2 Desember 2022
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979
ABSTRAK
Kosmetik pada umumnya mengandung senyawa kimia. lalu diayak. Dilakukan formulasi krim body scrub
Untuk menjaga keamanan diperlukan senyawa aktif dengan konsentrasi ekstrak daun kelor 10% (F1), 20%
yang aman sehingga digunakan bahan alami. Masa (F2) dan 30% (F3). Pengujian sediaan meliputi uji
pandemi mengharuskan masyarakat lebih banyak organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji stabilitas, uji
menghabiskan waktu di rumah sehingga tren merawat tipe emulsi, uji hedonik dan uji efektivitas kelembaban.
kesehatan dan kecantikan kulit semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat
Antioksidan membantu mengatasi kerusakan oksidatif memenuhi evaluasi fisik sediaan yaitu tekstur
akibat radikal bebas. Saat ini orang lebih mengarah pada semipadat, F1 hijau, F2 hijau kecoklatan dan F3 coklat,
kosmetik yang mengandung bahan alami. Salah satu aroma bau khas kelor, setiap sediaan homogen terdapat
tanaman yang mengandung antioksidan yaitu daun butiran scrub, pH berkisar 5,9-6,2, memiliki stabilitas
kelor (Moringa oleifera L.). Selain itu beras putih yang baik, tipe emulsi m/a, hasil uji kesukaan ketiga
(Oryza sativa L.) memiliki kandungan tokoferol dan formulasi diperoleh F1 yang paling disukai dan pada uji
tokotrienol yaitu vitamin E alami sebagai zat yang kelembaban menunjukkan pemakaian body scrub
bermanfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan ekstrak daun kelor selama 4 minggu dapat
untuk mengetahui formulasi dan evaluasi krim body melembabkan kulit (p<0,05). Kesimpulan penelitian
scrub kombinasi ekstrak daun kelor dan beras putih yaitu ekstrak Moringa oleifera dan Oryza sativa dapat
sebagai eksfolian. Serbuk kering simplisia daun kelor diformulasikan sebagai krim body scrub dan
direndam dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut memberikan efek melembabkan kulit.
etanol 96% lalu diuapkan menggunakan rotary
evaporator sampai menjadi ekstrak. Beras putih dioven Kata Kunci : Scrub, Moringa, Oryza, Kulit
ABSTRACT
(F2) and 30% (F3). The preparation test included an
Cosmetics generally contain chemical compounds. To organoleptic test, a homogeneity test, pH test, stability
maintain safety, a safe active compound is needed and test, emulsion type test, hedonic test and moisture
use natural ingredients. Pandemic requires people to effectiveness test. The results showed that the
spend more time at home, so the trend of caring of skin preparations made met the physical evaluation of the
health and beauty is increasing. Antioxidants help preparations, namely semisolid texture, green F1, brown
overcome the oxidative damage that caused by free green F2 and brown F3, typical odor of Moringa, each
radicals. Nowadays, people prefer cosmetics that contain homogeneous preparation contained scrub granules, pH
natural ingredients. One of the plants that contains ranged from 5.9 to 6.2, had good stability, o/w emulsion
antioxidants is Moringa leaves (Moringa oleifera L.). In type, the results of the preference test of the three
addition, rice (Oryza sativa L.) contains tocopherols and formulations obtained showed that F1 was the most
tocotrienols, namely natural vitamin E as antioxidants. preferred and the moisture test showed that the use of
This study aimed to determine the formulation and Moringa leaf extract body scrub for 4 weeks could
evaluation of a body scrub cream combination of moisturize the skin (p<0.05). The conclusion of the
Moringa leaf extract and rice as an exfoliant. Moringa study is that Moringa oleifera extract and Oryza sativa
leaf powder was soaked and macerated by using 96% white rice can be formulated as a body scrub cream and
ethanol solvent and then evaporated using a rotary provide a moisturizing effect on the skin.
evaporator until it became an extract. Rice in the oven
and then sifted. Body scrub cream was formulated with Keywords : Scrub, Moringa, Oryza, Skin
concentrations of Moringa leaf extract of 10% (F1), 20%
DOI :https://doi.org/10.35311/jmpi.v8i2.242
308
sukarelawan, terlebih dahulu diukur scrub ini adalah ekstrak daun kelor.
kelembaban kulit punggung tangan Konsistensi krim body scrub yang
sukarelawan menggunakan alat skin diinginkan didapatkan setelah
analyzer yang bertujuan untuk melihat ditambahkan tepung beras dan digerus
kelembaban kulit tangan sebelum hingga homogen. Lalu dilakukan evaluasi
menggunakan body scrub ekstrak daun sediaan krim. Hasil uji organoleptis dari
kelor. sediaan krim body scrub dari ekstrak daun
kelor dan beras putih dilakukan pada tiga
HASIL DAN PEMBAHASAN
sediaan dari berbagai konsentrasi untuk
Bahan utama yang digunakan
melihat bentuk, warna dan bau (tabel 2).
dalam pembuatan sediaan krim body
Tabel 2. Data pengamatan uji organoleptis pada konsentrasi 10%, 20% dan 30%
Gambar 1. Sediaan Krim Body Scrub Ekstrak Daun Kelor dan Beras Putih
Uji organoleptis bertujuan untuk melihat konsentrasi 30%. Sedangkan tekstur pada
tampilan fisik sediaan dengan cara sediaan memiliki tekstur semisolid dan
melakukan pengamatan terhadap bentuk, memiliki aroma essential oil.
warna dan bau dari sediaan yang telah Hasil uji homogenitas krim body
dibuat (Suprio, 2017). Hasil uji scrub ekstrak daun kelor menunjukkan
organoleptis terhadap sediaan krim lulur bahwa semua sediaan tidak diperoleh
ekstrak daun kelor didapat bahwa sediaan butiran kasar dan gumpalan dari ekstrak
memiliki warna hijau pada konsentrasi dengan bahan krim body scrub pada objek
10%, warna hijau kecoklatan pada gelas, maka semua sediaan krim lulur
konsentrasi 20%, dan warna coklat pada dinyatakan homogen. Terdapat butiran
scrub dari beras putih karena berfungsi dengan menggunakan pH meter. Uji pH
sebagai eksfolian. Uji homogenitas sangat penting dalam krim karena krim
bertujuan untuk mengetahui semua bahan digunakan untuk penggunaan luar yaitu di
sudah tercampur merata atau terdistribusi kulit karena krim yang memiliki pH
secara merata, sehingga apabila krim terlalu asam akan mengakibatkan iritasi
diaplikasikan semua bagian kulit memiliki kulit sedangkan krim yang terlalu basa
kesempatan yang sama untuk akan menyebabkan kulit kering (Sari &
mendapatkan khasiat dari bahan yang Anggraeny, 2021). Pada tabel 3
terkandung dalam suatu sediaan krim didapatkan hasil pH sediaan yang
(Lumentut et al., 2020). memenuhi persyaratan pH kulit yaitu 4,5-
Hasil uji pH sediaan krim body 6,5 (Hakim et al., 2020).
scrub ekstrak daun kelor dilakukan
Tabel 3. Data pengamatan uji pH
No. Konsentrasi Hasil Uji pH
1 10% 5,9 ± 0,06
2 20% 6,1 ± 0,00
3 30% 6,2 ± 0,06
Hasil uji stabilitas terhadap sediaan diamati dengan adanya perubahan warna
dengan melihat pemisahan fase, warna dan perubahan bau. Untuk mengatasi
dan bau secara visual pada suhu kamar kerusakan bahan akibat adanya oksidasi
selama 4 minggu. Sediaan krim body dapat dilakukan dengan penambahan
scrub pada konsentrasi ekstrak daun kelor pengawet. Pada penilitian ini pengawet
10%, 20% dan 30% tidak mengalami yang digunakan adalah metil paraben dan
perubahan warna, bau dan pemisahan propil paraben.
pada fase emulsinya. Hal ini menunjukkan Hasil untuk pengujian tipe emulsi
bahwa semua sediaan krim body scrub sediaan dengan menggunakan metil biru.
stabil dalam penyimpanan suhu kamar Hasi uji tipe emulsi sediaan krim body
25◦C-30◦C selama 4 minggu. Sediaan scrub, menunjukkan warna metil biru
emulsi dikatakan tidak stabil jika dapat homogen atau tersebar merata di
mengalami creaming dan inversi. dalam semua formula, sehingga dapat
Creaming adalah terpisahnya emulsi dibuktikan bahwa sediaan krim body
menjadi dua lapisan, dimana lapisan yang scrub yang dibuat mempunyai tipe emulsi
satu mengandung butir-butir tetesan (fase minyak dalam air (m/a). Tipe emulsi
terdispersi) lebih banyak dari pada lapisan minyak dalam air memiliki keuntungan
yang lain (Yunita et al., 2021). Rusak atau yang lebih mudah menyebar dipermukaan
tidaknya suatu sediaan emulsi dapat kulit, tidak lengket dan mudah dicuci
Moisture
No. Formula Sukarelawan
Minggu Minggu
Sebelum Minggu 1 Minggu 2
3 4
1 33,5 35 38 39 42
2 32 35,5 37,5 41 41
1 I
3 33 34 36,2 38 39,5
Rata-rata 32,8 34,8 37,2 39,3 40,8
1 37 38,5 41 42,2 42,8
2 34 35 38 39 42
2 II
3 38 38 40,2 42 42
Rata-rata 36,3 37,2 39,7 41,1 42,3
1 35 36 38 40 41
2 36 38 41 41,5 43
3 III
3 37 39 39 40 42
Rata-rata 36 37,7 39,3 40,5 42
Keterangan : Formula I : Konsentrasi body scrub ekstrak daun kelor 10%
Formula II : Konsentrasi body scrub ekstrak daun kelor 20%
Formula III : Konsentrasi body scrub ekstrak daun kelor 30%
Formulasi Sediaan Lulur ( Body Scrub Produk Pangan. Jurnal Pangan Dan
) Ekstrak Daun Jambu Biji ( Psidium Agroindustri, 5(2), 66–73.
Guajava Linn ) Sebagai Anti Oksidan. Wirasuta, I. M. A. G., Triastuti, N. K. D.,
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Deviyanthi, K. S., Sartika, D. A., &
Kesehatan, 4(3), 419–424. Utari, P. D. (2018). The Purple Sweet
Sugihartini, N. dan, & Nuryanti, E. (2017). Potato Body Scrub Cream
Formulasi Krim Ekstrak Daun Kelor Formulation. Indonesian Journal of
(Moringa oleifera) sebagai Sediaan Pharmaceutical Science and
Antiaging. Berkala Ilmu Kesehatan Technology, 5(1), 26.
Kulit Dan Kelamin, 29(1), 1–7. https://doi.org/10.24198/ijpst.v5i1.1
3747
Suprio, H. (2017). Pemanfaatan Beras
Ketan Hitam (Oryza sativa L. Indica) Yunita, Y., Yunarto, N., & Maelaningsih, F.
Dan Madu Sebagai Bahan Dasar S. (2021). Formulasi Sediaan Krim
Pembuatan Lotion Gel. XIII(2), 105– Body Scrub Kombinasi Ekstrak Daun
110. Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Dan
Beras Putih ( Oryza Sativa L.).
Tarwendah, I. P. (2017). Studi Komparasi
PHRASE (Pharmaceutical Science),
Atribut Sensori dan Kesadaran Merek
01(1), 57–68.