Anda di halaman 1dari 85

Lakon

BAH
Putu Wijaya.

SATU

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SUARA TANGIS BERSAMA YANG ANEH, MERAYAP DALAM TAK HENTI HENTINYA.
DUA ORANG HANSIP MUNCUL TERGOPOHGOPOH BONCENGAN SEPEDA.MENU
BRUK TEMBOK.KEDUANYA JATUH.BERDIRI LAGI GESIT DI SATU SISI PANG GUNG
MEMBIARKAN KENDARAANNYA TERCECER.LALU GANTIAN MEMBERIKAN
LAPORAN DENGAN NAFAS TERSENGAL SENGAL APA YANG SUDAH MEREKA
ALAMI DI LAPANGAN.LENGKAP,JELAS,SETUNTAS MUNGKIN MENURUT
PENGAMATAN MEREKA.

HANSIP
Pagi pagi buta baru saja kami selesai putaran ronda yang terakhir,masuk laporan dari seorang
penduduk desa yang terpencil di pinggiran situ.

HANSIP
Kata mereka,ada yang ganjil terjadi di situ.

HANSIP
Sebagai seorang petugas yang baik dan bertanggung jawab atas keselamatan
lingkungan,sebagaimana yang diwejangkan oleh Bapak lurah kita,kami cepat cepat beraksi.Tak
peduli mengantuk atau capai,karena itu memang sudah menjadi tugas dan kewajiban kami.

HANSIP
Konon penduduk desa yang sedang menggali lubang untuk mengubur warganya yang
mati,kaget,karena ada yang aneh dari dalam tanah. Lubang itu ternyata ada apaapanya
begitu.Aneh memang. Kami juga geleng geleng kepala.Masak ? Di zaman modern ini begitu?

HANSIP
Otomatis mereka menghentikan penggaliannya dan
sebagai warga yang baik,sesuai dengan wejangan Pak lurah,mereka tidak bertindak sendiri,tapi
melapor kan kepada kami.

( tertawa )

Ini bukti bahwa masyarakat sudah mulai bisa menghargai apa yang sepantesnya dihargai.Tidak
seperti duludulu waktu kita para petugas malah dikasih pantat.Ya kan ?!

HANSIP
Cepat saja kami terbang ke situ dengan sepeda.Mereka semua sudah berkumpul di dekat lubang
itu dengan seribu satu pertanyaan. Maklum orang desa.Apa apa mesti takut duluan.

HANSIP
Begitu sampai kami langsung saja mengusut.

HANSIP
Cepat nanti terlambat ! Pisau sama pentungnya mana cepat ambil ! Kata saya pada Semprul yang

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


suka malas malasan ini.Cepat !

SUARA TANGIS MAKIN JELAS.KEDUA HANSIP BERGEGAS MENDEKATI


SEPEDANYA,TAPI BAN SEPEDA KEMPES.

HANSIP
Sial,kempes.Mana pompanya ? Kata saya waktu melihat ban sepeda berkerenyut.Mana
pompanya ?

HANSIP ( menarik pompa dari dalam bajunya )


Inilah susahnya.Kita mau kerja keras,tapi sarana tak ada.Sarana ada, orangnya yang
gombal.Payah ! Mohon dicatat ini !

MEREKA MEMOMPA BAN SEPEDANYA.PANGGUNG TERANG PENDUDUK DESA


TELAH BERKUMPUL DI SEKITAR LUBANG.KEDUA HANSIP MENAIKI SEPEDANYA
DAN MELUNCUR KE ARAH ORANGORANG ITU. LALU MELONCAT TURUN,
SETENGAH MAIN TUBRUK.SUARA TANGIS BERTAMBAHJELAS.

HANSIP
Mana,mana ?

ORANG ORANG MINGGIR MEMBERI JALAN.

SESEORANG
Waduh kok beginian lagi yang datang !

HANSIP
Mana ?

BEBERAPA ORANG MENUNJUK KE DALAM LUBANG YANG SUDAH DITUTUP


DENGAN TERPAL.SUARA TANGIS MAKIN JELAS.

HANSIP
Apa itu ?

SUARA TANGIS MENGERAS LALU HILANG.

SESEORANG
Ya itu dia.

HANSIP ( kepada rekannya )


Siap Min.

HANSIP
Jangan ceroboh,lihat saja dulu.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Ular bukan ?

SESEORANG
Bukan.

HANSIP
Bagaimana tadi mula mulanya ? Pentungnya bawa Min,jangan ditinggal di sepeda.

HANSIP
O ya

BELARI MELEPAS PENTUNG DARI SEPEDA.

HANSIP
Siapa tadi yang pertama kali melihat ?

SESEORANG
Saya.

( gemetar )

Saya...

HANSIP
Lihat apa ?

SESEORANG
Saya,saya lihat..

( tak bisa melanjutan )

HANSIP
Lihat apa ?

( orang itu tambah gemetar )

HANSIP
Siapa lagi yang lihat ?

SESEORANG
Ini !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


( menarik kawannya )

Kamu kok diam saja !

HANSIP
Coba ceritakan. Tenang Min.Siap saja,pisaunya.

HANSIP
Jangan ceroboh.

HANSIP
Bagaimana ?

SESEORANG ( mendengusdengus dengan seram )


Hhhhhh,begitu.

HANSIP
Apa itu ? Siap Min.

SESEORANG
Suaranya.

HANSIP
Suara apa ?

SESEORANG
Keluar dari situ.

SESEORANG
Waktu kami separuh gali kemaren suara itu sudah kedengaran,tapi kita tidak pedulikan.Tadi baru
mau mulai lagi,kedengaran lagi hhhhhhh begitu.

HANSIP
Suara apa ya ?

HANSIP
Hhhhhhhh begitu ?

SESEORANG
Ya.

HANSIP
Suara apa ya ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Ada yang melihat,apa begitu ?

SESEORANG
Tidak.

( pada temannya )

Ada yang melihat apa apa ?

SESEORANG
Tidak.Kami hanya mendengar saja.

HANSIP
Tapi mestinya kalau dengar suara begitu terus dilihat apa begitu.Jadi ketahuan apa begitu.

( kepada kawannya )

Ya kan ?! Siap Min.Kayaknya bahaya.

HANSIP
Mestinya bawa pentung yang besaran tadi.

HANSIP
Ah ? Masak tidak ada yang lihat ?

SESEORANG
Maaf saja,kami lupa melihat.

HANSIP
Ya mestinya dilihat.Lain kali kalau ada apaapa, jangankan suara hhhhh begitu,misal lihat semut
yang kira kira nggak umum,misalnya kepalanya dua, terus diperiksa dulu,jadi tidak bingung. Ya
kan?

SESEORANG
Sebetulnya kami ingin lihatjuga,tapi takut.

HANSIP
Lho,lho jangan cepat takut.Lihat dulu,baru takut Jangan seperti zaman penjajahan,apa apa
takut,ya akhirnya kalah terus.Salah itu !

SESEORANG
Kami tidak takut,soalnya jangan sampai nanti terlanjur salah.

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Kalau memang benar,tidak akan salah.Berani karena benar,lho,ya kan ?! Jangan takut !

HANSIP
Takut itu yang meyebabkan kita salah.

SESEORANG
Maaf saja Pak.Maklum.

HANSIP
Jadi lain kali,harus diperiksa yang cermat begitu. Ya kan Min.Kami juga minta maaf, habis
sepedanya !

HANSIP
Dulu juga pernah ada laporan seperti ini.Bantuan dikerahkan,tapi nyatanya tidak ada apa
apa.Sialan.

HANSIP
Akhirnya kita yang malu sendiri kepada bapakbapak di kantor.Tapi tak apa,tenang saja !

HANSIP
Janganjangan ini juga begitu,takut saya.

HANSIP
O,pasti tidak.Ayo kita lihat sekarang.

SESEORANG
Silakan Pak.

SESEORANG
Itu dari sana itu

( menunjuk ke lubang ).

Hhhhhhh begitu,menakutkan sekali seperti

HANSIP
Seperti apa ?

HANSIP
O mungkin,

( berpikir )

ah masak ah,tidak mungkin.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Mungkin saja. Tapi seperti apa ?

HANSIP
Enggak ah,tak mungkin.Ini hhhhhh begitu kan ?!

SESEORANG
Betul.Hhhhhhhh !

( kepada kawannya )

Ya kan ?!

SESEORANG
Seperti orang menangis.

HANSIP
Apa ? Menangis ? Kenapa menangis ? Bukan hhhhhh begitu ?

SESEORANG
Entah telinga saya yang salah,tapi saya mendengar seperti orang menangis tersedu sedu.
Huuuuuu....begitu.

HANSIP
Wah ini lain lagi. Tadi hhhh sekarang ngggggg,yang betul mana ini ?

( tertawa )

Lain lain kan !

HANSIP
Kamu kok ketawa.

HANSIP
Habis lainlain ceritanya.Siapa yang mendengar lagi di sini ? Jangan lainlain !

SESEORANG
Saya tidak mendengar betul,tapi rasanya memang seperti orang menangis.Nggggg begitu.

( kepada kawannya )

Ya kan ? Ngggg

( agak lain )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


begitu ?

( berpikir )

Atau nggggggg ?

( lain lagi )

SESEORANG
Ya. Nggggggg

( lain )

begitu,Pak.

HANSIP
Ah

( tersenyum )

masak,kok lainlain ?

SESEORANG
Betul Pak,sumpah mati.Dari situ.

MENUNJUK KELUBANG DAN SAJEN DEKAT LUBANG

HANSIP
Dari yang ada kain terpal itu ? Lho ada sajen ?

SESEORANG
Tadinya tidak ada kain terpalnya,itu kami yang taruh di situ untuk pengaman.

HANSIP
Pengaman ? Sajensajen itu apa ?

SESEORANG
Itu sarat.Untuk penawar.Ya kan ?

ORANG TUA
Itu begini,dik,sekedar jaga jaga kalau kalau siapa tahu ada kiriam santet dari situ.Sedia
payung sebelum hujan.Blekmejik kata orangzaman sekarang.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Apa ?

ORANG TUA
Santet.

HANSIP
Santet ? Hhhhhhh santet apa !

HANSIP
Hati hati Min,jangan ceroboh.

HANSIP ( mendekat dan berbisik )


Blac magic ? Siapa yang masang ?

ORANG TUA
Ya pasti ada orangnya.

SESEORANG
Desa sebelah itu memang sirik pada kami,Pak. Soalnya di sini air melimpah terus.Di situ belum
apa apa sudah kering.Padinya gagal terus !

SESEORANG
Jangan mengadu domba !

HANSIP
Apa di sekitar ini sering ada kancil ?

SESEORANG
Kancil ? Untuk apa,Pak ?

HANSIP
Ada tidak ?

HANSIP
Kamu kok mau cari kancil,untuk apa ?

HANSIP
Ya barangkali ada,begitu.Ada ?

SESEORANG
Suka ada Pak.Dulu kan panen ketimun gagal gara gara dimakan kancil.

HANSIP
Mungkin ini kancil kalau begitu.Ambil pacul satu,Min.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Bagaimana Pak ?

HANSIP
Barangkali di situ

( menunjuk kain terpal )

kancil masuk lubang,kalau malam kan kedengarannya seperti orang nangis. Nyatekancilkita
malam ini.

HANSIP
Ah jangan guyonan,Min.

SESEORANG
Masak kancil.Kedengaran menangis,jelas ngggggggg begitu.Kalau kata kancil kan kami sendiri
yang sudah bereskan.

HANSIP
Iya kamu ini kok ? Kancil !

( menarik )

Kamu habis minum ya tadi ?!

( menciumcium )

Nggak itu !

HANSIP ( tertawa )
Guyon ! Maksudnya supaya jangan terlalu tegang.Jangan terlalu ngotot kalau menghadapi
massa.Coba anak anak dan wanita wanita mundur dulu.Yang tuatua juga.

HANSIP
Yang mudamuda ke mari,siapsiap di sini.Bawa paculnya.

HANSIP
Itu yang tua,sini dekatdekat di sini.

ORANG TUA
Saya dari situ saja.

MENJAUH

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Bapak di sini !

SESEORANG
Cucu saya sudah lima,biar yang mudamuda saja.

HANSIP
Yang pertama kali mendengar siapa tadi ?

SESEORANG
Sedang semaput Pak.Lagi diurut sekarang.

HANSIP
Yang tadi dengar hhhhhh itu mana ?

SESEORANG
Saya.

HANSIP
Sini !

SESEORANG
Tidak usah Pak.Yang lain saja

HANSIP
Yang lain bagaimana,wong sampeyan yang dengar sendiri begitu.Ini kita mau buktikan sekarang
supaya jangan terusterusan takut. Sini.

SESEORANG
Tidak Pak,yang lain saja.Saya rela.

HANSIP
Tidak bisa dong situ yangdengar,kok orang lain.

HANSIP
Begini ya.Ini kita sekarang mau membuktikan yang katanya ada bunyi hhhh di sana.Benar tidak.
Kalau benar,bunyi apa itu? Kalau tidak,jadi tidak usah takut.Supaya jangan tuman baru dengar
bunyi
begitu saja sudah takut,padahal cuma kancil.Ayo !

ORANG ITU MUNDUR.

SESEORANG

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Tidak usah Pak.

HANSIP
Jangan dipaksa.

HANSIP
Ya sudah.Kita lihat saja sekarang samasama apa ini.Masak ada bunyi hhh,ya kalau bukan ular
mungkin binatang lain.Apa beruang ? Babi hutan begitu. Atau

HANSIP
Kancil

HANSIP ( diam )
Jangan guyonan ! Atau anak raksasa.

ORANG ORANG TERTAWA.

HANSIP
Ya namanya hutan,isinya macammacam.

ORANG TUA
Dengar ! Dengar, kedengarannya nangis lagi !

ORANG ORANG MUNDUR.

HANSIP
Apa ?

HANSIP
Jangan ceroboh.

ORANG TUA
Menangis lagi sekarang.Itu,itu jelas, jelas sekali.Seperti

HANSIP
Seperti apa ?

ORANG TUA
Sudah berhenti lagi.Hanya sebentarsebentar kok.

HANSIP
Apa ya ? Coba lihat.

( mendekati lubang )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Tunggu ! Yang bawa pacul siapsiap ! Sini.

ORANG ORANG MUNDUR.

HANSIP ( tertawa )
Lho kok malah mundur ? Ngak apaapa kok.

( maju )

Kancil saja,takut !

SESEORANG MELEMPAR BATU KE LUBANG.SEMUA TERSENTAK MUNDUR.

HANSIP
Awas !

TIARAP

HANSIP
Pacul,pacul !

ORANG TUA
Jangan dilempar,jangan dilempar ! Ini yang melempar,Pak.

SESEORANG
Bukan ! Dia !

HANSIP ( tak paham )


Bahaya juga ini.

HANSIP ( tertawa setelah paham )


Jangan bikin kaget.

( mengeluarkan pisaunya ).

Jangan lempar lagi ya !

SESEORANG
Dia Pak,bukan saya.

MENUNJUK ANAK KECIL,ANAK ITU LANGSUNG MENANGIS

HANSIP ( tertawa )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Nggak apa apa,nggak apaapa.Kalau kita guyonan kita tidak akan tegang. Kalau kita tidak
tegang,kita akan menghadapi segalasesuatu dengan tenang,anak raksasa sekali pun,pasti menang

HANSIP
Kresekk tadi itu bukan karena dilempar tapi

HANSIP
Tenang !

HANSIP
Tapi di situ seperti ada tangan

HANSIP ( tertawa )
tenang !

( tibatiba diam )

Apa

HANSIP
Ada tangan di situ keluar

MENJULUR KAN TANGANNYA MENGGAPAIGAPAI. ORANG OANG MUNDUR.

HANSIP
Tangan apa ?

HANSIP
Begini.

MENGGERAKGERAKKAN JARI TANGANNYA

HANSIP
Di situ ?

HANSIP
Ya.

HANSIP
Ah masak ?

MEMASUKKAN LAGI PISAUNYA

ORANG TUA ( maju )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Ada apa ?

HANSIP
Ada tangan

HANSIP
Sttt ! Tidak ada apaapa.

ORANG TUA
Ada tangan di situ ?

HANSIP
Ya.

ORANG TUA ( Kepada Semua Orang )


Betul kan ?!

( Orang Orang Mendekat )

Tangan begini begini ?

KEPADA HANSIP MENGGERAK GERAKKAN TANGANNYA SEPERTI MEREMAS

HANSIP ( memperbaiki sedikit gerakan itu )


Bukan. Begini lho.

ORANG TUA
Betul kan ! Tangan kok.

SESEORANG
Memang.Saya juga lihat kemaren.Tangan begini.

MENGEPALKAN TANGANNYA

ORANG TUA
Bukan begitu.Begini.

( Menggerakkan Tangannya )

Ya kan,Pak ?

HANSIP ( Berpikir )
Begini

( Menggerakkan Tangan )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


atau begini ya

( Mengepalkan Tangan )

tadi ?

HANSIP
Tapi tangan siapa ?

SESEORANG
Dulu

(Berpikir ),

dulu

HANSIP
Dulu kenapa ?

HANSIP
Dulu ada yang terbunuh di sini ? Waktu zaman revolusi ?

SESEORANG
Desa di sebelah itu memang banyak akalnya, Pak. Ini pasti gerpol mereka.

SESEORANG MEMBANTAH

SESEORANG
Jangan mengadu domba !

HANSIP
Kalau memang betul,itu bukan adu domba. Betul ? Betul desa sebelah itu memang sirik ?

SESEORANG
Itu fitnah ! Bapak jangan terlalu cepat percaya ! Sebetulnya ini begini sebetulnya.Sebetulnya ini
begini.

( BERBISIK )

HANSIP ( Kepada Kawannya )


Ya kan.

( Tertawa )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Apa aku bilang tadi,inggat nggak.

( Kepada Semua )

Saya sejak dapat laporan,lalu waktu naik sepeda kemari memang sudah merasa,ini pasti ada
apaapanya. Sesuatu begitu.Bener kan ? Apa ?

SESEORANG ( Menarik Hansip Agak Jauh Sambil BerbisikBisik )


Begitu.Jadi jangan percaya saja mulut mereka

HANSIP
Ckckck ! Waduh,waduh,berat ini.

HANSIP
Berat ya ?

HANSIP
Bawa rokok ?

HANSIP
Untuk apa ?

TAPI MENGULURKAN

HANSIP
Pusing kalau begini

( lantas menyalakan rokok )

Berat juga. Ini politik.

HANSIP
Bagaimana bagaimana sebetulnya,coba terusterang saja !

SESEORANG
Sebetulnya kami

TAK JADI MELANJUTKAN KARENA SESEORANG DATANG DAN


MERENGUTKANTOPINYA SEHINGGA MUKANYA YANG TADI TERTUTUP
KELIHATAN.
SEMUA ORANG TERPEKIK MARAH.MEREKA MAU MENYERBU CEPAT DITAHAN
OLEH ORANG TUA.

ORANG TUA

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Jangan,sabar,sabar !

SESEORANG
Lihat dia lagi !

SESEORANG
Bunuh sekalian supaya jangan ngaco lagi !

SESEORANG
Ayo bunuh kalau berani.

ORANG ORANG MAJU TAPI KEMUDIAN MEREKA MUNDUR KARENA DARI SANA

MUNCUL SEJUMLAH ORANG DARI DESA LAIN MEMBAWA SENJATA SENJATA TA


JAM.SEMUANYA TERPAKSA MUNDUR LAGI.

ORANG TUA
Sabar,sabar,jangan berkelahi.

( Kepada Hansip )

Ini bagaimana,Pak ? Jangan sampai ada pertumpahan darah.

SESEORANG
Kami selalu difitnah ! Kalau memang perlu bunuhbunuhan,sekarang saja !

SESEORANG
Jangan percaya Pak ! Bapak tahu siapa dia ini ?

SESEORANG
Dia orang kampung sebelah.

SESEORANG
Kamu jangan ikut campur di sini !

SESEORANG
Lho bagaimana tidak ikut campur kalau kami difitnah ! Tanah kuburan ini juga tanah kami,
bukan cuma milik kamu !

SESEORANG
Kalau memang orang yang akan dikubur di sini terlalu banyak dosanya,sampai tanah menolak
dia dikubur di sini,kami juga tidak setuju ! Ini bisa bikin sial nanti !

SESEORANG
Orang itu tidak boleh dikubur di sini !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP ( Menghembuskan Asap Rokok )
Berat kalau begini, ya kan,ini blekmejik dan politik,separoseparo.

SESEORANG
Sumpah Pak ini,ini

( Kepada Orang Tua )

bagaimana?

ORANG TUA
Ya jelaskan saja.

SESEORANG
Di situ itu Pak.

( Menunjuk Ke Lubang )

Di situ di dalam lubang yang digali itu

ORANGORANG SEMUANYA MUNDUR.

HANSIP ( Ikut Mundur )


Kenapa mundur ?

SESEORANG
Sebelum digali kemaren saya sudah mimpi malamnya ada orang menangis minta tolong bilang
jangan, jangan,begitu ! Ngeri sekali Pak.

HANSIP
Maksudnya jangan digali ?

ORANG TUA ( Ngomong Dalam Bahasa Daerah Kepada Orang Itu )

SESEORANG ( Menjawab )

HANSIP ( Kepada Kawannya )


Jadi sudah ada seperti wangsit tapi terus digali saja makanya muncul tangan seperti tadi.Ini
sudah black magic bukan urusan pentung atau pisau.Ada dokternya sendiri. Kita pulang saja.

ORANG ORANG ITU RAMAI NGOMONG DALAM BAHASA DAERAH.LAMALAMA


SEPERTI ADA PERTENGKARAN.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Sebentar.Sekarang begini saja. Coba duduk dulu semua biar tertib.Tenang,tenang ! Suruh mereka
Tenang Min !

HANSIP
Bagaimana mereka tenang,kita saja tidak tenang. Tenangggggg !

ORANG ORANG TAMBAH RAMAI BICARA MALAH ADA YANG SEPERTI MAU
BERANTEM.

HANSIP
Jangan gontokgontokan !

HANSIP
Makanya aku bilang berat tadi,begini ini !

( Meniup Sempritan Keras Sehingga OrangOrang Berhenti Ribut Lalu Memberi Perintah )

Jangan gontok gontokan ,ini semua bisa ditangkap satu desa kalau bikin kerusuhan.Mau
ditangkap ?!

(Dalam Bahasa Daerah )

SEMUA TERTIB.

HANSIP
Ayo duduk !

SEMUA DUDUK.TERNYATA ADA DUA KELOMPOK.

HANSIP
Siap Min,kalau ada apa apa lari cepat.Ini namanya massa lagi panik.Pakai taktik waktu kita
gerilya !

HANSIP
Jangan ceroboh.

HANSIP
Sekarang begini.Kita usut dari awal dulu. Bener nggak ?

( Berbisik )

Lebih baik kamu berdiri dekat sepeda,kalau ada apaapa,cepat.

( Hansip Yang Satu Begerak Hendak Ke Sepeda )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Jangan kelihatan takut.Pelan pelan.Ya begitu.

( Menoleh Kepada OrangOrang Itu )

Jadi sebetulnya ini tanah siapa ?

SESEORANG
Tanah kuburan kami,Pak.

SESEORANG
Ini tanah kami !

SESEORANG
Siapa yang berani merebut tanah kami, berarti mau mati !

SESEORANG
Itu tanah kami ! Langkahi dulu mayat kami,baru bisa menanam bangkai di sini !

SESEORANG
Kami tidak takut mati !

SESEORANG
Ayo buktikan sekarang ,jangan ngomong saja !

SEMUA BERDIRI.HANSIP MENIUP SEMPRITAN.HANSIP YANG LAIN SUDAH MEME


GANG SEPEDANYA.

HANSIP
Tenang ! Tenang !

DIA SENDIRI GUGUP

ORANG TUA
Sudahsudah jangan berkelahi lagi.Ini ada Pak Hansip,malu kita !

SESEORANG
Kami hanya minta kepatutan,kami tidak suka berkelahi sebetulnya.

SESEORANG
Biar,kalau satusatunya jalan mencari kepatutan dengan berkelahi,kami berani !

SESEORANG
Kami juga berani kalau ditantang !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Ayo buktikan !

SEMUA BERDIRI LAGI.HANSIP MENIUP SEMPRITAN DAN ORANG TUA BERDIRI DI


TENGAH.HANSIP YANG SATU SUDAH NAIK KE SEPEDANYA SIAP UNTUK NGACIR.

ORANG TUA
Jangan-jangan,malu kita dilihat begini !

HANSIP
Bukan malu lagi,ini mainmain api !

SESEORANG
Daripada malu lebih baik mati !

SESEORANG
Kalau mau cari mati,ayo sudah sekarang ini!

SEMUANYA BERDIRI SEPERTI HENDAK BERKELAHI.HANSIP YANG SATU MENGA


YUH SEPEDANYA,TAPI MENUBRUK SESUATU DAN JATUH.

ORANG TUA
Sudah,jangan gontok-gontokan,kita kan masih bertetangga.

SESEORANG
Jangan mentangmentang kami tidak air, langsung dibilang kami sirik.Kamimemang tidak
punya air tapi kami punya harga diri,kami tidak sirik.

SESEORANG
Kami tidak bisa nanam padi,tapi kami bisa makan ketela.Mengapa mesti sirik.Kamu yang
sirik.Kamu kira karena tidak punya padi kami mati.nyatanya pintu gerbang desa kami lebih
hebat dari pintu gerbang kalian.Dan Hansip kami naik motor bukan naik sepeda.Kamu yang
sirik,bukan kami.

SESEORANG
Mereka yang sirik Pak.Biar tidak punya air tapi pemudapemuda kami sudah banyak jadi mahasis
wa sekarang.Mereka apa ? Semua tani dari dulu sampai sekarang.Ya tidak ?! Ngaku saja !

SESEORANG
Kami tidak akan menjawab.Karena kalau kami menjawab mereka akan senang. Tidak
jangan,buat apa kita menyenang nyenangkan hati tukang santet !

SESEORANG

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Kami bukan tukang santet !

SESEORANG
Kalau tidak mengapa ada suara orang menangis dari lubang kuburan itu. Mengapa ada tangan
begitu begitu ?

SALAH MENIRUKAN

ORANG TUA
Hee ! Begitu !

( MEMBERIKAN CONTOH GERAKAN TANGAN YANG BETUL )

SESEORANG
Ya ! Mengapa ? Kalau tidak sirik !

SESEORANG
Kami tidak tahu.Barangkali yang mati di situ dosanya banyak,jadi tanah menolak dia dikubur di
sini.Siapa yang mati,coba !

HANSIP
Siapa ?

SESEORANG
Itu kan,bromocorah yang kami usir dari desa kami di sini malah dilindungi.Di sini dia menghasut
bi
kin bendungan sampai kami kami tidak dapat air lagi.Karena dia mau balas
dendam.Bromocorah begitu jangan dikubur di sini !

SESEORANG
Lihat,dia memang mau menghalangi kita.

( Kepada Hansip )

Lihat tidak, Pak ? Laporkan semua ini !

HANSIP
Min sini Min,bantu sini !

HANSIP
Tadi katanya

HANSIP
Sini kamu,kok malah pegang sepeda,tidak akan hilang

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


( Kepada Orang Tua )

Kita ini bingung. Ini mereka siapa ?

HANSIP
Tadi akurakur saja,kok tiba tiba gontok gontokan

ORANG TUA
Sebelah di situ orang orang dari desa itu di sebelah yang tidak punya air.Ini kami semua. Kami
disan

HANSIP
Sengketa ini sudah lama ?

ORANG TUA
Sudah.

SESEORANG
Setiap ada kesempatan mereka pasti mengganggu. Masak ada suara dari dalam lubang,ada
tangan keluar kalau mereka tidak pakai santet.Maksudnya supaya kita kacau . Dasar !

HANSIP
Maaf ya,sekarang saya ini bingung.Benar tidak ini ada suara dari lubang itu ? Ya benar tadi juga
mesudah dijawab.Dan ada tangan.Kamu yang lihat kan?

SAMBIL MENOLEH KAWANNYA

HANSIP
Bagaimana ya,tadi mungkin agak bingung begitu jadi

HANSIP
Tangan ! Jangan diubah ubah lagi.Itu kan ? Sekarang ternyata ada dua soal. Kalian sudah
gontokgontoan begitu.Ini membahayakan keamanan ! Catat Min ! Semuanya akan kami
laporkan

SESEORANG
Laporkan saja,biar pembagian air adil !

SESEORANG
Boleh laporkan,kami sudah tidak sabar !

SESEORANG
Dasar kampungan !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Kamu sirik !

ORANG TUA
Dengar ! Dengar,itu kedengaran lagi !

SUARA ORANG MENANGIS.SEMUANYA MUNDUR.

HANSIP
Apa ?

ORANG TUA
Ada yang menangis lagi.Dari situ !

( Menunjuk Ke Lubang )

Keras sekali !

HANSIP ( kepada kawannya )


Kau dengar ?

HANSIP
O ya jelas !

( berbisik )

Aku tidak dengar apa apa.Kau ?

HANSIP
Nggak juga.

( mengeraskan suara )

Di situ ya ?

ORANG TUA
Betul.

HANSIP
Orang menangis ?

ORANG TUA
Ya,menangis.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP ( kepada kawannya )
Ada yang menangis lagi di situ.Dengar ?

HANSIP
Siapa yang menangis ?

HANSIP
Tidak perlu siapa,tapi ada.Dengar tidak ?

HANSIP
Tidak.

HANSIP
Aku juga tidak.Ini semua orang gila.

KEDENGARAN LAGI SUARA TANGIS ITU.ORANG TUA MENDEKATI LUBANG.

ORANG TUA
Siapa itu,siapa itu yang menangis ? Kenapa kamu menangis ? Kamu mau apa ?

SESEORANG
Bohong ! Tidak ada orang menangis,aku tidak dengar apa apa.Ini fitnah !

MAU MENDEKATI LUBANG

SESEORANG
Jangan dekat dekat !

SESEORANG
Kalau mau mati boleh maju !

SESEORANG ( masih mau maju tapi temannya memegang sehingga ia mengurungkan


niatnya ) Kalau kurang pendidikan memang jadi begini.Masak lubang bisa menangis.

SESEORANG
Sudah,sudah,kita pulang saja !

SESEORANG
Ayo pulang sana,jangan rusuh di sini.

ORANG TUA
Jangan ! Jangan nangis terus ! Nanti nenek bilang sama mereka.Nanti semuanya akan dipenuhi.

Jangan terus memangis aku tidak kuat dengar !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Penipu !

SESEORANG
Apa ?! Bangsat ! Kita dibilang penipu !

MEREKA HAMPIR BERKELAHI.HANSIP MENIUP SEMPRITAN MENENGAHI.

HANSIP
Stop ! Awas,jangan bikin onar !

HANSIP
Ada yang menangis di dalam tanah menandakan kita sudah lalai merawat warisan leluhur
kita.Kita
hanya bisa merusak,tidak pernah lagi merawat.Kamu dengar tidak itu ? Mengerti ?!

TAK ADA YANG MENJAWAB KARENA SEGAN.

HANSIP ( berbisik )
Betul kamu dengar ?

HANSIP
Dengar apa ?

HANSIP
Orang nangis.

HANSIP
Di mana ?

HANSIP
Gombal !

SESEORANG
Tapi tidak ada yang menangis,Pak. Siapa mau menangisi bromocorah. Malah bagus mati.

SESEORANG
Kalau tidak ada yang nangis masak dia dengar orang nangis ?!

SESEORANG
Untuk memfitnah kami.

SESEORANG
Bangsat !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


( melemparkan sesuatu,yang dilempar membalas )

Tukang santet !

SESEORANG
Bromocorah !

KEADAAN HAMPIR KACAU LAGI

HANSIP ( meniup sempritan )


Semua ini akan kami laporkan. Catat Min ! Semua ! Hee dengar ! Kami jadi saksi bahwa di sini
di sini sudah ada gontok gontokan ! Di sini sudah ada fitnah,seperti kata saudara itu,catat Min !

( orang ribut )

Dan,dan,dengar ! Di sini juga sudah digunakan santet seperti kata bapak ini.Itu semua berarti
bikin kerusuhan !

SUARA TANGIS.

ORANG TUA
Dia menangis terus ! Jangan menangis maafkan kami jangan menangis !

HANSIP
Ada lubang kuburan menangis,ada suara hhhhhh,ada tangan beginibegini.Pendeknya di sini
sudah ada yang bukanbukan.Baik ini merupakan kenyataan atau apa begitu,tapi ini semua
pendeknya sudah jadi sumber keonaran.Catat Min ! Ini bias dilaporkan !

HANSIP
Kami jatuh bangun ke mari,padahal kami sebetulnya sibuk dikejarkejar kerjaan lain.Memang
kami
cuma mengurus orang ? Lho,kami juga manusia biasa yang punya anak bini dan
rumahtangga yang harus diurus.

HANSIP
Kalau gajih gede sih boleh.Tapi apa ? Kenyataannya apa ? Tanggungjawabnya yang makin hari
makin gede sampai kami tiap hari kelenger.Bayangkan sepeda saja,barang rongsokan seperti
itu,padahal tugas berat begini.Jadi minta pengertian saudara saudara,minta pengertian.

SESEORANG
Tapi kami tidak sirik !

HANSIP
Diam ! Mau diam tidak ? Kalau kita ngomong pasti belum apaapa dicaplok.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Tapi kami bukan tukang santet !

SESEORANG
Mereka yang memfitnah !

HANSIP
Itu lihat sendiri.Mentangmentang kita Hansip,terus tidak digubris.Kalau kami pulang dan lapor
semua ini,sebentar lagi tentara datang ke mari bawa panser ngobrakngabrik kerusuhan ini. Mau
minta diobrak abrik ya ?! Mau dilaporkan sekarang?

SESEORANG
Jangan Pak.

HANSIP
Makanya diam ! Catat Min !

HANSIP
Bukunya memang tidak ada,tapi kita catat semuanya di sini.

( Menunjuk Kepala )

Semua ini akan kita laporkan !

HANSIP ( Kepada Kawannya Tapi Cukup Didengar Semua Orang Lain )


Sayang kita lupa bawa senjata ya. Coba tidak wah !

HANSIP ( Berbisik )
Senjata apa ?

HANSIP ( Berbisik Membentak )


Gertak sedikit goblok. Ini bahaya.

( Kepada Semua Orang )

Kami ini petugas.Berani pada petugas berarti menentang Pak lurah. Jangan cobacoba minta
dikirim panser ya ! Kami datang ke mari untuk menolong, jangan gontok gontokan terus.Bersatu
teguh bercerai jangan.Mengerti ?

(Tidak Ada Yang Menjawab,Menghampiri Kawannya )

Mukanya galak galak,aku ngeri juga ini.

HANSIP ( Berbisik )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Lebih baik kita kembali.

HANSIP
Alasannya apa ?

HANSIP
Bilang saja ada rapat di Kelurahan.

HANSIP ( Maju )
Baiklah.Sesudah kami catat semuanya, kami akan kembali sekarang ke kelurahan untuk
memberi
kan laporan.Kebetulan sebentar lagi akan ada rapat.Ayo ! Kehadiran kami di situ mutlak !

HANSIP BERJALAN MENUJU KE SEPEDA.KAWANNYA MENGIKUTI.ORANGORANG


DIAM MEMBISU HANYA MENGAWASI SAJA.HANSIP YANG SATU MELONGO SAJA.

HANSIP ( Mengambil Sepeda )


Ayo !

HANSIP ( Memberi Kedipan )


Aku curiga.Anjing kalau diam berarti mau menggigit.

HANSIP ( Keras )
Tapi nanti sebentar lagi ada rapat di kelurahan,kalau kita tidak ada di situ bisa kacau Ini penting
sekali !

( meninggalkan sepeda dan menghampiri kawannya )

Cepat ayo ini kamu mau runyam di sini ?!

HANSIP
Lalu mereka bagaimana ?

HANSIP ( menoleh kepada orangorang itu yang memperhati kan dengan tegang )
Kami sudah catat semua. Kami kembali sekarang untuk melapor. Harap jangan membuat
kerusuhan.

HANSIP
Mereka tak percaya ! Janganjangan kita nanti yang disantet.

HANSIP ( tibatiba membentak )


Ah semprul !

SUARA TANGIS.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


ORANG TUA ( menyingkap dan menjulurkan kepalanya ke lubang)
Siapa itu di situ,siapa,jangan menangis, jangan, jangan menangis. Siapa itu di situ jangan
menangis.

HANSIP ( galak sekali )


Diammmmmmmm !

( melempar )

Jangan main fitnah ! Sudah tua tidak tahu malu, masak lubang diajak omong ! Mana ada orang
nangis dalam tanah ! Semua asalnya dari bacot kamu sendiri. Kalau otak sudah becek lubang
pantat juga bisa merengek. Fitnah !

SESEORANG
Betul Pak,mereka pintar memfitnah !

HANSIP
Eeee kamu juga diam.Dari tadi kamu sumber kerusuhan.Kalau tidak ada kamu desa ini aman
tenteram.Menuduh orang main fitnah segala. Pulang sana urus bini kamu
saja.Janganngerongrong !

SESEORANG
Urus lubang kubur kamu sendiri !

HANSIP
Eee siapa itu ngomong.

HANSIP
Itu dia !

HANSIP
Kamu bilang apa ?

SESEORANG
Urus kubur kamu sendiri ! Tukang santet!

HANSIP
Diam !

( berbisik )

Bangsat. Ini akibatnya kalau kebanyakan tinggal di sawah,jadi mapat seperti selokan . Tidak
usah ngomong lagi,main tuduh terus.Tidak ada akibat tanpa sebab.Kalau orang di situ menuduh
kalian memfitnah,jangan balas dengan memfitnah orang itu.Itu namanya main ping pong,ya
bagaimana tidak runyam.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Tapi,Pak

HANSIP
Diam ! Diam itu emas. Dan kamu

( menunjuk kepada kelompok dari desa lain )

kamu pulang sekarang dengan tenangtenang.Cari kesibukan lain,kerja bhakti apa ,jangan sirik
jangan main santet !

HANSIP
Awas jangan ceroboh !

SESEORANG
Tapi kami bukan

HANSIP
Cukup,aku sudah capai ngomong.

ORANG TUA
Jangan menangis,jangan menangis

HANSIP
Edan,edan ! Apaapaan itu dari tadi,ngintipin lubang terus.Ini semua kurang koordinasi.Brengsek
!
Bukannya menolong malah lempeng saja bikin busuk ! Lihat kiri kanan kamu sedikit.Lihat!
Lihat!Egois! Suruh mereka lihat !

HANSIP
Min,kamu galak sekali sekarang.

HANSIP
Lihat !

( semua saling melihat )

Lihat baik baik mata,hidungnya,sama kan ! Kok mau maunya membetot saudara sendiri,yok opo
rek.Memangnya kalau mereka celaka,kamu tidak ikut kelenger ?! Picik !

HANSIP ITU MEMBANTING SESUATU.ORANG MUNDUR.

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Ajaib mereka takut

HANSIP
Soal biasa begini jadi urusan panjang.Itu makanya kita kalah sama Jepang kalah sama orang bule
! Mengerti ? Kapan kita bisa maju kalau gontokgontokan terus.Gontokgontokan sama mu
suh.Sama kolonil,jangan sama tetangga kamu. Gontokgontokan sama bini kamu.Gontokan sama

HANSIP
Imperalis

HANSIP
Apa ?

HANSIP
Imperealis !

HANSIP
Sudah tadi ! Pendeknya gontok gontokan sama yang pantas digontoki,jangan sirik,jangan
memfitnah saudara sendiri.Itu namanya bukan membangun tetapi menjebol.Musuh boleh
dijebol,bini kamu jebol,kok tetangga ! Memangnya kucing !

HANSIP ( berbisik )
Jangan keenakan.

HANSIP ( tambah keras )


Mengerti tidak ?!

HANSIP
Cukup,sudah bagus.

KEDUANYAMENUNGGU TAPI SEMUA ORANG HANYA MEMBISU BERBAHAYA.

HANSIP
Bagus ! Mulai hari ini semua harus rukun.Ayo salam salaman,maaf maafan tidak peduli salah
atau benar. Pasti ada yang salah ada yang benar,tapi kita tidak mencari siapa salahsiapa benar

HANSIP
Semua salah semua benar

HANSIP
Kita cari damai,itu,itu semua yang di situ,pulang,bereskan urusan kalian sendiri,jangan
mengurus mayat tetangga.Dan kamu di situ teruskan menggali,langsung kubur jangan ditambahi
dongeng macam macam ! San

( tak jadi )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


apa itu semua !

HANSIP ( mengalihkan )
Orang menangis,ada tangan begitu begitu,ada suara hhhhhh,apa,tidak lucu !

HANSIP
Ayo kerjakan cepat,jangan dablek terus,sudah merdeka kok malah mundur ! Ora elok mas !

HANSIP
Jadilah warga yang baik.

HANSIP
Berdesiplin !

( kepada kawannya )

Ayo pulang ! Cepetan sedikit,aku takut.

HANSIP YANG SATU LANGSUNG BERJALAN PULANG KEMUDIAN DIIKUTI OLEH


HANSIP YANG LAIN.SEMUA ORANG MEMANDANG DENGAN TAKJUB .CAHAYA RE
DUP.KEDUA HANSIP BERGEGAS KEMBALI KE TEMPAT SEMULA WAKTU BERMU

LA MEMBERIKAN LAPORAN.

HANSIP
Jadi setelah aman dan jelas duduk perkaranya baru kami berani pulang,sambil memperingatkan
kepada mereka,awas hatihati,sekarang kita diuji jadi harus waspada.Musuh dalam selimut ada di
manamana sedikit lengah,setiap saat bisa mampus diterkam.

HANSIP
Mereka minta maaf dan berjanji akan belajar dari pengalaman.Lalu mereka memberikan rokok
ini

( mengeluarkan pak rokok dari sakunya )

katanya sebagai tanda mata.

HANSIP
O dikasih itu ya ?

HANSIP ( memasukkan kembali ke sakunya )


Tapi kami tolak karena seperti kata Pak Lurah,jangan mau menerima apa dari siapa pun selama
bertugas.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Betul ! Itu kan seperti anjing yang dilempari tulang.Kita tolak dengan tegas.Tidak !`Kami bukan
anjing,kami sudah dapat latihan mental khusus !

HANSIP
Kami juga dikasih

MENCARI TAPI LAMA TAK KETEMU

HANSIP ( cepat mengeluarkan beberapa lembar uang )


Ini.

HANSIP
Lho,uang ? Dapat di mana itu ?

HANSIP
Tapi ini kami sengaja ambil sebagai barang bukti.

( memasukkan ke dalam sakunya kembali )

Ketika kami datang kami lihat di samping lubang kuburan itu sudah ada sajen,terdiri dari
buahbuahan dan uang yang rupanya dipersembahkan kepada lubang yang menangis itu.Saya
ambil sedikit untuk bukti.

HANSIP
Memang ! Untung kami datang,kalau tidak,wah !

HANSIP
Itulah.Soalnya pengabdian kepada tugas perlu sekali ditunjang oleh sarana.Karena kalau kita bisa
bertindak cepat,segalanya bisa diatasi. Terus-terang umpama kita diperlengkapi dengan sepeda
motor,otomatis gerak kita bisa lincah ,kalau ada apa apa bisa cepat.Motor penting
sekali.Sekarang yang ada cuma sepeda.

TERKEJUT

HANSIP
Cuma satu lagi. Sudah tua,sepeda perempuan lagi.Tambah bannya bunting semua,tiap kali mau
dipakai pasti gembos.

(melihat kawannya )

Kenapa Min ?

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Astaga !

HANSIP
Apa?

HANSIP
Sepeda kita ketinggalan di situ !

HANSIP
Lho,rasanya sudah dibawa ?

HANSIP
Masih di situ !

HANSIP
Masak ?!

HANSIP YANG SATU MAU BERLARI MENGAMBIL SEPEDA ( MENYEBRANGI SELU


RUH KISAH YANG SUDAH DITUTURKANNYA ) CEPAT DICEGAH OLEH TEMAN
NYA KARENA APA YANG SEBENARNYA TERJADI TIDAK BISA LAGI DITUTUPI.

HANSIP
Awas !

TERDENGAR SORAK KERAS.DALAM KEGELAPAN ORANGORANG DESA ITU BERKE


LAHI.DIAKHIRI DENGAN PEKIK KERAS DAN SESUATU BERAT TERDENGAR
JATUH BERDENTAM.LALU ADA SEMUA ORANG MENANGIS PILU.SEJUMLAH
ORANG TELAH JATUH SEBAGAI KORBAN.CAHAYA PERLAHAN MENERANGI
TUMPUK
AN TUBUH YANG TERHANTAR.LALU ORANG TUA ITU MENGHAMPIRI.

ORANG TUA
Siapa itu ? Siapa ? Siapa ? Jangan menangis, jangan menangis terus,jangan terus menangis.
Siapa.siapa itu.Jangan

CAHAYA PADAM PERLAHANLAHAN.DALAM KEGELAPAN ORANG TUA ITU TERUS


BICARA, MENGATASI SUARA TANGIS.SEMENTARA KEDUA HANSIP ITU GEMETA
KETAKUTAN.

ORANG TUA
Siapa itu,siapa itu ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


DUA

SUARA TANGIS ITU TERUS MENEMBUS WAKTU. MULAMULA SATU. DISUSUL


OLEH SEORANG LAGI. KEMUDIAN SATU LAGI, SATU LAGI.TERDENGAR SUARA BA
NYAK ORANG,SEGEROMBOLAN,SEBARISAN RASA PEDIH DAN PILU YANG MAKIN
LAMA MAKIN KENTAL.MENGERASMENGERAS,SEAKANAKAN HENDAK
MELOMPAT
DARI SEBUAH LUBANG YANG DALAM,MELONTAR KELUAR DAN TERBANG KE CA
KRAWALA YANG BEBAS,MEMENUHI RUANG.SUARA TANGIS YANG
GEMURUH.SEMEN TARA DI RUMAH PAK LURAH PAGI.SUARA ITU MASUK
SEHINGGA PAK LURAH YANG SEDANG BERSIAPSIAP MENGHADIRI RAPAT
KELUAR RUMAH,KAGET.

LURAH
Siapa itu ? Siapa itu ? Mat ! Amatttt ! Panggil Pak Amin,panggil Pak Amin di pos !

SUARA TANGIS YANG DAHSYAT ITU BAGAI BENDA YANG BERAT MENGHEMPAS
KE ATAS BUMI KEMBALI DENGAN MENGGELEGAR.LURAH SEMPOYONGAN .

LURAH
Siapa itu ???

BU LURAH KELUAR DAN MEMEGANGI SUAMINYA YANG HAMPIR MASUK GOT.


KEDUA HANSIP MUNCUL HENDAK MEMBERIKAN BANTUAN,TAPI JUMPALITAN SE
PERI DISERAKKAN.LALU KEMBALI SUNYI SEJAHTERA SEPERTI TIDAK A
DA APAAPA YANG TERJADI.

LURAH
Ck-ck-ck ! Coba periksa. Begini ini.Tidak ada apaapa kelihatannya,tapi ada !

BU LURAH
Makanya apaapa jangan dibiar saja,mesti cepat diladeni.

LURAH
Coba periksa lagi ada apa sebetulnya di balik semua ini.Politik atau kriminalitas biasa.
Janganjangan anu lagi.

BU LURAH
Sebelum terlanjur harus cepat ditanggapi, nanti kebacut begitu,susah jadinya.

HANSIP
20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya
Betul,Bu.

LURAH
Kalau memang perlu bertindak lebih jauh,nanti kita laporkan pada Bupati.Tapi kita harus
membawa bukti lengkap.

BU LURAH
Dari dulu kan kita memang apik begitu,apaapa mesti beres,ya kan Dik ? Ini juga jangan karena
nila setitik rusak susu sebelanga.

HANSIP
Betul.Jangan karena nila setetes.

HANSIP
Jangan sampai reputasi kita anjlog.Wong dulu waktu zaman gali-gali itu,kita sendiri yang paling
aman di sini.

BU LURAH
Ya begitu.Dik Min ini yang dulu berjasa itu ya ?

HANSIP
Ya kami berdua Bu.

BU LURAH
Memang.Wong kita pernah terpilih sebagai desa itu kok,ya wajibnya kita jaga terus,sebab itu kan
kebanggaan.Kebanggaan kan namanya Pak.

LURAH
Ya.

BU LURAH
Ya kan Dik ? Sekarang ini kita apa lagi.Yang namanya merdeka sudah.Ya tinggal menjaga nama.
Kalau tidak bisa menjaga nama,kan kemer dekaan itu malah menggerog oti kita sendiri.Ya kan ?

HANSIP
Namanya merdeka,tapi kita harus menghormati kemerdekaan orang lain,Bu.

BU LURAH
Betul.

LURAH
Makanya ada pepatah bebas

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


tapi bertanggungjawab.

BU LURAH
Ya,begitu.Lha kok ada orang yang maunya cuma be
bas

HANSIP
tapi tidak mau bertanggungjawab.

LURAH
Itu yang harus kita cegah.Ya ?

HANSIP
Siap Pak.Ambil kendaraannya Min !

HANSIP YANG SATU CEPAT MENGAMBIL KENDARAANNYA YANG DIPARKIR DI

LUAR.SUARA TANGIS ITU TERDENGAR LAGI.SEBERKAS CAHAYA MENERANGI DE


SA ITU KEMBALI.SAMARSAMAR TAMPAK ORANGORANG DESA BERKUMPUL DI
SEKITAR LUBANG KUBUR YANG KINI SUDAH DIBANGUN MENJADI TEMPAT
ZIARAH,UNTUK MINTA PERUBAHAN NASIB.SUARA TANGIS KEDENGARAN LAGI.

BU LURAH
Itu,itu lihat sudah mulai lagi.

LURAH
Aneh,ada apa ini ! Apa ini Min ?

HANSIP
Kami periksa sekarang Pak.

(Kepada Kawannya )

Min cepat !

LURAH ( Berteriak )
Apa itu ? Ada apa itu ? Siapa,siapa itu ?

( Sudah Hendak Berteriak Lagi )

Sia

BU LURAH
Sudah,sudah Pak !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


( Lurah Hendak Merogoh Pistol Yang Ada Di Balik Baju Jasnya,Tapi Cepat Dipegang Oleh
Istrinya )

Sudah,sudah.

LURAH ( berteriak )
Diam ! Siapa itu ?!

SUARA TANGIS ITU BERHENTI.TAPI CAHAYA SEMAKIN TERANG MENIMPA DESA


ITU.TAMPAK ORANGORANG DESA BERKUMPUL DAN MENANGIS BERSAMASAMA
DI SEKITAR TEMPAT BERZIARAH ITU.LURAH TERCENGANG.

LURAH
Apa itu ?

HENDAK MASUK KE DESA ITU,TAPI DITAHAN OLEH ISTRINYA

BU LURAH
Sudah ! Tenang saja. Kan ada Pak Amin.Biar mereka menjajaki dulu.Tidak elok kalau turun
tangan sendiri,seperti tidak ada orang lain.Ya kan Pak Amin ?

HANSIP
Betul.

( berteriak kepada kawannya )

Minnnn ! Cepat !

HANSIP YANG TADI KELUAR KEMUDIAN MASUK MENDORONG SEBUAH SEPEDA


MOTOR TUA.LALU MEMARKIR MOTOR ITU DEKAT LURAH.

HANSIP
Kami titip di sini Bu.Biar kami jalan saja kesitu.

LURAH
Pakai saja .Wong dibelikan motor untuk dipakai bertugas,kok diemaneman.

HANSIP
Tapi bensinnya habis Pak.

LURAH
Ah masak ?

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Businya juga sudah kotor.

BU LURAH CEPAT MEROGOH UANG DI BALIK KUTANGNYA.

BU LURAH
Ini,ini ada.

( Mengulurkan Uang )

Ya kalau tidak ada bensin bagaimana bisa.Beli saja apa yang perlu. Peralatan bagus memang
memerlukan perawatan.Ini.

HANSIP YANG SATU RAGURAGU TAPI YANG SATU LAGI MENDORONG.

HANSIP
Ambil Min.TerimakasihBu.

BU LURAH
Sudah sarapan belum ?

HANSIP
Sudah.

HANSIP
Belum Bu.

BU LURAH
Sana ke belakang dulu,sarapan nanti lemes lutut nya.Bagaimana bisa bertugas dengan baik kalau
utut lemes.

HANSIP
Betul.

BU LURAH
Sini !

MEMBERI ISYARAT SUPAYA DIIKUTI SAMBIL KELUAR

HANSIP
Malu ini jadinya.Kamu sih !

( Kepada Lurah )

Maaf Pak.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


LURAH
Sudah makan belum ?

HANSIP
Ya belum Pak.

BU LURAH ( muncul lagi )


Sini,jangan malumalu.Seperti sama orang lain saja.Ini kan rumah bapak dan ibu.Apa yang ada di
sini kalau ada ya makan saja.Bagaimana bisa bertugas kalau belum makan.Ayo sini !

HANSIP
Wah malu ini.

( jalan mengikuti )

Kalau ada kopinya saja dulu Bu.

HANSIP
Punya vitamin tambah darah Bu ?

TINGGAL LURAH.ORANGORANG DESA ITU MENANGIS LAGI.LURAH MENOLEH


KE ARAH ORANGORANG DESA ITU.ORANGORANG DESA ITU JUGA MELIHAT

KEPADA LURAH.KEDUANYA BERUSAHA SALING MENEMBUS.

LURAH
Ada apa sebenarnya di situ ?

SESEORANG
Kami menangis Pak Lurah.

LURAH
Kenapa ?

SESEORANG
Kami bingung.

LURAH
Kalau ada apaapa cepat laporkan.

SESEORANG
Sudah kami lapor semua.

LURAH
Tapi kok berisik terus ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Sudah banyak yang mati Pak.

LURAH
Lho kenapa ?

SESEORANG
Habis kami diserang terpaksa kami serang lagi.Kami berani karena betul Pak.Seperti kata Pak
Amin itu.

LURAH
Tidak boleh gontokgontokan,semua harus ikut menjaga ketertiban.

KEDUA KELOMPOK YANG BERTENGKAR ITU CAMPUR JADI SATU DAN MEMBUAT
PENGADUAN YANG MENYULITKAN,KARENA ISINYA SALING BERTENTANGAN.ME
REKA BEREAKSI TERHADAP KELOMPOK LAIN DENGAN SENGIT,TETAPI MENGA
RAHKANNYA PADA LURAH.KADANGKALA SATU ORANG MEWAKILI ISI HATI KE
DUA KELOMPOK.

SESEORANG
Mereka sirik !

SESEORANG
Kami difitnah ! Masak kami dituduh tukang santet !

SESEORANG
Mereka memutar balik soal !

SESEORANG
Panen mereka gagal,kami dituduh nyerobot air. Mereka sudah lama dendam pada kami.Kami
difitnah,masak kami dituduh membuat kekacauan,menghalanghalangi mereka menggali kuburan.
Katanya ada suara menangis dari dalam tanah,katanya kami yang bikin.Masak ! Apa-apa kalau
sudah marah,pasti kami jadi kambing hitam.Mereka menghina kami.Orang yang meninggal ini
sangat kami hormati karenasudah memelopori membuat bendungan, walhasil sawah yang
tadinya kering jadi subur lagi.Beliau mengajak pemuda pemuda bekerja keras,tapi mereka kok
bilang almarhum itu bromocorah.Itu kan namanya tantangan lang sung.

SESEORANG
Lihat sekarang,Pak, mereka pugar lubang kuburan itu jadi tempat berziarah.Coba siapa yang
tukang santet,kami atau mereka.

SESEORANG
Dan lagi,sesudah banyak orang berziarah ke mari mereka tambah sirik lagi,karena kami apaapa
bisa lebih,sedang dia cuma bisa bikin kerusuhan.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Sekarang sudah terlambat,sudah banyak yang mati.

SESEORANG
Tangkap mereka Pak !

SESEORANG
Tembak saja supaya jangan bikin kerusuhan lagi !

LURAH
Tenangkan pikiran dulu.Tidak gampang nembak orang ! Sabar !

ORANG TUA ITU SEKARANG BICARA.

ORANG TUA
Sabar ? Tapi berapa lama lagi ? Bertahuntahun kami tunggu. Tapi dari dulu sampai sekarang
tidak ada apaapa.Semuanya tambah buruk. Semua sudah dilaporkan.Kami buka semua
blakblakan,tidak ada yang diumpetumpet lagi.Buat apa.Semua dibeber terangterangan.Tidak ada
malu lagi,sudah
terlalu sakit.Nyatanya melompong ,tidak digubris tidak ada yang datang membantu.Kami dilepas
saja tidak dihitung.Baik.Di situ banyak urusan perang urusan besarbesar yang jauh lebih penting
yang menyangkutan kehormatan bersama.Kami mengerti.Karena itu kami coba atasi
sendiri.Kami tunggui lubang kubur ini,barangkali nantinanti datang gilirannya dilihat.Makanya
kami pugar,supaya bisa jadi bukti nanti,jangan sampai kami dikira menipu.Ini betul betul
terjadi.Mengapa ada suara menangis dari da lam tanah ? Mengapa ? Siapa yang menangis itu ?
Me ngapa dia menangis terus ? mengapa menangis kepada kami,kenapa tidak menangis di kantor
kelurahan saja atau di kota.Mengapa menangis di sini di depan kami yang bodoh yang sibuk
banting tulang di lumpur cari makan ? Ah ? Mengapa ? Bukan kami saja,semua orang yang
ziarah ke mari juga heran.Mereka kasihan pada kami,mereka kasih kami sumbangan dilalah kami
bisa membuat jalan,mendirikan sekolah dan memperbaiki rumah ibadah yang sudah hampir
runtuh.Kami pugar gerbang desa,pagar,rumah ibadah,tugutugu warisan leluhur dari hasil derma
orangorang itu.Tibatiba kok dituduh lagi salah Ada permainan apa ini !

LURAH
Bertahuntahun menunggu ?

ORANG TUA
Bertahuntahun menangis coba, tapi dibiarkan saja.Berapa lama orang kuat menangis ? Apa suara
tangisan ini enak didengar ?

LURAH
Masak ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


ORANG TUA
Masak bagaimana.Sudah banyak yang mati kok masih bilang masak.Gombal.Jangan anggap
kami semua barang mati.Terlalu ! Jangan makan kami seirisseiris.Kalau mau telan saja
satukaligus,jadi orang tidak perlu kesakitan ? Atau kurang keras,belum kedengaran sampai ke
situ ?

SEMUA ORANG MENANGIS KERASKERAS.

LURAH
Astaga !

BU LURAH KELUAR.SUARA TANGIS TERUS TETAPI TEMPAT ORANG DESA I


TU GELAP LAGI.

BU LURAH
Apa Pak,kok suka ngelamun sekarang.

LURAH
Gawat,kecolongan,kita harus ke sana sekarang ?

BU LURAH
Ke mana ?

LURAH
Coba dengar tidak ?

BU LURAH
Seperti ada bengung,apa suara mesin disel itu barangkali ?

( berseru )

Amatttt,mBok diselnya di matikan,sudah siang,hemat bensin !

HANSIP ( dari dalam dengan mulut penuh makanan )


Pak Amat lagi buang air Bu,sebentarrrr!

LURAH
Mereka perlu pertolongan.Kita sudah kecolongan. Aku harus ke sana sekarang !

BU LURAH
Tapi nanti ada rapat kan ?!

LURAH
Sudah banyak yang mati,ini sudah gawat !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


BU LURAH
Ah masak,laporan biasanya ngawur,biar dicek Pak Amin dulu,nanti baru bagaimana begitu.Tak
panggil kan,mereka sudah selesai makan,kok.

LURAH
Tidak.Aku harus ke situ sekarang.Sudah terlambat.

BU LURAH
Ada apa sebetulnya ?

LURAH
Kita kecolongan !

LURAH MENGAMBIL MOTOR DAN NAIK KE ATAS MOTOR.LANGSUNG


MENGGENJOT
PEDAL BERKALIKALI TAPI TIDAK HIDUP.

LURAH
Motor baru kok sudah begini.

SUARA TANGIS MAKIN KERAS.

LURAH
Itu dengar !

BU LURAH
Amattttt,tolong matikan diselnya,berisik !

HANSIP ( dari dalam dan menggetak )


Amatttt ! Tinggal dulu sebentar,nanti sambung.Diseldisel matikan !

( kepada kawannya )

Disel apa ya ?

LURAH
Kalau aku lama tidak kembali,suruh Amat lapor dan kirim bantuan.Janganjangan ada kerusuhan.

BU LURAH
Ada kerusuhan di mana ?

TERDENGAR SUARA TANGIS ITU KEMBALI.

LURAH

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Itu.Kalau orang sudah menangis seperti itu pasti gawat.

BU LURAH
Amatttt !

HANSIP ( dari dalam )


Amattttttt !

TIBATIBA SEMUA LAMPU MATI.GELAP.TERDENGAR SUARA ORANG MENANGIS


JELAS SEKALI.LALU SUARA ORANG TUA.

ORANG TUA
Siapa itu,siapa itu yang menangis ? Jangan menangis terus,jangan menangis saja,berhenti,sudah
berhenti sekarang.Siapa,siapa itu,jangan menangis lagi ! Jangan ganggu kamiterus,berhemtiiiii !

LAMPU HIDUP LAGI MENERANGI PAK LURAH DAN BU LURAH.

LURAH
Ya kan ?!

BU LURAH
Ya betul,ada yang menangis.Kasihan.Siapa Ya ?

LURAH
Makanya ke situ sekarang.

( menggenjot lagi motor tapi tak berhasil )

BU LURAH
Aku ikut saja Pak.

( naik ke boncengan )

BU LURAH BERPEGANGAN DI PINGGANG PAK LURAH.

LURAH
Tolong dorong dulu !

BU LURAH TURUN LAGI DAN MENDORONG MOTOR KELUAR,LALU TERDENGAR


BUNYI MESINNYA HIDUP.KEDUA HANSIP MELONCAT DARI DAPUR MASIH MEME
GANG GELAS DAN PIRING MENDENGAR SUARA MOTOR BERDENTAMDENTAM KA
RENA KNALPOTNYA DICOPOT.

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Lho,lho siapa itu iseng.

HANSIP
Hee,jangan mainmain ! Kurangajar,tidak bisa lihat motor nganggur ya. Amattttt ! Tak antemi
baru kapok !

HANSIP
Amattt ! Tak lapor Bu Lurah ambrol kamu !

HANSIP
Harus diberi juga kancil satu itu.

HANSIP
Orang kampung memang kalau dikasih hati sedikit dia pikir semuanya oke.

HANSIP
Ini mental dan pendidikan juga.Gombal !

MOTOR MUNCUL LAGI.PAK LURAH MEMBONCENG BU LURAH.BERHENTI DAN


MEMBUNYIKAN KLAKSON .KEDUA HANSIP TERKEJUT.

HANSIP
O pak lurah ! Lancar sekali nyetirnya pak !

BU LURAH ( dari atas boncengan sambil mengatasi bunyi motor )


Tolong Dik ambilkan selendang Ibu.

HANSIP
Apa Bu ?

BU LURAH
Selendang.Selendang !

LURAH
Selendang !

HANSIP
Oh ! Baik.

( kepada kawannya )

Apa katanya ?

( terus masuk saja ,sambil meletakkan gelas )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Apa Bu ?

BU LURAH
Selendang ! Tas dan sandal ibu juga !

( sambil menunjuk kakinya )

HANSIP
Tas ? Kaki ibu,apa kaki ibu ?

BU LURAH
Sandal skol,skol,skol !

HANSIP
Apa Bu ?

LURAH
Skol !

HANSIP
Skol apa.Apa Pak ?

LURAH MEMATIKAN MESIN MOTOR,TAPI TEPAT PADAWAKTU ITU BU LURAH BER


TERIAK.

BU LURAH
Skollllllll ! Sandal skollll !

( terkejut mendengar suaranya sendiri,lalu ngeplak pundak suaminya sambil mesem )

Habis nggak bilangbilang.

( Mengubah suaranya jadi lembut )

Anu Dik,tolong ambilkan selendang ibu di kamar tengah,tas yang hitam yang ada kacamatanya
dan sandal skol.Ini

( mencopot sandal yang dipakainya )

tidak enak dipakai jalan jauh. Maaf ya.

( melempar sandal itu )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP MENARUH PIRING DAN MENANGKAP.SATU SATU MENGENAI MUKANYA.

BU LURAH
Oh maaf Dik.

HANSIP
Tak apaBu,baru sandal.

( kemudian masuk )

HANSIP YANG SATU LAGI BURUBURU KELUAR SAMBIL MEMBAWA SENAPAN


ANGIN DAN SAYUR KOL.DIA MENYERAHKAN KEPADA LURAH.

LURAH
Buat apa bawa senjata,tidak perlu !

HANSIP
Katanya ibu tadi senapan dan kol,kol begitu saya dengar dari dalam.

BU LURAH
Bukan senapan,selendang.

( ketawa )

Skol,bukan kol.

HANSIP
Ya ini Bu ! ( memberikan kol )

BU LURAH
Skol !

HANSIP
Ini.

BU LURAH
Bukan kol.Sandal skol.Skol !

HANSIP
Oh sandal !

( berteriak )

Skol Min.Skolll !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP YANG SATU LAGI MUNVCUL MEMBAWA TAS,SANDAL,SELENANG DAN
SEBAGAINYA.

HANSIP
Takut nanti salah,saya bawa semua.

BU LURAH MEMILIH YANG DIPERLUKAN DAN MENGAMBALIKAN SISANYA.

HANSIP
Bapak tidak perlu kacamata ?

LURAH
Tidak usah sudah sembuh.

BU LURAH
Lebih baik pakai,daripada nubruk sapi.Ambil Dik !

HANSIP ( mengeluarkan kaca mata dari sakunya )


Sudah siap,ini kan Pak ?

LURAH
O ya.

( mengambil kacamata dan memasang )

Sudah tua juga rupanya ini.

BU LURAH TIBATIBA TURUN.LALU HENDAK MASUK RUMAH.

BU LURAH
Sebentar,

LURAH
Apa lagi itu,nanti telat.

HANSIP
Perlu apa lagi Bu,biar saya ambil.

BU LURAH
Helem bapak,masak menganjurkan pakai helem dianya sendiri tidak.

HANSIP
Biar,biar saya ambil.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


( langsung berlari ke dalam rumah )

BU LURAH
Sudah,sudah,jangan !

HANSIP
Biar saja Bu.

BU LURAH
Malu ah,masak mentangmentang bu lurah nyuruhnyuruh terus.

HANSIP
Tak apa Bu,biasa.Kami senang kok disuruh.

HANSIP ( muncul )
Helemnya ditaruh di mana Bu ?

LURAH
Di bawah kolong !

HANSIP ( sambil masuk )


Matttt di bawah kolong !

BU LURAH
Sebentar

( mau masuk )

LURAH
Ke mana lagi itu

BU LURAH ( berpikir tapi kemudian tak jadi )


Ya sudah.

HANSIP
Apa lagi Bu ?

BU LURAH
Anu,mau nelpon sebentar,biar tidak usah ditunggu
arisannya.( tertawa cekikikan ) kayak pumya
telepon saja gayanya. ( tertawa mendekati motor
suaminya langsung naik ke boncengan )

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Sudah ada telepon sekarang Bu

HANSIP YANG SATU BERLARI DATANG MEMBAWA HELM.PAK LURAH LANGSUNG


MENCOBA MEMAINKAN PEDAL MOTOR TAPI TAK HIDUPHIDUP.HANSIP MENYE
RAHKAN HELM KEPADA BU LURAH.

HANSIP
Ayo dorong,Min !

KEDUA HANSIP MENDORONG,TAPI MOTOR TAK JALAN.

HANSIP
Remnya preikan dulu Pak !

MOTOR DIDORONG LAGI.HIDUP.SELENDANG BU LURAH JATUH.HANSIP YANG


SATU MEMUNGGUT LALU MENGEJAR.YANG SATU LAGI HANYA
MEMPERHATIKAN.

HANSIP
Remnya sudah hampir putus Pak !

HANSIP YANG LAIN MUNCUL SAMBIL TERENGAHENGAH.

HANSIP
Apa ?

HANSIP
Kan remnya hampir putus.

HANSIP
Bukan itu.Bensinnya !

HANSIP
O ya !

( mau mengejar tapi ditahan kawannya )

HANSIP
Tadi mestinya !

HANSIP
Tapi bagaimana kalau berhenti di tengah hutan nanti ?

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Goblok ! Bukan itu.Bagaimana kalau ketahuan bensinnya masih penuh ! Tadi kan cuma mau cari
uang rokok,ingat tidak ?

HANSIP
O ya ! Waduh ! Bagaimana ya ?

HANSIP
Sudah itu urusan nanti.Teruskan saja dulu.

MENGAMBIL PIRING YANG DILETAKKAN DI LANTAI LALU MENGULURKAN


PADA KAWANNYA.DIA SENDIRI MENGELUARKAN PISANG DARI SAKUNYA DAN
MU LAI MENGUPAS.

HANSIP
Yang penting perut kenyang dulu !

TIBATIBA SUARA MOTOR KEDENGARAN LAGI.LALU LEWAT PAK LURAH,SUDAH


MEMAKAI HELM MEMBONCENG BU LURAH.

HANSIP ( menyembunyikan pisang )


Businya Pak ! Hatihati businya !

BU LURAH MELAMBAI DAN MOTOR LEWAT.HANSIP MENGEJAR.TAPI TIBATIBA


TERTEGUN KARENA TERDENGAR SUARA BERSORAK GALAK.HANSIP MUN
DUR KETAKUTAN.

HANSIP
Ada apa ?

HANSIP
Dengar tidak ?

HANSIP
Knalpotnya dilepas kan ?

HANSIP
Dengar !

TERDENGAR SUARA ORANG BANYAK MENANGIS.PERLAHANLAHAN KELOMPOK


ORANG DESA ITU KELIHATAN LAGI BERSINGGUNGAN DENGAN KEDUA HANSIP.

HANSIP
Ada yang menangis.

HANSIP ( sambil makan mulutnya penuh )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Apa ? Siapa yang menangis ?

( terus makan )

HANSIP
Gombal jangan makan terus ! Dengar itu !

HANSIP
Suara disel ? Amatttt !

HANSIP YANG SATU MEREBUT PIRING UNTUK MENEPIS SEBUAH BATU YANG
TERLEMPAR DARI ORANG ORANGORANG DESA.SEPERTI TERJADI DENGAN LU

RAH KELOMPOK ORANG DESA DAN HANSIP ITU SALING MEMASUKI.

HANSIP
Siap Min ! Bahaya ini !

HANSIP
Kalau sedang makan mesti ada bahaya terus. Apa sih ?

( merebut kembali piring )

CAHAYA TERANG MENIMPA ORANGORANG DESA

HANSIP
Itu ! Astaga ! Mereka !

ORANGORANG DESA ITU SEKARANG TIDAK MENANGIS LAGI, TAPI


GALAK,MEMBAWA SENJATASENJATA MENGANCAM.MEREKA MEMANDANGI
KEDUA HANSIP ITU DENGAN MARAH.

SESEORANG
Itu dia !

SESEORANG
Tampangnya tidak berubah.Monyet !

SESEORANG
Biar pakai kumis,kami ingat ! Pengacau !

SESEORANG
Heee kampret ! Kamu yang dulu itu kan ! Sekarang pakai pici,tapi kami tahu belang kamu !

SESEORANG

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Mengaku saja !

HANSIP
Mengaku apa ?

HANSIP
Jangan ceroboh Min,lebih baik diam.

SESEORANG
Purapura,dasar.Potong saja !

SESEORANG
Kami sudah banyak dimakan,sekarang kami tidak takut makan orang.

SESEORANG
Kolonial ! Lapor ! Lapor ! Tapi kamu biar saja orang gontokgontokan.Kamu enakenak makan di
sini di situ kami menangis !

HANSIP ( berbisik )
Telantelan cepat ! Jangan ngunyah terus !

HANSIP MEMEMEGANG MULUTNYA,BERBALIK HENDAK MEMBUANG MAKANAN


YANG ADA DI MULUTNYA,TAPI SETELAH BERPIKIR CEPATCEPAT MENELAN LAGI.

SESEORANG
Makan melulu pantas laporan tidak masuk !

SESEORANG
Ini dia Pak.Betul ini orangnya yang dulu itu,hajar saja !

HANSIP YANG MASIH MAKAN ITU KESELEK.

HANSIP
Tenang Min !

HANSIP ITU KESELEK.

SESEORANG
Apa kamu ! Menantang ya !

HANSIP ITU KESELEK.

SESEORANG
Bangsat,menantang !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP KESELEK.

HANSIP
Tenang,tenang.

SESEORANG ( menirukan )
Huk apa ! Kamu kira sekarang kami takut ?

HANSIP KESELEK.

SESEORANG
Diam ! Jangan purapura keselek,bilang saja takut. Sekarang kalau sudah ketahuan,purapura sakit
!

HANSIP
Kamu kenapa ?

HANSIP
Tidak apaapa. Huk !

( keselek lagi )

ORANGORANG ITU BERSORAK DENGAN MARAH.KEDUA HANSIP MUDUR.SALAH


SE ORANG DESA MUNCUL MEMBAWA SEPEDA HANSIP DAN MENDORONGNYA KE
ARAH HANSIP ITU.SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA SEPEDA JALAN SENDIRI
MENCARI
TUANNYA.HANSIP CEPAT MENANGKAP SEPEDA ITU.ORANG TUA MUNCUL.

ORANG TUA
Ya,ambil barang kamu.Kami tidak butuh sepeda. Kami perlu perhatian.

SESEORANG
Ayo keselek lagi,tak kepruk biar pecah kepalanya !

ORANG TUA
Sudah,sudah cukup.Lihat dia sampai terkencing ëëë kencing ketakutan.

HANSIP ( melirik kawannya )


ya betul ?

HANSIP ( memegang celananya )


Ini basah kena minuman tadi bukan takut.Huk !

( keselek lagi )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Diam !

ORANG TUA
Apa memang termasuk tugas kalian kencing di celana ketakutan kalau diminta
pertangunganjawab ? Ya atau tidak ?

HANSIP
Dijawab tidak ?

HANSIP
Biar dulu sampai dua kali ditanya.

SESEORANG
Ya atau tidak ? Apa termasuk tugas kalian untuk menerima laporan kami dan kemudian
menyemir jadi kabur persoalannya,sampai kami menunggu bertahun-tahun putus asa,sampai pak
lurah datang sendiri menyaksikan ke lapangan,padahal sudah terlambat,sekarang nasi sudah jadi
bubur. Ya atau tidak ?

SESEORANG
Ya ! Ngaku saja !

SESEORANG
Ya atau tidak ?

HANSIP ( berbisik )
Pertanyaannya diubahubah,kita jadi bingung .

HANSIP
Bilang saja ya.Kelihatannya galak,kalau bilang tidak pasti hancur kita.

( ketawa mencoba menggantsuasana )

Ya.

SESEORANG
Jangan ketawa !

( melempar )

ORANG TUA
Kalau sudah kepepet,kalau mau mengelak kamu pasti ketawa.Begitu latihannya ya ? Bencong !
Sekarang bisa naik motor,sudah pakai sepatu baru,makan terus,kami di situ

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


gontokgontokan,menunggu kamu. Yang ada cuma sepeda gembos begitu.Sekarang datang lagi
yang lain.Susah payah kami nahan tangis,sampai diganjal batu,baru mulut ini berhenti
sesegukan.Pelanpelan kami membangun sendiri.Sekarang kami sudah punya jalan.Punya
sekolah.Pemuda-pemuda ini tidak buta huruf lagi.Sudah banyak yang bisa bahasa Inggris.Eeeee
tahutahu ada penyakit lagi !

HANSIP ( tak sengaja )


You spik Inglis ?

HANSIP
Jangan ceroboh,Min !

ORANG TUA
Yes. Kami sudah maju sekarang.Lihat pakaian anakanak ini.Tidak ada lagi yang pakai
bakiak.Semua pakai sepatu

( menyebut merek yang populer )

banyak yang pakai sandal skol.

HANSIP
Seperti bu lurah dong.

SESEORANG
Ya.Biar dianggap anak haramjadah,tapi terus hidup tidak menetek seperti kamu makan gaji buta !

SESEORANG
Coba dari dulu dilepas sudah lama makmur !

SESEORANG
Ikut kamu jadi bodoh.Sudah habis pantat nunggu bantuan datang,eeeee tahutahu enakenak
makan.Tai !

ORANG TUA
Lihat pakaian anakanak ini.Berkat kerja keras,kami tidak lagi cuma pakai sarung.Semuanya
sudah
pakai celana jin.Wanitawamita juga sudah biasa po tong rambut dan pintar pakai celana.Apa
namanya jengki ?

( kepada penonton )

Betul ,ini bukan ditambahtambah.Kami bukan orang udik lagi.Lihat saja,apa orang udik seperti
ini ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SESEORANG
Kami bukan petani,kami sudah bebas !

HANSIP
Jadi sudah berhenti bertani sekarang ?

SESEORANG
Buat apa lagi,tidak perlu !

ORANG TUA ( tertawa )


Bencana membawa mukjizat.Tuhan Maha Besar.Kami pugar lubang kuburan itu.Ratusan,ribuan
orang berziarah tiaphari.Meladeni mereka saja sudah habis waktu kami.Sekarang kami punya
banyak losmen,restoran,kami punya bioskop,juga disko.Semua orang hidup layak sekarang,tidak
ter gantung dari air.Kami punya harga diri sekarang !

KELOMPOK ORANG DESA ITU KEMBALI KELIHATAN SEBAGAI SATU KELOMPOK


YANG TERDIRI DARI KEDUA KELOMPOK YANG DULU DIHADAPI OLEH HANSIP
ITU.MEREKA SAMASAMA MENUMPAHKAN PERASANNYA PADA HANSIP

SESEORANG
Tapi dasar tukang santet ! Kamu bikin garagara lagi !

SESEORANG
Bromocorah ! Kamu fitnah kami !

ORANG TUA
Sekarang baru kamu laporkan,baru kamu tudingtuding di situ ada ini di situ ada itu.Baru kamu
GembarGembor Sampai Pak Lurah Datang.Sampai WartawanWartawan JepratJepret.Baru kamu
berkoarkoar iri melihat rezeki kami,kamu fitnah,kamu potong lagi hidup kami.Kamu bajingan !
Kamu tidak punya perasaan ! Kamu perampok ! Kamu siksa kami semua seirisseiris menurut
enak perut kamu sendiri. Ini terlalu sakitttttt.Remukkkkkk !

SEMUA ORANG BERSORAK GALAK.KEDUA HANSIP ITU GEMETAR KETAKUTAN.

HANSIP
Aku tidak ngerti,ini urusannya tinggi sekali.

HANSIP
Tapi ini sepeda kita kan ?

HANSIP
Betul.

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Kalau begitu semua itu juga betul.

HANSIP
Betul bagaimana ? Memang betul.Semuanya betul !

HANSIP
Jadi bagaimana ?

HANSIP
Apanya bagaimana ?

TERDENGAR SUARA MOTOR.

HANSIP
pak lurah ! laporkan pada pak lurah !

TERDENGAR SUARA MOTOR PAK LURAH.ORANGORANG TERTEGUN DAN MENEPI


LALU MEMPERHATIKAN SUARA MOTOR ITU BATUKBATUK SEPANJANG JALAN
NYARIS MOGOK KARENA BUSINYA KOTOR.SUARA MOTOR MAKIN DEKAT.ORANG
DESA ITU MUNDUR BERSIAPSIAP MENERIMA KEMUNGKINAN.

HANSIP
Kita harus laporkan ini !

HANSIP
Ya,mesti,sebelum terjadi apaapa.

HANSIP
pak lurah dan bu lurah tidak tahu orangorang itu sudah kesetanan.

HANSIP
kalau begitu lebih baik susul pak lurah

KEDUANYA MENAIKI SEPEDA.BONCENGAN.TAPI TERNYATA BANNYA


KEMPES.TER PAKSA SEPEDA DIPIKUL DAN MEREKA BERLARI MENYUSUL KE
ARAH PAK LU
RAH PERGI TADI.SEMENTARA ITU PAK LURAH MUNCUL DENGAN MOTORNYA
NYA BERSAMA BU LURAH.ORANGORANG DESA ITU MUNDUR.BU LURAH LON
CAT SEBELUM MOTOR BERHENTI.IA TERJEREMBAH TAPI DENGAN TENANG KEMU
DIAN BERDIRI LAGI.PAK LURAH TAK TAHU,TENANG TERUS,TAPI KEMUDIAN
KEMBALI.DIA TERKEJUT MELIHAT ISTRINYA.

LURAH
Lho kok bisa duluan.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


BU LURAH ( tertawa )
Makanya jangan menganggap enteng wanita.Parkir dulu,mereka sudah menunggu.

PAK LURAH MEMARKIR SEDANGKAN BU LURAH MENGHADAPI


ORANGORANGITU.

BU LURAH
Apa kabar sedereksederek semua ?

ORANG TUA
itu bu lurah ?

IBU LURAH
Betul.Apa kabarnya ?

ORANG TUA
Baik Bu.

BU LURAH
Tidak kurang sesuatu apa ?

ORANG TUA
Tidak

BU LURAH
Hujan cukup tahun ini ?

ORANG TUA
Hujan apa ?

BU LURAH
Tidak kesulitan air lagi ?

ORANG TUA
Kesulitan air ?

PAK LURAH SAMPAI.IA MENDENGAR JUGA PERCAKAPAN ITU.

LURAH
O,ini bukan desa yang kesulitan air itu.Ini desa yang menghasilkan beras terbaik sepanjang
tahun. Panen raya lagi tahun ini Pak ?

ORANG TUA
Panen apa ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


LURAH
Ya kan ? Panen raya ?

SESEORANG ( berbisik )
Pak Lurah mungkin belum tahu kita sekarang.

ORANG TUA
Panen apa Pak ? Kami berhenti panen.

LURAH
Lho kenapa ?

ORANG TUA
Puluhan tahun bapak tidak pernah ke mari lagi. Pohon kelapa yang bapak tanam dulu sudah
disambar petir.

BU LURAH
Oh kasihan.

LURAH
Barangkali terlalu tinggi,tanah di sini memang subur sekali.

ORANG TUA
Kami tidak buta huruf lagi

LURAH
Bagus berarti pertanian bisa ditingkatkan dengan bahanbahan bacaan.

BU LURAH
Tapi kok hijauhijauannya kelihatan kurang ? Itu bangunan apa di situ kok besar begitu.

SESEORANG
Itu disko Bu.

BU LURAH
O disko ? Tempat goyanggoyang ?

( menggoyang tubuh sambil tertawa )

LURAH
Apa ada waktu ? Tidak sibuk di sawah ?

BU LURAH

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Ya,ya apa nanti sapinya tidak lupa diangon.

( ketawa )

Maaf lelucon saja

SESEORANG
Wah menganggap enteng ini.

ORANG TUA
Kami sudah mulai pakai bahasa Inggris sekarang !

LURAH ( tertawa )
Kami heran.Waktu jalan ke mari tadi kok tidak kelihatan ada sawahsawah lagi. Memang
biasanya begitu.Petani yang sungguhsungguh berhasil tidak memperlihatkan ketaniannya.Ya
biasabiasa saja,begitu,tidak over akting.Tapi kenyataannya kenyatannya joto !

( memperlihatkan jari jempolnya )

Ya kan ?!

BU LURAH
Seperti padi,makin berisi makin merunduk.

ORANG TUA
Petani apa Pak ?

BU LURAH
Apa sudah dicoba memakai bibit unggul ?

LURAH
Penyakit ingus yang menyerang sapi sudah tidak mengganggu lagi,kan ? Ada sebetulnya bibit
sapi
unggul yang bisa dilihat gambarnya di kelurahan kalau memang diperlukan akan kami bantu

SESEORANG
Kami tidak perlu sapi !

IBU LURAH
Tidak harus beli,diberikan cumacuma untuk semua petani.

SESEORANG
Kami bukan petani !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


BU LURAH
Ah jangan begitu,betul cumacuma !

SESEORANG
Kami bukan petani !!!!

LURAH ( tertawa )
Anu,apa ada kesulitan selama musim tanam tahun ini ?

ORANG TUA
Tidak ada waktu lagi buat mikir musim tanam.Kita sibuk.Bergini,supaya jangan terlanjur
menanyakan halhal yang lucu,kok jadi ngalorngidul begitu, kami semua di sini sudah berhenti
bertani.Sekarang kami berwiraswasta.Bapak lihat sendiri pakaian kami,tidak kena lumpur lagi.Di
sini sudah tidak ada yang mau bergaul dengan sapi.Kami sudah maju. Lihat baikbaik ini manusia
baru,kami tidak takut lagi .Kami punya harga,kami tidak tergantung lagi dari air lumpur,kami
sudah kaya sekarang !

BU LURAH
Betul ? Wah senang dong

LURAH
Tidak bertani lagi ?

SESEORANG
Buat apa ?

LURAH
Bagaimanabisa hidup ?

ORANG TUA
Makanya dengar apa yang saya katakan.Kami berwira swasta.Ada yang dagang,ada yang jadi
gaid,ada yang nyupir,ada yang menyewakan penginapan.Macammacam pokoknya,halal !

LURAH
O sudah ganti haluan ?

ORANG TUA
Ganti semuanya !

BU LURAH
Kaum wanitanya bagaimana ?

SESEORANG
Sudah mulai ada yang jad pergawati.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


BU LURAH
O,syukurlah.

ORANG TUA
Setelah gelap terbit matahari.Masak orang jadi petani terusterusan.Gantian sekarang !

SESEORANG
Apa kami tidak boleh pintar ?

SESEORANG
Apa hanya orang kota yang boleh kaya.

BU LURAH
Justru orang kota banyak yang kere.

( tertawa )

SESEORANG
Yang adil dong dikit !

ORANG TUA
Siapa bilang kami tidak boleh menentukan hidup kami menurut selera kami,daripada disantet,di
tuduh memfitnah.Orang menggali kubur baikbaik tahutahu ada suara dari dalam tanah,kita tidak
ta
hu apaapa tahutahu dituduh memakai blekmejik,ini serba salah,kami kikuk hidup dalam rimba
basabasi dan curiga garagara rezeki seret.Buat apa harus harus gontokgontokan soal kecil sampai
nyawa hilang,lebih baik tukar haluan dan hidup bebas seperti ini.Ini hak kami,jangan
dipersoalkan ini !

BU LURAH
O,tidak,kami justru ikut bangga kalau ada kemajuan seperti ini.

LURAH
Apa yang sudah terjadi sebetulnya

ORANG TUA
Apa yang terjadi ? Apa bapak tidak terima laporan dulu ?

LURAH
Laporan apa ?

ORANG TUA (Takjub )


Laporan apa ??

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


MEREKA BERPANDANGPANDANGAN.ORANG TUA ITU MUNDUR.YANG LAINLAIN
IKUT.BEBERAPA MENGELUARKAN KOMENTAR DALAM BAHASA DAERAH DAN
SEKALISEKALI BAHASA INGGRIS

ORANG TUA
Laporan apa ! Darah tumpah siasia di sini.Kami semua menangis sampai mati.Tidak ada yang
tahu,
tidak ada yang mendengar,tidak ada yang mencatat, tidak ada yang peduli,kita dibuang,kita
sudah tidak dihitung.Kamu dengar ? Kamu tidak dihitung ! Kamu anak haram jadah !

SEMUA ORANG MEMEKIK BERSAMASAMA.

SESEORANG
Apa Saja Kerjaan OrangOrang Di Situ.Hansipnya Siang Malam Lewat Di Sini Minta Rokok.Tapi
Orang sudah bengkok di situ belum tahu apaapa. Ini mau bunuh orang !

( mengumpat dalam bahasa daerah )

SEMUA RIBUT MENGUMPAT DALAM BAHASA DAERAH.SALAH SATU MELEMPAR


BATU KENA BADAN PAK LURAH.

LURAH ( tibatiba meledak marah dengan tak terduga )

Diam ! Jangan menghasut !

BU LURAH ( berbisik )
Pak sabar,sabar

LURAH
Ini semua salah !

ORANG TUA
Salah Bagaimana Pak Lurah !

LURAH
Jangan putarbalik soal,jangan cobacoba bikin onar.Kamu membesarbesarkan persoalan.Ini jahat !

SESEORANG
Jahat ? Siapa yang jahat.

SESEORANG
Kami difitnah,kami diganggu,kami dipancingpancing kami yang diadu domba,kami selalu yang
dijadikan bulanbulanan.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


( ngumpat dalam bahasa daerah )

SESEORANG
Kami tidak mau diinjak lagi.

( ngumpat bahasa daerah )

LURAH
Diam kau salah !

BU LURAH
Pak tenang,tenang Pak

LURAH
Kamu keblinger.

ORANGORANG ITU BERTERIAK KALAP TAPI ORANG TUA MENENANGKAN.

ORANG TUA
Tenang,tenang jangan.

( Pada Lurah )

Keblinger bagaimana ? Karena pintar sekarang,kami dianggap keblinger

LURAH
Sejak tadi,sejak tadi

( sesak nafas )

BU LURAH
Sudah Pak jangan diladeni,kita urus ini nanti,mereka sedang marah. ( maju ) Begini ya,bapak
mendapat laporan

( Kepada Lurah )

betul ada laporan kan ya Pak ? Di sini sudah maju,jadi bapak datang ke mari ternyata memang
sudah maju betul.Sudah banyak ada turis,jalanjalan lebar,sudah mulai ada mobil,apa sudah ada
yang punya telepon dan sebagainya,itu bagus.Hanya saja,kalau kami boleh meminta,saya
sebagai wanita minta jangan sampai kemajuan itu membawa akibatakibat buruk.
Misalnya,jangan sampai ada judi,halhal yang berbau maksiat dan hal-hal yang dilarang oleh
agama.Misalnya,mengapa kita harus membenarkan adanya santet,aduh !

( Bu Lurah Menjerit Kena Lempar )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


LURAH
Siapa itu ? Siapa itu ? Kena Bu,kena ?

ORANG TUA
He siapa itu,jangan mengacau ?

LURAH
Gila ! Orang bicara baikbaik kamu lempari batu !

BU LURAH
Bukan batu ini,tai !

LURAH
Astaga ! Tai ? Bu lurah bicara baikbaik kamu lempar tai ?

SESEORANG
Habis kalau batu nanti sakit !

LURAH
Dilempar tai lebih sakit dari mati !

SESEORANG
O mau batu ? Boleh .

( langsung melempar )

ORANG TUA MENCOBA MENCEGAH TAPI BATU SUDAH MELAYANG.PAK LURAH


BER KELIT DAN BU LURAH KENA LAGI LALU MENGADUH KERAS.

LURAH
Terlalu ! Kamu semua sudah bejat !

( Hendak merogoh pistolnya tapi bu lurah segera memeluk

BU LURAH
Tak apa,tak apa Pak.Tidak sakit kok,cuma bengkak sedikit.Jangan,jangan.

LURAH
Mereka harus dikasih pelajaran.

( berteriak )

Jangan sewenangwenang !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


ORANG TUA
Maaf Pak,tidak sengaja !

LURAH
Lurah yang kamu pilih sendiri kamu jadikan mainan ! Bejat !

BU LURAH
Tak apa !

( kepada semua )

Sudahlah,kita anggap semua ini tidak sengaja.

LURAH
Tapi bengkak sebesar telor itu bagaimana nanti didepan arisan,bisabisa dikira kamu dipukul
suami.

BU LURAH
Tidak apa.itu resiko jadi bu lurah.

( kepada penonton yang bertepuk tangan,kalau ada )

Jangan tepuk tangan dulu,sebentar lagi saya akan membalas.

( meneruskan )

Baiklah,mari kita anggap semua ini tidak pernah terjadi.Kalau semua kejadian kita rasakan kita
akan cakarcakaran terus.

( Lurah mau bicara )

Sudah toh Pak,diam dulu,yang sakit kan saya.Sudah jadi kewajiban bapak dan ibu untuk me
nanggung beban kalian semua,itu sebabnya kalian memilih kami.Jadi yah tidak ada apaapa.Ini
biasa. Sekarang

( kepada suaminya )

mari kita pulang.

( Bu lurah hendak berbalik ke tempat motor )

Mari lupakan semua ini,ini semua resiko.Ayo.

( Tibatiba tersungkur,cepat ditangkap lurah )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


LURAH
Ya Tuhan,ini biadab. Lihat hasil perbuatan kalian.

BU LURAH ( menolakkan pegangan )


Sudah saya tak apaapa

( berusaha berdiri sendiri dan agak sempoyongan )

LURAH
Ini menyalah gunakan kebaikan.Jangan dikira aku diam karena takut.Aku diam lantaran kasihan.
Dari tadi aku nahannahan perasaan,lihat kamu semua sudah melakukan maksiat,demoralisasi,
memelihara berhala, berkhianat pada citacita kita yang luhur, kamu sudah keluar dari aturan
kelayakan.Kita bikin samasama aturan,kamu injakinjak sendiri,kamu membangun kesenangan
kamu sendiri di atas nasib orang lain. Ini neraka !

ORANG TUA
Dari neraka,memang semuanya kelihatan sama !

LURAH
Lihat ! Lubang kuburan dipugar dijadikan berhala.Ini ilmu hitam !

ORANG TUA
Apa bedanya hiam dan putih.Apa artinya hitam kalau yang hitam ini membuat kami hidup.Ini
memang hitam,ini memang neraka tapi ini yang sudah membuat kami jadi putih.

TIBATIBA SUARA TANGIS ITU TERDENGAR LAGI.SEMUA TERKEJUT.LURAH


MENDEKAT KE BANGUNAN ITU DENGAN CRIGA.TANGIS TAMBAH KUAT.LURAH
MULAI MARAH BESAR.

LURAH
Bongkar itu ! Bongkar ! Itu santet !

LURAH MEREBUT TONGKAT DARI SALAH SEORANG PENDUDUK.ORANG


ITU MAU MELAWAN TAPI ORANG TUA ITU MENCEGAH.DUA ORANG WARTAWAN
YANG SEJAK SEMULA BERGABUNG DENGAN KELOMPOK ITU,MELONCAT TAK ME
NYEMBUNYIKAN LAGI IDENTITASNYA,BERSIAP MENGABADIKAN.

SESEORANG ( kacau )
Setan ! Setan !

( Mau Membentot Lurah )

ORANG TUA

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Biar,biar !
( memukul orangorang supaya tenang )

BU LURAH
Jangan Pak !

LURAH MENGOBRAKABRIK BANGUNAN ITU SAMPAI BERANTAKAN.ORANGO


RANG ITU MAU MENCEGAH TAPI ORANG TUA MELARANG.WARTAWAN
MENGABDIKAN DENGAN KAMERA MEMAKAI LAMPU PIJAR.

SESEORANG
Berhenti ! Lurah apa ini merusak !

ORANG TUA
Biar !

( menahan orangorang itu )

LURAH MENARIK KAIN PUTIH YANG MENGELILINGI BANGUNAN ITU DAN ME

NGAMUK,MELEMPARKANNYA SEHINGGA KAIN ITU BERSERAKAN.TERNYATA


DI DALAMNYA BERGANTUNGAN KEPALAKEPALA MANUSIA.SEMUA ORANG
MENJE
RIT, DITAHAN SI TUA.BU LURAH JATUH PINSAN.LURAH TERTEGUN DAN
MUNDUR.

LURAH
Kepala siapa ini ? Kepala siapa ini ?

ORANGORANG MARAH.

SESEORANG
Bangsat ini setan ! Bunuh dia !

SESEORANG
Jangan kasi ampun,ini bukan lurah ! ( maju )

ORANG TUA ( memukul yang berteriak )


Diam ! Dia bawa senjata !

( semua diam )

Biar dia sampai puas !

LURAH

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Apa ini ? Apa sudah terjadi di sini ? Bertahuntahun kamu menyembunyikan kejahatan
ini.Sekarang baru jelas apa yang terjadi.Kamu bromocorah semua. Kamu harus ditangkap !
Bakar berhala ini !

LURAH MENERUSKAN HENDAK MENGGANYANG BANGUNAN ITU.BU LURAH


BANGUN.

BU LURAH
Jangan Pak ! Jangan mau dipancing !

LURAH TERTEGUN.

LURAH
Apa ? Dipancing ?

BU LURAH
Jangan terpancing,ini perangkap.

ORANG TUA
Ayo terus ganyang.Terus ganyang ! Kenapa berhenti terus saja,sedikit lagi !

LURAH
Perangkap ?

BU LURAH
Ya.Jangan masuk perangkap.Kita pulang saja sekarang,jangan jadi bahan olokolok di sini.Ingat
sampeyan lurah.

LURAH
Ini perangkap ?

ORANG TUA
Ayoterus,terus !

SESEORANG
Tembak saja Pak !

SESEORANG
Atau bom sekalian biar amblas !

BU LURAH
Jangan. Itu suara setan.Mari pulang,jangan membuat keputusan dengan pikiran kusut.

ORANG TUA

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Mengapa berhenti Pak ?

LURAH
Aku tidak mengerti.

BU LURAH
Tidak ada yang mengerti.Ini sudah semrawut.Biar kalah saja,sekalisekali kalah ada baiknya
untuk
pengalaman supaya mawas diri.

LURAH
Jadi ini perangkap ?

SESEORANG ( tertawa )
Pak lurah kok takut ?

SESEORANG
Jangan biarkan dia pulang !

BU LURAH
Sini pulang.mereka membawa wartawan.lihat banyak di situ.hatihati nanti kena jepret.

LURAH
Wartawan ? Ada wartawan di situ ?

WARTAWAN ( tertawa )
Apa salahnya kalau ada wartawan mereka cari berita.

LURAH
Ini bukan berita ! Itu

( menunjuk kepalakepala )

mengapa di situ,siapa itu,itu berita.

BU LURAH
Sudah Pak,kita pulang dulu.

LURAH
Kemajuan yang dicapai dengan caracara salah ini semuanya akan membawa bencana.Jangan
pakai jalan pintas yang keliru ini.Kalau perlu makan batu bahkan mati,asal jangan membuat
halhal yang tidaktidak seperti ini.Itu peringatanku selaku pamong desa ini.Apa arti kepalakepala
itu.Kepala siapa itu di situ ? Siapa yang bertanggungjawab ?

BU LURAH ( berbisik )

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Cukup.Kepala apa ? Pikiranmu kusut tidak ada apaapa di situ.Ayo pulang.

LURAH ( menunjuk ke kepalakepala itu )


Itu bukannya kepala manusia ?

BU LURAH
Adaada saja.alau pikiran kusut memang semuanya jadi serem.Coba buka kacamatanya dulu !

( Lurah membuka kacamatanya )

Masih ada ?

LURAH
Masih.

BU LURAH
Makanya pulang ayo !

SESEORANG ( memaki dalam bahasa yang sulit dimengerti )

LURAH
Bahasanya pun sudah tidak bisa dimengerti lagi ! Ini perangkap.Lebih baik kita pulang dulu .
Tolong catat semua itu Pak ! Jangan salah melapor kan duduk persoalannya.Mari Jeng.

( berbalik )

BU LURAH ( berbisik )
Bagus,bagus.

SESEORANG
Pengecut !

LURAH
Aku memang pengecut kalau dipaksa melakukan kekerasan pada warga sendiri.

BU LURAH
Bagus.

SESEORANG
Lurah apa ini,diikat sama bininya !

LURAH
Apa ?

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


BU LURAH
Sudah,sudah,jangan mau dipancing !

SESEORANG
Lurah kok takut sama bini !

SESEORANG
Tidak becus !

LURAH
Siapaitu ? Coba kamu di sini,kamu jadi lurah,di kira enak ya ?!

BU LURAH
Sudah,sudah !

LURAH
Aku juga manusia,aku bisa mangkel ! Tapi karena sadar jabatan ini,segala perasaan manusia
sudah aku korbankan.Apa sajalah,bilang sampai kamu puas,aku ini tembok tempat kamu
bantingbantingan,aku ini kamar kecil tempat kamu pipis.Aku jadi abdi kamu dengan rasa
bangga,kalau itu membuat kamu bisa jadi orang.Asal kamu tahu,asal kamu tahu saja ! Aku ini
cemin kamu sendiri,makin kamu busuk makin busuk juga lurahmu ini !

BU LURAH
Sudah !

( menarik suaminya )

LURAH
Tidak usah ditarik,aku juga mau pergi,mereka sudah kalap.

LURAH DAN BU LURAH BERJALAN HENDAK KEMBALI.ORANGORANG ITU


INGIN MEGEJAR PAK LURAH TAPI DICEGAH OLEH ORANG TUA.MEREK
RAMAI BERBANTAHAN DALAM BAHASA DAERAH .LAMPU DI TEMPAT KEDUA
HANSIP ITU TERANG.KEDUA PERISTIWA YANG BERLAINAN TEMPAT ITU
SALING MENGHAMPIRI LAGI.KEDUA HANSIP LANGSUNG BICARA MENGATASI SE
MUANYA.KEDUA PERISTIWA ITU BERSINGGUNGAN LAGI.

HANSIP
Orangorang itu tidak bisa menjawab apa kata pak lurah.hebat.

HANSIP
Pulang Pak,pulang ,jangan ladeni mereka !

HANSIP

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


Bapak dan ibu mengalah,meskipun benar.pak lurah memang orang arif,beliau tahu kalah itu tidak
berarti menang.Beliau memikirkan secara luas,ini massa sedang mabok harus lemes.Mengalah
tidak berarti kalah.

HANSIP
Pak lurah sudah mau pulang tapi orangorang itu jadi buas,mereka menyerang.

HANSIP
Pak lurahhhhhhhhhhhh

HANSIP
Mereka menyerang ! Awas ! ( meloncat )

LURAH DAN BU LURAH SERTA SEMUA ORANG KAGET.KEDUA HANSIP


MELONCAT
BERLARI MENYERBU KE DEKAT PAK DAN BU LURAH MELEWATI ORANGORANG
ITU.ORANGORANG ITU KAGET.ADA YANG JATUH BERDESAKAN.

SESEORANG
Awas !

SESEORANG
Heeeee ! Itu dia kentus yang dulu !

SESEORANG
Jangan lepaskan !

( melempar )

SETELAH SATU MELEMPAR,SEMUA IKUT MELEMPARKAN BATU MENGHUJANI LU


RAH SERTA HANSIP.SIMPANAN RASA SAKIT MEREKA KEMBALI DIMUNTAHKAN
TAK PEDULI KEPADA SIAPA.SEGALA MACAM RASA KESAL KELUAR.

SESEORANG
Fitnah !

SESEORANG
Tukang santet !

SESEORANG
Kami bukan bulanbulanan jangan ganggu kami,kalau sawah kamu kering ,cari kerjaan lain !

SESEORANG
Jangan pakai dukun,kalau berani duel siapa salah pasti mampus !

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


SEMUA MENYUMPAHNYUMPAH MENGELUARKAN UNEKUNEKNYA YANG SUDAH
SERING MEREKA LONTARKAN SEBELUMNYA.MEREKA TERUS MENDESAK.
ORANG TUA BERUSAHA UNTUK MENCEGAH TAPI TAK BERDAYA.BU LURAH JA
TUH KENA LEMPAR.HANSIP BERUSAHA MEMBALAS TAPI BATU SEMAKIN
BANYAK.PAK LURAH JUGA KEWALAHAN.AKHIRNYA LURAHTAK BISA BERBUAT
LAIN KECUALI MEROGOH PISTOLNYA LALU MENEMBAK KE UDARA
BERKALI-KALI.ORANG TUA JATUH.ORANGORANG BARU MUNDUR.WARTAWAN
MENJEPRET.

LURAH ( kepada wartawan sambil tetap menghunus senjata )


Sudah ?

WARTAWAN
Sudah.

LURAH ( menunjuk ke orang tua )


Kalau dia mati,itu bukan karena peluru,sebab aku menembak ke atas.Tapi kalau Ibu sampai
meninggal,itu pasti karena kalian bunuh.

KEDUA HANSIP MENDEKATI BU LURAH.

LURAH
Bagaimana ?

HANSIP ( setelah memeriksa )


Selamat Pak.Hanya,satu,dua tiga,tiga belas benjolan.

LURAH
Itu ?

( Menunjuk Dengan Pistol Ke Arah Orang Tua Semuanya Mundur Karena Takut Hanya
Wartawan Yang Maju Dan Memeriksa )

Mati ?

WARTAWAN MEMOTRET DENGAN LAMPU PIJAR.ORANG TUA BANGUN.

ORANG TUA
Jangan mainmain sama Orang Tua

( sambil melirik ke arah pistol )

HANSIP
Maka jangan mainmain sama pistol.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


LURAH ( kepada Hansip )
Selamatkan Ibu ke tempat yang aman,Min !

HANSIP
Ya,Pak.

( kepada kawannya )
Ayo angkat.

HANSIP
Maaf Bu keadaan darurat.

KEDUA HANSIP MENGANGKAT BU LURAH.

LURAH
Sekarang kita buka kartu saja supaya bersih persoalan ini.

BU LURAH ( sembari dipapah berteriak )


Skol,skol ketinggalan !

LURAH
Apa ?

HANSIP
Skol Pak,skol !

BU LURAH DITARUH.BU LURAH BERDIRI.SALAH SATU HANSIP MENCARI SAN


DAL SKOL YANG TERCECER.SEMUANYA MENUNGGU.SETELAH KETEMU HANSIP
KEMBALI MEMAPAH BU LURAH KELUAR.WARTAWAN MENGAMBIL GAMBAR.SAM
PAI DI TEMPATNYA,SALAH SATU SISI PANGGUNG,BU LURAH DIDUDUKKAN.
WARTAWAN TERUS MEMOTRET.

LURAH
Cukup !

HANSIP
Cukup !

( Wartawan Berlari Bergabung Dengan OrangOrang Itu )

LURAH
Jangan salah paham,penjajagan sudah dilakukan,aku sudah berusaha dekat meladeni kalian
dengan halus, ngemong, semuanya.Aku sudah mengalah.Sekarang waktunya bertindak,

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


memutuskan, karena kalian sudah terlalu tersesat.

( menembak ke udara )

Copot semua barangbarang maksiat itu.Lebih baik kami jadi petani biasa daripada jadi buas dan
kehilangan kepala.Copot !

( menembak lagi ke udara )

Kembali ke rumah kamu masing-masing, jangan gentayangan cari makan,jual tampang di rumah
orang lain.Cangkul tanah kamu sendiri,jangan mengembikngembik di kan dang orang lain.Kita
sedang bertapa jangan lengah kalau mau hidup.

( menembaklagi )

Copot !

HANSIP
Jangan diobral Pak nanti habis pelurunya.

LURAH
Copot !

HANSIP
Copot,copot semua ! Baju,sepatu,segala macam yang tidaktidak itu.Copot ! Jadi petani lagi !
Bandel ya ? Tembak lagi Pak.

LURAH MENEMBAK LAGI KE ATAS.

HANSIP
Lagi !

LURAH MENEMBAK LAGI.

HANSIP
Cukup ! Ayo mau copot tidak ?

SEMUA ORANG MAJU DAN MEMBUKA PAKAIANNYA.ADA JUGA YANG MEMBUKA


RAM BUT PALSUNYA.MEREKA LEMPARKAN SEMUA ITU KE DEPAN,TINGGAL
SECARIK KAIN SAJA MENUTUPI ANGGOTA RAHASIA MEREKA. KEDUA HANSIP
MENGAWASI.

HANSIP
Itu ada yang curang,Pak.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Copot !

LURAH MENEMBAK SEKALI LAGI.KEDUA HANSIP TERKEJUT DAN TIARAP.


SEMUA MELUCUTI DIRINYA,KECUALI WARTAWAN.

HANSIP
Semua sudah ? Tidak ada yang curang ? Min !

HANSIP
Sudah semua,Pak ! Pakaiannya boleh kami ambil ?

HANSIP
Hus !

LURAH
Terimakasih.Terimakasih atas pengertian kamu semua.Aku tahu kamu tidak senang,tapi jangan
diki
ra aku senang,aku juga sakit.Kalau kamu edan aku juga ikut edan,kala kamu pakai cawat a
ku juga setali tiga uang.Hanya karena aku di sini pegang tugas yang kamu berikan,aku memakai
perleng kapan ini,untuk pantaspantas kepada orang lain. Asal kamu tahu saja,runyam perasaan
kamu,runyam juga peraaanku.Menangis kamu,menangis juga hati ini meskipun tidak kelihatan.

HANSIP
Kelihatan memang gagah pakai motor,tapi kami juga sering tidak makan.

LURAH
Dengar baikbaik,setiap kamu kecewa,ingat,ingat, kalau memang hanya ini milik kita,mau apa
lagi.
Ya sudah,harus diterima.Asal kamu tahu ini milik kamu yang sesungguhnya.Hanya ini.Apa yang
bukan punya kamu harus dikembalikan,supaya hidup kita lebih tenteram.Mana geretan !

HANSIP LANGSUNG MEMBERI ISYARAT TEMANNYA.YANG SATU MELEMPAR


GERET AN.LALU HANSIP MENYERAHKAN PADA LURAH.

LURAH
Harus rela membuang yang bukan punya kamu !

LURAH MEMBAKAR BARANG DAN PAKAIAN ORANG DESA ITU.LAMPU MEREDUP


TINGGAL CAHAYA API.TEMPAT BU LURAH TERANG.

BU LURAH
Bapak mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Memang sulit,karena mereka sudah terlalu
jauh tenggelam.Tetapi kalau bukan sekarang,kapan lagi,nanti terlalu terlambat.Lebih baik sakit
dulu nanti akhirnya bersenangsenang.Sudahlah Pak,sini sekarang,semuanya menunggu laporan.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


HANSIP
Bapak mencoba menjelaskan kepada mereka mengapa semua dilarang.

HANSIP
Dan semua mengerti.

LURAH BERGABUNGKE TEMPAT HANSIP DAN BU LURAH,MASIH MEMEGANG SEN


JATANYA.ORANGORANG DESA ITU BERLUTUT MENGHAMPIRI BARANGBARANG
NYA DENGAN PANDANGAN KOSONG.

BU LURAH
Orang tani itu masih polos,jadi rasa kepatutannya masih tebal,asal dibimbing dengan
kasihsayang,mereka orang yang setia.Ya tidak,Pak !

( mengambil pistol dari tangan suaminya )

ORANGORANG DESA ITU MENUTUP MUKANYA DENGAN TOPENG PUTIH SEDANG


KEDUA TANGANNYA MENUTUP TOPENG ITU.

LURAH
Aku mengucapkan terimakasih atas kerjasama warga yang baik sekali.Memang telah masuk
laporan,ada sesuatu di pedalaman.Para penduduk telah tergoda oleh sesuatu yang tidak
pantas.Tetapi kemudian segalanya sudah berjalan kembali sebagaimana biasa. Tidak ada apaapa
yang perlu dicemaskan lagi,berkat kegesitan kedua petugas kita.

HANSIP
Semua bisa diatasi.

HANSIP
Dengan kata lain,aman.

TERDENGAR SUARA TEPUK TANGAN RIUH MENYAMBUT.HANSIP TERTAWATAWA.


ORANGORANG DESA ITU MEMBUKA TANGANNYA LALU KELIHATAN TOPENG P
TIH.MEREKA MENGGAPAIGAPAIKAN TANGAN MENGIKUTI KOBARAN API.

LURAH
Selama ini mereka sudah keliru,sirik,iri hati,terpancing,memfitnah malah sudah mempergunakan
ilmu hitam,sebagai jalan pintas karena terlalu ambisi cepat hasil.Itu loba.Untung berkat
kebesaran Tuhan sekarang mereka sudah insaf.Mereka menyesali dosa-dosanya dengan
menangis di dalam hati.

ORANGORANG DESA ITU MENANGIS.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


BU LURAH
Tangis yang menggembirakan.

HANSIP
Sekarang kami tenang istirahat.Tidak ada lagi yang edan tengah malam

( menirukan )

Siapa,siapa itu yang menangis.Jangan menangis lagi jangan menangis terus.

( mengubah suara )

Gombal !

HANSIP
Jangan ceroboh !

SUARA TANGIS ORANGORANG ITU MENGERAS KEMBALI DAN BAHKAN MAKIN


KENTAL

HANSIP
Apa itu ?

BU LURAH
Mattttt ! Kok belum dimatikan juga diselnya ! Untung petugas keamanan sekarang ada motor,jdi
sekarang bisa cepat tanggap sudah.

LURAH
Begitu laporan masuk,kami cepat ke situ naik motor Pak Amin.Dan begitu selesai dengan motor
kami kembali lagi ke mari tepat pada waktunya,sebelum rapat dimulai,jadi laporan keadaan
lapangan yang terakhir bisa diolah.Terimakasih.

BU LURAH DAN PAK LURAH BERTEPUK TANGAN SAMBIL SENYUM KEPADA


SEMUA ORANG.

HANSIP
Motor ! Mana motor ?

HANSIP
Astaga ketinggalan di situ !

HANSIP MELOMPAT MAU PERGI TAPI CEPAT DITAHAN KAWANNYA.MEREKA IKUT


BERTEPUKTEPUK TANGAN SEPERTI LURAH.SUARA TANGIS MAKIN KUAT.KEDUA
WARTAWAN DENGAN TUSTEL BERGANTUNGAN DI LEHERNYA MUNCUL DAN
MEMBERIKAN KESAKSIAN,SEPERTI DILAKUKAN OLEH KEDUAHASIP,DULU.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya


WARTAWAN
Tengah malam buta,hampir dead line,telepon berdering dering,ada info hangat muncul,jauh di
pelosok pedalaman sana,ada peristiwa yang ajaib.

WARTAWAN
Penduduk beramairamai menangis di tengah malam buta entah apa sebabnya,kami diberi surat
jalan dan perintah cari,bongkar sampai ke akarakarnya,apa sebabnya,cepat dapat dan tepat.

WARTAWAN
Tak peduli ada janji lain kami menerobos ke situ langsung ke inti persoalannya.Di
mana,apa,siapa,kapan dan mengapa ? Ayo Ed,cepetan ! Ternyata apa ?

WARTAWAN
Ada fitnah,klenik,adu domba,sirik,santet,kepala manusia,orangorang menangis,orang
mati,gontok gontokan,orang sakit hati,orang marah,motor,tembakan pistol,apalagi ya ?

WARTAWAN
Sandal Skol !

WARTAWAN
Masyallah ! Nek.

WARTAWAN
Ituitu juga ! Bukan berita lagi.Tidak laku di jual !

WARTAWAN
Terpaksa kami pulang dengan tangan kosong.Lalu memotret wanitawanita mandi di kali untuk
album minggu ini.

SUARA MENANGIS MAKIN KERAS.DARI ATAS TURUN KEPALAKEPALA MANUSIA


BERGELANTUNGAN, BERGOYANGGOYANG. HANSIP DAN PAK LURAH BERTEPUK
TANGAN SEDANGKAN KEDUA WARTAWAN MEMOTRET MEMBIDIK SASARANNYA.
SATU DUA ORANG DESA YANG MEMAKAI TOPENG PUTIH ITU MELAYANG.
SUARA MENANGIS BERSAMASAMA ITU MAKIN LAMA MAKIN DATAR DAN LAMPU
PADAM PERLAHANLAHAN,TAPI SUARA TANGIS ITU TERUS TERDENGAR MESKI
PUN LAMATLAMAT SAMPAI TONTONAN SELESAI DAN PENONTON TERAKHIR PER
GI.SUARA TANGIS ITU TETAP SAJA KEDENGARAN SEPANJANG MALAM
SEPANJANG HARI,SAMPAI PERTUNJUKAN BERIKUTNYA.

DeKalb,lO Agustus l986.

20 | Lakon BAH karya Putu Wijaya

Anda mungkin juga menyukai