Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENENTUAN DAN PEMANFAATAN SENYAWA TANIN


DAUN LATENG (Urtica grandidentata Miq.non moris)
SEBAGAI ANTI BOD

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH:

I KETUT SEMARAYANTA ;1613031044 ;2016


I GUSTI PUTU ABDI SUCITA S. PUTRA ;1613031009 ;2016
I PUTU ARYADI PUTRA ;1713041052 ;2017

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2018
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 3
1.4 Urgensi Penelitian......................................................................................... 3
1.5 Temuan Yang Ditargetkan............................................................................ 3
1.6 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan............................................................ 3
1.7 Kegunaan........................................................................................................ 4
1.8 Luaran Yang Diharapkan.................................................................................. 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4


2.1 Senyawa Tanin.............................................................................................. 5
2.2 Tanaman Urtica gradidentata Miq.Non Moris............................................. 5
2.3 Anti BOD...................................................................................................... 5
2.3.1 Anti Bakteri....................................................................................... 5
2.3.2 Antioksidan....................................................................................... 6
2.3.3 Antidotum......................................................................................... 6

BAB 3. METODE PENELITIAN....................................................................... 6


3.1 Rancangan Penelitian.................................................................................... 6
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................... 7
3.3 Subjek dan Objek Penelitian......................................................................... 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................ 7
3.4.1 Tahap Persiapan Alat dan Bahan........................................................ 7
3.4.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan.............................................................. 7
3.5 Metode Analisis dan Pengumpulan Data...................................................... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ………………......................... 9


4.1 Anggaran Biaya............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 01. Variasi Volume Etanol dalam Ekstraksi Daun Lateng ……………. 8
Tabel 02. Anggaran Kegiatan.………………………………………………. 9
Tabel 03. Jadwal Kegiatan PKM-P.…………………………………………. 9

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Strukrtur Senyawa Tanin………………………………………. 5

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati
yang tinggi. Indonesia sendiri terkenal dengan negara yang memiliki hutan
dengan urutan ketiga terluas di dunia dengan hutan tropis dan hutan hujan (rain
forest) di Kalimantan dan Papua. Menurut data sebuah Lembaga independent
pemantau hutan Indonesia, Forest Watch Indonesia (FWI), sebanyak 82 hektare
luas daratan Indonesia masih tertutup hutan (Arifin, 2018). Dengan luasnya hutan
tersebut terdapat banyak jenis flora yang ada di Indonesia. Dari sekian banyak
flora yang tumbuh di Indonesia, ribuan diantaranya dikenal sebagai tanaman
berkhasiat obat dan digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai
penyakit.
Penggunaan obat-obatan alami atau obat-obatan tradisional pada saat ini
mulai ditoleh kembali oleh negara-negara di seluruh dunia. Di Indonesia pada
tahun 2005 dicetuskan gagasan “Indonesia Back to Nature” oleh A. Riehard
Belougi, seorang pekerja social di pedalaman Indonesia, sebagai sebuah upaya
pelestarian lingkungan bertajuk “Dari Alam, Oleh Alam, dan Untuk Alam”.
Gerakan back to nature ini salah satunya disebabkan oleh adanya keyakinan
bahwa mengkonsumsi obat alami relatif lebih aman dibanding dengan obat
sintetik yang memiliki banyak efek samping negatif. Namun sayangnya, karena
bahan baku yang sulit di dapatkan atau peralatan yang digunakan dalam
pengolahannya, harga obat tradisional dipasaran tidak dapat dikatakan murah atau
bisa jadi lebih mahal dibandingkan dengan obat sintetik. Salah satu alternatif
strategi yang dapat dilakukan yaitu memberdayakan masyarakat agar dapat
mengolah obat tradisional alaminya secara mandiri, mulai menanam tumbuhan
obatnya sampai mengolahnya menjadi ramuan obat siap pakai dalam bentuk
sederhana. Ramuan obat yang diolah segar tentu memiliki khasiat lebih baik
dibandingkan dengan yang sudah disimpan lama (Sinaga, 2009: 1).
Tanaman Urtica gradidentata Miq. non moris atau yang biasa dikenal
tanaman Lateng telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat
berbagai penyakit. Tanaman ini juga dikenal sebagai salah satu tanaman yang
mampu membuat orang yang menyentuhnya gatal-gatal dalam beberapa waktu.
Bagian tanaman ini yang paling banyak digunakan adalah daun beserta akarnya.
Cara pengolahan daun maupun akarnya sebelum menjadi ramuan obat berbagai
macam, namun yang paling sederhana adalah menggunakan langsung dengan
menghancurkannya dan menempelkan pada tempat yang sakit. Atau juga dengan
merebus bagian akarnya untuk mengatasi penyakit gatal-gatal. Akar Lateng yang
telah dibersihkan direbus hingga air rebusan mendidih, air rebusan yang sudah
mendidih kemudian digunakan sebagai air mandi. Selain penyakit gatal-gatal,
penyakit yang dipercaya dapat diatasi dengan ramuan daun dan akar Lateng
meliputi encok atau rematik, terapi pada penyakit anemia, pendarahan pada
2

menstruasi berat, asam urat, alergi dan keluhan kulit serta akar tanaman Lateng
digunakan untuk mengurangi pembesaran prostat.
Tanaman ini memiliki ciri: Habitus berupa semak, tinggi 1-1,5 m, batang
berkayu berbentuk bulat, bercabang ungu ketika masih muda dan berwarna putih
ketika sudah tua, daun tunggal bulat telur ujung runcing, pangkal bulat, tepi
bergerigi, permukaan atas berwarna hijau tua dan permukaan bawah berwarna
ungu, pertulangan menyirip, tangkai bulat, panjang 1-3 cm berwarna ungu, bunga
majemuk, bentuk mahkota tidak jelas, tangkai berambul ungu, akar tunggang
berwarna putih kekuningan (Romadhoni, 2011).
Daun Lateng mengandung tanin, ilavonoida, dan saponin yang berpotensi
sebagai bahan obat, namun belum diketahui kadar kandungannya dalam daun
lateng. Tanin merupakan senyawa kimia yang tergolong dalam senyawa polifenol
(Denville et al dalam Sujarnoko., 2012). Tanin pada tanaman digolongkan tanin
terhidrolisis dan tanin terkondenasi. Tanin terhidrolisis merupakan jenis tanin
yang mempunyai struktur polyester yang mudah dihidrolisis oleh enzim, dan
sebagai hasil hidrolisisnya asam polifenolat dan gula sederhana. Sedangkan tanin
terkondensasi, yang sering disebut proantosianidin, merupakan polimer dari
katekin dan epikatekin (Maldonado dalam Sujarnoko, 2012). Menurut Susanti
(2000), sifat utama tanin pada tanaman tergantung pada gugus fenolik-OH yang
terkandung dalam tanin. Tanin alami larut dalam air dan memberikan warna pada
air, warna larutan tanin bervariasi dari warna terang sampai warna merah gelap
atau coklat, karena setiap tanin memiliki warna yang khas tergantung sumbernya
(Ahadi, 2003). Saponin merupakan suatu glikosida yaitu campuran karbohidrat
sederhana dengan aglikon yang terdapat pada bermacam-macam tanaman (Kirk
dan Othmer dalam Sujarnoko, 2012). Saponin dibedakan berdasarkan hasil
hidrolisisnya menjadi karbohidrat dan sapogenin, sedangkan sapogenin terdiri dari
dua golongan yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid.
Dengan kandungan-kandungan bahan kimia yang terdapat pada daun
maupun akar Lateng khususnya senyawa tanin, penulis ingin meneliti manfaat
dari tanaman Lateng bagi kesehatan khususnya sebagai antibiotik sehingga
penulis mengusulkan PKM dengan judul “Penentuan dan Pemanfaatan Senyawa
Tanin Daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris) Sebagai Anti BOD”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, dirumuskan permasalahan sebagai
berikut.
1) Berapakah kadar senyawa tanin dalam daun Lateng (Urtica gradidentata
Miq.non moris?
2) Berapakah rasio optimal senyawa tanin dalam obat-obatan sebagai anti
bakteri, antioksidan, dan antidotum?
3) Bagaimana memanfaatkan senyawa tanin dalam daun Lateng (Urtica
gradidentata Miq.non moris) sebagai anti BOD (anti bakteri, antioksidan,
dan antidotum)?
3

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis kadar senyawa tanin dalam daun Lateng (Urtica
gradidentata Miq.non moris.
2. Menelaah rasio optimal senyawa tanin dalam obat-obatan sebagai anti
bakteri, antioksidan, dan antidotum.
3. Menganalisis cara memanfaatkan senyawa tanin dalam daun Lateng
(Urtica gradidentata Miq.non moris sebagai anti BOD (anti bakteri,
antioksidan, dan antidotum).
1.4 Urgensi Penelitian
Penggunaan obat-obatan sintetik lebih banyak digunakan pada masa
modern ini dibandingkan obat-obatan alami. Namun, efek samping dari obat-
obatan sintetik yang digunakan dalam bidang kesehatan ini lebih besar dan
beresiko dibandingkan obat-obatan tradisional dari bahan alami. Apabila ini
terjadi secara berkelanjutan maka efek ketergantungan pada obat-obatan sintetik
dan pengaruh buruk lainnya semakin tinggi. Oleh karena itu, diharapkan
masyarakat mengedepankan penggunaan obat-obatan alami pada suatu jenis
penyakit tertentu yang memiliki khasiat yang tidak kalah jauh dengan obat
sintetik, sehingga efek samping yang diterima jauh lebih rendah.
1.5 Temuan yang Ditargetkan
Dalam penelitian ini akan dihasilkan data kadar senyawa tanin dalam daun
Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris) dan data optimal kandungan tannin
dalam obat anti BOD. Berdasarkan data tersebut akan diperoleh rasio optimal
kandungan senyawa tanin dalam daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non
moris) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan obat-obatan
khususnya anti bakteri, antioksidan, dan antidotum. Oleh karena itu pemanfaatan
daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris) selain sebagai obat alami, juga
sekaligus akan menunjang upaya gerakan back to nature.
1.6 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan
Dengan adanya penelitian pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai obat-
obatan, akan dihasilkan obat alami anti bakteri, antioksidan, dan antidotum yang
berasal dari daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris). Selama ini banyak
antibiotik dibuat secara sintetik sehingga dalam pembuatannya membutuhkan
bahan baku sintetik yang cenderung kurang ramah lingkungan. Dengan adanya
gerakan back to nature, penggunaan bahan-bahan alami lebih banyak dapat
dimanfaatkan sehingga mampu mengatasi berbagai masalah lingkungan.
1.7 Kegunaan
Kegunaan dari program kreativitas mahasiswa yang bergerak dalam
bidang penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
masyarakat mengenai pemanfaatan daun Lateng (Urtica gradidentata
4

Miq.non moris) sebagai salah satu sumber alternatif anti BOD (anti
bakteri, antioksidan, dan antidotum).
2. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya
masyarakat mengenai rasio optimal dari senyawa tanin dalam obat-obatan
sebagai anti bakteri, antioksidan, dan antidotum.
3. Menyediakan data teknis kandungan senyawa tanin dalam daun Lateng
(Urtica gradidentata Miq.non moris) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif anti BOD (anti bakteri, antioksidan, dan antidotum).
1.8 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa dalam
bentuk penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tersusun suatu hasil karya penelitian yang memanfaatkan kandungan
senyawa tanin daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris) sehingga
dapat digunakan sebagai alternatif anti BOD (anti bakteri, antioksidan, dan
antidotum).
2. Artikel ilmiah yang dipubikasikan dalam jurnal nasional mengenai
penentuan dan pemanfaatan senyawa tanin daun Lateng (Urtica
gradidentata Miq.non moris) anti BOD (anti bakteri, antioksidan, dan
antidotum).

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Senyawa Tanin
Menurut Kondo dalam Sujarnoko (2012), tanin adalah senyawa metabolit
sekunder yang terdapat pada beberapa tanaman. Tanin mampu mengikat protein,
sehingga protein pada tanaman dapat resisten terhadap degradasi oleh enzim
protease di dalam silo ataupun rumen. Tanin mempunyai kemampuan
mengendapkan protein, karena tanin mengandung sejumlah kelompok ikatan
fungsional yang kuat dengan molekul protein yang selanjutnya akan
menghasilkan ikatan silang yang besar dan komplek yaitu protein tanin. Tanin
alami larut dalam air dan memberikan warna pada air, warna larutan tanin
bervariasi dari warna terang sampai warna merah gelap atau coklat, karena setiap
tanin memiliki warna yang khas tergantung sumbernya (Ahadi, 2003)
Tanin pada tanaman diklasifikasikan sebagai tanin terhidrolisis dan tanin
terkondensasi. Tanin terhidrolisis merupakan jenis tanin yang mempunyai struktur
poliester yang mudah dihidrolisis oleh asam atau enzim, dan sebagai hasil
hidrolisisnya adalah suatu asam polifenolat dan gula sederhana. Sedangkan
Sedangkan tanin terkondensasi, yang sering disebut proantosianidin, merupakan
polimer dari katekin dan epikatekin (Maldonado dalam Sujarnoko, 2012).
5

Gambar 01. Struktur tanin


Menurut Susanti (2000), sifat utama tanin pada tanaman tergantung pada
gugus fenolik-OH yang terkandung dalam tanin. Secara garis besar sifat tanin
dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Tanin secara umum memiliki gugus fenol dan bersifat koloid.
2. Semua jenis tanin dapat larut dalam air, kelarutannya besar dan akan
bertambah besar apabila dilarutkan dalam air panas. Begitu pula dalam
pelarut organik seperti metanol, etanol, aseton dan pelarut organik lainnya.
3. Tanin mulai terurai pada suhu 98,80 C.
4. Tanin dapat dihidrolisis oleh asam, basa, dan enzim. C.
5. Ikatan kimia yang terjadi antara tanin-protein atau polimer lainnya terdiri
dari ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan ikatan kovalen.
6. Tanin mempunyai sifat bakteristatik dan fungistatik.
2.2 Tanaman Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris)
Tumbuhan yang termasuk gulma ini tumbuh subur di tempat-tempat yang
lembab, dan penyebarannya tergolong cepat, memiliki biji-biji yang banyak.
Tanaman ini memiliki batang yang lunak, kadang mudah putus saat ditarik
ujungnya, daunnya berbentuk bulat dan bergerigi pada tepi daunnya, serta bentuk
meruncing pada bagian ujung daunnya, penampang daun bagian atas memiliki
urat daun yang tampak jelas, serta ditumbuhi bulu-bulu halus yang beracun.
2.3 Anti BOD (Anti bakteri, Antioksidan, dan Antidotum)
2.3.1 Anti Bakteri
Antibakteri adalah senyawa yang digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan. Pengendalian pertumbuhan
mikroorganisme bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan infeksi,
membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah
pembusukan serta perusakan bahan oleh mikroorganisme (Sulistyo dalam Nuraini,
2016). Mekanisme penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri oleh senyawa
antibakteri dapat berupa perusakan dinding sel dengan cara menghambat
pembentukannya atau mengubahnya setelah selesai terbentuk, perubahan
permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabkan keluarnya bahan
makanan dari dalam sel. Di bidang farmasi, bahan antibakteri dikenal dengan
nama antibiotik, yaitu suatu substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroba dan
dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain. Senyawa antibakteri dapat bekerja
6

secara bakteriostatik, bakteriosidal, dan bakteriolitik (Pelczar dan Chan dalam


Nuraini, 2016).
2.3.2 Antioksidan
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau
mencegah proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimiayang dapat
menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak
sel. Antioksidan seperti tiol atau asam askorbat (vitamin C) mengakhiri reaksi
berantai ini. Antioksidan secara nyata mampu memperlambat atau menghambat
oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah.
Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi
sel dari efek berbahaya radikal bebas. Komponen kimia yang berperan sebagai
antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa
golongan tersebut banyak terdapat di alam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan
memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.
2.3.3 Antidotum
Antidotum adalah penawar racun, sedangkan antitoksik adalah penawar
terhadap zat yang beracun (toksik) terhadap tubuh. Antidotum lebih difokuskan
terhadap over dosis atau dosis toksik dari suatu obat. Kondisi suatu obat dapat
menimbulkan keracunan bila digunakan melebihi dosis amannya. Selain itu,
perbedaan metabolisme tubuh setiap orang terhadap dosis obat juga
mempengaruhi. Obat dapat menjadi racun bila dikonsumsi dalam dosis
berlebihan. Dalam hal ini, obat tidak akan menyembuhkan melainkan berbahaya.
Umumnya akan timbul efek sampingnya (Tristanti, 2013).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian
7

Rancangan penelitian kadar senyawa tanin pada daun Lateng (Urtica


gradidentata Miq.non moris) dan pemanfaatannya sebagai alternatif anti BOD ini
terdiri dari observasi awal, persiapan alat dan bahan, mengisolasi senyawa tanin,
penentuan kadar senyawa tanin dalam daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non
moris), analisis data optimal tanin dalam anti BOD, dan pelaporan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian di lakukan di Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha.
Analisis kadar senyawa tanin dilakukan di Laboratorium Organik Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan
Ganesha. Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah senyawa tanin, sedangkan objek dari
penelitian ini adalah tanaman Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Tahap Persiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah gelas kimia 100 mL
dan 250 mL, Erlenmeyer 100 mL, alat destruksi, pipet tetes, kertas saring, labu
didih, gelas ukur 10 mL dan 500 mL, corong, neraca analitik, tabung reaksi, labu
takar 100 mL, pipet tetes, Spektrofotometer UV-Vis 2600 Shimadzu. Bahan-
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Lateng (Urtica
gradidentata Miq.non moris) sebagai sampel, pelarut etanol 96% sebagai
pengekstraksi sampel, pereaksi Folin Denis, larutan Na2CO3 jenuh, Natrium
tungstat (Na2WO4), asam phospomolibdat, asam phospat, aquades, Na2CO3
anhidrat, dan asam tanat sebagai bahan untuk menentukan kadar tanin.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan Ekstraksi Daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris)
Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 2 kg daun Lateng
yang dicuci dengan air mengalir sampai bersih, selanjutnya dikeringkan dengan
cara diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung selama 5
hari. Daun yang sudah kering dioven menggunakan wadah aluminium selama 24
jam pada suhu 50oC. Daun yang sudang kering kemudian masuk ketahap
ekstraksi. Sebanyak 700 gram daun lateng kering dipisahkan kedalam 4 botol
toples dengan berat masing-masing 200 gram dalam 3 botol dan 1 botol lainnya
berisi 100 gram, kemudian diekstraksi dengan cara maserasi (tanpa panas) dengan
menggunakan pelarut etanol 96% selama 24 jam dengan cara digoyang dan
diulang 3 kali (3 x 24 jam). Setiap 24 jam filtrat etanol dipisahkan kemudian
dipekatkan dengan vakum evaporator. Ekstrak pekat etanol kemudian ditimbang
bobotnya.
8

Tabel 01. Variasi Volume Etanol 96% dalam Ekstraksi Daun Lateng
Volume Etanol 96% (Liter) Jumlah
Botol
I II III (Liter)
1 1,5 1,5 1,5 4,5
2 1,2 1,2 1,2 3,6
3 1,0 1,0 1,0 3,0
4 1,2 1,2 1,2 3,6
TOTAL 14,7

Tahap Penetapan Kadar Tanin


Cara kerja penetapan kadar tanin dalam daun Lateng yaitu menimbang 2
gram sampel ke dalam labu didih 500 mL, kemudian ditambahkan 350 mL
aquades dan merefluks selama 3 jam. Sampel kemudian ditambahkan secara
kuantitatif kedalam labu ukur 500 mL yang selanjutnya disaring dan diambil
filtratnya sebanyak 2 mLuntuk dimasukkan kedalam ke dalam labu ukur 100 mL.
Filtrat kemudian ditambahkan 2 mL pereaksi Folin Denis dan 5 mL Na2CO3
jenuh. Sampel dibiarkan 40 menit kemudian diukur absorbansinya pada panjang
gelombang 725 nm. Langkah selanjutnya adalah menambahkan 100 gram
Natrium tungstat (Na2WO4), 20 gram asam phospomolibdat dan 50 mL asam
phospat 85% kedalam 750 mL aquades kemudian di refluks selama 3 jam, sampel
kemudian didinginkan dan ditambahkan aquades sampai 1 liter. Langkah
berikutnya, menambahkan 3 gram Na2CO3 anhidrat kedalam 100 mL aquades
pada suhu 70-80oC, kemudian diaduk sampai larut dan dibiarkan semalaman.
Kemudian larutkan 100 mg asam tanat dengan 100 mL aquades dan mengocoknya
setiap melakukan running pada UV-Vis. Selanjutnya, 2 mL pereaksi Folin Denis
ditambahkan kedalam labu ukur 100 mL yang telah diisi 50-70 mL aquades dan
memipet 0,3 ; 0,6 ; 0,9 ; 1,2 dan 1,5 mL larutan standar asam tanat kemudian
ditambahkan 5 mL larutan Na2CO3 jenuh ke dalam masing-masing labu hingga
100 mL dengan aquades. Campuran dibiarkan selam 40 menit sebelum diukur
absorbansinya pada panjang gelombang 725 nm untuk dibuatkan kurva standar.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis kadar tanin dalam daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non
moris) ditentukan dengan spektrofotometri UV-Visibel pada panjang gelombang
(λ) 725 nm. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif kadar tanin dalam bentuk
persentase dari sampel. Data yang diperoleh di sajikan dalam bentuk tabel nilai
persentase dan grafik hubungan antara sampel terhadap kadar kandungan tanin
daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non moris) dengan kadar kandungan tanin
pada tanaman lainnya. Selain itu data juga dibandingkan dengan kadar optimal
tanin dalam anti BOD (anti bakteri, antioksidan, dan antidotum) sehingga dapat
diopsikan sebagai alternatif anti BOD.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 02. Anggaran Biaya Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan penunjang Rp. 3.875.000
2. Bahan habis pakai Rp. 5.350.000
3. Perjalanan Rp. 1.000.000
4. Lain-lain, administrasi, publikasi, Rp. 765.000
laporan, lainnya.
Total Rp. 10.990.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 03. Jadwal kegiatan PKM-P
No. KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5
1. Pengajuan usulan PKM
2. Pengumuman diterima PKM
3. Bimbingan dengan dosen
4. Penyiapan alat dan bahan
5. Analisis kadar tanin dalam daun Lateng
(Urtica gradidentata Miq.non moris)
6. Analisis kandungan optimal tanin dalam
daun Lateng (Urtica gradidentata Miq.non
moris) dan anti bakteri, antioksidan, dan
antidotum.
7. Analisis data
8. Pembuatan Laporan Akhir, Revisi, dan
Penggandaan Laporan, Pengiriman Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Ahadi, M. R. 2003. Kandungan Tanin Terkondensasi dan Laju Dekomposisi pada
Serasah daun Rhizospora mucronate lamk pada Ekosistem Tambak
Tumpangsari, Purwakarta, Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Arifin, Nurul. 2018. Bagaimana Hutan Indonesia Sebagai Paru-Paru Dunia di
Masa Depan? https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/
bagaimana-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia-di-masa-depan.
Diakses pada 10 Oktober 2018.
Cintapohonku. 2016. Lateng: Mengenal dan Memahami Lateng.
https://www.cintapohonku.com/2016/09/latengmengenal-dan-memahami-
lateng.html?m=1. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018.
10

Nuraini, Nurul. 2016. Penapisan Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etilasetat Dan N-Heksan Daun Jarak Pagar (Jatropa Curcas Linn)
Terhadap Shigella Flexneri Atcc 12022. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Romadhoni, M. F. 2011. Obat Herbal Untuk Prostat-Pengobatan Alternatif yang
Lebih Baik, https://onie21.com/2011/obat-herbal-untuk-prostat-
pengobatan.html?m=1, Diakses pada tanggal 15 Oktober 2018.
Shafa Noer dkk., TT. Penetapan Kadar Senyawa Fitokimia (Tanin, Saponin, dan
Flavonoid Sebagai Kuersetin) Pada Ekstrak Daun Inggu (Ruta angustifolia
L.). Jurnal Ilmu-Ilmu MIPA, (hlm, 19-29).
Sinaga, E., 2009. Mengenal dan Memanfaatkan Tumbuhan Obat untuk
Pemeliharaan Kesehatan Sehari-Hari. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tumbuhan Obat Universitas Nasional.
Sujarnoko, Tekad U. P. 2012. Studi Meta-Analisis Efek Senyawa Metabolit
Sekunder Tanin Terhadap Kualitas Silase. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Susanti, C. M. E. 2000. Autokondensat Tanin Sebagai Perekat Kayu Lamina.
Disertasi. Jurusan IPK. Bogor: Program Pasca Sarjana IPB.
Tristanti, Irma. 2013. Antihistamin, Antialergi dan Antidotum.
http://pharmaciststreet.com/2013/01/antihistamin-antialergi-dan-
antidotum_ 21.html, Diakses pada tanggal 12 Oktober 2018.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping,
Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap I Ketut Semarayanta
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi Pendidikan Kimia
4. NIM 1613031044
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tukad Saang, 18 Juni 1998
6. Alamat E-mail semarayantanuspend45@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 082266099364

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1. Chemistry Futsal Anggota Sie 2016, 2017,
Competition 2018
2. Pelepasan Wisudawan- • Koordinator 2017
Wisudawati Jurusan Sie
Kimia Periode Maret • Anggota Sie 2018
3. Pelepasan Wisudawan- Anggota Sie 2018
Wisudawati Jurusan
Kimia Periode Agustus
4. Pelepasan Wisudawan- Anggota Sie 2016
Wisudawati Jurusan
Kimia Periode November
6. Visvitalis Cup • Koordinator 2017
Sie
• Anggota Sie 2016
7. Chemistry Basketball Cup Anggota Sie 2018
8. Alchemist • Koordinator 2018
Sie
• Anggota Sie 2017
9. HUT Jurusan Kimia • Koordinator 2019
Sie
• Sekretaris Sie 2017, 2018
10. Dharmayatra Jurusan Ketua Panitia 2017
Kimia
11. Molarity Futsal Cup Peserta Lomba 2018
12. Suksesi HMJ Kimia Anggota Sie 2017
13. Pendamping Kontingen Anggota Sie 2017
FMIPA di Dies Natalis
Undiksha
14. Kontingen FMIPA di Dies Peserta Lomba 2018
Natalis Undiksha
15. Suksesi SMF MIPA Anggota Sie 2017
16. Liga MIPA Peserta Lomba 2017, 2018
17. Lomba PKM dan PMW Peserta Lomba 2018
Tingkat Fakultas
18. Beach Soccer Peserta Lomba 2018
19. Lomba Cerdas Cermat • Wakil Ketua 2017
Agama Hindu KMHD Panitia
YBV Undiksha • Anggota Sie 2016, 2018
20. HUT KMHD YBV • Ketua Panitia 2019
Undiksha • Anggota Sie 2017, 2018
21. Perayaan Hari Raya Anggota Sie 2016, 2017,
Saraswati 2018
22. Lokha Sabha KMHD • Ketua SC 2018
YBV Undiksha • Anggota SC 2017
23. Pemilihan Truna-Truni Peserta Lomba 2017
KMHD YBV Undiksha
24. Pemilihan Duta GenRe Peserta Lomba 2017
Undiksha

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Juara II Putra Siswa Disdikpora Kabupaten 2015
Berprestasi Tingkat Klungkung
SMA Se-Kabupaten
Klungklung
2. Truna KMHD YBV KMHD YBV 2017
Undiksha Undiksha
3. PKM-P Kategori BEM FMIPA 2018
Senior Terbaik
4. PKM-KC Kategori BEM FMIPA 2018
Senior Terbaik
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
Singaraja, 11 Oktober 2018
Pengusul,

I Ketut Semarayanta
NIM. 1613031044
Anggota Pelaksana I
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap I Gusti Putu Abdi Sucita S. Putra
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi Pendidikan Kimia
4. NIM 1613031009
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tabanan, 08 Juni 1998
6. Alamat E-mail abdisucita01@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 085792235748

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1. Chemistry Futsal Anggota Sie 2017, 2018
Competition
2. Pelepasan Wisudawan- Anggota Sie 2017
Wisudawati Jurusan
Kimia Periode Maret
3. Pelepasan Wisudawan- Anggota Sie 2017
Wisudawati Jurusan
Kimia Periode Agustus
4. Pelepasan Wisudawan- Anggota Sie 2017
Wisudawati Jurusan
Kimia Periode November
5. Visvitalis Cup Koordinator Sie 2016, 2017
6. Chemistry Basketball Cup Koordinator Sie 2018
7. Alchemist • Koordinator 2018
Sie
• Anggota Sie 2017
8. HUT Jurusan Kimia • Wakil Ketua 2019
Panitia
• Koordinator 2018
Sie
• Anggota Sie 2017
9. Molarity Futsal Cup Peserta Lomba 2018
10. Suksesi HMJ Kimia Anggota Sie 2017
11. Rapat Kerja HMJ Kimia Koordinator Sie 2017
12. Pelatihan Dasar Anggota sie 2018
Kepemimpinan
13. Dharmayatra HMJ Kimia • Koordinator 2017
Sie
• Anggota Sie 2018
14. Liga MIPA Peserta Lomba 2016, 2017,
2018
15. Matematika Cup Peserta Lomba 2017, 2018
16. Lomba Mini Newspaper Peserta Lomba 2016, 2017
FBS
17. Lomba PKM dan PMW Peserta Lomba 2018
Tingkat Fakultas

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. PKM-P Kategori BEM FMIPA 2018
Senior Terbaik

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
Singaraja, 11 Oktober 2018
Pengusul,

I Gusti Putu Abdi Sucita S. Putra


NIM. 1613031009
Anggota Pelaksana II
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap I Putu Aryadi Putra
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi Pendidikan Biologi
4. NIM 1713041052
5. Tempat dan Tanggal Lahir Karangasem, 19 Mei 1997
6. Alamat E-mail aryadiputra563@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 085847265248

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1. Raker Jurusan Biologi Anggota Sie 2017
2. Pelepasan Wisudawan- Sekretaris Sie 2017
Wisudawati Jurusan Anggota Sie
Biologi 2018
3. Kegiatan Bioma Open Anggota Sie 2017
2018
4. Sepekan Bersama Biologi Anggota Sie 2017
(SBB) 2018
6. Kegiatan Ulang Tahun Anggota 2017
Jurusan Biologi
2018
7. MIPA Awards Anggota Sie 2017
8. Raker KMHD YBV Koordinator Sie 2018
Undiksha
9. Pelatihan Kepemimpinan Sekretaris sie 2018
KMHD

10. Widya Sabha KMHD Koordinator 2018


Undiksha
11. Suksesi HMJ Biologi Anggota Sie 2017
2018

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 PKM-P Kategori BEM FMIPA 2018
Senior Terbaik
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
Singaraja, 11 Oktober 2018
Pengusul,

I Putu Aryadi Putra


NIM. 1713041052
Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Drs. I Wayan Muderawan, M. S., Ph. D
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi Pendidikan Kimia
4. NIDN 0009106007
5. Tempat dan Tanggal Badung, 9 Oktober 1960
Lahir
6. E-mail iwayanmuderawan@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 081936467507

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Universitas Udayana Universitas Griffith
Institusi Singaraja Gadjah Mada University
Yogjakarta Brisbane
Australia
Jurusan Pend. Kimia Kimia Kimia
Tahun 1980-1984 1986-1989 1994-1998
Masuk-
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah Seminar Tempat
1. Seminar Nasional Analysis Asam Lemak 23 May 2013,
Kikia Terapan dan Metil Ester Biodisel Solo,
Indonesia 2013 Minyak Jarak Kepyar Indonesia
(Ricinus communis, L)
dengan GCMS
2. Seminar Nasional Pembuatan Biodisel dari 30 Juli 2016
Matematika dan Ilmu Minyak Nyamplung Denpasar,
Pengetahuan Alam (Calophyllum Bali
Inophylum L,) dan
Analisis Metil Esternya
dengan GC-MS
nd
3. The 3 Annual Aniline Oligomers: 7-8 Oktober
International Seminar Synthesis, Identification 2016, Medan,
on Trends in Science and New Opportunities Indonesia
and Science for Nanostructured
Education Materials
4. Seminar Nasional Petensi dan 19-
Riset Inovatif IV Karakteristik Batu Nopember-
Permata Pulaki 2016,
Denpasar,
Bali,
Indonesia
5. International Larvacidal Activities of 6-7 September
Conference on Crude Ethanol Extracts 2017, Kuta,
Mathematics and of Annona squamosa Bali,
Natural Sciences Seeds from Lombok and Indonesia
Bali Against Aedes
aegypti

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi,


atau Institusi Lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Dosen Berprestasi Universitas Pendidikan 2007
Ganesha
2. Piagam Tanda Presiden Republik 2009
Kehormatan Indonesia
Satyalencana Karya
Satya 20 Tahun
3. Best Performance in DBE-2, USAID 2010
Active Learning for
Higher Education
4. Best Presentation on Committee of 2010
nd
The 2 International International Conference
Conference on on Chemical Sciences
Chemical Sciences

E. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jml (Juta
Sumber*
Rp)
1 2012 Pengembangan Model Hibah Pasca 75
Pendidikan Karakter Dikti
Terintegrasi Pembelajaran
Sains
2 2012 Pengembangan Material Hibah 100
Nanokomposit Silica-Karbon Bersaing
dari Biomassa Tropis dan Dikti
Pemanfaatannya
dalamPembuatan Kayu
Sintetik
3 2013 Pengembangan Model Hibah Pasca 75
Pendidikan Karakter Dikti
Terintegrasi Pembelajaran
Sains
4 2013 Pengembangan Material Hibah 75
Nanokomposit Silica-Karbon Bersaing
dari Biomassa Tropis dan Dikti
Pemanfaatannya
dalamPembuatan Kayu
Sintetik
5 2014 Bali Synwood: kayu Sintetik Penelitian 575
yang Diperkuat Unggulan
Nanokomposit Silika-Karbon Strategis
untuk Revitalisasi Industri nasional
Kerajinan Kayu
6 2016 Bali Synwood: kayu Sintetik Penelitian 575
yang Diperkuat Unggulan
Nanokomposit Silika-Karbon Strategis
untuk Revitalisasi Industri nasional
Kerajinan Kayu
7 2017 Aktivitas Larvasida dan Hibah 19,375
Penghambat Pertumbuhan Bersaing
Ekstrak Biji Srikaya Dikti
(Annoma Squamosa)
Terhadap Nyamuk Demam
Berdarah Dengue (Aedes
Aegypti)
8 2017 Aktivitas Larvasida dan Hibah 17,3
Penghambat Pertumbuhan Bersaing
Ekstrak Biji Srikaya Dikti
(Annoma Squamosa)
Terhadap Nyamuk Demam
Berdarah Dengue (Aedes
Aegypti)

F. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun


Terakhir
Pendanaan
Judul Pengambdian Kepada
No Tahun Jml (Juta
Masyarakat Sumber*
Rp)
1 2012 Workshop Pembuatan DIPA 10
Proposal PTK Bagi Guru Pascasarjana
Matematika dan Sains
Kabupaten Tabanan
2 2012 Meningkatkan DIPA 10
Profesionalisme Guru-Guru Pascasarjana
IPA SMP dan SMA Melalui
Pelatihan Penyusunan
Perangkat Pembelajaran
3 2013 IbM Desa Hijau Bebas IbM DIKTI 40
Plastik
4 2013 IbM Kerajinan Batu Mulia IbM DIKTI 40
Pulaki
5 2015 IbPE Kerajinan Batu Permata IbPE DIKTI 100
Pulaki dan Perak Gerogak
6 2016 IbPE Kerajinan Batu Permata IbPE DIKTI 100
Pulaki dan Perak Gerogak
7 2017 IbPE Kerajinan Batu Permata IbPE DIKTI 100
Pulaki dan Perak Gerogak
8 2018 Penerapan Ipteks: DIPA 8,75
Peningkatan Kualitas dan Institusi
Produktivitas produksi
Kerajinan Perak Gerokgak

G. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 Ultrafine Amorphous Silica- Jurnal Sains dan ISSN: 2303-
Carbon Composite from the Teknologi 3142 2(2): 204-
Tropical Rich Biomasses of 212 / 2013
Salacca Plants
2 Model Pendidikan Karakter Jurnal ISSN: 2303-
Terintegrasi Pembelajaran Pendidikan 288X 2(2): 209-
Sains Indonesia 220 / 2013
3 Revitalisasi Kerajinan batu NGAYAH ISSN: 2087-
Permata Pulaki Majalah 118X 5(2): 68-
Aplikasi Ipteks 84 / 2014
4 Mewujudkan Desa NGAYAH ISSN: 2087-
Kayuputih Sebagai Model Majalah 118X 5(2): 111-
Desa Hijau Bebas Sampah Aplikasi Ipteks 123 / 2014
Plastik
5 Geokimia Batu Permata Jurnal Sains dan ISSN: 2303-
Kresnadana Pulaki Teknologi 3142 4(2): 604-
610 / 2015
6 Identifikasi Senyawa Prosiding ISBN: 978-602-
Flavonoid pada ekstrak Seminar 1213-94-0 /
Etanol-Air Daun Sirih Merah Nasional 2015
(Piper Crocatum) dengan Uji
Fitokimia dan GCMS
7 Penentuan Senyawa Saponin Prosiding ISBN: 978-602-
dari Ekstrak Etanol Daun Seminar 1213-94-0 /
Senduduk (Melastoma Nasional 2015
Malabathtricum, L)
8 Aktivitas Larvasida Ekstrak Prosiding ISBN: 978-602-
Etanol Biji Srikaya (Annona Seminar 1213-94-0 /
Squamosa) Terhadap Larva Nasional 2015
Aedes Aegepty
9 Pembuatan Biodisel dari Prosiding ISBN: 978-602-
Minyak Nyamplung Seminar 6428-4 / 2016
(Calophyllum Inophylum L,) Nasional
dan Analisis Metil Esternya
dengan GC-MS
10 Fisikomia, Fitokimia, dan Prosiding ISBN: 978-602-
Aktivitas Antioksidan dari Seminar 6428-4 / 2016
Ekstrak Etil Asetat Biji Nasional
Manggis (Garcinia
Mangostana, L)
11 Identifikasi Komponen Prosiding ISBN: 978-602-
Ekstrak n-Heksana dari Biji Seminar 6428-4 / 2016
Lansium domesticum varr Nasional
Domesticum dengan GC-MS
12 Analisis Kandungan Kimia Prosiding ISBN: 978-602-
Ekstrak Daun Sirih Hijau Seminar 6428-4 / 2016
(Paper betle) dengan GC- Nasional
MS
13 Pengaruh Model Prosiding ISBN: 978-602-
Pembelajaran Berbasis Seminar 6428-4 / 2016
Proyek Terhadap Nasional
Keterampilan Berfikir Kritis
dan Prestasi Belajar Siswa
14 Profil Model Mental Siswa Prosiding ISBN: 978-602-
tentang Korelasi Struktur Seminar 6428-4 / 2016
Molekul Terhadap Sifat Nasional
Senyawa Organik
15 Pengaruh Penggunaan Prosiding ISBN: 978-602-
Multimedia pada Model Seminar 6428-4 / 2016
pembelajaran Problem Based Nasional
Learning (PBL) Terhadap
Hasil Belajar Kimia Siswa

H. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1 Buku Ajar Kimia 2013 190 Undiksha Press
Organik II ISBN: 978-602-
1213-61-2
2 Analisis Instrumen 2017 158 Undiksha Press
ISBN: 978-602-
8310-22-2

I. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Cationic Oligomer of a 2009 Paten Paten No.
Saccharide for Resolving Internasional 122640 [WO
Enantiomers and 2005/056609]30
Asymmetric Synthesis Januari 2009
2 Nanokomposit Silika- 2013 Paten Nomor
Karbon Sebagai Penguat Nasional Pendaftaran:
kayu Sintetik dari Serat P00201407241,
Lignoselulosa Berbahan 21 November
Biomassa Tropis Kaya 2014
Silikon

J. Pengalaman Merumuskan Kebijakan public/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Tempat Respon
No Sosial Lainnya yang Telah Tahun
Penerapan Masyarakat
Diterapkan
- - - -
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

Singaraja, 10 Oktober 2018


Dosen Pendamping,

Drs. I Wayan Muderawan, M. S., Ph. D


NIDN. 0009106007
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1. Penyewaan Menumbuk 3 kali 300.000/ 900.000
mesin atau pakai
penghancur menghancurkan
daun Lateng
2. Penyewaan Menentukan 3 kali 450.000/ 1.350.000
Spektro kadar tanin pakai
Fotometer
UV-Vis
3. Erlenmeyer Wadah hasil 2 buah 100.000/ 200.000
100 mL sampel biji
4. Gelas ukur Mengukur 2 buah 100.000/ 200.000
100 mL bahan cairan biji
5. Gelas ukur Mengukur 2 buah 100.000/ 200.000
500 mL bahan cairan biji
6. Pipet tetes Mengambil 6 buah 25.000/ 150.000
cairan biji
7. Gelas Wadah dan 2 buah 100.000/ 200.000
kimia 100 tempat reaksi biji
mL sampel
8. Gelas Wadah dan 2 buah 100.000 200.000
kimia 250 tempat reaksi
mL sampel
9. Corong Alas kertas 2 buah 50.000/ 100.000
saring biji
10. Penyewaan Menimbang 3 kali 50.000/ 150.000
neraca sampel pakai
analitik
11. Tabung Tempat reaksi 1 rak 300.000/ 300.000
reaksi rak
12. Labu takar Membuat 2 buah 100.000/ 200.000
100 mL campuran dan biji
melarutkan
sampel
SUB TOTAL Rp.4.150.000
2. Bahan Habis Pakai
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1. Etanol Pengekstrak 15 L 55.000/L
825.000
96% sampel
2. Pereaksi Tambahan 5 mL 100.000/ 500.000
Folin pada tahapan mL
Denis penentuan
kadar tanin
3. Natrium Tambahan 10 gram 50.000/ 500.000
karbonat pada tahapan gram
(Na2CO3) penentuan
kadar tannin
4. Natrium Tambahan 200 gram 50.000/ 1.000.000
tungstat pada tahapan gram
((Na2WO4) penentuan
kadar tannin
5. Asam Tambahan 40 gram 20.000/ 800.000
phospomo- pada tahapan gram
libdat penentuan
kadar tannin
6 Asam Tambahan 100 mL 5.000/ mL 500.000
phospat pada tahapan
penentuan
kadar tannin
7. Na2CO3 Tambahan 10 gram 50.000/ 500.000
anhidrat pada tahapan gram
penentuan
kadar tannin
8. Asam Tambahan 200 mg 2.500.000/ 500.000
tanat pada tahapan kg
penentuan
kadar tannin
9. Aquades Melarutkan 15 Liter 15.000/ 225.000
dan liter
mengencerkan
campuran
SUB TOTAL Rp.5.350.000
3. Perjalanan
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1. Undiksha- Memenuhi 2 orang 200.000 400.000
Toko perlengkapan @ 1 kali
perlengkapan bahan
2. Singaraja ke Memenuhi 2 orang 300.000 600.000
Denpasar perlengkapan @ 1 kali
bahan
SUB TOTAL Rp.1.000.000

4. Lain-Lain
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1. Proposal Pengetikan, 3 85.000/ 255.000
pengadaan, eksemplar eksemplar
legalisir, dan
penjilidan
2. Laporan Pengetikan, 3 85.000/ 255.000
kemajuan pengadaan, eksemplar eksemplar
legalisir, dan
penjilidan
3. Laporan Pengetikan, 3 85.000/ 255.000
akhir pengadaan, eksemplar eksemplar
legalisir, dan
penjilidan
SUB TOTAL Rp.765.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama/ NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/
minggu)
1. I Ketut Pendidikan Kimia 7 jam 1. Bimbingan
Semarayanta/ Kimia /minggu dengan dosen
1613031044 2. Penyiapan
alat dan
bahan
3. Pelaksanaan
penentuan
kadar tanin
4. Pelaksanaan
analisis kadar
optimal tanin
pada anti
BOD
5. Analisis data
6. Pembuatan
laporan akhir,
Revisi,
Pengadaan
laporan,
Pengiriman
laporan
2. I Gusti Putu Pendidikan Kimia 7 jam 1. Bimbingan
Abdi Sucita S. Kimia /minggu dengan dosen
Putra/ 2. Bendahara
1613031009 3. Penyiapan
alat dan
bahan
4. Pelaksanaan
penentuan
kadar tanin
5. Pelaksanaan
analisis kadar
optimal
tannin pada
anti BOD
6. Analisis data
3. I Putu Aryadi Pendidikan Biologi 7 jam 1. Bimbingan
Putra/ Biologi /minggu dengan dosen
1713041052 2. Penyiapan
alat dan
bahan
3. Pelaksanaan
penentuan
kadar tanin
4. Pelaksanaan
analisis kadar
optimal
tannin pada
anti BOD
5. Analisis data

Anda mungkin juga menyukai