Anda di halaman 1dari 8

JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

HALAMAN 95 – 102

http://jurnal.unpad.ac.id/justin

JURNAL INDUSTRI PERTANIAN


ISSN 2656-6559

Teknologi Proses Agroindustri

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)


SEBAGAI MASKER GEL PEEL OFF

Widi Utami1, Efri Mardawati2, Selly Harnesa Putri3


1
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, widi15006@mail.unpad.ac.id
2
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, efri.mardawati@unpad.ac.id
3
Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, selly.h.putri@unpad.ac.id

ABSTRAK
Kulit buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) memiliki kandungan senyawa yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan.
Antioksidan dapat di ekstrak dengan metode maserasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut
pada ekstraksi kulit buah naga merah terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah naga merah sebagai sediaan masker
gel peel off. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan analisis deskriptif. Nilai IC50 ekstrak kulit
buah naga merah dengan pelarut aquades, aquades dengan asam sitrat, etanol, dan etanol dengan asam sitrat berturut-
turut adalah 1256.774 ppm, 1010.117 ppm, 462.739 ppm, dan 357.430 ppm. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak
dengan aktivitas antioksidan tertinggi adalah ekstrak dengan pelarut etanol dengan tambahan asam sitrat, dan akan
dijadikan sediaan masker gel peel off. Masker gel peel-off dilakukan evaluasi mutu fisik organoleptis, pH, viskositas,
homogenitas, waktu sediaan mengering, dan pengujian aktivitas antioksidan. Hasil evaluasi mutu fisik masker gel peel-off
menunjukkan bahwa masker gel peel off ekstrak kulit buah naga merah 10% memenuhi standar yang baik. Nilai IC50 masker
gel peel off ekstrak kulit buah naga merah adalah 329.778 ppm.

Kata Kunci: Kulit buah naga merah, pelarut, ekstrak, aktivitas antioksidan, masker gel peel off.

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA


Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) 2.1. BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS
atau dapat disebut buah pitaya merupakan POLYRHIZUS)
tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
tropis kering. Habitat asli buah naga berasal termasuk kedalam tanaman tropis dan sangat
dari negara Meksiko,Kulit buah naga merah mudah beradaptasi dengan lingkungan
mempunyai berat 30% - 35% dari berat utuh tumbuh dan juga perubahan cuaca seperti
buah (Wahyuni, 2011). Kulit dari buah naga sinar matahari, angin, dan curah hujan. Buah
merah biasanya dapat diolah untuk dijadikan naga merah memiliki biji yang berwarna hitam
produk pangan, sebagai bahan dasar kecil - kecil dan memiliki daging buah yang
kosmetik, pewarna alami, dan lain sebagainya. umumnya berwarna merah keunguan
Menurut penelitian Wu dkk.(2006) keunggulan (Hardjadinata, 2011). Buah naga dengan
dari kulit buah naga sebagai antioksidan warna daging merah diketahui mengendung
disebabkan karena buah naga kaya akan lebih banyak antioksidan dibandingkan buah
senyawa polifenol. Kandungan-kandungan naga dengan warna daging putih (Shofiati
yang dimiliki kulit buah naga yaitu senyawa dkk., 2014). Buah naga memiliki kulit yang
betalain, antosianin, vitamin C, vitamin E, tebal namun dagingnya pun cukup banyak.
vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, Menurut Saati (2009), buah naga memiliki kulit
niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, yang berjumlah 30-35% dari berat utuh buah
dan fitoalbumin (Jaafar dkk., 2009). naga itu sendiri.

95
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

Menurut Jaafar dkk. (2009), kulit buah naga mencegah pertumbuhan mikroba sehingga
merah mengandung beberapa senyawa dapat bertindak sebagai pengawet.
seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan
vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat 2.3. ANTIOKSIDAN
kasar, flavonoid, tiamin, niasin, pyridoxine, Antioksidan adalah senyawa yang berguna
kobalamin, glukosa, fenol, betasianin, untuk menetralisir peningkatan radikal bebas,
polifenol, karoten, fosfor, besi dan fitoalbumin melindungi sel dari efek toksik yang dihasilkan
yang beberapa diantaranya merupakan dan juga dapat berkontribusi dalam
senyawa antioksidan. Menurut Saneto (2008), pencegahan penyakit-penyakit. Antioksidan
terdapat beberapa senyawa dalam ekstrak alami yang terkandung dalam tumbuhan
kulit buah naga merah yang memiliki aktivitas umumnya merupakan senyawa fenolik atau
sebagai antioksidan, yaitu betasianin, polifenolik yang dapat berupa golongan
flavonoid, dan fenol. flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin,
tokoferol dan asam-asam polifungsional.
2.2. EKSTRAKSI Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas
Ekstraksi adalah teknik penarikan kandungan antioksidan meliputi flavon, flavonol, flavanon,
kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari isoflavon, katekin dan kalkon (Markham,
kandungan atau bahan yang tidak larut dalam 1988).
pelarut cair. Maserasi adalah proses penyarian
simplisia menggunakan pelarut dengan 2.4. MASKER GEL PEEL OFF
perendaman dan beberapa kali pengocokan Masker merupakan sediaan kosmetik untuk
atau pengadukan pada temperatur ruangan perawatan kulit wajah yang memiliki manfaat
(kamar). Cairan penyari akan menembus yaitu memberi kelembaban, memperbaiki
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel tekstur kulit, meremajakan kulit,
yang mengandung zat aktif yang akan larut, mengencangkan kulit, menutrisi kulit,
karena adanya perbedaan kosentrasi larutan melembutkan kulit, membersihkan pori-pori
zat aktif didalam sel dan diluar sel maka kulit, mencerahkan warna kulit, merilekskan
larutan terpekat didesak keluar(Tiwari, dkk., otot-otot wajah dan menyembuhkan jerawat.
2011). Dengan pemakaian teratur, masker dapat
mengurangi kerutan halus yang ada pada kulit
Etanol memiliki rumus kimia C2H5OH, dan wajah (Herdiana, 2007).
sifat yang dimiliki etanol yang berwujud cair
dalam suhu kamar ialah mudah enguap, Masker wajah peel off merupakan salah satu
mudah terbakar, tak berbau dan tak berwarna jenis masker wajah yang mempunyai
(Munawaroh dan Handayani, 2010). Etanol keunggulan dalam penggunaanya yaitu dapat
biasanya digunakan sebagai pelarut dan juga dengan mudah dilepas atau diangkat seperti
sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan membran elastis (Rahmawanty dkk., 2015).
kimia lainnya. Aquadest merupakan air hasil Masker wajah peel off dapat meningkatkan
dari destilasi atau penyulingan, dapat disebut hidrasi pada kulit kemungkinan karena adanya
juga air murni (H2O) karena H2O hampir tidak oklusi (Velasco dkk, 2014). Penggunaan
mengandung mineral. Sedangkan air mineral masker wajah peel off bermanfaat untuk
merupakan pelarut yang universal. Asam sitrat memperbaiki serta merawat kulit wajah dari
merupakan asam organik lemah yang masalah keriput, penuaan, jerawat dan dapat
ditemukan di daun dan buah tumbuhan genus juga digunakan untuk mengecilkan pori (Grace
citrus (jeruk – jerukan). Penambahan asam dkk., 2015 dalam Sulastri dkk.,2016).
sitrat dapat mengkondisikan pH asam pada
2.4.1. Formulasi Masker
larutan sehingga dapat menghasilkan ekstrak
pigmen yang lebih banyak (Kristiana dkk, Pembuatan masker gel peel-off yang
2012). Sifat asam dari senyawa dapat mengandung ekstrak kulit buah naga merah

96
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

dengan konsentrasi optimum berdasarkan yang dimodifikasi. Formulasi masker dapat


hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dilihat pada Tabel 1.
dan berdasarkan pada formula basis terpilih
yang mengacu pada penelitian Rieger (2000)
Tabel 1. Formulasi masker gel peel off
Bahan Konsentrasi (%)
PVA 12
HPMC 1
Propilenglikol 10
Asam Benzoat 0.2
Ekstrak Kulit Buah Naga Merah 10

Essence 0.1
Aquades Ad 100
Sumber (Rieger, 2000)

3. METODOLOGI 3.3. PEMBUATAN EKSTRAK KULIT BUAH


NAGA MERAH
3.1. ALAT DAN BAHAN Proses ekstraksi pada penelitian ini
Alat yang digunakan adalah Oven, Grinder, menggunakan metode maserasi (metode
ayakan mesh 12, beaker glass, dingin). Pelarut yang digunakan untuk
spektrofotometri, kuvet, tabung reaksi pipet mengektraksi bahan yaitu etanol 70%,
ukur. Bahan baku yang digunakan pada akuades dan asam sitrat 10%.
penelitian ini adalah kulit buah naga merah.
Bahan lain yang digunakan adalah aquades, Serbuk kulit buah naga merah yang
etanol 70%, asam sitrat, DPPH, PVA, HPMC, didapatkan dari proses pengayakan, kemudian
dan Propilenglikol. ditimbang menjadi 4 bagian masing-masing
sebanyak 75 gram. Serbuk kulit buah naga
3.2. PENYIAPAN BAHAN BAKU merah yang telah ditimbang kemudian masing-
Bahan baku yang digunakan adalah buah masing dimasukan kedalam beaker glass dan
naga merah yang didapatkan dari pasar ditambah pelarut sebanyak 1500 mL, masing-
Caringin, Kota Bandung. Buah naga merah masing pelarut yang ditambahkan dengan
yang dipilih ialah buah dengan karakteristik perbandingan 1 : 20 (b/v). Beaker glass
fisik tidak terdapat bagian yang busuk, kelopak pertama menggunakan pelarut etanol
yang menutupi kulit buah naga berwarna cerah sedangkan pada beaker glass yang kedua
tanpa ada warna kecoklatan pada ujung- menggunakan pelarut akuades, dan pada
ujungnya, kulit berwarna pink cerah dan beaker glass yang ketiga dan keempat
mulus. Buah naga yang telah dipilih lalu dimasukkan pelarut yang sama namun dengan
dikumpulkan, disortasi kemudian dicuci bersih tambahan sama sitrat 10%, selanjutnya larutan
dan dipisahkan antara kulit dan dagingnya. dimaserasi selama 30 jam pada suhu ruangan
Kulit buah naga selanjutnya diangin-angin 24 dan diaduk 3 kali selama 5 menit. Bahan yang
jam, lalu dikeringkan dengan oven pada suhu telah di ekstrak selanjutnya disaring
40°C selama 8 jam. kulit buah naga merah menggunakan kertas saring untuk
kering selanjutnya di grinder untuk pengecilan memisahkan ampas dengan filtratnya.
ukuran dan diayak dengan ayakan tyler mesh Selanjutnya filtrat yang telah didapatkan
12. Hasil akhir berupa kulit buah naga merah dievaporasi menggunakan rotary vacuum
bubuk yang siap diekstraksi dan diuji aktivitas evaporator dengan suhu 50°C pada kecepatan
antioksidannya. 60 rpm dan tekanan 1 atm selama kurang
lebih 6 jam.

97
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

3.4. PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN


EKSTRAK DAN MASKER GEL PEEL OFF 3.6. EVALUASI MUTU FISIK DAN AKTIVITAS
Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan ANTIOKSIDAN MASKER GEL PEEL OFF
metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) 3.6.1. Uji Homogenitas
dengan alat spektrofotometri untuk Pengujian homogenitas dilakukan dengan
mendapatkan nilai absorbansi. Nilai menggunakan kaca. Sediaan dioleskan pada
absorbansi yang telah didapatkan selanjutnya sekeping kaca atau bahan transparan lainnya
dimasukkan kedalam rumus untuk menghitung kemudian diamaati, sediaan harus menunjukkan
nilai persen (%) aktivitas antioksidan dengan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya
persamaan berikut. butiran kasar.
𝐴. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝐴. 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Inhibisi (%) = x100% 3.6.2. Uji pH
𝐴. 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜
Pengukuran pH sediaan masker dilakukan
menggunakan alat pH meter dengan cara
(1)
mencelupkan pH meter ke dalam sediaan
masker gel peel-off, kemudian diukur pH-nya
3.5. MASKER GEL PEEL OFF menggunakan pH meter.
Masker gel peel off dibuat dengan
3.6.3. Uji Viskositas
menggunakan formulasi masker peel-off
Rieger (2000). Formulasi yang akan digunakan Pengujian viskositas dilakukan menggunakan
ini dimodifikasi, dimana terdapat beberapa alat viskometer, dengan cara mencelupkan
bahan yang diganti yaitu metil paraben yang spindel kedalam sediaan masker peel-off,
diganti menjadi asam benzoat yang berperan spindel yang digunakan sesuai dengan
sebagai bahan pengawet, essence sebagai kekentalan sediaan, kemudian diatur
pewangi dan ekstrak yang berperan sebagai kecepatan yang digunakan dan viskometer
zat aktif (antioksidan). Bahan yang dijalankan, kemudian viskositas dari masker
ditambahkan dalam masker peel-off sebagai peel-off akan terbaca.
antioksidan adalah Ekstrak kulit buah naga
3.6.4. Uji Waktu Sediaan Mengering
merah dengan konsentrasi 10%. Ekstrak kulit
Pengujian waktu sediaan mengering dilakukan
buah naga yang digunakan adalah ekstrak
pada suhu kamar dengan cara mengoleskan
yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi
masker peel-off ke area kulit dengan tebal
dari keempat ekstrak yang diberi perlakuan
kurang lebih 1 mm dan dihitung waktu yang
pelarut yang berbeda dan telah dilakukan
diperlukan sediaan untuk mengering
pengujian aktivitas antioksidan sebelumnya.
menggunakan alat bantu stopwatch, yaitu
Masker gel peel off yang telah dibuat memiliki
waktu dari saat mulai masker peel-off telah
warna merah gelap, tekstur yang kental, dan
dioleskan secara merata hingga masker
bau yang sedikit asam. Masker gel peel off
berbentuk lapisan yang kering hingga mudah
selanjutnya dievaluasi untuk mengetahui mutu
untuk terkelupas (Bajaj dkk.,2002).
dari masker itu sendiri.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi yang dilakukan mencangkup mutu
fisik (uji homonitas, pH, viskositas, dan waktu 4.1. ESKTRAKSI
sediaan mengering) dan aktivitas antioksidan Sampel yang akan diekstraksi adalah sampel
masker gel peel off. dalam bentuk bubuk. Sampel dalam bentuk
bubuk dapat mempermudah proses ekstraksi,
karena ukuran partikel yang kecil akan
memperluas permukaan bahan sehingga
mempercepat penetrasi pelarut ke dalam

98
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

bahan yang akan diekstrak dan mempercepat digunakan perbandingan bubuk dengan
waktu ekstraksi (Isnaini, 2010). pelarut yaitu 1 : 20 (b/v). Ekstraksi yang
didapat selanjutnya disaring untuk
Pada proses ekstraksi bubuk kulit buah naga memisahkan antara maserat dan ampas
merah metode esktraksi yang digunakan bubuk kulit buah naga merah. Maserat yang
adalah metode maserasi. Metode maserasi telah disaring kemudian dikentalkan
adalah metode dengan proses perendaman menggunakan rotary evaporator dengan suhu
bubuk kulit buah naga merah dengan 50°C. Pengentalan akan cepat dilakukan jika
menggunakan pelarut pada suhu ruangan. pada suhu tinggi, akan tetapi hal tersebut
Maserasi dilakukan karena senyawa dapat mengakibatkan kerusakan pada
antioksidan rentan terhadap panas sehingga beberapa komponen.
tidak baik jika menggunakan metode panas.
Pelarut yang digunakan terdapat empat 4.2. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
variasi yaitu, aquades, etanol 70%, aquades
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kulit
dengan asam sitrat 10%, dan etanol 70%
buah naga merah dilakukan dengan
dengan asam sitrat 10%.
menggunakan radikal DPPH (2,2 Difenil-1-
Proses maserasi dilakukan selama 30 jam . Pikrilhidrazil) yang kemudian diukur
Semakin lama bahan dimaserasi maka akan menggunakan spektrofotometri dengan
semakin optimal pula kontak bahan dengan panjang gelombang 517 (Molyneux, 2004).
pelarut, namun jika terlalu lama dapat Nilai inhibition concentration (IC50) merupakan
menyebabkan tumbuhnya jamur pada parameter yang dapat menunjukan adanya
ekstraksi. Pada saat proses maserasi aktivitas antioksidan dari sampel yang diujikan.
dilakukan pengadukan yang bertujuan untuk Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak
mempercepat kontak antara bahan dengan dapat dilihat pada Tabel 2.
pelarut. Pada ekstraksi kulit buah naga merah

Tabel 2. Nilai IC50 Ekstrak Kulit Buah Naga Merah


Sampel IC50 (ppm)
Ekstrak kulit buah naga menggunakan pelarut aquades 1256.774 ± 12.01
Ekstrak kulit buah naga menggunakan pelarut aquades + Asam Sitrat
1010.117 ± 47.07

Ekstrak kulit buah naga menggunakan pelarut etanol 462.739 ± 16.70


Ekstrak kulit buah naga menggunakan pelarut etanol + Asam Sitrat
357.430 ± 15.91

Sumber (Dokumentasi Pribadi, 2020)

nilai IC50 dari ekstrak kulit buah naga merah tidak ada aktivitas antioksidan. Aktivitas
menggunakan empat pelarut yang berbeda Antioksidan dapat ditunjukan bahwa semakin
didapatkan nilai yang berbeda-beda dan rendah nilai IC50 maka semakin kuat aktivitas
perbedaan jenis pelarut dapat mempengaruhi antioksidan pada suatu sampel (Damar dkk,
aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah 2014).
naga merah. ekstrak kulit buah naga merah
menggunakan pelarut etanol, etanol dengan Aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukan pada
asam sitrat dan aquades dengan asam sitrat ekstrak ekstrak kulit buah naga merah
memiliki aktivitas antioksidan yang sangat menggunakan pelarut etanol dengan asam
lemah, sedangkan ekstrak kulit buah naga sitrat sebesar 357.430 ppm. Aktivitas
merah menggunakan pelarut aquades hampir antioksidan tertinggi ditunjukan pada ekstrak

99
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

ekstrak kulit buah naga merah menggunakan gel peel off ekstrak kulit buah naga merah
pelarut etanol dengan asam sitrat sebesar memiliki pH 5.33. Nilai pH yang diujikan sesuai
357.430 ppm. Hasil penelitian ini masih jauh dengan yang diharapkan, yaitu pH berada
jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan pada rentang pH normal kulit yaitu antara 4.5 -
penelitian Martati (2016), yang mendapatkan 8 (Tranggono, 1996),
nilai IC50 ekstrak kulit buah naga merah
sebesar 76,19 ppm. penyebab nilai IC50 4.3.3. Uji Viskositas
penelitian ini lebih tinggi dikarenakan proses Viskositas atau kekentalan pada masker gel
pengujian aktivitas antioksidan tidak segera peel off merupakan salah satu parameter yang
dilakukan yaitu 2-3 minggu setelah didapatkan penting, karena jika masker gel peel off terlalu
ekstrak kental. Hal tersebut dapat kental atau terlalu cair, masker akan sulit
mempengaruhi nilai IC50 karena selama proses diaplikasikan pada wajah. Hasil pengujian
penyimpan ekstrak mengalami pengurangan menunjukan bahwa masker gel peel off
aktivitas antioksidan. Menurut penelitian ekstrak kulit buah naga merah memiliki
Nataliani dkk. (2018) semakin lama viskositas sebesar 14913 m.Pa.s. Viskositas
penyimpanan ekstrak, maka kemampuan gel yang baik berada pada rentang 5000 –
peredaman radikal bebas DPPHnya pun 100000 mPa.s, dengan viskositas optimal
semakin berkurang. 20000 mPa.s (Nurahmanto dkk., 2017).
Masker gel peel off ekstrak memiliki viskositas
4.3. EVALUASI MUTU MASKER GEL PEEL OFF
yang baik karena ada pada rentang nilai
4.3.1. Uji Homogenitas standar.
Pengujian homogenitas bertujuan untuk
melihat penyebaran bahan-bahan yang 4.3.4. Uji Sediaan Waktu Mengering
digunakan dalam formulasi masker gel peel Pengujian waktu sediaan mengering bertujuan
off. Hasil Pengujian dapat dilihat pada Gambar untuk mengetahui berapa lama waktu yang
1. dibutuhkan masker gel peel-off untuk
mengering pada permukaan kulit sampai
masker membentuk lapisan film yang dapat
dikelupas. Pengujian dilakukan pada suhu
ruangan. Hasil Pengujian waktu sediaan
mengering masker gel peel off ekstrak
sebesar 22.60 menit. Hasil tersebut masih
memenuhi waktu kering masker gel peel-off
yang baik, yaitu antara 10-30 menit (Vieira,
2009).
Gambar 1. Homogenitas masker gel peel off
ekstrak kulit buah naga merah 4.3.5. Aktivitas Antioksidan Masker Gel
Peel Off
Berdasarkan hasil pengamatan, masker gel
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan pada
peel off ekstrak kulit buah naga merah
sampel produk yaitu masker gel peel off
memiliki susunan yang homogen dimana tidak
ekstrak kulit buah naga merah 10%. Nilai IC50
adanya partikel atau butiran kasar.
masker gel peel off masker gel peel off ekstrak
4.3.2. Uji pH 329.778 ppm Jika dibandingkan dengan nilai
Masker gel peel-off yang telah dibuat diamati IC50 pada ekstrak kulit buah naga merah,
nilai pH nya menggunakan pH meter. masker gel peel off ekstrak kulit buah naga
Pengujian terhadap pH dimaksudkan untuk merah memiliki aktivitas antioksidan lebih
melihat tingkat keasaman untuk menjamin tinggi. Hal tersebut dapat dikarenakan adanya
masker tidak menyebabkan iritasi pada kulit. zat tambahan seperti pengawet yang dapat
Hasil pengujian menunjukan bahwa masker mencegah terjadinya reaksi oksidasi sehingga

100
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

meningkatkan aktivitas antioksidan dari sediaan.

5. SIMPULAN DAN SARAN (DPPH) for Estimating Antioxidant


Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol.
Perbedaan pelarut berpengaruh terhadap 26 (2). 211-219.
aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah naga Munawaroh, S. dan A. Handayani. (2010.)
Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut
merah, dan aktivitas antioksidan tertinggi (Citrus hystrix D.C.) dengan Pelarut
terdapat pada ekstrak kulit buah naga merah Etanol dan N-Heksana. Jurnal
pelarut etanol dengan tambahan asam sitrat Kompetensi Teknik. 1(2).
sebesar 357.430 ppm, dapat dijadikan masker Nataliani, M. M., Kosala K., Fikriah I.,
Isnuwardana R., Paramita S. (2018).
gel peel off yang memiliki aktivitas antioksidan Pengaruh Penyimpanan Dan Pemanasan
dengan nilai IC50 329.778 ppm dan memiliki Terhadap Stabilitas Fisik Dan Aktivitas
evaluasi mutu fisik yang memenuhi standar Antioksidan Larutan Pewarna Alami
yang meliputi pH, homegenitas, waktu sediaan Daging Buah Naga (Hylocereus
costaricensis). Samarinda : Universitas
mengering, dan viskositas. Mulawarman.
Nurahmanto D., Mahrifah I.R., Firda R.,
6. DAFTAR PUSTAKA Imaniah N. dan Rosyidi V.A. (2017).
Formulasi Sediaan Gel Dispersi Padat
Ansel HC. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Ibuprofen : Studi Gelling Agent dan
Farmasi, Ed.4. Penerjemah Farida Senyawa Peningkat. Ilmiah Manuntung. 3
Ibrahim. Jakarta: Universitas Indonesia (1). 96–105.
Press. 390-398. Rahmawanty, Dina., Nita. Yulianti, dan Mia.
Bajaj S, Singla D, Sakhuja N. (2012). Stability Fitriana.(2015). Formulasi dan Evaluasi
Testing of Pharmaceutical Products. Masker Wajah Peel-Off Mengandung
JAPS. 02(3): 129-138. Kuersetin Dengan Variasi Konsentrasi
Grace, F.X., C. Darsika, K.V. Sowmya, Gelatin dan Gliserin. Media Farmasi. 12
K.Suganya, and S. Shanmuganathan. (1). 17-32.
(2015). Preparation and Evaluation of Saati, Elfi Anis. (2009). Identifikasi Dan Uji
Herbal Peel Off Face Mask. American Kualitas Pigmen Kulit Buah Naga Merah
Journal of PharmTech Research. (5): 33- (Hylocareus costaricensis) Pada
336. Beberapa Umur Simpan Dengan
Hardjadinata, Sinatra.(2010). Budi Daya Buah Perbedaan Jenis Pelarut. Direktorat
Naga Super Red Secara Organik. Bogor : Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Penebar Swadaya. JIPTUMMDPPM. Malang: UMM.
Isnaini L. (2010). Ekstraksi Pewarna Merah Saneto, Budi. (2008). Karakterisasi Kulit Buah
Cair Alami Berantioksidan Dari Kelopak Naga Merah. AGRIKA. 2 (2). 143- 149.
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Shofiati, A., Andriani, Anam. (2014). Kajian
dan Aplikasinya pada Produk Pangan. Kapasitas Antioksidan Dan Penerimaan
Jurnal Teknologi Pertanian. 11(1). 18-28. Sensoris Teh Celup Kulit Buah Naga
Jaafar, Ali, R., Nazri, M., dan Khairuddin W . (Pitaya Fruit) Dengan Penambahan Kulit
(2009). Proximate Analysis of Dragon Jeruk Lemon Dan Stevia. Jurnal
Fruit (Hylecereus polyhizus). American Teknosains Pangan 3(2).
Journal of Applied Sciences. Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur G. & Kaur
Kristiana HD., Setyaningrum A., Lia UK., H. (2011). Phytochemical Screening And
.(2012). Ekstraksi Pigmen Antosianin Extraction: A Review. International
dengan Variasi Jenis Pelarut. Jurnal Pharmaceutica Sciencia. 1 (1): 98-106.
Teknologi Pangan. Tranggono RIS.(1996). Kiat Apik Menjadi
Markham, K.R.. (1988). Cara Mengindentifikasi Sehat dan Cantik. Jakarta: Gramedia
Flavonoid. Terjemahan K. Padmawinata. Pustaka Utama.
Bandung: Penerbit ITB. Velasco, M.V.R. (2014). Short-term clinical of
Martati T., Devina S. G. (2016). Aktivitas peel-off facial mask moisturizers.
Penangkap Radikal Bebas Ekstrak Etanol International Journal of Cosmetic Science.
Kulit Buah Naga Dengan Metode Dpph 36: 355–360.
(1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Samarinda : Vieira, R.P. (2009). Physical and
Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Physicochemical Stability Evaluation of
Obat Indonesia Ke-50 . Cosmetic Soybean Extract. Brazilian
Molyneux, P. (2004). The Use of The Stable Journal of Pharmaceutical Sciences.
Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl

101
Widi Utami - JURNAL INDUSTRI PERTANIAN – VOLUME 02. NOMOR 01. TAHUN 2020.

Wahyuni, R. (2011). Pemanfaatan Kulit Buah


Naga Supermerah (Hylicereus
costaricensis) Sebagai Sumber
Antioksidan Dan Pewarna Alami Pada
Pembuatan Jelly. Jurnal Teknologi
Pangan. 2(1)
Wu, L. C., Hsu, H. W., Chen, Y., Chiu, C. C.,
and Ho, Y. I., .(2006). Antioxidant and
Antiproliferative Activities of Red Pitaya.
Food Chemistry. 95. 319-327

102

Anda mungkin juga menyukai