Anda di halaman 1dari 21

FIKSIMINI

-kelas K-
BICARA

"Ada yang ingin berbicara?" tawar Bapak.


Seorang gadis mengangkat tangan dan dengan lekas
seseorang membekap mulutnya. "Baik, silakan,
ingin bicara tentang apa?"

-Ditha Kirani
. MEMOHON AMPUN

Bocah itu berjalan masuk ke dalam gereja.


Kemudian duduk di kursi tengah. Menjatuhkan pisau
berlumuran darah yang dipegangnya sedari tadi. Ia
merapatkan kedua tangannya dan mulai berdoa,
memohon ampun terhadap apa yang telah diperbuatnya

-Ridho Ma'arif-
SERBA TAHU

Ada hal-hal yang tak bisa aku ungkapkan


sekarang. Dalam hitungan detik Ibuku pasti
mengetahui isi hatiku.

-Yasminun Ardine Isdudibyo-


-
SESAAT

Aku suka caramu dalam menyapa lembut


bersama angin. Aku suka caramu dalam membawa
kesunyian. Aku suka caramu dalam membawaku
pada sebuah ketenangan. Aku suka semua caramu
dalam hal memikat diri ini. Sayangnya, kau tak
pernah menetap. Kau hanya datang sesat.

-Xena Zerlina
MASA LALU

"Kamu adalah lembaran paling indah sepanjang


ekstensi buku hidupku," katamu kala itu. Namun,
membuatku kepikiran hingga saat ini.Lembaran itu
memang tidak akan pernah usang akan tetapi, kamu
habis dimakan waktu.

-Sitti Annisa Fatmasari-


ELEGI

Aku melihatmu termenung dengan netra


terkunci pada setangkai mawar putih yang mulai
layu. Belum sempat aku bertanya, kamu
mendahului, "Aku ditinggalkan." Barulah aku
bersuara, "Memangnya dia pergi kemana?"
Jawabanmu setelah itu membuatku tercekat. "Dia
sudah dipeluk bumi."

-Fadia Ababil Luna-


GULA

Manis, kata itu yang terlintas ketika aku


melihatmu. "Manis" sosok di sebelahku tersentak
begitu aku menyebutkan satu kata tersebut,
memintaku mengulanginya sekali lagi. "Gulanya,
bukan kamu" semburan merah di pipinya kini
semakin nyata, aku tertawa dalam diam.

-Yolanda Alesiandria Imanuela Sambira-


BERISIK

Tawamu berisik. Bicaramu berisik. Jalanmu


berisik. Kamu nguap saja berisik. Diam sebentar, ya?
Hatiku jadi ikutan berisik, nih.

-Sheva Maharani Ekaputri-


TOBAT

"Apakah kamu tidak takut dosa?, bertaubat lah


kamu sekarang" tanya teman disebelah nya, "baik
saya akan bertobat besok" ucap nya dengan
santai.Lalu keesokannya dia pun meninggal saat
tidur dan tidak sempat bertaubat.

-Arico Wida Pratama-


PERGI

Dia pergi setelah mengucapkan "Sudah kita


sampai sini saja." Dalam hatiku bertanya "Apakah
Kita pernah memulai?"

-Shintya Paramita-
KATA

Kali ini, untuk yang kesekian kalinya rumah


menolak kepulangan kita. "Kami rasa, kita perlu
mendefinisikan ulang keluarga," berat hatinya
berkata demikian.

-Hanif Aflah-
MENYERAH

Terus lari dan berlari. Tak peduli pada kakiku


sendiri. Entahlah, mungkin sudah berdarah. Hingga
akhirnya aku menyerah dan jatuh ke tanah.

-Rona Rosyiana-
SEPATU MASA KECIL

Mereka mendatangiku semalam. "Siapa mereka


bu?" tanyaku dengan tampang polos. Mereka
bercerita tentang hari-hari yang tak aku ingat satu
pun. Tentang langkah pertamaku dan haru mata ibu.

-Kurnia Septi Amalia S.-


CINDERELLA

Romo menilik diriku yang tengah bersolek,


"bersoleklah secantik mungkin. Toh, kamu akan
menjadi seorang putri". Aku mengernyitkan dahi,
hal tersebut tidak pantas untuk diriku yang berasal
dari kalangan sudra. Romo melanjutkan
perkataannya "menjadi sosok cinderella tak perlu
terlahir dari kalangan Brahmana"

-Zunairoh MB-
IKHLAS

Kepergianku bukan tanpa sebab, itu terjadi


karena kesimpulanku bahwa upayaku membuatmu
melihatku sia-sia. Aku bukan hujan yang akan
kembali meski jatuh berkali-kali. Terima kasih, kau,
yang mengajarkan ikhlas. Dengan penuh
kelapangan hati, aku melepasmu.

-Fathona Ristama Septi-


PANCAROBA

Cuaca sekarang mudah sekali berubah, seperti


halnya dirimu, yang membuat panas dihati juga
kadang hujan dipipi.

-An-Naufal Restu Karim T.-


AKHIR

Gadis itu memandang keluar jendela


mengamati lamat langit yang berkelir jingga sambil
berkata, "mungkin ini adalah akhir dari segalanya".
Keesokannya, ia ditemukan tewas terlentang di
halaman tempat tinggalnya.

-Izzatul Aulia'-
RUANG INGAT

Biarkan aku merapikan residu dan merawatmu


dalam ruang ingatku. Sebab seluruhnya tentang
kamu adalah suatu hal yang menyenangkan untuk
diingat walau tidak seluruhnya lengkap.

-Arvinda Titania Maharani-


BAPAKKU YANG TERDIAM

Aku bertanya pada Bapakku, "Pak, kenapa


seorang pencuri dibiarkan, sedang pembela
kebenaran dimusnahkan?." Bapak hanya melirikku
lalu terdiam, entah apa yang dipikirnya.

-Maya Alfina Meilati-


PPKM

"Pernah peduli kemudian menghilang". Datang


tak diundang, pergipun tak pamitan. Selalu datang
bawa bingkisan kemudian pergi tinggalkan beban.

-Arina Ibnatussina-

Anda mungkin juga menyukai