DATA SEKUNDER
Proses
pencucian
Proses
pembilasaan 1
Air bekas
Proses
pembilasaan 2
Proses
pengeringan
TAHUN
Suhu
pH
2012
( OC)
29
Debit
(liter/
detik)
(mg/L)
1,6667
150
BOD
COD
TSS
(mg/L) (mg/L)
231
120
TDS
PHOSPAT
(mg/L)
(mg/L)
309
5,31
a. Baku mutu
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Parameter yang
Keterangan ( melebihi/tidak
No.
Parameter
Baku Mutu
diteliti
pH
6-9
Suhu ( OC)
BOD (mg/L)
75
150
Melebihi
COD (mg/L)
180
231
Melebihi
TSS (mg/L)
60
120
Melebihi
TDS (mg/L)
Phospat (mg/L)
melebihi)
tidak melebihi
29
309
2
5,31
Melebihi
b. Baku mutu
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep51/Menlh/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
Parameter yang
Keterangan ( melebihi/tidak
No.
Parameter
Baku Mutu
diteliti
pH
6-9
Suhu ( OC)
BOD (mg/L)
125
150
Melebihi
COD (mg/L)
300
231
Tidak melebihi
TSS (mg/L)
100
120
Melebihi
TDS (mg/L)
Phospat (mg/L)
melebihi)
Tidak melebihi
29
309
3
5,31
Melebihi
1,6667
liter/detik
Flow time
12 jam
Florid
0,00347
m3/hari
Hi0drolic
load
60 m3/hari
Organic
load
BOD= 0,009
kg/l/hari
COD =
0,0786
kg/l/hari
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan data pemeriksaan yang diteliti diatas sebagai data sekunder
dibandingkan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu melebihi baku mutu
pada parameter BOD, COD, TSS, dan Phospat sedangkan parameter pH tidak
melebihi baku mutu.
Referensi
1.
2.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep51/Menlh/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Industri
3.
DATA PEMERIKSAAN
Pre test
: Edelwiess laundry
2. Alamat
:Belakang
kampus
: Composit Sampling
4. Hari, tanggal
Tehnik sampling
Pengambilan air sampling limbah laundry ini menggunakan
metode composit sampling dimana composit sampling ini adalah
penggabungan waktu pengambilan sampel yang berbeda beda
dengan satu lokasi pengambilan yang sama, berikut waktu
pengambilan sampel kelompok kami :
Waktu Pengambilan Sampling
Percobaan 1 = jam 08.30 WIB
Percobaan 2 = jam 10.00 WIB
Percobaan 3 = jam 13.00 WIB
Alat
- botol sampel/Deregen
Bahan
- Air limbah laundry
Pemeriksaan sampel
1. Suhu
Alat
-Termometer
Bahan
- Air limbah laundry
Pemeriksaan sampel
2.Debit
. Alat
- stopwatch
- gelas ukur 1 liter
. Bahan
- air limbah laundry
3. pH
.Alat
- pH stik
.bahan
- Air limbah laundry
Pemeriksaan sampel
5. BOD
Alat
-Botol 02
-Gelas ukur
-Erlenmeyer
-Burret
Bahan
-Air limbah laundry
- aquadest
- indikator Amilum
-Reagen oksigen
-MnSO4
-H2SO4 pekat
-Na2S2O3 0,025 N
Proses
pencucian
Proses
pembilasaan 1
Air bekas
Proses
pembilasaan 2
Proses
pengeringan
pH
Percobaan 1 = 8
Percobaan 2 = 7
Percobaan 3 = 8
( OC)
Percobaan 1 = 28
7,6 Percobaan 2 = 29
Percobaan 3 = 29
Keterangan :
Waktu Pengambilan Sampling
Percobaan 1 = jam 08.30 WIB
Percobaan 2 = jam 10.00 WIB
Percobaan 3 = jam 13.00 WIB
Debit
(liter/detik)
Percobaan 1 = 0,03684
28,67 Percobaan 2 = 0,02142
Percobaan 3 = 0,00459
0,02095
Lanjutan...
Parameter yang diteliti
BOD
COD
TSS
PHOSPAT
(mg/L)
(mg/L)
(mg/L)
(mg/L)
177
800
62
Perhitungan
TSS (mg/L)
KS awal = 0,2722
KS akhir = 0,2784
Kadar TSS= 1000 x (Berat KS Akhir Berat KS Awal) x 1000 mg/L
ml sampel
= 1000 x (0,27840,2722) x 1000 mg/L = 62 mg/L
100
Perhitungan
COD (mg/L)
Kadar COD = 1000 x (ml.Titrasi Blanko - ml.Titrasi sampel) x 0,1 N x 1 x 8 =
mg/L
2
= 1000 x ( 1,5 0,5 ) x 0,1 x 1 x 8 = 400 mg/L
2
Namun karena menggunakan metode pengenceran 2x maka harus dikali 2
Jadi 400 mg/L x 2 = 800 mg/L
BOD (mg/L)
Data pengukuran
Debit
0,02095
liter/detik
Flow time
8 jam
Florid
0,942 m3/jam
Hidrolic
load
181,008
m3/hari
Organic
load
BOD= 0,320
kg/l/hari
COD = 1,448
kg/l/hari
Perhitungan
Flow
time
Hidrolic
loading
Organik
loading
Florid
Parameter
Baku Mutu
Parameter
Keterangan
yang diteliti
( melebihi/tidak
melebihi)
pH
6-9
7,6
Suhu( OC)
28,67
BOD (mg/L)
75
177
Melebihi
COD (mg/L)
180
800
Melebihi
TSS (mg/L)
60
62
Melebihi
TDS (mg/L)
Phospat (mg/L)
Tidak Melebihi
Dokumentasi
Pengukuran debit
Dokumentasi
Dokumentasi
Pemeriksaan TSS
tahap penyaringan air dgn kertas saring
Pemeriksaan COD
Tahap pendinginan setelah inkubasi
selama 2 jam
Dokumentasi
Pemeriksaan BOD
Tahap pegamatan endapan
Pemeriksaan COD
Tahap penambahan H2SO4 Pro COD
Dokumentasi
Pemeriksaan COD
Tahap penggojokan
Pemeriksaan COD
Tahap pengukuran air sampel 10 ml
Dokumentasi
Pemeriksaan TSS
Tahap setelah penimbangan kertas saring
Pemeriksaan BOD
Tahap penggojokan
Dokumentasi
Pemeriksaan pH percobaan 1
Pemeriksaan pH percobaan 2
Dokumentasi
Pemeriksaan pH percobaan 3
Pencampuran sampel
Dokumentasi
pencampuran sampel
Kesimpulan
Dari hasil perbandingan data pemeriksaan dengan baku mutu Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah dapat disimpulkan yaitu melebihi baku
mutu pada parameter BOD, COD dan TSS sedangkan parameter pH tidak
melebihi baku mutu.
Hasil pengukuran diperoleh flowtime 8 jam dan sisanya waktu istirahat,
florid 0,8906 m3/hari untuk Hidrolic load 181,008 m3/hari dan organik
loading untuk COD 1,448 kg/l/hari, organik loading untuk BOD 0,320
kg/l/hari,
Saran
Bagi pemilik laundry
Perlu di adakannya tempat pengolahan air limbah laundry (IPAL) agar
tidak mencemari lingkungan
Bagi peneliti
menciptakan teknologi yang baik dan sesuai dengan pengolahan limbah
laundry
Lokasi pengambilan
2. Alamat
: Edelwiess laundry
:Belakang
kampus
pusat
:Kamis,
16 Juni 20 Juni
2016
4. Teknik pengambilan sempel : Grab sampling
Proses
pencucian
Proses
pembilasaan 1
Air bekas
Proses
pembilasaan 2
Proses
pengeringan
Data
Debit pada bak equalisasi
Volume bak equalisasi
30 x 30 x 50cm : 0,036 m3
Bahan filtrasi :
Pasir
Arang aktif
Koral
Pasir kuarsa
Zeolit
: 0,000278 m3/s
No.
Parameter
Baku Mutu
Data
Data
Keterangan
Pre
Post
( melebihi/tidak melebihi)
Pre
Post
pH
6-9
7,6
Tidak Melebihi
Suhu( OC)
28,67
BOD (mg/L)
75
177
Melebihi
COD (mg/L)
180
800
400
Melebihi
Melebihi
TSS (mg/L)
60
62
25
Melebihi
Tidak Melebihi
TDS (mg/L)
Phospat
(mg/L)
Perhitungan
Diketahui :
Diketahui :
Pembahasan
Dari hasil perbandingan diatas kita tahu bahwa dengan menggunakan metode
pengolahan equalisasi sedimentasi filtrasi dapat menurunkan kadar COD
setengah dari pemeriksaan pertama atau pre-test akan lebih baik jika diolah
dengan pengolahan sesuai dengan karakteristik limbah cair tersebut, sedangkan
kadar TSS juga mengalami penurunan menjadi 25 mg/L yang awalnya 62 mg/L
namun sayangnya phospat yang menjadi ciri dari detergen tidak diperiksa maka
kandungan busa yang dihasikan pun masih tinggi.
Kesimpulan
Air limbah yang diolah masih belum memenuhi
baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu
pada parameter COD
Saran
Lakukan pengolahan sesuai dengan karakteristik
limbah cair
TERIMA KASIH