Ini juga jangan karena
nila setitik rusak susu sebelanga.
HANSIP
Betul.Jangan karena nila setetes.
HANSIP
Jangan sampai reputasi kita anjlog.Wong dulu waktu zaman gali-gali itu,kita sendiri yang paling
aman di sini.
BU LURAH
Ya begitu.Dik Min ini yang dulu berjasa itu ya ?
HANSIP
Ya kami berdua Bu.
BU LURAH
Memang.Wong kita pernah terpilih sebagai desa itu kok,ya wajibnya kita jaga terus,sebab itu kan
kebanggaan.Kebanggaan kan namanya Pak.
LURAH
Ya.
BU LURAH
Ya kan Dik ? Sekarang ini kita apa lagi.Yang namanya merdeka sudah.Ya tinggal menjaga nama.
Kalau tidak bisa menjaga nama,kan kemer dekaan itu malah menggerog oti kita sendiri.Ya kan ?
HANSIP
Namanya merdeka,tapi kita harus menghormati kemerdekaan orang lain,Bu.
BU LURAH
Betul.
LURAH
Makanya ada pepatah bebas
HANSIP
BU LURAH
Ya,begitu.Lha kok ada orang yang maunya cuma be
bas
HANSIP
tapi tidak mau bertanggungjawab.
LURAH
Itu yang harus kita cegah.Ya ?
HANSIP
Siap Pak.Ambil kendaraannya Min !
BU LURAH
Itu,itu lihat sudah mulai lagi.
LURAH
Aneh,ada apa ini ! Apa ini Min ?
HANSIP
Kami periksa sekarang Pak.
(Kepada Kawannya )
Min cepat !
LURAH ( Berteriak )
Apa itu ? Ada apa itu ? Siapa,siapa itu ?
Sia
BU LURAH
Sudah,sudah Pak !
Sudah,sudah.
LURAH ( berteriak )
Diam ! Siapa itu ?!
LURAH
Apa itu ?
BU LURAH
Sudah ! Tenang saja. Kan ada Pak Amin.Biar mereka menjajaki dulu.Tidak elok kalau turun
tangan sendiri,seperti tidak ada orang lain.Ya kan Pak Amin ?
HANSIP
Betul.
Minnnn ! Cepat !
HANSIP
Kami titip di sini Bu.Biar kami jalan saja kesitu.
LURAH
Pakai saja .Wong dibelikan motor untuk dipakai bertugas,kok diemaneman.
HANSIP
Tapi bensinnya habis Pak.
LURAH
Ah masak ?
HANSIP
BU LURAH
Ini,ini ada.
( Mengulurkan Uang )
Ya kalau tidak ada bensin bagaimana bisa.Beli saja apa yang perlu. Peralatan bagus memang
memerlukan perawatan.Ini.
HANSIP
Ambil Min.TerimakasihBu.
BU LURAH
Sudah sarapan belum ?
HANSIP
Sudah.
HANSIP
Belum Bu.
BU LURAH
Sana ke belakang dulu,sarapan nanti lemes lutut nya.Bagaimana bisa bertugas dengan baik kalau
utut lemes.
HANSIP
Betul.
BU LURAH
Sini !
HANSIP
Malu ini jadinya.Kamu sih !
( Kepada Lurah )
Maaf Pak.
HANSIP
Ya belum Pak.
HANSIP
Wah malu ini.
( jalan mengikuti )
HANSIP
Punya vitamin tambah darah Bu ?
LURAH
Ada apa sebenarnya di situ ?
SESEORANG
Kami menangis Pak Lurah.
LURAH
Kenapa ?
SESEORANG
Kami bingung.
LURAH
Kalau ada apaapa cepat laporkan.
SESEORANG
Sudah kami lapor semua.
LURAH
Tapi kok berisik terus ?
LURAH
Lho kenapa ?
SESEORANG
Habis kami diserang terpaksa kami serang lagi.Kami berani karena betul Pak.Seperti kata Pak
Amin itu.
LURAH
Tidak boleh gontokgontokan,semua harus ikut menjaga ketertiban.
KEDUA KELOMPOK YANG BERTENGKAR ITU CAMPUR JADI SATU DAN MEMBUAT
PENGADUAN YANG MENYULITKAN,KARENA ISINYA SALING BERTENTANGAN.ME
REKA BEREAKSI TERHADAP KELOMPOK LAIN DENGAN SENGIT,TETAPI MENGA
RAHKANNYA PADA LURAH.KADANGKALA SATU ORANG MEWAKILI ISI HATI KE
DUA KELOMPOK.
SESEORANG
Mereka sirik !
SESEORANG
Kami difitnah ! Masak kami dituduh tukang santet !
SESEORANG
Mereka memutar balik soal !
SESEORANG
Panen mereka gagal,kami dituduh nyerobot air. Mereka sudah lama dendam pada kami.Kami
difitnah,masak kami dituduh membuat kekacauan,menghalanghalangi mereka menggali kuburan.
Katanya ada suara menangis dari dalam tanah,katanya kami yang bikin.Masak ! Apa-apa kalau
sudah marah,pasti kami jadi kambing hitam.Mereka menghina kami.Orang yang meninggal ini
sangat kami hormati karenasudah memelopori membuat bendungan, walhasil sawah yang
tadinya kering jadi subur lagi.Beliau mengajak pemuda pemuda bekerja keras,tapi mereka kok
bilang almarhum itu bromocorah.Itu kan namanya tantangan lang sung.
SESEORANG
Lihat sekarang,Pak, mereka pugar lubang kuburan itu jadi tempat berziarah.Coba siapa yang
tukang santet,kami atau mereka.
SESEORANG
Dan lagi,sesudah banyak orang berziarah ke mari mereka tambah sirik lagi,karena kami apaapa
bisa lebih,sedang dia cuma bisa bikin kerusuhan.
SESEORANG
Tangkap mereka Pak !
SESEORANG
Tembak saja supaya jangan bikin kerusuhan lagi !
LURAH
Tenangkan pikiran dulu.Tidak gampang nembak orang ! Sabar !
ORANG TUA
Sabar ? Tapi berapa lama lagi ? Bertahuntahun kami tunggu. Tapi dari dulu sampai sekarang
tidak ada apaapa.Semuanya tambah buruk. Semua sudah dilaporkan.Kami buka semua
blakblakan,tidak ada yang diumpetumpet lagi.Buat apa.Semua dibeber terangterangan.Tidak ada
malu lagi,sudah
terlalu sakit.Nyatanya melompong ,tidak digubris tidak ada yang datang membantu.Kami dilepas
saja tidak dihitung.Baik.Di situ banyak urusan perang urusan besarbesar yang jauh lebih penting
yang menyangkutan kehormatan bersama.Kami mengerti.Karena itu kami coba atasi
sendiri.Kami tunggui lubang kubur ini,barangkali nantinanti datang gilirannya dilihat.Makanya
kami pugar,supaya bisa jadi bukti nanti,jangan sampai kami dikira menipu.Ini betul betul
terjadi.Mengapa ada suara menangis dari da lam tanah ? Mengapa ? Siapa yang menangis itu ?
Me ngapa dia menangis terus ? mengapa menangis kepada kami,kenapa tidak menangis di kantor
kelurahan saja atau di kota.Mengapa menangis di sini di depan kami yang bodoh yang sibuk
banting tulang di lumpur cari makan ? Ah ? Mengapa ? Bukan kami saja,semua orang yang
ziarah ke mari juga heran.Mereka kasihan pada kami,mereka kasih kami sumbangan dilalah kami
bisa membuat jalan,mendirikan sekolah dan memperbaiki rumah ibadah yang sudah hampir
runtuh.Kami pugar gerbang desa,pagar,rumah ibadah,tugutugu warisan leluhur dari hasil derma
orangorang itu.Tibatiba kok dituduh lagi salah Ada permainan apa ini !
LURAH
Bertahuntahun menunggu ?
ORANG TUA
Bertahuntahun menangis coba, tapi dibiarkan saja.Berapa lama orang kuat menangis ? Apa suara
tangisan ini enak didengar ?
LURAH
Masak ?
LURAH
Astaga !
BU LURAH
Apa Pak,kok suka ngelamun sekarang.
LURAH
Gawat,kecolongan,kita harus ke sana sekarang ?
BU LURAH
Ke mana ?
LURAH
Coba dengar tidak ?
BU LURAH
Seperti ada bengung,apa suara mesin disel itu barangkali ?
( berseru )
LURAH
Mereka perlu pertolongan.Kita sudah kecolongan. Aku harus ke sana sekarang !
BU LURAH
Tapi nanti ada rapat kan ?!
LURAH
Sudah banyak yang mati,ini sudah gawat !
LURAH
Tidak.Aku harus ke situ sekarang.Sudah terlambat.
BU LURAH
Ada apa sebetulnya ?
LURAH
Kita kecolongan !
LURAH
Motor baru kok sudah begini.
LURAH
Itu dengar !
BU LURAH
Amattttt,tolong matikan diselnya,berisik !
( kepada kawannya )
Disel apa ya ?
LURAH
Kalau aku lama tidak kembali,suruh Amat lapor dan kirim bantuan.Janganjangan ada kerusuhan.
BU LURAH
Ada kerusuhan di mana ?
LURAH
BU LURAH
Amatttt !
ORANG TUA
Siapa itu,siapa itu yang menangis ? Jangan menangis terus,jangan menangis saja,berhenti,sudah
berhenti sekarang.Siapa,siapa itu,jangan menangis lagi ! Jangan ganggu kamiterus,berhemtiiiii !
LURAH
Ya kan ?!
BU LURAH
Ya betul,ada yang menangis.Kasihan.Siapa Ya ?
LURAH
Makanya ke situ sekarang.
BU LURAH
Aku ikut saja Pak.
( naik ke boncengan )
LURAH
Tolong dorong dulu !
HANSIP
HANSIP
Hee,jangan mainmain ! Kurangajar,tidak bisa lihat motor nganggur ya. Amattttt ! Tak antemi
baru kapok !
HANSIP
Amattt ! Tak lapor Bu Lurah ambrol kamu !
HANSIP
Harus diberi juga kancil satu itu.
HANSIP
Orang kampung memang kalau dikasih hati sedikit dia pikir semuanya oke.
HANSIP
Ini mental dan pendidikan juga.Gombal !
HANSIP
O pak lurah ! Lancar sekali nyetirnya pak !
HANSIP
Apa Bu ?
BU LURAH
Selendang.Selendang !
LURAH
Selendang !
HANSIP
Oh ! Baik.
( kepada kawannya )
Apa katanya ?
BU LURAH
Selendang ! Tas dan sandal ibu juga !
HANSIP
Tas ? Kaki ibu,apa kaki ibu ?
BU LURAH
Sandal skol,skol,skol !
HANSIP
Apa Bu ?
LURAH
Skol !
HANSIP
Skol apa.Apa Pak ?
BU LURAH
Skollllllll ! Sandal skollll !
Anu Dik,tolong ambilkan selendang ibu di kamar tengah,tas yang hitam yang ada kacamatanya
dan sandal skol.Ini
BU LURAH
Oh maaf Dik.
HANSIP
Tak apaBu,baru sandal.
( kemudian masuk )
LURAH
Buat apa bawa senjata,tidak perlu !
HANSIP
Katanya ibu tadi senapan dan kol,kol begitu saya dengar dari dalam.
BU LURAH
Bukan senapan,selendang.
( ketawa )
Skol,bukan kol.
HANSIP
Ya ini Bu ! ( memberikan kol )
BU LURAH
Skol !
HANSIP
Ini.
BU LURAH
Bukan kol.Sandal skol.Skol !
HANSIP
Oh sandal !
( berteriak )
Skol Min.Skolll !
HANSIP
Takut nanti salah,saya bawa semua.
HANSIP
Bapak tidak perlu kacamata ?
LURAH
Tidak usah sudah sembuh.
BU LURAH
Lebih baik pakai,daripada nubruk sapi.Ambil Dik !
LURAH
O ya.
BU LURAH
Sebentar,
LURAH
Apa lagi itu,nanti telat.
HANSIP
Perlu apa lagi Bu,biar saya ambil.
BU LURAH
Helem bapak,masak menganjurkan pakai helem dianya sendiri tidak.
HANSIP
Biar,biar saya ambil.
BU LURAH
Sudah,sudah,jangan !
HANSIP
Biar saja Bu.
BU LURAH
Malu ah,masak mentangmentang bu lurah nyuruhnyuruh terus.
HANSIP
Tak apa Bu,biasa.Kami senang kok disuruh.
HANSIP ( muncul )
Helemnya ditaruh di mana Bu ?
LURAH
Di bawah kolong !
BU LURAH
Sebentar
( mau masuk )
LURAH
Ke mana lagi itu
HANSIP
Apa lagi Bu ?
BU LURAH
Anu,mau nelpon sebentar,biar tidak usah ditunggu
arisannya.( tertawa cekikikan ) kayak pumya
telepon saja gayanya. ( tertawa mendekati motor
suaminya langsung naik ke boncengan )
HANSIP
HANSIP
Ayo dorong,Min !
HANSIP
Remnya preikan dulu Pak !
HANSIP
Remnya sudah hampir putus Pak !
HANSIP
Apa ?
HANSIP
Kan remnya hampir putus.
HANSIP
Bukan itu.Bensinnya !
HANSIP
O ya !
HANSIP
Tadi mestinya !
HANSIP
Tapi bagaimana kalau berhenti di tengah hutan nanti ?
HANSIP
HANSIP
O ya ! Waduh ! Bagaimana ya ?
HANSIP
Sudah itu urusan nanti.Teruskan saja dulu.
HANSIP
Yang penting perut kenyang dulu !
HANSIP
Ada apa ?
HANSIP
Dengar tidak ?
HANSIP
Knalpotnya dilepas kan ?
HANSIP
Dengar !
HANSIP
Ada yang menangis.
( terus makan )
HANSIP
Gombal jangan makan terus ! Dengar itu !
HANSIP
Suara disel ? Amatttt !
HANSIP YANG SATU MEREBUT PIRING UNTUK MENEPIS SEBUAH BATU YANG
TERLEMPAR DARI ORANG ORANGORANG DESA.SEPERTI TERJADI DENGAN LU
HANSIP
Siap Min ! Bahaya ini !
HANSIP
Kalau sedang makan mesti ada bahaya terus. Apa sih ?
HANSIP
Itu ! Astaga ! Mereka !
SESEORANG
Itu dia !
SESEORANG
Tampangnya tidak berubah.Monyet !
SESEORANG
Biar pakai kumis,kami ingat ! Pengacau !
SESEORANG
Heee kampret ! Kamu yang dulu itu kan ! Sekarang pakai pici,tapi kami tahu belang kamu !
SESEORANG
HANSIP
Mengaku apa ?
HANSIP
Jangan ceroboh Min,lebih baik diam.
SESEORANG
Purapura,dasar.Potong saja !
SESEORANG
Kami sudah banyak dimakan,sekarang kami tidak takut makan orang.
SESEORANG
Kolonial ! Lapor ! Lapor ! Tapi kamu biar saja orang gontokgontokan.Kamu enakenak makan di
sini di situ kami menangis !
HANSIP ( berbisik )
Telantelan cepat ! Jangan ngunyah terus !
SESEORANG
Makan melulu pantas laporan tidak masuk !
SESEORANG
Ini dia Pak.Betul ini orangnya yang dulu itu,hajar saja !
HANSIP
Tenang Min !
SESEORANG
Apa kamu ! Menantang ya !
SESEORANG
Bangsat,menantang !
HANSIP
Tenang,tenang.
SESEORANG ( menirukan )
Huk apa ! Kamu kira sekarang kami takut ?
HANSIP KESELEK.
SESEORANG
Diam ! Jangan purapura keselek,bilang saja takut. Sekarang kalau sudah ketahuan,purapura sakit
!
HANSIP
Kamu kenapa ?
HANSIP
Tidak apaapa. Huk !
( keselek lagi )
ORANG TUA
Ya,ambil barang kamu.Kami tidak butuh sepeda. Kami perlu perhatian.
SESEORANG
Ayo keselek lagi,tak kepruk biar pecah kepalanya !
ORANG TUA
Sudah,sudah cukup.Lihat dia sampai terkencing ëëë kencing ketakutan.
( keselek lagi )
ORANG TUA
Apa memang termasuk tugas kalian kencing di celana ketakutan kalau diminta
pertangunganjawab ? Ya atau tidak ?
HANSIP
Dijawab tidak ?
HANSIP
Biar dulu sampai dua kali ditanya.
SESEORANG
Ya atau tidak ? Apa termasuk tugas kalian untuk menerima laporan kami dan kemudian
menyemir jadi kabur persoalannya,sampai kami menunggu bertahun-tahun putus asa,sampai pak
lurah datang sendiri menyaksikan ke lapangan,padahal sudah terlambat,sekarang nasi sudah jadi
bubur. Ya atau tidak ?
SESEORANG
Ya ! Ngaku saja !
SESEORANG
Ya atau tidak ?
HANSIP ( berbisik )
Pertanyaannya diubahubah,kita jadi bingung .
HANSIP
Bilang saja ya.Kelihatannya galak,kalau bilang tidak pasti hancur kita.
Ya.
SESEORANG
Jangan ketawa !
( melempar )
ORANG TUA
Kalau sudah kepepet,kalau mau mengelak kamu pasti ketawa.Begitu latihannya ya ? Bencong !
Sekarang bisa naik motor,sudah pakai sepatu baru,makan terus,kami di situ
HANSIP
Jangan ceroboh,Min !
ORANG TUA
Yes. Kami sudah maju sekarang.Lihat pakaian anakanak ini.Tidak ada lagi yang pakai
bakiak.Semua pakai sepatu
HANSIP
Seperti bu lurah dong.
SESEORANG
Ya.Biar dianggap anak haramjadah,tapi terus hidup tidak menetek seperti kamu makan gaji buta !
SESEORANG
Coba dari dulu dilepas sudah lama makmur !
SESEORANG
Ikut kamu jadi bodoh.Sudah habis pantat nunggu bantuan datang,eeeee tahutahu enakenak
makan.Tai !
ORANG TUA
Lihat pakaian anakanak ini.Berkat kerja keras,kami tidak lagi cuma pakai sarung.Semuanya
sudah
pakai celana jin.Wanitawamita juga sudah biasa po tong rambut dan pintar pakai celana.Apa
namanya jengki ?
( kepada penonton )
Betul ,ini bukan ditambahtambah.Kami bukan orang udik lagi.Lihat saja,apa orang udik seperti
ini ?
HANSIP
Jadi sudah berhenti bertani sekarang ?
SESEORANG
Buat apa lagi,tidak perlu !
SESEORANG
Tapi dasar tukang santet ! Kamu bikin garagara lagi !
SESEORANG
Bromocorah ! Kamu fitnah kami !
ORANG TUA
Sekarang baru kamu laporkan,baru kamu tudingtuding di situ ada ini di situ ada itu.Baru kamu
GembarGembor Sampai Pak Lurah Datang.Sampai WartawanWartawan JepratJepret.Baru kamu
berkoarkoar iri melihat rezeki kami,kamu fitnah,kamu potong lagi hidup kami.Kamu bajingan !
Kamu tidak punya perasaan ! Kamu perampok ! Kamu siksa kami semua seirisseiris menurut
enak perut kamu sendiri. Ini terlalu sakitttttt.Remukkkkkk !
HANSIP
Aku tidak ngerti,ini urusannya tinggi sekali.
HANSIP
Tapi ini sepeda kita kan ?
HANSIP
Betul.
HANSIP
HANSIP
Betul bagaimana ? Memang betul.Semuanya betul !
HANSIP
Jadi bagaimana ?
HANSIP
Apanya bagaimana ?
HANSIP
pak lurah ! laporkan pada pak lurah !
HANSIP
Kita harus laporkan ini !
HANSIP
Ya,mesti,sebelum terjadi apaapa.
HANSIP
pak lurah dan bu lurah tidak tahu orangorang itu sudah kesetanan.
HANSIP
kalau begitu lebih baik susul pak lurah
LURAH
Lho kok bisa duluan.
BU LURAH
Apa kabar sedereksederek semua ?
ORANG TUA
itu bu lurah ?
IBU LURAH
Betul.Apa kabarnya ?
ORANG TUA
Baik Bu.
BU LURAH
Tidak kurang sesuatu apa ?
ORANG TUA
Tidak
BU LURAH
Hujan cukup tahun ini ?
ORANG TUA
Hujan apa ?
BU LURAH
Tidak kesulitan air lagi ?
ORANG TUA
Kesulitan air ?
LURAH
O,ini bukan desa yang kesulitan air itu.Ini desa yang menghasilkan beras terbaik sepanjang
tahun. Panen raya lagi tahun ini Pak ?
ORANG TUA
Panen apa ?
SESEORANG ( berbisik )
Pak Lurah mungkin belum tahu kita sekarang.
ORANG TUA
Panen apa Pak ? Kami berhenti panen.
LURAH
Lho kenapa ?
ORANG TUA
Puluhan tahun bapak tidak pernah ke mari lagi. Pohon kelapa yang bapak tanam dulu sudah
disambar petir.
BU LURAH
Oh kasihan.
LURAH
Barangkali terlalu tinggi,tanah di sini memang subur sekali.
ORANG TUA
Kami tidak buta huruf lagi
LURAH
Bagus berarti pertanian bisa ditingkatkan dengan bahanbahan bacaan.
BU LURAH
Tapi kok hijauhijauannya kelihatan kurang ? Itu bangunan apa di situ kok besar begitu.
SESEORANG
Itu disko Bu.
BU LURAH
O disko ? Tempat goyanggoyang ?
LURAH
Apa ada waktu ? Tidak sibuk di sawah ?
BU LURAH
( ketawa )
SESEORANG
Wah menganggap enteng ini.
ORANG TUA
Kami sudah mulai pakai bahasa Inggris sekarang !
LURAH ( tertawa )
Kami heran.Waktu jalan ke mari tadi kok tidak kelihatan ada sawahsawah lagi. Memang
biasanya begitu.Petani yang sungguhsungguh berhasil tidak memperlihatkan ketaniannya.Ya
biasabiasa saja,begitu,tidak over akting.Tapi kenyataannya kenyatannya joto !
Ya kan ?!
BU LURAH
Seperti padi,makin berisi makin merunduk.
ORANG TUA
Petani apa Pak ?
BU LURAH
Apa sudah dicoba memakai bibit unggul ?
LURAH
Penyakit ingus yang menyerang sapi sudah tidak mengganggu lagi,kan ? Ada sebetulnya bibit
sapi
unggul yang bisa dilihat gambarnya di kelurahan kalau memang diperlukan akan kami bantu
SESEORANG
Kami tidak perlu sapi !
IBU LURAH
Tidak harus beli,diberikan cumacuma untuk semua petani.
SESEORANG
Kami bukan petani !
SESEORANG
Kami bukan petani !!!!
LURAH ( tertawa )
Anu,apa ada kesulitan selama musim tanam tahun ini ?
ORANG TUA
Tidak ada waktu lagi buat mikir musim tanam.Kita sibuk.Bergini,supaya jangan terlanjur
menanyakan halhal yang lucu,kok jadi ngalorngidul begitu, kami semua di sini sudah berhenti
bertani.Sekarang kami berwiraswasta.Bapak lihat sendiri pakaian kami,tidak kena lumpur lagi.Di
sini sudah tidak ada yang mau bergaul dengan sapi.Kami sudah maju. Lihat baikbaik ini manusia
baru,kami tidak takut lagi .Kami punya harga,kami tidak tergantung lagi dari air lumpur,kami
sudah kaya sekarang !
BU LURAH
Betul ? Wah senang dong
LURAH
Tidak bertani lagi ?
SESEORANG
Buat apa ?
LURAH
Bagaimanabisa hidup ?
ORANG TUA
Makanya dengar apa yang saya katakan.Kami berwira swasta.Ada yang dagang,ada yang jadi
gaid,ada yang nyupir,ada yang menyewakan penginapan.Macammacam pokoknya,halal !
LURAH
O sudah ganti haluan ?
ORANG TUA
Ganti semuanya !
BU LURAH
Kaum wanitanya bagaimana ?
SESEORANG
Sudah mulai ada yang jad pergawati.
ORANG TUA
Setelah gelap terbit matahari.Masak orang jadi petani terusterusan.Gantian sekarang !
SESEORANG
Apa kami tidak boleh pintar ?
SESEORANG
Apa hanya orang kota yang boleh kaya.
BU LURAH
Justru orang kota banyak yang kere.
( tertawa )
SESEORANG
Yang adil dong dikit !
ORANG TUA
Siapa bilang kami tidak boleh menentukan hidup kami menurut selera kami,daripada disantet,di
tuduh memfitnah.Orang menggali kubur baikbaik tahutahu ada suara dari dalam tanah,kita tidak
ta
hu apaapa tahutahu dituduh memakai blekmejik,ini serba salah,kami kikuk hidup dalam rimba
basabasi dan curiga garagara rezeki seret.Buat apa harus harus gontokgontokan soal kecil sampai
nyawa hilang,lebih baik tukar haluan dan hidup bebas seperti ini.Ini hak kami,jangan
dipersoalkan ini !
BU LURAH
O,tidak,kami justru ikut bangga kalau ada kemajuan seperti ini.
LURAH
Apa yang sudah terjadi sebetulnya
ORANG TUA
Apa yang terjadi ? Apa bapak tidak terima laporan dulu ?
LURAH
Laporan apa ?
ORANG TUA
Laporan apa ! Darah tumpah siasia di sini.Kami semua menangis sampai mati.Tidak ada yang
tahu,
tidak ada yang mendengar,tidak ada yang mencatat, tidak ada yang peduli,kita dibuang,kita
sudah tidak dihitung.Kamu dengar ? Kamu tidak dihitung ! Kamu anak haram jadah !
SESEORANG
Apa Saja Kerjaan OrangOrang Di Situ.Hansipnya Siang Malam Lewat Di Sini Minta Rokok.Tapi
Orang sudah bengkok di situ belum tahu apaapa. Ini mau bunuh orang !
BU LURAH ( berbisik )
Pak sabar,sabar
LURAH
Ini semua salah !
ORANG TUA
Salah Bagaimana Pak Lurah !
LURAH
Jangan putarbalik soal,jangan cobacoba bikin onar.Kamu membesarbesarkan persoalan.Ini jahat !
SESEORANG
Jahat ? Siapa yang jahat.
SESEORANG
Kami difitnah,kami diganggu,kami dipancingpancing kami yang diadu domba,kami selalu yang
dijadikan bulanbulanan.
SESEORANG
Kami tidak mau diinjak lagi.
LURAH
Diam kau salah !
BU LURAH
Pak tenang,tenang Pak
LURAH
Kamu keblinger.
ORANG TUA
Tenang,tenang jangan.
( Pada Lurah )
LURAH
Sejak tadi,sejak tadi
( sesak nafas )
BU LURAH
Sudah Pak jangan diladeni,kita urus ini nanti,mereka sedang marah. ( maju ) Begini ya,bapak
mendapat laporan
( Kepada Lurah )
betul ada laporan kan ya Pak ? Di sini sudah maju,jadi bapak datang ke mari ternyata memang
sudah maju betul.Sudah banyak ada turis,jalanjalan lebar,sudah mulai ada mobil,apa sudah ada
yang punya telepon dan sebagainya,itu bagus.Hanya saja,kalau kami boleh meminta,saya
sebagai wanita minta jangan sampai kemajuan itu membawa akibatakibat buruk.
Misalnya,jangan sampai ada judi,halhal yang berbau maksiat dan hal-hal yang dilarang oleh
agama.Misalnya,mengapa kita harus membenarkan adanya santet,aduh !
ORANG TUA
He siapa itu,jangan mengacau ?
LURAH
Gila ! Orang bicara baikbaik kamu lempari batu !
BU LURAH
Bukan batu ini,tai !
LURAH
Astaga ! Tai ? Bu lurah bicara baikbaik kamu lempar tai ?
SESEORANG
Habis kalau batu nanti sakit !
LURAH
Dilempar tai lebih sakit dari mati !
SESEORANG
O mau batu ? Boleh .
( langsung melempar )
LURAH
Terlalu ! Kamu semua sudah bejat !
BU LURAH
Tak apa,tak apa Pak.Tidak sakit kok,cuma bengkak sedikit.Jangan,jangan.
LURAH
Mereka harus dikasih pelajaran.
( berteriak )
Jangan sewenangwenang !
LURAH
Lurah yang kamu pilih sendiri kamu jadikan mainan ! Bejat !
BU LURAH
Tak apa !
( kepada semua )
LURAH
Tapi bengkak sebesar telor itu bagaimana nanti didepan arisan,bisabisa dikira kamu dipukul
suami.
BU LURAH
Tidak apa.itu resiko jadi bu lurah.
( meneruskan )
Baiklah,mari kita anggap semua ini tidak pernah terjadi.Kalau semua kejadian kita rasakan kita
akan cakarcakaran terus.
Sudah toh Pak,diam dulu,yang sakit kan saya.Sudah jadi kewajiban bapak dan ibu untuk me
nanggung beban kalian semua,itu sebabnya kalian memilih kami.Jadi yah tidak ada apaapa.Ini
biasa. Sekarang
( kepada suaminya )
LURAH
Ini menyalah gunakan kebaikan.Jangan dikira aku diam karena takut.Aku diam lantaran kasihan.
Dari tadi aku nahannahan perasaan,lihat kamu semua sudah melakukan maksiat,demoralisasi,
memelihara berhala, berkhianat pada citacita kita yang luhur, kamu sudah keluar dari aturan
kelayakan.Kita bikin samasama aturan,kamu injakinjak sendiri,kamu membangun kesenangan
kamu sendiri di atas nasib orang lain. Ini neraka !
ORANG TUA
Dari neraka,memang semuanya kelihatan sama !
LURAH
Lihat ! Lubang kuburan dipugar dijadikan berhala.Ini ilmu hitam !
ORANG TUA
Apa bedanya hiam dan putih.Apa artinya hitam kalau yang hitam ini membuat kami hidup.Ini
memang hitam,ini memang neraka tapi ini yang sudah membuat kami jadi putih.
LURAH
Bongkar itu ! Bongkar ! Itu santet !
SESEORANG ( kacau )
Setan ! Setan !
ORANG TUA
BU LURAH
Jangan Pak !
SESEORANG
Berhenti ! Lurah apa ini merusak !
ORANG TUA
Biar !
LURAH
Kepala siapa ini ? Kepala siapa ini ?
ORANGORANG MARAH.
SESEORANG
Bangsat ini setan ! Bunuh dia !
SESEORANG
Jangan kasi ampun,ini bukan lurah ! ( maju )
( semua diam )
LURAH
BU LURAH
Jangan Pak ! Jangan mau dipancing !
LURAH TERTEGUN.
LURAH
Apa ? Dipancing ?
BU LURAH
Jangan terpancing,ini perangkap.
ORANG TUA
Ayo terus ganyang.Terus ganyang ! Kenapa berhenti terus saja,sedikit lagi !
LURAH
Perangkap ?
BU LURAH
Ya.Jangan masuk perangkap.Kita pulang saja sekarang,jangan jadi bahan olokolok di sini.Ingat
sampeyan lurah.
LURAH
Ini perangkap ?
ORANG TUA
Ayoterus,terus !
SESEORANG
Tembak saja Pak !
SESEORANG
Atau bom sekalian biar amblas !
BU LURAH
Jangan. Itu suara setan.Mari pulang,jangan membuat keputusan dengan pikiran kusut.
ORANG TUA
LURAH
Aku tidak mengerti.
BU LURAH
Tidak ada yang mengerti.Ini sudah semrawut.Biar kalah saja,sekalisekali kalah ada baiknya
untuk
pengalaman supaya mawas diri.
LURAH
Jadi ini perangkap ?
SESEORANG ( tertawa )
Pak lurah kok takut ?
SESEORANG
Jangan biarkan dia pulang !
BU LURAH
Sini pulang.mereka membawa wartawan.lihat banyak di situ.hatihati nanti kena jepret.
LURAH
Wartawan ? Ada wartawan di situ ?
WARTAWAN ( tertawa )
Apa salahnya kalau ada wartawan mereka cari berita.
LURAH
Ini bukan berita ! Itu
( menunjuk kepalakepala )
BU LURAH
Sudah Pak,kita pulang dulu.
LURAH
Kemajuan yang dicapai dengan caracara salah ini semuanya akan membawa bencana.Jangan
pakai jalan pintas yang keliru ini.Kalau perlu makan batu bahkan mati,asal jangan membuat
halhal yang tidaktidak seperti ini.Itu peringatanku selaku pamong desa ini.Apa arti kepalakepala
itu.Kepala siapa itu di situ ? Siapa yang bertanggungjawab ?
BU LURAH ( berbisik )
BU LURAH
Adaada saja.alau pikiran kusut memang semuanya jadi serem.Coba buka kacamatanya dulu !
Masih ada ?
LURAH
Masih.
BU LURAH
Makanya pulang ayo !
LURAH
Bahasanya pun sudah tidak bisa dimengerti lagi ! Ini perangkap.Lebih baik kita pulang dulu .
Tolong catat semua itu Pak ! Jangan salah melapor kan duduk persoalannya.Mari Jeng.
( berbalik )
BU LURAH ( berbisik )
Bagus,bagus.
SESEORANG
Pengecut !
LURAH
Aku memang pengecut kalau dipaksa melakukan kekerasan pada warga sendiri.
BU LURAH
Bagus.
SESEORANG
Lurah apa ini,diikat sama bininya !
LURAH
Apa ?
SESEORANG
Lurah kok takut sama bini !
SESEORANG
Tidak becus !
LURAH
Siapaitu ? Coba kamu di sini,kamu jadi lurah,di kira enak ya ?!
BU LURAH
Sudah,sudah !
LURAH
Aku juga manusia,aku bisa mangkel ! Tapi karena sadar jabatan ini,segala perasaan manusia
sudah aku korbankan.Apa sajalah,bilang sampai kamu puas,aku ini tembok tempat kamu
bantingbantingan,aku ini kamar kecil tempat kamu pipis.Aku jadi abdi kamu dengan rasa
bangga,kalau itu membuat kamu bisa jadi orang.Asal kamu tahu,asal kamu tahu saja ! Aku ini
cemin kamu sendiri,makin kamu busuk makin busuk juga lurahmu ini !
BU LURAH
Sudah !
( menarik suaminya )
LURAH
Tidak usah ditarik,aku juga mau pergi,mereka sudah kalap.
HANSIP
Orangorang itu tidak bisa menjawab apa kata pak lurah.hebat.
HANSIP
Pulang Pak,pulang ,jangan ladeni mereka !
HANSIP
HANSIP
Pak lurah sudah mau pulang tapi orangorang itu jadi buas,mereka menyerang.
HANSIP
Pak lurahhhhhhhhhhhh
HANSIP
Mereka menyerang ! Awas ! ( meloncat )
SESEORANG
Awas !
SESEORANG
Heeeee ! Itu dia kentus yang dulu !
SESEORANG
Jangan lepaskan !
( melempar )
SESEORANG
Fitnah !
SESEORANG
Tukang santet !
SESEORANG
Kami bukan bulanbulanan jangan ganggu kami,kalau sawah kamu kering ,cari kerjaan lain !
SESEORANG
Jangan pakai dukun,kalau berani duel siapa salah pasti mampus !
WARTAWAN
Sudah.
LURAH
Bagaimana ?
LURAH
Itu ?
( Menunjuk Dengan Pistol Ke Arah Orang Tua Semuanya Mundur Karena Takut Hanya
Wartawan Yang Maju Dan Memeriksa )
Mati ?
ORANG TUA
Jangan mainmain sama Orang Tua
HANSIP
Maka jangan mainmain sama pistol.
HANSIP
Ya,Pak.
( kepada kawannya )
Ayo angkat.
HANSIP
Maaf Bu keadaan darurat.
LURAH
Sekarang kita buka kartu saja supaya bersih persoalan ini.
LURAH
Apa ?
HANSIP
Skol Pak,skol !
LURAH
Cukup !
HANSIP
Cukup !
LURAH
Jangan salah paham,penjajagan sudah dilakukan,aku sudah berusaha dekat meladeni kalian
dengan halus, ngemong, semuanya.Aku sudah mengalah.Sekarang waktunya bertindak,
( menembak ke udara )
Copot semua barangbarang maksiat itu.Lebih baik kami jadi petani biasa daripada jadi buas dan
kehilangan kepala.Copot !
Kembali ke rumah kamu masing-masing, jangan gentayangan cari makan,jual tampang di rumah
orang lain.Cangkul tanah kamu sendiri,jangan mengembikngembik di kan dang orang lain.Kita
sedang bertapa jangan lengah kalau mau hidup.
( menembaklagi )
Copot !
HANSIP
Jangan diobral Pak nanti habis pelurunya.
LURAH
Copot !
HANSIP
Copot,copot semua ! Baju,sepatu,segala macam yang tidaktidak itu.Copot ! Jadi petani lagi !
Bandel ya ? Tembak lagi Pak.
HANSIP
Lagi !
HANSIP
Cukup ! Ayo mau copot tidak ?
HANSIP
Itu ada yang curang,Pak.
HANSIP
Semua sudah ? Tidak ada yang curang ? Min !
HANSIP
Sudah semua,Pak ! Pakaiannya boleh kami ambil ?
HANSIP
Hus !
LURAH
Terimakasih.Terimakasih atas pengertian kamu semua.Aku tahu kamu tidak senang,tapi jangan
diki
ra aku senang,aku juga sakit.Kalau kamu edan aku juga ikut edan,kala kamu pakai cawat a
ku juga setali tiga uang.Hanya karena aku di sini pegang tugas yang kamu berikan,aku memakai
perleng kapan ini,untuk pantaspantas kepada orang lain. Asal kamu tahu saja,runyam perasaan
kamu,runyam juga peraaanku.Menangis kamu,menangis juga hati ini meskipun tidak kelihatan.
HANSIP
Kelihatan memang gagah pakai motor,tapi kami juga sering tidak makan.
LURAH
Dengar baikbaik,setiap kamu kecewa,ingat,ingat, kalau memang hanya ini milik kita,mau apa
lagi.
Ya sudah,harus diterima.Asal kamu tahu ini milik kamu yang sesungguhnya.Hanya ini.Apa yang
bukan punya kamu harus dikembalikan,supaya hidup kita lebih tenteram.Mana geretan !
LURAH
Harus rela membuang yang bukan punya kamu !
BU LURAH
Bapak mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Memang sulit,karena mereka sudah terlalu
jauh tenggelam.Tetapi kalau bukan sekarang,kapan lagi,nanti terlalu terlambat.Lebih baik sakit
dulu nanti akhirnya bersenangsenang.Sudahlah Pak,sini sekarang,semuanya menunggu laporan.
HANSIP
Dan semua mengerti.
BU LURAH
Orang tani itu masih polos,jadi rasa kepatutannya masih tebal,asal dibimbing dengan
kasihsayang,mereka orang yang setia.Ya tidak,Pak !
LURAH
Aku mengucapkan terimakasih atas kerjasama warga yang baik sekali.Memang telah masuk
laporan,ada sesuatu di pedalaman.Para penduduk telah tergoda oleh sesuatu yang tidak
pantas.Tetapi kemudian segalanya sudah berjalan kembali sebagaimana biasa. Tidak ada apaapa
yang perlu dicemaskan lagi,berkat kegesitan kedua petugas kita.
HANSIP
Semua bisa diatasi.
HANSIP
Dengan kata lain,aman.
LURAH
Selama ini mereka sudah keliru,sirik,iri hati,terpancing,memfitnah malah sudah mempergunakan
ilmu hitam,sebagai jalan pintas karena terlalu ambisi cepat hasil.Itu loba.Untung berkat
kebesaran Tuhan sekarang mereka sudah insaf.Mereka menyesali dosa-dosanya dengan
menangis di dalam hati.
HANSIP
Sekarang kami tenang istirahat.Tidak ada lagi yang edan tengah malam
( menirukan )
( mengubah suara )
Gombal !
HANSIP
Jangan ceroboh !
HANSIP
Apa itu ?
BU LURAH
Mattttt ! Kok belum dimatikan juga diselnya ! Untung petugas keamanan sekarang ada motor,jdi
sekarang bisa cepat tanggap sudah.
LURAH
Begitu laporan masuk,kami cepat ke situ naik motor Pak Amin.Dan begitu selesai dengan motor
kami kembali lagi ke mari tepat pada waktunya,sebelum rapat dimulai,jadi laporan keadaan
lapangan yang terakhir bisa diolah.Terimakasih.
HANSIP
Motor ! Mana motor ?
HANSIP
Astaga ketinggalan di situ !
WARTAWAN
Penduduk beramairamai menangis di tengah malam buta entah apa sebabnya,kami diberi surat
jalan dan perintah cari,bongkar sampai ke akarakarnya,apa sebabnya,cepat dapat dan tepat.
WARTAWAN
Tak peduli ada janji lain kami menerobos ke situ langsung ke inti persoalannya.Di
mana,apa,siapa,kapan dan mengapa ? Ayo Ed,cepetan ! Ternyata apa ?
WARTAWAN
Ada fitnah,klenik,adu domba,sirik,santet,kepala manusia,orangorang menangis,orang
mati,gontok gontokan,orang sakit hati,orang marah,motor,tembakan pistol,apalagi ya ?
WARTAWAN
Sandal Skol !
WARTAWAN
Masyallah ! Nek.
WARTAWAN
Ituitu juga ! Bukan berita lagi.Tidak laku di jual !
WARTAWAN
Terpaksa kami pulang dengan tangan kosong.Lalu memotret wanitawanita mandi di kali untuk
album minggu ini.