Anda di halaman 1dari 28

CERITA

FANTASI
 Temaadalah ide pokok atau gagasan utama yang
disampaikan pengarang dalam sebuah cerita.

 Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami


peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai
peristiwa dalam cerita
 Berdasarkan Perannya, tokoh terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
 Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang menjadi
sentral cerita.
 Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang protagonis
dalam cerita.
 Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu yang
mendukung tokoh protagonis atau antagonis.
 Berdasarkan fungsi
 Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam
suatu cerita. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak
diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai
kejadian. Bahkan, pada novel-novel tertentu, tokoh utama
senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam
tiap halaman buku cerita yang bersangkutan.
 Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peran sebagai
pelengkap dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya
menunjang tokoh utama.
 Watak tokoh adalah sifat yang diciptakan oleh pengarang
kepada tokoh dalam cerita. Secara umum, watak tokoh
dibagi menjadi dua yakni protagonis dan antagonis.

 watak protagonis umumnya bersikap baik hati, ramah, dan


sopan santun.
 Sedangkan watak antagonis cenderung bersikap licik,
sombong, dan pelit.
Pengarang menggambarkan watak tokoh dalam
sebuah cerita dengan 2 cara, yaitu :

1. Metode Analitik (secara langsung)


 Pengarang menggambarkan watak-watak
tokoh secara langsung, maksudnya adalah
langsung disebutkan wataknya dalam cerita
tersebut.
 contoh kalimat:
 Budi adalah anak yang rajin belajar dan sering
mendapat ranking di kelasnya, akan tetapi dia
sombong.
2. Metode Dramatik (secara tidak langsung)
Pengarang dalam menggambarkan watak watak-watak tokohnya
tidak langsung menyebutkan wataknya, tetapi melalui hal-hal
berikut:
 - Melalui penggambaran lingkungan tempat tinggal atau tokoh

contoh kalimat: anak itu memakai baju yang lusuh dan kotor. dia
membawa gitar dan gitar tersebut ia mainkan di sepanjang jalan.
 - melalui percakapan tokoh atau tokoh lain

contoh kalimat:
A: Hai, kamu terlihat sedih. mengapa? aku mungkin bisa
membantumu atau menghiburmu
B: pergi sana! aku tidak butuh bantuanmu!
A: maaf, baiklah kalau kamu tidak mau. maaf bila aku
mengganggu.
B: huh, kamu ini!
 - Melalui pikiran sang tokoh atau tokoh lain
contoh kalimat: Cherry menatap anak-anak kecil yang bermain di
taman itu, "anak kecil itu selalu lincah, betapa lucunya. aku jadi
teringat saat aku masih kecil dulu, ibuku membawakanku bekal
saat aku pergi ke sekolah. tapi sekarang ibuku telah pergi." batin
Cherry.
 - Melalui perbuatan atau tingkah laku tokoh

contoh: pagi hari itu, Dino seperti biasa mengantarkan koran


dengan sepeda roda duanya yang ia kayuh setiap hari. di sebuah
jalan, Dino melihat seorang pengemis yang tua renta, karena
Dino merasa iba ia pun memberi pengemis itu uang.
 Latar cerita atau setting adalah keterangan
mengenai tempat, waktu, dan suasana
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
 Latar lokasi atau tempat Jenis latar dalam cerita ini digunakan untuk
menginformasikan kepada pembaca tentang lokasi terjadinya suatu
peristiwa. Contoh latar cerita ini adalah di kerajaan, di desa, di hutan,
di gedung pertemuan, di pantai, di negeri awan, dan sebagainya.

 Latar waktu Jenis latar dalam cerita ini menerangkan kapan sebuah
peristiwa itu terjadi. Latar cerita ini dicantumkan agar pembaca lebih
paham soal kejadian yang dialami tokoh. Contoh latar waktu ialah
pagi hari, malam hari, pada zaman dahulu kala, tahun 45 SM
(Sebelum Masehi), saat matahari terbenam, tahun 1945, dan lain-lain.

 Latar suasana Selain latar lokasi dan waktu, latar suasana juga sangat
penting keberadaannya. Jenis latar dalam cerita ini menyebutkan
bagaimana suasana ketika peristiwa itu berlangsung. Perlu diketahui
bahwa latar ini dapat bersifat faktual (sesuai apa yang terjadi
sebenarnya) atau imajiner (khayalan belaka). Baca juga: 3 Struktur
Cerita Fantasi dan Contohnya Contohnya suasana damai yang tiba-tiba
berubah mencekam, dan suasana sedih yang berubah menyenangkan.
 sudut pandang adalah posisi pengarang dalam melukiskan
ceritanya. Sudut pandang biasa disebut sebagai penceritaan
atau point of view.

 Sudut pandang orang pertama pelaku utama(Aku)


 Sudut pandang orang ketiga pelaku sampingan (dia)
 Sudut pandang orang ketiga serba tahu (menyebutkan
nama)
 Sebelum tidur, mama selalu membacakan dongeng
untukku. Aku selalu senang mendengarnya bercerita,
dia selalu memelukku tiap malam dan membacakan
dongeng hingga aku terlelap. Malam itu, aku
berbaring di bawah selimut sambil menanti
kedatangan mama. Senyumku mengembang ketika
melihat mama masuk ke kamarku sambil membawa
sebuah buku dongeng baru.
 Aku memiliki sahabat bernama Ana. Kami bersahabat
sejak kecil. Semua kebiasaan Ana aku sudah tahu. Dia
suka sekali membaca buku di perpustakaan. Kebiasaanya
menyendiri bukan karena suatu sebab. Dia mengidap
penyakit leukimia atau kanker darah yang sampai
sekarang belum ada obatnya. Dia merasa minder
berhadapan dengan orang banyak karena akibat kemo
terapi yang dilakukannya rambut dikepalanya mulai
rontok. Sejak itulah dia selalu menyendiri. Terkadang dia
mengisi waktu dengan menulis, banyak cerita-cerita
pendek yang ditulisnya.
 Setiapmalam sebelum tidur, Bu Ana selalu
membacakan dongeng bagi putranya yang belum
genap berusia 7 tahun, Rifa. Rifa bercita-cita
menjadi pahlawan super yang dapat
menyelamatkan dunia. Tiap kali anak itu
memberitahu mimpinya, Bu Ana selalu tersenyum
dengan penuh kasih sayang
 Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah
cerita
Jenis alur:
 Alur maju
 Alur mundur Tahapan
 Alur campuran

Pengenalan tokoh Puncak masalah


Penurunan masalah
penyelesaian
 Amanat adalah pesan moral yang ingin
disampaikan seorang pengarang dalam suatu karya
sastra kepada kepada pembaca atau pendengarnya
Contoh Amanat Tersurat
 Pak Balam menutup matanya kembali dan memandang mencari muka
Wak Katok. Saat pandangan mereka bertaut, Pak Balam berkata kepada
Wak Katok, "Hey! akuilah dosa-dosamu Wak Katok, dan sujudlah ke
hadirat Tuhan, mintalah ampun kepada Tuhan yang Maha Pengampun,
supaya dapat selamat keluar dari rimba ini, terjauh dari rimba ini, terjauh
dari bahaya yang dibawa harimau... biarlah aku yang jadi korban."

Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut yaitu, kita perlu


bertaubat dan meminta ampunan atas dosa yang telah diperbuat. Kita
juga harus yakin, kalau Tuhan pasti akan mengampuninya, karena Ia
Maha Pengampun. Dengan demikian, hidupmu akan selamat.
Contoh Amanat Tersirat
Pak Balam kemudian berkata dengan suara seperti orang yang
sedang mengigau, "Awas, harimau itu dikirim oleh Tuhan, untuk
menghukum kita yang berdosa, awas harimau itu dikirim Allah,
akuilah dosa-dosa kalian."

Amanat yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah manusia perlu


mengakui dosa-dosanya. Manusia juga perluminta ampun atas dosa
yang telah diperbuatnya. Kita harus percaya, karena Tuhan pasti akan
membalas perbuatan dosa-dosa itu. (Dikutip dari modul Kemdikbud
Bahasa Indonesia Kelas XI yang disusun oleh Wiwik Dwi Hastuti).
Cara Pengarang Menyampaikan
Amanat
 Menggunakan tokoh dalam cerita

 Menggunakan dialog antar tokoh

 Menggunakan jalan cerita (alur)

 Menarik kesimpulan dari seluruh rangkaian ceritanya.


1

PESAN YANG DISAMPAIKAN PENGARANG


4 KODA KEPADA PEMBACA (BERSIFAT OPSIONAL)


Anda mungkin juga menyukai