Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA (PKS)

PEMBANGUNAN PERUMAHAN ALAMANDA CITAYAM


No. 01/MOU/HD-AS/IV/2022

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Pada hari ini Minggu, tanggal 3 (tiga), bulan April tahun 2022 (1 Ramadhan 1443H),
kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : M. ZAENAL WAHYUDI


NIK : 317307136640012
Alamat : Jl. Kemanggisan Ilir III/16, Komplek Tekstil, RT/RW 006/013
Keluraha Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat
Bertindak untuk dan atas nama Investor untuk selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA

Nama : ADI SURYADI


NIK : 1671152610760002
Alamat 1 : Jalan Rhama IV LR Kenanga, RT 001/001 Kel Alang-Alang,
Lebar Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang
Alamat 2 : Jalan H. Niing, Kp. Parung Kulon, RT 003/004 Kel Duren Mekar,
Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok, Jawa Barat
Bertindak untuk dan atas nama sendiri untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut dengan


‘PIHAK’ dan secara bersama-sama disebut ‘PARA PIHAK’.
PARA PIHAK terlebih dahulu memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :

1. Atas dasar saling percaya dan beritikad baik, PARA PIHAK bermaksud
mengadakan kerjasama dalam usaha properti berupa pembangunan dan
penjualan perumahan komersil
2. Perumahan yang dimaksud berlokasi di Kampung.Buluh, Desa Citayam,
Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas tanah
kurang lebih 2.204 m2 dengan nama pemilik Ibu Hj. Nursiah Tampubolon.
3. Jumlah unit rumah yang akan dibangun dan dijual sebanyak 27 unit sesuai
siteplan terlampir .
4. PIHAK KEDUA selaku Pengelola (Pengembang Pertumahan) bertugas
mendapatkan keuntungan dari dana investasi yang akan dipergunakan untuk
melakukan kerjasama lahan dengan konsep kuasa jual kepada PIHAK KEDUA,
pengurusan izin, pembangunan rumah, sarana dan prasarana, mengelola
operasional proyek, memasarkan dan menjual seluruh unit rumah, termasuk
melakukan kerjasama dengan perbankan dan tugas-tugas pengelola lainnya.
5. Dana Investasi yang dimaksud sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) dipergunakan untuk modal kerja awal mengacu kepada estimasi Action
Plan/Cash Flow Projection terlampir.
6. PARA PIHAK sepakat dalam pengelolaan proyek tersebut dilakukan atas dasar
asas keterbukaan (Open Management), Akuntabilitas (Accountability),
kebersamaan dan saling menguntungkan.

1
Berdasarkan hal-hal di atas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani
Perjanjian Kerjasama ini (selanjutnya disebut Perjanjian) dengan ketentuan sebagai
berikut :

Pasal 1
Perumahan yang akan dibangun bernama “Alamanda Citayam“

Pasal 2
Berdasarkan hasil kesepakatan bersama porsi pembagian saham adalah sebagai
berikut:
a. Saham Sedekah sebesar 10 %
b. Saham PIHAK PERTAMA sebesar 35 %
c. Saham PIHAK KEDUA sebesar 55 %

Susunan organisasi dan personil pengelola proyek dibuat dan disepakati bersama
oleh PARA PIHAK.

Pasal 3
a. PIHAK KEDUA berkewajiban mengelola keseluruhan kegiatan proyek dan
membuat laporan perkembangan proyek, laporan sataus penjualan unit rumah
dan laporan keuangan proyek termasuk laporan penggunaan dana kepada
PIHAK PERTAMA secara berkala minimal 1 (satu) bulan sekali.
b. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan proyek mulai
dari negosiasi perolehan lahan, pengelolaan lahan, perizinan yang diperlukan,
pemecahan sertifikat, proses pembangunan unit-unit rumah, pembangunan
insfrastruktur, pemasaran, penjualan rumah termasuk penyediaan tenaga
administrasi, kerjasama dengan Bank pemberi KPR, periklanan, dan lainnya.
c. PARA PIHAK yang terlibat dalam manajemen proyek akan mendapatkan Gaji,
Tunjangan dan Lainnya sesuai kebutuhan dilapangan.
d. Struktur organisasi management proyek disusun dan disepakati bersama
e. PARA PIHAK diperkenankan membeli Rumah/Tanah dengan Harga Khusus
secara Cash Keras jika diperlukan apabila Proyek kekurangan Cash Flow.

Pasal 4
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat membuka rekening bank atas nama
bersama yang akan dipergunakan untuk melakukan seluruh transaksi yang
berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana proyek mengacu kepada
action plan/cash flow projection yang disepakati PARA PIHAK.
Pada tahap awal transaksi pengelolaan dana proyek menggunakan/melalui rekening
bank atas nama PIHAK PERTAMA.

Pasal 5
a. PIHAK PERTAMA akan membiayai modal awal proyek dengan menyediakan
dana investasi sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
b. Pembayaran biaya modal awal proyek tersebut akan dilakukan secara bertahap
oleh PIHAK PERTAMA sesuai surat pengajuan (payment request) dari PIHAK
KEDUA atas dasar action plan/cash flow projection yang disepakati PARA
PIHAK.

2
c. Apabila dalam pengelolaan proyek terjadi kekurangan Cash Flow setelah PIHAK
PERTAMA menyetorkan penuh modal awal proyek, maka setelah disepakati
oleh PARA PIHAK, PIHAK KEDUA akan mengupayakan mencari pinjaman dari
semua sumber dan atas biaya-biaya yang timbul akan dibebankan sebagai
biaya proyek
Pasal 6
a. Keuntungan Bersih merupakan hasil usaha dari penjualan seluruh unit rumah
berikut tanah kavling dikurangi seluruh aktual biaya yang dikeluarkan selama
masa proyek termasuk biaya pemasaran, biaya notaris dan pajak-pajak.
b. Pembagian Sisa Hasil Usaha nilainya sesuai dengan persentase dari porsi
saham masing-masing sebagaimana tercantum pasa Pasal 2 di atas.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha akan dilakukan setelah dana investasi PIHAK
PERTAMA dan kewajiban-kewajiban kepada Pihak Lainnya sudah dibayar
seleiuruhnya (LUNAS)

Pasal 7
a. Pengembalian Dana Investasi PIHAK PERTAMA akan dimulai secara bertahap
sejak setelah terjadinya penjualan 5 (lima) unit rumah dengan nilai yang akan
ditentukan kemudian atas dasar kesepaktan PARA PIHAK dan dengan tetap
memprioritaskan cash flow proyek secara keseluruhan.
b. Pelunasan Pengembalian Dana Investasi PIHAK PERTAMA paling lama 1 (satu)
tahun sejak ditanda tanganinya Perjanjian ini.

Pasal 8
a. PIHAK KEDUA dapat menunjuk Kontraktor (Pemborong) dalam pelaksanaan
pembangunan rumah dan insfrastruktur jalan, saluran, taman, dan lainnya
melalui kesepakatan dengan PIHAK PERTAMA.
b. Penunjukan Kontraktor harus mempertimbangkan waktu, mutu/kualitas dan
harga terbaik yang berdampak pada peningkatan keuntungan proyek serta tetap
mengacu pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah disepakati pada
action plan/cashflow projection proyek.
c. PIHAK KEDUA bertanggung jawab secara konstruktif dalam pengawasan mutu
dan project schedule sampai proyek selesai dengan baik
d. PIHAK PERTAMA dapat memberi masukan dan/atau himbauan kepada PIHAK
KEDUA apabila ditemukan ada hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang
dilakukan oleh Kontraktor.

Pasal 9
a. Force Majeure adalah terjadinya bencana alam seperti angin ribut, gempa bumi,
banjir, tanah longsor atau peristiwa diluar kendali lainnya yang secara langsung
berpengaruh terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.
b. Apabila terjadinya hal tersebut sehingga mengakibatkan terhentinya proyek, dan
tidak mencukupinya dana hasil likuidasi untuk memenuhi kewajiban yang masih
harus dibayar, maka PARA PIHAK akan menanggung kerugian proyek secara
bersama-sama sesuai porsi saham masing-masing.
c. Apabila masih ada kelebihan dana hasil likuidasi, maka kelebihannya
dipergunakan terlebih dahulu untuk membayar dana investasi PIHAK
PERTAMA.

Pasal 10

3
a. Perjanjian ini tidak dapat dipindah tangankan sebagian atau seluruhnya oleh
PARA PIHAK kepada PIHAK KETIGA manapun tanpa persetujuan tertulis dari
PARA PIHAK.
b. Perjanjian ini tidak akan berakhir karena salah satu PIHAK meninggal dunia,
maka diwariskan oleh ahli waris masing masing PIHAK.
c. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melakukan pengawasan
dan pemeriksaan secara periodik untuk tertib administrasi selama pelaksanaan
proyek.
d. Perjanjian ini berlaku sampai proyek selesai dan dapat diperpanjang sesuai
kebutuhan.

Pasal 11
a. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan hanya dapat ditafsirkan menurut hukum
Negara Republik Indonesia.
b. Setiap perselisihan yang terjadi antara PARA PIHAK sehubungan dengan
perjanjian ini pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat.
c. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, mufakat tidak
tercapai atau salah satu PIHAK tidak bersedia musyawarah, maka PARA PIHAK
setuju untuk menyelesaikan perselisihan dengan memilih domisili hukum di
Kantor Pengadilan Negeri Setempat.

Pasal 12
a. Hal-hal yang belum diatur dan/atau terdapat perubahan-perubahan dalam
Perjanjian ini akan diatur kemudian atas dasar permufakatan PARA PIHAK yang
akan dituangkan kedalam bentuk surat perjanjian tambahan (addendum), dan itu
merupakan satu kesatuan dan juga bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
Perjanjian ini.
b. Semua pemberitahuan dan/atau komunikasi PARA PIHAK sehubungan dengan
Perjanjian ini yang dapat dibuktikan secara tertulis (offline/online) memiliki nilai
bobot kekuatan hukum yang sama.
c. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani oleh PARA PIHAK pada hari dan
tanggal tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

M Zaenal Wahyudi Adi Suryadi

SAKSI 1 SAKSI 2

4
Rudy Suryandi Muhammad Iqbal Ilham

Anda mungkin juga menyukai