PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengobati berbagai penyakit salah satunya yaitu dalam pengobatan masalah kulit
seperti jerawat. Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang biasa dikenal
dengan sebutan acne vulgaris, yaitu suatu keadaan dimana pori-pori kulit
tersumbat. Biasanya jerawat atau acne vulgaris mulai timbul pada masa remaja
(pubertas). Kondisi tersebut merupakan salah satu masalah yang hampir semua
remaja keluhkan baik pada wanita maupun pada laki-laki karena dapat
yang dapat bereaksi dengan sebum sehingga menyebankan inflamasi (Herwin dkk,
2018).
adalah daun jeringau (acorus calamus). Secara tradisional, tanaman ini bermanfaat
inflamasi, diare dan demam. Ekstrak alkohol jeringau sangat berguna sebagai
yang luasnya paling besar dan memiliki peran yang sangat penting oleh karena itu
selayaknya kulit senantiasa dijaga dan dipelihara kesehatannya. Bukan hanya kulit
1
wajah atau bagian yang terbuka, melainkan kulit diseluruh tubuh harus dijaga.
Memahami struktur dan fungsi kulit dapat menjadi langkah awal dalam
keseluruhan rangkaian upaya untuk merawat dan menjaga kesehatan kulit Jenis-
jenis kulit pada manusia akan berbeda-beda tergantung dengan kondisi lingkungan
dan keturunan. Oleh karena itu, kegiatan perawatan kulit akan disesuaikan dengan
jenis kulit tersebut. Karena jenis kulit yang berbeda juga tentunya memiliki
perawatan yang berbeda juga. Penggunaan produk kulit yang tidak tepat dengan
1. Normal
Kulit normal merupakan jenis kulit yang cenderung mudah dirawat. Kelenjar
minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya tidak terlalu menjadi
ataupun kekurangan.
2. Kering
Kulit kering merupakan jenis kulit yang kekurangan sebum. Karena jumlah sebum
yang terbatas, maka kulit kering sering mengalami kekurangan sebum dan
3. Berminyak
Kulit berminyak merupakan jenis kulit yang diakibatkan oleh kelenjar sebaceous
sangat aktif pada saat pubertas, ketika distimulasi oleh hormon pria yaitu
androgen.
2
4. Kombinasi
Kulit kombinasi merupakan gabungan dari lebih dari satu jenis kulit seperti kulit
kering dan kulit berminyak. Bagian yang berminyak umumnya terdapat pada
daerah dagu, hidung dan dahi, yang diketahui sebagai T-Zone atau daerah T.
dampak yang besar bagi para remaja baik secara fisik maupun psikologik dapat
menimbulkan kecemasan dan depresi. Wajah yang berjerawat akan berpengaruh pula
biologis dan psikologis. Perubahan biologis yang terdiri dari peruahan fisik merupakan
pencetus yang berdampak pada tahap psikis. Perubahan kondisi fisik inilah yang
berpengaruh pada kepercayaan diri. Penampilan fisik seperti wajah berjerawat yang
tidak sesuai dengan gambaran ideal seorang remaja akan menimbulkan ketidakpuasan
Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat antibakteri adalah jeringau
(Acorus calamus L.). Jeringau merupakan tanaman yang tumbuh liar di daerah rawa,
atau digunakan pada wanita setelah bersalin bersama bahan obat lain dengan cara
adanya kandungan minyak atsiri pada rimpang jeringau, sedangkan ekstrak metanol
3
Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans dan Penicillium marneffei (Phongpaichit,
2005).
selanjutnya yaitu senyawa alkaloid, terpen dan tannin. Dhaniaputri (2015) menyatakan
bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan tersimpan pada bagian
vakuola. Berdasarkan struktur sel tumbuhan, letak vakuola yaitu pada bagian dalam sel
tumbuhan dan dilindungi oleh dinding sel, dimana dinding sel pada tumbuhan inilah
yang menyebabkan sel tumbuhan lebih keras dibanding sel hewan yang tidak memiliki
dinding sel. Menurut Srivastava et al (2017), dinding sel adalah lapisan luar yang kuat
pada sel tanaman dengan komponen selulosa dan lignin yang keras.
sebagai informasi awal untuk mengetahui senyawa kimia apa yang mempunyai
aktivatas dari suatu tanaman contohnya adalah, flavanoid, saponin, alkaloid dan
a. Flavanoid
dan tesebar dalam tanaman tingkat tinggi. Flavanoid mempunyai sifat anti
inflamasi, anti hepattoksik, anti tumor, anti mikroba dan anti virus.
4
senyawa bioaktif. Kebanyakan flavanoid berada sebagai glikosida (Nahar dan
Sarker, 2009).
b. Saponin
Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan larutan klorida dengan air
c. Alkaloid
Nama alkaloid berasal dari kata “alkalin” yang berarti basa yang larut
dari cincin. Alkaloid secara biosintetis diturunkan dari asam amino. Alkaloid
bersifat basa dan membentuk garam yang larut air dengan asam-asam
mineral, kebanyakan alkaloid adalah padat, kristalin dan berasa pahit (Nahar
5
d. Tanin
terdapat khusus dalam jaringan kayu. Salah satu fungi tanin dalam
rasanya yang sepat. Tanin sering terdapat pada tumbuhan paku-pakuan dan
larutan koloidal asidik. Tanin membentuk senyawa yang tidak dapat didigesti
dan tidak larut dengan protein dan ini merupakan dasar penggunaannya dalam
pengobatan diare, gusi berdarah dan kulit yang luka. Tanin juga dapat
2009).
Masker daun jeringau dan madu dibuat sebagai masker untuk perawatan
kulit wajah berjerawat. Daun jeringau (Acorus calamus L.) termasuk tanaman
obat yang biasa digunakan sebagai antibakteri dan anti inflamasi. Aktivatas anti
saponin, alkaloid dan tanin. sedangkan madu juga mengandung antiseptik yang
kulit wajah yang terbakar akibat sinar matahari, melembabkan kulit wajah, serta
mencerahkan wajah.
6
Manfaat dibuat masker karena Salah satu sediaan yang dapat mengatasi kulit
kering dan kusam. masker memiliki bahan dasar yang mampu melembabkan kulit
wajah sehingga stratum corneum pada kulit juga mengalami kelembaban sehingga
pada saat sediaan masker dicuci maka stratum corneum akan ikut terangkat juga.
kulit, fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat karena kotoran,
debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena pembersih biasa, serta
suku II, kabupaten oku timur bahwa tanaman jaringau dapat dimanfaatkan sebagai
meningkatkan nafsu makan, sakit perut ,diare, dan penyakit kulit seperti kurap.
Maka dari itu saya tertarik membahas tumbuhan jeringau dibuat sedian masker
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
kosmetik.
Indonesia.
arah yang jelas tentang penelitian yang akan dilakukan. Peneliti akan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kulit
Kulit merupakan selimut yang menutup permukaan tubuh dan mempunyai fungsi
utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Selain
itu, kulit juga berfungsi sebagai indra peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap
1. Kulit mempunyai berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis gepeng dengan
lapisan tanduk. Penbuluh darah pada dermisnya dilapisi oleh endotel. Kelenjar-kelenjar
2. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat-serat kolagen dan elastin, dan sel-
3. Jaringan otot dapat ditemukan pada dermis. Contoh, jaringan otot polos, yaitu otot
penegak rambut (m. arrector pili) dan pada dinding pembuluh darah, sedangkan
4. Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat ditemukan pada kulit berupa
ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir saraf. Contoh, badan Meissner dan badan
Pacini.
9
b. Struktur kulit
Kulit terdiri atas 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis merupa-
kan jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan dermis berupa jaringan ikat
agak padat yang berasal dari mesoderm. Di bawah dermis terdapat selapis jaringan ikat
longgar yaitu hipo- dermis, yang pada beberapa tempat terutama terdiri dari jaringan
lemak.
noda-noda hitam, dan lain-lain perlu dirawat secara khusus dengan kosmetik
serta pelembab terutama pada kulit kering atau kulit normal yang cenderung kering.
Ada banyak sediaan yang mampu mengatasi masalah-masalah kulit tersebut seperti,
S.D.Gershon, M.M.Rieger,1972:436).
Salah satu penyakit kulit yang selalu mendapat perhatian bagi para remaja dan
dewasa muda adalah jerawat atau dalam bahasa medisnya acne vulgaris. Penyakit ini
10
tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya
kepercayaan diri akibat berkurangnya Acne vulgaris adalah suatu keadaan dimana
pori-pori kulit tersumbat sehingga timbul bruntusan (bintik merah) dan abses (kantong
nanah) yang meradang dan terinfeksi pada kulit. Jerawat sering terjadi pada kulit
Acne dikatakan hingga 80% populasipada satu saat. Gambaran khas adalah
timbul pada remaja, sering kali yang sedangmengalami tanda-tanda awal pubertas,
dengan beragam lesi yang hilang timbul. Dapat ditemukan beberapa jenis kulit
kosmetika(Victor, 2010).
Insidensi tertinggi terdapat pada perempuan antara umur 14–17 tahun dan pada
laki-laki antara umur 16–19 tahun.Tetapi dapat pula timbul pada usia di atas 40 tahun
dan penyakit ini dapat pula menetap pada usia lanjut. 10% kasus didapat pada usia 30–
40 tahun. Bentuk yang lebih berat dari akne terdapat pada kira-kira 3% laki-laki, lebih
Banyak bahan alam yang diketahui dapat digunakan sebagai bahan kosmetik
seperi daun jambu biji, kunyit, lidah budaya, dan termasuk salah satunya bahan
yang bisa digunakan untuk masker wajah adalah daun jeringau (acorus calamus).
makan, radang lambung, kurap, migran, anti inflamasi, diare dan demam. Ekstrak
11
a. Tumbuhan Jeringau (Acorus calamus L.)
tumbuhan pendek, dan dari sela daun timbul buah yang bulat lonjong panjang
yang kuat, ujung daun lancip, menyebarkan bau yang sangat harum. Sepintas
tanaman jaringau seperti daun pandan. Warna daun hijau tua dan permukaannya
licin. Batang tanaman berada di dalam lumpur atau rawa berupa rimpang dan
berakar serabut yang besar. Jaringau tumbuh merumpun membentuk satu koloni
tanaman yang semakin lama akan semakin lebar (Pusat Studi Biofarmaka
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
12
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Acorales
Famili : Acoraceae
Genus : Acorus L.
2 . Nama Daerah
lain : Jerenge (Aceh), Jerango (Gayo & Batak Karo), Serago (Nias), Daringo
radang lambung, kurap (obat luar), sakit kepala, anti inflamasi, diare, disentri,
bahan antibakteri. Tetapi jeringau tidak boleh digunakan dalam jangka waktu
13
yang lama dan terus-menerus, karena dapat mengakibatkan efek samping yang
dahulu sampai terbentuk serbuk halus, Simplisia merupakan bahan alami yang
digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan
tiga yaitu simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral).
produk farmasi yang siap dipakai. Tetapi kandungan dari simplisia tidak
tumbuhan tersebut, iklim, kondisi (umur dan cara) panen, serta proses cara
bagian tanaman, dan isi sel yang dikeluarkan dari suatu tanaman. Isi sel
tumbuhan dapat berupa zat-zat atau bahan nabati lainnya dengan cara
simplisia yang berasal dari hewan utuh atau zat-zat yang berguna yang
simplisia pelikan atau mineral adalah berupa bahan pelikan atau mineral
yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
14
berupa bahan kimia murni contohnnya dalah serbuk seng dan serbuk
2) Waktu panen
3) Lingkungan tumbuh
b. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan cemaran (kotoran dan bahan asing
lain) dari bahan simplisia. Pembersihan simplisia dari tanah dapat mengurangi
c. Pencucian
terutama bahan yang berasal dari tanah dan juga bahan-bahan yang tercemar
pestisida. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air yang berasal dari
beberapa sumber air seperti mata air, sumur, PAM (Gunawan dan Mulyani, 2004).
d. Perajangan
15
Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan,
terlebih dahulu dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan dapat
dilakukan dengan pisau atau mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis
e. Pengeringan
sehingga dapat disimpan untuk jangka waktu lebih lama. Dengan penurunan kadar
air, sehingga dapat dicegah dapat terjadinya penurunan mutu atau perusakan
Pengeringan dapat dilakukan antara suhu 30°-90°C (60°C terbaik). Jika simplisia
mengandung bahan aktif tidak tahan panas atau mudah menguap, pengeringan
dilakukan pada suhu serendah mungkin, misalnya 30° - 45°C atau dengan cara
f. Sortasi Kering
sortasi kering ialah untuk memisahkan benda asing, seperti bagian tanaman yang
tidak di inginkan dan pengotor lain yang masih ada atau tertinggal pada simplisia
(Agoes, 2007).
16
merupakan upaya untuk mempertahankan kualitas simplisia, baik fisik maupun
jenis dan kadar senyawa kimianya, sehingga tetap memenuhi persyaratan mutu
yang terdapat pada rimpang jeringau, maka perlu dilakukan ekstraksi sehingga
senyawa tersebut dapat keluar dari dalam sel. Namun karena kuatnya dinding sel
senyawa metabolit sekunder dari dalam sel tumbuhan dengan cara melunakkan
atau merusak dinding sel. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan
kompleks menjadi lebih sederhana, sehingga diharapkan dinding sel akan lebih
mudah ditembus oleh pelarut. Salah satu jenis fermentasi yang dapat digunakan
rambut kelenjar dari rimpang jeringau dengan menggunakan enzim yang terdapat
17
berpengaruh terhadap aktivitas antimikroba yang dimiliki rimpang jeringau,
Candida albicans.
Salah satu metode yang digunakan untuk penemuan obat tradisional adalah
metode ekstraksi. Pemilihan metode ekstraksi tergantung pada sifat bahan dan
senyawa yang akan diisolasi. Sebelum memilih suatu metode, target ekstraksi
struktural.
tetapi tidak dihasilkan oleh sumber lain dengan kontrol yang berbeda, misalnya
dua jenis dalam marga yang sama atau jenis yang sama tetapi berada dalam
kondisi yang berbeda. Identifikasi seluruh metabolit sekunder yang ada pada suatu
organisme untuk studi sidik jari kimiawi dan studi metabolomik. Proses ekstraksi
sebagai berikut :
2. Pemilihan pelarut
18
3. Pelarut polar: air, etanol, metanol, dan sebagainya.
menambah daya tarik dan mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat.
Salah satu contoh kosmetik adalah masker wajah (Sriwidodo, 1986). Pemakaian
wajah yang teratur juga dapat membantu mencegah penuaan dini dan mengurangi
Bahan lain yang digunakan untuk pembuatan masker dari tumbuhan daun
a. Madu
Madu merupakan humectants (menarik air dari dalam kulit dan dari udara
sekitar, sehingga proses dehidrasi kulit tidak berlanjut) yang mampu menjaga
kelembaban kulit. Madu digunakan sebagai masker wajah yang cocok untuk
semua jenis kulit karena sangat efektif untuk menghambat proses penuaan dini
salah satu sumber kesehatan. Madu dapat digunakan sebagai bahan dasar
19
kosmetik karena madu dapat menjadi sumber gizi bagi kulit serta dapat membuat
kulit menjadi lebih putih dan cerah. Madu juga dapat melindungi kulit dari
bakteri.
jerawat tidak terus muncul karena kotor, melainkan lebih disebabkan faktor dari
Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan bertumpuk dan
menjadi komedo. Jika terkena bakteri jerwat, komedo akan menjadi jerawat.
Jerawat atau yang biasanya disebut dengan acne vulgaris adalah pembentukan
komedo, papul, pustul, nodul dan/atau kista yang merupakan akibat dari
sumbatan dan peradangan unit pilosebasea (folikel rambut dan kelenjar sebasea
kelenjar pilosebasea, seperti pada daerah wajah, leher, dada, dan punggung.
luar dapat dilakukan dengan menggunakan masker madu (Moussa et al., 2012).
20
Madu mengandung inhibin dan hidrogen peroksida yang memiliki
antioksidan alami yang berperan untuk membunuh bakteri dan kuman yang
penyebab jerawat gatal pada kulit mengandung antiseptik alami yang bisa
membunuh bakteri dan membersihkan luka pada jerawat. Madu memiliki sifat
osmotik sehingga bisa membersihkan luka, menyerap air pada luka jerawat dan
jerawat, memiliki sifat asam sehingga sangat efektif untuk mencegah dan
yang membuat lengket sehingga bisa digunakan untuk menarik kotoran dan
debu dari kulit wajah, memiliki zat probiotik alami dan bisa bermanfaat
Madu melembabkan kulit sehingga kulit menjadi lebih halus, tidak berminyak
dan menyembuhkan jerawat dengan cepat dan alami (Vallianoul et al., 2014;
Sabry, 2009). Serta apabila acne tidak ditangani dengan tepat hingga
Dampak yang sering ditimbulkan oleh jerawat yaitu mengganggu rasa percaya
diri dan penampilan, menarik diri dari kehidupan sosial, dan menyebabkan
depresi.
21
b. Clindamycin
Salah satu antibiotik yang biasa digunakan untuk pengobat jerawat adalah
c. propilen glikol
dan untuk meningkatkan kelarutan (Weller, 1994). Selain itu juga penambahan
propilen glikol pada sediaan topikal juga dapat meningkatkan laju difusi (Agoes
dkk, 1983).
d. Etanol
Etanol merupakan salah satu produk penting dalam bidang kesehatan dan energi,
dapat dibuat menggunakan metode fermentasi atau biasa juga disebut dengan
peragian, yaitu proses perubahan kimia dalam suatu substrat organik yang dapat
berlangsung karena aksi katalisator biokimia, yaitu enzim yang dihasilkan oleh
22
e. Aquadest
Air murni ( aquadest ) merupakan suatu pelarut yang penting dan memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia seperti garam-garam, gula, asam
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik sehingga aquadest disebut
sebagai pelarut universal. Aquadest berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair dan padat dibawah tekanan dan temperatur standar dalam bentuk ion, aquadest
dapat dideskripsikan sebagai asosiasi ( ikatan antara sebuah ion hidrogen H- ) dengan
dibandingkan
dengan metode
maserasi yaitu
dengan metode
23
refluk sebesar
maserasi sebesar
0,97%.
terhadap antibakteri
staphylococcus Staphylococcus
konsentrasi 5 %,
24
terfermentasi dengan
ekstrak rimpang
jeringau
terfermentasi,
sedangkan aktivitas
antifungi tidak
berbeda secara
signifikan. Baik
kadar
fenolik maupun
aktivitas
antimikroba
ekstrak rimpang
jeringau mengalami
peningkatan setelah
proses fermentasi.
Perlu diakukan
penentuan waktu
optimal fermentasi
yang menghasilkan
tinggi
25
c. Tinjauan Pustaka Terkait Metode yang Digunakan
bubuk daun jeringau dan madu untuk kulit berjerawat. Daun jeringau mengalami
dicampur dengan madu, untuk menilai produk dan hasil perawatan masker
serbuk daun jeringau dan madu dengan lembar penilaian, tiga orang sebagai
percobaan (klien).
No Nama bahan F0 F1 F2
1 jeringau 5 gr 5 gr 10 gr
2 madu 5 ml 10 ml 5 ml
3 clindamyicin 5 gr 5 gr 5 gr
4 Propilen glikol 5 ml 5 ml 5 ml
5 etanol 5 ml 5 ml 5 ml
6 Aquades 5 ml 5 ml 5 ml
26
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif.
Analisis pers P
observasi yang dibuat dalam table skala likert. Hasil uji skala
Dimana : P
P = presentase
F = frekuensi
n = jumlah responden
SB = Sangat Baik
B = Baik
CB = Cukup Baik
TB = Tidak Baik
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
B. Jenis Penelitian
eksperimen.
Bahan yang digunakan antara lain, daun jeringau, dan madu, clindamycin,
28
D. Hipotesis
mengandung zat aktif daun jeringau dan madu untuk kulit berjerawat.
E. Desain Penelitian
termasuk tanaman obat yang biasa digunakan sebagai antibakteri dan anti
kulit iritasi dan berjerawat. sehingga Kombinasi daun jeringau dan madu
mencerahkan wajah.
No Nama bahan F0 F1 F2
1 jeringau 5 gr 5 gr 10 gr
2 madu 5 ml 10 ml 5 ml
3 clindamyicin 5 gr 5 gr 5 gr
4 Propilen glikol 5 ml 5 ml 5 ml
29
5 etanol 5 ml 5 ml 5 ml
6 aquades 5 ml 5 ml 5 ml
Subjek penelitian ini adalah tiga orang percobaan (klien) yang memiliki
masalah kulit berjerawat. Masker ini terdiri dari 3 formula yang terdiri dari F0,
F1, dan F2. Cara penggunaan masker untuk F0 yaitu 5 gr bubuk jeringau, 5 ml
clindamycin, 5 ml etanol.
Masker ini digunakan 1 kali sehari selama 7 kali pemakaian dengan rentang
waktu 10 - 15 menit. Pengaruh kulit berjerawat dari masker berbahan alami daun
jeringau dan madu untuk perawatan kulit berjerawat dapat diaplikasikan dan
30