OLEH :
BAHAR RUDIN
M1A1 14 011
salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika
dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam
objek yang berukuran sangat kecil, alat ini disebut mikroskop. Mikrosskop (bahasa
yunani: Micros = kecil dan Scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar, ilmu yang mempelajari
tentang benda ini disebut mikroskopi. Mikroskop pertama kali digunakan oleh Antony
ini, agar dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaan mikroskop dalam pengujian
mikrobiologis.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara
Kegunaan dilakukan praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengenal dan
A. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang sangat penting karena membantu kita untuk
mediagnosis secara akurat adanya parasit pada koi, pada mikroskop modern beberapa
jenis memberikan gambaran tiga dimensi sementara jenis lain memungkinkan anda
Mikroskop dalam bahasa yunani: micros = kecil dan scopein = melihat, adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Pramudita,
2012).
penelitian dalam bidang biologi, Karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur
B. Macam-macam Mikroskop
transparan, jika benda yang diamati terlau tebal (misalnya jaringan yang seharusnya
disayat tipis), maka jaringan tersebut tidak akan jelas terlihat (Yudiarti, et. al., 2004).
Mikroskop elekron adalah mikroskop dengan menggunakan sinar elektron dan
untuk melihat virus, bakteriofag, struktur sel bakteri, molekul protein dan lain-lain
(Asniah, 2015).
(Darkfield), mikroskop fase kontras (Contras phase) dan pendar flour (Flourescence)
(Mumi: 2014).
kontras, pada mikroskop intervensi dua berkas sinar yang dipakai, yang satu melewati
spesimen (material) yang satu tidak, yang melewati spesimen akan dideviasi seperti
perbesaran yang kuat, dengan demikian mampu menjembatani jurang pemisah antara
Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar dua
tingkat, satu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan satu lensa okuler
ditempatkan sedemikian rupa sihingga memperbesar banyangan benda untuk kedua
Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar, pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti benda nyata , sejajar dan
Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo, Kendari, pada hari
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, irisan daun
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis dan cawan
petri.
C. Prosedur Pelaksanaan
1. Menyiapkan mikroskop
c. Menyiapkan cawan petri yang berisi kaca preparat dan kaca objek.
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini di sajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
1. Lensa Okuler
2. Tabung Mikroskop
3. Revolver
4. Pengunci Tabung Kubus
5. Lensa Objektif
6. Penjepit Preparat
7. Meja Preparat
8. Kondensor
9. Pemutar Kondensor
10. Diafragma
11. Pengatur Penjepit Preparat
12. Makrometer Sekrup
13. Mikrometer Sekrup
14. Pengatur Penjepit Preparat
15. Saklar
16. Pengatur intentitas Cahaya
17. Lampu Mikroskop
Gambar Mikroskop Cahaya
Fungsi dari bagian-bagian mikroskop:
1. Lensa okuler runtuk memperbesar banyangan objek yang ditangkap oleh lensa
objektif.
4. Pengunci tabung tubus untuk mengunci tabung tubus agar tidak bergeser kiri ke
kanan.
5. Lensa objektif untuk menentukan banyangan objek serta mempebesar benda yang
diamati.
10. Diafragma untuk mengatur banyak cahaya yang masuk kedalam mikroskop.
11. Pengatur penjepit preparat untuk mengatur penjepit preparat kekiri dan kekanan.
12. Makrometer sekrup untuk mecari fokus banyangang objek secara cepat sehingga
13. Mikrometer sekrup untuk mecari fokus banyangang objek secara lambat sehingga
14. Penjepit preparat untuk menjepit preparat agar tidak bergeser kekiri dan kekanan.
15. Saklar untuk memutuskan atau mengalirkan hubungan aliran listrik ke mikroskop.
16. Pengatur intentitas cahaya untuk mengatur lampu redup atau nyala terang.
Tabel 2. Pengamatan irisan daun adam hawa (Rhoe discolor) dan bawang merah
(Allium cepa).
2. Sitoplasma
1.
3. Dinding Epidermis
Pembesaran 4X
2. Sitoplasma
2.
3. Dinding Epidermis
Pembesaran 10X
3. 2. Sitoplasma
3. Dinding Epidermis
Pembesaran 10X
B. Pembahasan
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan
penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur
benda-benda yang kecil. Setiap jenis mikroskop selalu memiliki bagian mekanik dan
bagian optik meski tisak semua sub-bagian ada. Bagian mekanik meliputi kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, revolver, meja preparat, pemutar halus dan kasar,
pengatur atau penjepit praparat dan sumber cahaya. Sedangkan bagian optik meliputi
tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang berpisah dengan pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x.
Sifat bayangan yang dihasilkan lensa obyektif adalah maya, terbalik, diperbesar.
Sedangkan lensa okuler untuk memperbesar bayangan dengan sifat maya dan tegak
yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan perbesaran berkisar 4 hingga 25 kali.
Penggunaan lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler)
Perbesaran yang dicapai suatu mikroskop cahaya adalah hasil kerja dua sistem
lensa yaitu lensa obyektif yang dekat dengan preparat dan lensa okuler yang terletak
pada ujung atas mikroskop dekat dengan mata. Sistem lensa obyektif memberikan
perbesaran lemah terlebih dahulu dan menghasilkan bayangan nyata, pada gilirannya
diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Namun, pada dasarnya baik lensa obyektif maupun lensa okuler keduanya merupakan
lensa cembung yang secara sederhana dan garis besar lensa obyektif menghasilkan
suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat maya, terbalik dan diperbesar
terhadap posisi benda mula-mula. Yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya
adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Sedangkan
pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat nyata, tegak dan
diperbesar.
Pada pengamatan irisan daun adam hawa (Rhoe discolour) dan irisan bawang
merah (Allium cepa), yang dimana menggunakan mikroskop dengan perbesan 4X dan
10X, dari pembesaran yang dilakukan, objek akan terlihat lebih jelas secara
4X bayangan objek yang dihasilkan akan terlihat keseluruhan dan lebih jelas, namun
pada pembesaran 10X objek akan terlihat lebih besar dan nampak kurang jelas,
terdapat beberapa bagian yang tidak terlihat karena pembesaran tersebut. Faktor yang
pengamat.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fungsi dari beberapa bagian dari mikroskop diantarnya, lensa okuler runtuk
untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan, lensa objektif untuk
sehingga mikroskop turun dan naik dengan cepat, mikrometer sekrup untuk
mecari fokus banyangang objek secara lambat sehingga mikroskop turun dan
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu diharapkan kepada praktikan agar
dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardisasmita, M. S., 2000. Pengelolaan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif Dalam
Karakteristik Citra Mikroskopik. Pusbantek Informatika dan Komputasi. Batan.
Safru, U., 2008. Laporan Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Islam Oki Fakultas
Teknik Sipil. Kayu Agung.
Smallman, 2000. Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material. Erlangga. Jakarta.
Twigg, D., 2008 How to Keep Koi. Interprest Publishing. Pt. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.