Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK LIMBAH RAYON

Limbah yang berasal dari proses produksi Rayon Viscose ada 3 macam
yang meliputi :

1. Limbah gas
Limbah gas ini berasal dari proses produksi yaitu dari sisa pembakaran batu bara di
boiler, dari Departemen Spinning dan dari Departemen Spinbath. Macam-macam gas buangan ini
meliputi flue gas, lean gas dan rich gas. Limbah gas yang di hasilkan berupa gas dari persenyawaan
sulfur ( CS2,H2S, dan CO2).

2. Limbah cair
Limbah ini berasal Departemen Spinbath, Departemen Spinning, Departemen Viscose, Departemen
CS2. Biasanya limbah cair ini berupa larutan suspensi atau padatan terlarutseperti sisa H2SO4,
Na2SO4 dan ZnSO4.

3. Limbah padat
Limbah ini berupa sludge atau lumpur yang merupakan hasil pengolahan limbah cair.
Sludge ini merupakan hasil pengendapan dari tickener dan pengepresan di belt press.

Masing masing buangan limbah mempunyai Karakteristik.

A. LIMBAH GAS
1. Sifat & Karakteristik Gas persenyawaan Sulfur ( SOx).
a. Sifat-sifat fisika sulfur dioksida ditunjukkan pada tabel berikut ini

b. Gas Yang tidak berwarna


c. Mudah terlarut dalam air
d. Bau yang Tajam
e. Tidak mudah terbakar di udara
f. Di udara dapat membentuk Hujan asam H2SO4
g. Bersifat Korosif
h. Beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan phasa gasnya
i. SOx dapat menimbulkan gangguan pernapasan :
 kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya,
 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata,
 3-5 ppm menimbulkan bau.
j. Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya)
manakala kensentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.
k. penyebaran gas SOx, ke lingkungan tergnatung dari keadaan meteorologi dan geografi
setempat.
l. Kelembaban udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat
maupun asam sulfit yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai
hujan asam

2. Sifat & Karakteristik Gas H2S


a. Tidak berwarna
b. Beracun
c. Mudah terbakar
d. Berbau menyengat seperti Telur Busuk
e. Lebih Berat Dari udara sehingga cendrung berkumpul dan diam pada daerah yang rendah
f. Sangat korosif. Menyebabkan karat pada logam tertentu
g.  Berat molekul : 34.08
 Auto ignition : 2600 C
 Boiling Point : - 60.2 C
h. Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S
= 1.189 dan berat jenis udara = 1 ( 150 C , 1 atm )
i. H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 0C;
186 ml/100 ml air pada 40 0C ).

MENGATASI BAU LIMBAH GAS

Pengolah limbah gas secara teknis dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi
pencemaran udara.

Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat
dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara hasil
pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber)

Wet scrubber adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan variasi alat yang
menggunakan liquid untuk membuang polutan. Scrubber biasanya dipasang pada bagian lanjutan dari
instalasi yang outlet-nya mengeluarkan emisi, dikarenakan instalasinya bertujuan untuk mengendalikan
emisi yang keluar dari instalasi tersebut.Prinsip scrubbersadalah mengurangi partikulat/ gas dengan
menyerapnya menjadi cairan yang keluar dengan cepat karena sentuhan
Kelebihan Wet Scrubber (Cooper & Alley, 1986)

® Menyediakan absorpsi gas dan pengumpulan debu pada satu unit.

® Dapat mengendalikan kabut. Dapat mendinginkan gas panas.

® Efisiensi pengumpulan dapat difariasikan.

® Korosi gas dan debu dapat divariasikan.

® Dapat menangani debu yang dapat terbakar dan meledak dengan resiko yang kecil.

Kekurangan Wet Scrubber (Cooper & Alley, 1986)

® Berpotensi tinggi terhadap korosi.

® Cairan keluar dapat menyebabkan masalah pencemaran air.

® Partikel terkumpul dapat terkontaminasi dan dapat tidak bisa digunakan kembali

Cara Kerja Wet Scrubber

Pada Wet scrubber, arus gas kotor dibawa menuju kontak dengan liquid pencuci dengan cara
menyemprotkan, mengalirkannya atau dengan metode kontak lainnya. Desain dari alat kontrol polusi
udara (termasuk Wet scrubber) tergantung pada kondisi proses industri dan sifat alami polutan udara
yang bersangkutan. Wet scrubber membuang partikel dengan cara menangkapnya dalam tetesan atau
butiranliquid. Adapun butiran liquid yang masih terdapat dalam arus gas pasca pencucian selanjutnya
harus dipisahkan dari gas bersih dengan alat lain yang disebut mist eliminator atau entrainment
separator.Kemampuan Wet scrubber terbatas yaitu menyisihkan partikel kurang dari 0.3 mikron.

Prinsip operasi dari Wet scrubber adalah :

1. Menggunakan gaya inersia partikulat dan droplet untuk mentransfer partikulat dari aliran gas
ke liquid;

2. Di dalam scrubber, partikulat dalam aliran udara dipaksa untuk berkontak dengan liquid droplet,
liquidpacking material, liquid jet dari pelat.

Mekanisme Pengumpulan:

1. Inertial impaction and interception

2. Kemampuan partikulat Wet Scrubber untuk menyisihkan partikulat tergantung dari:

® Ukuran partikel;

® Kecepatan partikel;

® Kecepatan droplet.
Cara menghilangkan bau yang lain pada limbah gas industry rayon adalah menggunakan metode
WSA PLANT (WET GAS SULFURIC ACID PROCESS)
Proses WSA merupakan salah satu kunci proses desulfurisasi di pasaran saat ini. Sejak perusahaan
Danish Catalyst mematenkan teknologi ini pada akhir 1980. Proses ini telah dikenal sebagai proses
yang efisien dalam recovery sulfur dari bermacam macam pemrosesan gas dan menghasilkan
katalis asam sulfat yang komersil. Proses ini juga dapat menghasilkan banyak steam tekanan tinggi.
Proses WSA diterapkan banyak industri dimana penghilangan sulfur dibutuhkan.
B. LIMBAH CAIR
1. Sifat & Karakteristik sisa H2SO4
a. Bersifat asam
b. Dapat menimbulkan korosif pada konsentrasi tinggi
c. Dapat menimbulkan iritasi
d.

Anda mungkin juga menyukai