Anda di halaman 1dari 24

1.

RAWA PENING

9B SMP N 9
2.

SCENE OPENING

EXT. SAWAH - PAGI

Memperlihatkan keindahan persawahan di desa itu dan ada si kakek


yang sedang Bertani lalu datang kedua cucu nya menghampiri
sembari membawakan bekal

CUCU 1
(DARI KEJAHUAN SAMBIL TERIAK MEMANGIL)
Kakek kakek, ini ada bekal dari mamah
(SAMBIL MEMPERLIHATKAN RANTANG DAN
CERET YANG DI BAWANYA)

KAKEK

Oh ya sini cu. (KAKEK PUN MENSUDAHI


MENCANGKULNYA LALU BERISTIRAHAT DI
GUBUG)

Ke 2 cucunya pun keleLahan habis berlarian

KAKEK

Gimana kalian kecapean?

(SAMBIL BERCANDA)

CUCU 2

Gimana nggak capek KEK ? Udah jalan,


jauh, bawa barang pula

(SAMBIL NGOS NGOSAN)

KAKEK

Ini Minum dulu teh nya

(SAMBIL MENYODORKAN GELAS)

CUCU 1

Kemarin pas kami berangkat lihat


semacam danau besar KEK

CUCU 2

(MEMOTONG PEMBICARAAN)

Emang ada Danau?


3.

CUCU 1

Halah yang di pinggir jalan itu lho

CUCU 2

oo yang di kiri jalan itu, ya ya

KAKEK

Sebentar, danau besar, di pinggir


jalan ? ooo ya tau tau

CUCU 1

Tau kan KEK ? Nah itu namanya danau


apa ya KEK ?

KAKEK

Itu bukan Danau, itu rawa namanya Rawa Pening

CUCU 2

Loh kok ada Rawa sebesar itu ya KEK ?

KAKEK

Itu Rawa ada kisahnya, mau KAKEK ceritain ?

CUCU 1 & CUCU 2

Mau kek!! Gimana Ceritanya

(SAMBIL PENASARAN)

KAKEK

Jadi pada zaman dahulu….


4.

SCENE 1

EXT. HALAMAN RUMAH - PAGI

(Suara nuansa pagi hari sembari warga desa yang sEdang mengobrol)

BAPAK
(BAPAK KELUAR RUMAH DAN MEMANGIL ENDANG)
Dang, Endang sini dulu

NES
Ya Pak, Sebentar ya aku diundang Bapak.

(NES meningalkan temanya)

NES
Ada apa pak?

BAPAK
tolong pinjamkan pusaka di Ki Hajar
untuk upacara adat nanti

NES
Baik Pak

(NES berangkat ke rumah ki hajar)


5.

SCENE 2

EXT. HALAMAN RUMAH KI HAJAR - SIANG

(Ki hajar Sedang bersantai di depan rumah tiba tiba ada NES
datang menghampiri ki hajar.)

NES
Permisi, Ki Hajar

KI HAJAR
Ada apa ndang ?

NES
Bapak menyuruh saya untuk meminjam
pusaka, apakah boleh saya pinjam
pusakanya untuk upacara adat ?

KI HAJAR
Maksudmu Pusaka ini ?

(Sambil Memperlihatkan pusakanya)

NES
Iya ki hajar

KI HAJAR
Boleh, tetapi tunggu dulu, ada
syaratnya.

NES
Syaratnya apa ki?

KI HAJAR
Saya minta kamu hati - hati dengan
benda ini, jangan taruh di sembarangan
tempat

NES
Siap ki
KI HAJAR
Ya sudah kamu bawa ini dan ingat hati
hati!!
NES
Iya ki, terimakasih
6.

FLASBACK – NARATOR
KAKEK
Nah habis si Endang ambil pusaka dari
Ki Hajar dia kan pulang ke rumah, di
tengah jalan tiba tiba
(SHOOT SUASANA HUTAN)
SCENE 3

EXT. TENGAH HUTAN - SIANG

NES

Duh, Panas banget

(Endang duduk di bawah pohon dan menaruh pusakanya di lutut)

NES

Aduh, Aduh

(Teriak kesakitan)

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Warga sekitar melihat NES sedang kesakitan

WP 1 & 2

Endang kamu kenapa?

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Kemudian Endang tidak sadarkan diri dan dibawa pulang


tuh kerumahnya sama warga yang lewat.
7.

SCENE 4

INT. RUMAH NES – SIANG

BAPAK

Endang ? Endang ? Kamu tidak apapa kan ?

NES

Perut Endang sakit pak, kepala Endang juga pusing

BAPAK

(Melihat ke 2 warga) Coba ceritakan apa yang terjadi

WP 1

Kami berjalan pulang dari sungai. Tiba tiba di hutan


kami melihat Endang sedang kesakitan

WP 2

Iya Pak, saat kami mau membantu Endang tak sadarkan


diri jadi kami bawa ke sini

BAPAK

Baiklah, terimakasih atas bantuan kalian, saya akan


carikan tabib untuk mengobati Endang

WP 1

Tidak perlu repot repot pak, kami tau Tabib terdekat


disini

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Ketika Endang dicek oleh si Tabib, hasilnya


mencengangkan. Ternyata…..
8.

SCENE 4B

INT. RUMAH NES - SIANG

BAPAK

Bagaimana Kondisi Endang ?

TABIB

Sepertinya anak anda hamil

BAPAK

Hamil ? Apa aku tidak salah dengar ? Bagaimana bisa


Endang menjadi hamil ?

TABIB

Benar Tetapi sepertinya ini bukan hamil biasa mungkin


ada kekuatan tertentu yang bisa menyebabkan kehamilan
ini

BAPAK

Apa itu ? ENDANG coba ceritakan apa yang Ki Hajar


lakukan kepadamu !?

NES

ini bukan salah Ki Hajar Pak, aku melupakan pesan ki


hajar jika pusaka yang diberikan Ki Hajar seharusnya
tidak ditaruh sembarangan

TABIB

Nah, mungkin itu salah satu dari penyebab kehamilan


yang tidak normal ini

BAPAK

Pusaka menyebabkan kehamilan ? ini aneh ! besok kan

kutemui Ki Hajar
9.

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Dengan Emosinya, Ki Sela Gondang pun langsung datang


ke rumah Ki Hajar

SCENE 4

EXT. HALAMAN RUMAH KI HAJAR – MALAM

BAPAK

Wahai Ki Hajar !

KI HAJAR

Ada Apa ?

BAPAK

Pusaka apa yang kamu berikan pada anakku sehingga


anakku hamil

KI HAJAR

Hamil ?! sepertinya anakmu tidak melakukan apa yang ku


perintahkan, apakah pusaka itu masih ada ?

BAPAK

Pusaka itu sudah hilang entah kemana

KI HAJAR

Sesuai dugaanku, Pusaka tersebut sudah masuk ke perut


Endang sehingga Endang bisa hamil

BAPAK

Kalau begitu, Apa yang harus kita lakukan ?

KI HAJAR

Tidak ada hal yang bisa kita lakukan selain menunggu


Cucumu lahir
10.

SCENE (FLASBACK)

EXT. GUBUG SAWAH – SIANG

KAKEK

Setelah itu Endang melahirkan seorang anak naga,


anaknya itu dinamai Baru Klinting. Nah itu asal mula
lahirnya Baru Klinting.

CUCU 1 dan 2

ooo gitu to KEK

CUCU 1

Kok bisa dinamai Baru Klinting to KEK ?

KAKEK

Jadi, Baru itu artinya naga, klenthing itu artinya


lonceng

CUCU 2

Loh, pusakanya berarti berubah jadi naga KEK ?

KAKEK

Bukan, Pusakanya kan tadi bikin si Endang hamil, nah


lahirlah seorang anak naga.

CUCU 1

tapi iya juga ya, Si Endang kan hamil karena pusaka,


wujud anaknya kayak gimana ya ?

KAKEK

Anaknya punya kelebihan, dia bisa jadi naga bisa jadi


anak kecil juga.

CUCU 2

Gitu aja nggak tau

CUCU 1

Emang kamu tau ?


11.

CUCU 2

Nggak juga sih

CUCU 1

Kamu sok tau, gajelas

KAKEK

Udah Bertengkarnya ya, sampai mana KAKEK tadi, nah


jadi kan dia setengah manusia setengah naga, jadi
wujudnya yaa………..

SCENE 5

EXT. SUNGAI – SIANG

(Endang mencuci baju Di Sungai)

BARU KLINTING

Waaaaa ! Ibu kaget kan

NES

(Kaget), hampir Jantung Ibu Copot, jangan seperi itu


lagi ya !

BARU KLINTING

Iya Bu, Maaf

(BARU KLINTING dan Ibu mengobrol sebagai background)

WP 1

Eh itu bukannya Endang ya ?

WP 2

Iya, kalo gitu itu anaknya siapa ?

WP 1

Endang punya anak, namanya Baru Klinting

WP 2

Endang punya anak ? bukannya dia belum punya suami


12.

WP 1

Entahlah, tapi coba lihat anaknya

WP 2

hii, Wajahnya menjijikkan, siksikan pula, bau

WP 1

Iya, ya sudah - sudah ayo pulang

WP 2

Ayo ayo

SCENE (FLASBACK)

EXT. GUBUG SAWAH – SIANG

CUCU 1

Kasihan juga ya dia, coba kalo dia tinggal di masa


sekarang, udah stress bunuh diri pasti

CUCU 2

Apalagi kalo dia main Instagram viral sampai luar


negeri isi komennya pasti, udahlah nggak usah dibahas

KAKEK

(KAKEK kebingungan) Loh dia punya kekuatan loh masak


ndak bisa terkenal

CUCU 1

Jaman sekarang semua serba penampilan KEK, yang viral


pasti yang seksi seksi cantik ganteng,

CUCU 2

Iya – Iya bener yang bakat mah dibuang.

KAKEK

Astaghfirullahaladzim, tapi kalian jangan terpengaruh


ya, lanjutkan bakat – bakat kalian. Mbah tidak mau
kalian menjadi anak yang tidak bermoral oke ? Mbah
13.

lanjut ceritanya. Tadi kan si Baru Klinting tidak


punya Bapak maka dia tanya ke ibunya …..

SCENE 6

INT. RUMAH ENDANG - SIANG

BARU KLINTING

Bu, aku mau tanya

NES

Kenapa nang ?

BARU KLINTIN

Bapakku itu siapa ya dan dimana sekarang ?

NES

(Menghela Napas)

Sebenarnya Bapakmu adalah seorang raja namanya Ki


Hajar Salokantara dia sekarang sedang bertapa di hutan
dekat gunung telomoyo.

BARU KLINTING

Kalau begitu bolehkah aku pergi kesana ?

NES

Jangan nak, disana berbahaya

BARU KLINTING

Tidak bisa Bu saya ingin menemui Bapak

NES

(Berpikir sejenak)

Baiklah, kalau begitu bawa klenting ini, karena ini


hanya satu satunya peninggalan Bapakmu

BARU KLINTING

Iya Bu, saya pamit dulu

NES
14.

Hati Hati nak

FLASHBACK - NARATOR

KAKEK

Baru Klinting pergi ke hutan untuk


mencari ayahnya. Namun sesampainya di
hutan ia bertemu seseorang

SCENE 7

EXT. HUTAN – SIANG

(Baru Klinting menabrak Seseorang)

Ki Hajar

(Kaget)

Siapa kamu ?!

(posisi ingin menyerang)

Baru Klinting

Ampun Pak, Ampun Pak, saya Baru Klinting

Ki Hajar

Baru Klinting ? Kamu anaknya Endang ?

Baru Klinting

Iya, Ibu saya Ngasem Endang Sawitri, Bapak Siapa ya ?

Ki Hajar

Aku Ki Hajar Salokantara

Baru Klinting

Jadi benar apa yang dikatakan Ibuku jika kau adalah


Bapakku

Ki Hajar

Bukan, Aku Bukan Bapakmu, Ibumu pasti berbohong


15.

Baru Klinting

Ibuku tidak pernah berbohong, kau pasti Bapakku, lihat


klenting ini

(menunjukkan klentingnya)

ini peninggalanmu kan ?

Ki Hajar

Memang benar itu peninggalanku, tetapi jika kau benar


benar anakku, maka kau pasti punya kelebihan, coba
lingkari gunung telomoyo itu

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Baru Klinting pun menjadi ular naga yang panjang dan


melingkari gunung telomoyo, saat lidah baru klinting
menyentuh ekor, Ki Hajar pun memotong lidahnya.
Lidahnya ia jadikan sebagai tombak. Dan tombak itu
menjadi salah satu tombak terkuat yang bernama tombak
baru klinting.

SCENE 7B

EXT. HUTAN – SIANG

KI HAJAR

(Sambil memegang tombak) Luar Biasa, Terimakasih Baru


Klinting. Baiklah kau sekarang menjadi anakku,
sekarang kau boleh bertapa disini
16.

SCENE 8

EXT.HUTAN – SIANG

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Pas si Baru Klinting sedang bertapa, datang warga


pathok yang sedang memburu hewan untuk dijadikan
makanan di pesta desa

SCENE 8B

EXT.HUTAN – SIANG

WL 1

Duh, kok tumben hutan ini sepi, ndak ada hewan

WL 2

Iya mas, sudah berapa lama kita keliling hutan ini


tidak membawa apa – apa.

WL 1

itu panjang besar ular bukan ?

WL 2

Iya mas itu Ular mas, Sikat mas

WL 1

Akhirnya (Sambil memotong Ular Baru Klinting)

WL 2

Kok Ular e lebih besar daripada biasanya mas ?

WL 1

Ini yang namanya gacor

(Tertawa Bersama)

WL 2

pasti warga Desa seneng semua, ayo pulang


17.

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Tubuh naga Baru Klinting dijadikan makanan bagi Warga


Desa Pathok, untungnya Ruh Baru Klinting sudah keluar
sehingga ia bisa kembali menjadi manusia

(Baru Klinting terbangun dan kembali menjadi manusia dengan penuh


luka)

KAKEK

Dengan banyak luka di tubuhnya, Baru Klinting berjalan


ke desa terdekat untuk mencari bantuan dan makanan.
Sampai ia menemui sebuah pesta desa.

SCENE 9

EXT. DESA - SIANG

BARU KLINTING

Mas, saya minta makannya mas

WL 2

ini makanan bukan buat kamu, nyarinya juga susah,


pergi saja kamu !

BARU KLINTING

Lek, saya mau minta makanannya lek

WL 1

Apa ! Minta Makan !? Kamu aja kotor, njijiki, siksikan


gini, ini makanan untuk warga desa, kalau kamu makan
pasti semua warga desa penyakitan, Pergi saja, PERGI !
(Sambil mendorong Baru Klinting)

BARU KLINTING

Bu minta makan Bu

WP 1
18.

Apa ?! Siapa Kamu ? Tolong ! Tolong

WL 1 dan 2

Ada apa ! Ada apa ?

WP 1

Ini ada anak mau nyolong makanan

WL 2

Kamu lagi ?!

WL 1

Masih berani ya kamu ? Pergi !

BARU KLINTING

Ampun pak maaf pak (Sambil memohon ampun)

(WL 1 dan 2 Menghajar dan menendang Baru Klinting sampai terluka


parah)

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Warga desa tersebut menghajar, memukul, dan menendang


baru klinting. Badan Baru Klinting penuh dengan luka
dan darah, Baru Klinting pun berjalan keluar dari desa
dengan keadaan lemah. Namun saat ia hampir keluar dari
desa. Seorang Janda tua menghampiri dan menolongnya
19.

SCENE 10

EXT.JALAN KELUAR DESA – SIANG

NYAI LATUNG

Ya Ampun nak, namamu siapa ?

BARU KLINTING

Saya Baru Klinting mbok, saya boleh minta makan ?

NYAI LATUNG

Boleh nak, ayo ke rumah mbok dulu

FLASBACK – NARATOR

KAKEK

Baru Klinting dikasih makan sama Janda Tua yang ada di


desa itu. Kemudian ia merencanakan balas dendam kepada
warga yang tidak mau memberi makan.

SCENE 11

INT.RUMAH NYAI LATUNG – SIANG

(Nyai Latung memberikan Pisang / Singkong Goreng dan Baru


Klinting memakannya)

BARU KLINTING

Terimakasih mbok, sudah memberi saya makan

NYAI LATUNG

Ndak apa apa nak, ini Cuma makanan

BARU KLINTING

Nama Mbok siapa ya kalau boleh tau ?

NYAI LATUNG

Saya ? Saya Nyai Latung nak, ehh, kenapa kamu penuh


luka nak ? saya sembuhkan ya ?

(Nyai Latung mengoleskan obat pada luka di tubuh Baru Klinting)

BARU KLINTING
20.

Wah, terimakasih mbok, mbok adalah orang yang paling


baik di desa ini, daripada warga yang ada di pesta
desa itu

NYAI LATUNG

Memangnya kenapa nak ?

BARU KLINTING

mereka yang ada di pesta tidak mau memberikan makanan


(sambil menunjukkan tampang marah)

NYAI LATUNG

Kalau begitu tolong maafkan mereka ya

BARU KLINTING

Tidak bisa, mereka mengusir dan menendangku. Mereka


harus diberi pelajaran !

NYAI LATUNG

Apa ?! Jangan Nak, kasihani warga saya

BARU KLINTING

Begini saja, jika mbok mendengarkan suara air, segera


naik ke lesung itu

NYAI LATUNG

(Kaget) Wah, iya nak

BARU KLINTING

Ya sudah mbok saya pamit dulu

FLASHBACK – NARATOR

KAKEK

Baru Klinting kembali ke pesta desa tersebut dan


memberikan tantangan bagi warga desa disana.
21.

SCENE 12

EXT. DESA – SIANG


WL 1

Kamu lagi ! sudah kubilang kami tidak akan memberi


makanan

WL 2

Masih kurang puas kami hajar ? Sudah Pergi Saja !

Baru Klinting

ini bukan soal makanan, saya ingin memberi kalian


sebuah tantangan !

(Baru Klinting kemudian menancapkan sebuah batang lidi ke tanah)

Baru Klinting

jika salah satu dari kalian bisa menarik lidi ini,


saya akan mengikuti perkataan kalian

WL 2

Hanya lidi iniIni sangat gampang (kemudian menarik


dengan kesulitan)

WL 2

Kok berat sekali !?

WL 1

(Tertawa) Lidi kecil seperti ini saja tidak bisa kau


copot ? Dasar Lemah ! Kan kutunjukkan bagaimana
caranya

FLASHBACK – NARATOR

KAKEK

Semua warga mencoba menarik lidi tersebut dengan


berbagai cara tetapi tidak ada yang bisa mencopotnya.
Kini giliran Baru Klinting yang mencopot
22.

SCENE FLASBACK

EXT. GUBUG SAWAH - SIANG

KAKEK

Baru Klinting menarik lidi itu tanpa keberatan


sedikitpun. Tetapi muncul air yang keluar dari bekas
tancapan lidi tersebut. Dan air tersebut membanjiri
seluruh desa itu. Semua warga desa tenggelam termasuk
Baru Klinting. Tidak ada yang selamat kecuali Nyai
Latung yang telah membantu Baru Klinting dan naik
diatas lesung. Dan dari banjir itulah membentuk sebuah
rawa yang disebut “Rawa Pening”.

Cucu 1 dan 2

(tepuk tangan) Keren ceritanya KEK

Cucu 2

Tapi nama Rawanya kok Rawa Pening ?

KAKEK

Karena Rawa Pening diambil dari Rawa yang wening atau


rawa yang tenang. Yang kasih nama si Nyai Latung tadi

Cucu 2

oo, gitu ya KEK ?

KAKEK

Iya, Nah kalo gini kan kalian tambah pengetahuan,


besok kalau kalian pulang ke Jakarta kalian bisa
cerita ke teman sekolah kalian.

Cucu 1

makasih ya KEK

KAKEK

Sama – Sama, udah hilang kan capeknya ?

Cucu 1

Udah KEK
23.

Cucu 2

Kok perasaanku ndak enak ya ?

KAKEK

Berarti sekarang kalian bantu KAKEK nanem padi

Cucu 1

yaaah

Cucu 2

Nah kan, pasti kita disuruh suruh lagi

KAKEK

Ndak apapa biar kalian ada pengalaman, ayo !

Cucu 1 dan 2

Yaudah Ayo

(KAKEK dan kedua cucunya pun menanam padi bersama)

SCENE 13 – ENDING.
24.

Anda mungkin juga menyukai