Anda di halaman 1dari 50

CERITA RAKYAT SASAK

JUDUL : CUPAK - GERANTANG


PENGEMBANG : MOH. IRAWAN ZAIN
CERITA
LAYOUTER : LALU WIRA ZAIN AMRULLAH

PROMOTOR : I NYOMAN SUASTRA


CO PROMOTOR 1 : I NYOMAN DANTES
CO PROMOTOR 2 : NI NYOMAN PADMADEWI
Siswa sekolah dasar adalah anak-anak yang
tergolong dalam individu dengan rasa ingin
tahu yang tinggi. Pada tahap ini, mereka
sedang dalam kondisi mencari jati diri
(karakter). Pembentukkan karakter harus
dilakukan segera karena usia mereka saat ini
harus memiliki pengetahuan tentang karakter.
Pengetahuan tentang karakter dapat di-
peroleh melalui media bacaan. Komik
merupakan cerita bergambar yang mampu
memunculkan karakter manusia melalui
gambar ilustrasi. Komik juga dapat menjadi
salah satu buku yang dapat melatih siswa
memahami karakter manusia. Selain karakter,
komik memiliki dialogue yang berfungsi untuk
melatih kemampuan membaca siswa. Komik ini
dilengkapi pula dengan synopsis pada setiap
halaman dan setiap bab.
SERI 1 : PENGEMBARAAN CUPAK - GERANTANG
SERI 2 : PENYELAMATAN PUTRI DEWI
PUSPASARI DARI SANG DANAWA
(RAKSASA)
SERI 3 : GERANTANG MENJADI DATU DAHA
DAN PESTA YANG MERIAH
GERANTANG

Gerantang adalah sosok pemuda


yang tampan dan baik hati

Cupak adalah sosok pemuda yang


pemalas dan tidak suka menolong

CUPAK
DATU DAHA

Datu Daha adalah sosok seorang


datu di negeri daha

Putri Dewi Puspasari adalah putri


Datu Daha yang cantik jelita

PUTRI DEWI PUSPASARI

SANG DANAWA
(RAKSASA)

Sang Danawa dalah sosok raksasa


yang jahat dan rakus
PENGEMBARAAN
CUPAK - GERANTANG
Suasana desa kediaman Cupak - Gerantang

Tempat tinggal seorang janda dengan kedua anaknya,


yaitu: Cupak – Gerantang.
Suatu hari...
Ibu..
Anakku Bertahanlah.
Cupak.. Saya akan segera
Gerantang
mencarikan Ibu
Obat

Ibu Cupak - Gerantang


sakit parah

Anakku ..
Ibu tidak kuat lagi. Ibu
hanya bisa menemani IBU
kalian sampai di sini.
Ingat pesan Ibu,kalian ….
harus saling
melindungi. Tetaplah
bersama.

…..?

Ibunya Cupak-Gerantang sudah beberapa hari terbaring sakit di tempat


tidur, tubuhnya semakin hari semakin melemah. Ibunya berpesan kepada
kedua putranya untuk saling melindungi dan tetap bersama. Setelah
menyampaikan wasiatnya, akhirnya ibunya meninggal dunia.
Prosesi pemakaman Ibu Cupak dan Gerantang. Hanya ada Gerantang
yang sungguh ikhlas mengurusi pemakaman Ibunya, Cupak
menyerahkan semua tanggungjawabnya kepada Gerantang. Sementara
Cupak hanya santai dan makan-makan.

Ibu.. Terima kasih


telah merawat Kami.
Aku tidak akan
mengecewakan mu.
Ibu….

Cupak hanya memikirkan makan saja,


dia tidak begitu bersedih dengan
kematian ibunya

.
Suasana setelah pemakaman ibu Cupak - Gerantang

Cupak – Gerantang sedang mendiskusikan tentang keinginan Cupak


untuk merantau
Ibu kita
sudah
meninggal

Hei!. Gerantang.
Saya bosan tinggal di
Sekarang kampung ini.
sudah tidak Kita pergi saja dari sini!
ada lagi yang
kita urus

Saya memang telah


memikirkan hal itu
Sebentar tapi Ibu kita baru
saja meninggal, saya
dulu !!!
pertimbangkan dulu
beberapa hari.

UUUUU
U… uh !!!

Yah..
Terserah kau saja. Aku
ikut kemana kau pergi.
Aku malas tinggal di
kampung ini..
Kalian
Baik
berdua harus
Ibu..
bisa saling
menjaga

Ibu

Baiklah.
Besok kita bisa
berangkat, saya
teringat pesan Ibu,
kita harus tetap
bersama. Saya siapkan
bekal untuk perjalanan
kita besok.
Jadi kita
berangkat
besok?

Cupak menganggap bahwa kematian ibunya merupakan hal yang biasa


saja. Tidak ada raut kesedihan dalam diri Cupak. Cupak ingin
secepatnya meninggalkan kampung halamannya karena alasannya dia
sudah bosan tinggal di tempat ini. Beberapa hari kemudian Gerantang
mengambil keputusan untuk meninggalkan kampung halamannya.
Gerantang !! Aku tidak
bawa semua sanggup
barang kita membawanya.
ya…. Melelahkan

Cupak - Gerantang memulai pengembaraan. Cupak


tidak mau membawa apa-apa dengan segala macam
alasan. Gerantang yang pada dasarnya memang
merupakan anak yang memiliki sikap sabar dan penuh
pengertian, sangat memahami sifat kakaknya. Dengan
penuh rasa tanggung jawab dia membawa perbekalan
untuk mereka berdua.
Hei.. Aku Ini.. Tapi
haus sekali, jangan
sini air nya !!! dihabiskan

Lihat
di sana.. Ada
pohon. Kita
bisa istirahat
sebentar.

Ya, kita bisa


istirahat Gerantang, saya Kita sekarang
sejenak di lelah sekali, kita ada di tengah
sini istirahat agak lama hutan. Sejauh
ya! apalagi kita akan
berjalan, aku
sudah tidak
sanggup lagi..

Di dalam perjalanan, Cupak sering mengeluh dan menggerutu,


sehingga sering meminta beristirahat. Pekerjaan Cupak hanya
mengeluh dan menyuruh, semua pekerjaan diserahkan kepada
Gerantang. Gerantang sebagai adik tidak pernah mengeluh, dia
sangat memahami sikap dan perilaku saudaranya.
Lapaaar

Hmm..

Gerantang mengeluarkan makanan

Cupak
makan
dengan
rakusnya
……

Cupak makan dengan rakus, tiga kali lebih banyak dari Gerantang.
Gerantang hanya makan sekedarnya saja karena memikirkan perjalanan
yang masih panjang sementara persediaan bekal semakin menipis.
Akh..
Segar sekali
Airnya. Aku
habiskan

Aku
ambil air
dulu..

Kamu
ambil yang
banyak ya..

Pada saat Gerantang mengambil air minum,


Makanan milik
Cupak sengaja menyuruh Gerantang untuk
Gerantang
mengambil air agak banyak karena Cupak ingin dihabiskan oleh
menghabiskan ayam goreng yang dibawa Cupak
Gerantang.
Gerantang pergi mengambil air minum.
Gerantang adalah anak yang tangguh, pekerja
keras dan tidak suka mengeluh
Air sungai ini
sejuk dan
segar

Kau sudah
kembali..

Kak, dimana
makanan kita?

Gerantang terkejut mendapati makanannya telah habis.


Walaupun demikian Gerantang tetap membuka bungkus sisa
makanan, lalu memakannya tanpa menghiraukan alasan Cupak.
Cupak berpikir untuk
berbohong..

Aduuh
…..

Tadi ada seekor anjing


hutan yang mengambil
makanan mu.. Aku tidak
bisa mengusirnya..

Apa? Syukurlah
Engkau baik-baik
saja.. Tidak diserang
oleh Anjing hutan Ayo. Kita
itu.. lanjutkan
perjalanan..

Gerantang tahu dirinya dibohongi oleh


Cupak, tapi dia tetap menghawatirkan
kakaknya
Hei
Gerantang.. Aku
Kita pulang sudah
saja tidak
sanggup
lagi..

Sedikit lagi kita


mungkin akan tiba di
sebuah negeri

Tidak
ada Semua
makanan habis

Gerantang memeriksa sisa


perbekalan tetapi sudah
habis
Kita harus Aduuuh.. .
melanjutkan Mana
Semoga
perjalanan
kita bisa kuat…
segera
sampai
di negeri
terdekat

Aduuuh.. . Aku lapar


sekali.. aku tidak
sanggup lagi melanjutkan
Bertahanlah
perjalanan..
……

Cupak-Gerantang melanjutkan perjalanan dengan kondisi


kelaparan. Cupak selama perjalanan terus saja menggerutu,
Sedangkan Gerantang dengan tenang memikirkan agar
dapat menemukan desa terdekat.
Akhirnya mereka sampailah di suatu negeri

Cupak -Gerantang
merasa senang
setelah tiba
dan melihat
banyaknya
pedagang.

Aku tidak Ada warung Makanan di


sabar mau di sebelah warung ini
makan. sana kelihatannya
Gerantang.. enak-enak
Cupak sama sekali tidak menghargai
pedagang yang di depannya, dia
memaksa ibu pedagang untuk
memberinya makanan

Beri Aku
Hei… makanan. Aku
Pelayan…. sangat lapar

Engkau PERGIII
Siapa..? Tidak !!!
sopan, berkata
kasar dan main
tunjuk-tunjuk
saja..

Ibu pedagang itu mengusir Cupak


atas ketidaksopanannya
Gerantang.. Aku
Apa bahasamu?
diusir oleh Ibu
Mungkin kau tidak
pedagang itu..
permisi dengan baik

Permisi Bu..
Saya pengembara.
Bolehkah saya
membantu ibu
bekerja dengan
imbalan sedikit Tentu saja,
makanan, sebagai wahai Anak
bekal dalam muda, Siapa
perjalanan namamu dan
darimana?

Gerantang meminta izin kepada ibu


pedagang untuk membantunya bekerjq
dengan imbalan makanan
Tahukah
Saya Gerantang. Engkau
Gerantang Selamat negeri ini
dari desa datang di sedang
yang jauh.. negeri ini.. mengalami
kesedihan

Raja
sedang
bersedih
putrinya
diculik
Gerantang, ini Terima kasih
makanan sebagai
banyak Ibu atas
imbalan atas
pekerjaanmu makanannya

Lama sekali…, Cupak.. Ini


bosan saya aku bawakan
menunggumu. makanannya,
pedagang itu
baik sekali

Alah.. itu
biasa saja..

Hei. Cupak Menurutku.. Ini


tadi Aku kesempatan. Ayo
kita kesana.
diberi kabar
bahwa Datu Aaach..
negeri ini Masalah kecil.
kehilangan Ayooo..
putrinya.

Cupak dan Gerantang menuju alun-alun tempat


kerajaan Daha
QUIZ SERI 1

1. Apakah Cupak termasuk pemuda tangguh?


2. Bagaimana dengan Gerantang? Apakah dia tangguh?
3. Apa perbedaan cara Cupak dengan Gerantang mengambil
keputusan ketika mau pergi merantau?
4. Bagaimana menurut kalian tindakan Cupak yang tidak
mau membawa bekalnya sendiri?
5. Apakah benar bahwa Cupak diserang oleh Anjing hutan?
Jelaskan yang sebenarnya terjadi!
6. Mengapa Cupak diusir oleh Ibu pedagang?
7. Mengapa Gerantang disenangi dan diberikan makanan
oleh Ibu pedagang?
PENYELAMATAN
TUAN PUTRI DEWI PUSPASARI
DARI SANG DANAWA (RAKSASA)
Putri meminta izin kepada ayahanda
untuk keluar istana
Ayahanda,
mohon izin untuk
melihat-lihat
situasi di luar
istana, Boleh putriku,
bolehkah? dengan satu
syarat, sore hari
kau sudah ada di
rumah. Ingat
pesan Ayah.
Wah ada
gadis cantik
Segar sekali di sana, akan
suasana di kutangkap.
luar Istana Hahaha

Pemandangan yang sangat indah di luar Istana

Ha ha ha,
Aku milikmu Tolong
hai putri. lepaskan
Aku.. Jangan
bawa Aku

Sang Danawa mengintip dari kejauhan, ingin menculik Tuan Putri


Dewi Puspasari. Tuan Putri Dewi Puspasari terlambat menyadari
kalau ada dua pasang mata yang sedang mengitipnya sampai akhirnya
Tuan putri Dewi Puspasari benar-benar diculik oleh Sang Danawa
Ayahku pasti tidak
berdiam diri, walaupun
begitu aku harus
berpikir bagaimana
caranya aku bisa Ada suara keributan
keluar dari goa ini. di luar sana. Itu pasti
Pasti ada orang yang pasukan kerajaan yang
bisa mengalahkan sedang bertempur
raksasa ini. melawan sang Danawa.

Putri Dewi Puspasari berpikir keras bagaimana caranya bisa keluar


dari persembunyian Sang Danawa, di dalam goa yang tidak pernah
dikunjungi manusia. Sebagai putri raja, dia diajar oleh ayahnya
untuk tidak boleh menyerah dalam setiap keadaan. Sementara di
luar sana pasukan kerajaan sedang bertempur melawan sang
Danawa.
Beraninya
pasukan
kerajaan Daha
Pasukan.., datang
serang menemui-Ku
Raksasa
itu..!!!
Huwaa
Hahaha
Huuhuu

Prajurit melempar tombak ke Sang Danawa, Namun tombak


itu patah, tak satupun tombak yang mampu melukai Sang
Danawa.

Pasukan…
Munduuuur

Prajurit lari kocar kacir meninggalkan Sang Danawa.


Sementara di istana, Datu Daha sedang berpikir untuk
membebaskan Tuan Putri Dewi Puspasari dari Sang
Danawa.

Walaupun begitu,
bagaimana
Aku yakin putriku
caranya agar
tidak gampang
putriku terbebas
menyerah. Putriku
dari raksasa itu?
pasti punya cara
untuk bisa keluar
dari goa itu.
Perang? Sudah.
Oooh.. Sayembara

Datu Daha bersedih karena putrinya diculik oleh sang Danawa,


walapun demikian Datu Daha tidak menyerah begitu saja. Datu Daha
sudah mengerahkan semua pasukan untuk membunuh Danawa tapi
belum berhasil. Datu Daha lalu berpikir untuk membuat sayembara.
Saya… sebagai Datu pada
Kerajaan Daha, mengumumkan
kepada segenap rakyatku…
Barang siapa yang berhasil
menyelamatkan Putri Dewi
Puspasari maka akan saya
angkat menjadi Datu pada
sebagian kerajaan Daha
sekaligus menjadi menantuKu.

Setelah berpikir dan menimbang-nimbang, Datu


Daha memutuskan untuk mengadakan sayembara
penyelamatan Tuan Putri Dewi Puspasari

Ayo cepat!!!
Aku akan
membunuh
raksasa itu..

Berita tersebut sampai pada Cupang-Gerantang. Cupang-


Gerantangpun mendaftarkan diri untuk mengikuti sayembara
yang diumumkan oleh Datu Daha.
Kamu! Ha
ha ha ha Hai manusia…
haaa.. Beraninya kau
menantangku!

Hai Raksasa,
lepaskan Tuan Putri
Dewi Puspasari...
Kalau tidak, aku
tidak akan segan-
segan untuk
membunuhmu.

Takuuut!!!

Cupak-Gerantang menemui Sang Danawa. Tetapi Cupak


hanya bersembunyi karena ketakutan. Sementara
Gerantang dengan gagah berani melawan Sang Danawa.
Sudah saatnya kamu
mati sang hai
raksasa...
Aku Harus segera
menyelamatkan Tuan
Puteri Dewi
Puspasari.

Oooohh ….

Terjadi pertarungan sengit antara Gerantang dengan Sang


Danawa. Gerantang berhasil membunuh Sang Danawa.
Gerantang bergegas menuju goa tempat Tuan putri Dewi
Puspasari diculik.
Wahai tuan
Putri, mari Terima kasih…
kita keluar Engkau telah
dari Gua ini. menyelamatkanku

Raksasa itu
sudah tewas.

Setelah Sang Danawa tewas, Gerantang masuk ke dalam


gua untuk menyelamatkan Putri Dewi Puspasari.

Mangapa dia tidak


mengikutiku?

Puteri Dewi Puspasari keluar terlebih dahulu dari Gua. Putri


berharap Gerantang mengikutinya.
Sebentar…
Kamu tinggal saja
di dalam
Gerantang. Aku
yang cocok kawin
dengan putri …

Saudaraku
Cupak, bantu
aku keluar
dari gua ini,
licin sekali

Setelah mengeluarkan Putri Dewi Puspasari dari


Goa, Cupak menjebak Gerantang dan mendorong
batu besar untuk menutupi mulut Goa.

Cupaaaaaak.
Toloooong.

Batu besar menutupi mulut goa, menyebabkan Gerantang


terjebak di dalamnya.
Teganya..
kau… ehh..?
Ayo ikut
aku Putri

Putri dengan perasaan linglung dan lemas, mengikuti Cupak


tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia tidak habis pikir, Cupak
tega menghianati saudaranya.

Ya,
Ayahanda…. syukurlah
Maafkan kau selamat Sssst!
ananda… nanda. …

Cupak mempertemukan Putri dengan


Ayahandanya.

Wahai
Baiklah..
Raja, Aku
Berikan aku
menagih waktu beberapa
janjimu. hari untuk
mempersiapkan
semuanya.

Cupak minta segera dilantik menjadi Datu pada sebagian


kerajaan Daha karena takut diketahui akal bulusnya
Pengawal, aku memintamu
kembali ke goa untuk
membebaskan seorang
pemuda. Dia sesungguhnya
yang membunuh Sang
Danawa, raksasa jahat itu.

Tanpa sepengetahuan Cupak, Tuan Putri memerintahkan dua


pengawalnya untuk membebaskan Gerantang dari dalam goa.

Siap Tuan Putri.


Perintah segera
dilaksanakan.
Dug..dug..dug…
Gregh..Grrrgh

Duuhh..hh..ckckck
Beraat sekali.

Kedua pengawal Tuan putri berhasil membebaskan


Gerantang dari dalam gua dan mengajaknya ke Istana.
Waktu yang ditentukan telah tiba, Datu Daha akan
melantik Cupak menjadi Datu Daha. Walaupun Datu Daha
sangat berat sekali untuk memenuhi janjinya, tetapi janji
harus tetap dilaksanakan.

Aku sudah
tidak sabar
menunggu
Tuan?

Aku Datu Daha akan


melantik Sdr. Cupak
untuk menjadi Datu di
kerajaan Daha dan
akan menikahkanmu
dengan Putriku

Hentikan!

Tiba-tiba Gerantang datang dan menghentikan prosesi


pelantikan. Gerantang terlihat marah karena perbuatan Cupak.
Kanda Cupak,
teganya kau
menghianatiku.
Aaa...
Aaakuu…

Gerantang datang menjelaskan yang sebenarnya terjadi.

Benar Ayahanda.
Yang membunuh Benarkah apa
raksasa itu adalah yang aku
pemuda ini.. dengar ini
Namanya Cupak?
Gerantang.

Aaaampun
Tuuuan..

Raja dengan marah memerintahkan prajurit menghukum


Cupak atas perbuatannya.
Datu,
Mohon
ampun atas
kesalahan
Cupak.

Gerantang bersimpuh dihadapan Raja memohonkan ampun


atas perbuatan Cupak yang telah menipu dan berbuat
jahat.

Baiklah.. karena
ketulusanmu wahai
Gerantang. Aku
akan mengampuni
Cupak.
Mohon
Ampun Tuan
atas
kelancangan
hamba.

Gerantang..
Tolong
aku…
Wahai Rakyatku. Aku Datu
pada kerjaan Daha ini.
Sesuai janjiku, hari ini aku
akan melantik Gerantang
menjadi Raja Daha yang
baru sekaligus menjadi
menantuku.

Raja menepati janjinya karena Gerantang berhasil


menyelamatkan Putri Dewi Puspasari. Rakyat bersorak
gembira atas keputusan Raja.

Gerantang dan Tuan Puteri Dewi Puspasari akan resmi


menikah dan Gerantang menjadi Raja Datu Daha yang baru.
QUIZ SERI 2

1. Siapakah yang menculik Tuan Putri Datu Daha?


2. Dibawa kemanakah Putri Datu Daha oleh raksasa?
3. Bagaimanakah perasaan Datu Daha mengetahui putrinya
diculik?
4. Bagaimana menurut kalian, tindakan Gerantang yang
menyelamatkan Putri Datu Daha?
5. Bagaimana menurut kalian, tindakan Cupak yang
mengurung Gerantang di goa?
6. Apakah benar Cupak yang menyelamatkan Putri Datu
Daha dari Raksasa? Jelaskan yang sebenarnya terjadi!
7. Mengapa Gerantang terus membela Cupak walaupun
telah dihianati?
GERANTANG MENJADI DATU
DAHA DAN PESTA YANG MERIAH
Tiba saatnya Raja Datu Daha melantik Gerantang menjadi
Datu Daha Timur dan Mempersiapkan Perkawinan Putrinya
dengan Gerantang.

Wahai Gerantang,
dengan ini… Aku Datu
Daha secara resmi
melantikmu menjadi
Datu pada kerajaan
Daha Timur

Gerantang menjadi Datu Daha Timur


Ya Kanda
Apakah kau
Gerantang
Bahagia?

Terima kasih kau


telah menye-
lamatkanku hai
suamiku Itu sudah
menjadi
kewajibanku
wahai istriku

Setelah pelantikkan, berikutnya adalah acara pernikahan


Tuan Putri Dewi Puspasari dengan Gerantang (Datu Daha
Timur) di Balai Agung Kerajaan Daha
Rakyat berpesta ria, menyaksikan acara
‘perisaian’ yang merupakan adat suku
Sasak.

‘Gendang belek’ bergema, senandung terdengar merdu, ‘Gendang


belek’ ditabuh memyambut pesta yang meriah. Gendang belek
merupakan warisan budaya asli suku Sasak.Makanan disajikan
dimana-mana. Rakyat ikut bersuka cita.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai