1. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna
kehidupan. Dapat digolongkan menjadi :
a. Tema utama (Mayor) ,menjadi fondasi utama penceritaan
b. Tema turunan (Minor) ,menjadi penguat fondasi utama
Pada Novel berjudul “ Senja Yang Menghilang “ dapat dianalisis :
a. Tema utama (Mayor) : Tema Keluarga
b. Tema turunan (Minor) : Kekeluargaan,kasih sayang,kebenaran,perjalanan.
Contoh :
Tema Kekeluargaan
Meresapi betapa pusat Kota Melaka ini merupakan jantung yang tak pernah berhenti berdetak.
Layaknya Ibu Kota Kuala Lumpur yang berjarak hanya satu jam dari sini. Benaknya melayang, tiba-tiba
saja, Irfan jadi teringat akan keluarganya.
Tema Kasih Sayang
Pelan-pelan, tangan mungil itu mulai mengusap pelan keluarga abangnya. Melihat itu, Fatimah hanya
tersenyum. Semoga kasih sayang keluarga ini utuh adanya, bisiknya dihati.
Tema Kebenaran
Kenangan itu masih melekat dikepala lelaki itu. Sebelum meninggal, ayah sempat membisikkan
suatu perkara kepadanya. Suatu kisah yang sama sekali tidak pernah dipikirkannya.
Tema Perjalanan
Entah mengapa sejak kapal ini berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok siang kemarin, Irfan seperti
enggan menempati tempatnya di dek tiga kelas ekonomi.
2. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh cerita adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya fiksi, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualistas moral seperti yang
diekspresikan.
Tokoh dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya dalam cerita :
Tokoh utama(sentral) sangat penting perannya dalam fiksi.
Irfan
Tokoh tambahan, tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan :
Haji Zaenal, Fatimah, Salmah, Siti, Zahri, Alwan, Helmi, Pakcik Syarif, Rahnang
3. Penokohan
Penokohan merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau di citrakan di dalam fiksi. Dapat
dengan cara analitik maupun dramatik.
Contoh:
Irfan -> penyayang, pemberani, protagonis
Begitu juga adanya hati lelaki itu. Rasa kesadaran bahwa dia memiliki keluarga yang sangat perhatian
dan mencintainya dengan tulus merupakan anugerah terindah yang dia dapatkan.
Tak peduli berapa jarak yang harus ditempuh, berapa banyak yang harus direguk, dan berapa jalan yang
harus dia langkahi.
Haji Zaenal -> sederhana
Namun ayahnya tak pernah mau menggunakan fasilitas itu semua, dia lebih memilih untuk menaiki
sepeda tuanya.
Fatimah -> kukuh
Siti menggeleng pelan. Akhirnya, tiada yang bisa menahan keinginan mak.
Salmah -> gigih
Walaupun dia perempuan, sejak kecil salmah sudah ditempa untuk hidup dengan kemandirian dan
bukan menjadi benalu.
Siti -> tangguh
“Bukan salah zahri, Bang, juga Alwan. Semua ni pasal Siti yang sangat ingin tahu keberadaan Abang ,”
kata Siti membela.
Zahri -> hati-hati
Zahri tidak menjawab ,meski dia memiliki deretan kata-kata yang hendak disampaikan kepada Irfan.
Alwan -> riang
“ Iya, aku pasti datang. Mana bisa seorang Alwan melewatkan perjalanan menarik itu.”
Rahnang -> tak dapat dipercaya
; Irfan langsung dapat memastikan bila si penyewa kamar sebelahnya itulah yang mengambil uang dan
perlengkapan mereka.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita akan
menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam menampilkan tokoh, laku,
latar, dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga.
Karena penulis meggunakan nama orang, dia, ia juga mnyampaikan pemikiran tokoh.
; Faimah menghea napas panjang. Dia cukup memahami alasan yang diberikan oleh
Zaenal.
7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang disampaikan seorang pengarang melalui cerita. Amanat juga
disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin disampaikan pengarang kepada para
pembaca.
Amanat yang terdapat dalam novel:
Ada kalanya kebenaran itu menyakitkan, tetapi seperih apapun itu, harus berani
menghdapinya.
Terkadang sesuatu yang telah menjadi hal yang berharga, akan sulit untuk digantikan
dengan hal lain.
8. Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau bisa disebut majas ini digunakan untuk menyampaikan pesan dengan
cara yang imajinatif, atau berupa kiasan.
Karena itu, majas biasanya memilik sifat kiasan atau bukan makna sebenarnya. Mempunyai
tujuan agar para pembaca dapat merasakan berbagai efek emosional dalam suatu cerita.
Personifikasi = menggantikan fungsi benda mati menjadi dapat bersikap
layaknya manusia
Contoh : Di laut sana, ombak masih menari-nari dengan lugasnya menyapa bibir
pantai.
Asosiasi = membandngkan dua objek berbeda, dianggap sama.
Contoh : Butiran air seperti membentuk satu simfoni musik saat menyentuh
atap.
Metafora = meletakkan objek bersifat sama dengan ungkapan pesan.
Contoh : Matanya tak kuasa menoak rintik hujan di sana.
Paradoks = membandingkan situai asli dengan kebalikannya.
Contoh : Dia menangis, menangis dengan penuh kebahagiaan yang melingkupi.