Anda di halaman 1dari 5

Tugas Bahasa Indonesia

Menganalisis Unsur Instrinsik Novel


Anggota Kelompok :
1. Azka Linailir Rohmah ( 06 )
2. Dina Wardatul Jannah ( 10 )
3. Laily Fitra Rosa Rako ( 22 )
4. Wafa Jabsy Azahra ( 34 )

Judul Novel : Senja yang Menghilang

1. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna
kehidupan. Dapat digolongkan menjadi :
a. Tema utama (Mayor) ,menjadi fondasi utama penceritaan
b. Tema turunan (Minor) ,menjadi penguat fondasi utama
Pada Novel berjudul “ Senja Yang Menghilang “ dapat dianalisis :
a. Tema utama (Mayor) : Tema Keluarga
b. Tema turunan (Minor) : Kekeluargaan,kasih sayang,kebenaran,perjalanan.
Contoh :
 Tema Kekeluargaan
Meresapi betapa pusat Kota Melaka ini merupakan jantung yang tak pernah berhenti berdetak.
Layaknya Ibu Kota Kuala Lumpur yang berjarak hanya satu jam dari sini. Benaknya melayang, tiba-tiba
saja, Irfan jadi teringat akan keluarganya.
 Tema Kasih Sayang
Pelan-pelan, tangan mungil itu mulai mengusap pelan keluarga abangnya. Melihat itu, Fatimah hanya
tersenyum. Semoga kasih sayang keluarga ini utuh adanya, bisiknya dihati.
 Tema Kebenaran
Kenangan itu masih melekat dikepala lelaki itu. Sebelum meninggal, ayah sempat membisikkan
suatu perkara kepadanya. Suatu kisah yang sama sekali tidak pernah dipikirkannya.
 Tema Perjalanan
Entah mengapa sejak kapal ini berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok siang kemarin, Irfan seperti
enggan menempati tempatnya di dek tiga kelas ekonomi.
2. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh cerita adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya fiksi, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualistas moral seperti yang
diekspresikan.
Tokoh dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya dalam cerita :
 Tokoh utama(sentral) sangat penting perannya dalam fiksi.
Irfan
 Tokoh tambahan, tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan :
Haji Zaenal, Fatimah, Salmah, Siti, Zahri, Alwan, Helmi, Pakcik Syarif, Rahnang

3. Penokohan
Penokohan merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau di citrakan di dalam fiksi. Dapat
dengan cara analitik maupun dramatik.
Contoh:
 Irfan -> penyayang, pemberani, protagonis
Begitu juga adanya hati lelaki itu. Rasa kesadaran bahwa dia memiliki keluarga yang sangat perhatian
dan mencintainya dengan tulus merupakan anugerah terindah yang dia dapatkan.
Tak peduli berapa jarak yang harus ditempuh, berapa banyak yang harus direguk, dan berapa jalan yang
harus dia langkahi.
 Haji Zaenal -> sederhana
Namun ayahnya tak pernah mau menggunakan fasilitas itu semua, dia lebih memilih untuk menaiki
sepeda tuanya.
 Fatimah -> kukuh
Siti menggeleng pelan. Akhirnya, tiada yang bisa menahan keinginan mak.
 Salmah -> gigih
Walaupun dia perempuan, sejak kecil salmah sudah ditempa untuk hidup dengan kemandirian dan
bukan menjadi benalu.
 Siti -> tangguh
“Bukan salah zahri, Bang, juga Alwan. Semua ni pasal Siti yang sangat ingin tahu keberadaan Abang ,”
kata Siti membela.
 Zahri -> hati-hati
Zahri tidak menjawab ,meski dia memiliki deretan kata-kata yang hendak disampaikan kepada Irfan.
 Alwan -> riang
“ Iya, aku pasti datang. Mana bisa seorang Alwan melewatkan perjalanan menarik itu.”
 Rahnang -> tak dapat dipercaya
; Irfan langsung dapat memastikan bila si penyewa kamar sebelahnya itulah yang mengambil uang dan
perlengkapan mereka.

4. Alur atau Plot


Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas.Dapat
berupa konflik lahir mauun batin.
Alur pada novel ini yaitu alur maju.Menceritakan sebuah perjalanan yang urut, meskipun terdapat
sedikit cerita penjelasan masa lalu.
a. Eksposisi (pendahuluan)
Berisi perkenalan tokoh utama,juga memperkenalkan keluarganya.
: Benaknya melayang. Tiba-tiba saja,Irfan jadi keringat akan keluarganya.
b. Komplikasi (tahap meningkat)
Ayah dari sang tokoh utama jatuh sakit,selruh keluarganya pun gopoh.
:”Iya,bang,badan ayah panas sangat subuh ni,”. kata Siti pada akhirnya.
c. Klimaks (Titik utama )
Dan terungka sebuh kebenaran yang tak pernah mlintas di benaknya.
:”Mereka bukan keluargaku,Ri,”. Katanya pelan hampir tak terdengar.
d. Anti klimaks (berbagai peristiwa)
Ia memulai perjalanannya menyeberangi lautan untuk menemukan jawaban.Ditemani beragam
kawan maupun lawan hampir membuatnya menyerah. Hingga tiba di ujung jalannya,seseorang
yang pertanyaan telah terjawab.
: Mungkinkah…..Ah,Irfan tidak bisa melanjutkan dugaannya.
e. Resolusi (penyelesaian)
Menyadari bahwa jawaban sesungguhnya telah dipegangnya sedari awal,ia pun memutuskan
kembali pulang seperti janjinya.
: Dan senja di sore itu sudah kembali indah. Seperti memainkan sebuah ode di nati Siti untuk
keluarganya yang sudah lengkap kini .
5. Latar atau Setting
Latar adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi.
Sedangkan dibedakan menjadi tiga macam :
1. Latar Tempat
Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis
 Rumah Haji Zaenal
 Rumah sakit di Bukit Timah
 Tempat kost-an Irfan
 Kapal penumpang KM Lawit
 Penginapan Indah Bersama
 Kontrakan Helmi
 Pelabuhan Kalimantan Barat
 Bandara Husen Sastranegara
 Rumah bu dokter
 Lataran rumah di Johor Bahru
2. Latar Waktu
Latar waktu dapat berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, tahun, dll.
 Siang Hari
; Matahari siang tertutup arak-arakan awan kelam. Di balik gumpalan awan kelam itu,
ada rintik-rintik hujan yang siap dimuntahkan,
 Sore hari
; Rona merah mulai melukis di ufuk barat,matahari perlahan akan bersembunyi disana.
Menandakan dengan sinar merah tembaga.
 Malam hari
; Langit yang kelam di malam ini terasa sunyi dan pekat. Bahkan,taburan bintang dan
bulan purnama seperti disembunyikan
3. Latar Suasana
 Cemas
; Perasaannya seperti terbabit demi melihat buliran keringat yang mengucur deras dan
pori-pori adik lelakinya itu.
 Panik
; Irfan menatap lagi jam ditangan kirinya. Bayang-bayang wajah ayah selalu saja muncul
dibenaknya,
 Sedih
; Wajah-wajah sedih bercampur padu bersama doa yang ditujukan untuk sang arwah.
Mak menangis,matanya sembab,
 Mengejutkan
; Zahri terperangah. Dia bahkan sempat mundur beberapa langkah. “ Apa kau cakap ni?”
tanya Zahri tak percaya.
 Bahagia
; Matanya tak kuasa menolak rintik hujan disana. Dia menangis,menangis dengan penuh
kebahagiaan yang melingkupi seluruh sudut hatinya.
4. Latar Sosial
Brkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat, budaya masyarakat, cara berpikir.
 Berlatar sosial sederhana dengan latar belakang pada perairan.
; Dulu, Haji Zaenal bekerja sebagai nelayan. Dika sukai mengarungi lautan lepas hanya
untuk memenuhi perahu kayunya dengan ikan-ikan laut yang melimpah ruah itu.

6. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita akan
menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam menampilkan tokoh, laku,
latar, dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca.
 Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga.
Karena penulis meggunakan nama orang, dia, ia juga mnyampaikan pemikiran tokoh.
; Faimah menghea napas panjang. Dia cukup memahami alasan yang diberikan oleh
Zaenal.
7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang disampaikan seorang pengarang melalui cerita. Amanat juga
disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin disampaikan pengarang kepada para
pembaca.
Amanat yang terdapat dalam novel:
 Ada kalanya kebenaran itu menyakitkan, tetapi seperih apapun itu, harus berani
menghdapinya.
 Terkadang sesuatu yang telah menjadi hal yang berharga, akan sulit untuk digantikan
dengan hal lain.

8. Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau bisa disebut majas ini digunakan untuk menyampaikan pesan dengan
cara yang imajinatif, atau berupa kiasan.
Karena itu, majas biasanya memilik sifat kiasan atau bukan makna sebenarnya. Mempunyai
tujuan agar para pembaca dapat merasakan berbagai efek emosional dalam suatu cerita.
 Personifikasi = menggantikan fungsi benda mati menjadi dapat bersikap
layaknya manusia
Contoh : Di laut sana, ombak masih menari-nari dengan lugasnya menyapa bibir
pantai.
 Asosiasi = membandngkan dua objek berbeda, dianggap sama.
Contoh : Butiran air seperti membentuk satu simfoni musik saat menyentuh
atap.
 Metafora = meletakkan objek bersifat sama dengan ungkapan pesan.
Contoh : Matanya tak kuasa menoak rintik hujan di sana.
 Paradoks = membandingkan situai asli dengan kebalikannya.
Contoh : Dia menangis, menangis dengan penuh kebahagiaan yang melingkupi.

Anda mungkin juga menyukai