Anda di halaman 1dari 25

PENGOLAHAN

SAMPAH PLASTIK
DESI NORMANINGSIH
GALUH PUSPITA DEWI
IRENE KRITIYANTI PUTRI
RIKA NURUL RAHMAWATI
TERESIA VANIA RISA PUTRI
ANGGA WIKAN WIDIDA

Pengertian Sampah Plastik


Jenis Plastik
Sumber-sumber Limbah Plastik
Dampak Adanya Limbah Plastik
Pemanfaatan Limbah Plastik
Pengolahan Limbah Plastik
Mengenal Bahaya Kemasan Plastik
dan Kresek

Pengertian Sampah Plastik


Sampah plastik adalah barang
buangan yang berupa plastik yang
dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis.

Jenis Plastik
PET
atau
PETE,
atau
polyethylene
therephthalate. Ringan, murah, dan mudah
membuatnya. Penggunaannya terutama pada
botol minuman soft drink, tempat makanan
yang tahan microwave dan lain-lain.
HDPE (high density polyethylene) Lebih kuat
dan rentan terhadap korosi, sedikit sekali resiko
penyebaran kimia bila digunakan sebagai
wadah makanan, bisa digunakan untuk wadah
shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah
didaur ulang.
PVC (polyvinyl chloride) Plastik jenis ini
memiliki karakteristik fisik yang stabil dan

LDPE (low density polyethylene) Bisa


digunakan untuk wadah makanan dan botolbotol yang lebih lembek.
PP
(polypropylene)
Plastik
jenis
ini
mempunyai sifat tahan terhadap kimia
kecuali klorin, bahan bakar dan xylene,
mempunyai sifat insulasi listrik yang baik.
Bahan ini juga tahan terhadap air mendidih
dan sterilisasi dengan uap panas. Aplikasinya
pada komponen otomotif, tempat makanan,
karpet, dll.
PS (polystyrene) Jenis ini mempunyai
kekakuan dan kestabilan dimensi yang baik.
Biasanya digunakan untuk wadah makanan
sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan
medis, dll.

Sumber-sumber Limbah
Plastik
Acrytic Pulpen, sen
kendaraan
AS sen Tempat kosmetik,
sikat gigi
Chip tali Springbed
Duragon Roda kaset,
tempat pita keset
HD ember Ember, Krat
minuman, gayung, ember
cat
HD blowing Botol sampo,
botol oli, drum plastik
HD hitam Ember hitam
HD tikar Tikar plastik

HD butek Saringan ember


PVC selang Selang
PVC botol Botol
Baygon,soklin
PVC blue band Blue band
PP kardus Kardus lembaran
PP
PP ember cat Ember cat
PP tali Strapping band

Dampak Adanya Limbah


Plastik
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan
akibat negatif yang harus ditanggung alam karena
keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata
sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui,
plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang
silam, kini telah menjadi barang yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan
ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik
digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini
berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit.
Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak
per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.

Konsumsi berlebih terhadap plastik pun mengakibatkan


jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal
dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit
terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan
membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat
terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong
plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak
yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah
adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.
Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer
polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang
mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong plastik
sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu
antara 100 hingga 500 tahun.

Keadaan plastik yang seperti


memberikan akibat antara lain:

ini

akan

Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah


tanah;
Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke
dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing;
PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan
oleh binatang maupun tanaman, yang akan
menjadi racun berantai sesuai urutan rantai
makanan;
Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang
teresap ke dalam tanah;
Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga
menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan

Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai


umur
panjang,
dan
ringan
akan
mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun;
Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan
plastik;
Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu
laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong
plastik tersebut makanan dan akhirnya mati
karena tidak dapat mencernanya;
Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di
dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi
bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya;
Pembuangan sampah plastik sembarangan di
sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan
sungai dan penyumbatan aliran sungai yang
menyebabkan banjir.

Pemanfaatan Limbah Plastik


Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak
terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantongkantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus
menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan.
Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya
mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih
diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada
dan bertambah.
Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan
melalui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan
kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah,
dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan
karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan
menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari
limbah kantong plastik.

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan


pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas
tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi
ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah
plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse)
maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan
limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah
dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda,
misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan
untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali,
terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan
untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di
kota-kota besar.

A. Pemanfaatan limbah
sebagai bahan kreasi
Gelas plastik merupakan tempat air minum yang terbuat
dari bahan multiguna yang banyak dipakai dalam
kehidupan seharihari. Plastik juga sudah banyak
diwujudkan dalam bentuk busana, walaupun dalam
presentasi kecil, contohnya seperti mantel, jas hujan, tas,
aksesoris dan lain lain. Hiasan dan korsase (dari plastik)
akan memperindah busana kreasi baru dari bahan gelas
plastik.
Pembuatan busana kreasi baru dari limbah gelas plastik
seharusnya bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses
pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama
terutama dalam mengecat gelas plastik sehingga
diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu
hambatan terwujudnya hal tersebut.

Selain pemasangan hiasan gelas plastik.pada busana,


kesulitan
yang
tampak
terdapat
pula
pada
pemeliharaan busana kreasi baru ini, selain ketelitian
dengan penyimpananya diruang yang longgar/tidak
sempit, menghindari udara lembab dan panas, serta
secara periodik dikeluarkan guna diangin-anginkan
menjadi kaharusan untuk pemeliharaan busana.
Selain itu, bahan baku limbah yang digunakan yang
pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak
dipakai lagi mengharuskan biaya pengolahannya tidak
termasuk dalam kisaran yang kecil.

B. Limbah plastik sebagai


bahan ornamen bangunan

Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar


dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan
kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang
sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui.
Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang
telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai
pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik
daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk
pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih
kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).
Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan
memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai
binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua
kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai
matriksnya.

Penelitian
mengenai
pemanfaatan
plastik
polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat
termoset dalam pembuatan papan partikel telah
dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan
partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi
dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan
dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik
daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik
dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003)
dengan menggunakan plastik polipropilena daur
ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur
ulang,
beberapa
polimer
termoplastik
dapat
digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh
rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan
dekomposisi kayu (lebih kurang 200C).

Pengolahan Limbah Plastik


Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat.
Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar.
Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang
ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh
semua kalangan masyarakat.
Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi
penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka
kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang
menumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah dengan benar dapat menjadi
sumber daya. Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melaui
eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan
penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup
eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan
menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong
plastik.

Beberapa cara pengolahan limbah


plastik secara umum, yaitu sebagai
berikut :
1. Daur Ulang
2. Incinerasi
3. Plastik Biodegradable

1. Daur Ulang
Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan
suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan
bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas
rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan
barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian
dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan
komponen utama dalam manajemen sampah modern
dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle).

2. Insinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan
membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik
mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan
sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa
pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur
dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran
sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran
udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl
yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan
asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat
korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat
terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas
dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang
mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus
dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi
polusi udara.

3. Plastik Biodegradable
Sekitar separuh dari penggunaan plastik
adalah untuk kemasan. Oleh karena itu,
sangat baik jika dapat dibuat plastik yang
bio- atau fotodegradable. Hal itu telah
diupayakan
dan
telah
dipasarkan.
Kebanyakan plastik biodegradable berbahan
dasar zat tepung. Tetapi, plastik jenis ini
lebih mahal dan kelihatannya masyarakat
enggan untuk membayar lebih.

Mengenal Bahaya Kemasan


Plastik dan Kresek
Kantung plastik kresek dan kemasan dari plastik
lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak
dipergunakan karena murah, praktis dan mudah didapat.
Tetapi sayangnya kemasan plastik dan kantung plastik
kresek ternyata tidak selalu aman, bahkan berbahaya
bagi kesehatan. Beberapa jenis kemasan plastik
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk
diantaranya kantung plastik kresek berwarna serta
kemasan plastik berbahan dasar polistiren dan polivinil
klorida (PVC). Juga berbagai kemasan dari plastik lainnya
semisal botol plastik bekas minuman dan lainnya yang
kita perlu mengenalnya.

Meskipun selama ini belum pernah ada pengaduan


atau keluhan mengenai gangguan kesehatan akibat
penggunaan kantung kresek sebagai wadah makanan,
namun kita perlu berhati-hati. Kalau mau mewadahi
makanan siap santap dengan plastik kresek sebaiknya
dilapisi dulu dengan bahan yang aman seperti daun atau
kertas.
Selain plastik kresek, kemasan plastik berbahan
polivinil klorida (PVC) dan kemasan makanan styrofoam
juga berisiko melepaskan bahan kimia yang bisa
membahayakan kesehatan. Monomer styrene yang tidak
ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan
makanan yang berminyak/berlemak atau mengandung
alkohol dalam keadaan panas. Meskipun bila residunya
kecil tidak berbahaya.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai