0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
Karsim pergi memancing di sungai dekat rumahnya. Ia kembali ke rumah dengan hanya membawa 3 ekor ikan kecil. Istrinya, Retno, marah karena Karsim lebih sering memancing daripada mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Teman Karsim, Warso, datang dan memberitahu bahwa besok ada pekerjaan sebagai buruh tukang bangunan. Karsim tersenyum mendengarnya, begitu pula istriny
Karsim pergi memancing di sungai dekat rumahnya. Ia kembali ke rumah dengan hanya membawa 3 ekor ikan kecil. Istrinya, Retno, marah karena Karsim lebih sering memancing daripada mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Teman Karsim, Warso, datang dan memberitahu bahwa besok ada pekerjaan sebagai buruh tukang bangunan. Karsim tersenyum mendengarnya, begitu pula istriny
Karsim pergi memancing di sungai dekat rumahnya. Ia kembali ke rumah dengan hanya membawa 3 ekor ikan kecil. Istrinya, Retno, marah karena Karsim lebih sering memancing daripada mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Teman Karsim, Warso, datang dan memberitahu bahwa besok ada pekerjaan sebagai buruh tukang bangunan. Karsim tersenyum mendengarnya, begitu pula istriny
PAGI MENJELANG SIANG, KARSIM TELAH TIBA DI TEPIAN SUNGAI DEKAT RUMAHNYA. DILIHATNYA HANYA DIA YANG ADA DI SUNGAI TERSEBUT. BERSERAGAMKAN KAOS BANGUNAN YANG IA DAPAT DARI TOKO MATERIAL, CELANA KARGO PENDEK, SANDAL JEPIT, DAN TOPI YANG MEMBUATNYA NAMPAK NECIS. IA BERGERAK MENCARI TEMPAT YANG TEPAT UNTUK KENYAMANAN DAN KEBERUNTUNGAN DIRINYA DIAKALA MEMANCING. MEMERIKSA BATU YANG BISA DIGUNAKANNYA SEBAGAI ALASAN DUDUK. BERMODALKAN KAIL SEDERHANA, KALENG BEKAS CAT SEBAGAI WADAH IKAN, CACING, SERTA TEMPE YANG IA POTONG TANPA DOSA SEBAGAI LAUK YANG DIBELI ISTRINYA. KARSIM DUDUK DAN MULAI MENATA ALAT PANCINGNYA. MENGAITKAN UMPAN PADA KAIL. KEMUDIAN MELEMPARKAN MENUJU SUNGAI. Fade out
Fade in
SCENE 2, EXT, PAGI MENUJU SIANG,LONG SHOOT,CLOSE UP
Suasana sungai mulai ramai akan orang-orang yang berdatangan. Entah itu untuk mencuci pakaian atau hanya sekedar buang hajat. Seorang pria sepantaran dengan Karsim datang menggunakan setelan kaos dalam putih dan sarung lusuhnya berniat buang hajat di balik batu besar yang dapat menutupinya. Dua orang ibu-ibu berdaster datang dengan membawa rinjing berisi pakaian kotor yang akan dicuci. kemudian datang lagi seorang laki-laki memakai kaos dan celana pendek yang ingin memancing di sebelah Karsim. Yudi: (jongkok di balik batu besar untuk buang hajat, sambil menaruh sarungnya) "piwe sim? Goli mancing wis olih?” Karsim: (hanya membalas dengan senyuman sebagai pertanda belum mendapatkan ikan semenjak pagi) Hani dan Shalsa masuk bersamaan sambil ngobrol kemudian mencuci baju di kali.Setelahnya, Hutomo masuk sambil membawa alat pancingan dan memancing bersama Karsim. Fade out Fade in 2.
SCENE 3, INT , SIANG MENUJU JAM MAKAN SIANG
Istrinya sedang memasak di dapur untuk makan siang Istrinya kesal sambil memisahkan daun pepaya Retno : "Jan! ndue bojo koh gawene manciing bae ora ana pahale , setaun neng ngumah kudune ya nggolet gawean , setaunn nganggur neng umaaaah bae." Siki njangan godonge, ngesuk njangan kembange. Patute tah tek tegor sisan kaeh wite tanggane Cut pindah angle Istrinya kesal sambil mencuci godong gandul Retno : "ngenes ngenessss... arep njangan be ndadak njaluk godong gandule tanggane, langka bumbu maning. Beras yaa entong nggrontong.” Cut pindah angle
Istrinya kesal sambil merebus godong gandul kemudian
memotong tempe sisa yang sudah diambil oleh suaminya Karsim untuk pakan mancing Retno : "kie maning tempe anu mungmungan malah dinggo nggo empan mancing, bumbune langka, anane kur uyah tok, ngonoh lah asin ya asin, Nggal dina lunga manciiing bae. Mbok ya wis ngerti lawas ora pahal yaa mandan nggolet pahalan perekaan bae yakena, apa nggone tanggane ora ketang ngrewangi ana mbangun apa, apa melu gawean apa, nggal dina mancing bae. Motor mobil wis langka jate, gari umah tok, ket ganu mbagusi umaaah bae gaweane. Apa ya arep mangan ndadak ngadol umah disit. Ujarku tah ya ganu nyimpen duit ora ketang setitik, dadi ana simpenan nek lagi kondisi susah kaya kie. Tapi gumune duite bablas mbuh maring ndi. pa lah wis kaya kie ditambah ora golet pahal malah mancing tok ndina-ndina, oalah pak pak, enggane ganu rika ngolihna nyong mbukak warung tulih ora kie, wong jane nyong gelem usaha warung malah rika ora ngolihna, rika ngomong jere nyong ora perlu pahal, (MORE) (CONTINUED) CONTINUED: 3.
cukup tunggu umah bae. Wedi ndean
mbok digotong semut" (sambil memasukkan tempe ke wajan yang berisi minyak panas. Bunyi srenggg mulai terdengar) Fade out
Fade in
SCENE 4, INT, TERAS RUMAH, SIANG HARI, CAMERA FOLLOWING
KARSIM
Karsim pulang ke rumah dengan membawa 3 ikan kecil. Ia pikir
ikan tersebut dapat menjadi lauk untuk makan siang, tetapi baru sampai depan rumahnya, ia langsung kena omelan Retno. Retno sambil mengomel: “Enggane kawit esuk wis lunga mancing. Ya angger mancing tenggun olih bisa didol dadi duit. Lah rika, langka hasile, mancing-mancing tok. Rika tek tiliki esuk-esuk, ujarku yaa esih neng kamar, eh wis lunga mancing gasik. Nyong loh bingung karo rika pak, pak. Mbok ya usaha nggolet pahal yaa sing perekan bae yakena, sing penting duite ana. Ngapa toli pak. Jen jen nyumpegi nemen. Nyong tah mending ora weruh raine rika sing penting duite nampa”. (Karsim meninggalkan Retno yang masih tetap mengomel) Lah kae kaeh, lagi dijek crita malah ditinggal lunga. Heh ndue bojo koh kaya kue temen.
SCENE 5, EXT, SIANG, CAMERA FOLLOW IN KARSIM, CLOSE UP
ISTRI, CLOSE UP KARSIM Karsim berniat untuk pergi dari rumah karena bising akan ocehan istrinya. Pada saat itu, Warso (teman kuli Karsim) mendatangi Karsim dari jarak 10 meter untuk memberikan kabar sambil berteriak bahwa besok berangkat kerja nguli. Warso : "sim karsim (sambil berteriak) ngesuk mangkat"
Mendengar itu Karsim menoleh dan tersenyum ke istrinya yang
sedang berdiri di pintu depan rumahnya. Kemudian istrinya tersenyum girang sambil mengacungkan kedua jempolnya. The End 4.