Anda di halaman 1dari 11

Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi

Sebuah Sandiwara
Adaptasi bebas dari cerpen Seno Gumira Ajidarma
Oleh : Gusmel Riyadh
(http://kaoemdaroerat.blogspot.com/)

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

Adegan 1
Belakang rumah Zus, dekat kamar mandi.
Pak Rt, hansip dan para lelaki kampung sedang menguping (ingat, bukan
mengintip) Zus yang sedang mandi. Semuanya gelisah karena tak sabar.
Mereka saling berbisik.

PAK RT

: (KEPADA HANSIP) heh! Mana? Lama benar.

HANSIP

: Sabar Pak, sebentar lagi!

LELAKI

: Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.

PAK RT

: (MANGGUT-MANGGUT DENGAN BIJAK, KEMUDIAN MELIHAT


ARLOJI)

Masih satu menit lagi.

Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orangorang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti

depan mulut.
SEMUA

po
k

mengarahkan antena parabola ke Amerika seraya mengacungkan telunjuk di

: sssssstt..!!

Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi
permainan

Ke
lom

mengikuti

yang

seolah-olah

paling

mengasyikkan

di

dunia.

Lantas segalanya jadi begitu hening. Bunyi pintu yang ditutup terdengar jelas.
Begitu pula bunyi resluiting itu, bunyi gesekan kain-kain busana itu, dendangdendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-byur. Wanita itu
rupa-ruapnya mandi dengan dahsyat sekali. Bunyi gayung menghajar bak mandi
terdengar mantab dan penuh semangat. Namun yang dinanti-natikan Pak RT
bukan itu. Bukan pula bunyi gesekan sabun ke tubuh yang basah, yang sangat
terbuka untuk ditafsirkan sebebas-bebasnya.
Yang ditunggu Pak RT adalah suara wanita itu. Dan memang dendang kecil itu
segera menjadi nyanyian yang mungkin tidak teralu merdu tapi ternyata
merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah, entah

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

apa pula yang dibayangkan orang-orang dibalik tembok dengan suara yang
serak-serak basah itu. Wajah mereka seperti orang lupa dengan keadaan
sekelilingnya. Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia di
kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada disana.

HANSIP

: (TERSADAR DAN TETAP BERBISIK)


Nah, benar kan Pak?
Adegan 2

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

Depan rumah Pak RT

Ibu-ibu warga sepanjang gang itu ribut dengan pak RT. Hansip melerai.
PAK RT

: Saya tidak percaya!

IBU-IBU

: Bapak boleh tidak percaya, tapi suara itu telah merugikan warga di
kampung ini.

IBU-IBU

: Betul Pak, terutama yang sudah berkeluarga seperti kami.

IBU-IBU

: Semenjak suara itu mulai muncul, kebahagiaan rumah tangga kami


terganggu.

PAK RT

: Kok bisa?

IBU-IBU

: Aduh, Pak RT belum dengar sendiri sih!

IBU-IBU

: Suaranya sexy sekali!

Saya bilang Sexy sekali, bukan hanya sexy.


IBU-IBU

: Kalau mendengar suaranya, orang langsung membayangkan adegan-

po
k

adegan erotis Pak!


PAK RT

: Sampai segitu?

IBU-IBU

: Ya, sampai begitu! Bapak kan tahu sendiri, suaranya yang serak-serak

Ke
lom

basah itu disebabkan karena apa!

PAK RT

: Karena apa? Saya tidak tahu.

IBU-IBU

: Karena sering dipakai dong!

PAK RT

: Dipakai makan maksudnya?

IBU-IBU

: Pak RT ini bagaimana sih? Makanya jangan terlalu sibuk mengurusi


kampung. Sesekali nonton BF kek, untuk selingan supaya tahu dunia
luar.

PAK RT

: Saya, Ketua RT, harus nonton BF, apa hubungannya?

IBU-IBU

: Supaya Pak RT tahu, kenapa suara yang serak-serak basah itu sangat
berbahaya untuk stabilitas sepanjang Gang ini.

IBU-IBU

: Apa Pak RT tidak tahu apa yang dimaksud dengan adegan-adegan


erotis? Apa Pak RT tidak tahu dampaknya bagi keidupan keluarga?

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

Apa Pak RT selama ini buta kalau hampir semua suami di gang ini
menjadi dingin di tempat tidur? Masak gara-gara nyanyian seorang
wanita yang indekost di tempat ibu Saleha, kehidupan seksual warga
masyarakat harus terganggu? Sampai kapan semua ini berlangsung?
IBU-IBU

: Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus diusir!

IBU-IBU

: (BERSAHUTAN)
Ya, di usir!!

PAK RT

: lho, lho, lho, sabar dulu. Semuanya harus dibicarakan baik-baik.


Dengan musyawarah, dengan Mufakat, jangan main hakim sendiri. Dia

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

kan tidak membuat kesalahan apa-apa? Dia hanya menyanyi di kamar


mandi. Yang salah adalah imajinasi suami ibu-ibu sendiri, kenapa
harus membayangkan adegan-adegan erotis? Banyak penyanyi Jazz
suaranya serak-serak basah, tidak menimbulkan masalah. Padahal
lagu-lagunya tersebar ke seluruh dunia.
IBU-IBU

: Ooo itu lain sekali pak. Mereka tidak menyanyikannya di kamar mandi
dengan iringan bunyi jebar-jebur.

IBU-IBU

: Tidak ada bunyi resluiting!

IBU-IBU

: Tidak ada bunyi sabun menggosok kulit!

IBU-IBU

: Tidak ada bunyi karet celana dalam.

IBU-IBU

: Nyanyian dikamar mandi yang ini berbahaya, karena ada unsur


telanjangnya Pak! Porno! Pokoknya kalau Pak RT tidak mengambil
tindakan, kami sendiri yang akan beramai-ramai melabraknya!

IBU-IBU

: (BERAMAI-RAMAI) Ya! Betul!

Hansip.

po
k

Pak RT dan Ibu-ibu bentrok lagi. Sampai akhirnya, situasi bisa di amankan oleh

Hansip kembali datang dengan terengah-engah setelah berhasil mengusir ibu-ibu.


: Apa yang akan bapak lakukan sekarang?

Ke
lom

HANSIP
PAK RT

: Aku tidak habis pikir, bagaimana suara yang serak-serak basah bisa
membuat orang berkhayal begitu rupa, sehingga mempengaruhi
kehidupan rumah tangga sepasang suami istri.

HANSIP

: Tentu saja bisa Pak. Suara itu betul-betul dahsyat. Ada semacam
kekuatan yang dapat menghipnotis orang yang mendengarnya.
Sehingga berimajinasi yang bukan-bukan. Lebih-lebih para lelaki,
bakal lupa anak istri Pak!

PAK RT

: Apakah yang terjadi dengan kenyataan sehingga seseorang bisa


bercinta dengan imajinasi? Yang juga membuat aku bingung, kenapa
para suami ini bisa mempunyai imajinasi yang sama?

HANSIP

: Ya namanya lelaki normal, Pak. Mungkin Bapak juga akan melakukan

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

hal yang sama.

(JEDA SEBENTAR,

KEMUDIAN SETENGAH

BERBISIK).
Itu kalo bapak masih normal.
PAK RT

: Heh?! Apa kamu bilang.

HANSIP

: Eh, enggak pak! Saya bilang perempuan itu kayak kuda binal!

PAK RT

: Ah, pasti ada yang salah dengan sistem imajinasi kita!

HANSIP

: Sebaiknya bapak juga harus mendengarnya sendiri. Jadi bisa tahu


siapa yang benar siapa yang salah.
: (BERPIKIR)

HANSIP

: Kalau Bapak mau, saya bisa menemani Pak.

PAK RT

: Itu kan maumu.

HANSIP

: Lho bukan begitu maksudnya pak. Saya tahu betul kapan perempuan
itu mandi.

PAK RT

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

PAK RT

: (MENGHARDIK)

Jadi kamu juga salah satu hidung belang itu?!


HANSIP

: (TERSIPU)

Jangan buru-buru menyimpulkan, Pak.

Bisa jadi, maaf, hidung Bapak juga jadi belang.


Hehehe...ini maaf lho Pak.
PAK RT

: (MELOTOT)

HANSIP

: Emm, kalau Bapak berkenan, saya bisa mengantar Bapak untuk


melihat barang bukti Pak.

: Jadi betul, kamu tahu kapan waktu dia mandi?

HANSIP

: Lho, ya jelas tahu dong Pak. Saya kan petugas keamanan di sini. Jadi

po
k

PAK RT

saya bertanggung jawab atas semua aktivitas warga kampung ini.


Termasuk mandi. Heeee...

: Apa yang bisa kamu katakan soal wanita ini?

Ke
lom

PAK RT
HANSIP

: Jadi begini Pak, menurut pengamatan saya, dia itu seorang wanita
muda yang hidup dengan sangat teratur. Pergi kantor dan pulang ke
rumah pada waktu yang tepat. Bangun tidur pada jam yang telah
ditentukan. Makan dan membaca buku pada saat yang selalu sama.
Begitu pula ketika ia harus mandi, sambil menyanyi dengan suara
serak-serak basah.

PAK RT

: Kalau begitu sekarang juga kamu antar saya kerumahnya. Tapi jangan
sampai ketahuan ibu-ibu.

HANSIP

: Beres Pak !

LAMPU PADAM
DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI
INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

Adegan 3
Belakang rumah Zus, dekat kamar mandi.
Pak Rt, hansip dan para lelaki kampung sedang menguping (ingat, bukan
mengintip) Zus yang sedang mandi. Semuanya gelisah karena tak sabar.
Mereka saling berbisik.

: (KEPADA HANSIP) heh! Mana? Lama benar.

HANSIP

: Sabar Pak, sebentar lagi!

LELAKI

: Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.

PAK RT

: (MANGGUT-MANGGUT DENGAN BIJAK, KEMUDIAN MELIHAT


ARLOJI)

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

PAK RT

Masih satu menit lagi.

Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orangorang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti
mengarahkan antena parabola ke Amerika seraya mengacungkan telunjuk di
depan mulut.

SEMUA

: sssssstt..!!

Pak RT melihat wajah-wajah yang bergairah, bagaikan siap dan tak sabar lagi
mengikuti

permainan

yang

seolah-olah

paling

mengasyikkan

di

dunia.

po
k

Lantas segalanya jadi begitu hening. Bunyi pintu yang ditutup terdengar jelas.
Begitu pula bunyi resluiting itu, bunyi gesekan kain-kain busana itu, dendangdendang kecil itu, yang jelas suara wanita. Lantas byar-byur-byar-byur. Wanita itu

Ke
lom

rupa-ruapnya mandi dengan dahsyat sekali. Bunyi gayung menghajar bak mandi
terdengar mantab dan penuh semangat. Namun yang dinanti-natikan Pak RT
bukan itu. Bukan pula bunyi gesekan sabun ke tubuh yang basah, yang sangat
terbuka untuk ditafsirkan sebebas-bebasnya.
Yang ditunggu Pak RT adalah suara wanita itu. Dan memang dendang kecil itu
segera menjadi nyanyian yang mungkin tidak teralu merdu tapi ternyata
merangsang khayalan menggairahkan. Suara wanita itu serak-serak basah, entah
apa pula yang dibayangkan orang-orang dibalik tembok dengan suara yang
serak-serak basah itu. Wajah mereka seperti orang lupa dengan keadaan
sekelilingnya. Agaknya nyanyian wanita itu telah menciptakan sebuah dunia di
kepala mereka dan mereka sungguh-sungguh senang berada disana.
DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI
INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

HANSIP

: (TERSADAR DAN TETAP BERBISIK)


Nah, benar kan Pak?

Pak RT keluar dari kerumunan itu. Adegan membayangkan dan seperti bicara
dengan penonton.

PAK RT

: Suara wanita itu sangat merangsang dan menimbulkan daya khayal


yang meyakinkan seperti kenyataan.
(PAK RT MEMEJAMKAN MATA)
: Bunyi air mengguyur badan jelas hanya mengarah tubuh yang

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

PAK RT

telanjang. Bunyi sabun menggosok kulit boleh ditafsirkan untuk suatu


bentuk tubuh yang sempurna. Dan akhirnya ya suara serak-serak
basah itu, segera saja membayangkan suatu bentuk bibir, suatu
gerakan mulut, leher yang jenjang, dan tenggorokan yang panjang
Astaga!

Alangkah sensualnya, alangkah erotisnya, alangkah sexy!


(PAK RT MEMBUKA MATA)

Dengan terkejut dilihatnya warga masyarakat yang tenggelam dalam ekstase.

PARA LELAKI : Aaaaaaahhhhh!


PAK RT

: Heh, dia keluar!

Adegan 4
Suatu tempat.

Ke
lom

po
k

Kemudian para lelaki itu kalang kabut.

HANSIP

: (MENDEKATI PAK RT)


Betul kan pak, suaranya sexy sekali ?

PAK RT

: Ya.

HANSIP

: Betul kan Pak, suaranya menimbulkan imajinasi yang tidak-tidak?

PAK RT

: Ya.

HANSIP

: Betul kan Pak nyanyian di kamar mandi itu meresahkan masyarakat?

PAK RT

: Boleh jadi.

HANSIP

: Lho, ini sudah bukan boleh jadi lagi Pak, sudah terjadi! Apa kejadian
kemarin belum cukup?

PAK RT

: Sudah.

HANSIP

: Maka dari itu Bapak harus segera mengambil tindakan!

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

PAK RT

: Sedang saya pikirkan.

Lalu muncul Zus yang sudah berdandan rapi.

ZUS

: Mari Pak !

HANSIP

: (GUGUP) Ya mari, Non !

PAK RT

: Eh, Zus ! Bisa bicara sebentar ?

Mereka Berjalan keluar panggung.

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

LAMPU REDUP

ADEGAN 5

Suatu tempat.

LAMPU TERANG

Mereka muncul lagi dari arah berbeda.

ZUS

: Jadi suara saya terdengar sepanjang gang di belakang rumah?

PAK RT

: Betul, Zus.

ZUS

: Dan ibu-ibu meminta saya agar tidak menyanyi supaya suami mereka
tidak berpikir yang bukan-bukan?

PAK RT

: Ya, kira-kira begitu Zus.

ZUS

: Jadi selama ini ternyata para suami di sepanjang gang dibelakang


rumah membayangkan tubuh saya telanjang ketika mandi, dan
membayangkan bagaimana seandainya saya bergumul dengan

po
k

mereka di ranjang, begitu?

Ke
lom

PAK RT dan HANSIP saling berpandangan dan malu.

ZUS

: Baiklah Pak RT, Saya usahakan untuk tidak menyanyi di kamar mandi.
Akan saya usahakan agar mulut saya tidak mengeluarkan suara
sedikit pun.

PAK RT

: Aduh, terimakasih banyak Zus. Harap maklum Zus, saya cuma tidak
ingin masyarakat menjadi resah.

ZUS

: Iya Pak, sama-sama.

PAK RT

: Kalau begitu, kami permisi.

Pak Rt dan Hansip pergi. LAMPU PADAM.

ADEGAN 6
DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI
INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

Depan rumah Pak RT.

PAK RT

: (KEPADA PENONTON)
Begitulah semenjak itu, tak terdengar lagi nyanyian bersuara serakserak basah dari kamar mandi diujung gang itu. Saya merasa lega.
Meski terkadang masih terbayang di benak saya betapa lidah wanita
itu bergerak-gerak membasahi bibirnya yang sungguh-sungguh merah.
Tapi tenang, semua akan berjalan lancar saudara-saudara.

HANSIP

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

TIBA-TIBA HANSIP DATANG DENGAN TERGOPOH-GOPOH.

: Pak Rt! Pak Rt!


Gawat Pak Rt!

Kaum ibu sepanjang gang ternyata masih resah pak!


PAK RT

: Ada apa lagi? Wanita itu sudah tidak menyanyi lagi kan?

HANSIP

: Betul Pak, tapi menurut laporan ibu-ibu pada saya, setiap kali
mendengar bunyi jebar-jebur dari kamar mandi itu, para suami
membayangkan suaranya yang serak-serak basah. Dan karena
membayangkan suaranya yang serak-serak basah yang sexy, lagi-lagi
meraka membayangkan pergumulan di ranjang dengan wanita itu Pak.
Akibatnya, kehidupan seksual warga kampung sepanjang gang ini
masih belum harmonis. Para ibu mengeluh suami-suami mereka

PAK RT

po
k

masih dingin, pak!

: Jangan-jangan khayalan para ibu tentang isi kepala suami mereka


sendiri juga berlebihan! Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu juga

Ke
lom

membayangkan yang tidak-tidak meski hanya mendengar jebar-jebur


orang mandi saja?

HANSIP

: (TERSENYUM MALU)
Saya belum kawin, pak.

PAK RT

: Aku tahu, maksudku kamu membayangkan adegan-adegan erotis atau


tidak kalu mendengar dia mandi?

HANSIP

: Ehm! Ehm!

PAK RT

: Apa itu Ehm-Ehm?

HANSIP

: Iya, Pak.

PAK RT

: Nah, begitu dong terus terang. Jadi ibu-ibu maunya apa?

HANSIP

: Mereka ingin minta wanita itu diusir Pak.

PAK RT

: (BERPIKIR SEJENAK)

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

Tidak mungkin, wanita itu tidak bersalah. Bahkan melarangnya nyanyi


saja sudah keterlaluan.
HANSIP

: Tapi imajinasi porno itu tidak bisa dibendung Pak.

PAK RT

: Bukan salah wanita itu dong! Salahnya sendiri kenapa mesti


membayangkan yang tidak-tidak? Apa tidak ada pekerjaan lain?

HANSIP

: Salah atau tidak, menurut ibu-ibu adalah wanita itu penyebabnya Pak.
Ibu-ibu tidak mau tahu. Mereka menganggap bunyi jebar-jebur itu
masih mengingatkan bahwa itu selalu diiringi nyanyian bersuara serakserak basah yang sexy, sehingga para suami masih membayangkan

PAK RT

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

suatu pergumulan di ranjang yang seru!

: Terlalu! Pikiran sendiri kemana-mana, orang lain disalahkan.

KEMUDIAN PAK RT BERJALAN KE ARAH DEPAN PANGGUNG, MELAKUKAN


SEMACAM MONOLOG.
LAMPU BERUBAH.

PAK RT

: Pengalamannya yang panjang sebagai ketua RT membuat saya hafal,


segala sesuatu bisa disebut kebenaran hanya jika dianut orang
banyak. Sudah berapa maling digebuk sampai mati dikampung itu dan
tak ada seorangpun yang dituntut ke pengadilan, karena dianggap
memang sudah seharusnya.

PAK RT

: (SEOLAH-OLAH KEPADA ZUS)

Begitulah Zus, saya harap Zus berbesar hati menghadapi semua ini.

po
k

Maklumlah orang kampung Zus, kalau sedang emosi semaunya


sendiri.

PAK RT

: (KEPADA PENONTON)

Ke
lom

Wanita itu lagi-lagi tersenyum penuh pengertian. Lagi-lagi ia menjilati


bibirnya sendiri sebelum bicara.

PAK RT

: (MENIRUKAN GAYA ZUS)


Sudahlah Pak, jangan dipikir, saya mau pindah ke kondominium saja,

supaya tidak mengganggu orang lain.

PAK RT

: (KEPADA PENONTON)
Maka hilanglah bunyi jebar-jebur pada jam yang sudah bisa dipastikan
itu. Ibu-ibu yang sepanjang hari cuma mengenakan daster merasa
puas, duri dalam daging telah pergi. Selama ini alangkah tersiksanya
mereka, karena ulah suami mereka yang menjadi dingin, gara-gara
membayangkan adegan seru dengan wanita bersuara serak-serak
basah itu.

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

LAMPU PADAM
ADEGAN 7
Rumah warga.

SUAMI

: Biasanya jam segini dia mandi

ISTRI

: Sudah. Jangan diingat-ingat!

SUAMI

: Biasanya dia mandi dengan bunyi jebar-jebur dan menyanyi dengan


suara serak-serak basah.
: Sudahlah. Kok malah diingat-ingat sih?

SUAMI

: Kalau dia menyanyi suaranya sexy sekali. Mulut wanita itu hebat

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

ISTRI

sekali, bibirnya merah dan basah. Setiap kali mendengar bunyi sabun
menggosok kulit aku tidak bisa tidak membayangkan tubuh yang
begitu penuh dan berisi. Seandainya tubuh itu ku peluk dan kubanting
ke tempat tidur. Seandainya ..

BELUM HABIS KALIMAT SUAMI ITU, KETIKA ISTRINYA BERTERIAK KERAS


SEKALI, SEHINGGA TERDENGAR SEPANJANG GANG.

ISTRI

: Tolongngngngng! Suami saya berkhayal lagi! Tolongngngngng!

TERNYATA TERIAKAN ITU BERSAMBUT. DARI SETIAP TERAS RUMAH,


TERDENGAR TERIAKAN PARA IBU MELOLONG-LOLONG.

: Tolongngngngng! Suami saya memanggil-manggil nama wanita itu.

po
k

IBU-IBU

Tolongngngngng!

IBU-IBU

: Tolongngngngng! Suami saya membayangkan adegan seru lagi

Ke
lom

dengan wanita itu! Tolongngngngng!

IBU-IBU

: Tolongngngngng! Kami sedang berdua, tapi suami saya tidak mau


bergerak sama sekali! Tolongngngngng!

PAK RT

: Bagaimana caranya menertibkan imajinasi?

MUSIK SUASANA GEGER.


HANSIP BERLARI KIAN KEMARI MENENANGKAN IBU-IBU.
PAK RT MUNCUL DI TENGAH KERAMAIAN ITU.
PAK RT

: Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya sudah

memutuskan, akan

mendirikan fitness centre di kampung ini. Di fitness centre itu akan


diajarkan Senam Kebahagiaan Rumah Tangga yang wajib diikuti ibuibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center
DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI
INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

10

itu kelak, kalau bisa dihadiri Jane Fonda, Ade Rai, Viki Burki, dan
Miyabi.
LAMPU PADAM. KEMUDIAN TERANG DI SUATU SUDUT DIMANA HANSIP SEDANG
MEMASANG TULISAN DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI DI BAWAH
TULISAN PEMULUNG DILARANG MASUK.

END

Ke
lom

po
k

Ba
nd
ul
Nu
sa
nt
ar
a

Karanganyar, Solo 16 Februari 2009

DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI


INVENTARIS NASKAH KELOMPOK BANDUL NUSANTARA
http://bandulnusantara.blogspot.com/

11

Anda mungkin juga menyukai