Nomor : 01/AIT/Property/V/2012
1. Tuan TB Muchyidin
Link Pabuaran RT 001/ RW 004 Desa Unyur Kec.Serang Kab.Serang
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut juga ”Para
Pihak”
-Para penghadap yang masing-masing bertindak dalam kedudukannya sebagaimana
diterangkan di atas, menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
1. bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembangunan dan pengembangan perumahan;
2. bahwa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, pada tanggal 29 Mei 2012,
telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang rencana pengembangan dan
pembangunan di atas tanah milik/haknya PIHAK PERTAMA;
3. bahwa berbeda dengan yang diatur dalam Nota Kesepahaman tersebut, PIHAK
PERTAMA telah memiliki/menguasai sebidang tanah mentah yang terletak di
Kelurahan cilowong , Kecamatan Taktakan,Kota Serang, Propinsi Banten, dengan
total luas lebih kurang 9.685 m2(Sembilan Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Lima
Meter Persegi), yangsebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi (sebagai
Lampiran I). Hak-hak atas tanah tersebut masih tercatat atas nama pribadi
perseorangan, akan tetapi berdasarkan surat keterangan dari ............................,
Sarjana Hukum, notaris di ..........................., tertanggal ........................................
nomor ....................., sebagian telah dilakukan pengikatan jual beli dan kuasa menjual
dari pribadi perseorangan tersebut kepada PIHAK PERTAMA (Lampiran II);
selanjutnya akan disebut “TANAH”;
4. Bahwa atas sebagian bidang TANAH yang belum dilakukan pengikatan jual beli dan
kuasa menjual tersebut, PIHAK PERTAMA menyatakan kesanggupannya untuk
segera melakukan pembuatan pengikatan jual beli dan kuasa menjual selambat-
lambatnya pada akhir bulan ………………… 2012
5. bahwa Para Pihak telah menyatakan setuju untuk bekerjasama dalam
mengembangkan TANAH tersebut menjadi suatu kawasan perumahan dan bentuk
properti lainnya berikut dengan fasilitasnya;
-Sehubungan dengan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, maka para penghadap yang
masing-masing bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan bahwa Para Pihak telah
sepakat dan setuju untuk membuat dan mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerjasama,
selanjutnya disebut dengan Perjanjian, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan Kerjasama untuk
mengembangkan TANAH menjadi suatu kawasan perumahan dan bentuk properti lainnya
di atas TANAH yang akan dipasarkan kepada umum beserta dengan pembangunan
fasilitasnya yang pelaksanaannya akan dilakukan secara bersama-sama antara Para Pihak
dalam bentuk Kerjasama Operasional (Joint Operation) dengan membentuk Badan
Pengelola (selanjutnya pengembangan TANAH menjadi komplek pemukiman dan bentuk
properti lainnya disebut PROYEK, dan tanah matang di areal TANAH yang siap untuk
dibangun dan dikembangkan selanjutnya akan disebut KAVELING, sedangkan unit-unit
bangunan yang dibangun di atasnya disebut BANGUNAN).
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa yang dimaksud dengan fasilitas
terdiri dari fasilitas umum dan sosial yang harus diserahkan ke Pemerintah Daerah
(selanjutnya disebut FASUM / FASOS), dan fasilitas lainnya yang tidak diserahkan
kepada Pemerintah Daerah (selanjutnya disebut FASILITAS LAINNYA).
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju bahwa tanah untuk FASILITAS
LAINNYA, tidak dijual kepada umum, akan tetapi akan dikelola oleh Badan Pengelola
atau Pihak Ketiga yang akan ditunjuk kemudian.
4. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju bahwa Perjanjian ini mulai berlaku dan
PROYEK baru dapat mulai dilaksanakan dengan dipenuhinya syarat dan kondisi sebagai
berikut :
1. Bentuk Kerjasama ini adalah Joint Operation dengan membentuk Badan Pengelola.
5. Hasil keuntungan PROYEK akan dibagikan kepada Para Pihak secara proporsional
sesuai Pasal 11 Perjanjian ini.
PASAL 3
KEWAJIBAN PARA PIHAK
Para Pihak telah sepakat dan setuju mengenai pembagian kewajiban sebagai berikut:
c. Menjamin kesiapan dan kelengkapan surat-surat atas TANAH ketika akan dilakukan
pengembangan PROYEK sesuai dengan tahapannya berdasarkan Jadwal
Pengembangan PROYEK Pasal 12 Perjanjian ini.
d. Membantu PIHAK KEDUA / Badan Pengelola untuk memperoleh Ijin Prinsip, Ijin
Lokasi/Ijin Penggunaan Lahan atas TANAH, termasuk ijin-ijin lainnya, agar dapat
dikembangkan sebagai PROYEK KAWASAN PERUMAHAN, yang diperkirakan
akan diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak
ditanda-tanganinya Perjanjian ini.
e. Membayar semua kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas TANAH yang
telah timbul sebelum dan setelah ditandatanganinya Perjanjian ini hingga berakhirnya
tahun 2012, Sedangkan surat-surat TANAH yang dipinjam oleh PIHAK PERTAMA
untuk dijaminkan, selama masih dalam masa peminjaman, PBB yang timbul menjadi
beban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
h. Membuat, menandatangani dan menyerahkan semua surat, perjanjian, akta dan / atau
dokumen lainnya yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA / Badan Pengelola untuk
melaksanakan PROYEK.
i. Mematuhi dan melaksanakan segala ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
f. Mematuhi dan melaksanakan segala ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
b. Memasarkan KAVELING dan BANGUNAN sesuai dengan harga dan ketentuan yang
akan ditetapkan.
e. Membayar pinjaman modal kerja yang disediakan PIHAK KEDUA sesuai dengan
ketentuan Pasal 8 Perjanjian ini.
f. Membayar harga TANAH kepada PIHAK PERTAMA sesuai kesepakatan Para Pihak
seperti tersebut dalam Pasal 6 Perjanjian ini.
h. Melakukan pengadaan barang dan alat-alat yang diperlukan sebagai sarana operasional
yang dibutuhkan oleh PROYEK.
i. Melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia dan membayar gaji karyawan yang
berada dalam struktur organisasi dan biaya operasional kantor PROYEK.
l. Melaksanakan pembangunan dan pengurusan akta jual beli, akta pelepasan hak atas
KAVELING dan BANGUNAN atau akta-akta lainnya di hadapan pejabat yang
berwenang dan mengurus balik nama sertipikat KAVELING ke atas nama pembeli
dengan bantuan PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
PELAKSANAAN KERJASAMA
1. Dalam pelaksanaan PROYEK, Para Pihak setuju bahwa PIHAK KEDUA akan
berhubungan secara hukum dengan Pihak Ketiga, baik dengan instansi pemerintah selaku
pemberi ijin-ijin maupun dengan para pembeli dan Pihak Ketiga lainnya. Untuk tujuan ini
PIHAK PERTAMA sesuai dengan tahapan pengembangan TANAH wajib telah memiliki
sertipikat hak atas TANAH yang telah terdaftar atas nama PIHAK PERTAMA dan
memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA atau Badan Pengelola yang ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA, untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA dalam rangka pengembangan
PROYEK termasuk untuk menjual KAVELING, dan BANGUNAN di atasnya, kepada
para pembeli.
2. Segala perijinan akan memakai nama PIHAK PERTAMA selaku pihak yang menguasai
dan mempunyai hak atas TANAH, kecuali ijin-ijin untuk kegiatan acara marketing atau
promosi.
3. a. Pelaksanaan PROYEK mengacu kepada asumsi pasar pada Business Plan terlampir
yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam Perjanjian Kerjasama ini namun merupakan
subyek perubahan akibat kondisi pasar yang dinamis.
b. Para Pihak sepakat bahwa apabila terjadi perubahan kondisi pasar maka akan dilakukan
revisi oleh PIHAK KEDUA terhadap Business Plan tersebut pada ayat 3.a. di atas, dan
untuk itu akan diinformasikan kepada Para Pihak.
4. Untuk menjamin kelancaran usaha PROYEK, maka Para Pihak bersepakat untuk tidak
membangun proyek serupa dengan harga produk yang bersaing dengan harga KAVELING
/ BANGUNAN di PROYEK dalam satu kecamatan yang sama atau setidak-tidaknya
dalam jarak radius 5 (lima) kilometer dari lokasi TANAH.
5. Para Pihak sepakat bahwa apabila di kemudian hari permohonan ijin atau ijin-ijin yang
dilakukan oleh Badan Pengelola ditolak/tidak diterima, dicabut, atau dibatalkan sebagian
atau seluruhnya oleh Pemerintah Daerah dan/atau instansi yang berwenang, maka Para
Pihak akan melakukan musyawarah guna menyesuaikan kembali Business Plan dan
rencana yang telah disepakati yang akan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
Perjanjian ini. Apabila hasil perhitungan Business Plan tidak sesuai dengan perhitungan
bisnis yang diharapkan maka Para Pihak sepakat untuk meninjau kembali pelaksanaan
lebih lanjut Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 5
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal
Perjanjian ini, atau sampai dengan seluruh KAVELING dan BANGUNAN dalam
PROYEK telah habis terjual, mana yang terjadi terlebih dahulu; dan
2. Apabila setelah lewatnya jangka waktu 15 (lima belas) tahun tersebut TANAH dan
BANGUNAN belum terjual habis maka Para Pihak sepakat bahwa Para Pihak sepakat
untuk bermusyawarah untuk meninjau kembali kelangsungan pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama ini
PASAL 6
PEMBAYARAN TANAH
2. Harga TANAH dalam Perjanjian ini diperhitungkan sesuai dengan Business Plan sebagai
berikut :
a. Harga TANAH adalah sebesar Rp.100.000,- (Seratus ribu Rupiah rupiah) per
meter persegi, Selanjutnya, kenaikan harga TANAH diperhitungkan sebesar 7.5.%
(tujuh setengah persen) dari harga TANAH tahun sebelumnya, dengan kondisi
kenaikan harga jual KAVELING sebesar 10% (sepuluh persen), kecuali kenaikan
harga jual yang diakibatkan oleh adanya kenaikan development cost yang
mencapai lebih dari 5% (lima persen) .
b. Apabila realisasi kenaikan harga jual KAVELING di atas/bawah angka tersebut
pada ayat 2.b. di atas maka kenaikan harga TANAH akan diperhitungkan secara
proporsional.
4. Para Pihak sepakat bahwa apabila di kemudian hari pasar tidak dapat menyerap harga jual
KAVELING, maka Para Pihak sepakat untuk melakukan penyesuaian atas harga tersebut,
yakni dengan melakukan penyesuaian margin sampai minimal 18% dan apabila pasar
masih belum bisa menyerapnya maka akan dilakukan penyesuaian Harga TANAH pada
saat itu.
5. Pelaksanaan pembayaran tanah sebesar 50% akan dibayarkan kepada pihak pertama
setelah pencairan KYG/Kredit Konstruksi tahap I dibayarkan kepada pihak kedua.
PASAL 7
MODAL KERJA
2. Modal Kerja ini bersifat pinjaman dari PIHAK KEDUA dan Para Pihak dengan ini
bahwa Badan Pengelola wajib menanggung dan membayar bunga efektif per tahun
sebesar fixed 12% terhitung sejak disetorkan ke rekening PROYEK yang dikelola oleh
Badan Pengelola dan bunganya dibayarkan setiap akhir bulan.
PASAL 8
PELUNASAN PEMBAYARAN PEMBELI
Yang dimaksud pelunasan pembayaran oleh pembeli adalah pelunasan pembayaran harga jual
KAVELING dan/atau BANGUNAN oleh pembeli dengan kondisi sebagai berikut :
1. Pembeli telah melakukan pelunasan atas seluruh harga pembelian KAVELING dan/
atau BANGUNAN, termasuk biaya administrasinya, bila ada.
PASAL 9
BIAYA DAN PENGELUARAN
Biaya-biaya yang timbul dalam pelaksanaan PROYEK yang merupakan tanggungan Para
Pihak dan dibebankan pada rekening PROYEK antara lain sebagai berikut :
4. Pembelian aktiva tetap, seperti interior rumah contoh, perlengkapan rumah dinas,
kendaraan bermotor, komputer, peralatan kantor dan lain-lain yang dipergunakan untuk
keperluan operasional Badan Pengelola.
PASAL 10
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
1. Para Pihak setuju untuk melakukan pembagian keuntungan dari hasil penjualan
KAVELING dan BANGUNAN dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. Harga jual KAVELING dan BANGUNAN ditentukan oleh Badan Pengelola dari
pihak kedua dan akan diinformasikan kepada Para Pihak;
b. Pembagian keuntungan diperhitungkan berdasarkan Keuntungan Bersih;
c. Keuntungan bersih adalah harga jual dikurangi dengan harga pokok penjualan dan
seluruh biaya lainnya termasuk untuk pembayaran pajak-pajak antara lain dan tidak
terbatas kepada PPh Pasal 21 (PPh Perorangan), Pasal 23 (PPh Jasa) dan PPN.
d. Besarnya porsi pembagian keuntungan masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA secara bersama-sama = 45%;
PIHAK KEDUA = 55%
2. Pembagian keuntungan akan dibayarkan sesuai dengan kesepakatan Para Pihak dengan
syarat PROYEK telah membukukan keuntungan tahunan dan memiliki saldo yang cukup
ke rekening bank yang diberitahukan secara tertulis oleh Para Pihak.
PASAL 11
JADWAL PROYEK
1. PROYEK akan dimulai segera setelah PIHAK PERTAMA memenuhi semua syarat dan
kondisi sebagaimana diatur Pasal 1 ayat 4 dan ayat 5 Perjanjian ini dan yang diperlukan
terkait setiap tahap pengembangan TANAH. Ijin Lokasi dan Ijin Prinsip untuk
pengembangan PROYEK akan dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan jadwal dan
TANAH telah dalam keadaan kosong dan siap dikembangkan semuanya sesuai jadwal
PROYEK sebagaimana terlampir
2. PIHAK KEDUA dari waktu ke waktu akan menyiapkan rencana pengembangan untuk
kemudian rencana tersebut akan diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 12
REKENING USAHA
1. Badan Pengelola dari pihak kedua akan membuka dua Rekening Bank untuk keperluan
PROYEK sebagai berikut :
2. Para Pihak sepakat bahwa untuk pembukaan rekening bank tersebut diatas akan memakai
nama yang akan ditentukan kemudian.
3. Badan Pengelola dari pihak kedua akan mengelola rekening Bank tersebut dan akan
memberikan laporan keuangan sesuai dengan standar PIHAK KEDUA secara rutin setiap
bulan kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 13
PAJAK-PAJAK
2. Badan Pengelola dan Para Pihak masing-masing akan menanggung pembayaran atas PPh
Pasal 21, Pasal 23 atau pajak lainnya sesuai dengan ketentuan Perpajakan yang berlaku di
Indonesia.
3. PIHAK PERTAMA melalui Badan Pengelola menanggung dan membayar Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) atas TANAH, pada saat dilakukannya pengembangan atas TANAH
tersebut sebagaimana Pasal 2 ayat 4 atau dilakukannya perubahan status
kepemilikan/.penguasaan atas TANAH sebagaimana ketentuan Pasal 3 ayat 1.b dan 1.e.
PASAL 14
PEMBERIAN KUASA MENJUAL
1. Mengingat bahwa PROYEK akan dikembangkan, dipasarkan dan didanai oleh PIHAK
KEDUA, oleh karenanya untuk menjamin kepastian hukum dan kelangsungan
pelaksanaan serta pemasaran PROYEK, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Perjanjian
ini, PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kepada PIHAK KEDUA atau Badan
Pengelola yang ditunjuk PIHAK KEDUA semua Kuasa Menjual dan Kuasa
Membangun, agar dapat menjual KAVLING dan BANGUNAN yang sudah
dikembangkan kepada pembeli.
2. Kuasa Menjual dan Kuasa Membangun tersebut bersifat mutlak dan tidak dapat
dibatalkan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA dan/ atau berakhir oleh sebab apapun
yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, karenanya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini, seakan Perjanjian ini tidak akan
dibuat tanpa pemberian kuasa-kuasa tersebut.
3. Apabila diperlukan, PIHAK PERTAMA dengan ini mengikat diri untuk memberikan
Kuasa Menjual dan/ atau Kuasa Membangun tersebut dalam suatu perjanjian tersendiri
antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA atau kepada Badan Pengelola yang
ditunjuk PIHAK KEDUA.
PASAL 15
NAMA DAN ATRIBUT PROYEK
1. PIHAK PERTAMA setuju untuk memakai logo PT AYUDA INDAH TAMA sebagai
atribut PROYEK.
2. Para Pihak setuju untuk menggunakan nama yang akan ditentukan kemudian sebagai
nama PROYEK .
3. Untuk pemakaian nama dan logo PT AYUDA INDAH TAMA akan dibuatkan Perjanjian
Pemakaian Logo antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA atau dengan
perusahaan afiliasi PIHAK KEDUA yang memiliki nama dan logo tersebut yang berlaku
selama Perjanjian ini berlangsung.
PASAL 16
PENGALIHAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju bahwa masing masing Pihak tidak akan
mengalihkan perjanjian ini kepada Pihak Ketiga, kecuali atas persetujuan tertulis Para
Pihak.
2. PIHAK KEDUA berhak untuk mengalihkan Perjanjian ini kepada pihak terafiliasinya
dengan suatu pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 17
JAMINAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA dengan ini menjamin kepada PIHAK KEDUA sebagai berikut :
a. PIHAK PERTAMA merupakan yang berhak dan berwenang penuh untuk menandatan-
gani dan melaksanakan Perjanjian ini.
b. PIHAK PERTAMA telah memenuhi dan akan memperoleh semua persetujuan yang
diperlukan untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjian ini.
c. PIHAK PERTAMA tidak sedang atau tidak akan melanggar perjanjian-perjanjian lain
baik yang telah ada maupun yang akan ada sehubungan dengan penandatanganan Per-
janjian ini.
d. Syarat dan kondisi sebagaimana Pasal 1 ayat (4) dan ayat (5) Perjanjian, akan dipero-
leh oleh PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
tanggal Perjanjian ini.
e. Alas hak atas TANAH akan diperoleh dan diatasnamakan langsung ke PIHAK PER-
TAMA dan tidak akan dijaminkan kepada pihak manapun tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya dari PIHAK KEDUA.
f. Bahwa atas perijinan dan / atau TANAH tidak sedang atau tidak akan berada dalam
penguasaan pihak manapun juga selain PIHAK PERTAMA, tidak dalam sengketa, ti-
dak sedang dijaminkan, disita dan belum pernah dijual dan / atau dialihkan dengan
cara apapun kepada pihak manapun selain berdasarkan Perjanjian ini.
g. PIHAK PERTAMA wajib memberikan dan menandatangani surat, akta dan / atau do-
kumen-dokumen pendukung lainnya, baik dengan ataupun kepada PIHAK KEDUA
maupun pihak lain yang ditunjuk PIHAK KEDUA, yang diperlukan lebih lanjut sehu-
bungan pelaksanaan PROYEK.
h. PIHAK PERTAMA wajib meyelesaikan terlebih dahulu apabila terjadi gangguan atas
kelangsungan PROYEK dengan biaya PIHAK PERTAMA terbatas mengenai ijin-ijin
dan alas hak TANAH sejak dimulainya pengembangan PROYEK oleh PIHAK KE-
DUA.
i. Selama berlangsungnya kerjasama PROYEK berdasarkan Perjanjian ini. PIHAK PER-
TAMA tidak akan mengubah struktur kepemilikan saham PT AYUDA INDAH
TAMA tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA;
2. Apabila jaminan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA tersebut ternyata tidak benar
atau dikemudian hari ternyata pelaksanaan PROYEK tidak dapat berjalan lancar karena
adanya gangguan-gangguan tersebut pada ayat 1 Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA
wajib menyelesaikan masalah tersebut atas biaya PIHAK PERTAMA dan apabila
PIHAK PERTAMA tidak dapat menyelesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
timbulnya gangguan atas pelaksanaan PROYEK maka Para Pihak akan bermusyawarah
untuk penyelesaian gangguan tersebut.
PASAL 18
PENYIMPANAN ASLI DOKUMEN TANAH
1. Bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Perjanjian ini maka seluruh surat-surat
atas TANAH, baik yang akan/sedang/telah dikembangkan, akan disimpan pada Safe
Deposit Box ( SDB ), Pejabat Notaris yang ditunjuk oleh Para Pihak.
PASAL 19
OPERASIONAL FASILITAS LAIN
Apabila diperlukan maka untuk keperluan pengelolaan FASILITAS LAIN dan kawasan /
cluster, Para Pihak dengan ini setuju dikelola oleh Badan Pengelola atau Pihak Kedua
PASAL 20
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan force majeure adalah setiap sebab yang berada di luar batas
kekuasaan Para Pihak dalam Perjanjian ini, meliputi keadaan-keadaan sebagai berikut;
gempa bumi, taufan (angin ribut), banjir besar, kebakaran, tanah longsor, pemogokan
umum, huru hara, sabotase, perang serta pemberontakan atau karena suatu undang-undang,
pengumuman peraturan dari pemerintah yang mengakibatkan salah satu pihak atau Para
Pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban menurut Perjanjian ini.
2. Apabila terjadi force majeure maka Para Pihak akan membicarakan lebih lanjut mengenai
kelanjutan PROYEK, serta semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak
sebagai akibat terjadinya force majeure adalah menjadi tanggungjawab masing-masing
pihak yang menderita kerugian tersebut.
PASAL 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Setiap sengketa atau beda pendapat antar pihak sehubungan dengan Perjanjian akan
diselesaikan secara musyawarah.
2. Bila penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikannya dengan cara arbitrase sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No.30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian sengketa
berikut semua perubahan dan penambahannya dikemudian hari.
3. Para Pihak sepakat bahwa penyelesaian sengketa akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.
4. Kesepakatan Para Pihak untuk menyelesaikan sengketa dengan cara arbitrase meniadakan
hak Para Pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa ke Pengadilan Negeri.
PASAL 22
KORESPONDENSI
1. Segala pemberitahuan atau komunikasi lain termasuk tetapi tidak terbatas pada
permohonan, permintaan ijin atau persetujuan kepada atau oleh suatu pihak dalam
perjanjian ini, harus dalam tulisan yang dapat dibaca dan dialamatkan sebagaimana
tersebut di bawah ini:
PIHAK KEDUA :
Ibu Hanifah Nur Khatizah
PT PT AYUDA INDAH TAMA
Grand Depok City Sektor Anggrek Ruko C-1 No. 39
Tirtajaya , Depok
atau ke alamat lain yang ditetapkan dengan pemberitahuan tertulis dari waktu ke waktu
oleh salah satu pihak kepada pihak lain.
1. Perjanjian ini berlaku bagi penerus dan / atau penerima pengalihan hak masing-masing
pihak.
2. Apabila terdapat satu atau beberapa ketentuan dalam Perjanjian ini yang dinyatakan
bertentangan, tidak sah atau tidak berlaku oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku atau oleh keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, maka ketentuan lain
dalam Perjanjian ini sepanjang tidak dinyatakan tidak sah atau tidak berlaku, tetap terus
mengikat Para Pihak tanpa mengurangi keberlakuan ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian ini;
3. Kegagalan salah satu pihak untuk menuntut dan memperoleh pelaksanaan suatu ketentuan
dari Perjanjian ini oleh pihak yang lain pada suatu waktu, tidak dianggap sebagai suatu
pengabaian atau pelepasan dan tidak akan mempengaruhi haknya untuk menuntut
pelaksanaan ketentuan tersebut untuk waktu sesudahnya;
4. Pembebasan salah satu pihak atas suatu pelanggaran suatu Perjanjian ini tidak dapat
ditafsirkan sebagai pembebasan atas pelanggaran-pelanggaran berikutnya dari ketentuan
tersebut;
5. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian, Para Pihak setuju melepaskan keberlakuan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
6. Sehubungan terjadinya pengakhiran Perjanjian oleh sebab apapun juga, Para Pihak tetap
wajib menyelesaikan semua kewajiban yang telah timbul dan yang belum dilaksanakan
berdasarkan Perjanjian ini.
7. Segala sesuatu yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur
kemudian dalam suatu amandemen atau addendum perjanjian yang disetujui dan
ditandatangani oleh Para Pihak.
8. Tentang Perjanjian ini dan segala akibatnya, Para Pihak memilih domisili hukum yang
tetap dan seumumnya di Kepaniteraan Badan Arbitrase Nasional Indonesia di Jakarta.
8. Para Pihak sepakat bahwa seluruh informasi baik mengenai hasil-hasil yang dicapai
maupun segala sesuatu yang diketahui atau dipertukarkan oleh Para Pihak selama
berlakunya dan setelah berakhirnya Perjanjian ini, wajib diperlakukan sebagai informasi
dan data rahasia karena sebab apapun, kecuali ditentukan lain secara tertulis oleh Pihak
yang memberi informasi atau diwajibkan berdasarkan ketentuan perUndang-Undangan
yang berlaku.
Demikian Perjanjian Kerjassama ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap masing-masing bermeterai
cukup untuk agar dapat mengikat kedua belah pihak.