Anda di halaman 1dari 6

Assalamualaikum wrwb….

Mas Dani
Sehubungan adanya koreksi penggunaan steam boiler dan penggunaan bahan bakar maka
nampaknya perlu ada revisi perhitungan efisiensi alat pengendali Multicyclone.
Perubahan terkait kebutuhan steam dan bahan bakar adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Steam
Kapasitas produksi 45 ton TBS/jam
kg/ton TBSTon/jam
Sterilizer 230 10.35
Screw press 40 1.8
Pemrunian minyak 120 5.4
Pengering biji 25 1.125
Pengering inti 55 2.475
Cake Breaker Conveyor 30 1.35
Aair umpan (Turbin) 70 3.15
Tangki timbun 50 2.25
Deaerator 50 2.25
Jumlah 670 30.15

Faktor keamanan desain 20% 36.2


Make aup steam 10% 39.8
Fakor evaporasi 10% 4.0
Kebutuhan air (ton/jam) 43.8

Kapasitas ollah 45 ton TBS/jam


Kebutuhan air 43.8
Enthalphy steam pada 20 bar 668.38 kkal/kg
Enthalphy air pada 90 °C 90 kkal/kg
Kebutuhan energi

(merubah air menjadi steam) 25,320,204 kkal/jam


80
Efiensi Boiler % 31,650,255 kkal/jam
Kebutuhan Bahan bakar
Bahan bakar tersedia
Shell (cangkang) 6% 2.7 ton/jam
13
Fiber (serabut) % 5.85 ton/jam
Energi tersedia
Shell (cangkang) 11745000 kkal
Fiber (serabut) 16087500 kkal
Jumlah 27832500 kkal
Kebutuhan bahan bakar/jam

Jika fier saja (D10-D18) 9,232,704 kkal

Kebutuan shell 9,230,004 kkal


Jmlah Serabut 5,850 kg/jam
Jumlah cangkang 2,122 kg/jam
7,972 kg/jam
FE (g/kg Jumlah bahan
Variabel Emisi (kg/jam)
fuel) bakar (kg/jam)
CO2 1750 7972 13,951
CO 28 7972 223
NOx 0.035 7972 0.3
Particulate 22 7972 175
Kecepatan inlet (m/s) 6.21
Efisiensi multicyclone 98.81%
Emisi PM 2.08
Laju volumetric (Nm3/jam) 102705.2
CPM (mg/Nm3) 171
Baku mutu (mg/Nm3) 230

2) Efiensi Alat Pengendali


a. Efisiensi multicyclone
Berdasarkan sumber literatur, multicyclone memiliki Efisiensi pembersihan 80 - 95 %,
mampu mengendapkan partikel dengan diameter ukuran >10 mikron bahkan > 5
mikron (EPA-452/F-03-005). Perhitungan efisiensi multycyclone secara teoritis dapat
diestimasikan menggunakan persamaan Lapple (1950) berdasarkan teori cut diameter
melalui persamaan berikut:

Keterangan:
d50 = cut diameter yang mendapatkan efisiensi 50%, m
µ = viskositas gas umpan, Pa.s
b = lebar inlet cyclone, m
ρp = densitas partikel, kg/m3
vi = kecepatan gas inlet, m/s
N = Konstanta revolusi Lapple
Dengan mengetahui nilai d50, efisiensi pemisahan partikulat berdasarkan ukurannya
dapat dihitung menggunakan persamaan Theodore dan DePaola (1980) sebagai berikut:

Dimana η adalah efisiensi pemisahan partikulat, dan d adalah diameter partikulat (m).
Data desain multicyclone yang dimiliki oleh PT. Pratama Palm Abadi adalah sebagai
berikut:
Spesifikasi desain multicyclone:
Diameter cone : 318,5 mm
Tinggi cone : 410 mm
Tinggi tabung : 435 mm
Jumlah : 84 cyclone dalam 6 baris
Diameter inlet : W 6,520 mm, H 1,410 mm
Diameter inlet : W 6,520 mm, H 2,684 mm
Suhu operasi : 310 °C
Tekanan : 2 in w.g (1,002 atm)
Kecepatan inlet : 6,21 m/s
Kapasitas blower : 57,06 m3/s

Data-data lain diasumsikan berdasarkan hasil kajian empiris dan teoritis yang meliputi:
Viskositas gas inlet diasumsikan sebagai viskositas flue gas dengan persamaan sebagai
fungsi suhu seperti yang ditunjukkan pada persamaan berikut:

dengan C adalah Sutherland’s constant = 120 (untuk


udara)
Viskositas flue gas pada suhu ruang (25° C) adalah
Hasil perhitungan diperoleh nilai viskositas flue gas pada suhu operasi cyclone (310°C)
adalah sebagai berikut. Untuk komponen CO2, CO, dan NOx diperkirakan dari factor emisi
(FE), sedangkan untuk komponen gas N2, O2, dan H2O berdasarkan hasil kajian empiris
pembakaran biomassa yang disajikan di web https://www.pipeflowcalculations.com/.
Komponen Laju alir massa Fraksi mol Viskositas (µ0) Viskositas campuran (µi)
(kg/jam) (x10-6 Pa.s)* (x10-6 Pa.s)
N2 97570 0.7076 17.82 12.6086
O2 19093 0.1210 20.55 2.4871
H2O 6756 0.1024 9,7 0.9934
CO2 13,951 0.0680 14.94 1.0158
CO 223 0.0010 17,4 0.0178
NOx 0,032 0.0000 14,7 0.0000
Total 137.593 1.0000 17.1226
*Sumber: Carl L. Yaws (1998) Chemical Properties Handbook, Mc-Graw Hill
Maka viscositas flue gas pada kondisi operasi multicyclone sesuai desain adalah
T0 = 25°C = 298 K
Tdesain = 350 °C = 583 K

Untuk densitas partikel diestimasikan berdasarkan kajian empiris densitas partikulat


hasil pembakaran biomassa oleh Reid (2005) yaitu berkisar antara 1,7 – 2,2 kg/m 3.
Bahan bakar yang digunakan di boiler adalah limbah padat cangkang kelapa sawit yang
memiliki komposisi karbon 68% dan abu 7% (Raju dkk, 2016). Dengan demikian
partikulat yang dihasilkan dianggap sebagai partikulat ringan dengan densitas 1,7
kg/m3. Berdasarkan data-data yang ada, maka nilai d50 dapat dihitung sebagai berikut:
Pada kecepatan alir v = 6,21 m/s (data desain cyclone).
Efisiensi pemisahan cyclone dapat dihitung menggunakan persamaan Theodore dan
DaPaola setelah mengetahui distribusi ukuran partikulat. Ukuran partikulat hasil
pembakaran cangkang kelapa sawit diasumsikan berdasarkan data kajian teknis yang
dilakukan oleh Rashid dkk. (2014) sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel xx
berikut:
Tabel xx. Distribusi ukuran partikel pada pembakaran cangkang kelapa sawit beserta
efisiensi pemisahan pada multicyclone secara teoritis
Tabel berikut menyajikan perhitungan efisiensi pemisahan cyclone pada kecepatan inlet
desain yaitu 6,21 m/s.

Ukuran vi = 6,21 m/s


Distribusi*) d/d50 eff
partikulat Settled Flue gas

(d) (D) (d/d50) (S=D x η) (F=D – S)

3 2.32% 2.5975 87.09% 2.02% 0.30%


4 2.97% 3.4634 92.30% 2.75% 0.23%
5 2.65% 4.3292 94.93% 2.51% 0.13%
6 3.30% 5.1950 96.43% 3.19% 0.12%
7 1.98% 6.0609 97.35% 1.93% 0.05%
7.5 2.97% 6.4938 97.68% 2.90% 0.07%
8 1.65% 6.9267 97.96% 1.62% 0.03%
9 2.98% 7.7926 98.38% 2.93% 0.05%
10 1.98% 8.6584 98.68% 1.96% 0.03%
11 2.98% 9.5243 98.91% 2.94% 0.03%
12 2.65% 10.3901 99.08% 2.62% 0.02%
14 3.97% 12.1218 99.32% 3.94% 0.03%
16 3.97% 13.8535 99.48% 3.95% 0.02%
17 3.97% 14.7193 99.54% 3.95% 0.02%
20 4.30% 17.3168 99.67% 4.29% 0.01%
23 5.29% 19.9144 99.75% 5.28% 0.01%
26 3.64% 22.5119 99.80% 3.63% 0.01%
29 4.63% 25.1094 99.84% 4.62% 0.01%
33 4.63% 28.5728 99.88% 4.63% 0.01%
37 3.64% 32.0361 99.90% 3.64% 0.00%
40 3.98% 34.6337 99.92% 3.97% 0.00%
50 4.31% 43.2921 99.95% 4.30% 0.00%
55 3.32% 47.6213 99.96% 3.32% 0.00%
60 4.31% 51.9505 99.96% 4.31% 0.00%
70 2.99% 60.6089 99.97% 2.99% 0.00%
80 3.33% 69.2673 99.98% 3.32% 0.00%
90 3.66% 77.9257 99.98% 3.66% 0.00%
100 1.68% 86.5841 99.99% 1.67% 0.00%
110 2.34% 95.2425 99.99% 2.34% 0.00%
125 1.35% 108.2302 99.99% 1.35% 0.00%
140 1.03% 121.2178 99.99% 1.03% 0.00%
160 0.70% 138.5346 99.99% 0.70% 0.00%
180 0.05% 155.8514 100.00% 0.05% 0.00%
200 0.05% 173.1683 100.00% 0.05% 0.00%
230 0.06% 199.1435 100.00% 0.06% 0.00%
260 0.39% 225.1187 100.00% 0.39% 0.00%
Total 100% 98.81% 1.19%
*) sumber dari hasil penelitian Rashid dkk. (2014)

Nilai efisiensi cyclone pada kecepatan inlet = 1,21 m/s (hasil simulasi untuk
mendapatkan efisiensi 95%)

Ukuran vi = 1,21 m/s


partikulat Distribusi*) d/d50 effisiensi
(µm) Settled Flue gas

(d) (D) (d/d50) (S=D x η) (F=D – S)

3 2.32% 1.1466 56.80% 1.32% 1.00%


4 2.97% 1.5288 70.03% 2.08% 0.89%
5 2.65% 1.9110 78.50% 2.08% 0.57%
6 3.30% 2.2932 84.02% 2.78% 0.53%
7 1.98% 2.6754 87.74% 1.74% 0.24%
7.5 2.97% 2.8665 89.15% 2.65% 0.32%
8 1.65% 3.0576 90.34% 1.49% 0.16%
9 2.98% 3.4398 92.21% 2.74% 0.23%
10 1.98% 3.8220 93.59% 1.86% 0.13%
11 2.98% 4.2041 94.65% 2.82% 0.16%
12 2.65% 4.5863 95.46% 2.53% 0.12%
14 3.97% 5.3507 96.63% 3.83% 0.13%
16 3.97% 6.1151 97.40% 3.86% 0.10%
17 3.97% 6.4973 97.69% 3.88% 0.09%
20 4.30% 7.6439 98.32% 4.23% 0.07%
23 5.29% 8.7905 98.72% 5.22% 0.07%
26 3.64% 9.9371 99.00% 3.60% 0.04%
29 4.63% 11.0837 99.19% 4.59% 0.04%
33 4.63% 12.6124 99.38% 4.61% 0.03%
37 3.64% 14.1412 99.50% 3.62% 0.02%
40 3.98% 15.2878 99.57% 3.96% 0.02%
50 4.31% 19.1098 99.73% 4.29% 0.01%
55 3.32% 21.0207 99.77% 3.31% 0.01%
60 4.31% 22.9317 99.81% 4.30% 0.01%
70 2.99% 26.7537 99.86% 2.99% 0.00%
80 3.33% 30.5756 99.89% 3.32% 0.00%
90 3.66% 34.3976 99.92% 3.65% 0.00%
100 1.68% 38.2195 99.93% 1.67% 0.00%
110 2.34% 42.0415 99.94% 2.33% 0.00%
125 1.35% 47.7744 99.96% 1.35% 0.00%
140 1.03% 53.5073 99.97% 1.03% 0.00%
160 0.70% 61.1512 99.97% 0.70% 0.00%
180 0.05% 68.7951 99.98% 0.05% 0.00%
200 0.05% 76.4390 99.98% 0.05% 0.00%
230 0.06% 87.9049 99.99% 0.06% 0.00%
260 0.39% 99.3707 99.99% 0.39% 0.00%
Total 100%     95.00% 5.00%
*) sumber dari hasil penelitian Rashid dkk. (2014)

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan spesifikasi desain eksisting yaitu


kecepatan inlet 6,21 m/s maka efisiensi pemisahan yang dicapai oleh alat secara teoritis
adalah 98,81% dengan PM10 yang masih lolos sebanyak 1,01%. Efisiensi pemisahan akan
mencapai 95% apabila kecepatan alir flue gas turun hingga 1.21 m/s. Dengan demikian,
kecepatan kritis yang direkomendasikan untuk mendapatkan efisiensi pemisahan yang
baik adalah berkisar antara 1.5 – 7 m/s. apabila kecepatan terlalu rendah maka laju gas
tidak akan mampu melawan pressure drop pada system peralatan serta tidak akan
memberikan gaya sentrifugal yang cukup untuk memisahkan partikulat dengan
diameter yang kecil (<10 µm), namun apabila kecepatan terlalu tinggi maka efisiensi
pemisahan partikulat akan berkurang.

Kualitas flue gas output


Laju alir PM inlet = 175 kg/jam
Effisiensi cyclone = 98,81% (pada kecepatan desain = 6,21 m/s)
Laju alir PM outlet = (1-η) x laju alir PM inlet
= (1 – 98,81%) x 175 kg/jam
= 2,0825 kg/jam
Laju alir volumetric flue gas = 1.027.045 Nm3/jam
Konsentrasi PM outlet = (2,0825 x 1000000) mg/jam / 1.027.045 Nm3/jam
= 2,03 mg/Nm3
Baku mutu PM = 230 mg/Nm3 (sesuai baku mutu)

3) Sifat Emisi yang dihasilkan


Emisi dari cerobong boiler disamping partikulat juga terdapat gas SO2, NOx, serta CO2.
Sifat keasaman emisi dipengaruhi oleh sifat gas yang dihasilkan. Pada cerobong boiler
dengan gas yang dihasilkan ini cenderung bersifat asam.

Anda mungkin juga menyukai