Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol. 8 No.

2 Desember 2022
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Formulasi dan Evaluasi Krim Body Scrub Kombinasi Ekstrak Moringa


oleifera dan Oryza sativa Sebagai Eksfolian
Made Asmarani Dira1, Kadek Maya Cyntia Dewi2
1Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
2Program Studi Sarjana Keperawatan, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali

ABSTRAK
Kosmetik pada umumnya mengandung senyawa kimia. lalu diayak. Dilakukan formulasi krim body scrub
Untuk menjaga keamanan diperlukan senyawa aktif dengan konsentrasi ekstrak daun kelor 10% (F1), 20%
yang aman sehingga digunakan bahan alami. Masa (F2) dan 30% (F3). Pengujian sediaan meliputi uji
pandemi mengharuskan masyarakat lebih banyak organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji stabilitas, uji
menghabiskan waktu di rumah sehingga tren merawat tipe emulsi, uji hedonik dan uji efektivitas kelembaban.
kesehatan dan kecantikan kulit semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat
Antioksidan membantu mengatasi kerusakan oksidatif memenuhi evaluasi fisik sediaan yaitu tekstur
akibat radikal bebas. Saat ini orang lebih mengarah pada semipadat, F1 hijau, F2 hijau kecoklatan dan F3 coklat,
kosmetik yang mengandung bahan alami. Salah satu aroma bau khas kelor, setiap sediaan homogen terdapat
tanaman yang mengandung antioksidan yaitu daun butiran scrub, pH berkisar 5,9-6,2, memiliki stabilitas
kelor (Moringa oleifera L.). Selain itu beras putih yang baik, tipe emulsi m/a, hasil uji kesukaan ketiga
(Oryza sativa L.) memiliki kandungan tokoferol dan formulasi diperoleh F1 yang paling disukai dan pada uji
tokotrienol yaitu vitamin E alami sebagai zat yang kelembaban menunjukkan pemakaian body scrub
bermanfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan ekstrak daun kelor selama 4 minggu dapat
untuk mengetahui formulasi dan evaluasi krim body melembabkan kulit (p<0,05). Kesimpulan penelitian
scrub kombinasi ekstrak daun kelor dan beras putih yaitu ekstrak Moringa oleifera dan Oryza sativa dapat
sebagai eksfolian. Serbuk kering simplisia daun kelor diformulasikan sebagai krim body scrub dan
direndam dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut memberikan efek melembabkan kulit.
etanol 96% lalu diuapkan menggunakan rotary
evaporator sampai menjadi ekstrak. Beras putih dioven Kata Kunci : Scrub, Moringa, Oryza, Kulit

ABSTRACT
(F2) and 30% (F3). The preparation test included an
Cosmetics generally contain chemical compounds. To organoleptic test, a homogeneity test, pH test, stability
maintain safety, a safe active compound is needed and test, emulsion type test, hedonic test and moisture
use natural ingredients. Pandemic requires people to effectiveness test. The results showed that the
spend more time at home, so the trend of caring of skin preparations made met the physical evaluation of the
health and beauty is increasing. Antioxidants help preparations, namely semisolid texture, green F1, brown
overcome the oxidative damage that caused by free green F2 and brown F3, typical odor of Moringa, each
radicals. Nowadays, people prefer cosmetics that contain homogeneous preparation contained scrub granules, pH
natural ingredients. One of the plants that contains ranged from 5.9 to 6.2, had good stability, o/w emulsion
antioxidants is Moringa leaves (Moringa oleifera L.). In type, the results of the preference test of the three
addition, rice (Oryza sativa L.) contains tocopherols and formulations obtained showed that F1 was the most
tocotrienols, namely natural vitamin E as antioxidants. preferred and the moisture test showed that the use of
This study aimed to determine the formulation and Moringa leaf extract body scrub for 4 weeks could
evaluation of a body scrub cream combination of moisturize the skin (p<0.05). The conclusion of the
Moringa leaf extract and rice as an exfoliant. Moringa study is that Moringa oleifera extract and Oryza sativa
leaf powder was soaked and macerated by using 96% white rice can be formulated as a body scrub cream and
ethanol solvent and then evaporated using a rotary provide a moisturizing effect on the skin.
evaporator until it became an extract. Rice in the oven
and then sifted. Body scrub cream was formulated with Keywords : Scrub, Moringa, Oryza, Skin
concentrations of Moringa leaf extract of 10% (F1), 20%

Penulis Korespondensi : Informasi Artikel


Made Asmarani Dira Submitted : 20 Oktober 2022
Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas,
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali Accepted : 26 Desember 2022
E-mail : asmarani.dira@gmail.com Published : 27 Desember 2022

DOI :https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.242
308

PENDAHULUAN berpasangan pada orbitnya. Radikal bebas


Kosmetik saat ini mengandung ini berasal dari reactive oxygen species
sejumlah besar bahan kimia dan sebagian (ROS). Pembentukan radikal bebas
besar tidak mengikuti peraturan merupakan proses normal metabolisme.
administrasi yang diatur. Saat ini banyak Mekanisme tubuh yang melindungi sel
orang lebih mengarah pada pengobatan dari efek toksik radikal bebas adalah
alami dan kosmetik herbal karena dibuat sistempertahanan antioksidan. Sistem ini
dari herba maupun ekstrak tanaman. melibatkan sistem pertahanan enzimatik
Kandungan herbal memperkaya tubuh dan non enzimatik. Antioksidan berperan
dengan nutrisi dan mineral yang menunda atau mencegah oksidasi
bermanfaat. Sehingga di masa mendatang biomolekul intraselular dan ekstraselular.
penggunaan bahan baku alami menjadi Antioksidan membantu mengatasi
pilihan utama karena khasiat dan faktor kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.
keamanannya (Ittiqo et al., 2021). Namun saat mekanisme pertahanan
Beberapa tahun terakhir, industri tubuh tidak mampu mengatasi kelebihan
kosmetik merupakan salah satu industri radikal bebas, maka dapat timbul
yang berkembang cepat di dunia gangguan hingga kerusakan sel
khususnya Indonesia. Masa pandemi (Kawamura & Muraoka, 2018).
mengharuskan masyarakat lebih banyak Saat ini orang lebih mengarah pada
menghabiskan waktu di rumah sehingga kosmetik yang mengandung bahan alami.
tren merawat kesehatan dan kecantikan Salah satu tanaman yang mengandung
kulit semakin meningkat. Perawatan kulit antioksidan yaitu daun kelor (Moringa
tubuh seperti lulur atau body scrub oleifera L.) (Ali et al., 2014). Daun kelor
digunakan untuk tujuan memelihara, mengandung flavonoid termasuk
merawat kehalusan kulit, mencerahkan myricetin, quercetin, kaempferol,
kulit agar tidak kusam dan melepaskan sel isorhamnetin, rutin dan asam fenolat
kulit yang sudah mati. Kerusakan pada (Nizioł-ŁUkaszewska et al., 2020).
kulit akan mengganggu kesehatan Aktivitas antioksidan daun kelor dapat
manusia maupun penampilan sehingga digunakan sebagai antiaging (Sugihartini
kulit perlu dijaga dan dilindungi & Nuryanti, 2017). Kandungan beras putih
kesehatannya. Salah satu yang dapat (Oryza sativa L.) yang bermanfaat untuk
menyebabkan kerusakan kulit adalah kulit yaitu kandungan tocols (tokoferol
radikal bebas yang berupa sinar ultra dan tokotrienol), gamma-oryzanol dan
violet (Lestari et al., 2021). Radikal bebas ceramide. Tokoferol dan tokotrienol yaitu
adalah molekul atau fragmen molekul vitamin E murni alami sebagai zat yang
dengan satu atau banyak elektron tidak

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


309

bermanfaat sebagai antioksidan (Yunita et efektif mencerahkan kulit. Selain itu,


al., 2021). formulasi Krim dengan konsentrasi 3%
Lulur atau body scrub adalah ekstrak daun kelor dapat digunakan
sediaan cair maupun setengah padat yang sebagai antiaging (Sugihartini & Nuryanti,
berupa emulsi untuk mengangkat kotoran 2017).
sel kulit mati yang tidak terangkat Berdasarkan uraian di atas
sempurna oleh sabun dan memberikan dilakukan penelitian yang bertujuan
kelembaban serta mengembalikan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi
kelembutan kulit, seperti kelenjar rambut krim body scrub kombinasi ekstrak daun
dan keringat (Ittiqo et al., 2021). Selain itu kelor (Moringa oleifera L.) dan beras
body scrub dapat meningkatkan sirkulasi putih (Oryza sativa L.). Penelitian ini
darah dalam tubuh dan mensuplai vitamin dapat digunakan sebagai informasi ilmiah
untuk kulit serta sebagai antioksidan tentang formulasi dan mutu fisik produk
(Wirasuta et al., 2018). Untuk mengangkat kosmetik body scrub dari bahan alami.
sel-sel kulit mati ditambahkan beras putih
METODE PENELITIAN
yang berfungsi sebagai eksfolian. Dalam Alat
membuat formulasi suatu sediaan lulur Alat yang digunakan dalam
krim yang baik perlu diperhatikan adalah penelitian ini adalah rotary evaporator
kesesuaian sifat bahan-bahan yang dipilih, (Buchi® Swiss), oven (Memmert), corong
yaitu kesesuaian sifat antara bahan aktif kaca, gelas kimia, gelas ukur, tabung
dengan bahan pembawa (basis). Suatu rekasi, cawan porselin, pipet volume,
krim terdiri atas bahan aktif dan bahan batang pengaduk, gelas ukur, pH meter
dasar (basis) krim. Bahan dasar terdiri (Eco Testr), objek glass, mortir, stamper,
dari fase minyak dan fase air yang ayakan mesh nomer 60, water bath (Lab
dicampur dengan penambahan bahan Companion® Jerman) dan skin analyzer.
penegmulsi (emulgator) kemudian akan Bahan
membentuk basis krim. Selain Bahan yang digunakan dalam
karakteristik formula yang diinginkan, penelitian ini adalah asam stearat, setil
maka sering ditambah bahan-bahan alkohol, sorbitol, propilen glikol, metil
antara lain, pengawet, pengental, paraben, propil paraben, paraffin cair,
pewarna, pelembab, pewangi dan adeps lanae, beras putih dan parfum.
sebagainya (Ittiqo et al., 2021). Pengumpulan dan Preparasi
Penelitian sebelumnya yang Sampel
dilakukan oleh Ittiqo et al. (2021) Sampel daun kelor diperoleh dari
menyatakan bahwa krim lulur esktrak daerah Denpasar, Bali yang telah
daun kelor dengan konsentrasi 30% paling dilakukan determinasi sebelumnya oleh

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


310

Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya menyempurnakan pengeringan


“Eka Karya” Bali (LIPI). Daun kelor dicuci dilanjutkan penguapan pada oven pada
menggunakan air mengalir dan daun suhu 40ºC.
ditiriskan. Daun kelor dikeringkan dengan Pembuatan Bahan Scrub
cara diangin-anginkan selama 7 hari. Pembuatan bahan scrub
Daun yang telah kering di blender menggunakan beras putih dengan terlebih
sehingga menjadi serbuk. dahulu dioven pada suhu 90ºC selama 2
Ekstraksi Sampel jam untuk mengurangi kelembaban dan
Serbuk kering daun kelor direndam kadar air. Beras ditumbuk dan dihaluskan
dan dimaserasi dengan menggunakan menggunakan mortir stamper. Setelah itu
pelarut etanol 96% selama 2 hari. Setelah diayak dengan ayakan mesh nomer 60.
proses maserasi, campuran simplisia dan Pembuatan sediaan krim body
etanol tersebut disaring menggunakan scrub
kertas saring. Selanjutnya dilakukan Formulasi sediaan body scrub
penguapan menggunakan rotary ekstrak daun kelor dan beras putih dapat
evaporator pada suhu 50ºC, untuk dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Formulasi Sediaan Body Scrub Ekstrak Daun Kelor dan Beras Putih
Formula (%)
No. Bahan
I II III
1 Ekstrak daun kelor 10 20 30
2 Beras putih 10 10 10
3 Asam stearat 5 5 5
4 Tween 60 2 2 2
5 Setil alkohol 3 3 3
6 Propilenglikol 0,5 0,5 0,5
7 Paraffin cair 5 5 5
8 Adeps lanae 5 5 5
9 Metil paraben 0,1 0,1 0,1
10 Propil paraben 0,05 0,05 0,05
11 Essential oil qs qs qs
12 Aquadest ad 100 100 100

Pembuatan krim body scrub diaduk terus menerus hingga homogen.


menggunakan metode emulsifikasi. Fase Fase air dibuat dengan cara melarutkan
minyak asam stearat, adeps lanae, setil metil paraben dan propilenglikol, lalu
alcohol dan parafin cair dilelehkan dalam diaduk homogen dan ditambahkan ke
cawan porselin menggunakan water bath dalam aquadest panas, kemudian
secara berturut-turut pada suhu 70ºC, lalu ditambahkan tween 60. Fase minyak dan
ditambahkan propil paraben sambil fase air dicampurkan ke dalam mortir dan

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


311

diaduk sampai homogen. Ekstrak daun 5. Penentuan tipe emulsi


kelor ditambahkan sedikit demi sedikit Pengecatan atau pewarnaan
sambil digerus sampai homogen, setelah dilakukan dengan menambahkan larutan
agak dingin ditambahkan scrub. metilen biru sebanyak 1 tetes pada 500 mg
Evaluasi sediaan body scrub sediaan di atas objek gelas. Tutup dengan
1. Penentuan organoleptis sediaan kaca penutup. Bila metil biru tersebar
Uji organoleptis dilakukan untuk merata berarti sediaan tersebut tipe
melihat tampilan fisik sediaan dengan emulsi minyak dalam air (m/a), tetapi bila
cara melakukan pengamatan terhadap hanya bintik-bintik biru berarti sediaan
bentuk, warna dan bau dari sediaan yang tersebut tipe emulsi air dalam minyak
telah dibuat. (a/m).
2. Penentuan homogenitas sediaan 6. Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Sejumlah tertentu sediaan jika Uji kesukaan atau hedonic test
dioleskan pada sekeping kaca atau bahan dilakukan untuk mengetahui tingkat
transparan lain yang cocok, sediaan harus kesukaan panelis terhadap sediaan body
menunjukkan susunan yang homogen dan scrub. Panelis pada penelitian ini
tidak terlihat adanya butiran kasar berjumlah 30 orang. Pengujian dilakukan
3. Penentuan pH sediaan secara visual, setiap panelis diminta untuk
Pengukuran pH sediaan dilakukan menggosokkan sediaan pada kulit
dengan menggunakan pH meter. Sampel punggung tangan dan memberikan
dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu penilaian terhadap parameter aroma,
ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan tekstur, warna, kesan lengket dan kesan
dalam akuades hingga 100 ml. Kemudian lembab di kulit, Penilaian panelis
pH meter dicelupkan dalam larutan terhadap sediaan krim lulur dikategorikan
tersebut. Angka yang ditunjukkan pH ke dalam 5 tingkatan yaitu: sangat suka
meter merupakan pH sediaan. (5), suka (4), cukup suka (3), kurang suka
4. Pengamatan stabilitas sediaan (2) dan tidak suka (1), selanjutnya
Masing-masing formula body scrub dihitung persentase tingkat kesukaan.
dimasukkan ke dalam pot plastik dan 7. Uji Kelembaban Sediaan
disimpan pada suhu kamar, kemudian Hasil pengukuran kelembaban
diamati parameter-parameter kestabilan yang menunjukkan persentase
meliputi pemisahan fase, warna dan bau kelembaban kulit pada sebelum
dari sediaan. Pengamatan dilakukan pada pemakaian dan setelah pemakaian krim
hari pertama dibuat dan setelah lulur. Lokasi uji adalah kulit punggung
penyimpanan selama 4 minggu pada suhu tangan sukarelawan. Sebelum sediaan
kamar. krim lulur diaplikasikan ketangan

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


312

sukarelawan, terlebih dahulu diukur scrub ini adalah ekstrak daun kelor.
kelembaban kulit punggung tangan Konsistensi krim body scrub yang
sukarelawan menggunakan alat skin diinginkan didapatkan setelah
analyzer yang bertujuan untuk melihat ditambahkan tepung beras dan digerus
kelembaban kulit tangan sebelum hingga homogen. Lalu dilakukan evaluasi
menggunakan body scrub ekstrak daun sediaan krim. Hasil uji organoleptis dari
kelor. sediaan krim body scrub dari ekstrak daun
kelor dan beras putih dilakukan pada tiga
HASIL DAN PEMBAHASAN
sediaan dari berbagai konsentrasi untuk
Bahan utama yang digunakan
melihat bentuk, warna dan bau (tabel 2).
dalam pembuatan sediaan krim body

Tabel 2. Data pengamatan uji organoleptis pada konsentrasi 10%, 20% dan 30%

No. Konsentrasi Bentuk Warna Bau


1 10% Semisolid Hijau Wangi essential
oil
2 20% Semisolid Hijau kecoklatan Wangi essential
oil
3 30% Semisolid Coklat Wangi essential
oil

Formula 1 Formula 2 Formula 3

Gambar 1. Sediaan Krim Body Scrub Ekstrak Daun Kelor dan Beras Putih

Uji organoleptis bertujuan untuk melihat konsentrasi 30%. Sedangkan tekstur pada
tampilan fisik sediaan dengan cara sediaan memiliki tekstur semisolid dan
melakukan pengamatan terhadap bentuk, memiliki aroma essential oil.
warna dan bau dari sediaan yang telah Hasil uji homogenitas krim body
dibuat (Suprio, 2017). Hasil uji scrub ekstrak daun kelor menunjukkan
organoleptis terhadap sediaan krim lulur bahwa semua sediaan tidak diperoleh
ekstrak daun kelor didapat bahwa sediaan butiran kasar dan gumpalan dari ekstrak
memiliki warna hijau pada konsentrasi dengan bahan krim body scrub pada objek
10%, warna hijau kecoklatan pada gelas, maka semua sediaan krim lulur
konsentrasi 20%, dan warna coklat pada dinyatakan homogen. Terdapat butiran

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


313

scrub dari beras putih karena berfungsi dengan menggunakan pH meter. Uji pH
sebagai eksfolian. Uji homogenitas sangat penting dalam krim karena krim
bertujuan untuk mengetahui semua bahan digunakan untuk penggunaan luar yaitu di
sudah tercampur merata atau terdistribusi kulit karena krim yang memiliki pH
secara merata, sehingga apabila krim terlalu asam akan mengakibatkan iritasi
diaplikasikan semua bagian kulit memiliki kulit sedangkan krim yang terlalu basa
kesempatan yang sama untuk akan menyebabkan kulit kering (Sari &
mendapatkan khasiat dari bahan yang Anggraeny, 2021). Pada tabel 3
terkandung dalam suatu sediaan krim didapatkan hasil pH sediaan yang
(Lumentut et al., 2020). memenuhi persyaratan pH kulit yaitu 4,5-
Hasil uji pH sediaan krim body 6,5 (Hakim et al., 2020).
scrub ekstrak daun kelor dilakukan
Tabel 3. Data pengamatan uji pH
No. Konsentrasi Hasil Uji pH
1 10% 5,9 ± 0,06
2 20% 6,1 ± 0,00
3 30% 6,2 ± 0,06

Hasil uji stabilitas terhadap sediaan diamati dengan adanya perubahan warna
dengan melihat pemisahan fase, warna dan perubahan bau. Untuk mengatasi
dan bau secara visual pada suhu kamar kerusakan bahan akibat adanya oksidasi
selama 4 minggu. Sediaan krim body dapat dilakukan dengan penambahan
scrub pada konsentrasi ekstrak daun kelor pengawet. Pada penilitian ini pengawet
10%, 20% dan 30% tidak mengalami yang digunakan adalah metil paraben dan
perubahan warna, bau dan pemisahan propil paraben.
pada fase emulsinya. Hal ini menunjukkan Hasil untuk pengujian tipe emulsi
bahwa semua sediaan krim body scrub sediaan dengan menggunakan metil biru.
stabil dalam penyimpanan suhu kamar Hasi uji tipe emulsi sediaan krim body
25◦C-30◦C selama 4 minggu. Sediaan scrub, menunjukkan warna metil biru
emulsi dikatakan tidak stabil jika dapat homogen atau tersebar merata di
mengalami creaming dan inversi. dalam semua formula, sehingga dapat
Creaming adalah terpisahnya emulsi dibuktikan bahwa sediaan krim body
menjadi dua lapisan, dimana lapisan yang scrub yang dibuat mempunyai tipe emulsi
satu mengandung butir-butir tetesan (fase minyak dalam air (m/a). Tipe emulsi
terdispersi) lebih banyak dari pada lapisan minyak dalam air memiliki keuntungan
yang lain (Yunita et al., 2021). Rusak atau yang lebih mudah menyebar dipermukaan
tidaknya suatu sediaan emulsi dapat kulit, tidak lengket dan mudah dicuci

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


314

menggunakan air (Rahmawanty et al., test yang dilakukan terhadap 30 panelis


2020). Hasil uji kesukaan atau hedonic dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil rerata uji kesukaan terhadap sediaan
No. Konsentrasi Rentang Nilai Nilai Akhir Keterangan
1 10% 4,58 – 4,82 4,58 sangat suka
2 20% 3,47 – 4,13 3,47 cukup suka
3 30% 1,88 – 2,52 1,88 kurang suka

Uji kesukaan atau hedonic test sukarelawan, terlebih dahulu diukur


dilakukan untuk mengetahui tingkat kelembaban kulit punggung tangan
kesukaan panelis terhadap sediaan krim sukarelawan menggunakan alat skin
body scrub. Pengujian ini berperan analyzer yang bertujuan untuk melihat
penting dalam pengembangan produk. kelembaban kulit tangan sebelum
Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menggunakan krim body scrub ekstrak
menilai adanya perubahan yang daun kelor. Perawatan mulai dilakukan
dikehendaki atau tidak dalam produk atau dengan mengaplikasikan krim body scrub
bahan-bahan formulasi (Tarwendah, ekstrak daun kelor hingga merata pada
2017). Berdasarkan data pada tabel 4 area kulit punggung tangan sebanyak dua
menunujukkan bahwa krim body scrub kali seminggu, krim body scrub
pada konsentrasi 10% lebih disukai, hal ini diaplikasikan berdasarkan kelompok yang
disebabkan sediaan krim body scrub pada telah dibagi. Kondisi kulit diamati dan
formula tersebut memiliki bau kelor yang diukur setiap minggunya selama 4 minggu
tidak terlalu menyengat, warna sediaan pengamatan dengan menggunakan skin
lebih menarik dan tidak membekas di analyzer. Perubahan kondisi kulit
kulit. Semua sediaan dapat berfungsi dihitung saat sebelum dan setelah aplikasi
sebagai eksfolian yang ditandai dengan krim body scrub. Kemudian dilakukan
terangkatnya kotoran dan kulit mati pada analisis menggunakan program SPSS.
kulit. Data dianalisis dengan menggunakan
Hasil pengukuran kelembaban metode One Way Anova untuk
yang menunjukkan persentase menentukan perbedaan rata-rata diantara
kelembaban kulit pada sebelum kelompok. Kadar air kulit dehidrasi adalah
pemakaian dan setelah pemakaian krim dalam rentang 0-29, kulit normal
body scrub. Lokasi uji adalah kulit mempunyai kadar air 30-51 dan diatas 51
punggung tangan sukarelawan. Sebelum maka kulit tergolong dalam kondisi
sediaan krim lulur diaplikasikan ketangan terhidrasi (Lenny et al., 2021).

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


315

Tabel 5. Hasil pengukuran moisture pada kulit sukarelawan

Moisture
No. Formula Sukarelawan
Minggu Minggu
Sebelum Minggu 1 Minggu 2
3 4
1 33,5 35 38 39 42
2 32 35,5 37,5 41 41
1 I
3 33 34 36,2 38 39,5
Rata-rata 32,8 34,8 37,2 39,3 40,8
1 37 38,5 41 42,2 42,8
2 34 35 38 39 42
2 II
3 38 38 40,2 42 42
Rata-rata 36,3 37,2 39,7 41,1 42,3
1 35 36 38 40 41
2 36 38 41 41,5 43
3 III
3 37 39 39 40 42
Rata-rata 36 37,7 39,3 40,5 42
Keterangan : Formula I : Konsentrasi body scrub ekstrak daun kelor 10%
Formula II : Konsentrasi body scrub ekstrak daun kelor 20%
Formula III : Konsentrasi body scrub ekstrak daun kelor 30%

Data menunjukkan bahwa juga memiliki kandungan vitamin B yang


peningkatan konsentrasi ekstrak daun berfungsi sebagai humektan yang dapat
kelor meningkatkan kelembaban kulit. meningkatkan kadar air dalam kulit (Ali et
Data juga menunjukkan bahwa al., 2014). Hasil uji statistik menunjukkan
kelembabannya masuk pada kategori bahwa nilai p<0,05. Hal ini berarti
kelembaban yang normal yaitu antara 30- pemberian krim body scrub ekstrak daun
51 (Lenny et al., 2021). Hal tersebut terjadi kelor selama 4 minggu memberikan
karena terdapat kandungan vitamin E perbedaan yang signifikan demikian juga
yang tinggi pada ekstrak daun kelor. pengaruh variasi konsentrasi memberikan
Semakin banyak jumlah ekstrak kelor perbedaan yang signifikan pada
yang ditambahkan dalam basis krim body kemampuan menjaga kelembaban kulit.
scrub maka semakin banyak juga
KESIMPULAN
kandungan vitamin E dalam krim body
Kesimpulan penelitian yaitu
scrub ekstrak daun kelor. Vitamin E
ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan
mampu menjaga kekenyalan dan
beras putih (Oryza sativa) dapat
kelenturan kulit karena vitamin E
diformulasikan sebagai krim body scrub
menjaga ikatan air di kulit. Selain itu
yang memberikan efek melembabkan kulit
vitamin E juga memberikan perlindungan
dan dapat berfungsi sebagai eksfolian.
kepada kulit dari efek buruk sinar
Body scrub ekstrak daun kelor dengan
ultraviolet, sehingga kelembabannya
konsentrasi 10% merupakan konsentrasi
terjaga dan kulit tidak kering (Sugihartini
yang paling baik dan paling disukai oleh
& Nuryanti, 2017). Ekstrak daun kelor

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


316

sukarelawan yaitu memiliki stabilitas fisik a physiological viewpoint.


Antioxidants, 7(9).
yang baik yang meliputi organoleptis,
https://doi.org/10.3390/antiox7090
homogenitas, pH, stabilitas dan tipe 119
emulsi. Lenny, Ginting, I., Sitohang, T., Hanum,
S., Hafiz, I., & Iskandar, B. (2021).
Formulasi dan Uji Efektivitas
UCAPAN TERIMA KASIH
Sediaan. Formulasi Dan Uji
Penulis mengucapkan terima kasih Efektivitas Sediaan Body Scrub Labu
Kuning (Cucurbita Moschata), 6(4),
kepada KEMENDIKBUD RISTEK yang
375–385.
telah menyediakan dana hibah Penelitian
Lestari, T., Djamaluddin, A., & Handayani,
Dosen Pemula (PDP) sehingga penelitian R. P. (2021). Pembuatan Dan Uji
Organoleptik Sediaan Lulur
ini dapat berjalan dengan baik.
Tradisional Kaya Antioksidan Dari
Terimakasih kepada ITEKES Bali atas Daun Kelor (Moringa oleifera) Dan
Tepung Beras Ketan Hitam (Oryza
dukungan beserta fasilitas yang
sativa var glutinosa) Dengan
disediakan sehingga penelitian ini dapat Penambahan Kulit Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia). Journal of
berjalan dengan lancar.
Holistic and Health Sciences, 4(2),
106–113.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.51873/jhhs.v4i2.7
Ali, A., Akhtar, N., & Chowdhary, F. 8
(2014). Enhancement of human skin Lumentut, N., Edi, H. J., & Rumondor, E.
facial revitalization by moringa leaf M. (2020). Formulasi dan Uji
extract cream. Postepy Dermatologii Stabilitas Fisik Sediaan Krim Ekstrak
i Alergologii, 31(2), 71–76. Etanol Kulit Buah Pisang Goroho
https://doi.org/10.5114/pdia.2014.4 (Musa acuminafe L.) Konsentrasi
0945 12.5% Sebagai Tabir Surya. Jurnal
Hakim, Z. R., Meliana, D., & Utami, P. I. MIPA, 9(2), 42.
(2020). Formulasi dan Uji Sifat Fisik https://doi.org/10.35799/jmuo.9.2.2
Sediaan Lulur Krim dari Ekstrak 020.28248
Etanol Daun Sirsak (Annona Nizioł-ŁUkaszewska, Z., Furman-Toczek,
muricata L.) serta Penentuan D., Bujak, T., Wasilewski, T., &
Aktivitas Antioksidannya. Jurnal Hordyjewicz-Baran, Z. (2020).
Sains Farmasi & Klinis, 7(2), 135. Moringa oleifera L. Extracts as
https://doi.org/10.25077/jsfk.7.2.13 Bioactive Ingredients That Increase
5-142.2020 Safety of Body Wash Cosmetics.
Ittiqo, D. H., Ardiansyah, A., & Fitriana, Y. Dermatology Research and Practice,
(2021). Formulasi dan Uji Kecerahan 2020.
Ekstrak Krim Lulur Daun Kelor https://doi.org/10.1155/2020/81979
(Moringa oleifera) Sebagai Pemutih 02
Kulit Pada Tikus Putih (Rattus Rahmawanty, D., Annisa, N., & Sari, D. I.
norvegicus). Lumbung Farmasi: (2020). Formulation Of Cosmetic
Jurnal Ilmu Kefarmasian, 2(1), 128. (Ontioxidant Lotion) From Bangkal
https://doi.org/10.31764/lf.v2i1.390 (Nauclea subdita (Korth.) Steud.).
3 Prosiding Seminar Nasional
Kawamura, T., & Muraoka, I. (2018). Lingkungan Lahan Basah, 5(April),
Exercise-induced oxidative stress and 25–29.
the effects of antioxidant intake from Sari, R. W., & Anggraeny, R. (2021).

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317


317

Formulasi Sediaan Lulur ( Body Scrub Produk Pangan. Jurnal Pangan Dan
) Ekstrak Daun Jambu Biji ( Psidium Agroindustri, 5(2), 66–73.
Guajava Linn ) Sebagai Anti Oksidan. Wirasuta, I. M. A. G., Triastuti, N. K. D.,
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Deviyanthi, K. S., Sartika, D. A., &
Kesehatan, 4(3), 419–424. Utari, P. D. (2018). The Purple Sweet
Sugihartini, N. dan, & Nuryanti, E. (2017). Potato Body Scrub Cream
Formulasi Krim Ekstrak Daun Kelor Formulation. Indonesian Journal of
(Moringa oleifera) sebagai Sediaan Pharmaceutical Science and
Antiaging. Berkala Ilmu Kesehatan Technology, 5(1), 26.
Kulit Dan Kelamin, 29(1), 1–7. https://doi.org/10.24198/ijpst.v5i1.1
3747
Suprio, H. (2017). Pemanfaatan Beras
Ketan Hitam (Oryza sativa L. Indica) Yunita, Y., Yunarto, N., & Maelaningsih, F.
Dan Madu Sebagai Bahan Dasar S. (2021). Formulasi Sediaan Krim
Pembuatan Lotion Gel. XIII(2), 105– Body Scrub Kombinasi Ekstrak Daun
110. Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Dan
Beras Putih ( Oryza Sativa L.).
Tarwendah, I. P. (2017). Studi Komparasi
PHRASE (Pharmaceutical Science),
Atribut Sensori dan Kesadaran Merek
01(1), 57–68.

Dira dan Dewi, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 8(2);2022 : 307-317

Anda mungkin juga menyukai