Anda di halaman 1dari 51

LIMBAH CAIR LAUNDRY

Data Sekunder, Data


Pemeriksaan
dan Pengelolaan Limbah
Disusun oleh : Reg A Higiene 1/ SEM IV
1. Galuh Puspita Dewi
(P07133113013)
2. Amalia Nastiti
(P07133114006)
3. Disca Pravitra C
(P07133114014)
4. Rosalinda Rachmawati R.
(P07133113033)
5. Sarita Pratiwi
(P07133114034)

DATA SEKUNDER

Proses Produksi Limbah Cair Laundry


Air limbah
Air lunak detergen

Proses
pencucian

Proses
pembilasaan 1

Air bekas

Proses
pembilasaan 2

Proses
pengeringan

Data sekunder limbah cair laundry


Parameter yang diteliti

TAHUN

Suhu

pH

2012

( OC)

29

Debit
(liter/
detik)

(mg/L)

1,6667

150

BOD

COD

TSS

(mg/L) (mg/L)

231

120

TDS

PHOSPAT

(mg/L)

(mg/L)

309

5,31

a. Baku mutu
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Parameter yang

Keterangan ( melebihi/tidak

No.

Parameter

Baku Mutu

diteliti

pH

6-9

Suhu ( OC)

BOD (mg/L)

75

150

Melebihi

COD (mg/L)

180

231

Melebihi

TSS (mg/L)

60

120

Melebihi

TDS (mg/L)

Phospat (mg/L)

melebihi)
tidak melebihi

29

309
2

5,31

Melebihi

b. Baku mutu
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep51/Menlh/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
Parameter yang

Keterangan ( melebihi/tidak

No.

Parameter

Baku Mutu

diteliti

pH

6-9

Suhu ( OC)

BOD (mg/L)

125

150

Melebihi

COD (mg/L)

300

231

Tidak melebihi

TSS (mg/L)

100

120

Melebihi

TDS (mg/L)

Phospat (mg/L)

melebihi)
Tidak melebihi

29

309
3

5,31

Melebihi

Data sekunder limbah laundry yang di ukur


debit

1,6667
liter/detik

Flow time

12 jam

Florid

0,00347
m3/hari

Hi0drolic
load

60 m3/hari

Organic
load
BOD= 0,009
kg/l/hari
COD =
0,0786
kg/l/hari

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan data pemeriksaan yang diteliti diatas sebagai data sekunder
dibandingkan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu melebihi baku mutu
pada parameter BOD, COD, TSS, dan Phospat sedangkan parameter pH tidak
melebihi baku mutu.

Jika dibanding dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :


Kep-51/Menlh/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
yaitu BOD, TSS dan Phospat sedangkan pH dan COD tidak melebihi baku mutu.

Referensi
1.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah

2.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep51/Menlh/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Industri

3.

Data dari Hasil Penelitian Pratiwi,Dkk Th 2012 Universitas


Muhammadiyah Surakarta

DATA PEMERIKSAAN
Pre test

Praktik Lapangan Mandiri


Limbah Laundry
1. Lokasi pengambilan

: Edelwiess laundry

2. Alamat

:Belakang

kampus

pusat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tepatnya


utara warung makan mang Ujang
3. Tehnik pengambilan

: Composit Sampling

4. Hari, tanggal

:Kamis, 7 April 2016

Tehnik sampling
Pengambilan air sampling limbah laundry ini menggunakan
metode composit sampling dimana composit sampling ini adalah
penggabungan waktu pengambilan sampel yang berbeda beda
dengan satu lokasi pengambilan yang sama, berikut waktu
pengambilan sampel kelompok kami :
Waktu Pengambilan Sampling
Percobaan 1 = jam 08.30 WIB
Percobaan 2 = jam 10.00 WIB
Percobaan 3 = jam 13.00 WIB

Prosedur kerja pemeriksaan sampel


Pemeriksaan suhu
1. Letakkan termometer pada air limbah laundry yang berada di
botol/ deregen tunggu sampai penunjuk angka pada termometer
berubah
2. Kemudian lihat penunjuk angka pada termometer dan catat
Pemeriksaan debit
3. Siapkan stopwacth dan gelass ukur 1 liter
4. Pada saat air limbah mengalir tampung dalam gelas ukur 1 liter
dan hitung kecepatannya menggunakan stop watch usahakan
sampai batas 1 liter pada glass ukur
5. dan catat ulangi minimal 3 kali

Alat dan Bahan


Pengambilan sampel

Alat
- botol sampel/Deregen
Bahan
- Air limbah laundry

Pemeriksaan sampel
1. Suhu
Alat
-Termometer
Bahan
- Air limbah laundry

Pemeriksaan sampel
2.Debit
. Alat
- stopwatch
- gelas ukur 1 liter
. Bahan
- air limbah laundry
3. pH
.Alat
- pH stik
.bahan
- Air limbah laundry

Alat dan Bahan


Pemeriksaan sampel
4. COD
Alat
-reactor COD
-Erlenmeyer
-Tabung blangko dan sampel
-burret
Bahan
- air limbah laundry
-Aquadest
-H2SO4 Pro COD
-K2Cr2O7 0,025 N
- kristal HgSO4
-Indikator ferroin
-FAS

Pemeriksaan sampel
5. BOD
Alat
-Botol 02
-Gelas ukur
-Erlenmeyer
-Burret
Bahan
-Air limbah laundry
- aquadest
- indikator Amilum
-Reagen oksigen
-MnSO4
-H2SO4 pekat
-Na2S2O3 0,025 N

Alat dan Bahan


Pemeriksaan sampel
6. TSS
Alat
- Kertas saring
- Petridish
- Neraca analitik
- Penjepit
- Oven
Bahan
- Air limbah laundry

Prosedur kerja pengambilan sampel


1.
2.
3.

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


Selanjutnya tunggu air limbah mengalir dari outliet mesin laundry
jgn sampai aerasi
Ambil air dengan botol/deregen pada bibir atau dinding botol

Prosedur kerja pemeriksaan sampel


Pemeriksaan pH
1.
Masukkan pH stik pada air limbah laundry
2.
Tunggu beberapa saat kemudian bandingkan warna dengan pH universal yang berada
pada wadah pH stik
Pemeriksaan COD
3.
Menyiapkan alat dan bahan siapkan 2 Tabung COD bertutup ulir, berikan label pada
masing-masing tabung. Tabung I diberi label Blanko dan Tabung II diberi label
Sampel
4.
Alat-alat dibilas dengan aquadest
5.
Pada setiap tabung ditambahkan 3 ml H2SO4 Pro COD dan 1,00 ml K2Cr2O7 0,025 N
dengan Mat Pipette
6.
Kemudian ditambahkan sepucuk sendok HgSO4 kristal pada kedua tabung digojok
hingga homogen
7.
Masukkan kedua tabung ke dalam Reactor COD, inkubasikan selama 2 jam. Jika sudah 2
jam dinginkan tabung lalu pindahkan masing-masing kedalam labu erlenmeyer 100 ml
8.
Tabung dibilas dengan aquadest sebanyak 10 ml, air bilasan dimasukkan ke labu
Erlenmeyer
9.
Tambahkan indikator ferroin 3 tetes
10. Titrasi dengan FAS 0,1 N hingga berwarna merah bata

Prosedur kerja pemeriksaan sampel


Pemeriksaan BOD
1. Menyiapkan alat dan bahan
6.
2. Mengukur volume botol O2 dengan cara
memenuhi botol O2 dengan air dan tutup
botol O2 biarkan sampai air tumpah saat
7.
ditutup. Kemudian tuang air tersebut
kedalam gelas ukur. Catat volume botol
tersebut Isi botol O2 dengan sampel sampai
penuh lewat dinding botol supaya tidak
terjadi aerasi
8.
3. Menghitung koreksi sampel yang tumpah
x ml = 200 x ( - 1 )
4. Tambahkan 2 ml Reagen Oksigen dan 2 ml
9.
MnSO4 40%. Tutup botol O2 kemudian
gojok sampai merata. Setelah digojog biarkan
beberapa saat sampai larutan mengendap.
10.
Apabila timbul endapan putih maka O2 tidak
ada dan pemeriksaan tidak dilanjutkan.
Tetapi apabila timbul endapan kuning coklat 11.
berarti ada O2 dan pemeriksaan dilanjutkan.
5.

kemudian tambahkan 2 ml H2SO4 pekat dan


gojog sampai endapan larut

Ambil larutan sebanyak 200 ml (tuangkan ke


dalam gelas ukur). Larutan dalam gelas ukur
kemudian dituang ke dalam Labu Erlenmeyer
dan ditambah x ml
Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,025 N sampai
terjadi perubahan warna menjadi kuning muda.
Tambahkan 1 ml indicator amylum sehingga
larutan berubah warna menjadi biru tua.
Lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang
Berdasarkan kadar DO segera Tentukan
jumlah sampel yang akan diambil
1/p x 700 ml = x ml
Memasukkan sampel sebanyak x ml dan
ditambahkan air pengencer ke dalam gelas ukur
sampai volume 700 ml
Membagi air campuran tersebut ke dalam 2
Botol O2 Memberi label AC1 dan AC2 pada
masing-masing botol
Menentukan DO segera pada label AC 1 seperti
pemeriksaan DO segera Mengeramkan atau
menginkubasikan botol berlabel AC2 selama 5
hari dalam suhu 20oC kedalam inkubator

Prosedur kerja pemeriksaan sampel


Pemeriksaan TSS
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Kertas saring di oven pada suhu 105oC selama 1 jam. Setelah di oven
kemudian di desikator selama 15 Menit
3. Kertas Saring kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca
analitik. Tentukan berat KS = a Gram
4. Mengambil 100 ml sampel yang telah disediakan, saring dengan
menggunakan corong kaca yang telah dilapisi dengan kertas saring
yang telah diketahui beratnya.
5. Setelah seluruh sampel dipindahkan ke dalam gelas kimia, Bilas
dengan menggunakan aquadest 5 ml
6. Pindahkan kertas saring secara hati-hati ke dalam petridish
masukkan dalam oven pada suhu 105oC selama 1 jam kemudian
desikator selama 15 menit
7. Kertas Saring kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca
analitik. Diketahui berat KS=b gram

Proses produksi limbah


Air limbah
Air lunak detergen

Proses
pencucian

Proses
pembilasaan 1

Air bekas

Proses
pembilasaan 2

Proses
pengeringan

Data pengukuran limbah laundry


Parameter yang diteliti
Suhu

pH
Percobaan 1 = 8
Percobaan 2 = 7
Percobaan 3 = 8

( OC)
Percobaan 1 = 28
7,6 Percobaan 2 = 29
Percobaan 3 = 29

Keterangan :
Waktu Pengambilan Sampling
Percobaan 1 = jam 08.30 WIB
Percobaan 2 = jam 10.00 WIB
Percobaan 3 = jam 13.00 WIB

Debit
(liter/detik)
Percobaan 1 = 0,03684
28,67 Percobaan 2 = 0,02142
Percobaan 3 = 0,00459

0,02095

Lanjutan...
Parameter yang diteliti
BOD

COD

TSS

PHOSPAT

(mg/L)

(mg/L)

(mg/L)

(mg/L)

177

800

62

Perhitungan
TSS (mg/L)
KS awal = 0,2722
KS akhir = 0,2784
Kadar TSS= 1000 x (Berat KS Akhir Berat KS Awal) x 1000 mg/L
ml sampel
= 1000 x (0,27840,2722) x 1000 mg/L = 62 mg/L
100

Perhitungan
COD (mg/L)
Kadar COD = 1000 x (ml.Titrasi Blanko - ml.Titrasi sampel) x 0,1 N x 1 x 8 =
mg/L
2
= 1000 x ( 1,5 0,5 ) x 0,1 x 1 x 8 = 400 mg/L
2
Namun karena menggunakan metode pengenceran 2x maka harus dikali 2
Jadi 400 mg/L x 2 = 800 mg/L

BOD (mg/L)

BOD AC = DOS AC- DOE AC


= 7,17 5,7
= 1,47 mg/L

BOD AP = DOS AP- DOE AP


= 6,6 6,9
= - 0,3 mg/L

BOD TOTAL =( BOD AC- BOD AP) x Pengencer


=( 1, 47 (-0,3) ) x 100
= 1,77 x 100
= 177 mg/L

Data pengukuran
Debit

0,02095
liter/detik

Flow time

8 jam

Florid

0,942 m3/jam

Hidrolic
load
181,008
m3/hari

Organic
load
BOD= 0,320
kg/l/hari
COD = 1,448
kg/l/hari

Perhitungan
Flow
time

Jam kerja pada usaha laundry Edelwiess


08.00 WIB 17.00 WIB = 8 jam

Hidrolic
loading

Debit 0,02095 liter/detik -> 181,008 m3/hari

Organik
loading

Hidrolic loading x bahan organik (COD,BOD)


Organik loading BOD =181,008 m3/hari x 177 mg/L= ... kg/l/hari
181,008 m3/hari -> 1810,08 L/hari
800 mg/L -> 0,0008 kg/L
Jadi 1810,08 L/hari x0,000177 kg/L = 0,320 kg/l/hari
Organik loading COD = 181,008 m3/hari x 800 mg/L= ... kg/l/hari
181,008 m3/hari -> 1810,08 L/hari
800 mg/L -> 0,0008 kg/L
Jadi 1810,08 L/hari x 0,0008 kg/L = 1,448 kg/l/hari

Florid

Perbandingan antara hidrolic loading dengan flow time


181,008 m3/hari ->7,542 m3/jam
=7,542 m3/jam : 8 jam
= 0,942 m3/jam

Perbandingan baku mutu


Baku mutu
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
No.

Parameter

Baku Mutu

Parameter

Keterangan

yang diteliti

( melebihi/tidak
melebihi)

pH

6-9

7,6

Suhu( OC)

28,67

BOD (mg/L)

75

177

Melebihi

COD (mg/L)

180

800

Melebihi

TSS (mg/L)

60

62

Melebihi

TDS (mg/L)

Phospat (mg/L)

Tidak Melebihi

Dokumentasi

Pengukuran debit

Pengukuran suhu percobaan 1

Dokumentasi

Pengukuran suhu percobaan 2

Pengukuran suhu percobaan 3

Dokumentasi

Pemeriksaan TSS
tahap penyaringan air dgn kertas saring

Pemeriksaan COD
Tahap pendinginan setelah inkubasi
selama 2 jam

Dokumentasi

Pemeriksaan BOD
Tahap pegamatan endapan

Pemeriksaan COD
Tahap penambahan H2SO4 Pro COD

Dokumentasi

Pemeriksaan COD
Tahap penggojokan

Pemeriksaan COD
Tahap pengukuran air sampel 10 ml

Dokumentasi

Pemeriksaan TSS
Tahap setelah penimbangan kertas saring

Pemeriksaan BOD
Tahap penggojokan

Dokumentasi

Pemeriksaan pH percobaan 1
Pemeriksaan pH percobaan 2

Dokumentasi

Pemeriksaan pH percobaan 3

Pencampuran sampel

Dokumentasi

pencampuran sampel

Hasil pencampuran sampel

Kesimpulan
Dari hasil perbandingan data pemeriksaan dengan baku mutu Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah dapat disimpulkan yaitu melebihi baku
mutu pada parameter BOD, COD dan TSS sedangkan parameter pH tidak
melebihi baku mutu.
Hasil pengukuran diperoleh flowtime 8 jam dan sisanya waktu istirahat,
florid 0,8906 m3/hari untuk Hidrolic load 181,008 m3/hari dan organik
loading untuk COD 1,448 kg/l/hari, organik loading untuk BOD 0,320
kg/l/hari,

Saran
Bagi pemilik laundry
Perlu di adakannya tempat pengolahan air limbah laundry (IPAL) agar
tidak mencemari lingkungan
Bagi peneliti
menciptakan teknologi yang baik dan sesuai dengan pengolahan limbah
laundry

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

Praktik Lapangan Mandiri


Limbah Laundry
1.

Lokasi pengambilan

2. Alamat

: Edelwiess laundry
:Belakang

kampus

pusat

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tepatnya utara warung


makan mang Ujang
3. Hari, tanggal

:Kamis,

16 Juni 20 Juni

2016
4. Teknik pengambilan sempel : Grab sampling

Proses produksi limbah cair laundry


Air limbah
Air lunak detergen

Proses
pencucian

Proses
pembilasaan 1

Air bekas

Proses
pembilasaan 2

Proses
pengeringan

Desain Pengelolaan Limbah Cair


Bak Equalisasi
Bak Sedimentasi
Bak Filtrasi

Data
Debit pada bak equalisasi
Volume bak equalisasi
30 x 30 x 50cm : 0,036 m3
Bahan filtrasi :
Pasir
Arang aktif
Koral
Pasir kuarsa
Zeolit

: 0,000278 m3/s

Perbandingan baku mutu


Baku mutu
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Baku Mutu Air Limbah

No.

Parameter

Baku Mutu

Data

Data

Keterangan

Pre

Post

( melebihi/tidak melebihi)
Pre

Post

pH

6-9

7,6

Tidak Melebihi

Suhu( OC)

28,67

BOD (mg/L)

75

177

Melebihi

COD (mg/L)

180

800

400

Melebihi

Melebihi

TSS (mg/L)

60

62

25

Melebihi

Tidak Melebihi

TDS (mg/L)

Phospat
(mg/L)

Perhitungan
Diketahui :

Diketahui :

Pembahasan
Dari hasil perbandingan diatas kita tahu bahwa dengan menggunakan metode
pengolahan equalisasi sedimentasi filtrasi dapat menurunkan kadar COD
setengah dari pemeriksaan pertama atau pre-test akan lebih baik jika diolah
dengan pengolahan sesuai dengan karakteristik limbah cair tersebut, sedangkan
kadar TSS juga mengalami penurunan menjadi 25 mg/L yang awalnya 62 mg/L
namun sayangnya phospat yang menjadi ciri dari detergen tidak diperiksa maka
kandungan busa yang dihasikan pun masih tinggi.

Kesimpulan
Air limbah yang diolah masih belum memenuhi
baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu
pada parameter COD

Saran
Lakukan pengolahan sesuai dengan karakteristik
limbah cair

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai