Disusun oleh :
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian..................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................3
1.5 Hipotesis.....................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lidah Buaya (Aloe vera)..............................................................................................4
2.2 Morfologi Tanaman Lidah Buaya...............................................................................5
2.2.1 Kulit Daun.........................................................................................................5
2.2.2 Eksudat..............................................................................................................5
2.2.3 Bunga ...............................................................................................................5
2.2.4 Gel.....................................................................................................................5
2.3 Klasifikasi Lidah Buaya..............................................................................................6
2.4 Kandungan Zat Gel Lidah Buaya................................................................................7
2.5 Manfaat Lidah Buaya..................................................................................................8
2.6 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia).................................................................................9
2.7 Morfologi Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)................................................10
2.7.1 Akar...................................................................................................................10
2.7.2 Batang...............................................................................................................10
2.7.3 Daun..................................................................................................................10
2.7.4 Buah
I
....................................................................................................................................10
2.7.5 Bunga................................................................................................................11
2.8 Klasifikasi Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)..............................................................11
2.9 Kandungan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia).............................................................12
2.9.1 Struktur Kimia Asam Sitrat...............................................................................12
2.10 Es Dawet Lidah Buaya...............................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metodologi...................................................................................................................14
3.2 Lokasi dan Waktu........................................................................................................14
3.3 Populasi dan Sampel....................................................................................................14
3.4 Variabel Penelitian......................................................................................................14
3.4.1 Variabel Bebas.................................................................................................14
3.4.2 Variabel Terikat...............................................................................................15
3.4.3 Variabel Terkendali.........................................................................................15
3.5 Alat dan Bahan...........................................................................................................15
3.6 Prosedur......................................................................................................................16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
II
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
IV
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tumbuhan yang telah lama dikenal sejak dahulu berkhasiat luar biasa
bagi kesehatan di Indonesia adalah lidah buaya. Tumbuhan ini tumbuh liar di tempat panas,
tetapi juga sering ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias dengan
ketinggian 15-36 cm di atas permukaan tanah (Latief, 2012). Beberapa ahli menduga
bahwa daerah asal lidah buaya adalah Afrika, terutama Mediterania, kemudian menyebar
ke Arab, India, Eropa, Asia Timur, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman lidah
buaya dapat tumbuh didaerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Lidah buaya telah
digunakan oleh berbagai budaya seperti di Mesir, India, Cina, dan Eropa selama lebih
dari 5000 tahun karena khasiat obatnya yang luar biasa. Lidah buaya dikenal memiliki
banyak manfaat dan dikenal memiliki fungsi yang baik bagi kesehatan yaitu sebagai
antiinflamasi, antijamur, antibakteri, membantu proses regenerasi sel, menurunkan
kadar gula bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi
kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker. Lidah buaya mempunyai
kandungan zat gizi, vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai pembentuk
antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin A, magnesium, dan zinc. Antioksidan ini
berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit
degeneratif (Hadi, 2013).
3
kimia seperti minyak atsiri dan fenol yang bersifat bakterisidal (Razak, Djamal, dan
Revilla, 2013). Jumlah total komponen asam dari jeruk nipis bervariasi dari 5-7%, dan
komponen utama asam organik dari jeruk nipis adalah asam sitrat (Shrestha dkk., 2012).
harga jual yang cukup tinggi. Hal tersebut merupakan suatu penganekaragaman pangan
yang lebih alami. Masyarakat dapat memperoleh informasi dari penelitian ini.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
Sesuai dengan rumusan permasalahan yang diajukan maka tujuan yang ingin diperoleh
adalah:
Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian diatas, maka manfaat diperoleh dari penelitian
adalah:
1.5 Hipotesis
Dalam penelitian ini,peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :
1.5.1 Rasa pahit daging lidah buaya yang direndam dengan air jeruk nipis dapat
dihilangkan, dibandingkan dengan yang tidak direndam air jeruk nipis.
1.5.2 Kualitas tekstur dari danging lidah buaya direndam dengan air jeruk nipis lebih
kenyal dibandingkan dengan yang tidak direndam air jeruk nipis.
3
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tumbuhan berbatang pendek yang tidak
terlihat karena tertutup daun yang rapat dan sebagian tertanam dalam tanah. Dari batang
inilah muncul tunas-tunas baru yang akan menjadi anakan. Daun lidah buaya berbentuk
pita dengan helai memanjang, berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau ke abu-
abuan, banyak mengandung air, dan mengandung getah dan gel (lendir) sebagai bahan
baku obat (Abu muhammad & Margareth, 2011). Lidah buaya (Aloe vera) adalah tanaman
berduri dibagian daunnya yang berasal dari daerah kering dibenua Afrika. Tanaman lidah
buaya (Aloe vera) adalah tanaman serbaguna untuk kesehatan, mudah ditanam dan tumbuh
didaerah berhawa panas (tropik). Dari 200 spesies tanaman lidah buaya (Aloe vera) ada
tiga jenis lidah buaya (aloe vera) yang memiliki nilai komersial tinggi yaitu, Aloe
barbadensis dari Amerika, Aloe ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina) (Jamal
arifin, 2014).
4
4
2.2 Morfologi Tanaman Lidah Buaya
2.2.1 Kulit daun
Kulit daun adalah bagian terluar dari struktur daun lidah buaya yang
berwarna hijau. Sejauh ini belum ada tulisan mengenai zat yang terkandung di
dalam kulit daun namun penelitian yang dilakukan Agarry menunjukkan bahwa
ekstrakkulit daun lidah buaya pada konsentrasi 25 mg/ml menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4 mm. Di dalam buku
pengobatan menyatakan bahwa teh yang terbuat dari kulit daun lidah buaya dapat
menghilangkan kecanduan merokok.
2.2.2 Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan.
Eksudat berbentuk cair, berwarna kekuningan yang mengandung aloin dan cairan
bening seperti jeli yang rasanya pahit. Cairan kuning yang mengandung aloin ini
berasal dari lateks yang terdapat pada bagian luar kuit lidah buaya dan
menimbulkan bau menyengat. Kandungan zat aloin didalam lidah buaya berfungsi
untuk mengobatisakit perut, sakit kepala, gatal, kerontokanrambut, untuk perawatan
kulit, dan luka bakar.
2.2.3 Bunga
Bunga Aloe vera berwarna kuning kemerahan, berbentuk lonceng yang
mengumpul diujung atas suatu tangkai yang keluar dari ketiak daun. Panjang
tangkai bias mencapai 1 meter dan cukup kokoh sehingga tidak mudah patah, bunga
biasanya muncul bila ditanam di pegunungan, sedangkan di daratan rendah tanaman
jarang berbunga.
2.2.4 Gel
Gel adalah bagian daun terdalam yang berlendir, bersifat mendinginkan dan
mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut
agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama. (Jamal arifin, 2014).
5
5
2.3 Klasifikasi Lidah Buaya
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Family : Xanthorrhoeaceae
Genus : Aloe
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari sepuluh jenis tanaman terlaris
didunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan
baku industri. Lidah buaya merupakan tumbuhan Liliaceae yang mudah ditemukan di
berbagai dataran dan sudah dikenal oleh masyarakat luas. Lidah buaya memiliki lebih dari
350 jenis. Lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen.
Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Lidah buaya dapat
digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat dan minuman. Sehingga berpotensi untuk
dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika (Tim
Karya Tani Mandiri, 2013). Tanaman ini terdiri dari komponen padat yang menyimpan
lebih dari 75 senyawa biologis aktif (Yim dkk, 2011)
6
2.4 Kandungan Zat Gel Lidah Buaya
Lidah buaya memiliki berbagai kandungan yang membuat manfaat lidah buaya ini
begitu banyak bagi kesehatan. Kandungan gel lidah buaya tersebut adalah :
Zat Kegunaan
Lignin Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi,
sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit atau
mukosa.
Anti bakteri
Anti jamu
Vitamin B1, B2, Niacinamida, Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh
B6, Cholin, Asam Folat secara normal
7
Salisilat Menghilangkan rasa sakit, dan anti inflamasi
7
2.5 Manfaat Lidah Buaya
Lidah buaya dikenal dapat menurunkan respons inflamasi dan efektif untuk
penyembuhan luka. Selain itu, lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur,
anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Disamping itu, lidah buaya juga dapat
menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah,
menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan
sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS. Kandungan senyawa
aktif dari lidah buaya antara lain enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida, dan
komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Gel lidah buaya juga mengandung
acemannan. acemannan adalah fraksi karbohidrat utama dari gel lidah buaya yang
memainkan peranan penting dalam memodulasi sistem imun. Dalam lidah buaya juga
terkandung senyawa aloe emodin, yang termasuk golongan antrokuinon. Aloe emodin
dapat mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin- beta dan substrat,
meningkatkan laju sintesis glikogen sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula
darah. Dari berbagai kandungan zat berkhasiat yang ada dalam lidah buaya, maka
kegunaan lidah buaya sebagai berikut :
1. Anti inflamasi
2. Penyembuh luka
3. Antioksidan
4. Memperbaiki sistem pencernaan
5. Antiseptik
6. Antibiotik alami
7. Melindungi kulit dari dehidrasi (Satya, 2014)
8
2.6 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) juga dikenal dengan sinonim Lime aurantifolia.
Jeruk nipis (Citrus Aurantifolia) mempunyai ciri khasrasa asam, bulat, berwarna hijau
kekuningan, permukaannya memiliki kelenjar yang banyak sekali, jeruk nipis mempunyai
pH 2,3-2,4. Kandungan utama yang terdapat pada jeruk nipis adalah asam sitrat. Asam
sitrat inilah yang menyebabkan rasa asam pada jeruk nipis. Selain asam sitrat, jeruk nipis
juga mengandung senyawa flavonoid, asam amino (triptofan, lisin), vitamin A, vitamin C,
vitamin B1, kalsium, kalium, fosfor, besi, tembaga dan minyak atsiri (sitral, limonene,
fellandren, terpineol, kamfen) (Annisa, 2014; Latief, 2014). Senyawa flavonoid pada jeruk
nipis bermanfaat sebagai antioksidan yang kuat dalam mengurangi resiko terjadinya
penyakit kronik, pencegahan beberapa penyakit kardiovaskular, proses terjadinya kanker,
antiinflamasi, antibakteri, antikoagulan, dan anti alergi.
9
2.7 Morfologi Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia)
2.7.1 Akar
Sistem perakaran jeruk nipis adalah akar tunggang dimana akar lembaga
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang – cabang menjadi akar-akar yang
kecil. Akarnya memiliki cabang dan serabut akar. Ujung akar tanaman jeruk terdiri
dari sel-sel muda yang senantiasa membelah dan merupakan titik tumbuh akar
jeruk. Ujung akar terlindung oleh tudung akar yang bagian luarnya berlendir
sehingga ujung akar mudah menembus tanah (Liana 2017).
2.7.2 Batang
Batang yang tergolong dalam batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang
biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar tergolong kayu. Batangnya
berbentuk bulat (teres), berduri (spina) pendek, kaku dan juga tajam. Selain itu,
arah tumbuh batangnya mengangguk (nutans), batangnya tumbuh tegak lurus ke
atas tetapi ujungnya membengkok kembali ke bawah.Sifat percabangan batang
monopodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih
panjang (Boekoesoe dan Jusuf 2015).
2.7.3 Daun
Daunnya berwarna hijau dan jika sudah tua warna kulitnya menjadi kuning.
Helain daun berbentuk jorong, pangkal bulat, ujung tumpul, tepi beringgit,
permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap, permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau muda, daging daun seperti kertas, Panjang 2,5 – 9 cm, lebar 2,5 cm,
sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5 –
25 mm (Boekoesoe dan Jusuf 2015).
2.7.4 Buah
Buah jeruk nipis berbentuk bola bewarna kuning setelah tua atau masak dan
bewarna hijau ketika masih muda dengan diameter 3,5-5 cm. Kulit buah pada jeruk
10
nipis mengandung semacam minyak atsiri yang pahit rasanya. Minyak atsiri adalah
sejenis
10
minyak yang mudah sekali menguap pada suhu kamar tanpa mengalami
penguraian terlebih dahulu, dan baunya sesuai dengan bau tanaman penghasilnya.
Minyak tersebut mudah sekali bersenyawa dengan alkohol, eter dan minyak lemak,
tetapi sulit larut dalam air (Liana 2017).
2.7.5 Bunga
Bunga muncul dari ketiak-ketiak daun atau pucuk-pucuk ranting yang masih
muda. Setelah pucuk daun tumbuh, beberapa hari kemudian akan disusul putik-
putik bunga. Bunga jeruk nipis berwarna agak kemerahan hingga keunguan. Bunga
jeruk biasanya berbau harum karena banyak mengandung nektar (madu). (Liana
2017)
Kingdom : Plantae
Devision : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah tanaman yang berasal dari Asia dan tumbuh
subur pada daerah yang beriklim tropis. Jeruk nipis merupakan salah satu tanaman yang
12
berasal dari famili Rutaceae dengan genus Citrus. Jeruk nipis memiliki tinggi sekitar 150-
350 cm dan buah berkulit tipis serta bunga berwarna putih. Tanaman ini memiliki
kandungan garam 10% dan dapat tumbuh subur pada tanah yang kemiringannya sekitar 30
derajat. Dalam bidang medis, jeruk nipis dimanfaatkan sebagai penambah nafsu makan,
diare, antipireutik, antiinflamasi, antibakteri dan diet. (Prastiwi dan Ferdiansyah 2013).
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) adalah salah satu tanaman toga yang banyak digunakan
oleh masyarakat sebagai bumbu masakan dan obat-obatan (Razak, Djamal, dan Revilla
2013). Selain itu secara empirik jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai obat batuk,
meluruhkan dahak, influenza, dan jerawat (Lauma, Pangemanan, dan Hutagalung 2015).
Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki berbagai kandungan senyawa kimia
asam sitrat 7-7%, damar lemak, mineral, vitamin b1, dan minyak atsiri. Vitamin C sebesar
27mg/100 gram jeruk juga didapatkan pada kandungan jeruk nipis, calsium sebesar
40mg/100 gram jeruk dan phosat sebanyak 22mg (enda, 2012). Asam Sitrat buah jeruk
nipis dapat menimbulkan rasa yang menarik. Asam sitrat merupakan bahan alternatif yang
mudah diperoleh dengan harga terjangkau. Asam sitrat (C8HO7) merupakan organis yang
bersifat polar (Bariatik,2017).
12
Gambar 3 Struktur Asam Sitrat
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metodologi
Metode yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ini adalah dilakukan
pengujian efek air jeruk nipis pada daging lidah buaya dalam pembuatan es dawet lidah
buaya. Daging lidah buaya di rendam dengan air perasan jeruk nipis. Jeruk
nipis mengandung asam sitrat (citric acid) yang merupakan zat anti oksidan. Asam
sitrat inilah yang memberikan rasa masam pada buah-buahan.
Dalam penelitian ini,terdapat populasi dan sampel. Populasi dalam penelitian ini
adalah lidah buaya. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah lidah buaya yang diperoleh dari pekarangan rumah.
14
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel
bebas yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh
(kriteria dan variabel bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
perubahan yang terjadi pada daging lidah buaya dari segi rasa,tekstur, maupun
warna yang direndam dengan air jeruk nipis pada pembuatan es dawet lidah
buaya.
Kompor
Pisau
Wadah / baskom
Panci
Gelas / mangkok
16
3.6 Prosedur
Berikut adalah prosedur pelaksanaan penelitian :
1. Lidah buaya di kupas dan dipotong berbentuk dadu.
2. Kemudian rendam dengan air jeruk nipis selama 3 hari. Setiap hari air jeruk nipis
diganti dan dicuci bersih.
3. Panaskan santan tambahkan daun pandan dan dinginkan.
4. Gula merah dicampur dengan air,panaskan. kemudian saring dan dinginkan
5. Siapkan gelas mangkok.
6. Masukkan potongan dadu lidah buaya es batu dan siram dengan santan.
7. Tambahkan gula merah sirup.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arianti Juni, Ketut Ni. 2020. Isolasi Dan Identifikasi Fungi Endofit Pada Kulit Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia). Denpasar : Diploma thesis, Jurusan Teknologi Laboratorium
Medis. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5311/3/BAB%20II.pdf diunduh pada
10 September 2021.
Bawankar, Raskha, dkk. 2012. Evaluation of Bioactive Potential of an Aloe vera Sterol Extract.
Tamil Nadu : School of Biosciences and Technology, VIT University.
https://www.researchgate.net/profile/PoojaSingh36/publication/230686002_Evaluation_of_B
ioactive_Potential_of_an_Aloe_vera_Sterol_Extract/links/5b10bccea6fdcc4611d9840a/
Evaluation-of-Bioactive-Potential-of-an-Aloe-vera-Sterol-Extract.pdf diunduh pada 23
September 2021.
Fajri, Khairil, dkk. 2020. Respon Pertumbuhan Eksplan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L)
Dengan Pemberian Berbagai Konsentrasi Ekstrak Pisang Raja Dan Arang Aktif Pada Media
MS. Riau : Universitas Islam Kuantan Singing.
http://ejournal.uniks.ac.id/index.php/GREEN/article/view/755/504 diunduh pada 23
September 2021.
Ismiyati, Ismiyati, dkk. 2017. Pelatihan Budidaya Dan Pengolahan Aloe vera Menjadi Bahan
Tambahan Makanan Dan Lotion Di Aisyiah Kota Depok. Jakarta : Program Studi Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
http://proceeding.unisba.ac.id/index.php/sains_teknologi/article/download/996/pdf diunduh
pada 23 September 2021.
Isnaini, Akidatul. 2018. Pengaruh Pemberian Jus Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap
Penurunan Kolesterol Total Pada Lansia (Studi di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan
Sosial Tresna Werda Jombang). Jombang : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES
Insan Cendekia Medika. http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/86/1/AKIDATUL%20ISNAINI.pdf
diunduh pada 21 September 2021.
Khasanudin, Arif. 2018. Sintesis basa Schiff dari vanilin dan p-anisidin dengan variasi jumlah
katalis asam dari jus Jeruk Nipis. Malang : Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri
17
Maulana Malik Ibrahim. http://etheses.uin-malang.ac.id/11712/1/13630062.pdf diunduh pada
23 September 2021.
Kurniasih, Dedeh. 2016. Efektivitas Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Antibakteri Pada
Pertumbuhan Shigella dysenteriae Secara In Vitro. Bandung : Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Pasundan. http://repository.unpas.ac.id/13880/ diunduh pada 23
September 2021.
Larasati, Cantika. 2020. Efek antidiabetik dari aloe vera. Bandar Lampung : Jurnal Penelitian
Perawat Profesional Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/252/182 diunduh
pada 23 September 2021.
Lestari, Rahma Kurnia, dkk. 2018. Efektivitas jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle) sebagai
zat antiseptik pada cuci tangan. Palembang : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Publikasi
Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/6126/3322 diunduh pada 23 September
2021.
Nuri, Ulfah. 2019. Uji Efek Sediaan Krim Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.) Pada
Penyembuhan Luka Sayat Terhadap Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Medan : Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Farmasi.
17
http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/733/1/KTI%20ULFAH
%20NURI.pdf diunduh pada 21 September 2021.
Ramadhianto, Aldino. 2017. Uji Bioaktivitas Cride Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Terhadap Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro. Medan : Program Studi Biologi Fakultas
Biologi Universitas Medan Area.
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/8358/1/148700027.pdf diunduh pada 23
September 2021
Sulistyowati, Anita Ayu. 2018. Uji Kadar Protein Pada Ikan Bader (Barbonymus gonionotus)
Dengan Pemberian Filtrat Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia). Jombang : Program Studi
Diploma III Analisis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.
http://repo.stikesicmejbg.ac.id/403/7/151310050%20ANITA%20AYU
%20SULISTYOWATI%20KTI.pdf diunduh pada 14 September 2021.
Suyono, Suyono, dkk. 2020. Sistem Pakar Diagnosa Pada Penyakit Dan Hama Pada Tanaman
Jeruk Nipis Menggunakan Metode Forward Dan Backward Chaining Berbasis Visual Basic
6.0. Lampung : Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi.
http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/expert/article/view/1493 diunduh pada 23 September 2021.
Tasbihah, Ita Yutimma. 2017. Perbandingan Sari Lidah Buaya (Aloe vera L) Dengan Sari
Tomat (Solanum lycopercium) Dan Konsentrasi CMC Terhadap Karakteristik Minuman
Fungsional Lidah Buaya-Tomat. Bandung : Program Studi Teknologi Pangan Fakultas
Teknik Universitas Pasundan.http://repository.unpas.ac.id/29808/1/SKRIPSI%20ITA
%20YUTIMMA%20T%20123020400.pdf diunduh pada 23 September 2021.
19