i
LAMPIRAN .........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping ...............11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..........................................................19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .................21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ...................................................22
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tanaman obat yang
sudah dikenal dan saat ini semakin diminati masyarakat. Tanaman yang
berasal dari Papua berkhasiat untuk mengobati luka, diabetes, lever, flu, alergi,
sesak nafas, desentri, penyakit kulit, jantung, ginjal, kanker, darah tinggi, asam
urat, penambah stamina, ketergantungan narkoba, dan pemicu kontraksi
rahim. (Rohyami, 2008).
Menurut Arjadi (2010), mahkota dewa kaya akan kandungan kimia.
Kandungan kimia yang dimiliki tanaman marga Phaleria pada umumnya
memiliki aktivitas antimikroba. Aktivitas ini berkaitan dengan toksisitas
(kandungan racun) tanaman yang cukup tinggi sebagai salah satu bentuk dan
mekanisme pertahanan diri.
Hasil penelitian Lisdawati (2002) menunjukkan bahwa daging buah dan
cangkang biji mahkota dewa mengandung beberapa senyawa antara lain:
alkaloid, flavonoid, senyawa polifenol, dan tanin. Golongan senyawa dalam
tanaman yang berkaitan dengan aktivitas anti kanker dan antioksidan antara
lain adalah golongan alkaloid, terpenoid, polifenol, flavonoid dan juga
senyawa resin (Mills et al., dan Wiryowidagdo dalam Tri Dewanti, 2005).
Senyawa aktif mahkota dewa yang berkhasiat sebagai anti bakteri adalah
saponin, alkaloid, dan tanin (Sumastuti dkk dalam Dewanti, 2005).
Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pengobatan yang aman,
efektif, selektif dan ekonomis, masyarakat mulai beralih kepada pengobatan
herbal. Pengobatan herbal ini kini menjadi salah satu pilihan terapi kesehatan
yang populer ditengah kemajuan pengobatan modern. Masyarakat mulai
membudidayakan tanaman obat/herbal, baik dalam skala rumah tangga
ataupun secara massal. Tanaman obat/herbal yang dibudidayakan dalam skala
rumah tangga lebih sering disebut sebagai Tanaman Obat Keluarga. Daun
mahkota dewa sangat cocok dibuatkan lotion untuk mengurangi sisik dan
gatal-gatal pada pasien hemodialisa
Hemodialisis merupakan terapi pendukung keberlangsungan dari penyakit
gagal ginjal kronis (Wiliyanarti dan Muhith, 2019). Pasien yang menjalani
hemodialisis terus meningkat seiring dengan peningkatan penderita gagal
ginjal kronik. Pada tahun 2014 Indonesia Renal Registry (IRR)
mengemukakan bahwa di Indonesia terdapat 17.193 orang yang menjalani
terapi hemodialisa dan meningkat sebanyak 3.857 pasien pada tahun 2015.
Lebih dari dua juta orang pasien gagal ginjal di seluruh dunia meninggal
dini setiap tahunnya karena tidak mendapatkan perawatan, menurut sebuah
studi yang dipublikasikan dalam Jurnal The Lancet.
Di Indonesia, penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis regular
jumlahnya semakin meningkat sekitar empat kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
2
Target produk ini adalah untuk pasien yang sudah menjalani cuci darah
biasanya akan mengalami efek samping seperti gatal, kulit kering dan
bersisik. Namun, masyarakat biasa pun bisa memakai produk ini jika
mengalami gatal-gatal, kulit kering dan bersisik. Maka kami menciptakan
sebuah produk yang dapat mengatasi masalah tersebut. Dengan
menciptakan produk Lotion Daun Mahkota Dewa Sebagai Inovasi
Mengatasi Kulit Gatal dan Bersisik Pada Penderita Hemodialisa. Dalam
menciptakan sebuah target maka diperlukan strategi pasar yang dilakukan
yaitu dengan mempromosikan melalui media sosial, menempelkan poster
di Rumah Sakit dan kepada KPCDI (Komunitas Pasien Cuci Darah
Indonesia).
2.3 Analisis Ekonomi Usaha
Anaisis ekonomi produk olahan limbah daun ini meliputi analisis SWOT,
yaitu:
Tabel 1. Analisis SWOT
Faktor Penjelasan
Keterangan Perbulan
Jumlah pendapatan
Biaya lainnya
- 1,30 (karena rasio lebih besar dari 1 maka usaha ini layak untuk di
jalankan)
2.3.4 Break Oven Point (BEP)
- Fixed cost : (price-variable cost)
- Rp. 48.000.000/ (Rp. 40.000 – 35.000)
- Rp. 48.000.000/5.000
- 9.600 item
2.3.5 Payback Period
- BNP UNIT : Banyak unit yang di hasilkan
- 9.600 : 1.200
- 8 bulan (waktu yang di butuhkan untuk balik modal adalah 8 bulan)
2.4 Kelayakan Usaha
Kegiatan usaha ini akan membina dan mengembangkan mahasiswa dalam
menciptakan produk yang dapat bermanfaat bagi penderita hemodialisa. untuk
mendirikan usaha tersebut, kami berencana memasarkan produk Lotion Daun
Mahkota Dewa Sebagai Inovasi Mengatasi Kulit Gatal dan Bersisik Pada
Penderita Hemodialisa melalui media sosial, kepada KPCDI Komunitas
Pasien Cuci Darah Indonesia) dan akan melakukan pemasangan poster di
Rumah Sakit.
Produk ini dikemas dalam kemasan botol 250 ml, sama seperti lotion pada
umumnya tekstur lotion ini lembut dan melembabkan. Namun, keunggulan
dari produk lotion ini yaitu bisa menekan terjadinya gatal-gatal karena daun
mahkota dewa mengandung antihistamin dan kandungan-kandungan lain
yang baik untuk tubuh serta dapat melembabkan kulit sehingga tidak terasa
kering, kasar, atau pun bersisik.
Daun mahkota dewa ini dapat dijadikan peluang usaha untuk kedepannya
karena sangat menjanjikan karena bukan hanya pasien dengan hemodialisa
termasuk juga kepada KPCDI (Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia) dan
masyarakat biasa pun bisa jika mersakan kulitnya gatal-gatal, kering dan
bersisik bisa menggunakan lotion ini. Ditambah dengan harga yang sangat
terjakau maka tidak akan kalah bersaing dengan produk lotion yang lain.
Pembuatan Lotion Daun Mahkota Dewa Sebagai Inovasi Mengatasi Kulit Gatal
dan Bersisik Pada Penderita Hemodialisa
4. Lain-lain 1.800.000,-
Jumlah 9.215.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Djamil, R. dan. Winarti, W. 2014, Identifikasi senyawa flavonoid dalam fase n-
butanol dari ekstrak metanol daun mahkota dewa phaleria macrocarpa (Scheff)
boerl, Jurnal Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
10
Kementrian Kesehatan RI, 2017, Situasi penyakit ginjal kronis, Pusat data dan
informasi, Jakarta Selatan.
1. Perlengkapan yang
diperlukan
(Ongkir + bensin 1
meter)
minggu)