Anda di halaman 1dari 6

MENIKMATI NOVEL

“ Tenggelamnya Kapal Van der Wijck“


Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Semester Ganjil

Oleh Kelompok 5

Nama :

1. Aisyah Aulia Zahra (02)


2. Amira Nisaa Azzahra (05)
3. Marliana Diah Hapsari (18)
4. Rafael Luiz (25)

Kelas : XII MIA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 65 JAKARTA


Jalan Raya Panjang Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
Tahun Pelajaran 2019 / 2020
SINOPSIS NOVEL “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”
ANALIS NOVEL “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

1. Tulislah data yang kamu peroleh dari artikel (Hal 116)

No. Data yang Diperoleh


1. Zainuddin dan Hayati bertemu di Padang
2. Zainuddin adalah peranakan dari Pendekar Sutan yang dibuang dari kampungnya
3. Hayati menikah dengan Aziz, kakak sahabatnya yang berperilaku buruk
4. Hubungan Zainuddin dan Hayati tidak direstui karena perbedaan adat dan tidak bersuku
5. Zainuddin dan sahabatnya, Muluk, pindah ke Jakarta untuk melupakan masa lalunya dengan
Hayati dan melanjutkan sebagai seorang penulis dengan nama pena 'Z'

2. Pertanyaan yang berkaitan dengan novel


a. Apa tema dalam novel tenggelamnya kapal van der wijck
b. Dimana latar tempat dan waktu yang tenggar di novel tenggelamnya kapal van der
wijck
c. Siapa sajakah tokoh antagonis didalam novel tersebut?
d. siapa zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ?
e. Apa alasan zainuddin pergi ke tanah kelahiran ayahnya yaitu Desa Batimpah ?
f. Apa alasan kandasnya hubungan Zainuddin dan Hayati ?
g. Berapa lama Zainuddin jatuh sakit setelah ditinggal Hayati Menikah dengan Aziz ?
h. Mengapa Aziz salah satu tokoh itu bunuh diri ?
i. Kapan pertama kali Hayati dan Zainuddin bertemu setelah kepergian Zainuddin di
Desa Batimpah ?

3. Tulislah kesamaan latar belakang social budaya dalam novel dengan


kehidupan pengarang

4. Analisis isi novel


Isi novel Keterangan
Tema Cinta berdasarkan adat
Alur Alur maju
Latar Latar tempat : Padang Panjang, Jakarta/Batavia, Surabaya, Dusun
Batipuh
Latar waktu : siang dan malam
Latar suasana : menyedihkan
Sudut pandang Penulis sebagai sudut pandang orang ketiga
Tokoh  Zainuddin
 Hayati
 Aziz
 Khadijah

Menggunakan Bahasa Melayu kental yang


Gaya bahasa
dipadukan dengan Bahasa Minangkabau

5. Analisis unsur kebahasaan

a. Gaya bahasa / penggunaan majas

i. Hilang kebesaran Sang Surya


ii. Kedatangan maharaja siang yang
1. Metafora
menang dalam perjuangan.

i. Lebih-lebih lagi bila suka pula pergi


makan angin ke jembatan.
ii. Telah menjadi buah mulut
iii. Sebab dia dipandang rendah budi.
2. Alusio
iv. Tinggalah panggung penghidupan itu
dalam kesunyiannya
v. Bagaimana kalau dia makan hati
vi. Kau terpedaya dengan mulut manis

i. Meskipun keringatnya terbit di waktu


hujan
ii. Sungai Batang Gadis laksana bernyanyi
3. Personifikasi
dengan airnya yang terus mengalir.
iii. Alam itu kadang-kadang bisu dan
kadang-kadang berkata

i. Dia bukan kebingungan, bukan kegilaan,


4. Anafora bukan keputusan harapan, bukan apa-
apa, bukan .

ii. Surat itu rupanya diperbuat dengan jiwa


5. Hiperbola
iii. Sindiran yang menyayat jantung
iv. Mendengar perkataan itu lemah sendi
tulang Zainuddin

i. Perkataan itu walau pun halus laksana


buluh perindu.
ii. Seorang memburu cinta, adalah laksana
memburu kijang di rimba belantara.
iii. Dia menarik nafas panjang, laksana
6. Simile
seorang anak dagang ingat kampung
halamannya yang telah lama
ditinggalkannya.
iv. Badan meremuk juga laksana ayam kena
penyakit menular.

i. Dia melengong ke kiri dan ke kanan,


menghadap ke langit yang hijau, ke bumi
yang nyaman dan ke sawah yang luas, ke
puncak Merapi yang permai laksana
bersepuhkan mas, ke air yang mengalir
dengan hebatnya di Batang Gadis.
ii. Tampak jugalah Zainuddin
terbayangbayang, berjalan dengan
langkahnya yang pelahan, dengan muka
yang muram dan kepala tertekur, kurus
7. Enumerasio
dan sedih, melarat dan sengsara, tidak
ada tali tempat bergantung, tidak ada
tanah tempat berpijak.
iii. Terbayang gadis kota yang tangkas dan
cantik, dengan bedaknya yang selayang,
pipinya, yang dipermerah, rambutnya
yang disanggul besar, pakaiannya yang
tipis dan cantik, kain sarungnya yang
senteng di muka sedikit dan selop yang
tinggi tumitnya.

b. Citra
6. Menyajikan Hasil Inteprestasi Pandangan Pengarang

Aspek
Pandangan Pengarang
Kehidupan

Kehidupan sosial tergambar dengan sangat jelas pada novel tenggelamnya


kapal van der wijck. Dimana orang-orang saling tolong menolong. Zainudin
Sosial
juga digambarkan sebagai seseorang yang senang membantu temannya,
karena ia tak ingin temannya merasakan kesulitan seperti dirinya.

Aspek keagamaan sangat dijunjung pada novel tenggelamnya kapal van der
Keagamaan wijck. Dapat terlihat dari orang-orang desa Batipuh yang sering belajar
agama. Dan nilai-nilai agama sangat ditanamkan di novel ini.

Kebudayaan Minangkabau digambarkan pengarang dengan jelas. Adat-


istiadat yang masih dijunjung tinggi sangat tergambar pada novel
Budaya
tenggelamnya kapal van der wijck. Bahkan, konflik yang terjadi antar tokoh
adalah akibat dari perbedaan budaya dan adat istiadat.

7. Merancang Novel

Judul
Tokoh dan Karakter
Alur
Latar Waktu :
Tempat :
Sosial :

Anda mungkin juga menyukai