Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh para pihak untuk pembangunan proyek
perumahan dan area komersial seluas :
Terlebih dahulu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerangkan hal-hal sebagai
berikut :
Bahwa PIHAK KEDUA yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah penanggung
jawab pembangunan proyek perumahan Bahagia asri dan Kawasan industri dan
pergudangan De Soljer dan Ujung Jaya
Bahwa PIHAK KEDUA yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah pengembang /
developer akan melaksanakan pembangunan proyek perumahan Bahagia asri dan
Kawasan industri dan pergudangan De Soljer dan Ujung Jaya secara komprehensif
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
Bahwa pihak pertama akan membiayai pembangunan perumahan Bahagia asri dan
Kawasan industri dan pergudangan De Soljer dan Ujung Jaya sebesar
‘ Rp. 150.000.000.000,- ‘ (Seratus Lima Puluh Milyar)
Bahwa pihak pertama ini menyatakan setuju untuk kerja sama dengan PIHAK
KEDUA untuk membangun proyek perumahan Bahagia asri dan Kawasan industri
Perjanjian Kerjasama Pembangunan Proyek Page 1
Perumahan “Bahagia Asri”
Kawasan Industri Pergudangan “ De Soljer dan Ujung Jaya “
dan pergudangan De Soljer dan Ujung Jaya dengan mekanisme kerja sama
operasional (KSO) yang saling menguntungkan.
Berdasarkan hal – hal tersebut diatas PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA kedua
sepakat dan setuju untuk membuat dan menandatangani perjanjian kerja sama dalam
rangka pelaksanaan pembangunan proyek perumahan Bahagia asri dan Kawasan industri
dan pergudangan De Soljer dan Ujung Jaya Selanjanjutnya disebut perjanjian termasuk
lampiran lampiran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini, dengan
ketentetuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
PASAL 1
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangka Kerjasama
Operasional (KSO) dalam rangka pembangunan proyek perumahan dan area komersil :
PASAL 2
A. Hak dan kewajiban untuk PIHAK PERTAMA dalam Perjanjian ini adalah :
1. Menyiapkan dan mengurus pembiayaan atau surat berharga komersial senilai
total Rp. 150.000.000.000,- (Seratus Lima Puluh Milyar Rupiah) kepada PIHAK
KEDUA.
2. Menjalankan seluruh kegiatan operasional pengawasan dalam rangka
pelaksanaan dan pembangunan proyek sesuai time schedule dan mekanisme
yang ditetapkan bersama oleh PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA.
B. Hak dan kewajiban untuk PIHAK KEDUA dalam MOU ini adalah :
1. Memberikan semua dokumen yang dibutuhkan kepada PIHAK KEDUA yang
berkaitan dengan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut, baik diminta maupun
tidak diminta oleh PIHAK PERTAMA.
2. Menginventarisir, mengorganisasikan dan menunjuk serta memfasilitasi semua
pihak yang berkompeten dalam hal proses pelaksanaan dan pembangunan
proyek perumahan “Bahagia Asri” Dan Kawasan Industri Dan pergudangan “ De
Soljer Dan Ujung Jaya “
3. Memberikan laporan kemajuan pekerjaan (progress report) selama proses
pekerjaan berlangsung, baik secara tertulis maupun lisan.
4. Melaksanakan perencanaan dan pembangunan proyek perumahan “Bahagia Asri”
Dan Kawasan Industri Dan pergudangan “ De Soljer Dan Ujung Jaya “ .sesuai
PASAL 4
a. Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif terhitung sampai dengan waktu yang
ditentukan kemudian.
b. Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang atas persetujuan PIHAK PERTAMA
ataupun PIHAK KEDUA yang diwujudkan dalam perjanjian tersendiri.
PASAL 5
PROFIT SHARING
Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
mendapatkan keuntungan (profit sharing) dari keuntungan bersih (net profit) dengan
ketentuan sebagai berikut :
PASAL 6
a. Yang dimaksud dengan Foce Majuer dalam perjanjian ini adalah kejadian di luar
kekuasaan PARA PIHAK yang mengakibatkan terhentinya atau tertundanya
pelaksanaan pekerjaan, seperti bencana alam, huru hara yang disebabkan oleh
factor factor yang ekstrim dan terus menerus menggangu jalannya pekerjaan
termasuk peraturan pemerintah dalam bidang perekonomian yang mempunyai efek
langsung dalam perjanjian kerjasama ini.
b. Setiap terjadinya Force Majeur harus diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang
mengalami Force Majeur kepada pihak lainnya, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah kejadian tersebut, begitu juga saat berakhirnya.
c. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak (PIHAK KESATU
ataupun PIHAK KEDUA) sebagai akibat terjadinya Force Majeur bukan merupakan
tanggung jawab pihak yang lainnya.
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
a. Apabila terjadi perselisihan mengenai pelaksanaan perjanjian ini pada dasarnya akan
deselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak tesepakat, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Panitia Perdamaian yang terdiri dari PIHAK
PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK LAIN yang ditetapkan bersama.
PASAL 8
ADDENDUM
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian ini, termasuk peraturan – peraturan dan
mekanisme pelaksaaan akan diatur dan dituangkan lebih lanjut dalam perjanjian tembahan
(addendum) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
PASAL 9
PENUTUP
a. Perjanjian ini dinyatakan syah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai berlaku
pada saat kontrak ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
b. Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) diatas materai cukup dan
masing – masing mempunyai kekuatan hokum yang sama, ditandatangani di
Karawang dihadapan Notaris …………………………………………….. pada tanggal dan hari
yang tersebut diatas.
Pada tanggal :
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Jabatan : _____________________
Ditandatangani oleh :
Catatan :
jumlah Pagu Total Kerjasama sebesar Rp. 150.000.000.000 (Seratus Lima puluh
milyar rupiah)
Hal – hal yang belum / kurang jelas dapat didiskusikan lebih lanjut.