Anda di halaman 1dari 10

KD 4.

4 MENGANALISIS SINOPSIS, STRUKTUR TEKS NOVEL, UNSUR KEBAHASAAN TEKS NOVEL, UNSUR
INTRINSIK, UNSUR EKSTRINSIK, SERTA MEMBUAT LIMA (5) SOAL PG TENTANG TEKS NOVEL DARI TEKS
NOVELNYA DAN PEMBAHASANNYA

TUGAS INDIVIDU/MANDIRI

NAMA Mohammad Rexadl Juniagsan No. Absen 17 KELAS XII IPS 3

A. BUATLAH SINOPSIS TEKS NOVEL DIPRIN OUT


Judul novel: Tenggelamnya kapal van der wijck Jumlah halaman 140
Karya : Abdul Malik Karim Amrullah Tahun terbit 1939
Sumber link :
https://www.academia.edu/36498021/Hamka_Tenggelamnya_Kapal_van_der_Wijck Tgl 30
Okt 2023
A. SINOPSIS/RINGKASAN CERITA NOVEL (10)

PARAGRAF 1

Pendekar Sutan membunuh Mamaknya (saudara laki-laki ibunya) karena masalah warisan, sehingga ia
harus dihukum dengan diasingkan ke luar dari Batipuh, Minangkabau dan dipenjara di Cilacap selama 12
tahun. Usai menjalani hukuman tersebut, Sutan pun pergi merantau ke Makassar dan berjumpa dengan
wanita bernama Daeng Habibah. Ia lalu menikahinya. Mereka memiliki seorang putra yang dinamai
Zainuddin. Namun tak lama setelah melahirkan, Daeng Habibah meninggal karena penyakit. Sutan pun
menyusul tak lama setelah istrinya meninggal. Zainuddin yang hidup sebatang kara lalu diasuh oleh Mak
Base. Setelah dewasa, Zainuddin memutuskan pergi ke tanah kelahiran ayahnya di Batipuh,
Minangkabau.

PARAGRAF 2

Akan tetapi, bukannya disambut dengan baik oleh sanak keluarga sang ayah, Zainuddin malah
diacuhkan. Itu karena ia memiliki darah ibu dari luar suku Minangkabau, walau ayahnya berasal dari
sana. Ia dianggap sudah terputus darah dengan keluarganya di Batipuh, sebab daerah Minangkabau
menganggap wanita lah yang menjadi kepala keluarga (matrilineal) dan menjadi penyambung
keturunan. Di tempat yang baru itu, Zainuddin memiliki seorang teman bernama Hayati, wanita asal
Minang yang kerap jadi tempatnya berkeluh kesah melalui surat.

PARAGRAF 3

Keduanya kemudian lama kelamaan saling suka, karena Hayati merasa kasihan pada Zainuddin yang
terlunta-lunta. Namun, mamak Hayati menyuruh Zainuddin pergi keluar dari Batipuh karena tak suka
dengan hubungan mereka. Zainuddin pun pergi ke Padang Panjang, meninggalkan Hayati yang berjanji
untuk setia. Mamak Hayati kemudian menjodohkan wanita itu dengan Azis, pria Minang yang berasal
dari keluarga terpandang serta kaya. Hayati mau tidak mau menerima pinangan Azis dan menikah
dengannya. Zainuddin yang mengetahui bahwa kekasihnya Hayati sudah menikah dengan pria lain,
kemudian memutuskan pindah ke Batavia bersama dengan temannya yang bernama Muluk.

PARAGRAF 4

Ia mulai menjadi penulis yang karya-karyanya disukai banyak orang. Setelahnya, ia kembali hijrah ke
Surabaya, dan tinggal di sana dengan pekerjaan yang mapan. Tak disangka, Azis pun pindah ke Surabaya
bersama Hayati, istrinya. Namun karena sering bertengkar, rumah tangga Azis dan Hayati terpaksa
berpisah. Azis yang dipecat dari pekerjaannya tak bisa lagi sombong dan terpaksa menumpang di rumah
Zainuddin. Ia dan Hayati tinggal sementara di rumah mantan kekasih Hayati itu, yang kini sudah menjadi
penulis terkenal. Karena frustasi, Azis memutuskan bunuh diri dan menuliskan surat wasiat untuk
Zainuddin. Ia meminta Zainuddin menjaga Hayati.

PARAGRAF 5

Zainuddin menolak menerima Hayati kembali, karena sakit hati wanita itu sudah menghianati dirinya. Ia
malah membelikan untuk Hayati sebuah tiket kapal Van Der Wijk yang berlayar dari Jawa ke Sumatera.
Dengan sedih karena suaminya meninggal dan Zainuddin menolaknya, Hayati pun pulang ke Minang. Di
perjalanan, kapal Van Der Wijk tenggelam namun sebagian penumpangnya berhasil diselamatkan di
rumah sakit wilayah Tuban. Zainuddin yang mendengar kabar tersebut segera berangkat ke Tuban untuk
mencari Hayati. Di rumah sakit, ia menemukan Hayati sedang sekarat dan kemudian meninggal dunia.
Muluk, teman Zainuddin mengatakan bahwa Hayati sebenarnya masih mencintai Zainuddin. Mendengar
hal itu, Zainuddin menyesali dirinya. Setelah memakamkan Hayati, Zainuddin dilanda kesedihan panjang
dan jatuh sakit pula. Kondisi tubuhnya menjadi lemah, dan tak lama kemudian Zainuddin meninggal.
Zainuddin dan Hayati dimakamkan berdampingan di tanah Jawa.

B. MENGURAIKAN STRUKTUR TEKS NOVEL (24)

STRUKTUR TEKS NOVEL BUKTI ISI PARAGRAF


1. Orientasi ialah istilah yang Seorang anak muda bergelar Pandekar Sutan, kemenakan
digunakan untuk menggambarkan Datuk Mantari Labih, adalah
arah atau fokus suatu hal atau Pandekar Sutan kepala waris yang tunggal dari harta
orang. peninggalan ibunya, karena dia tak
bersaudara perempuan. Menurut adat Minangkabau,
amatlah malangnya seorang laki-laki jika
tidak mempunyai saudara perempuan, yang akan menjagai
harta benda, sawah yang
berjenjang, bandar buatan, lumbung berpereng, rumah
nan gadang. Setelah meninggal dunia
ibunya, maka yang akan mengurus harta benda hanya
tinggal ia berdua dengan mamaknya,
Datuk Mantari Labih. Mamaknya itu, usahkan menukuk
dan menambah, hanya pandai
menghabiskan saja. Harta benda, beberapa tumpak sawah,
dan sebuah gong pusaka telah
tergadai ke tangan orang lain. Kalau Pandekar Sutan
mencoba hendak menjual atau menggadai
pula,[11] selalu dapat bantahan, selalu tidak semupakat
dengan mamaknya itu. Sampai dia
berkata: "Daripada engkau menghabiskan harta itu, lebih
baik engkau hilang dari negeri, saya
lebih suka."
2. Pegungkapan peristiwa ialah Pada suatu hari, malang akan timbul, terjadilah
menceritakan kejadian awal atau pertengkaran di antara mamak dengan
kemunculan suatu kejadian yang kemenakan. Pandekar Sutan bersikeras hendak
akan menghasilkan suatu konflik. menggadaikan setumpak sawah, untuk
belanjanya beristeri, karena sudah besar dan dewasa
belum juga dipanjat "ijabkabul"
3. Konflik ialah suatu peristiwa atau “Sesungguhnya persahabatan yang rapat dan jujur diantara
fenomena sosial di mana terjadi kedua orang muda itu, kian lama kian tersiarkan dalam
pertentangan atau pertikaian dudun kecil itu. Di dusen belumlah orang dapat
memendang kejadian ini dengan penyelidikan yang
seksama dan adil. Orang belum kenal percintaan suci yang
terdengar sekarang, yang pindah dari mulut ke mulut, ialah
bahwa Hayati, kemenakan Dt……..telah ber “intaian”
bermain mata, berkirim-kirim surat dengan anak orang
Makasar itu. Gunjing, bisik dan desus perkataan yang tak
berujung pangkal, pun ratalah dan pindah dari satu mulut
ke mulut yang lain, jadi pembicaran dalam kalangan anak
muda-muda yang duduk di pelatar lepau petang hari.
Hingga akhirnya telah menjadi rahasia umum. Orang-orang
perempuan berbisik-bisik di pancuran tempat mandi, kelak
bila kelihatan Hayati mandi di sana, mereka pun berbisik
dan mendaham, sambil melihat kepadanya dengan sudut
mata.Anak-anak muda yang masih belum kawin dalam
kampung sangat naik darah.Bagi mereka adalah perbuatan
demikian merendahkan derajat mereka seakan -akan
kampung tak berpenjaga.yang terutama sekali yang
dihinakan orang adalah persukuan Hayati, terutama
mamaknya sendiri Dt…yang dikatakan buta saja matanya
melihat kemenakannya membuat malu, melangkahi kepala
ninik –mamak2 .
4. Puncak konflik ialah bagian yang “Bila terjadi akan itu, terus dia berkata: “Tidak Hayati ! kau
paling menegangkan yang mesti pulang kembali ke Padang! Biarkan saya dalam
berisikan puncak dari konflik keadaan begini. Pulanglah ke Minangkabau! Janganlah
hendak ditumpang hidup saya , orang tak tentu asal
….Negeri Minangkabau beradat !.....Besok hari senin, ada
Kapal berangkat dari Surabaya ke Tanjung Periuk, akan
terus ke Padang! Kau boleh menumpang dengan kapal itu,
ke kampungmu”
5. Resolusi/penyelesaian ialah berisi Kemaren malam, seketika dia akan masuk kamar tulisnya,
penyelesaian masalah dari konflik dia berpesan menyuruh membangunkannya pagi-pagi.
yang terjadi dan timbulnya Tiba-tiba kira-kira pukul 3 malam, kedengaran dia merintih
kesadaran tokoh karena sakit. Saya bangun dari tidur dan pergi melihatnya.
Kulihat nafasnya amat sesak. Lalu segera kupanggilkan
dokter. Sayang dokter hanya menunjukkan nama penyakit,
tetapi tak kuasa lagi menolong. Jantungnya bergerak amat,
keras, tengah menulis akhir dari satu karangannya.
Lidahnya segera surut sehingga tak dapat bercakap-cakap
lagi. Di dekat dokter dia menengok saya sesenang-
tenangnya. Seakan-akan ada yang akan dikatakannya.
Setelah itu dilihatnya sebuah tas penyimpan bundel surut-
surat, tenang-tenang, dan ditentangnya pula muka saya.
Akhir sekali dia melihat kapada gambar besar di dinding
itu. Setelah itu dia pun pergilah, buat selama-lamanya.
6. Koda ialah unsur yang terdapat Demikianlah penghabisan kehidupan orang besar itu.
pada cerita, yang mengandung Seorang di antara pembina yang menegakkan batu
amanat atau pesan yang ingin pertama dari kemuliaan bangsanya; yang hidup didesak
disampaikan cerita tersebut dan dilamun oleh cinta. Dan sampai matinya pun dalam
penuh cinta. Tetapi sungguh pun dia meninggal namun
riwayat tanah air tidaklah akan dapat melupakan namanya
dan tidaklah akan sanggup menghilangkan jasanya. Karena
demikian nasib tiap-tiap orang yang bercita-cita tinggi;
kesenangannya buat orang lain. Buat dirinya sendiri tidak.
Sesudah dia menutup mata, barulah orang akan insaf siapa
sebetulnya dia.

C. MENJELASKAN UNSUR INTRINSIK TEKS NOVEL (32)

UNSUR INTRINSIK TEKS NOVEL BUKTI ISI PARAGRAF


1. TEMA ialah pokok permasalahan Dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya
yang ada dalam suatu cerita dalam Hamka ini
sebuah karangan novel yang sudah tentang kasih tak sampai. Sangat kental dengan budaya
dibuat para pengarang. Minang yang sangat
patuh akan peraturan adat.
Tema Novel : Romansa kasih tak
sampai “…….apa yang dikerjakannya, padahal cinta adalah sebagai
kemudi dari bahtera kehidupan. Sekarang kemudi itu
dicabut, kemana dia hendak berlabuh, teroleng terhempas
kian kemari, daratan tak nampak, pulau kelihatan.
Demikianlah nasib anak muda yang maksudnya tiada
sampai
2. ALUR ialah suatu rangkaian Demikianlah perjuangan batin yang begitu hebat telah
peristiwa yang saling berhubungan terjadi, perasaan cinta yang mulai subur,
dengan peristiwa lainnya dalam tetapi dilambai oleh angin ketakutan. Sehingga besoknya
suatu cerita. pagi-pagi, setelah matahari terbit dan
Zainuddin bangun dari tidurnya,
Alur: MAJU

3. LATAR ialah landasan tumpu, 1. Latar tempat


menyaran pada pengertian tempat Di waktu senja demikian kota Mengkasar kelihatan hidup.
terjadinya peristiwa – peristiwa Kepanasan dan kepayahan orang
yang diceritakan. bekerja siang, apabila telah sofe diobat dengan
menyaksikan matahari yang hendak terbenam,
dan mengecap hawa taut, lebih-lebih lagi bila suka pula
pergi makan angin ke jembatan, yaitu
panorama yang sengaja dijorokkan ke laut, di dekat
benteng Kompeni. Di benteng itulah, kirakira 90 tahun
yang lalu Pangeran Diponegoro kehabisan hari tuanya
sebagai buangan politik.
2. Latar Waktu
a. Di waktu senja demikian kota Mengkasar kelihatan
hidup. Kepanasan dan kepayahan orang
bekerja siang, apabila telah sofe diobat dengan
menyaksikan matahari yang hendak terbenam,
dan mengecap hawa taut, lebih-lebih lagi bila suka pula
pergi makan angin ke jembatan, yaitu
panorama yang sengaja dijorokkan ke laut
b. Konon kabarnya, kalau ada orang yang akan
mati hanyut atau mati terbunuh, kedengaranlah pekik dan
ribut-ribut tengah malam di dalam
kapal yang telah rusak itu
Penggambaran Waktu tidak begitu tergambar jelas dalam
cerita hanya
mengalir siang dan malam.

4. TOKOH ialah orang yang menjadi 1. Dia dinamai ayahnya Zainuddin. Sejak kecilnya
pelaku dalam cerita fiksi atau telah dirundung oleh kemalangan'... Untuk
drama. mengetahui siapa dia,
2. Hayati, gadis remaja puteri, ciptaan keindahan
alam, lambaian gunung Merapi, yang terkumpul
Tokoh utama : Zainuddin padanya keindahan adat istiadat yang kokoh dan
keindahan model sekarang, itulah bunga di
dalam rumah adat itu.
3. dan akan ditemani oleh Aziz sendiri dan 4 orang
temannya pula, jadi sepasang-sepasang.
4. Ada seorang sahabatnya sama bersekolah,
bemama Khadijah, tinggal di Padang Panjang.
5. SUDUT PANDANG ialah posisi Pada roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya
pengarang dalam menuangkan Hamka menggunakan sudut pandang orang ketiga tunggal
kisahnya. karena menyebutkan dan menceritakan secara langsung
karakter pelakunya secara gamblang. Penggalan cerita
Sudut Pandang orang ketiga pada roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya
tunggal Hamka sebagai berikut : “Mula-mula datang, sangatlah
gembira hati Zainuddin telah sampai ke negeri yang selama
ini jadi kenang-kenagannya.
6. AMANAT ialah pesan moral yang Dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya
ingin disampaikan seorang Hamka mengandung nilai moral yang tinggi ini terlihat dari
pengarang dalam suatu karya para tokoh yang ada seperti Zainuddin. Hal tersebut bisa
sastra kepada kepada pembaca kita lihat dari panggilan cerita berikut ini :
atau pendengarnya. 1. Demikian penghabisan kehidupan orang besar itu.
Seorang di antara Pembina yang menegakkan batu
pertama dari kemuliaan bangsanya; yang hidup
didesak dan dilamun oleh cinta. Dan sampai
matipun dalam penuh cinta.
2. sungguhpun dia meninggal namun riwayat tanah
air tidaklah akan dapat melupakan namanya dan
tidaklah akan sanggup menghilangkan jasanya.
Karena demikian nasib tiap-tiap orang yang
bercita-cita tinggi kesenangannya buat orang lain.
Buat dirinya sendiri tidak”.
7. GAYA BAHASA ialah keseluruhan Dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya
gaya pengarang dalam Hamka menggunakan kalimat yang sangat kompleks
mengungkapkan idenya ke dalam karena menggunakan bahasa melayu yang baku. Seperti
sebuah tulisan. dalam penggalan cerita berikut ini:

“Lepaskan Mak, jangan bermenung juga,” bagaimana


Mamak tidak akan bermenung, bagaimana hati mamak
tidak akan berat………..
8. PERWATAKAN ialah pelukisan 1. Zainuddin yang seorang yang baik budi pekertinya,
tokoh atau pelaku cerita melaui sederhana, sabar, iba hati , pekerja keras, pemuda
sifat-sifat, sikap dan tingkah yang setia
lakunya dalam cerita. “dia seorang yang setia kepada
kawan, pendiam, pemenung. Diam dan
menungnya pun menambah ketakutan orang-
orang
yang telah kenal kepadanya.”

2. Hayati adalah orang yang seorang yang baik budi


pekertinya, sederhana, sabar, iba hati , pekerja
keras, pemuda yang setia
“Tetapi saya sabar, saya masih menunggu dengan
penuh kepercayaan, bah wa pada suatu kali
kelak, saya akan menjejak rumahmu juga.”
D. MENJELASKAN UNSUR EKSTRINSIK TEKS NOVEL (12)

NO. NILAI-NILAI YANG -BUKTI KUTIPAN TEKS NOVEL


TERKANDUNG DALAM
TEKS NOVEL
1 Nilai Moral ialah prinsip “Bagaimana hati mamak tidak berat, dari kecil engkau
atau standar yang kubersarkan dalam pangkuanku”
digunakan untuk
menentukan apa yang
dianggap benar atau salah
dalam tingkah laku

2 Nilai Budaya ialah merujuk “Kepantai kedengaran suara nyanyian Iloho Gading
pada seperangkat dan Sio sayang”
keyakinan, norma, sikap,
dan prinsip yang dianut
dan dihargai oleh suatu
kelompok masyarakat.

3 Nilai Sosial ialah standar “Alangkah besar terima kasih saya atas pertolongan itu,
yang di dalamnya terdapat tak dapat disini saya nyatakan.”
seperangkat perilaku dan
berfungsi sebagai
pedoman hidup manusia
dalam bermasyarakat.

4 Nilai Agama/religious ialah “Pertama membaca Alquran Tengah malam, kedua


nilai yang memiliki dasar membuaikan si udin dengan nyanyian”
kebenaran yang paling
kuat dibandingkan dengan
nilai-nilai sebelumnya.

5 Nilai Estetis ialah nilai yang “Cerita macam ini berkembang ke arah salah kaprah.
berkaitan dengan Entah siapakah yang bercerita, kabut tebal itu memang
keindahan atau segala disengaja”
sesuatu yang dipandang
indah.

6 Nilai Pendidikan ialah nilai “Zainuddin seorang yang terdidik lemah lembut,
yang mendidik kearah didikan ahli seni,ahli syair”
yang lebih baik dan
berguna bagi kehidupan
manusia yang diperoleh
melalui proses perubahan
sikap dan tingkah laku
dalam upaya
mendewasakan diri
melalui proses pedidikan.

E. MENCARI 5 SOAL PG DAN PEMBAHASANNYA TENTANG TEKS NOVELNYA JUDUL


TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK

1) Perhatikan soal paragraf 5 kalimat 3 di bawah ini!


“dia seorang yang setia kepada
kawan, pendiam, pemenung. Diam dan menungnya pun menambah ketakutan orang-orang
yang telah kenal kepadanya.”
Kutipan diatas menunjukkan watak Zainuddin adalah
a. Kejam
b. Iri
c. Sombong
d. Pemuda yang setia
e. Rakus

Jawab: D

Pembahasan: Zainuddin yang seorang yang baik budi pekertinya, sederhana, sabar, iba hati ,
pekerja keras, pemuda yang setia

2) Perhatikan soal paragraf 9 kalimat 5 di bawah ini!


“Lepaskan Mak, jangan bermenung juga,” bagaimana Mamak tidak akan bermenung,
bagaimana hati mamak tidak akan berat
Kutipan diatas menunjukkan novel Tenggelamnya kapal van der wijck menggunakan gaya
Bahasa…
a. Sunda
b. Inggris
c. Melayu
d. Jawa
e. Indonesia fasih

Jawab: C

Pembahasan: Dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka menggunakan
kalimat yang sangat kompleks karena menggunakan bahasa melayu yang baku.

3) Perhatikan soal paragraf 5 kalimat 3 di bawah ini!


“Bila terjadi akan itu, terus dia berkata: “Tidak Hayati ! kau mesti pulang kembali ke Padang!
Biarkan saya dalam keadaan begini. Pulanglah ke Minangkabau! Janganlah hendak
ditumpang hidup saya , orang tak tentu asal ….Negeri Minangkabau beradat !.....Besok hari
senin, ada Kapal berangkat dari Surabaya ke Tanjung Periuk, akan terus ke Padang! Kau
boleh menumpang dengan kapal itu, ke kampungmu”
Paragraf diatas adalah termasuk struktur…
a. Orientasi
b. Konflik
c. Koda
d. Reorientasi
e. Puncak konflik

Jawab: E

Pembahasan: Puncak konflik ialah bagian yang paling menegangkan yang berisikan puncak
dari konflik

4) Perhatikan soal paragraf 17 kalimat 4 di bawah ini!


Pada suatu hari, malang akan timbul, terjadilah pertengkaran di antara mamak dengan
kemenakan. Pandekar Sutan bersikeras hendak menggadaikan setumpak sawah, untuk
belanjanya beristeri, karena sudah besar dan dewasa belum juga dipanjat "ijabkabul"
kalimat diatas termasuk struktur…
a. Resolusi
b. Pengungkapan peristiwa
c. Puncak konflik
d. Koda
e. Orientasi

Jawab: B

Pembahasan: Pegungkapan peristiwa ialah menceritakan kejadian awal atau kemunculan


suatu kejadian yang akan menghasilkan suatu konflik.

5) Perhatikan soal paragraf 10 kalimat 7 di bawah ini!


“Bagaimana hati mamak tidak berat, dari kecil engkau kubersarkan dalam pangkuanku”
Kutipan diatas termasuk ke dalam nilai…
a. Estetis
b. Budaya
c. Moral
d. Agama
e. Pendidikan

Jawab: C

Pembahasan: Nilai Moral ialah prinsip atau standar yang digunakan untuk menentukan apa
yang dianggap benar atau salah dalam tingkah laku

Anda mungkin juga menyukai