Anda di halaman 1dari 34

DOKUMEN UKL - UPL

Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

B
R E N C A NA U SA H A D A N /A TAU
K E G I ATA N

1. NAMA USAHA/KEGIATAN

1. Nama Usaha dan/atau : Pembangunan SPBU KARANG-


Kegiatan
TENGAH, kecamatan WERU
Kabupaten Sukoharjo
2. Jenis Usaha dan/atau : Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Kegiatan
Minyak untuk Umum (SPBU)
3. Lokasi Usaha dan/atau : Jalan Weru – Cawas desa
Kegiatan Karangtengah, Kecamatan Weru
Kab. Sukharjo , Provinsi Jawa
Tengah

Berdasarkan Rekomendasi Teknis Tata Ruang no : 650.107.6/2017/BKPRD


Badan Koordinasi Tata Ruang Daerah Kabupaten Sukoharjo, Lokasi rencana
usaha dan/atau kegiatan Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo yang berlokasi di desa Karangtengah, Kecamatan
Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah tersebut dapat
dilihat dalam peta seperti pada Gambar B.1 dan B.2 di bawah ini :

6
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Gambar B.1 Peta admin Kegiatan

Gambar B.2 Peta lokasi

7
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

2. RENCANA USAHA/KEGIATAN
1. Jenis Kegiatan
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo.

8
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

2. Lokasi Rencana Usaha/Kegiatan


Lokasi tersebut berada pada koordinat 07° 79’ 80,55” S
dan 110° 73’ 87,75” E, dan berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara : Tanah kosong,
b. Sebelah Timur: Tanah Kosong,
c. Sebelah Selatan : Jalan besar,
d. Sebelah Barat : Pekarangan.

Secara visual batas-batas tapak proyek rencana kegiatan pembangunan


SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat seperti
pada gambar B.3 berikut :

Gambar B.3. Batas-batas Tapak Proyek

3. Skala/Besaran Usaha dan/atau Kegiatan


a. Lahan Dan Bangunan

9
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Lahan yang digunakan seluas +848 m2, yang berstatus Hak Milik
dibuktikan dengan Surat Sertifikat Tanah Nomor : HM 1065 Tahun 2015.
Sedangkan perincian penggunaan lahan adalah sebagai berikut:

Tabel B.1. Rincian Penggunaan Lahan dan Bangunan


PROSENTAS
LUAS LAHAN
PENGGUNAAN LAHAN E
(m2)
(%)
Bangunan Kanopi area Pengisian SPBU 386,25 45,55
Bangunan Pendukung
Ruang LPG 7,50 0,88
Ruang Locker 7,50 0,88
Ruang Genset 9,00 1,06
Minimarket 39,00 4,60
Gudang 9,75 1,15
Ruang Panel 9,75 1,15
Ruang Kasir 15,75 1,86
Ruang Tamu / Display Olie 11,25 1,33
Ruang Direksi 18,00 2,12
Toilet 13,50 1,59
Musholla 13,50 1,59
Luas Area Tertutup Bangunan 540,75 63,77
2. Area Ruang Terbuka Hijau :
Taman 84,80 10
Pagar
Luas Area Ruang Terbuka Hijau 84,80 10
3. Area Ruang Terbuka Non Hijau
Fasilitas Jalan 222.45 26,23
Lahan Parkir
Luas Area Ruang Non Hijau 231,55 26,23
Total Luas Lahan SPBU
KARANGTENGAH, WERU 848,00 100,00
Kabupaten Sukoharjo
Sumber: Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

Tabel B.2. Koefisien Lahan untuk Peruntukan Bangunan

No Penggunaan Lahan Luas Prosentase


(m2) (100%)

10
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

1. Total luas bangunan 540.75 -

2. Total ruang terbuka hijau 84.80 -

3. Luas Lahan 848,00 -

Koefisien Dasar Banguan (540.75/848) x 100 % 63,77


(KDB)

Koifisien Luas Bangunan (154.50/540.75) x 100 % 28.57


(KLB)

Koefisien Dasar Hijau (KDH) (84.80/848.00) x 100 % 10,00

SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo menyediakan


lahan sekitar 10 % dari total luas lahan sebesar 848 m2 atau sebesar
84,80 m2 yang akan dibangun dan digunakan untuk ruang terbuka hijau
privat. Dimana Ruang terbuka hijau ini nantinya akan ditanami
tumbuhan yang mempunyai fungsi besar sebagai penyerap udara kotor
dalam hal ini Carbon dioksida yang berasal dari sisa buangan kendaraan
bermotor yang mampir mengisi bensin di SPBU KARANGTENGAH, WERU.
Luas lahan untuk ruang terbuka hijau privat adalah minimal 10 % dari
total luas lahan, sebagaimana yang tercantum di Peraturan Daerah
Kabupaten Sukoharjo Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Sukoharjo 2011-2031.

Layout lokasi SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo


yang berlokasi di desa Karangtengah, Kecamatan Weru, Kabupaten
Sukoharjo, dapat dilihat di lampiran.

b. Sarana dan Prasarana


Penataan ruang bangunan dan penggunaannya disesuaikan dengan
fungsi serta memenuhi persyaratan sesuai dengan standart pertamina.
Adapun Saran dan Prasarana Standar Wajib yang harus di miliki oleh
setiap SPBU Pertamina, antara lain :
Tabel B.3. Sarana Prasarana Standar Wajib dari PT. Pertamina

NO SARANA KETERANGAN
1 Sarana Pemadam Sesuai dengan pedoman PT.

11
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

kebakaran Pertamina.
2 Sarana lindungan  Instalasi pengolahan limbah
lingkungan  Instalasi oil catcher dan well
catcher
 Instalasi sumur pantau
 Saluran bangunan/drainase sesuai
dengan pedoman PT. Pertamina
3 Sistem Keamanan  Memiliki pipa ventilasi tangki
pendam
 Memiliki ground point/strip tahan
karat
 Memiliki dinding pembatas/pagar
pengaman
 Terdapat rambu-rambu tanda
peringatan
4 Sistem Pencahayaan  SPBU memiliki lampu penerangan
yang menerangi seluruh area dan
jalur pengisian BBM
 Papan penunjuk SPBU sebaiknya
berlampu agar keberadaan SPBU
mudah dilihat oleh pengendara
5 Peralatan dan  Tangki pendam
kelengkapan filling  Pompa
BBM sesuai dengan  Pulau pompa
standar PT. Pertamina
6 Duiker dibutuhkan sebagai saluran air umum
di depan bangunan SPBU
7 Sensor api dan
perangkat Pemadam
kebakaran
8 Lambang PT. Pertamina
9 Generator
10 Racun Api
11 Fasilitas umum  Toilet
 Mushola
 Lahan parkir
12 Instalasi listrik dan air
yang memadai
Rambu-rambu standar  Dilarang merokok
PT. Pertamina  Dilarang menggunakan telepon
seluler
 Jagalah kebersihan
 Tata cara penggunaan alat
pemadam kebakaran
sumber : spbu.pertamina.com
Berdasarkan siteplan pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo yang disesuaikan dengan standart Baku PT.
Pertamina terinci sebagai berikut :

12
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Tabel B.4 Sarana Penunjang Sanitasi Lingkungan :

Sarana Penunjang
No Sanitasi Lingkungan Jumlah Keterangan

1 Sumur Dangkal 1 unit


2 Water Torn 1 unit 1000 liter
3 Lubang Biopori 6 lokasi
4 SPAH : 2 unit ukuran diameter 0.8 m
kedalaman 8 m (vol.4.02m3)
5 Tempat Sampah 2 buah tertutup dipisahkan sampah
kering dan basah
6 TPS 1 buah
7 Sumur Pantau 2 buah
8 Oil Cacther (perangkap 1 buah
minyak)

Tabel B.5. Peralatan, Kapasitas, dan sarana Pendukung


No Jenis Peralatan/Sarana pendukung Jumlah Kapasitas
1 Dispenser Premium/Pertalite 3 20lt/menit
2 Dispenser Bio Solar 1 20lt/menit
3 Dispenser Pertamax 2 20lt/menit
4 Tangki Pendam premium/Pertalite 2 @32 Kilo Liter
5 Tangki Pendam Bio Solar 1 32 Kilo Liter
6 Tangki Pendam Pertamax 1 32 Kilo Liter
7 Sumur Pantau 2 @12m
8 Sumur Observasi 0 0 m3
9 Oil Cacther 1 7.5m2
10 Listrik PLN 1 3000 watt
11 Genset 1 20KVA
12 Pemadam Kebakaran isi DCP 6 20 Lbs Kg
13 Pemadam Kebakaran isi DCP 2 250 Lbs
14 Pemadam Kebakaran isi CO2 2 15 Lbs 2
15 Bak Pasir 2
16 Bak Grajen (penyerap ceceran minyak) 0

13
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Tabel B.6. Jenis dan Fungsi Bangunan

No Nama Bangunan
1 Ruang LPG
2 Ruang Locker
3 Ruang Genset
4 Minimarket
5 Gudang
6 Ruang Panel
7 Ruang Kasir
8 Ruang Tamu / Display Olie
9 Ruang Direksi
10 Toilet
11 Musholla
12 Kanopi Dispenser
Sumber: Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

c. Area Pelayanan

Radius jarak SPBU “KARANGTENGAH WERU” dengan SPBU terdekat


Selatan :SPBU “Semin” ± 10 Km
Timur :SPBU “Wuryantoro” ± 16 Km
Barat :SPBU “Cawas” ± 8 Km

d. Izin Yang Dimiliki

Tabel B.7 Jenis Perizinan/Rekomendasi SPBU KARANGTENGAH, WERU


N Jenis Izin Nomor dan tgl Instansi Pemberi Masa
o diterbitkan Izin berlaku
1 Sertifikat Tanah No 1065/Skh Kantor Pertanahan Sesuai
Kab. Sukoharjo Kepemilikan
2 (DPL) Kantor Pengendalian Selama
Dampak Lingkungan Tidak ada
Kab Sukoharjo Perubahan
3 IMBB Badan Koordinasi Sesuai
Penataan Ruang Peruntukan
Daerah Kab.
Sukoharjo
4 Rekomendasi No: Badan Koordinasi Sesuai
Teknis Tata 650.107.6/2017/BKPRD Penataan Ruang Peruntukan
Ruang Tgl: 28-08-2017 Daerah Kab.
Sukoharjo

14
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

5 Tanda Daftar Kantor Departemen 5 tahun


Perusahaan Perdagangan Kab
(TDP) Sukoharjo
6 Persetujuan No: Dinas Penanaman Selama
Peningkatan 503.654.1/132/P4T/XII/2 Modal dan Pelayanan Perusahaan
Penggunaan 017 terpadu Satu Pintu masih
Pemanfaatan Tgl: 13-12-2017 Kab. Sukoharjo beroperasi
Tanah

e. Tenaga Kerja
1) Tahap Konstruksi
Rekruitmen tenaga kerja tahap konstruksi diupayakan
mengutamakan pekerja yang berasal dari penduduk lokal Kabupaten
Sukoharjo khususnya warga Desa Karangtengah, Kecamatan Weru,
yang sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh pejabat
berwenang dari Pengelola SPBU KARANGTENGAH WERU Kabupaten
Sukoharjo. Tahap konstruksi pembangunan SPBU KARANGTENGAH
WERU Kabupaten Sukoharjo ini, direncanakan akan menyerap
tenaga kerja sebanyak ± 115 orang, yang terdiri dari 113 orang laki-
laki dan 2 orang perempuan. Distribusi tenaga kerja dapat dilihat
pada Tabel B.4.

Tabel B.8 Jumlah Tenaga Kerja Tahap Konstruksi


KLASIFIKASI JENIS KELAMIN PENDIDIKAN
NO
PEKERJAAN L P JML SD SLTP SLTA D3 S1
1 Project Manager 1 - 1 - - - - 1
2 Mandor 2 - 2 - - 2 -
6 Civil Engineer 1 - 1 - - - - 1
7 Teknisi Mesin 1 - 1 - - 1 - -
8 Office 2 2 - - - 2 -
Juru gambar
9
(Drafter) 1 - 1 - - - 1 -
10 Operator Alat Berat 1 - 1 - 1 - - -
11 Pengemudi 2 - 2 - 2 - - -
12 Tukang Kayu 10 - 10 10 - - - -
13 Tukang Cat 10 - 10 5 5 - - -
14 Tukang Batu 50 - 50 15 15 20 - -
15 Tukang Las 10 - 10 - - 10 - -
15 Mekanik 2 - 2 - - 2 - -
16 Instalatir Perpipaan 1 - 1 - - 1 - -
17 Lain-lain (helper) 18 - 18 - - 18 - -
18 Satpam / Keamanan 3 - 3 - - 3 - -
JUMLAH 113 2 115 30 23 57 3 2
Sumber : Kontraktor Pelaksana, 2018

15
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

2) Tahap Operasional
Kegiatan operasional SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten
Sukoharjo ini membutuhkan Sumber daya manusia sebanyak 27
orang. Distribusi tenaga kerja tahap operasional SPBU
KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel B.9. Distribusi Sumber Daya Manusia Tahap Operasional


PANGKAT/ JENIS KELAMIN
NO
GOLONGAN L P JML
1 Pimpinan 1 - 1
2 Keuangan 1 - 1
3 Administrasi 1 - 1
4 Operator 16 6 22
5 Cleaning service 2 - 2
JUMLAH 21 6 27
Sumber: Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

Jam Kerja :
Dalam satu hari : Shift I pkl 06.00-14.00,
Shift II pkl 14.00-21.00

Dalam satu minggu : 6 hari kerja ( 40jam/minggu ) dengan sistem


shift hari kerja, hari Minggu/Libur selain
karyawan yang masuk karena shift/giliran
diperhitungkan sebagai lembur.

a. Peralatan
1) Tahap Kontruksi
Pada tahap konstruksi rencana pembangunan SPBU
KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo akan melibatkan
peralatan-peralatan konstruksi. Adapun jenis-jenis peralatan yang
akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :

16
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Tabel B.10. Penggunaan Peralatan Tahap Konstruksi


Energi
No Jenis Alat Jumlah (Unit) Fungsi
Penggerak
Mengangkut tanah
1 Dump Truck 5 Solar
urug dan material
2 Genset 2 Energi listrik Solar
Mengaduk campuran
3 Molen 3 Solar
beton
Pengambilan air
4 Pompa Air 1 Listrik
tanah
5 Las Listrik 2 Las Pipa dan besi Listrik
Sumber : Kontraktor Pelaksana, 2018

2) Tahap Operasional
Jenis peralatan dan kendaraan kegiatan operasional SPBU
KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo terdiri dari :

Tabel B.11. Penggunaan Peralatan Tahap Operasional

17
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Fungsi Jumlah Keterang


No Jenis Alat
(Unit) an

1 Tangki menyimpan cadangan 4 @32 kilo liter


Timbun BBM sebelum dijual ke
(Storage konsumen.
Tank)
2 Dispenser & alat untuk pengisian BBM 6 @20 lt/menit
Matering yang di lengkapi dengan
matering ke dalam tangki
kendaraan bermotor
konsumen
3 Scale Tester / alat untuk memeriksa 1 Listrik
Check Scale ketepatan volume
pengisian BBM dari
tangki ke mobil pemasok
4 Oil Catcher berupa saluran drainase 1 7,5 m2
yang berguna untuk
menangkap ceceran
minyak yang ikut aliran
air hujan
5 Sumur mengidentifikasi adanya 2 @12 m
Pantau cemaran/ kontaminasi
minyak ke dalam air
tanah
6 Sumur mendeteksi lebih dini 0
observasi apabila terjadi kebocoran
atau keluhan masyarakat
di sumur mereka

Sumber :

Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

b. Umur Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan bertahan paling sedikit 20 tahun, tetapi dari
hasil studi kelayakan teknis sarana dan peralatan pompa BBM
diharapkan bertahan sampai dengan 50 tahun. Untuk itu perlu ditunjang
perencanaan kontruksi yang matang, tenaga kerja yang memiliki hard

18
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

skill dan soft skill, manajemen pengelolaan yang sesuai dengan


standard layanan SPBU.

c. Material Tahap Konstruksi


Pengadaan material bahan bangunan disesuaikan dengan jadwal dari
pekerjaan struktur sampai dengan arsitektur. Kendaraan mobilisasi
material akan disesuaikan dengan kelas jalan yang akan dilalui. Jalan
yang akan dilalui untuk pengangkutan material sepanjang ± 200 m dari
jalan utama. Jenis dan jumlah material bahan bangunan yang akan
digunakan dalam pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel B.12. Rencana Material Yang Digunakan Pada Tahap Konstruksi

No Jenis Material Volume Satuan

1. Pondasi Bore Pile


Beton cor 752,00 m³
Pembesian 756,30 Kg
2. Pekerjaan Pembetonan
Beton cor 452,30 m³
Besi beton 757,70 Kg
Kaso 340 m³
Papan 300 m³
Semen 35.000 zak
3. Pekerjaan Plumbing
Tangki Pendanm 4,00 Unit
Tangki air bersih Roof Water Tank 1,00 Unit
Pompa transfer air 1,00 Unit
Pompa Transfer Bahan Bakar 4,00 Unit
Pipa air bersih diameter 50 mm 110,00 m
Pipa air bersih diameter 65mm 75,50 m
Pipa air bersih diameter 80 mm 23,00 m
Pipa air bersih diameter 100 mm 17,00 m
Pipa air bersih diameter 150 mm 12,00 m
Pipa air bersih diameter 200 mm 10,00 m
Pipa Bahan Bakar diameter 65 mm 380,00 m
Pipa Bahan Bakar diameter 100 mm 250,00 m
Pipa Bahan Bakar diameter 200 mm 10,00 m
Pipa air hujan diameter 100 mm 138,00 m
Pipa air hujan diameter 200 mm 224,00 m
Pipa air kotor diameter 100 mm 136,05 m
Pipa air kotor diameter 150 mm 34,00 m
Pipa air kotor diameter 200 mm 15,00 m

19
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

4. Pekerjaan Arsitektur
Pemasangan bata ringan 17.874,60 m²
Keramik lantai dan dinding 876.73 m²
Plafond gypsum 454,43 m³
Kaca 112,21 m²
Batu alam 55,16 m²
5 Pekerjaan Pengelasan
Pembuatan Kanopi 530,00 M2
Rambu Rambu 6 unit
Sambungan Dispenser 6 Unit
Sumber : Kontraktor Pelaksana, 2018

d. Penggunaan Energi
1) Tahap Konstruksi
Tahap konstruki ada beberapa kegiatan yang membutuhkan energi
listrik, seperti; mesin gergaji keramik, mesin las yang digunakan untuk
menggabungkan bahan-bahan besi untuk Kanopi, sambungan pipa dan
sebagainya. Sumber energi listrik di tahap konstruksi bersumber dari
mesin genset dengan kapasitas 25 kVA. Secara rinci seperti terlihat
pada tabel berikut :

Tabel B.13. Rencana Penggunaan Energi Tahap Konstruksi

Jenis Kegiatan Jenis Energi Sumber Kapasitas

Operasional Peralatan Listrik Genset 25 KVA


Konstruksi

Sumber: Kontraktor Pelaksana, 2018

Kebutuhan BBM untuk operasional mesin genset yaitu solar yang


volumenya dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
k x P x t (Sumber : Engineeringbuilding.blogspot)
Dimana;
k = faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt perjam (0,21)
p = daya genset (kVA)

20
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

t = waktu penggunaan mesin genset

Daya genset yang digunakan sebesar 25 KVA dengan jumlah 1 unit,


maka total daya 25 x 1 = 25 KVA. Diasumsikan penggunaan mesin genset
selama 4 jam dalam satu hari dengan masa pemakaian selama 5 hari maka
kebutuhan BBM Solar adalah : 0,21 x 25 x 4 = 21 liter/hari dengan
pemakaian untuk tahap konstruksi selama 5 hari maka kebutuhan solar
sebanyak 21 x 5 = 105 liter.

2) Tahap Operasional
Sumber energi listrik di tahap operasional SPBU KARANGTENGAH,
WERU Kabupaten Sukoharjo ini diperoleh dari PLN yang berkapasitas
sebesar 2.250 kVA. Sedangkan untuk cadangan tersedia mesin genset
dengan kapasitas 750 kVA. Secara rinci penggunaan energi pada tahap
operasional seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel B.14. Rencana Penggunaan Energi Tahap Operasional

Jenis Kegiatan Jenis Energi Asal/Sumber Kapasitas

Listrik PLN 1.250 kVA


Operasional SPBU
KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo Listrik Mesin Genset 750 kVA

Sumber : Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

Kebutuhan BBM untuk operasional mesin genset yaitu solar yang


volumenya dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
k x P x t (Sumber : Engineeringbuilding.blogspot)
Dimana;
K = faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt perjam (0,21)
p = daya genset (KVA)
t = waktu penggunaan mesin genset

21
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Daya genset yang digunakan sebesar 750 kVA dengan jumlah 1 unit,
maka total daya 750 x 1 = 750 kVA. Diasumsikan penggunaan mesin
genset masing-masing selama 2 jam dalam satu bulan, maka kebutuhan
BBM Solar adalah : 0,21 x 750 x 2 = 315 liter/bulan.

e. Penggunaan Air
1) Tahap Konstruksi
Kebutuhan air pada tahap konstruksi SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo berasal dari airtanah. Dengan debit pengambilan
air sebanyak 2,78 m3/hari, yaitu untuk keperluan konstruksi (campuran
material bangunan), untuk keperluan domestik pekerja konstruksi, dan
penyiraman debu di sekitar area proyek. Sedangkan keperluan air untuk
minum pekerja konstruksi berasal dari air dalam kemasan. Kebutuhan
air pada tahap konstruksi ini dapat dilihat seperti dalam tabel berikut:

Tabel B.15. Perkiraan Penggunaan Air Pada Tahap Konstruksi

Kebutuhan
Uraian Kebutuhan Air
Air
Komponen
Orang Liter/hari (lt/hari) (m3/hari)
Domestik Pekerja
105 20* 2.100 2,1
Konstruksi
Minum Pekerja 105 2 210 0,16
Konstruksi - 30** 621,54 0,62
Menyiram Debu dan Tanah
- - 62,15*** 0,06
Tercecer
Total Kebutuhan Air 2.993,69 2,94
Sumber:
* Survei Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya DPU, 2006
** Hitungan dari Panduan Sistem Bangunan (Juana, 2007)
*** Kontraktor Pelaksana

Luas seluruh bangunan : 848 m2


Kebutuhan air konstruksi per m2 : ± 30 liter
Kebutuhan air konstruksi total : 848 m2 x 30 liter/m2
: 25.440 liter

Keterangan:
Untuk konstruksi diasumsikan :
Masa Konstruksi : 6 bulan = 156 hari kerja efektif
Kebutuhan air konstruksi per hari : 25.440 liter/ 156 hari
: 163,08 liter/hari
Kebutuhan air konstruksi m3/hari : 0,16 m3/hari

22
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Kebutuhan air tahap konstruksi untuk memenuhi kebutuhan


domestik pekerja konstruksi dan untuk konstruksi sebesar 2,72 m 3/hari,
sedangkan untuk memenuhi kebutuhan minum pekerja bersumber dari
air minum dalam kemasan sebesar 0,16 m3/hari. Dan untuk menyiram
debu serta tanah yang tercecer dibutuhkan air sebanyak 0,06 m 3/hari.
Sehingga kebutuhan air totalnya adalah 2,94 m3/hari. Dalam
penggunaan air dalam kegiatan konstruksi diprakirakan yang hilang
(bercampur dengan bahan bangunan dan penguapan) sebanyak 0,29
m3/hari dan yang menjadi limbah cair sebanyak 2,64 m 3/hari.
Neraca penggunaan air pada tahap konstruksi dapat dilihat pada
gambar berikut :

23
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

MASUKAN PENGGUNAAN KELUARAN

Terpakai 10% *)
Air Kemasan Domestik
Pekerja 0,29 m3/hari
0,21 m3/hari 2,1 m3/hari

Total Keb. Air


2,99 m3/hari

Airtanah Limbah Cair


Konstruksi
2,78 m3/hari 0,62 m3/hari 2,64 m3/hari

Minum Pekerja
0,21 m3/hari

Penyiraman Terserap
0,06 m3/hari 0,06 m3/hari

*)Metcalf & Eddy, 1991.

Gambar B.4. Neraca Air Tahap Konstruksi

2) Tahap Operasional
Kebutuhan air bersih pada tahap operasional SPBU
KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo bersumber dari air tanah.
Keperluan air bagi seluruh karyawan dan pelanggan utamanya yang
menggunakan fasilitas umum (toilet, kamar mandi dan wudlu). Kebutuhan
air bersih untuk operasional SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten
Sukoharjo dihitung dengan menggunakan metode jumlah Tenaga Kerja
dan Pengunjung :

Tabel B.16. Perhitungan Jumlah Pemakai air


No Penghuni Jumlah Orang

1 Pimpinan dan Karyawan 27


2 Pelanggan / Pembeli 200
Total 227
Sumber : Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

24
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Standart kelayakan kebutuhan air bersih untuk kantor menurut SNI


03-7065-2005 yaitu Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing adalah
sebesar 50 liter/pegawai/hari. Jam kerja di Pengelola SPBU
KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo selama 20 jam dalam
sehari. Sehingga kebutuhan air (Q) untuk hunian SPBU KARANGTENGAH,
WERU Kabupaten Sukoharjo adalah :
Q = pemakaian air bersih/pegawai/hari x jumlah pegawai x20/24,
= 50 liter/orang/hari x 227 orang x 8/24,
= 9.458,33 liter/hari,
= 9,46 m³/hari.
Air limbah yang dihasilkan sebanyak 85-95% dari air bersih yang
digunakan (Prof. Dr. Sugiharto dalam Dasar-Dasar Pengelohan Air
Limbah). Sehingga jumlah air limbah yang dihasilkan dari kegiatan
operasional SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo
sebanyak 9,46 x 95% = 8.99 m³/hari.

MASUKAN PENGGUNAAN KELUARAN

Kamar Mandi dan


Toilet Septictank
8,99 m3/hari 8,99 m3/hari
Airtanah
9,46 m3/hari

Lain-lain Saluran Air


0,47 m3/hari 0,47 m3/hari

Badan Air/Sungai

Gambar B.5. Neraca Air Tahap Operasional

Kebutuhan airtanah di tahap operasional akan dicukupi dengan


pembuatan sumur bor dengan kedalaman sumur bor diprakirakan ±
10 -20 meter.

h. Timbulan Sampah Dan Limbah B3


1) Tahap Konstruksi

25
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Pada saat tahap konstruksi akan menghasilkan sampah, baik


sampak domestik para pekerja konstruksi maupun sampah konstruksi.
Rata-rata produksi timbulan sampah manusia adalah 0,4 kg/orang/hari
(Enri Damanhuri-Tri Padmi : Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB,
2010). Prakiraan sampah domestik dan material konstruksi rencana
pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel B.17. Prakiraan Sampah Yang Dihasilkan


Prakiraan Total
No Jenis Sampah Satuan Jumlah Jumlah Timbunan
Sampah/ Orang Sampah/
Limbah Limbah (Kg)
1 Domestik Kg/org/hari 0,4 105 42
karyawan
2 Konstruksi Kg/hari 6,8 - 6,8
3 Limbah B3 Kg/hari 0,5 0,5
Jumlah 49,3
Sumber : Data Primer Kontraktor Pelaksana, 2018

Sumber dan jenis limbah yang dihasilkan dapat dilihat pada diagram
alir berikut:

Tahap Konstruksi

Limbah Domestik
Limbah B3 Udara/Asap
- Limbah kabel logam, - Debu pekerjaan
- Limbah cat dan konstruksi
varnish. - Asap Kendaraan

26
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Cair
- Limbah kamar mandi / WC / toilet.
- Sisa cucian bahan makanan
- Sisa cucian peralatan Proyek

Padat
- Besi bekas las
- Kaleng
- Botol plastik
- Sisa makanan & bahan makanan

Gambar B.6.
Diagram Alir Sumber dan Jenis Limbah Yang Dihasilkan

Secara rinci jenis limbah yang dihasilkan adalah sebagai berikut :


Tabel B.18. Jenis Limbah Yang Dihasilkan

Uraian Limbah & Kode Kategori


No. Sumber
Limbah Bahaya
Padat Domestik
Kaleng, botol plastik,
1 Karyawan
kertas, tisu
2 Kantor Kertas
Sisa bahan makanan,
5 Dapur
plastik, kertas, tisu
Udara/Asap
1 Ruang Genset Asap genset
Emisi gas buang
2 Parkiran
kendaraan
Cair Domestik
Limbah kamar
1 Toilet
mandi/WC/toilet
Air sisa cucian bahan
makanan, cucian
2 Dapur
peralatan dapur, cucian
peralatan makan.
Limbah B3*
Tahap Konstruksi
Kegiatan pengecatan Limbah cat dan varnish
1. 1 (akut)
dan varnish (A 325-1)
Pemasangan instalasi Limbah kabel logam
2. 2 (kronis)
listrik (B 328-5)
* Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah B3

27
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

S
sumber : Data Primer Kontraktor Pelaksana, 2018

2) Tahap Operasional
Dalam Tahap OPerasional, ada 3 jenis Limbah yang dihasilkan. Yaitu:
Limbah cair Sisa Minyak, Limbah Sampah, dan Limbah air Domestik.
Limbah cair dari ceceran BBM dan sisa-sisa pelumas (oli) harus
mendapatkan pengelolaan yang baik. Disamping membahayakan
pelanggan juga rawan terhadap resiko kebakaran. Oleh karena itu setiap
karyawan SPBU harus cepat dan tanggap apabila ada ceceran limbah
tersebut. Penanganan awal dengan pemberian pasir agar meredam efek
yang membahayakan limbah tersebut.
Limbah Sampah yang berasal dari Sisa makanan, kertas
pembungkus, kardus pembungkus, plastik pembungkus sisa-sisa
pemeliharaan tanaman(daun, ranting dll) . Rata-rata produksi timbulan
sampah manusia adalah 0,4 kg/orang/hari (Enri Damanhuri-Tri Padmi :
Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB, 2010), sementara untuk
Pengunjung SPBU ( Pembeli ) sejumlah rata rata 0.04 kg/orang/hari,
sehingga prakiraan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari
kegiatan operasional SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten
Sukoharjo disajikan pada tabel berikut :

Tabel B.19. Prakiraan Jumlah Timbulan Sampah Tahap Operasional


No Klasifikasi Penghuni Jumlah Jumlah Timbulan
Orang Sampah (kg)
1 Pimpinan dan Karyawan 27 98x0,4=10,8

28
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

2 Pengunjung / Pembeli 200 200x0,04=8


Total 227 18,8
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018

Tabel B.20. Prakiraan Jumlah Timbulan Limbah B3 Tahap Operasional


Prakiraan Jumlah
No Jenis Limbah B3 Kode Katagori
Timbulan
Limbah Bahaya
Limbah B3
1 Bekas Lampu TL dan B107d 2 ± 0,15 kg/bulan
Printed Circuit Board
2 Minyak Bekas A 306-1 1 ± 1,25 liter/bulan
3 Residu bekas B 303-1 2 ± 0,25 ltr/bulan
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018
Sumber dan jenis limbah yang dihasilkan dapat dilihat pada diagram alir
berikut:

Tahap Operasional

Limbah Domestik Limbah B3 : Udara/Asap


- Bekas lampu TL, - Asap Kendaraan
- Baterai bekas,
- Toner bekas,
- Kemasan bekas tinta.

Cair
- Limbah kamar mandi / WC / toilet.

Padat
- Kaleng - Kertas
- Botol plastik
- Sisa bahan makanan
- Tisu

Gambar B.7
Diagram Alir Sumber dan Jenis Limbah Yang Dihasilkan

Secara rinci sumber dan jenis limbah yang di hasilkan adalah sebagai
berikut :

Tabel B.21. Sumber dan Jenis Limbah Yang Dihasilkan

29
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Uraian Limbah & Kode Kategori


No. Sumber
Limbah Bahaya
Padat Domestik
Kaleng, botol plastik,
1 Karyawan
kertas, tisu
2 Kantor Kertas
Sisa bahan makanan,
5 Dapur
plastik, kertas, tisu
Udara/Asap
1 Ruang Genset Asap genset
Emisi gas buang
2 Parkiran
kendaraan
Cair Domestik
Limbah kamar
1 Toilet
mandi/WC/toilet
Air sisa cucian bahan
makanan, cucian
2 Dapur
peralatan dapur, cucian
peralatan makan.
Limbah B3*
Tahap Operasional
Bekas lampu TL dan PCB
1. Kegiatan kantor 2 (kronis)
(B 107-d)
Penerimaaan/ Lumpur minyak
2. 1 (akut)
Penimbunan BBM (A306-1)
Kegiatan Penyaluran
(Penjualan) ke Absorben Minyakit
3. 2 (kronis)
Konsumen (B 306-2)

* Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Limbah B3

30
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Sumber : Pengelola SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo, 2018

i. Pencegahan Kebakaran
Tindakan yang paling utama untuk kegiatan SPBU dalam mengatasi
bahaya kebakaran adalah “TINDAKAN PREVENTIF”. Pencegahan
kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang
menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil
langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi
kenyataan. Pencegahan kebakaran membutuhkan suatu program
pendidikan dan pengawasan beserta pengawasan karyawan, suatu
rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan
kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan yang
baik dari peralatan pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik
segi siap-pakainya maupun dari segi mudah dicapainya. SPBU
KARANGTENGAH, WERU dilengkapi fasilitas pendukung kegiatan bisnis
maka ketiga kelas kebakaran dimungkinkan terjadi. Karena bahan-bahan
yang digunakan memenuhi ketiga unsure tersebut. Gambaran jenis
kebakaran adalah sebagai berikut ;
a. Kebakaran Kelas A

Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas,


kayu, plastik, karet. Busa dan lain-lainnya. Maka media pemadaman
kebakaran yang digunakan berupa air, pasir, karung goni yang dibasahi,
dan Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia
kering (DCP).
b. Kebakaran Kelas B

31
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah terbakar


berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus dan lain-
lainnya. Maka media pemadaman kebakaran yang digunakan untuk
kelas ini berupa pasir dan Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun
api tepung kimia kering (DCP). Dilarang memakai air untuk jenis ini
karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan diatas
sehingga apabila menggunakan air maka kebakaran akan melebar
kemana-mana.
c. Kebakaran Kelas C

Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran


untuk kelas ini berupa Alat Pemadam kebakaran (APAR) atau racun api
tepung kimia kering (DCP). Matikan dulu sumber listrik agar aman
dalam memadamkan kebakaran.

Beberapa Bahan dan Alat Pencegahan Kebakaran dan Langkah-langkah


pencegahan:

a. Penyediaan APAR / Fire Extinguishers / racun Api

Peralatan ini amerupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna


karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran kelas A,B dan C. peralatan
ini mempunyai berbagai ukuran berat nya, sehingga dapat ditempatkan
sesuai dengan bersar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul
dari daerah tersebut, tempat penimbunan bahan bakar dengan tabung
racun api dengan ukuran 5 - 68kg. bahan yang ada dalam tabung
pemadam api tersebut ada yang terbuat dari kimia kering, foam / busa
CO2.
b. Langkah-langkah Pencegahan Kebakaran

Setelah mengetahui pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan


perlengkapan pemadaman suatu kebakaran maka pemrakarsa SPBU
harus bisa mengelola kesemuanya itu menjadi suatu sistem
manajemen / pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran. Langkah-
langkah untuk pencegahannya adalah :

32
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

o Pemasangan tulisan : DILARANG MEROKOK, MATIKAN HP SAAT


MENGISI BBM, MATIKAN MESIN SAAT PENGISIAN BBM.
o Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada
SPBU dan bangunan pendukung : bensin, bio solar, pertamax,
karpet, kertas dan lain-lain.
o Sumber Panas seperti listrik, listrik statis, nyala api rokok dan lain-
lain.
o Penilaian Resiko : resiko tinggi karena merupakan bangunan
beresiko tinggi dan banyak orang.
o Monitoring : inspeksi tangki timbun, inspeksi listrik, inspeksi
bangunan, inspeksi peralatan pemadam kebakaran, training, Fire
Drill / latihan pemadaman kebakaran dan lain-lain.

1) Aktivitas Parkir dan Gambaran Lalu lintas di Jl. Weru (depan tapak
kegiatan)
1. Kapasitas Jalan
Jalan Weru-cawas panjang 10 km lebar 7 m terbagi manggunakan
manajemen 2/2UD tidak dipisahkan media jalan, tidak ada trotoar di
kanan kiri.

Tabel B.22 Tabel Kapasitas Jalan Weru-Cawas


Lebar Faktor Koreksi
Jalan Co Kapasitas
FCW FSP FSF FCS
(m)
7 2900 1.0 1.0 0,97 0,94 2.644
Co =Kapasitas Dasar, FCW = Faktor koreksi lebar jalan,
FSP = Faktor koreksi arah lalu lintas,
FSF = Faktor koreksi Hambatan samping,
FCS = Faktor koreksi ukuran Kota

2. Volume Lalu Lintas Jalan Weru-Cawas Karangtengah

33
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Volume arus lalu lintas yang melintas di depan lokasi SPBU


KARANGTENGAH, WERU diperoleh dengan melakukan survei
perhitungan terhadap kendaraan yang melintas di jalan tersebut.

Tabel B.23 Hasil Survey Volume Kendaraan Jl. Weru-Cawas Karang-


tengah (Kendaraan/jam)
Waktu Arah Spd Motor Mobil Truck/bis UM Jumlah
Pkl 06.30 - Timur 182 35 24 78 319
07.30 Barat 124 41 16 54 235
Pkl 11.00 - Timur 80 55 35 11 181
12.00 Barat 91 34 22 25 172
Pkl 16.30 - Timur 135 44 21 62 262
17.30 Barat 195 32 26 84 337
Keterangan : MC = sepeda motor, LV = Mobil pribadi, taksi dll. HV = Truck, Bis dll
(Hasil survey kamis 25 Jan 2017)

Tabel B.24 Volume Lalulintas Terklasifikasi di Jl. Weru-Cawas Karang-tengah hasil perhitungan
survey (smp/jam)
Waktu Arah Motor Mobil Truck/bis Jumlah C DS
Pkl 06.30 - Timur 182 35 24 241 2,644 0.09
07.30 Barat 124 41 16 181 2,644 0.07
Jumlah 306 76 40 422 2,644 0.16
Pkl 11.00 - Timur 80 55 35 170 2,644 0.06
12.00 Barat 91 34 22 147 2,644 0.06
Jumlah 171 89 57 317 2,644 0.12
Pkl 16.00 - Timur 135 44 21 200 2,644 0.08
17.00 Barat 195 32 26 253 2,644 0.10
Jumlah 330 76 47 453 2,644 0.18

Dari hasil analisis diatas diketahui angka Derajat Kejenuhan (V/C ratio)
ruas Jl. Weru-Cawas Karang-tengah pada kisaran 0.0 – 0.20 adalah
yaitu pada tingkat pelayanan A (zona arus bebas) dimana pengemudi
bisa berkecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah.

3. Bangkitan Lalulintas Maksimum SPBU


a. Bangkitan Transportasi dari Sepeda Motor
Jumlah nozzle premium yang melayani pembelian premium sepeda
motor 2 buah, jarak dengan Jl. Weru-Cawas Karangtengah 14 m maka

34
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

apabila terdapat antrian 32 sepeda motor (posisi parallel masing-


masing nozzle 8 sepeda motor).
Dengan asumsi pelayanan sepeda motor rata-rata 3 menit (kecepatan
nozlle rata2 20 liter/menit) maka perjam melayani 40 sepeda motor
atau setara 10 smp/jam.
b. Bangkitan Transportasi dari Mobil
Jumlah nozzle premium yang melayani pembelian premium mobil 2
buah, rata-rata pelayanan mobil rata-rata 5 menit maka perjam
melayani 24 mobil setara 40 smp/jam
c. Bangkitan Transportasi Kendaraan Berat
Jumlah nozzle solar yang melayani pembelian minyak solar 1 buah,
rata-rata pelayanan mobil rata-rata 10 menit maka perjam melayani 6
kendaraan berat setara 8 smp/jam
d. Bangkitan Transportasi Mobil
Jumlah nozzle pertamax yang melayani pembelian pertamax 1 buah,
rata-rata pelayanan mobil rata-rata 20 menit (jarang terjadi
penggunaan) maka perjam melayani 6 kendaraan berat setara 3
smp/jam
e. Total Jumlah Bangkitan Kendaraan Bermotor
Jumlah bangkitan kendaraan bermotor yang diakibatkan operasional
SPBU Jl. Weru-Cawas Karangtengah adalah 10 spm/jam + 40 smp/jam
+ 8 smp/jam + 3 smp/jam = 61 smp/jam
f. Dampak Terhadap Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Jalan
Parangtritis
Akibat operasional SPBU Jl. Weru-Cawas Karang-tengah pada kondisi
maksimum maka akan mengakibatkan perubahan kapasitas dan
derajat kejenuhan seperti tabel B.23

Tabel B.25 Perubahan Derajat Kejenuhan Jl Weru- Cawas


Situasi SPBU Kapsitas Asumsi Kapasitas Perubahan
Nama Jalan Belum Maksimum SPBU Maksimum derajat
Co V kend Ds Co V kend Ds Kejenuhan
Jl. Weru-Cawas 2,644 317 0.12 2,644 453 0.18 0.02
Karangtengah

35
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

4. Penanganan Dampak Lalu lintas


Mengingat Jl. Weru-Cawas Karangtengah mempunyai lebar yang tidak
terlalu besar (lebar efektif 5 m) maka dampak yang timbul adalah
adanya gangguan kelancaran lalulintas, rawan kecelakaan lalulintas
dan rawan keselamatan para pejalan kaki. Beberapa hal yang harus
dilakukan untuk menangani dampak yang ditimbulkan adalah :
a. Untuk menjamin kemudahan manuver kendaraan yang keluar dan
masuk SPBU maka perlu adanya operasional geometrik yang baik
pada akses keluar maupun masuk, sehingga dapat mengurangi ketidak
nyamanan pelaku lalu lintas yang lain akibat adanya tundaan saat
manuver.
b. Dalam rangka mengurangi angka kecelakaan akibat adanya konflik lalu
lintas antara kendaraan keluar masuk SPBU maka petugas operator
membantu pengaturan keluar masuk kendaraan dari dan ke area parkir.
c. Untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perlu dipasang rambu-
rambu larangan dan petunjuk di sekitar lokasi SPBU.
d. Untuk meningkatkan sirkulasi di area parkir, perlu pengecatan marka
dan pemasangan rambu pengarah.

3. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


1. Kesesuaian Lokasi Kegiatan Dengan Tata Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 9 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo 2010-
2030, lokasi rencana kegiatan pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo yang berlokasi Jl. Weru-Cawas desa Karangtengah
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo adalah termasuk dalam kawasan
pemukiman. Sehingga apabila dipergunakan untuk kegiatan SPBU, sudah
sesuai dengan tata ruang.
Penegasan bahwa lokasi rencana kegiatan pembangunan SPBU
KARANGTENGAH, WERU Kabupaten Sukoharjo telah sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo 2010-2030 adalah

36
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

dengan Surat keputusan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah


Kabupaten Sukoharjo nomor 650.107.6/2017/BKPRD serta Keputusan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan satu pintu Kabupapten
Sukoharjo nomor: 503.654.1/132/P4T/XII/2017 tentang Persutujuan
Peningkatan penggunaan Pemanfaatan tanah kepada PT Putra Kurma Trans
untuk kegiatan SPBU di desa/Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo

2. Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak


Secara umum kegiatan pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kabupaten Sukoharjo yang akan dilakukan meliputi tiga tahapan yang
terdiri dari tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasional.
Tahapan-tahapan kegiatan tersebut antara lain :

a)Tahap Pra Konstruksi


Tahap ini terdiri dari :
1) Sosialisasi Kepada Masyarakat Sekitar Tapak Proyek
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar proyek yang
bersinggungan langsung dengan tapak proyek yaitu warga Desa
Karangtengah Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.
2) Pengurusan Izin
Pengurusan izin telah dan akan dilakukan oleh pemrakarsa yaitu
PT. Putra Kurnia Trans sebagai Pengelola SPBU KARANGTENGAH,
WERU Kabupaten Sukoharjo kepada instansi-instansi terkait di
Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo, seperti Kantor
Pertanahan Kabupaten untuk Sertifikat Kepemilikan Tanah, Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) untuk DPL, Dinas Tata kota untuk IMB,
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
Kantor Departemen Perdagangan untuk TDP, , dan dinas terkait
lainnya.

Untuk tahap pra-konstruksi, beberapa kegiatan sudah terlaksana


yaitu; kegiatan Pengurusan Sertifikat Kepemilikan dan sosialisasi
kepada masyarakat sekitar tapak proyek. Sedangkan kegiatan
pengurusan perizinan masih dalam proses.

b) Tahap Konstruksi
Kegiatan pembangunan konstruksi secara garis besar meliputi :

37
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

1) Pekerjaan persiapan, terdiri dari :


 Mobilisasi peralatan dan material,
 Mobilisasi tenaga kerja konstruksi,
 Pembersihan lahan,
 Pembangunan basecamp.
2) Pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terdiri dari :
 Aktifitas domestik tenaga kerja konstruksi,
 Pekerjaan pondasi dan struktur bangunan,
 Pekerjaan Menanan Tangki pendam,
 Pekerjaan penataan lingkungan SPBU KARANGTENGAH, WERU
Kab. Sukoharjo.
3) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal, terdiri dari :
 Pekerjaan sistem perpipaan untuk suplai air bersih bagi setiap
kamar mandi dan dapur,
 Pekerjaan system perpipaan untuk suplai Bahan Bakar ke setiap
dispenser
 Pekerjaan untuk sistem aliran air limbah yang bersumber dari
kamar mandi, toilet, dapur,
 Pekerjaan instalansi listrik yang bersumber dari PLN dengan
daya sebesar 1.250 kVA,
 Pekerjaan instalasi penangkal petir.
 Pekerjaan pengelasan pembuatan kanopi
4) Pekerjaan penghijauan/Landscaping, yaitu kegiatan untuk
pembuatan taman. Penghijauan dilakukan dengan penanaman
tanaman pelindung dan tanaman hias untuk mengurangi tingkat
pencemaran udara dan kebisingan.
5) Pekerjaan akhir konstruksi, terdiri dari :
 Pembongkaran basecamp,
 Demobilisasi peralatan,
 Pembersihan lokasi kegiatan.

c) Tahap Operasional
Kegiatan operasional SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten
Sukoharjo terdiri dari :
1) Aktifitas domestik SPBU KARANGTENGAH, WERU Kabupaten
Sukoharjo,

38
DOKUMEN UKL - UPL
Pembangunan SPBU KARANGTENGAH, WERU Kab. Sukoharjo

Aktifitas ini berupa kegiatan pekerjaan harian bagi karyawan


operator, cleaning service dan staf serta pimpinan

2) Penerimaan BBM dan Penimbunan BBM.


Tahap pertama adalah kegiatan penerimaan BBM dilakukan dari
mobil tangki pengangkut BBM ke dalam Tangki Timbun, pada proses
pengisian ini yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah
pemeriksaan secara visual produk pada tangki timbun seperti suhu,
volume, dan density.
Tahap kedua kegiatan pengisian BBM dari mobil tangki ke dalam
tangki timbun dengan menggunakan selang bongkar dari mobil
tangki dialirkan kedalam tangki timbun, untuk menjaga dampak
lingkungan pada pengisian proses layanan penjualan kepada
konsumen bisa dihentikan.
Pada proses penimbunan BBM dilakukan pemeriksaan secara visual
terhadap produk di dalam tangki timbun meliputi suhu, air bebas,
density dan tinggi minyak. Kegiatan lain pada tahap ini adalah setiap
5 tahun dilakukan Tank Cleaning yang menghasilkan sekitar 0.005%
kapasitas tangki
3) Kegiatan Penyaluran (Penjualan) ke Konsumen
Sebelum penyaluran BBM yang ditimbun dalam Tangki Timbun
dilakukan pemeriksaan secara berkala baik dari kualitas maupun
kuantitasnya, pemeriksaan volume BBM dilakukan dengan men tera
BBM dengan bejana ukur 20 liter yang telah di sahkan oleh balai
Metrologi secara berkala. Untuk pemeriksaan kualitas BBM
dilakukan pemeriksaan dengan membandingkan density dari
pertamina dan density BBM dari tangki timbun. Setelah proses
pemeriksaan kualitas dan kuantitas dilakukan pengambilan sampel
yaitu dengan cara mengambil sampel lewat ujung nozzle dan
dimasukkan ke dalam botol gelap. Jika kedua prosedur tersebut
sudah terpenuhi maka BBM bisa disalurkan kepada konsumen
menggunakan dispenser.

39

Anda mungkin juga menyukai