TINJAUAN PUSTAKA
A. DURIAN
(sumber : wikiwand.com)
17
Gel durian tidak hanya dapat dibuat dari daging buah yang mahal,
tetapi dapat juga dari bagian dalam (albedo) lambuh buah durian karena
albedo kulit durian masih mempunyai aroma khas durian dan kandungan
pektinnya yang tinggi yaitu 17% (Wijayanti, 2011). Penelitian dari Toledo,et
al (2006) menyebutkan bahwa durian memberikan aktivitas antioksidan yang
tinggi, ditandai dengan kandungan total fenolik yang tinggi yang merupakan
18
.
Lambung buah durian merupakan limbah yang mengandung minyak
atsiri, flavonoid, saponin, selulosa, lignin, serta kandungan pati. Lambung
buah durian dalam jumlah besar dapat digunakan sebagai obat dalam dunia
farmasi karna kandungan kimianya, perekat kayu dalam olahan kayu dan dari
turunan karbohidratnya yang dapat di olah untuk menghasilkan pektin yang
merupakan bahan perekat dan pengental yang sangat di butuhkan dalam
jumlah besar oleh industri olahan makanan ( Widarto, 2009 ).
2.2 .Pektin
Dalam SNI disebutkan bahwa pektin merupakan zat berbentuk serbuk
kasar hingga halus yang berwarna putih kekuningan, tidak berbau, dan
memiliki rasa seperti lendir. Pektin kering yang telah dimurnikan berupa
kristal yang berwarna putih dengan kelarutan yang berbeda-beda sesuai
dengan kandungan metoksilnya. Pektin yang mempunyai kadar metoksil
tinggi, larut dalam air dingin sedangkan pektin bermetoksil rendah, larut dalam
alkali dan asam oksalat. Pektin tidak larut dalam aseton dan alkohol (Kirk dan
Othmer, 1967 di dalam Betty M.
Soebrata, 2011).
Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman,
khususnya disela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawasenyawa
pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu
dengan yang lainnya. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan
tersebut disebut lamela tengah (middle lamella). Senyawasenyawa pektin
merupakan polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan dengan
ikatan α (1,4)-glukosida, asam galakturonat merupakan turunan dari
galaktosa (Winarno, 2007). Mekanisme pektin sebagai moisturizer yaitu
gugus hidroksi dalam struktur sukrosa menyebabkan terikatnya air dari
19
20
( Hutapea, 1993)
21
1. Maserasi
Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengadukan pada suhu ruangan. (Departemen Kesehatan RI,
2006).
2. Perkolasi
Perkolasi merupakan proses mengekstraksi senyawa terlarut dari jaringan
selular simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang
umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Perkolasi cukup sesuai, baik
22
3. Soxhlet
Metode ekstraksi soxhlet adalah metode ekstraksi dengan prinsip pemanasan dan
perendaman sampel. (Departemen Kesehatan RI, 2006).
4. Refluks
Ekstraksi dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi
berkesinambungan. Bahan yang akan diekstraksi direndam dengan cairan
penyari dalam labu alas bulat yang dilengkapi dengan alat pendingin tegak,
lalu dipanaskan sampai mendidih. (Departemen Kesehatan RI, 2006).
5. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada suhu
yang lebih tinggi dari suhu ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada
suhu 40-50oC (Departemen Kesehatan RI, 2006).
6. Infusa
Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada suhu penangas air
(bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih), suhu terukur
(9698oC) selama waktu tertentu (15-20 menit) (Departemen Kesehatan
RI,2006).
7. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan suhu sampai titik
didih air, yaitu pada suhu 90-100˚C selama 30 menit (Departemen
Kesehatan RI, 2006).
23
3.Ekstrak kering, sediaan yang berbentuk serbuk, dibuat dari ekstrak tumbuhan yang
diperoleh dari penguapan bahan pelarut
4.Ekstrak cair, mengandung simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai bahan
pengawet.
2.7.Moisturizer
24
1. Occlusives
Occlusive merupakan bahan-bahan yang dapat melapisi kulit untuk
mencegah air di permukaan kulit menguap sehingga menurunkan level
TEWL.
2. Emollients
Emollient menembus lapisan kulit dan kemudian mengisi ronggarongga
diantara corneocyte untuk menghaluskannya. Emollient sebenarnya tidak
benar-benar berpengaruh terhadap status hidrasi kulit tetapi efektif
melembabkan dan menghaluskan kulit yang pecah-pecah atau mengelupas.
3. Humectant
Humectant bekerja dengan cara menarik air ke permukaan kulit &
menahannya disana. Ada juga humectant yang dapat menembus lapisan
terluar kulit, menarik air & kemudian menahannya.
25
1. Kulit Normal
2. Kulit Kering
Untuk kulit kering, pilihlah moisturizer yang lebih kental serta berbahan
dasar minyak & mengandung antioksidan, grape seed oil ataupun
dimethicone. Untuk kulit yang sangat kering & pecah-pecah/ mengelupas,
produk berbahan dasar petrolatum lebih cocok digunakan karena bahan ini
lebih efektif mencegah penguapan air dari kulit.
3. Kulit Menua
Untuk kulit menua, gunakan moisturizer berbahan dasar minyak yang juga
mengandung petrolatum serta antioksidan atau AHA.
4. Kulit Dehidrasi
5. Kulit Berminyak
6. Kulit Sensitif
26
Skin analyzer EH 900 U merupakan suatu alat analisis kulit digital, yang
dapat menganalisis kondisis kulit meliputi kadar minyak (sebum), pigmen,
kolagenm elstisistas, besar pori-pori, jerawat,sensitivitas,dan moisture
(kadar air). Perangkat Skin Anlyzer EH 900 U terdiri dari main body,
handset kamera, dan lensa 50XP.di sekeliling lensa kamera, terdapat LED
illuminator. Kamera dilengkapi dengan sensor CCD hingga resolusi 5.0
mega pixel dan special DSP image processor. Cara menggunakan Skin
Analyzer EH 900 U adalah alat di hubungkan kePC yang telah diinstall cd
driver Skin Analyzer EH 900 U,kulit yag akan dianalisis di foto dengan
handset kamera, lalu dengan mikroskopi elektronik untuk kulit,foto dan data
kulit di masukan kePC untuk dianalisis. Foto kulit dan hasil analisis kulit di
tampilkan dilayar PC (Yupitawati ani: 2017).
27
Skrining fitokimia :
1. Uji fenolik
2. Uji flavonoid
3. Uji saponin
4. Uji tanin
Formulasi Moisturizer
Pengujian aktivitas
moisturizer
Evaluasi sediaan :
1. Uji organoleptik 6. Uji homogenitas
2. Uji daya lekat 7. Uji iritasi (HET-CAM)
3. Uji daya sebar
Gambar. 5 Kerangka8.Konsep
Uji kelembaban pada kelinci
4. Uji viskositas
5. Uji Ph sediaan
28
29