Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : Seni Budaya

Kelas/Semester : X/Ganjil

Kompetensi Keahlian : X MM 2

Materi Pokok : Menganalisis perkembangan seni budaya Nusantara


(Seni Teater)
Sub Materi Pokok : Menjelaskan pengertin seni teater Nusantara,
mengklasifikasikan jenis seni teater Nusantara,
menjelaskan fungsi seni teater Nusantara, menguraikan
unsur seni teater Nusantara, mengidentifikasi setiap
periode perkembangan seni teater Nusantara.
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 2 Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


factual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian/kerja Seni Budaya pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja
Seni Budaya. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATORPENCAPAIAN KOMPETENSI
No Kompetensi Dasar Indikator
3 3.5 Menganalisis 3.5.1 Menjelaskan pengertian seni teater Nusantara
perkembangan seni 3.5.2 Mengklasifikaikan jenis seni teater Nusantara
budaya 3.5.3 Menjelaskan fungsi seni teater Nusantara
Nusantara(Seni 3.5.4 Menguraikan unsur seni teater Nusantara
Teater)
3.5.5 Mengidentifikasi karakteristik setiap periode
perkembangan seni teater Nusantara
4 4.5 Merumuskan 4.5.1 Merancang sebuah karya teater hasil
perkembangan seni perkembangan seni budaya Nusantara
budaya Nusantara 4.5.2 Menampilkan karya teater hasil perkembangan
(Seni Teater) seni budaya

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui proses mencari informasi, mengamati, menanya dan berdiskusi, peserta
didik mampu :
1. Menjelaskan pengertian seni teater Nusantara.
2. Mengklasifikasikan jenis seni teater Nusantara.
3. Menjelaskan fungsi seni teater Nusantara.
4. Menguraikan unsur seni teater Nusantara.
5. Mengidentifikasi karakteristik setiap periode perkembangan seni teater
Nusantara.
 Melalui proses mencoba , mengasosiasikan dan mengkomunikasikan peserta
didik mampu :
1. Merancang sebuah karya seni teater hasil perkembangan seni budaya
Nusantara
2. Menampilkan karya seni teater hasil perkembangan seni budaya
Nusantara.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktual : Seni Teater Nusantara
Dewasa ini teater mulai berkembang dalam kehidupan masyarakat
Indonesia sebagai alat pendidikan, perjuangan, pemberontakan, dalam
bermasyarakat. Sebagai sarana masyarakat untuk menyampaikan sesuatu, teater
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat, karena teater sebagai
potret kehidupan. Kejadian atau peristiwa yang ada dalam kehidupan nyata
dipindahkan keatas panggung dengan segala bentuk artistic dan tata panggung
yang disesuaikan agar lebih menarik dan mudah dimengerti oleh penonton. Teater
dalam masyarakat Indonesia sangat berpengaruh sejak zaman kolonialisme,
bahkan bung Karno pernah membuat grup tonil saat dibuang di Ende NTT
sebagai alat pergerakan untuk menanamkan rasa patriotism pada masa itu.
Dibawah ini salah satu contoh teater modern dan teater tradisional yang ada di
Nusantara.

Gambar teater modern.

Teater tradisional dari Bali (Kesenian Gambuh).


Teater tradisional dari Jawa (Kesenian Ketoprak)

Konseptual :

 Teater adalah cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan acting atau
seni peran didepan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan,
gesture(gerak tubuh), mimic, boneka, musik, tari dan lain-lain. Teater dapat pula
dikatakan dengan drama , sandiwara dan tonil.
 Teater berasal dari bahasa Yunani “teatron” yang artinya “tempat
melihat”(Romawi , auditorium “tempat mendengar”). Amphiteater di Yunani
adalah sebuah tempat pertunjukan , bisa memuat sekitar 100.000 penonton.
Teater juga bisa diartikan sebagai gedung, pekerja , sekaligus isi pementasan itu
sendiri. Jadi teater adalah suatu kegiatan manusia yang secara sadar
menggunakan tubuh sebagai alat atau media
utama untuk menyatakan rasa dan karsanya mewujud dalam suatu karya seni,
yang didukung oleh unsure-unsur gerak , suara atau bunyi dan rupa.
 Pengertian Seni Teater Menurut Para Ahli
1. Seni Teater Menurut KBBI
Menurut KBBI seni teater adalah Gedung atau ruangan tempat pertunjukan
film,sandiwara dan sebagainya. Ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke
samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah.
Pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama,sandiwara dan
drama.
2. Seni Teater Menurut Moulton
Menurut Moulton, teater adalah kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk
gerakan (lifepresented in action).
3. Seni Teater Menurut Budianta, dkk (2002)
Menurut Budianta, dkk, teater adalah genre sastra dimana penampilan fisiknya
memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para
tokoh yang ada.
4. Seni Teater Menurut Ferdinand Brunetierre
Menurut Ferdinand Brunetierre, sebuah drama harus melahirkan sebuah
kehendak dengan action atau gerak.
5. Seni Teater Menurut Brander Mathews
Menurur Brander Mathews teater adalah konflik dari sifat manusia merupakan
sumber pokok dalam drama atau teater.

 Pengertian Teater Nusantara


Teater Nusantara adalah semua bentuk teater yang hidup dan berkembang di
wilayah nusantara, serta memiliki cirri-ciri khusus yang menjadi cirri khas daerah
tersebut. Teater Nusantara merupakan bagian dari media komunikasi tradisional
khususnya pada pertunjukan teater tradisi kehidupan. Merupakan tontonan yang
dipertunjukan di depan orang banyak , contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan
lain-lain. Yang merupakan salah satu bentuk karya sastra, dalam pengertian yang lebih
luas adalah penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar,
penonton , pengamat, kritikus, peneliti).

 Jenis-Jenis Teater Nusantara


Jenis teater Nusantara secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu teater
tradisional dan teater nontradisional.
- Teater tradisional adalah suatu bentuk perunjukan dimana pesertanya berada
dari daerah setempat yang kondisinya di sesuaikan dengan adat istiadat diolah
sesuai dengan keadaan social masyarakat serta setruktur geografis masing-
masing daerah. contohnya : teater ketoprak, wayang orang, ludruk, lenong,
randai, mamanda, arja dan gambuh.
- Teater ketoprak
Sejenis seni pentas drama tradisional yang diyakini berasal dari Surakarta dan
berkembang pesat di Yogyakarta.
- Wayang orang
Wayang orang disebut juga dengan istilang wayang wong (bahasa jawa)
adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh
dalam cerita wayang tersebut. Di Bali keseniann wayang wong yang masih
ada yaitu di daerah Tejakula, Buleleng.
- Ludruk
Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang dipergakan oleh sebuah grup
kesenian yang dipergelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita
tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dsb.
- Lenong
Kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan
dalam dialek betawi yang berasal dari Jakarta.
- Randai
Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang
dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran kemudian
melangkajkan kaki secara perlahan sambil menyampaikan cerita dalam bentuk
nyanyian secara bergantian. Randai menggabungkan seni
lagu,music,tari,drama dan silat menjadi satu.
- Gambuh
Gambuh adalah teater dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya
dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-gerak
tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali.
Diperkirakan muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber dari cerita
panji.
- Arja
Arja adalah semacam opera khas Bali, merupakan sebuah dramatari yang
dialognya ditembangkan secara macapat. Dramaarja ini adalah salah satu
kesenian yang sangat digemari di kalangan masyarakat. Nama arja diduga
berasal dari bahasa sansekerta berasal dari kata Reja yang berarti “keindahan”.
- Teater nontradisional adalah jenis teater yang tumbuh dan berkembang dengan
di pengaruhi budaya teori barat, contohnya : drama musical, teater dramatik,
teaterikal puisi, teater pantomin, teater boneka.
- Drama musical
Bentuk teater yang menggabungkan lagu,dialog ucapan, acting
dan tarian
- Teater dramatik
Teater dramatik merupakan salah satu teater yang didasarkan
pada peran dan dramatik lakon yang dimainkan pada arena
pertunjukan.
- Teaterikal puisi
Teaterikal puisi adalah adegan sandiwara yang di iringi dengan
membaca naskah puisi dengan gerakan dan ekspresi layaknya
bermain peran yang dilakukan disebuh panggung drama yang
ditonton oleh banyak orang.
- Teater pantomin
Teater pantomin adalah teater yang berisyarat dalam bentuk
mimik wajah atau gerak tubuh sebagai dialog.
- Teater boneka
Teater boneka adalah sebuah bentuk teaterikal atau pertunjukan
yang melibatkan penggunaan boneka.pertunjukan ini telah ada
sejak jaman kuno dan dipercaya berasal dari 3000 tahun SM.

 Fungsi Seni Teater Nusantara


- Sebagai sarana upacara
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada
dewa Diodisos dan upacara pesta untuk Dewa apollo. Teater yang berfungsi
untuk kepentingan upacara dan dimana tidak membutuhkan penonton karena
penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia seni
teater yang ijadikan seagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater
tradisional.
- Sebagai media ekspresi
Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fous utama pada laku dan
dialog. Dalam prakteknya, seniman `teater `akan mengekspresikan seninya
dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.
- Sebagai media hiburan
Teater dilakukan untuk memuat orang lain terhibur biasanya mempunyai cerita
yang ringan dan mudah di pahami penonton. Dalam perannya sebagai sarana
hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater harus dipersiapkan dengan usaha
yang maksimal. Sehingga harapannya penonton akan terhibur dengan
pertunjukan yang di gelar.
- Sebagai media pendidikan
Teater adalah sni kolektif, dalam teater tidak di kerjakan secara individual.
Untuk mewujudkan diperlukan kerja team yang harmonis. Jika seni teater di
pentaskan , di harapkan pesan-pesan yang ingindi utarakan penulis dan pemain
tersampaikan kepada penonton. Melalui petunjukan biasannya manusia akan
lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandigkan membaca
lewatsebuah cerita.

 Unsur Seni Teater Nusantara


Unsur Internal yaitu unsur yang ada dari dalam teater itu sendiri yang terdiri dari naskah
atau scenario, pemain, sutradara,pentas,penataan dan property.
a) Naskah atau scenario
Naskah atau scenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog nantinya
akan dipentaskan. Naskah menjadi salah satu penunjang yang menyatukan
berbagai macam unsur yang ada yaitu pentas, pemain, kostum dan sutradara.
b) Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam sebuah
pertunjukan teater. Pemain berperan dalam menghasilkan beberapa unsur
lain, seperti unur suara dan gerak. Ada tiga jenis pemain, yaitu pemeran
utama (protagonis/antagoinis), peran pembantu, dan peran tambahan atau
figuran.
c) Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling sentral, karena sutradara
adalah orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau
pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari jalannya suatu cerita.
Misalnya mengarahkan para actor, membedah naskah, menciptkan ide-ide
tentng pentas yang akan digunakan.
d) Pentas
Pentas adalah salah satu unsur yng mampu menghadirkan nilai estetika dari
sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi unsur penunjang pertunjukan
yang didalamnya terdapat property, tata lampu, dan beberpa dekorasi lain
yang berkenaan dengan pentas.
e) Properti
Property merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan
teater.
f) Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater antara lain:
- Tata rias adalah cara menandani pemain dalam memerankan
tokoh teater agar lebih sesui dengan karakter yang akan
diperankan.
- Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar
mendukung keadaan yang menghendaki.
- Tata lampu adalah pencahayaan dipanggung
- Tata suara adalah pengaturan pengeras suara.
Unsur eksternal yaitu unsure yang ada dari luar teater itu sendiri yang meliputi staff
produksi, sutradara/derektor, stage manager, desainer dan crew.
a) Staff produksi
Staff produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan
dengan pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya.
Adapun tugas masing-masing dari mereka adalah sebagai berikut :
- Produser /pimpinan produksi
- Mengurus semua hal tentang produksi
- Menetapkan personal (petugas), anggaran ,biaya, fasilitas,
program kerja dan lain sebagainya.
b) Sutradara /derektor
- Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah
- Kordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan
- Mencari dan menyiapkan actor
- Menyiapkan make up dan juga men-setting segala sesuatu yang
dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
c) Stage manager
- Pemimpin dan penanggung jawab panggung
- Membantu sutradara
d) Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau
suasana, property atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan
penchayaan ,serta perlengkapan lain seperti audio.
e) Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian
desainer, diantaranya:
- Bagian pentas/tempat
- Bagian tata lampu (lighting)
- Bagian perlengkapan dan tata musik.

 Perkembangan Seni Teater Nusantara Dalam Setiap Periode

Tahun Ciri Khas Tokoh Teater/Kelompok Karya Sastra/Contoh


Periode Teater Sandiwara teater

Periode  Teater tradisional tanpa  Masyarakat biasa yang Teater cepung


teater naskah ada disuatu daerah (Lombok), teater
tradisional  Bersifat improvisasi Kentrung (Jawa
 Teater tradisional bersifat Timur),Ubrug
supel(dipentaskan (Banten),Ketoprak
disembarang tempat) (Yogyakarta),Gambuh
 Teater tradisional hidup dan (Bali),wayang golek
berkembang didaerah-daerah (sunda)
di seluruh Indonesia
 Masih menggunakan bahasa-
bahasa daerahnya
 Nilai-nilai moral yang
terkandung sangat banyak
dan mengedukasi
 Instrument musik masih
menggunakan alat-alat
tradisional
 Tata rias dan busana
menggunakan pakaian dari
derah atau adat istiadat.
 Teater tradisional banyak
digunakan untuk mendukung
upacara agama
Periode  Sudah mulai masuk pengaruh  William Shakespeare a) Hamlet,Prince of
Teater Barat  August Mahieu Denmark
Modern  Pementasan teater standar (Komidie Stamboel) b) Hikayat 1001 malam
dengan gaya Eropa  Nyai Dasima c) Saidjah
 Periode teater modern  Oey Tam-bah-sia d) R.A. Soemiatie
termasuk teater transisi  Si Tjonat e)Barisan Tengkorak
 Jenis cerita pada teater modern  Kelompok sandiwara f)Singapore After
bergaya barat teater opera tahun Midnight
 Penggunaan music, dekorasi, (1906-1925) yaitu
busana yang modern\ Komedie Opera
 Teater modern terbagi atas Stamboel, Opera
teater bangsawan (1885-1925), Permata
teater Stamboel (1891-1906), Stamboel,Wilhelmina,Si
Teater Opera (1906-1925). nar Bintang Hindia,Indra
 Masa kebangkitan teater Bangsawan dan Opera
modern (1925-1941) yang Bangsawan
terbagi aas periode Teater  Kelompok teater Miss
Miss Riboet Orion Riboet Orion didirikan
 Teater Opera Dardanella oleh Tio Tek Dijen
(1926-1934) Junior
a) Drama yang
 Nyoo Cheong Seng
dipentaskan yaitu
 Fifi Young Dr. Samsi, Ex-
 Kelompok baru di Sawah Loento(Karya
Sidoarjo yang diberi Andjar Asmara),
nama The Malay Opera Biroe Moeda,
Dardanella yang Mantoe
didirikan oleh Willy Prijaji,Perantean
Klimanoff 99(Karya A.Piedero)
 Yang terkenal yaitu
Dewi Dja
Awal  Teater pada masa ini disebut  Rustam Efendi (1926) a) Bebasari
Teater juga dengan masa (mengambil cerita
Indonesia kesusastraan angkata Pujangga lakon tokoh
Tahun Baru bujangga yang
1926  Naskah-naskah drama tersebut membebaskan puteri
belum mencapai bentuk Bebasari dari niat
sebagai drama karena masih jahat Rahwana)
menekankan unsur sastra dan
sulit untuk dipentaskan  Ir.Soekarno (1927) di b) Rainbow, Krurut
 Teater ditulis sebagai Bengkulu Bikutbi, Dr.Setan
ketertekanan kaum intelektual
itu karena penindasan dari
Belanda  Sanusi Pane c) Kertajaya(1932),San
 Bentuk naskah drama untuk dyakalaning
pertama kali menggunakan Majapahit(1933)
bahasa Indonesia dan disusun
dengan model dialog antar  Muhammad Yamin d) Ken Arok dan Ken
tokoh Dedes (1934)
 Berbentuk sajak

 Armijin Pane e) Mengolah roman


swasta setahun di
Bedahulu karangan I
Gusti Nyoman Panji
Tisna

 Nur Sutan Iskandar f) Menyadur karangan


Molliere dengan
judul Si Bachil

 Imam Supardi g) Keris Mpu Gandring

 Dr. Satiman h) Nyai Blorong


Wirjosandjojo
i) Hantu
 Mr.Singgih
Teater  Cerita yang digunakan  Emil Sannossa
Tahun dominan tentang  Aoh Kartahadimaja
1950-an merenungkan perjuangan  Sitor Situmorang
dalam mencapai  Nasyah Jamin
kemerdekaan,kekecewaan,  Utuy Tatang Sontani a) Sayang Ada Orang
penderitaan, keberanian dan  Akhidrat Kartamiharja Lain
nilai kemanusiaan. b) Pakaian dan
 Averchenko
 Awal mula didirikannya  John Galsworthy
Kepalsuan
ATNI(Akademi Teater c) The man in grey suit
Nasional Indonesia tahun d) Justice
1955 oleh Usmar Ismail dan
Asrul Sani
 Tahun 1955 juga didirikan
ASDRAFI(Akademi Seni
Drama dan Film Indonesia
oleh Harymawan dan Sri
Murtono
 Didirikannya HBS
(Himpunan Budaya
Surakarta)didirikan di
Surakarta
Teater  Sudah mulai ada eksperimen  Jim Lim a) Bung besar
Tahun dengan menggabungkan (Misbach Yusa
1960-an unsur-unsur teater etnis Biran) dengan gaya
seperti gambelan, tari topeng longser, teater rakyat
Cirebon,longser dan dagelan Sunda
dengan teater Barat. b) Pangeran Geusan
Ulun(menggabungka
n unsur wayang kulit
dan music)
c) Jaka
Tumbal(1963/1964)
Periode  Pertunjukan dilakukan  Rendra a) Mendirikan Bengkel
Teater ditempat khusus seperti Teater di
Mutakhir dipanggung Yogyakarta(1968)
(masa kini)  Bahasa yang dipakai adalah  Ali Sadikin
bahasa Nasional b) Taman Izmail
 Ada kebebasan Marzuki
berimprovisasi
 Timbul dari golongan elite
atau terpelajar  Teguh Karya c) Dengan nama tetaer
 Kebanyakan berisi kritikan popular. Kelompok
terhadap kehidupan masa kini teaternya Selamet
Rahardjo, El
Manik,Christine
Hakim, N Riantiarno
 Arifin C Noer d) Dengan nama teater
kecil

 Nano Riantiarno e) Dengan memimpin


teater koma (ciri
teaternya
menggunakan tata
artistik glamor .
dengan karyanya
Opera Ikan Asin dan
Opera Kecoa yang
berbicara tentang
rakyat jelata

 Putu Widjaya f) Dengan nama


kelompok tetaernya
adalah tetaer
mandiri. Dengan
karyanya Menunggu
Godot

g) Dengan kelompok
 Akhudiat
teaternya bernama
Bengkel Muda
Surabaya( Drama
kentrung Ahudiat)
 Prinsip:
a) Sejarah perkembangan teater di Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
masyarakat karena teater adalah cerminan masyarakat yang dipentaskan.
b) Teater di Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam pembentukan mental bangsayang
dewasa ini telah terjadi pergeseran moral yang sangat kompleks didalam kehidupan
berbangsa. Masyarakat telah jauh dari rasa persaudaraan yang telah lama kita bina
sejak masa perintisan kemerdekaan.``
c) Teater diharapkan menjadi salah satu media pendidikan yang mudah dipahami bagi
setiap masyarakat berbangsa dan bernegara. Saya berharap kita sebagai masyarakat
berbangsa bisa menjadi pribadi yang saling menghargai sesama, dengan teater kita
dapat belajar memilah dan memilih apa yang harus kita kerjakan dalam memaknai
kehidupan.
 Prosedur
- Membaca sumber tentang perkembangan teater nusantara
- Menjelaskan karakteristik teater tradisional nusantara dan
- Merancang sebuah karya teater hasil perkembangan seine budaya Nusantara
- Menyajikan karya teater hasil perkembangan seine budaya Nusantara
- Mengapresiasi hasil penyajian karya teater hasil perkembangan seni budaya
nusantara
E. MEDIA ALAT/BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media :
- Power point, gambar, video
2. Alat/Bahan:
- LCD,Proyektor,Laptop,Papan dan Spidol
3 . Sumber Belajar :
- Buku Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X, edisi revisi. Penerbit : Bumi
Aksara 2017
- Buku lks Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Penerbit : CV Graha
Pustaka
- http://stir-teater.blogspot.com /2013/05/sejarah-perkembangan-teater-di-
indonesia.html
- http://seputarilmu.com
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Salam pembuka 15 menit


(persiapan/orientasi)
 Doa bersama

 Absensi Kehadiran Siswa

Apersepsi  Mengajukan pertanyaan mengenai perkembangan

seni budaya Nusantara (Seni Teater)

 Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang

perkembangan seni budaya Nusantara (Seni Teater)

Motivasi  Menyampaikan manfaat mempelajari perkembangan 10 menit


seni budaya Nusantara (Seni Teater)

B. Kegiatan Inti

Simulation  Guru menyampaikan pengertian seni teater 105 menit


Nusantara,mengklasifikasikan jenis seni teater
Nusantara,menjelaskan fungsi seni tetaer
Nusantara,menguraikan unsur seni teater
Nusantara,mengidentifikasi karakteristik setiap
periode perkembangan seni tetaer Nusantara

 Peserta didik mengamati contoh gambar atau video


budaya daerah melalui proyektor yang ditampilkan
oleh guru

 Guru menilai sikap siswa dalam mengamati tayangan


video atau gambar yang ditayangkan melalui
proyektor
Problem Statment
(Identifikasi  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
Masalah) untuk bertanya tentang tayangan video yang telah
diamati
Data Collection  Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok
(Pengumpulan Data yang terdiri dari 6 orang
 Setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber mengenai pengertian,
jenis,fungsi,unsur dan karakteristik setiap periode
perkembangan seni teater Nusantara
Data Processing  Masing-masing kelompok siswa diminta untuk
(Mengolah Data) mengidentifikasi pengertian, jenis, fungsi, unsur dan
karakteristik setiap periode perkembangan seni teater
Nusantara
 Guru membimbing dan menilai aktivitas peserta didik
dalam mengidentifikasi pengertian,jenis,fungsi, unsur
dan karakteristik setiap periode perkembangan seni
teater Nusantara
 Peserta didik menyusun simpulan sementara
berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan
Verivication  Peserta didik diminta untuk mempersentasikan hasil
(Pembuktian) identifikasi secara bergantian
 Guru menilai kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi secara lisan

Generalization  Peserta didik menanggapi presentasi teman atau


(Menarik kelompok secara santun,proaktif, dan bertanggung
Kesimpulan) jawab
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang perkembangan seni budaya
Nusantara (seni teater) yang telah dilaksanakan
C. Kegiatan Penutup

Penutup 15 menit
 Guru memberikan penguatan materi pengertian ,
jenis,fungsi,unsur dan karakteristik setiap periode
perkembangan seni teater Nusantara
 Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta
didik untuk merancang sebuah karya teater dengan
satu kelompok berjumlah 9 orang dan dilengkapi
dengan paper mengenai teater yang sudah dirancang
 Doa bersama dan salam penutup
Pertemuan ke -2
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan  Salam
 Doa bersama
(Persiapan/orientasi) 15 menit
 Absensi
 Meminta tugas kelompok berupa paper
mengenai teater yang akan dipentaskan
B. Kegiatan Inti
Verivication  Masing-masing kelompok diminta untuk
mempersentasikan paper mereka mengenai
(Pembuktian/
teater yang mereka rancang
Mengkomunikasikan )  Guru menilai kemampuan peserta didik
dalam penyajian tugas berupa presentasi
tentang karya teater yang sudah dibuat dan
dirancang
 Setiap kelompok teater menampilkan hasil
105 menit
karya yang sudah mereka rancang didepan
kelas
Generalization  Peserta didik mengapresiasi penyampain
materi dan penampilan dari setiap kelompok
(Menarik simpulan)
lain secara santun, proaktif dan bertanggung
jawab
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan
kegiatan pembelajaran tentang menganalisis
perkembangan seni budaya Nusatara (Seni
Teater) yang telah dilaksanakan
C. Kegiatan Penutup
Penutup  Guru mengingatkan tugas belajar mandiri di
rumah kepada peserta didik untuk
15 menit
mempelajari perkembangan seni budaya
Nusantara (Seni Teater) dan pertemuan
berikutnya akan diadakan tes ulangan harian
5
 Doa bersama dan salam penutup
G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Jenis /teknik penilaian autentik penilaian dilakukan dari proses dan hasil.
Penilaian proses dilakukan melalui:
- Observasi
- Tes tertulis/lisan
- Praktik
2. Bentuk instrument dan instrument
- Instrument observasi menggunakan lembar pengamatan dengan focus utama
pada aktivitas dalam kelompok , tanggung jawab dan kerjasama .
- Instrument tes tertulis/lisan menggunakan tes tertulis uraian atau pilihan ganda
- Praktik menggunakan rubric penilaian dengan focus utama pada kesesuaian
kualitas visual presentasi, peran serta peserta didik dalam kelompok, isi
preentasi, dan cara penyampaian materi peserta didik saat presentasi.

 Observasi bentuk format dan penskorannya sebagai berikut:


No Nama Peserta didik Instrumen Penilaian Total Skor
Keaktifan Tanggung Kerjasama
dalam Jawab
kelompok
1.
2.
3
4.
5.

total skor
Nilai = jumlah instrumen

Nilai Predikat
≤ 60 Kurang
61-73 Cukup
74-87 Baik
88-100 Sangat baik
 Tes tertulis /lisan menggunakan soal uraian yang terdiri dari 5 butir soal . Setiap
jawaban yang benar memiliki nilai 20 (soal terlampir)

 Praktik, bentuk format dan pensekorannya.


No Nama peserta Instrumen Penilaian Total
didik Kesesuaian Alur Penjiwaan Keaslian kreativitas Skor
tema cerita karakter cerita

total skor
Nilai =
jumlah instrumen

Nilai Predikat
≤ 60 Kurang
61-73 Cukup
74-87 Baik
88-100 Sangat baik
 Unjuk Kerja , bentuk format dan penskorannya sebagai berikut:
No Nama Instrumen Penilaian Total Skor
Peserta Didik

Kualitas Sistematika Kejujuran Ketepatan


Visual sajian data Waktu
1.
2.
3.

total skor
Nilai =
jumlah instrumen
Nilai Predikat
≤ 60 Kurang
61-73 Cukup
74-87 Baik
88-100 Sangat baik

Mengetahui Denpasar,05 Agustus 2019

Guru Pamong Mahasiswa PPL, Seni Budaya

Dewa Made Diana Putra, S.Sn. Kadek Ayu Widyastuti

NIP. 19820124 201001 1 016

Mengetahui

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Denpasar

I Ketut Suparsa, ST., MT.

NIP.196210121986031026

Anda mungkin juga menyukai