SAMPAH PLASTIK
DESI NORMANINGSIH
GALUH PUSPITA DEWI
IRENE KRITIYANTI PUTRI
RIKA NURUL RAHMAWATI
TERESIA VANIA RISA PUTRI
ANGGA WIKAN WIDIDA
Jenis Plastik
PET
atau
PETE,
atau
polyethylene
therephthalate. Ringan, murah, dan mudah
membuatnya. Penggunaannya terutama pada
botol minuman soft drink, tempat makanan
yang tahan microwave dan lain-lain.
HDPE (high density polyethylene) Lebih kuat
dan rentan terhadap korosi, sedikit sekali resiko
penyebaran kimia bila digunakan sebagai
wadah makanan, bisa digunakan untuk wadah
shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah
didaur ulang.
PVC (polyvinyl chloride) Plastik jenis ini
memiliki karakteristik fisik yang stabil dan
Sumber-sumber Limbah
Plastik
Acrytic Pulpen, sen
kendaraan
AS sen Tempat kosmetik,
sikat gigi
Chip tali Springbed
Duragon Roda kaset,
tempat pita keset
HD ember Ember, Krat
minuman, gayung, ember
cat
HD blowing Botol sampo,
botol oli, drum plastik
HD hitam Ember hitam
HD tikar Tikar plastik
ini
akan
A. Pemanfaatan limbah
sebagai bahan kreasi
Gelas plastik merupakan tempat air minum yang terbuat
dari bahan multiguna yang banyak dipakai dalam
kehidupan seharihari. Plastik juga sudah banyak
diwujudkan dalam bentuk busana, walaupun dalam
presentasi kecil, contohnya seperti mantel, jas hujan, tas,
aksesoris dan lain lain. Hiasan dan korsase (dari plastik)
akan memperindah busana kreasi baru dari bahan gelas
plastik.
Pembuatan busana kreasi baru dari limbah gelas plastik
seharusnya bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses
pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama
terutama dalam mengecat gelas plastik sehingga
diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu
hambatan terwujudnya hal tersebut.
Penelitian
mengenai
pemanfaatan
plastik
polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat
termoset dalam pembuatan papan partikel telah
dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan
partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi
dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan
dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik
daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik
dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003)
dengan menggunakan plastik polipropilena daur
ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur
ulang,
beberapa
polimer
termoplastik
dapat
digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh
rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan
dekomposisi kayu (lebih kurang 200C).
1. Daur Ulang
Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan
suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan
bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas
rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan
barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian
dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan
komponen utama dalam manajemen sampah modern
dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle).
2. Insinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan
membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik
mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan
sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa
pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur
dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran
sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran
udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl
yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan
asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat
korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat
terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas
dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang
mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus
dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi
polusi udara.
3. Plastik Biodegradable
Sekitar separuh dari penggunaan plastik
adalah untuk kemasan. Oleh karena itu,
sangat baik jika dapat dibuat plastik yang
bio- atau fotodegradable. Hal itu telah
diupayakan
dan
telah
dipasarkan.
Kebanyakan plastik biodegradable berbahan
dasar zat tepung. Tetapi, plastik jenis ini
lebih mahal dan kelihatannya masyarakat
enggan untuk membayar lebih.
TERIMA
KASIH