Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia yang diberikan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Teknologi Buangan Industri yang
diberikan oleh Ibu Dosen Panca Nugrahini F, S.T., M.T. mengenai Minimisasi Limbah. Kami
sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun agar makalah ini
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3 Manfaat
BAB II.PEMBAHASAN
3.1Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Permasalahan lingkungan merupakan isu yang tidak bisa di hindarkan. Salah satu penyebab
masalah lingkungan hidup adalah limbah, tetapi timbulnya limbah tersebut tidak dapat
dihindarkan, karena limbah adalah salah satu hasil dari kegiatan. Dalam kehidupan kita sehari-
hari, sebagai contoh sederhana kemasan makanan yang kita beli, dulu sebelum tahun 1980-an
makanan tersebut dibungkus dengan daun pisang, setelah tahun 1980-an mulai digunakan
Peningkatan limbah berbanding lurus dengan konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan
peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu, masalah limbah tidak habis-habisnya dipersoalkan
dan dicari solusi penanganannya. Masalah lingkungan itu timbul akibat pembuangan limbah
yang sembarangan yang akan mengganggu kesehatan, merusak lingkungan hidup serta
kenyamanan hidup.
Pada masa sekarang sudah banyak gerakan terkait mengurangi produksi limbah. Salah satunya
adalah dengan metode minimisasi limbah yaitu merupakan metode pengurangan limbah
dengan cara pemanfaatan kembali sehingga jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri
maupun rumah tangga dapat dapat diminimalkan bahkan sampai tidak menghasilkan limbah
lagi.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memaparkan bagaimana cara meminimisasi libah
tersebut, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya menangani limbah tersebut
dengan tepat.
1.3 Manfaat
PEMBAHASAN
Menurut Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), definisi limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Definisi secara umum, limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah
tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat
beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Semakin meningkat kegiatan manusia, semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Oleh karena itu
perlu peraturan yang mengikat secara hukum terkait dengan limbah dan pengelolaannya. UU No 32
Tahun 2009 sudah memuat aturan segala sesuatu yang terkait limbah tersebut. Aturan itu menyangkut
apa yang diperbolehkan, dilarang dan sanksi hukumnya. UU no 32/2009 ini merupakan penyempurnaan
dari UU sebelumnya yaitu UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UU No
4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Disamping itu,
sudah ada UU yang lebih khusus lagi yaitu UU no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Pada umumnya sesuatu yang ada di bumi ini memiliki suatu karakteristik yang berbeda.
Berukuran mikro
Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari
limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah limbah industri
berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak sesuai dengan prosedur
Dinamis
Mungkin yang dimaksud dinamis disini adalah tentang cara pencemarannya yang tidak dalam
waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar
di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini
Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik limbah
yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh dari besarnya
dampak yang ditimbulkan yaituadanya istilah “Minamata disease” atau keracunan raksa (Hg)
untuk bergerak karena kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan
Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak
pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal serupa.
Dari karakteristik limbah di atas pencemaran limbah juga didukung oleh adanya faktor-faktor
1. Volume Limbah
Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak yang akan
Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya di karenakan banyaknya
industry yang berdiri. Dengan semakin banyak frekuensi limbah tentunya pembuangan limbah
menjadi tidak terkandali dan usaha untuk mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan
Pengertian senyawa adalah zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang bergabung melalui suatu
reaksi kimia. Semua benda yang ada di sekeliling kita, seperti tanah, air, udara, minyak, besi, dan
Iain-Iain disebut zat atau materi. Semua zat terdiri atas unsur. Unsur adalah zat yang paling
sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi. Limbah ditinjau secara kimiawi, terdiri atas:
a. Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan pertanian, petemakan, rumah tangga, dan industri yang secara alami
mudah terurai oleh aktivitas mikroorganisme baik secara aerob maupun anaerob. Contoh limbah
organik adalah batang sayuran, kulit buah-buahan, bulu ayam, dan kotoran hewan.
b. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari makhluk hidup dan tidak dapat di
uraikan oleh mikroorganisme. Limbah anorganik tidak mudah hancur. contohnya botol, kaleng,
kaca, pestisida, logam,plastik, dan sebagainya. Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah
limbah hasil dari kegiatanmanusia yang mengandung bahan kimia dan zat beracun yang berbahaya
2. Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah padat
Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat
berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran,
Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah,
dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan
c. Limbah gas, Limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas dapat
dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas.
Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyak
3.Berdasarkan Sumbernya
b.Limbah industry
Limbah industri adalah limbah yang berasal dari industri. Hasil buangannya dapat berbentuk padat,
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, contohnya sisa daun-daunan, ranting,
d.Limbah minyak
Minyak merupakan bahan bakar utama pembangkit tenaga pada alat transportasi maupun industri.
e. Limbah konstruksi
Limbah konstruksi secara umum didefinisikan sebagai subtansi atau suatu objek di mana pemilik
mempunyai keinginan untuk membuang. Adapun limbah konstruksi didefinisikan sebagai material
yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau
perubahan.Material limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi, baik itu proyek
pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and domolition). Limbah yang berasal
dari perobohan atau penghancuran bangunan digolongkan dalam domolition waste, sedangkan
limbah yang berasal dari pembangunan perubahan bentuk (remodeling), perbaikan baik itu rumah
Komposisi limbah konstruksi dikategorikan dengan berbagai cara, bergantung bagaimana cara
memandang limbah tersebut. Ada tiga faktor utama untuk mengkategorikan limbah konstruksi,
yaitu:a. Kayub. Puing-puing akibat perbaikan/bongkaranc. Besi tulangan atau bajad. Kertas atau
plastike. Bata, tegel, dan genteng. Logam bukan besi, termasuk kalengg. Sampah, seperti debu,
f. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk
pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk
keperluan industri dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif dapat
disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi
pengion.
menjadi tiga, yaitu limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang, dan aktivitas rendah.
2. Umur Berdasarkan umurnya, limbah radioaktif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu limbah
3. Bentuk fisik Berdasarkan bentuk fisiknya, limbah radioaktif dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu limbah padat, cair, dan gas.Karena limbah radioaktif memancarkan radiasi, apabila tidak
diisolasi dari masyarakat dan lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai manusia
dan lingkunganRadiasi limbah radioaktif berbahaya bagi manusia karena dapat melakukan ionisasi
dan merusak sel organ tubuh manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya
fungsi organ tubuh. Di samping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami perubahan,
dalam jangka panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada kemungkinan
dapat pula bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika manusia, sehingga
Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui proses kimia dapat menghasilkan gas dengan
Bahan limbah yang mudah terbakar adalah limbah yang mengandung bahan yang menghasilkan
c. Limbah reaktif
Limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi dengan oksigen atau limbah
organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi dan dapat menyebabkan kebakaran.
d. Limbah beracun
Limbah beracun atau limbah B3 adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia
dan lingkungan. Limbah ini mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam laut.
Limbah penyebab infeksi adalah limbah yang berasal dari laboratorium yang terinfeksi penyakit,
seperti bagian tubuh manusia atau cairan tubuh manusia atau hewan yang terkena infeksi.
f. Limbah korosif
adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat membuat logam berkarat.
Limbah yang paling berbahaya adalah limbah kimia. Limbah kimia mengandung berbagai
senyawa kimia yang masih aktif maupun tidak yang tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan.
Limbah kimia dapat berwujud padat, gas mauoun cair. Limbah kimia merupakan hasil samping
yang tidak berguna dan merupakan produksi yang tidak terpakai. Bisa berupa bahan kimia
kadaluarsa. Sumber limbah ini bisa berupa industri, pertanian maupun domestik.
Sumber utama limbah adalah dari industri. Berikut beberapa limbah industri tersebut:
Pencemaran Sungai :
3. Cemaran Hg (tambang emas rakyat) gangguan kesehatan (tremor) : Pongkor & Kulon
Progo.
Pencemaran Pantai :
disebabkan oleh kegiatan industri. Secara hirarki, upaya pengelolaan limbah tersebut dapat
adalah meminimisasi limbah dengan cara reduksi pada sumbemya dan diikuti dengan
pemanfaatan limbah baik di dalam pabrik (on-site), maupun di luar pabrik (off-site) tersebut.
Reduksi limbah pada sumberya adalah upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi,
toksisitas, dan tingkat bahaya limbah yang akan menyebar di lingkungan, secara preventif
langsung pada sumber pencemar. Pemanfaatan limbah adalah upaya mengurangi volume,
konsentrasi, toksisitas, dan tingkat bahaya yang menyebar di lingkungan, dengan cara
memanfaatkannya melalui cara penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle), perolehan
kembali (recovery). Setelah upaya minimisasi limbah dilakukan dengan maksimal, kemudian
limbah yang terbentuk selanjutnya diolah dengan memperhatikan baku mutu limbah yang
berlaku. Setiap upaya pengolahan limbah umumnya akan menghasilkan sisa akhir, misalnya
lumpur (sludge). Sisa akhir proses pengolahan limbah tersebut sebelum dibuang ke
Idealnya, suatu kegiatan industri berusaha untuk mencegah pencemaran sebelum pencemaran
itu terjadi. Konsep pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
bersih (clean technology atau low and no waste technology) yanga kan melandaspi rogramp
roduksi bersih. Suatu pendekatan penting pada proses produksi bersih dalam suatu proses
adalah menggunakan upaya minimisasi limbah (Bapedal [4]). Minimisasi limbah adalah upaya
untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, clan tingkat bahaya limbah yang berasal
dari proses produksi, dengan jalan reduksi pada sumbernya dan/atau pemanfaatan limbah,
Prinsip dalam pengelolaan limbah yang harus kita pegang adalah 3R, “REDUCE, REUSE,
RECYCLE”.
limbah. Sedapat mungkin kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang akan menghasilkan
limbah. Contoh: penggunaan sapu tangan untuk menghapus keringat akan mengurangi limbah dari
kertas tissue yang kita gunakan, menggunakan botol minum permanen yang sehat akan
mengurangi limbah berupa gelas plastik atau botol plastik air mineral, pemilihan produk dengan
2. Reuse (daur pakai) adalah kegiatan penggunaan kembali limbah yang masih dapat digunakan
baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Sedapat mungkin kita menggunakan kembali
bahan-bahan yang masih memungkinkan untuk dipakai lagi. Contoh: kertas yang digunakan bolak-
balik akan mengurangi limbah kertas, gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-
3. Recycle (daur ulang) adalah mengolah limbah menjadi produk baru. Ada bahan bahan
tertentu yang dapat didaur-ulang, contoh: kertas, karton, plastik, botol, besi, minyak jelantah,
Teknik minimalisasi limbah dapat diterapkan pada proses produksi dan pada operasional pekerjaan
sehari-hari.Tujuan akhir dari usaha minimisasi limbah adalah mengurangi biaya operasi dengan
kategori yang dilakukan adalah manajemen, modifikasi proses produksi, reduksi volume dan
mengadakan usaha daur ulang on site atau off site. Dalam upaya pelaksanaan pengelolaan limbah,
yang pertama harus dilaksanakan adalah upaya pencegahan, yaitu pengurangan volume atau
bahaya limbah yang dikeluarkan ke lingkungan atau disebut juga minimisasi limbah.
Berbagai cara yang dapat digunakan untuk mereduksi limbah pada sumbernya:
1. Bahan Baku
Pengelolaan bahan
Modifikasi bahan
2. Operasi
Pelatihan pekerja
Inisiatif manajemen
3. Teknologi
Modifikasi proses
Re-desain perlengkapan
Otomatisasi peralatan
4. Produk
Substisusi produk
Reformasi produk
Reuse (daur pakai) adalah kegiatan penggunaan kembali limbah yang masih dapat digunakan baik
untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Sedapat mungkin kita menggunakan kembali bahan-
bahan yang masih memungkinkan untuk dipakai lagi. Dibawah ini adalah beberapa penggelolaan
1) Barang yang didapat dipakai berulang-ulang kali seperti kursi, meja, baju, papan tulis dan
lain-lain.
3) Kulit buah jeruk atau pisang yang biasanya hanya dibuang sebagai sampah organik dapat
dikonsumsi oleh manusia maka dapat digunakan kembali sebagai pakan ternak. Selain itu, klobot
5) Daun pisang yang biasanya tidak dapat dikonsumsi oleh manusia dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak dan pembungkus makanan (pembungkus nasi, pepes ikan, alas nasi pada piring,
6) Sabut dan tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti arang, selain
itu sabut kelapa dapat digunakan untuk bahan media pada anggrek dan sebagai penggosok
peralatan masak.
8) Kaleng bekas susu dapat digunakan sabagai alat untuk melobangi mulsa plastik.
10) Hasil pangkasan tanaman pagar dapat digunakan langsung sebagai mulsa.
11) Kertas Koran bekas dapat digunakan sebagai alat pembersih dan pembungkus perlatan kaca.
12) Pakaian yang robek dapat digunakan sebagai lap pembersih lantai.
13) Air bekas cucian beras dan air bekas ikan dapat digunakan sebagai pupuk cair yang dapat
14) Oli bekas dapat dimanfaatkan sebagai pembersih dan pengkilap lantai pada kayu ulin.
15) Styrofoam bekas peralatan penyangga TV dapat dimanfaatkan sebagai tambahan median
jaringan.
Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan upaya minimisasi limbah adalah sebagai
berikut:
3. Mencegah atau mengurangi terbentuknya limbah dan bahan pencemar pada umumnya.
6. Mendorong dikembangkan dan dilaksanakannya teknologi bersih dan produk akrab lingkungan.
Konsep minimisasi limbah sepintas terlihat sangat mudah dilaksanakan, tetapi di dalam
penerapannya relatif sukar karena adanya faktor tak langsung yang terkait seperti Peraturan
Pemerintah, SDM yang berkualitas dan dari berbagai disiplin ilmu, dan yang utama adalah
1. Definisi secara umum, limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan
dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
tingkat bahaya yang menyebar di lingkungan, dengan cara memanfaatkannya melalui cara
4. Minimisasi limbah memiliki dampak positif yang sangat besar terutama bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
PanggabeanS, .M., Minimisasi Limbah Pada Industri Pelapisan Logam,T esis, Universitas
SoemantojoR, . W., Minimisasi Limbah dan Produksi Bersih, PPSMLill, Jakarta, (1996).
1997).