Anda di halaman 1dari 1

11/2/23, 6:55 AM Intan Online

Loading…
Page 1 of 2

Bacalah cerpen
berikut! Ayah dan Sayap
Ayam
Ibu Kanaya tujuh bersaudara. Di antara saudara-saudaranya,
ayam oleh Eyang – setiap
hanya Ibu yang diberi potongan menghidangkan
sayap ayam untuk bersantap.
menirukan
”Supaya kamu perkataan
terbangEyangjauh,” cerita Ibu,
Dan, terkabul.
padanya dulu. Buktinya, Ibu tinggal di Brunei selama 13 tahun. Om
yangdan tinggal
tante di luarlain
yang negeri,
tidakpikir
adaKanaya. Kanaya pun sigap
menghidangkan
mengambil bagian sayap, ayam. Ia juga inginIbu
tiap kali terbang jauh. Ia ingin berkemah
Semeru,
di mencicipibunga
Prau, memetik masakan hasildibelanja dari Pohon Tomohon. Ia
verbena
tahu
juga ingin melihat dunia luar. Ia ingin kecil di Venesia, atau
rasanya menyusuri sungai-sungai
Belanda.
menyentuh Ia dan
inginmenghirup
melihat aroma tulip-tulip
Kanaya tahu,
permukiman ninjaiadijelas
Jepang.
Apalagi, bepergian ke luar negeri demi ikut konferensi. Seperti
hobi bepergian.
apa? I will be travelling
teman-temannya. with aprestisius
Kurang purpose. Bukan
Hasratnya
sekadar untuk menjelajah
jalan-jalan, pikirnya. semakin
Ayah
menggebu berlawananingin dikabulkan.
Ayah benci
dengan Kanaya.sekali
Kanaya
bepergian. sudah kapok diajak pergi oleh Ayah. Baginya, Ayah
semesta untuk
seakan membuat mengacau. Ayahdengan
perjanjian pernah membatalkan rekreasi ke
diundur–hanya
Dufan sepuluh menit,jadwal
karena akibatberangkat
adik lupa membawa ransel. Ia pun
untuk
berlarimenyambar
keluar mobil,ransel masuk yang masih tergeletak di tempat tidur.
ke rumah
waktu.
Padahal Buktinya,
Ayah bukanlah Ayah sering
orangterlambat
yang tepatmasuk kantor. Saat
Kali lain –Kanaya
kejadian itu Kanaya 11 tahun. lupa membawa baju renang. Ayah marah bukan
sepanjang
main dan jalan. Suasana perjalanan
berteriak-teriak mengomel menjadi tidak menyenangkan,
di depan papan
ditambah lagi Ayah plang rekreasi
belok ke kiriyang
tepatmenunjuk lurus. Ayah juga
digantikan menyetir. Ia terlalu
mudah mengantuk. Tapi Ayah tidak ingin
”Ibu khawatir.
mudah tidak pernah berhati-hati kalau membawa mobil.
Padahal,
Sembrono,”tak terhitung berapa kali mobil hampir menabrak pembatas
gerutu Ayah.
jalan gara-gara Ayah tertidur- tidur sambil memegang kemudi.
”Naik kendaraan umum? Jangan. Panas. Banyak orang.
Ayah. Ia tidak pernah
Bagaimana kalau ada mengizinkan Kanaya,
copet?” begitu Ibu, atau Adik pergi tanpa
pendapat
ujarnya.
dirinya. Takut bertemu orang jahat,
Puncak kemuakan Kanaya dua tahun lalu. Mereka ingin berwisata
di rumah-rumah
ke Cikole. Mereka kecil,akan
di pegunungan
menginap pinus. Kanaya menemukan
anak.
nama Banyak
penginapan rusaituberkeliaran.
di sebuah Banyak
majalahpatung kurcaci, sepeti di film
penginapan
Snow White.diSetelah sana dan membaca peta, mereka berangkat. Di tengah
memesan
Adik
jalan, terjadi perdebatan kecil antara di rumah keluarga di Yogya,
dan Ayah. Adik diajak menginap
Ayah. Sayangnya,
bulan depan. seperti
Adik ingin dugaan,
meminta Ayah menolak mentah-mentah.
izin
memberikan
Adik mencoba alasan-
membela diri dengan
”Kan itulogis.
alasan rumah keluarga. Ayah pun kenal baik dengan keluarga itu.
Aku tidak sendirian, ada sepupu- sepupu. Kami tidak berbuat yang
”Kesabaran
aneh-aneh. Ayahini,
Selama habis.
aku Wajah
berlakuayah
baik,memerah. Ayah mulai
bukan?” Ayah
debat Adik.
danmeraung
tergagap-gagap.
tidak karuan. Ibarat mesin,
Suaranya sekrup-sekrup
gemetar
Sejak
seperti saat itu, tidak
terpelanting adaBahaya.”
lepas. lagi acara
liburan keluarga.

Page 2 of 2

Sejak saat itu Kanaya bertekad bulat akan bepergian sendiri ke


Kanaya menaruh
berbagai tempat banyak harapan hatinya.
yang menarik pada sayap-sayap ayam. Berharap
menerbangkan doanya pada
seakan roh sayap-sayap Tuhan,
itu akan
menerbangkannya ke tempat-tempatharapan
Ayah tidak tahu-menahu tentang baru. di balik sayap-sayap
ayam,
ayam yayang
sayap. Hanya
rutin bagian
Kanaya dari ayam.
santap. Sayap Sama seperti paha, dada,
Ayahlainnya,
dan tidak pernah
begituberpikir untuk Ayah.
bunyi pikiran bertanya pada Kanaya tentang
membeludak dengan keinginan
hasrat anak perempuannya yangmelalap
semakinsayap. Asal ia berlaku patuh,
pikiran
Kanaya akan baik-baik saja, begitu
Kanaya
Ayah. akan memesan ayam setiap makan di warung atau
jatah lauk sayap
restoran di rumah.
Kanaya Kanaya akan membeli satu plastik penuh
akan menghabiskan
f f

https://www.intanonline.com/PR21/SM1/BI/IX/TUGASPR21_08.html 1/1

Anda mungkin juga menyukai