HALAMAN 95 – 102
http://jurnal.unpad.ac.id/justin
ABSTRAK
Kulit buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) memiliki kandungan senyawa yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan.
Antioksidan dapat di ekstrak dengan metode maserasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut
pada ekstraksi kulit buah naga merah terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah naga merah sebagai sediaan masker
gel peel off. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan analisis deskriptif. Nilai IC50 ekstrak kulit
buah naga merah dengan pelarut aquades, aquades dengan asam sitrat, etanol, dan etanol dengan asam sitrat berturut-
turut adalah 1256.774 ppm, 1010.117 ppm, 462.739 ppm, dan 357.430 ppm. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak
dengan aktivitas antioksidan tertinggi adalah ekstrak dengan pelarut etanol dengan tambahan asam sitrat, dan akan
dijadikan sediaan masker gel peel off. Masker gel peel-off dilakukan evaluasi mutu fisik organoleptis, pH, viskositas,
homogenitas, waktu sediaan mengering, dan pengujian aktivitas antioksidan. Hasil evaluasi mutu fisik masker gel peel-off
menunjukkan bahwa masker gel peel off ekstrak kulit buah naga merah 10% memenuhi standar yang baik. Nilai IC50 masker
gel peel off ekstrak kulit buah naga merah adalah 329.778 ppm.
Kata Kunci: Kulit buah naga merah, pelarut, ekstrak, aktivitas antioksidan, masker gel peel off.
95
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
Menurut Jaafar dkk. (2009), kulit buah naga mencegah pertumbuhan mikroba sehingga
merah mengandung beberapa senyawa dapat bertindak sebagai pengawet.
seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan
vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat 2.3. ANTIOKSIDAN
kasar, flavonoid, tiamin, niasin, pyridoxine, Antioksidan adalah senyawa yang berguna
kobalamin, glukosa, fenol, betasianin, untuk menetralisir peningkatan radikal bebas,
polifenol, karoten, fosfor, besi dan fitoalbumin melindungi sel dari efek toksik yang dihasilkan
yang beberapa diantaranya merupakan dan juga dapat berkontribusi dalam
senyawa antioksidan. Menurut Saneto (2008), pencegahan penyakit-penyakit. Antioksidan
terdapat beberapa senyawa dalam ekstrak alami yang terkandung dalam tumbuhan
kulit buah naga merah yang memiliki aktivitas umumnya merupakan senyawa fenolik atau
sebagai antioksidan, yaitu betasianin, polifenolik yang dapat berupa golongan
flavonoid, dan fenol. flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin,
tokoferol dan asam-asam polifungsional.
2.2. EKSTRAKSI Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas
Ekstraksi adalah teknik penarikan kandungan antioksidan meliputi flavon, flavonol, flavanon,
kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari isoflavon, katekin dan kalkon (Markham,
kandungan atau bahan yang tidak larut dalam 1988).
pelarut cair. Maserasi adalah proses penyarian
simplisia menggunakan pelarut dengan 2.4. MASKER GEL PEEL OFF
perendaman dan beberapa kali pengocokan Masker merupakan sediaan kosmetik untuk
atau pengadukan pada temperatur ruangan perawatan kulit wajah yang memiliki manfaat
(kamar). Cairan penyari akan menembus yaitu memberi kelembaban, memperbaiki
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel tekstur kulit, meremajakan kulit,
yang mengandung zat aktif yang akan larut, mengencangkan kulit, menutrisi kulit,
karena adanya perbedaan kosentrasi larutan melembutkan kulit, membersihkan pori-pori
zat aktif didalam sel dan diluar sel maka kulit, mencerahkan warna kulit, merilekskan
larutan terpekat didesak keluar(Tiwari, dkk., otot-otot wajah dan menyembuhkan jerawat.
2011). Dengan pemakaian teratur, masker dapat
mengurangi kerutan halus yang ada pada kulit
Etanol memiliki rumus kimia C2H5OH, dan wajah (Herdiana, 2007).
sifat yang dimiliki etanol yang berwujud cair
dalam suhu kamar ialah mudah enguap, Masker wajah peel off merupakan salah satu
mudah terbakar, tak berbau dan tak berwarna jenis masker wajah yang mempunyai
(Munawaroh dan Handayani, 2010). Etanol keunggulan dalam penggunaanya yaitu dapat
biasanya digunakan sebagai pelarut dan juga dengan mudah dilepas atau diangkat seperti
sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan membran elastis (Rahmawanty dkk., 2015).
kimia lainnya. Aquadest merupakan air hasil Masker wajah peel off dapat meningkatkan
dari destilasi atau penyulingan, dapat disebut hidrasi pada kulit kemungkinan karena adanya
juga air murni (H2O) karena H2O hampir tidak oklusi (Velasco dkk, 2014). Penggunaan
mengandung mineral. Sedangkan air mineral masker wajah peel off bermanfaat untuk
merupakan pelarut yang universal. Asam sitrat memperbaiki serta merawat kulit wajah dari
merupakan asam organik lemah yang masalah keriput, penuaan, jerawat dan dapat
ditemukan di daun dan buah tumbuhan genus juga digunakan untuk mengecilkan pori (Grace
citrus (jeruk – jerukan). Penambahan asam dkk., 2015 dalam Sulastri dkk.,2016).
sitrat dapat mengkondisikan pH asam pada
2.4.1. Formulasi Masker
larutan sehingga dapat menghasilkan ekstrak
pigmen yang lebih banyak (Kristiana dkk, Pembuatan masker gel peel-off yang
2012). Sifat asam dari senyawa dapat mengandung ekstrak kulit buah naga merah
96
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
Essence 0.1
Aquades Ad 100
Sumber (Rieger, 2000)
97
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
98
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
bahan yang akan diekstrak dan mempercepat digunakan perbandingan bubuk dengan
waktu ekstraksi (Isnaini, 2010). pelarut yaitu 1 : 20 (b/v). Ekstraksi yang
didapat selanjutnya disaring untuk
Pada proses ekstraksi bubuk kulit buah naga memisahkan antara maserat dan ampas
merah metode esktraksi yang digunakan bubuk kulit buah naga merah. Maserat yang
adalah metode maserasi. Metode maserasi telah disaring kemudian dikentalkan
adalah metode dengan proses perendaman menggunakan rotary evaporator dengan suhu
bubuk kulit buah naga merah dengan 50°C. Pengentalan akan cepat dilakukan jika
menggunakan pelarut pada suhu ruangan. pada suhu tinggi, akan tetapi hal tersebut
Maserasi dilakukan karena senyawa dapat mengakibatkan kerusakan pada
antioksidan rentan terhadap panas sehingga beberapa komponen.
tidak baik jika menggunakan metode panas.
Pelarut yang digunakan terdapat empat 4.2. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
variasi yaitu, aquades, etanol 70%, aquades
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kulit
dengan asam sitrat 10%, dan etanol 70%
buah naga merah dilakukan dengan
dengan asam sitrat 10%.
menggunakan radikal DPPH (2,2 Difenil-1-
Proses maserasi dilakukan selama 30 jam . Pikrilhidrazil) yang kemudian diukur
Semakin lama bahan dimaserasi maka akan menggunakan spektrofotometri dengan
semakin optimal pula kontak bahan dengan panjang gelombang 517 (Molyneux, 2004).
pelarut, namun jika terlalu lama dapat Nilai inhibition concentration (IC50) merupakan
menyebabkan tumbuhnya jamur pada parameter yang dapat menunjukan adanya
ekstraksi. Pada saat proses maserasi aktivitas antioksidan dari sampel yang diujikan.
dilakukan pengadukan yang bertujuan untuk Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak
mempercepat kontak antara bahan dengan dapat dilihat pada Tabel 2.
pelarut. Pada ekstraksi kulit buah naga merah
nilai IC50 dari ekstrak kulit buah naga merah tidak ada aktivitas antioksidan. Aktivitas
menggunakan empat pelarut yang berbeda Antioksidan dapat ditunjukan bahwa semakin
didapatkan nilai yang berbeda-beda dan rendah nilai IC50 maka semakin kuat aktivitas
perbedaan jenis pelarut dapat mempengaruhi antioksidan pada suatu sampel (Damar dkk,
aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah 2014).
naga merah. ekstrak kulit buah naga merah
menggunakan pelarut etanol, etanol dengan Aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukan pada
asam sitrat dan aquades dengan asam sitrat ekstrak ekstrak kulit buah naga merah
memiliki aktivitas antioksidan yang sangat menggunakan pelarut etanol dengan asam
lemah, sedangkan ekstrak kulit buah naga sitrat sebesar 357.430 ppm. Aktivitas
merah menggunakan pelarut aquades hampir antioksidan tertinggi ditunjukan pada ekstrak
99
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
ekstrak kulit buah naga merah menggunakan gel peel off ekstrak kulit buah naga merah
pelarut etanol dengan asam sitrat sebesar memiliki pH 5.33. Nilai pH yang diujikan sesuai
357.430 ppm. Hasil penelitian ini masih jauh dengan yang diharapkan, yaitu pH berada
jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan pada rentang pH normal kulit yaitu antara 4.5 -
penelitian Martati (2016), yang mendapatkan 8 (Tranggono, 1996),
nilai IC50 ekstrak kulit buah naga merah
sebesar 76,19 ppm. penyebab nilai IC50 4.3.3. Uji Viskositas
penelitian ini lebih tinggi dikarenakan proses Viskositas atau kekentalan pada masker gel
pengujian aktivitas antioksidan tidak segera peel off merupakan salah satu parameter yang
dilakukan yaitu 2-3 minggu setelah didapatkan penting, karena jika masker gel peel off terlalu
ekstrak kental. Hal tersebut dapat kental atau terlalu cair, masker akan sulit
mempengaruhi nilai IC50 karena selama proses diaplikasikan pada wajah. Hasil pengujian
penyimpan ekstrak mengalami pengurangan menunjukan bahwa masker gel peel off
aktivitas antioksidan. Menurut penelitian ekstrak kulit buah naga merah memiliki
Nataliani dkk. (2018) semakin lama viskositas sebesar 14913 m.Pa.s. Viskositas
penyimpanan ekstrak, maka kemampuan gel yang baik berada pada rentang 5000 –
peredaman radikal bebas DPPHnya pun 100000 mPa.s, dengan viskositas optimal
semakin berkurang. 20000 mPa.s (Nurahmanto dkk., 2017).
Masker gel peel off ekstrak memiliki viskositas
4.3. EVALUASI MUTU MASKER GEL PEEL OFF
yang baik karena ada pada rentang nilai
4.3.1. Uji Homogenitas standar.
Pengujian homogenitas bertujuan untuk
melihat penyebaran bahan-bahan yang 4.3.4. Uji Sediaan Waktu Mengering
digunakan dalam formulasi masker gel peel Pengujian waktu sediaan mengering bertujuan
off. Hasil Pengujian dapat dilihat pada Gambar untuk mengetahui berapa lama waktu yang
1. dibutuhkan masker gel peel-off untuk
mengering pada permukaan kulit sampai
masker membentuk lapisan film yang dapat
dikelupas. Pengujian dilakukan pada suhu
ruangan. Hasil Pengujian waktu sediaan
mengering masker gel peel off ekstrak
sebesar 22.60 menit. Hasil tersebut masih
memenuhi waktu kering masker gel peel-off
yang baik, yaitu antara 10-30 menit (Vieira,
2009).
Gambar 1. Homogenitas masker gel peel off
ekstrak kulit buah naga merah 4.3.5. Aktivitas Antioksidan Masker Gel
Peel Off
Berdasarkan hasil pengamatan, masker gel
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan pada
peel off ekstrak kulit buah naga merah
sampel produk yaitu masker gel peel off
memiliki susunan yang homogen dimana tidak
ekstrak kulit buah naga merah 10%. Nilai IC50
adanya partikel atau butiran kasar.
masker gel peel off masker gel peel off ekstrak
4.3.2. Uji pH 329.778 ppm Jika dibandingkan dengan nilai
Masker gel peel-off yang telah dibuat diamati IC50 pada ekstrak kulit buah naga merah,
nilai pH nya menggunakan pH meter. masker gel peel off ekstrak kulit buah naga
Pengujian terhadap pH dimaksudkan untuk merah memiliki aktivitas antioksidan lebih
melihat tingkat keasaman untuk menjamin tinggi. Hal tersebut dapat dikarenakan adanya
masker tidak menyebabkan iritasi pada kulit. zat tambahan seperti pengawet yang dapat
Hasil pengujian menunjukan bahwa masker mencegah terjadinya reaksi oksidasi sehingga
100
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
101
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.
102