BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
DAFTAR ISI
2.4 Lozenges
Tablet hisap (lozenges) adalah sediaan padat yang mengandung satu atau
lebih bahan aktif, umumnya dengan bahan dasar beraroma manis dan melarut
dalam mulut. Tablet hisap memiliki keuntungan-keuntungan yang dimiliki
oleh sediaan tablet pada umumnya, antara lain proses produksi mudah,
praktis dalam hasil pengemasan, penyimpanan, dan transportasi, selain itu
juga adanya jaminan ketetapan dosis, pemakaiannya mudah, relatif lebih
stabil dibanding sediaan oral cair, secara fisik lebih stabil dibanding kapsul,
serta lebih aman dibanding sediaan parenteral. Keuntungan lain dari tablet
hisap yakni dapat mengatasi kekurangan yang dimiliki sediaan tablet pada
umumnya, seperti kesukaran menelan pada anak kecil dan orang-orang
tertentu, penggunaan tablet hisap lebih praktis karena tidak perlu ditelan,
cukup dihisap dalam mulut. Kriteria mutu fisik tablet hisap berbeda dengan
tablet biasa, perbedaan tersebut diantaranya adalah kekerasan yang lebih
tinggi (>10 kg) dan melarut perlahan dalam mulut (sekitar 5-10 menit)
(Utomo, 2009).
2.5 Uraian Bahan Tambahan
Tablet hisap biasanya terbuat dari gula yang telah direduksi dan tersusun
atas bahan-bahan pendukung, contohnya bahan pengisi yang berfungsi untuk
menjamin suatu sediaan tablet hisap mempunyai ukuran atau massa yang
dibutuhkan (misalnya laktosa, sukrosa dan manitol), bahan pengikat yang
berfungsi sebagai pengikat antar bahan sehingga terbentuk massa yang
berbentuk granula atau massa kempal (misalnya gum arab dan gelatin), bahan
pelicin yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang timbul antara
permukaan tablet dengan dinding die saat pencetakan tablet (misalnya
magnesium stearat), bahan pemanis berfungsi untuk menutupi rasa pahit
akibat bahan-bahan yang dicampurkan (misalnya sukrosa, manitol dan
stevia), bahan pemberi aroma yang berfungsi menutupi aroma khas dari
bahan-bahan yang dicampurkan (misalnya adalah essence mint atau menthol)
(Lachman et al. 1994).
Preparasi Sampel
Ekstraksi
Ekstrak
Konsentrasi Optimum
Formulasi Lozenges
Evaluasi
c. Ekstraksi
Serbuk sabut kelapa dimaserasi dengan pelarut etanol 80%, saring,
ampasnya dimaserasi lagi hingga diperoleh maserat jernih, kemudian seluruh
maserat digabung menjadi satu lalu diuapkan sampai kental dengan bantuan
rotary evaporator pada suhu tidak lebih 40oC. Proses pengeringan dilanjutkan
menggunakan freeze dryer pada suhu -40oC selama lebih kurang 24 jam,
diperoleh eksral etanol kering sebanyak 15 g
d. Uji AntiBakteri
Uji sensitivitas dilakukan dengan metode difusi Kirby Bauer. Metode
memiliki beberapa langkah: Pertama batang kapas steril dicelupkan pada
seuspensi bakteri, kemudian dioleskan pada permukaan agar Muller Hinton.
Kedua, cakram yang telah dicelupkan ke infusa akar sagu dan cakram
kloramfenikol diletakkan pada agar Muller Hinton. Bahan ini kemudian
diinkubasi selama 19- 24 jam pada suhu 37C. Ketiga, zona radikal sekitar
cakram kemudian diukur (dalam mm).
e. Uji In Vivo
Tahapan penelitian in vivo yaitu mencit diadaptasi lingkungan selama 1
minggu. Mencit dipuasakan selama 60 menit sebelum penelitian, lalu
dikelompokkan menjadi 6 kelompok masing-masing 4 ekor mencit Semua
mencit di berikan Shigella dysenteriae dosis 108 cfu/ml secara oral sebanyak
0.4 ml/ekor mencit, kecuali kontrol negatif. 30 menit setelah pemberian
Shigella dysenteriae, masing-masing kelompok diberi perlakuan, yaitu
kelompok 1 diberikan akuades sebanyak 0.4 ml sebagai kontrol positif.
Kelompok 2 diberikan Shigella dysenteriae dosis 108 cfu/ml sebanyak 0.4 ml
sebagai kontrol positif. Kelompok 3 diberikan Shigella dysenteriae dosis 108
cfu/ml dan loperamid HCl 0.0102 mg/kg bb masing-masing sebanyak 0.4 ml
sebagai control obat. Kelompok 4, 5, dan 6 diberikan dosis 1, 2, dan 3 yaitu
10%, 20%, dan 40% dalam 0,5 mL setiap 20 mg berat badan mencit, semua
perlakuan diberikan secara oral.
f. Analisis data
Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan menggunakan analisis
ragam (ANOVA) kemudian dilakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) taraf
5% uji antidiare menggunakan one way Anova SPSS versi 17,0
g. Formulasi Lozenges
Tabel 1. Rancangan Formula
No Bahan Berat Fungsi
Konsentrasi
1. Ekstrak Sabut Kelapa Zat Aktif
Optimum
2. Acasia 0,2g Binder
3. Asam Stearat 0,12g Lubricant
4. Essence Strawberry q.s Pewarna
5. Eritrosin q.s Perasa
6. Casein q.s Agen Whipping
7. Sorbitol 0,12g Pengawet
8. Sukrosa Ad 4g Basis Permen
Cara Pembuatan:
Sukrosa dan acasia dilarutkan dalam air sambil proses pemanasan
sehingga terbentuk basis lozenges. Selanjutnya ekstrak sabut kelapa
dicampurkan kedalam basis hingga homegen, kemudian ditambahakan asam
stearat, essence strawberry, eritrison, casein, dan sorbitol. Setelah pecampuran
dilakukan penuangan kedalam cetakan sesuai bentuk dan ukuran. Terakhir
dilakukan pengemasa.
h. Evaluasi Lozenges
1) Uji Stabilitas
Uji stabilitas dilakukan dengan cara penyimpanan 1-2 bulan pada suhu
60oC (Moyeenul Huq et al., 2011).
2) Kecepatan Larut di Mulut
Pengukuran kecepatan larut di mulut dilakukan untuk mengetahui jumlah
bahan permen tablet yang melarut tiap satuan waktu sampai permen tablet
tersebut habis melarut dimulut. Sebelum dilakukan pengukuran, tablet
ditimbang dulu kemudian diukur waktu yang diperlukan sebuah tablet
sampai habis melarut di mulut (Rosadi, 2007).
3) Organoleptik
Uji organoleptik yang akan dilakukan adalah uji hedonik dan uji
pemeringkatan (rating). Uji pemeringkatan dilakukan untuk memperoleh
data tentang posisi pasar produk soft candy dari ekstrak akar pakis
dibandingkan dengan produk lain sejenis di pasar. Uji hedonik dilakukan
untuk memperoleh data tentang tingkat kesukaan produk soft candy dari
ekstrak akar pakis dibandingkan dengan produk lain sejenis di pasar
(Zamrudi, 2008).
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Anggaran Biaya
Adapun rancangan biaya penelitian selama 5 (lima) bulan kerja adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)
1. Peralatan Penunjang (terlampir) 4.095,126,-
2. Bahan Habis Pakai (terlampir) 2.202,800,-
3. Biaya Perjalanan (terlampir) 2.250.000,-
4. Biaya Pengeluaran lain-lain (terlampir) 2.820.000,-
Total 11.331.926,-
Chabib, L., Asih T., Rischi D. I., 2010. Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Gambir
(Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Dengan Variasi Bahan Pengikat Gom
Arab (Gummi acaciae). Majalah Obat Tradisional, Vol 15(2).
Kusuma, E. A., Roslaili R., Endrinaldi. 2015. Identifikasi Bakteri Coliform pada
Air Kobokan di Rumah Makan Kelurahan Andalas Kecamatan Padang
Timur. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 4 (3).
Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri
II. Jakarta: UI Press.
Siregar, C.J.P. dan Wikarsa, S. 2008. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar -
Dasar Praktis. Penerbit Buku EGC. Jakarta.
Utomo, M. T., Adhita S. P., 2009. Formulasi Pembuatan Tablet Hisap Berbahan
Dasar Mikroalga Spirulina platensis Sebagai Sumber Antioksidan Alami.
J. Sains MIPA. Vol. 15 (3), ISSN 1978-1873.